• Tidak ada hasil yang ditemukan

DER = Total hutang

2. Data Sekunder

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis .1 Rancangan Analisis

Rancangan analisis merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diperoleh dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

Menurut Sugiyono (2009:14) analisis kualitatif adalah sebagai berikut : “Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.”

2. Analisis Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2009:31) analisis kuantitatif adalah sebagai berikut : “Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistic. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan”.

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah: a. Analisis Regresi Linier Berganda

Penjelasan garis regresi menurut Andi Supangat(2007:352) yaitu:

“Garis regresi (regression line/line of the best fit/estimating line) adalah suatu garis yang ditarik diantara titik-titik (scatter diagram) sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk menaksir besarnya variabel yang satu berdasarkan variabel yang lain, dan dapat juga dipergunakan untuk mengetahui macam korelasinya (positif atau negatifnya)”.

Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan seberapa besar Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Return On Asset terhadap Dividen Payout Ratio.

Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan variabel dependen (Y) dan variabel independen (X1 dan X2 ). Persamaan regresinya sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2009:192)

Ket :

Y = variabel terikat (Dividend Payout Ratio) a = bilangan berkonstanta

b1,b2 = koefisien arah garis

X1 = variabel bebas X1 (Debt to Equity Ratio) X2 = variabel bebas X2 (Return On Asset) b. Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).

Menurut Sujana (1989:152) dalam Umi Narimawati (2011:49), pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel x dan y, dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi Pearson dengan rumus :

r = n( ∑ XiYi ) –( ∑ Xi )( ∑ Y ) √ { n ( ∑ Xi2 ) –( ∑ Xi)2} { n ( ∑ Yi2 ) –( ∑ Yi)2 }

Sumber : Umi Narimawati (2010:50) Besarnya koefisien korelasi adalah -1 r 1 :

a. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif. b. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :

a. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).

b. Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2009 : 250)

c. Koefisiensi Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (Kd) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase.

Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Kd = (r)2 x 100 % Umi Narimawati (2010:50) Dimana: d = koefisien determinasi r = koefisien korelasi 3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Menurut Andi Supangat (2007:293) yang dimaksud dengan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

“Salah satu cara dalam statistika untuk menguji “parameter” populasi berdasarkan statistik sampelnya, untuk dapat diterima atau ditolak pada tingkat signifikansi tertentu:.

Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat kesimpulan sementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari masalah yang akan ditelaah. Sebagai wahana untuk menetapkan kesimpulan sementara tersebut kemudian ditetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya. Langkah-langkah dalam analisisnya sebagai berikut :

1. Pengujian Secara Simultan

Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variable bebas secara simultan terhadap variable terikat.

a. Rumus uji F yang digunakan adalah :

F = (n-k-1)R2/Y.X… K(1-R2/Y.X…)

Sumber :Umi Narimawati (2010:50)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable bebas secara bersama-sama dapat berperan atas variable terikat. Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F-kritis dengan nilai F-test yang terdapat pada Tabel Analisis of Variance (ANOVA) dari hasil perhitungan dengan micro-soft. Jika nilai Fhitung > Fkritis, maka H0 yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variable bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variable terikat ditolak dan sebaliknya. b. Hipotesis

H0 ; ρ = 0, Secara simultan Debt to Equity Ratio dan Return On Asset tidak berperngaruh terhadap Dividend Payout Ratio.

H1 ; ρ ≠ 0, Secara simultan Debt to Equity Ratio dan Return On Asset berperngaruh terhadap Dividend Payout Ratio.

c. Kriteria Pengujian

2. Pengujian Secara Parsial

Melakukan uji t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variable terikat.

a. Rumus Uji t adalah

thitung = r √n-2 √1-r2 Sumber : Sugiyono, 2008 Ket: t : nilai uji t r : koefisien korelasi n : jumlah sampel

b. hipotesisnya sebagai berikut :

H02 . β = 0, Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio.

Ha2 . β ≠ 0, Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio.

H03 . β = 0, Return On Asset tidak berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio.

Ha3 . β≠ 0, Return On Asset berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio.

c. Kriteria pengakuannya yaitu sebagai berikut: H0 ditolak apabila thitung < ttabel(α = 0,05)

Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,01) untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

a) Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.

b) Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.

