• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KEGIATAN DI PT. MUTIARA MUKTI FARMA

3.2. Tinjauan ke bagian-bagian lain

3.2.2. Quality Control (QC)

Bagian pengawasan mutu bertanggung jawab dalam melaksanakan mutu

suatu produk yang dihasilkan oleh industri farmasi agar senantiasa memiliki

Sistem pengawasan mutu harus dirancang dengan tepat untuk menjamin bahwa

tiap obat mengandung bahan dengan mutu yang benar dan jumlah yang tepat

sesuai dengan prosedur sehingga obat tersebut senantiasa memenuhi spesifikasi

yang telah ditetapkan.

Laboratorium pengawasan mutu di PT. MUTIFA dibagi atas laboratorium

kimia dan mikrobiologi. Kedua laboratorium tersebut dalam ruangan yang

terpisah dan memiliki alat pengujian masing-masing. Selain itu, ruang

penimbangan, ruang penyimpanan bahan dan ruangan instrumen dipisahkan

secara tersendiri.

Area ruangan QC berada pada satu area dengan kegiatan produksi dan

pengemasan. Terdapat ruangan khusus untuk instrumen spektrofotometer dan

ruang instrumen HPLC. Pada laboratorium kimia terdapat lemari asam yang

memiliki sistem penghisap udara tersendiri. Untuk instalasi pipa diberi penandaan

yang jelas untuk menghindari kekeliruan.

Sampah dan sisa bahan laboratorium QC dibuang pada tempat yang telah

disediakan. Bahan beracun dan bahan yang mudah terbakar disimpan pada tempat

khusus dan terpisah, zat-zat tersebut berupa asam atau basa. limbah yang

dihasilkan dari bagian QC dibuang ke Instalasi Pengolahan Air Limbah di

PT. MUTIFA.

Personil bagian QC terdiri dari apoteker dan analis yang terdidik dan

terlatih serta berpengalaman dibidangnya. Tugas dan wewenang personil

menggunakan pakaian jas laboratorium, masker dan sarung tangan tahan asam dan

basa yang diperlukan untuk tugasnya.

Peralatan serta instrumen laboratorium uji disesuaikan dengan prosedur

pengujian. Dibuat protap-protap untuk pengoperasian instrumen dan peralatan

serta dilekatkan pada dinding yang berdekatan dengan peralatan yang

bersangkutan. Perawatan dan kalibrasi instrumen dilakukan secara rutin dan

didokumentasikan, sedangkan verifikasi tetap dilakukan setiap hari sebelum

digunakan. Terdapat penandaan yang jelas tentang keadaan instrumen, apakah

berfungsi baik atau tidak. Tanggal dan waktu kalibrasi selanjutnya tertera pada

instrumen dengan jelas.

Penerimaan dan pembuatan pereaksi serta media biakan dicatat dalam buku

khusus. Pembuatan pereaksi dilakukan di laboratorium berdasarkan petunjuk

pembuatan yang tertulis dan setiap pereaksi diberi label yang sesuai seperti

konsentrasi, faktor standarisasi, batas waktu penggunaan, tanggal standarisasi

ulang, kondisi penyimpanan, tanggal pembuatan dan tanda tangan petugas

pembuat.

Prosedur pengujian yang akan digunakan terlebih dahulu divalidasi dengan

memperhatikan fasilitas dan peralatan yang ada. Spesifikasi dan prosedur

pengujian untuk setiap bahan awal, produk antara, produk ruahan dan obat jadi

memuat ketentuan dan cara pemeriksaan serta pengujian identitas, kemurnian,

kualitas dan kadar atau potensi.

Contoh pertinggal diberi identitas yang jelas, mewakili tiap batch bahan

waktu tertentu (sampai batas waktu kadaluarsa) dengan kondisi yang sesuai

dengan label penandaan. Jumlah contoh pertinggal adalah minimal 3 kali jumlah

untuk pengujian lengkap.

