• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Rancangan dan Prosedur Penelitian

Berdasarkan rancangan pengembangan menurut Trianto, maka rancangan penelitian ini terdiri dari tahapan sebagai berikut:

1. Tahap define (pendefenisian)

Tahap define bertujuan untuk menentukan masalah dasar yang dibutuhkan dalam mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) argumentasi siswa. Untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah IPA (Biologi) siswa, sehingga siswa bisa mengemukakan pendapatnya dan mengaitkannya dengan lingkungan.

a. Observasi dan wawancara dengan pendidik bidang studi IPA (Biologi)

Wawancara dilakukan untuk mengetahui masalah/ hambatan yang dihadapi pendidik di sekolah yang berkaitan dengan pembelajaran biologi, terutama pada materi sistem gerak. Masalah tersebut dapat berasal dari pendidik, siswa maupun sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran, serta kemampuan siswa untuk bisa mengemukakan pendapatnya atau beragumentasi. b. Menganalisis silabus dan RPP pembelajaran IPA (Biologi) SMAN

1 Lintau Buo, menganalisis silabus pembelajaran IPA ini bertujuan untuk mengetahui apakah materi yang akan diajarkan sudah sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Sedangkan RPP dianalisis untuk melihat kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan, apakah sudah bersifat student centered dan menggunakan strategi dan bahan ajar yang membantu siswa dalam proses pembelajaran.

Setelah dilakukan langkah pertama dan kedua ini, diperoleh informasi tentang masalah yang dihadapi pendidik IPA (Biologi) sehingga dibutuhkan pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) argumentasi siswa. Menganalisis sumber belajar IPA yang biasa digunakan pendidik. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah sumber belajar IPA yang biasa digunakan pendidik seperti buku paket atau bahan ajar lainnya telah sesuai dengan karakteristik siswa atau belum.

c. Analisis siswa

Analisis siswa dilakukan untuk melihat karakteristik meliputi, kemampuan, perhatian, motivasi dan gaya belajar. Dengan mengetahui dan memahami gaya belajar dan karakteristik siswa sehingga peneliti mampu merancang Lembar Kerja Siswa (LKS) yang memiliki unsur-unsur tersebut.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui format penelitian Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS berisi kegiatan-kegiatan untuk menemukan konsep atau materi pembelajaran. Proses pembelajaran dengan menggunakan LKS dapat dipahami dan siswa bisa melaksanakan langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakannya.

2. Tahap design (perancangan)

Tahap ini meliputi kegiatan menyusun kerangka dan format Lembar Kerja Siswa (LKS), jenis tulisan, dan hal lainnya yang harus dikembangkan. Design yang dihasilkan dikonsultasikan dengan pembimbing apakah sudah layak untuk di validasi atau belum, jika belum diperbaiki sampai layak, kemudian dilanjutkan dengan tahap pengujian validasi dan praktikalisasi. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menentukan konsep utama dari materi nya yaitu sistem gerak. Konsep di kembangkan sedemikian rupa supaya dapat menarik perhatian siswa. LKS yang di sajikan memuat petunjuk penggunanaan LKS, KI, KD, indikator dan tujuan pembelajaran, pokok- pokok materi sistem gerak.

3. Tahap develop (pengembangan)

Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang sudah direvisi berdasarkan masukan pakar dan mengetahui tingkat kepraktisan serta validitas dari Lembar Kerja Siswa (LKS) argumentasi siswa. Tahapan ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Uji validitas Lembar Kerja Siswa (LKS) 1) Syarat Didaktik

Syarat Didaktik untuk menguji Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dirancang sesuai dengan kurikulum 2013,dan bagian LKS yang dibuat dapat mendukung pemahaman siswa dan LKS yang disusun secara sistematis berdasarkan KI KD yang digunakan.

Syarat Kontruksi untuk menguji Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dirancang sesuai dengan kurikulum yang berlaku atau digunakan. Apakah LKS yang dirancang sudah memenuhi substansi keilmuan, kedalaman materi, kesesuaian tujuan pembelajaran, pendekatan dan materi serta apakah bermanfaat bagi siswa.

