• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Demak melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu Se - Kabupaten Demak. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas komunikasi dan Informatika Kabupaten Demak Dra. Endah cahya Rini, MM dan dihadiri oleh para pengurus PPID Pembantu Se – Kabupaten Demak. Rapat Koordinasi mengangkat Tema " Penguatan Kelembagaan PPID, Penguatan Smart City".

Kegiatan Rakor tersebut diadakan di gedung Grhadika Bina Praja pada tanggal 5 September 2019. Adapun Dasar Hukum pelaksanaan kegiatan ini Undang-Undang No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman

39 Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi pada Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. Sedangkan anggarannya bersumber dari APBD Perubahan 2019.

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi publik pada Badan Publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak, memberikan sosialiasi terkait penyusunan informasi publik yang berkualitas dan teknik penetapan daftar informasi yang dikecualikan, membangun sinergitas yang baik antara Utama dengan PPID Pembantu khususnya fokus pada kali ini adalah dalam hal pengelolaan informasi publik serta mendorong Pemerintah Kabupaten Demak untuk mengambil langkah-langkah yang lebih aktif dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Badan Publik yang ada.

Peserta rapat yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 80 orang terdiri dari Para Pengelola Layanan Informasi dan Dokumentasi yang terdiri dari atasan langsung PPID, Ketua Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), Kasubag Program dan Admin di masing-masing OPD.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi masih banyak sekali DIDP Hasil Desk pertama kali dilaksanakan belum maksimal, terutama dari OPD Kecamatan, RSU dan BUMD. Dengan demikian langkah-langkah yang dilakukan untuk peningkatan kualitas keterbukaan informasi pada Pemerintah Daerah diantaranya melaksanakan kewajiban minimal menyusun daftar informasi publik dan daftar informasi yang dikecualikan. Diharapkan peran PPID bisa berjalan maksimal dengan mengumumkan dan menyediakan, menguasai dan mengimplementasikan Per-UU yang berlaku, terus meningkatkan koordinasi antara PPID Utama dan PPID Pembantu baik melalui media social maupun saling mengunjungi.

40 18. Mengadakan Bimtek Open Data

Pemerintah Indonesia telah memulai inisiatif open data sejak tahun 2010. Hal ini sesuai dengan dasar hukum yang telah diterbitkan, yaitu UU No. 14 Tahun 2008 mengenai Keterbukaan Informasi Publik. Undang-undang yang juga dikenal sebagai UU KIP ini kemudian dilanjutkan dalam peraturan pemerintah melalui PP No. 61 Tahun 2010. Untuk menjalankan UU dan PP itu, pemerintah membentuk Komisi Informasi yang bertugas menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi publik dan menyelesaikan sengketa jika terjadi perselisihan mengenai informasi publik.

Untuk mewujudkan penyelenggaraan data yang akurat, mutakhir, berintegrasi yang disajikan dengan menggunakan format data yang terbuka serta dapat dibagi pemanfaatan antar instansi pemerintah serta mewujudkan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian, Pemerintah Kabupaten Demak melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Demak menggelar Bimbingan Teknis Penginputan Data Statistik Sektoral OPD

41 lingkungan Pemerintah kabupaten Demak yaitu 42 OPD yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 12 September 2019 bertempat di Ruang Pertemuan Dinkominfo dengan nara sumber dari Diskominfo Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Dinas Kominfo Dra. Endah Cahya Rini , MM. yang membuka acara ini mengungkapkan, melalui Bimtek ini diharapkan data statistic sektoral yang ada di masing-masing OPD di Kabupaten Demak sudah berbasis IT yang diimplementasikan melalui Aplikasi Data Statistik Sektoral CKAN dan diupload di website data.demakkab.go.id dan langsung diawasi oleh Dinas Kominfo kabupaten Demak oleh Bidang Komunikasi dan Statistik.

Dinkominfo sebagai wali data, dimana semua OPD terlibat didalamnya. Pengelolaan data statistik selama ini yang masih menggunakan data konvensional, sekarang sudah harus dilakukan langkah cepat dengan melakukan pengolahan data secara digital, tidak lagi manual.

Kedepan, dari manual kita beralih ke system digitalisasi, sehingga seluruh tata kelola pemerintahan itu sudah diarahkan untuk berbasis elektronik. Tidak ada lagi OPD di Kabupaten Demak yang tidak online system karena masyarakat kita sudah era online. Kalau pemerintahnya tidak berbasis digital, sementara masyarakatnya sudah berbasis digital, maka kita pasti akan ditinggalkan.