Pengambilan contoh dilakukan terhadap sebagian kecil dari batch yang ada.

Contoh yang diambil hendaklah mewakili batch yang ada dan berdasarkan

prosedur tetap yang telah dibuat. Untuk zat aktif yang harus diukur potensinya,

contoh diambil dari tiap wadah, sedangkan untuk bahan lain umumnya mengikuti

rumus n+1.

Pengambilan sampel dilakukan terhadap sebagian kecil dari batch yang ada.

Sampel yang diambil hendaklah mewakili batch yang ada dan berdasarkan

prosedur tetap yang telah dibuat. Jumlah sampel yang diambil mengikuti rumus

n+1.

Sampel bahan awal dan produk antara, diambil secara acak mewakili tiap

wadah menggunakan peralatan yang sesuai. Sedangkan untuk obat jadi diambil

pada proses awal, tengah, dan akhir. Pengambilan sampel dilakukan dengan tepat

untuk mencegah kontaminasi silang. Wadah untuk bahan yang sampel, diberi

label yang menunjukkan isi wadah, nomor batch, tanggal pengambilan dan tanda

bahwa sampel telah diambil dari wadah tersebut. Pengambilan sampel bahan baku

dilakukan pada tempat yang bersih dan dilakukan pemeriksaan awal terlebih

dahulu sebelum pengambilan sampel.

Bahan baku yang akan diuji telah dilengkapi dengan sertifikat analisis dari

pada kemasan diperiksa oleh IPC sebelum kegiatan pengemasan berjalan, selama

proses berlangsung dan pada produk akhir yang sudah dikemas.

Untuk menjamin keseragaman batch, sampel diambil mewakili setiap batch

produk antara dan produk ruahan untuk diuji identitas, kekuatan, kemurnian dan

kualitasnya. Produk antara dan produk ruahan yang ditolak diberi penandaan dan

diawasi dengan sistem karantina.

Setiap batch obat jadi dilakukan pengujian terhadap spesifikasi yang

ditetapkan. Sampel diambil pada awal, tengah dan akhir dengan jumlah tertentu

(sesuai prosedur yang ada) untuk diuji dan sebagai sampel pertinggal. Batch yang

tidak memenuhi syarat, diselidiki kesalahannya dan dilakukan pengujian ulang

bersama bagian penelitian dan pengembangan. Bila dilakukan pengolahan ulang,

maka prosedur tersebut harus diperiksa dan disetujui oleh bagian QC.

Setiap bawan awal, produk antara, produk ruahan dan produk jadi yang telah

diuji dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan diberi label ”DILULUSKAN”

Setiap bahan awal, produk antara, produk ruahan dan obat jadi telah

ditetapkan batas waktu penyimpanannya. Jika obat telah melewati batas waktu

penyimpanan, maka bagian QC akan melakukan untuk pengujian ulang

berdasarkan tanggal pengujian ulang. Jika masih memenuhi syarat maka bahan

diberi label ” DILULUSKAN”. Selain itu, jika suatu bahan disimpan pada lokasi

yang tidak tepat, maka bagian QC juga melakukan pengujian ulang untuk

memastikan mutu sediaan apakah masih memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.

Bagian QC ikut berperan serta dalam pembuatan prosedur pengolahan induk

harus disetujui oleh bagian QC sebelum ditetapkan. Selain itu, juga memberikan

persetujuan terhadap setiap prosedur pembersihan dan sanitasi peralatan produksi.

Bagian QC bersama litbang bertanggung jawab dalam memilih pemasok

yang mampu dan dapat dipercaya dalam penyediaan bahan awal. Semua calon

pemasok dievaluasi secara berkala sebelum diberi pesanan. Inspeksi selalu

dilakukan terhadap kredibilitas pemasok. Inspeksi tersebut dilakukan bersama

litbang, bagian produksi, dan bagian pembelian. Selain itu mereka juga menilai

kualifikasi pemasok.

Dokumen terkait