3) Syarat Teknis

Syarat teknis dalam LKS yang dikembangkan harus dilihat dari segi penyajiannya yaitu kemasan fisik LKS, Format LKS, penggunaan font (jenis dan ukuran), kesesuaian gambar dengan materi yang digunakan.

4) Syarat Kebahasaan

Kebahasaan melihat apakah Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dirancang dengan tingkat keterbacaan yang tinggi dengan struktur kalimat yang benar dan kalimat yang komunikatif. Kelayakan kebahasaan juga melihat apakah penggunaan LKS sudah sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar serta penggunaan bentuk dan huruf yang sesuai.

Aspek-aspek yang divalidasi dapat dilihat padaTabel 3.1 berikut

Tabel 3.1 Kategori Validasi LKS Argumentasi Siswa

No Aspek Metode Pengumpulan Data Instrumen 1. Syarat Didaktik

Angket Lembar Validasi 2. Syarat Kontruksi

3. Syarat Teknis 4. Syarat Kebahasaan 5. Karakteristik LKS

Argumentasi siswa

(Sumber : Lestari, Alberida,& Rahmi, 2018) b.Uji Pratikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pada tahap ini dilakukan uji coba terbatas di suatu kelas XI di SMAN 1 Lintau Buo bahwa uji coba ini dilakukan untuk melihat

pratikalitas atau keterpakaian validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) pembelajaran argumentasi siswa yang telah di rancang sedemikian rupa. Tahap pratikalitas dilakukan dengan dua cara yaitu pengisian angket respon oleh siswa dan guru kelas XI SMAN 1 Lintau Buo dan wawancara dengan guru bidang studi kelas XI IPA II SMAN 1 Lintau Buo.

Uji pratikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) pembelajaran oleh guru a. Peneliti memberikan petunjuk singkat penggunaan Lembar Kerja

Siswa (LKS) argumentasi siswa kepada guru.

b. Guru menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pembelajaran argumentasi siswa berdasarkan petunjuk penggunaan yang sudah ada dalam proses pembelajaran.

c. Peneliti mewawancarai guru pengenai Lembar Kerja Siswa (LKS) pembelajaran argumentasi siswa serta menanyai sejauah mana siswa mampu mengungkapkan argumenya atau pendapatnya dalam memahami materi yang sedang dibahas, wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas dan terpimpin ,yaitu dalam pelaksanaannya peneliti membawa pedoman wawancara yang hanya merupakan garis besar tentang hal yang akan di tanyakan. Uji pratikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) pembelajaran oleh siswa.

a. Penulis membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) argumentasi siswa.

b. Siswa di minta untuk membaca tentang penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) pembelajaran.

c. Siswa melanjutkan mengerjakan isi Lembar Kerja Siswa (LKS) pembelajaran serta mampu memahami materi dengan pendapat sendiri serta dapat menuliskannya.

d. Siswa dininta untuk memberikan respon saran atau kritikan terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) pembelajaran argumentasi siswa dengan mengisi angket.

Aspek-aspek praktikalitas dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut

Tabel 3.2 Kategori Praktikalitas LKS Argumentasi Siswa. No. Aspek Metode Pengumpulan Data Istumen 1. Kualitas Isi

dan Tujuan Angket, Observasi, Wawancara Lembar Validasi, Lembar Observasi, Lembar Pedoman Wawancara 2. Kualitas Instruksional 3. Kualitas Teknis

(Sumber : Lestari, Alberida,& Rahmi, 2018) b. Tahap revisi

Tahap ini dilakukan apabila hasil penilaian validator ditemukan beberapa bagian pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang perlu diperbaiki. Perangkat pembelajaran yang telah direvisi diberikan kepada validator untuk didiskusikan lebih lanjut. Revisi dihentikan apabila validator telah menyatakan perangkat pembelajaran yang dibuat sudah dapat digunakan. c. Uji coba produk

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah divalidasi oleh validator , maka dilakukan uji coba pada satu kelas XI IPA II di SMAN 1 Lintau Buo. Uji coba produk ini dilakukan untuk melihat praktikalitas LKS yang dirancang dengan menggunakan angket yang diisi oleh siswa.

Dokumen terkait