Sumber : Andi Supangat (2007:295) Gambar 3.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis 3. Pengujian Asumsi Klasik

Setelah hasil regresi diperoleh dan selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik untuk mengevaluasi kelayakan hasil regresi yaitu :

1. Uji Normalitas

Digunakan untuk menguji apakah distribusi variabel terikat untuk setiap nilai variabel bebas tertentu berdistribusi normal atau tidak. Dalam model regresi linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error (є) yang berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian statistik. Pengujian normalitas data menggunakan test of normality kolmogorov smirnov dalam

program spss. Menurut Singgih Santoso (2002:393), dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance) adalah:

A. Jika Probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model adalah normal.

B. Jika Probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model tidak berdistribusi secara normal.

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode grafik normal Probability Plots dalam program SPSS.

A. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

B. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan pada hasil criteria yang telah dijelaskan di atas, juga dari teori-teori yang mendukung objek dari masalah yang diteliti.

85 5.1 Simpulan

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Return on Asset terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 - 2010, maka penulis dalam bab ini akan mencoba menarik suatu kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya.

1. Hasil analisis deskripsi memperlihatkan bahwa Debt to Equity Ratio Perusahaan sektor manufaktur fluktuatif dan cenderung menurun. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur memiliki proporsi hutang yang kecil dan perusahaan manufaktur lebih menyukai pembiayaan dengan modalnya daripada menggunakan dana dari pihak luar.

2. Hasil analisis deskripsi memperlihatkan bahwa Return On Asset Perusahaan Manufaktur bernilai positif yang berarti perusahaan tidak mengalami kerugian. Return on asset perusahaan manufaktur fluktuatif dan cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa laba perusahaan manufaktur meningkat diiringi oleh peningkatan asetnya.

3. Hasil analisis deskripsi memperlihatkan bahwa Dividen payout ratio Perusahaan Manufaktur cenderung mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur banyak membagikan dividen.

4. Hasil analisis regresi memperlihatkan antara Debt to Equity Ratio dengan Dividen Payout Ratio terdapat hubungan yang berbanding terbalik (negatif) dimana apabila Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan pada saat Return On Asset tidak mengalami perubahan, maka Dividen Payout Ratio akan mengalami penurunan. Berdasarkan hasil penghitungan nilai statistik uji t secara parsial Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan sektor manufaktur. Hal ini menunjukkan hasil penelitian Debt to Equity Ratio terhadap Dividen Payout Ratio tidak dapat digeneralisasikan/ diberlakukan umum pada anggota populasi secara keseluruhan sehingga variabel Debt to Equity Ratio ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi Dividen Payout Ratio.

5. Hasil analisis regresi memperlihatkan antara Return On Asset dengan Dividen Payout Ratio terdapat hubungan yang berbanding lurus (positif) dimana apabila Return On Asset mengalami kenaikan pada saat Debt to Equity Ratio tidak mengalami perubahan, maka Dividen Payout Ratio akan mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil penghitungan nilai statistik uji t secara parsial Return On Asset memiliki pengaruh terhadap Dividen Payout Ratio. Hal ini menunjukkan hasil penelitian Return On Asset terhadap Dividen Payout Ratio dapat digeneralisasikan/ diberlakukan umum pada anggota populasi secara keseluruhan sehingga variabel Return On Asset ini dapat digunakan untuk memprediksi Dividen Payout Ratio.

6. Hasil analisis regresi memperlihatkan secara simultan atau bersama-sama Debt to Equity Ratio dan Return On Asset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. Dengan nilai korelasi positif yang berarti jika semakin besar Debt to Equity Ratio dan Return On Asset maka Dividen Payout Ratio akan tinggi. Dengan hasil yang signifikan, hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan pada anggota populai serta Debt to Equity Ratio dan Return On Asset dapat digunakan oleh manajer untuk memprediksi Dividen Payout Ratio.

5.2 Saran

Setelah penulis memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tentang Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Return on Asset terhadap Dividen Payout Ratio, maka penulis akan memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan Sektor Manufaktur

Bagi Perusahaan sektor manufaktur sebaiknya mempertahankan proporsi hutang yang kecil dan pembiayaan dengan modalnya sendiri daripada menggunakan dana dari pihak luar, bila memang perusahaan tidak terlalu membutuhkan dana dari pihak luar. Hal tersebut sesuai dengan pecking order theory yang menyatakan bahwa perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan berwujud laba ditahan) daripada pendanaan dari luar.

Return On Assets memiliki pengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio, maka sebisa mungkin Return On Asset harus terus ditingkatkan dan

dipertahankan dengan cara memanfaatkan asset yang dimiliki oleh setiap perusahaan untuk menghasilkan laba agar kemampuan perusahaan dalam membayar dividen tetap terjaga.