Data statistik sektoral ini kedudukannya sebagai data yang sangat strategis dalam pemerintahan karena dari data itulah Pimpinan merumuskan suatu kebijakan di berbagai sektor. Dari data ini kita bisa memperoleh informasi tentang potensi daerah, khususnya untuk para investor, perumusan-perumusan kebijakan kenegaraan. sebelum diputuskan tentunya butuh data dulu, mau membuat perencanaan harus ada data dulu sehingga data menjadi sesuatu yang sangat strategis.

Berbicara tentang data itu adalah fakta, Pemerintahan harus selalu berbicara data dan fakta. Oleh karena data sangat penting,

42 maka posisi Dinas Kominfo dan OPD lainnya dalam perspektif data sektoral yang menjadi penentu adalah para penginput data yang ada di OPD.

OPD sebagai produsen data, maka data itu harus memenuhi standarisasi, harus akurat, terupdate dan terkini yang mencakup semua data yang ada di OPD terkait sehingga dapat diolah, dikompilasi sehingga dapat menjadi satu informasi yang tidak lagi dalam bentuk angka tapi sudah diolah menjadi suatu informasi yang dapat digunakan oleh semua stakeholder yang membutuhkan atau yang berkepentingan untuk selanjutnya data itu didiseminasi/disebarkan baik secara manual maupun secara online. 19. Membentuk 10 Percontohan PPID Desa

Ditetapkannya UU Nomor 6 tahun 2014 tentang desa mengantarkan desa pada fase baru yang memberikan ruang dan fasilitas bagi pemerintah desa untuk mengatur dan membangun desanya dengan lebih mandiri dan partisipatif yang harus memenuhi azas-azas yang telah ditentukan. Azas penyelenggaraan pemerintahan desa meliputi keterbukaan yang bermakna membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang

43 benar jujur dan tidak diskriminatif dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selain itu azas akuntabilitas yakni azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat desa sesuai perundang-undangan.

Sebagai konsekuensi dari diberlakukannya UU Desa, Pemerintah Desa kini dituntut untuk mempraktikkan keterbukaan informasi. Sebab UU Desa mengkonstruksi desa sebagai komunitas yang berpemerintahan sendiri (self governing community) yang berpegang pada asas demokrasi, dimana warga desa juga diberikan hak untuk turut memegang kendali atas penyelenggaraan pemerintahan tersebut. Keterbukaan informasi yang dipraktikkan oleh Pemerintah Desa dimaksudkan agar warga desa mengetahui berbagai informasi tentang kebijakan dan praktik penyelenggaraan pemerintahan yang dijalankan. Melalui mekanisme ini maka akan terbangun akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

Klausul yang mengatur keterbukaan informasi tersebar dalam beberapa pasal dalam UU Desa. Yang pertama diatur dalam pasal 24, yang menyatakan bahwa asas penyelenggaraan Pemerintahan Desa salah satunya adalah keterbukaan. Selanjutnya dinyatakan pada bagian penjelasan bahwa yang dimaksud dengan keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kemudian pada pasal 26 ayat (4) huruf (f) diatur bahwa dalam menjalankan tugasnya Kepala Desa berkewajiban untuk melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang akuntabel, transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme. Masih pada pasal dan ayat yang

44 sama, pada huruf (p) diatur bahwa Kepala Desa juga memiliki kewajiban untuk memberikan informasi kepada masyarakat Desa.

Salah satu tugas PPID desa ialah melakukan pengumpulan informasi di setiap satuan unit informasinya. Alurnya ialah, sekretaris desa meminta usulan kepada tiga orang kepala seksi dan tiga kepala urusan terkait dengan pengklasifikasian informasi terbuka sebagai informasi yang harus diumumkan dan harus disediakan dan dirahasiakan/dikecualikan. Setelah itu informasi tersebut diberikan kepada tim pertimbangan tingkat kabupaten, kemudian tim inilah yang akan mengolah untuk disebarkan dengan beberapa pertimbangan baik dari dasar hukum hingga alasannya.

Lalu pengelolaan website desa juga penting sebagai jendela informasi dunia dengan mencantumkan beragam informasi terbuka, yang memberikan layanan informasi langsung berbasis online, sedangkan untuk anggaran itu perlu untuk dilakukan keterbukaan pengelolaan anggaran sebagai salah satu bentuk keterbukaan informasi publik. Anggaran ini termasuk insentif bagi para pelaku yang terlibat di dalam PPID desa, yang mana dalam pengelolaannya disesuaikan dengan kemampuan APBD.

