BAB II TINJAUAN PUSTAKA
D. Quality Evaluation Framework (QEF)
Menurut Heidari dan Pericles (2013) Quality Evaluation Framework (QEF) merupakan kumpulan aktivitas yang mendeskripsikan beberapa bagian dari dunia fisik dan sosial di sekitar untuk memperoleh pemahaman terkait proses yang berjalan saat ini. Tujuan dari pendekatan Quality Evaluation Framework (QEF) adalah pendekatan yang sistematis sehingga dapat digunakan secara
berulang dan konsisten oleh pemodel.
Dengan menggunakan Quality Evaluation Framework (QEF), terdapat beberapa tahapan yakni:
14
1. Mengidentifikasi konsep proses bisnis
Tahapa ini biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi suatu proses dalam suatu entitas yang dilakukan dengan berbagai proses ataupun cara, bisa dilakukan dari menyimpulkan suatu interaksi sosial yang didapati di lapangan, ataupun melalui teknik wawancara, dan teknik-teknik lainnya sampai suatu rangkaian aktivitas bisnis di suatu entitas berhasil di identifikasi.
2. Menentukan quality factor, apa saja yang digunakan untuk mengukur konsep dari suatu proses bisnis.
Quality factor merupakan faktor yang menjadi dasar untuk
mengkualifikasi suatu proses bisnis. Quality factor di tentukan dari hasil observasi maupun wawancara, bahkan seperti interaksi sosial lainnya dimana kita akan mengetahui apa saja kualifikasi atau faktor yang bisa menunjukkan target yang bisa dijadikan dasar kalkulasi.
3. Mengukur hasil kalkulasi dari quality factor yang sudah ditetapkan Quality factor yang sebelumnya sudah ditentukan, kemudian dilakukan
perhitungan berdasarkan persamaan dalam metode Quality Evaluation Framework (QEF) yang nantinya kita akan menemukan adanya
15 4. Memberikan hasil analisis
Analisis terkait temuan atau ketidaksesuaian yang ditemukan dari hasil perhitungan quality factor akan dijadikan sebagai dasar pengambilan suatu keputusan untuk dilakukannya perbaikan atau perancangan proses bisnis yang baru.
Dalam Quality Evaluation Framework (QEF) juga terdapat dimensi dan faktor yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan evaluasi proses bisnis. Berikut beberapa dimensi dan faktor yang dapat digunakan sebagai evaluasi proses bisnis:
1. Performance, merupakan kinerja dari suatu proses bisnis yang meliputi aktifita didalamnya. Dimensi ini menjadi salah satu dasar yang bisa digunakan untuk menjadi faktor penilaian dalam evaluasi proses bisnis. Dalam dimensi ini terdapat empat faktor yang ada dalam dimensi kinerja, yaitu:
a. Throughput, faktor ini berkaitan dengan suatu jumlah pekerjaan, orang maupun barang yang dihasilkan dalam suatu aktivitas dalam periode waktu tertentu. Untuk melakukan kalakulasi faktor Throughput digunakan rumus sebagai berikut:
Th = N t
16
N : jumlah (hasil) yang ditangani dalam periode waktu t : periode waktu
b. Cycle time, merupakan siklus waktu yang terjadi dalam proses penyelesaian dari input ke output dalam suatu proses bisnis. Dalam faktor cycle time perhitungan kalkulasi digunakan rumus sebagai berikut:
T = DD + PD
T : total durasi siklus waktu dari suatu aktivitas DD : keterlambatan waktu dari suatu aktivitas PD : durasi waktu dari suatu aktivitas
c. Timeliness, merupakan pemanfaatan informasi dalam suatu pengembilan keputusan sebelum informsi tersebut kehilangan kapasitas atas kemampuannya untuk pengambilan keputusan dalam suatu proses bisnis. Dalam menentukan nilai faktor timeliness digunakan rumus sebagai berikut:
Ti = UT β DT
Ti : ketepatan waktu dalam proses aktivitas
UT : waktu yang digunakan untuk aktivitas
17
d. Cost, merupakan biaya digunakan untuk menjalankan serangkaian aktivitas dalam suatu proses bisnis. Dalam perhitungan nilai faktor ini diperlukan rumus sebagai berikut:
C = FC + VC
C : jumlah biaya yang dikeluarkan untuk suatu aktivitas FC : biaya tetap yang dikeluaran untuk suatu aktivitas VC : biaya variabel yang dikeluarkan untuk suatu aktivitas
2. Efficiency, merupakan ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses bisnis yang ditandai dengan semakin sedikitnya penggunaan sumber daya semakin efisien proses yang dilakukan. Dalam dimensi ini terdapat tiga faktor yang meliputi efficiency, yaitu:
a. Resource efficiency, merupakan tingkat efisiensi penggunaan sumber daya dalam suatu proses bisnis. Rumus yang digunakan menghitung faktor ini adalah:
RE = PR
AR X 100% RE : tingkat efisiensi jumlah sumber daya PR : jumlah sumber daya yang direncanakan AR : jumlah sumber daya aktual
18
b. Time efficiency, merupakan tingkap efisiensi penggunaan waktu dalam suatu proses bisnis. Rumus yang digunakan dalam menghitung faktor ini adalah:
TE = PT
T X 100% TE : tingkat efisiensi waktu
PT : waktu yang direncanakan T : siklus waktu
c. Cost efficiency, merupakan tingkat efisiensi penggunan biaya dalam suatu proses bisnis. Rumus yang digunakan dalam menghitung faktor ini adalah:
πΆπΈ = ππΆ
πΆ π 100% CE : tingkat efisiensi biaya
PC : biaya yang direncanakan C : biaya aktual
3. Reliability, merupakan kesesuaian sesuatu dengan keadaan yang sebenarnya dan terbebas dari kesalahan atau bias. Dalam dimensi ini terdapat dua faktor yang meliputi dimensi reliability, yaitu:
a. Raliableness, merupakan kesesuaian sesuatu yang ada dalam proses bisnis dengan fakta atau bebas dari kesalahan. Dalam metode Quality Evaluation Framework (QEF) biasanya menggunakan rumus sebagai berikut:
19
R = 1 β F R : tingkat kesesuian dari suatu kegiatan
F : probabilitas ketidaksesuaian dalam suatu interval waktu
b. Failure frequence, merupakan tingkat ketidaksesuaian sesuatu yang ada dalam proses bisnis dalam suatu periode waktu. Dalam perhitungan faktor ini biasanya digunakan rumus sebagai berikut:
FF = Nf t FF : frekuensi kegagalan
Nf: kegagaglan dalam suatu aktivitas T : periode waktu
4. Recoverability, merupakan kegiatan dalam usaha untuk melakukan suatu perbaikan yang ada dalam suatu proses bisnis. Dalam dimensi ini terdapat tiga faktor yang meliputinya, yaitu:
a. Time to failure, merupakan kemungkinan waktu keterjadian kesalahan dalam suatu rangkaian aktivitas dalam proses bisnis. Dalam faktor ini digunakan rumus sebagai berikut :
TF = TCF β TLF TF : waktu keterjadian kegagalan
TCF : waktu keterjadian kegagalan terakhir TLF : waktu keterjadian kegagalan terbaru
20
b. Time to recover, merupakan waktu perbaikan kesalahan yang terjadi di dalam suatu proses bisnis. Dalam faktor ini menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:
TR = TOR β TOF TR : waktu untuk perbaikan kegagalan TOR : waktu perbaikan dari suatu kegagalan TOF : waktu dari suatu kegagalan
c. Maturity, merupakan tahap pematangan dalam proses perbaikan dari suatu masalah dalam proses bisnis. Untuk keperluan perhitungan, faktor ini menggunakan rumus sebagai berikut:
M = (TF / (TF + TR)) x 100% M : pemulihan dari suatu kegagalan
TF : waktu keterjadian kegagalan TR : waktu untuk perbaikan kegagalan
5. Permissability, merupakan dimensi yang berkaitan dengan kewenangan pihak yang terlibat dalam suatu proses bisnis. Dalam dimensi ini terdapat faktor Authority, yaitu wewenang yang dimiliki pihak-pihak yang berada dalam aktivitas pada suatu proses bisnis.
6. Availability, merupakan dimensi ketersediaan sumber daya yang berkaitan dengan suatu proses bisnis. Dalam dimensi ini terdapat tiga faktor yang ada didalamnya yaitu:
21
a. Time to shortage, merupakan waktu untuk pemulihan kekurangan suatu sumber daya dalam keperluan berjalannya suatu proses bisnis. Dalam proses perhitungan digunakan rumus sebagai berikut:
TS = TCS β TLS
TS : waktu yang digunakan untuk pemulihan kekurangan TCS : waktu untuk pemulihan kekurangan terakhir TLS : waktu untuk pemulihan kekurangan terbaru
b. Time to access, merupakan ketersediaan waktu dalam pengaksesan suatu informasi ataupun sumber daya yang ada dalam suatu proses bisnis. Dalam perhitungannya, faktor ini menggunakan rumus sebagai berikut:
TA = TOA β TOS
TA : waktu yang diperlukan untuk pengaksesan sumber daya TOA : waktu yang digunakan dalam pengaksesan
TOS : kekurangan waktu dalam pengaksesan
c. Availableness, merupakan ketersediaan sumber daya yang berkaitan dengan proses bisnis. Dalam perhitungannya, faktor ini menggunakan rumus sebagai berikut:
A = (TS / (TS + TA) ) x 100% A : ketersediaan sumber daya
22
TA : waktu yang diperlukan untuk pengaksesan sumber daya