• Tidak ada hasil yang ditemukan

raihan suara dan kursi dpr pemilu 2009

Dalam dokumen KPU KABUPATEN TASIKMALAYA (Halaman 27-34)

raihan suara dan kursi dpr pemilu 2009

No. Partai Jumlah suara Persentase suara Jumlah kursi Persentase kursi Status PT*

1 Partai Hati Nurani Rakyat 3.922.870 3,77% 18 3,21% Lolos 2 Partai Karya Peduli Bangsa 1.461.182 1,40% 0 0,00% Tidak lolos 3 Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia 745.625 0,72% 0 0,00% Tidak lolos 4 Partai Peduli Rakyat Nasional 1.260.794 1,21% 0 0,00% Tidak lolos 5 Partai Gerakan Indonesia Raya 4.646.406 4,46% 26 4,64% Lolos 6 Partai Barisan Nasional 761.086 0,73% 0 0,00% Tidak lolos 7 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 934.892 0,90% 0 0,00% Tidak lolos 8 Partai Keadilan Sejahtera 8.206.955 7,88% 57 10,18% Lolos 9 Partai Amanat Nasional 6.254.580 6,01% 43 7,68% Lolos 10 Partai Perjuangan Indonesia Baru 197.371 0,19% 0 0,00% Tidak lolos 11 Partai Kedaulatan 437.121 0,42% 0 0,00% Tidak lolos 12 Partai Persatuan Daerah 550.581 0,53% 0 0,00% Tidak lolos 13 Partai Kebangkitan Bangsa 5.146.122 4,94% 27 4.82% Lolos 14 Partai Pemuda Indonesia 414.043 0,40% 0 0,00% Tidak lolos 15 Partai Nasional Indonesia Marhaenisme 316.752 0,30% 0 0,00% Tidak lolos 16 Partai Demokrasi Pembaruan 896.660 0,86% 0 0,00% Tidak lolos 17 Partai Karya Perjuangan 351.440 0,34% 0 0,00% Tidak lolos 18 Partai Matahari Bangsa 414.750 0,40% 0 0,00% Tidak lolos 19 Partai Penegak Demokrasi Indonesia 137.727 0,13% 0 0,00% Tidak lolos 20 Partai Demokrasi Kebangsaan 671.244 0,64% 0 0,00% Tidak lolos 21 Partai Republika Nusantara 630.780 0,61% 0 0,00% Tidak lolos 22 Partai Pelopor 342.914 0,33% 0 0,00% Tidak lolos 23 Partai Golongan Karya 15.037.757 14,45% 107 19,11% Lolos 24 Partai Persatuan Pembangunan 5.533.214 5,32% 37 6,61% Lolos 25 Partai Damai Sejahtera 1.541.592 1,48% 0 0,00% Tidak lolos 26 Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia 468.696 0,45% 0 0,00% Tidak lolos 27 Partai Bulan Bintang 1.864.752 1,79% 0 0,00% Tidak lolos 28 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 14.600.091 14,03% 95 16,96% Lolos 29 Partai Bintang Reformasi 1.264.333 1,21% 0 0,00% Tidak lolos 30 Partai Patriot 547.351 0,53% 0 0,00% Tidak lolos 31 Partai Demokrat 21.703.137 20,85% 150 26,79% Lolos 32 Partai Kasih Demokrasi Indonesia 324.553 0,31% 0 0,00% Tidak lolos 33 Partai Indonesia Sejahtera 320.665 0,31% 0 0,00% Tidak lolos 34 Partai Kebangkitan Nasional Ulama 1.527.593 1,47% 0 0,00% Tidak lolos 41 Partai Merdeka 111.623 0,11% 0 0,00% Tidak lolos 42 Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia 146.779 0,14% 0 0,00% Tidak lolos 43 Partai Sarikat Indonesia 140.551 0,14% 0 0,00% Tidak lolos 44 Partai Buruh 265.203 0,25% 0 0,00% Tidak lolos

104.099.785 100,00% 560 100,00%

*) Karena adanya penerapan parliamentary threshold (PT), partai poli k yang memperoleh suara dengan persentase kurang dari 2,50% dak berhak memperoleh kursi di DPR.

Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 2014 (biasa disingkat Pemilu Legislatif 2014) diselenggarakan pada 9 April 2014 untuk memilih 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2014-2019.