Kegiatan sosialisasi yang kemudian diteruskan dengan bimtek Keterbukaan Informasi Publik kepada Sekretaris Desa dan Admin Website Desa dilakukan pada hari Selasa tanggal 24 September 2019 bertempat di Ruang Pertemuan Dinkominfo Kabupaten Demak.

45 20. Menerima Kunjungan Dari PPID Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

PPID Utama Kabupaten Demak pada tanggal 31 Oktober 2019 secara mengejutkan mendapatkan surat dari Pemerintah Provinsi Bangka Belitung yang memberitahukan bahwa PPID Provinsi Bangka Belitung akan melakukan Studi Komparasi PPID ke PPID Utama Kabupaten Demak.

Di saat masih bebenah, dan dalam keadaan masih berjuang untuk masuk dalam 10 besar dalam pemeringkatan PPID Tingkat Jawa Tengah, ternyata sudah ada yang memberikan apresiasi yang sangat berarti sekaligus sebagai penambah semangat untuk menjadikan Keterbukaan Informasi Publik di Kabupaten Demak menuju kearah yang lebih baik.

Dalam Kesempatan tersebut rombongan dari Provinsi Bangka Belitung diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Demak sekaligus sebagai Atasan PPID Utama Kabupaten Demak dr. Singgih Setyono, M.Kes. di Gedung Grhadika Bina Praja, sedangkan Rombongan dari PPID Provinsi Bangka Belitung sejumlah 50 personil dipimpin oleh Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Bangka Belitung Drs. Yulizar Adnan MSi.

46 21. Melakukan Pengisian SAQ (Self Assesment Questioner)

Dalam Kegiatan Monitoring dan Evaluasi PPID Utama, PPID Pembantu dan PPID Desa oleh KI Provinsi Jawa Tengah, diawali dengan monev website selama 6 (enam) bulan yang dimulai pada bulan Januari 2019 sampai bulan Juni 2019. Tahap kedua berupa pengisian SAQ (Self Assesment Questioner) atau Penilaian Mandiri.

Pengisian SAQ tahun 2019 berbeda dengan tahun sebelumnya, karena pada tahun 2019 ini ada indicator baru yaitu tentang Keterbukaan Informasi Publik tentang Pengadaan Barang dan Jasa yang nilainya paling tinggi tetapi rumit dalam pengisianya.

PPID Desa sebagai peserta baru dalam monev oleh KI Provinsi Jawa Tengah juga harus dibangkitkan bersama dengan PPID Utama dan Pembantu sehingga praktis bulan September sampai Nopember adalah bulan-bulan yang sibuk bagi PPID Utama agar target dari Pimpinan Daerah tercapai.

47 22. Menerima Visitasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah

Sebagai hasil dari pengisian SAQ yang dianggap sesuai dengan kriteria Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah yaitu dengan nilai diatas 80, maka langkah ketiga adalah dilakukan visitasi ke PPID Utama, 3 (tiga) PPID Pembantu dan 1 (satu) PPID Desa. Dalam kesempatan tersebut, Tim Visitasi yang dipimpin oleh Komisioner KI Provinsi Selamet Haryanto, SH diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Demak selaku Atasan PPID Utama Kabupaten Demak dr. Singgih Setyono, MKes.

Pada hari pertama tanggal 11 Nopember 2019, yang divisitasi adalah PPID Utama dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan hari kedua Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah “Sunan Kalijaga” Demak. Hasilnya PPID Utama Kabupaten Demak dan 3 Badan Publik masuk ke tahap berikutnya yaitu Uji Publik tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Visitasi di PPID Utama Kabupaten Demak

48 Visitasi di PPID Pembantu Dinkes Kabupaten Demak

Visitasi di PPID Pembantu Dindikbud Kabupaten Demak Visitasi di PPID Pembantu RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

Visitasi di PPID Desa Wonokerto Kecamatan

Karangtengah Kabupaten Demak

Untuk Visitasi PPID Desa dilaksanakan setelah Uji Publik, artinya penentuan terakhir untuk PPID Desa apakah sebagai Pemerintahan Desa yang Informatif atau tidak adalah hasil pada saat visitasi.

23. Melaksanakan Uji Publik PPID Kabupaten, PPID Pembantu dan

Dokumen terkait