2. Bagi Investor

Dalam berinvestasi, Investor harus melakukan analisa pada faktor - faktor lain untuk meminimalisasi risiko investasinya selain Debt to equity ratio dan Return on asset, yang dimana Debt to equity ratio ini tidak berpengaruh terhadap Dividen payout Ratio tidak bisa menjadi acuan bagi investor dalam mengharapkan dividen yang maksimal, di mana dalam pemberian dividend ini setiap perusahan tidak hanya melihat dari kondisi keadaan setiap perusahan tetapi ada faktor-faktor lain dari manajemen perusahan yang bisa mempengaruhi pemberian dividen yang akan di berikan kepada para investor. Sehingga investor bisa menilai dalam berinvestasi untuk memperoleh keutungan yang maksimal melalui dividen.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Faktor - faktor yang mempengaruhi dividen payout ratio pada penelitian ini hanya terbatas pada informasi-informasi internal masing-masing perusahaan yang berdasarkan laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, disarankan agar penelitian selanjutnya juga menggunakan informasi internal lainnya dan informasi eksternal perusahan yang menyangkut kondisi makro ekonomi misalnya seperti tingkat inflasi, suku bunga, nilaitukar dan lain lain.

89

Abdul Kadir. 2010. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebijakan dividen pada perusahaan credit agencies go public di Bursa efek Indonesia”. Jurnal Manajemen dan Akuntansi April 2010 Volume 11 Nomor 1.

Agus Sartono. (2001). Manajemen Keuangan Teori & Aplikasi (4th ed). Yogyakarta. Bpfe.

Andi Supangat. (2007). Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta: Kencana

Darsono & Ashari. (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Dwi R. Halldayani, Bambang Hadinugroho . (2009). “Analisis Pengaruh

Kepemillkan Manajerial, Kebijakan Hutang, Roa, Ukuran Perusahaan

Terhadap Kebijakan Dividen”. Fokus Manajerial Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan No. 1 Vol.7 March 2009 ISSN 1693-3508.

Hakim Murni. 2004. “Pengaruh CP, ROA, DER dan GP terhadap Rasio

Pembayaran Dividen”. Jurnal Widya Ekonomika No. 1 Vol.6 Juni 2004 ISSN: 0251-2800

Husein Umar. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo.

Jonathan Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha ilmu.

Lisa Marlina dan Clara Danica. (2009). “Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets terhadap Dividend Payout Ratio”. Jurnal Manajemen Bisnis Volume 2, Nomor 1 Januari 2009 ISSN: 1978−8339

Lukas Setia Atmaja. 2008. “Teori dan Praktik Manajemen Keuangan”. Yogyakarta : Andi

Lukman Syamsuddin. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Miller, M. Dan F. Modigliani. 1961. “Dividen Policy, Growth and The Valuation of Share”. Journal of Business. October. 433-443.

Moh Nazir. (2003). Metode Penelitian. Cetakan Ketiga. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Prihantoro (2003). “Estimasi Pengaruh Dividen Payout Ratio pada Perusahaan Publik di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis No.1 Jilid 8.p.7-14

Riyanto, Bambang. (2000). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.Yogyakarta: BPFE.

Robbert Ang. 1997. Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia Rusdin. (2006). Pasar Modal. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kuantitatif dan R&D (7th ed). Bandung. Alfabeta.

Sutoyo, Januar Eko Prasetio, Dian Kusumaningrum . (2010) “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Jasa Keuangan”. ISSN:1410-8089

Sutrisno. (2000). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: CV Gama Media.

Sutrisno. 2001. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout

Ratio”. TEMA, Volume II, Nomor 1, Maret 2001

Tangkisilan, Hessel. (2003). Memahami Kinerja Keuangan Perusahaan : aplikasi dan Analisa Balance Sheet, Cetakan Pertama. penerbit Yogyakarta : Balairung&Co.

Umi Narimawati. (2008). Analisis Multifariat Untuk Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Umi Narimawati, Sri Dewi A., & Lina I. (2011). Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis.

Yuli Soesetio. (2008). “Pengaruh Perubahan Return On Assets, Perubahan

Debt To Equity Ratio Dan Perubahan Cash Ratio Terhadap Perubahan

Dividend Payout Ratio”. Jurnal Ekonomi Modernisasi Volume 4 Nomor 1

Nama : Eka Fitria

Nim : 21108087

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

JenisKelamin : Perempuan

TempatTanggalLahir : Bandung, 19 April 1990

Agama : Islam

Alamat : Jl. Cijagra I Gg.I No 7A Bandung

Email : ekha.sun@yahoo.co.id

Telp. : 085624551850

DATA PENDIDIKAN

Dokumen terkait