Peserta

Pada tanggal 7 September 2012, Komisi Pemilihan Umum mengumumkan daftar 46 partai politik yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu 2014, di mana beberapa partai diantaranya merupakan partai politik yang baru pertama kali mengikuti pemilu ataupun baru mengganti namanya. 9 partai lainnya merupakan peserta Pemilu 2009 yang berhasil mendapatkan kursi di DPR periode 2009-2014.[2] Pada tanggal 10 September 2012, KPU meloloskan 34 partai yang memenuhi syarat pendaftaran minimal 17 buah dokumen.[3] Selanjutnya pada tanggal 28 Oktober 2012, KPU mengumumkan 16 partai yang lolos verifikasi administrasi dan akan menjalani verifikasi faktual.[4]Pada perkembangannya, sesuai dengan keputusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum, verifikasi faktual juga dilakukan terhadap 18 partai yang tidak lolos verifikasi administrasi. Hasil dari verifikasi faktual ini ditetapkan pada tanggal 8 Januari 2013, KPU mengumumkan 10 partai sebagai peserta Pemilu 2014.[2]Dalam perkembangan berikutnya, keputusan KPU tersebut digugat oleh beberapa partai politik yang tidak lolos verifikasi ke Pengadilan Tata Usaha Negara, namun hanya ada dua partai yang dikabulkan gugatannya oleh PTUN yaitu Partai Bulan Bintang pada tanggal 18 Maret 2013 dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia pada tanggal 25 Maret 2013. KPU mengabulkan putusan PTUN tersebut dan menetapkan kedua partai tersebut menjadi peserta Pemilu Legislatif 2014.Berikut daftar 12 partai politik nasional peserta Pemilihan Umum Legislatif 2014 beserta nomor urutnya.

pemilu 2014

Sementara berikut ini adalah daftar partai yang mendaftar sebagai peserta namun gagal dalam verifikasi awal (*), verifikasi administrasi (**), dan verifikasi faktual (***):

· Partai Aksi Rakyat* · Partai Barisan Nasional* · Partai Bhinneka Indonesia**

· Partai Bulan Bintang*** (menjadi peserta setelah gugatannya dikabulkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara)

· Partai Buruh**

· Partai Damai Sejahtera**

· Partai Demokrasi Kebangsaan** · Partai Demokrasi Pembaruan*** · Partai Indonesia Sejahtera* · Partai Islam*

· Partai Pemuda Indonesia* · Partai Karya Peduli Bangsa** · Partai Karya Republik**

· Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia*** (menjadi peserta setelah gugatannya dikabulkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara)

· Partai Kebangkitan Nasional Ulama** · Partai Kedaulatan**

· Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru*** · Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia** · Partai Kongres**

· Partai Matahari Bangsa* · Partai Merdeka*

· Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia** · Partai Nasional Indonesia Marhaenisme**

· Partai Nasional Republik** · Partai Patriot*

· Partai Peduli Rakyat Nasional*** · Partai Pelopor*

· Partai Pemersatu Bangsa*

· Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia** · Partai Persatuan Nahdlatul Ummah* · Partai Persatuan Nasional***

· Partai Republik Indonesia* · Partai Republika Nusantara**

· Partai Penegak Demokrasi Indonesia** · Partai Republik**

· Partai Serikat Rakyat Independen**

Pada tanggal 10 Maret 2013, sepuluh partai politik yang gagal dalam verifikasi administrasi menyatakan bergabung dengan salah satu partai yang lolos menjadi peserta yaitu Partai Hati Nurani Rakyat:[7]

1. Partai Kedaulatan

2. Partai Republika Nusantara (RepublikaN) 3. Partai Nasional Republik (Nasrep)

4. Partai Indonesia Sejahtera (PIS) 5. Partai Pemuda Indonesia (PPI) 6. Partai Kongres

7. Partai Damai Sejahtera (PDS)

8. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) 9. Partai Demokrasi Pembaruan (PDP)

10. Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)

RUMAH PINTAR PEMILU

RUMAH PINTAR PEMILU

Pemilihan umum anggota DPRD[sunting | sunting sumber] Perubahan peraturan[sunting | sunting sumber]

Dalam UU Nomor 8 Tahun Tahun 2012, pada awalnya ditetapkan bahwa ambang batas parlemen sebesar 3,5% juga berlaku untuk DPRD.[8] Akan tetapi, setelah digugat oleh 14 partai politik, Mahkamah Konstitusi kemudian menetapkan ambang batas 3,5% tersebut hanya berlaku untuk DPR dan ditiadakan untuk DPRD.[2][8]

Peserta[sunting | sunting sumber]

Peserta pemilihan umum anggota DPRD adalah partai politik yang sama dengan peserta pemilihan umum anggota DPR, kecuali khusus untuk Provinsi Aceh ditambah dengan partai politik lokal sesuai dengan Undang-Undang Pemerintahan Aceh dan Nota Kesepahaman Helsinki 2005. Berikut adalah daftar 3 partai politik lokal yang ditetapkan oleh Komite Independen Pemilihan Aceh sebagai peserta pemilihan umum anggota DPRD di Aceh beserta nomor urutnya.[9]

Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi[sunting | sunting sumber] Dewan Perwakilan Rakyat[sunting | sunting sumber]

Lihat pula: Daftar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2014–2019

Daerah pemilihan Pemilihan Umum Anggota DPR adalah provinsi atau gabungan kabupaten/kota dalam 1 provinsi, dengan total 77 daerah pemilihan. Jumlah kursi untuk setiap daerah pemilihan berkisar antara 3-10 kursi. Penentuan besarnya daerah pemilihan disesuaikan dengan jumlah penduduk di daerah tersebut. Kabupaten baru yang tidak tertulis di bawah masih digabung dengan kabupaten induk sebelum pemekaran.

No. Provinsi Daerah Pemilihan

Keterang an

Aceh I

Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh

Besar, Pidie, Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Jaya, Nagan Raya, Pidie Jaya, Kota Banda Aceh,Kota Sabang, Kota Subulussalam

Aceh II

Aceh Selatan, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Kota Lhokseumawe, Kota Langsa

Sumatera Utara I

Kab. Deli Serdang, Serdang Bedagai, Kota Medan, Kota Tebing Tinggi

Sumatera Utara II

Kab. Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Nias, Labuhanbatu, Labuhanbatu

Selatan, Labuhanbatu Utara, Toba Samosir, Mandailing Natal, Nias Selatan, Humbang

Hasundutan, Samosir, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Kota Sibolga, Kota Padang Sidempuan

Sumatera Utara III

Kab. Langkat, Karo, Simalungun, Asahan, Dairi, Pakpak Bharat, Batubara, Kota Pematangsiantar, Kota Tanjungbalai, Kota Binjai

Sumatera Barat I

Kab. Pesisir Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kota Padangpanjang

Sumatera Barat II

Kab. Padang Pariaman, Agam, Limapuluh

Koto, Pasaman, Pasaman Barat, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, Kota Pariaman

Riau I

Kab. Bengkalis, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, Kota Pekanbaru, Kota Dumai

Riau II

Kab. Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, Kuantan Singingi

05.00 Kepulauan Riau Kepulauan Riau 3 3

06.00 Jambi Jambi 7 7

Sumatera Selatan I

Kab. Musi Rawas, Musi Banyuasin, Banyuasin, Kota Palembang, Kota Lubuk Linggau

Sumatera Selatan II

Kab. Ogan Komering Ulu, Ogan Komering

Ilir, Muaraenim, Lahat, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ulu Selatan, Ogan Ilir, Empat Lawang, Kota Pagar Alam, Kota Prabumulih

08.00 Bangka Belitung Bangka Belitung 3 3

09.00 Bengkulu Bengkulu 4 4

Lampung I

Kab. Lampung Selatan, Lampung

Barat, Tanggamus, Pesawaran, Kota Bandar

Lampung, Kota Metro (kabupaten baru masih digabung dengan induknya)

Lampung II

Kab. Lampung Tengah, Lampung

Utara, Tulangbawang, Lampung Timur, Way

9 07.00 Sumatera Selatan 8 17 9 04.00 Riau 6 11 5 03.00 Sumatera Barat 8 14 6 02.00 Sumatera Utara 10 30 10 10 Jumlah Kursi 01.00 Aceh 7 13 6

DKI Jakarta I

Kota Jakarta Timur

DKI Jakarta II

Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Selatan, Luar Negeri

DKI Jakarta III

Kabupaten Kepulauan Seribu, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Utara

Jawa Barat I

Kota Bandung, Kota Cimahi

Jawa Barat II

Kab. Bandung, Bandung Barat

Jawa Barat III

Kab. Cianjur, Kota Bogor

Jawa Barat IV

Kab. Sukabumi, Kota Sukabumi

Jawa Barat V

Kabupaten Bogor

Jawa Barat VI

Kota Bekasi, Kota Depok

Jawa Barat VII

Kab. Purwakarta, Karawang, Bekasi

Jawa Barat VIII

Kab. Cirebon, Indramayu, Kota Cirebon

Jawa Barat IX

Kab. Majalengka, Sumedang, Subang

Jawa Barat X

Kab. Ciamis, Kuningan, Kota Banjar

Jawa Barat XI

Kab. Garut, Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya

Banten I

Kab. Pandeglang, Lebak

Banten II

Kab. Serang, Kota Cilegon, Kota Serang

Banten III

Kab. Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan

Jawa Tengah I

Kab. Semarang, Kendal, Kota Salatiga, Kota Semarang

Jawa Tengah II

Kab. Kudus, Jepara, Demak

Jawa Tengah III

Kab. Grobogan, Blora, Rembang, Pati

Jawa Tengah IV

Kab. Sragen, Karanganyar, Wonogiri

Jawa Tengah V

Kab. Klaten, Sukoharjo, Boyolali, Kota Surakarta

Jawa Tengah VI

Kab.

Purworejo, Wonosobo, Magelang, Temanggung, Kota Magelang

Jawa Tengah VII

Kab. Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen

Jawa Tengah VIII

Kab. Cilacap, Banyumas

Jawa Tengah IX 9 7 8 8 7 8 22 6 10 8 7 10 9 8 7 10 13.00 Banten 6 12.00 Jawa Barat 7 91 10 9 6 9 6 11.00 DKI Jakarta 6 21 7 8

15.00 Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta 8 8 Jawa Timur I

Kab.Sidoarjo, Kota Surabaya Jawa Timur II

Kabupaten dan KotaProbolinggodanPasuruan Jawa Timur III

Kab.Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo Jawa Timur IV

Kab.Lumajang, Jember Jawa Timur V

Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu Jawa Timur VI

Kab.Tulungagung; Kabupaten dan KotaBlitardan Kabupaten dan KotaKediri

Jawa Timur VII

Kab.Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, Ngawi Jawa Timur VIII

Kab.Jombang, Nganjuk; Kab. dan KotaMojokertodanMadiun Jawa Timur IX Kab.BojonegorodanTuban Jawa Timur X Kab.LamongandanGresik Jawa Timur XI Kabupaten diPulau Madura

17.00 Bali Bali 9 9

18.00 Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat 10 10

Nusa Tenggara Timur I

Kabupaten-kabupaten diPulau Floresdan Kep.Alor Nusa Tenggara Timur II

Kabupaten-kabupaten dan kota diPulau TimordanSumba

20.00 Kalimantan Barat Kalimantan Barat 10 10

21.00 Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah 6 6

Kalimantan Selatan I

Kab.Banjar, Barito Kuala, Tapin , Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah , Hulu Sungai Utara, Tabalong , Balangan

Kalimantan Selatan II

Kab.Tanah Laut , Kotabaru, Tanah Bumbu , Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru

23.00 Kalimantan Timur Kalimantan Timur 8 8

24.00.00 Sulawesi Utara Sulawesi Utara 6 6

25.00.00 Gorontalo Gorontalo 3 3

26.00.00 Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah 6 6

Sulawesi Selatan I

Kab.Selayar, Bantaeng, Jeneponto, Takalar , Gowa, Kot a Makassar

Sulawesi Selatan II

Kab.Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Barru, Soppeng, Wajo , Kota Parepare Sulawesi Selatan III

Kab.Sidenreng

Rappang, Pinrang, Enrekang, Luwu, Tana Toraja , Luwu Utara, Luwu Timur, Kota Palopo

28.00.00 Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara 5 5

29.00.00 Sulawesi Barat Sulawesi Barat 3 3

30.00.00 Maluku Maluku 4 4

31.00.00 Maluku Utara Maluku Utara 3 3

32.00.00 Papua Papua 10 10

33.00.00 Papua Barat Papua Barat 3 3

27.00.00 Sulawesi Selatan 8 24 9 7 22.00 Kalimantan Selatan 6 11 5 19.00 Nusa Tenggara Timur 6 13 7 7 7 8 8 9 8 10 6 6 16.00 Jawa Timur 10 87 8

Peserta Pemilu

Dalam dokumen KPU KABUPATEN TASIKMALAYA (Halaman 27-34)

Dokumen terkait