• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI SISTEM GERAK KELAS XI IPA DI SMAN 1 LINTAU BUO SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI SISTEM GERAK KELAS XI IPA DI SMAN 1 LINTAU BUO SKRIPSI"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI SISTEM GERAK KELAS XI IPA DI SMAN 1 LINTAU BUO

SKRIPSI

Ditulis sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)

Jurusan Tadris Biologi

OLEH: NOVITA SARI NIM: 15 300 600 045

JURUSAN TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

BATUSANGKAR 2020

(2)
(3)
(4)
(5)

BIODATA PENULIS

Nama : Novita Sari

NIM : 15 300 600 045

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Tadris Biologi

Tempat/Tgl Lahir : Lareh Nan Gadangi / 17 September 1996 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jorong Kajai , Nagari Tepi Selo Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar

Email : Novitasari_ 1717 @gmail.com Nomor HP : 081372932995

Nama orang tua

Ayah : Syarifal Efendi Ibu : Elmawati

Anak ke/dari : 1 dari 2 Bersaudara Riwayat Pendidikan :

1. 2003 – 2009 : SDN 49 Lareh Nan Gadang 2. 2009 – 2012 : SMP I Lntau Buo

3. 2012– 2015 : SMAN 1 Lintau Buo 4. 2015– 2020 : IAIN Batusangkar

Motto :

APAPUN YANG TERJADI TETAP LAKUKAN YANG

TERBAIK

(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha mulia, Yang mengajar manusia dengan pena,

Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (QS: Al-’Alaq 1-5) Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ? (QS: Ar-Rahman 13)

Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat(QS : Al-Mujadilah 11)

Alhamdulillah…. dengan ridha-Mu ya Allah…..

Amanah ini telah selesai, sebuah langkah usai sudah. Cinta telah ku gapai, namun itu

bukan akhir dari perjalanan ku, melainkan awal dari sebuah perjalanan.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan

kusayangi

Ayahanda (Syarifal Efendi ) Ibunda (Elmawati), dan Adikku Tercinta (Rayhan Efendi) Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Ama, apa, dan keluargaku yang

telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Untuk ama, apa dan keluargaku yang selalu

membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik, Terima Kasih ama.... dan Terima Kasih apa, Terima Kasih Keluargaku semuanya, Terima Kasih Ya Allah yang telah mengirimkan

insan terbaik dalam hidupku. “Sahabat 24 JAM”

Untuk seorang perempuan yang seperjuangan denganku sejak kita masih diawal perkuliahan yang sekampung denganku yang sudah berteman sedari SMA, Rani Syafitri, S Pd., yang yi panggil (ranimin) yang selalu menemaniku didalam senang

dan susah menjadi orang terdekat yi selama ini yang sudah dianggap sebagai keluarga dan sahabat, walaupun kita sering marahan karena masalah sepele kadang tidak sapaan dalam waktu yang lama tidak apa-apa ran karna itu bumbu

dalam kita bersahabat sehingga kita lebih memahami karakter satu sama-lain sehingga membuat kita lebih akrab lagi. Akhirnya ya ran kita bisa wisuda bareng

seperti yang kita impikan dari awal kuliah dan smoga bisa meraih kesuksesan kedepanya. Amiin ya allah..

(7)

Untuk nindya mareta terimakasih dek, sudah menjadi sahabat yi walaupun ada keributan dan kegaduhan yang kita ciptakan dan merasa sakit hari ya ndy,jangan

masuk hati ya ndy smoga dengan hal ini bisa menjadikan kita pribadi yang baik lagi dan selau seperti ini sampai kita sukses nanti amiiin

Teruntuk mumuik, terimakasih muik sudah menjadi teman sekaligus sahabat yi selama 4,5 ini walaupun kita tidak bisa bertemu sesering dulu karena kesibukan masing-masing tapi, yi berharap kita bisa secepatnya ngumpul lagi sama rani, dan

nindy dilain waktu, muik makasih ya, smoga persahabatan kita bisa kita jaga .

Dosen Pembimbing dan Penguji Tugas Akhir...

Ibu Dwi Rini Kurnia Fitri, M. Si selaku dosen pembimbing tugas akhir, terima kasih banyak...Bu.., sudah begitu banyak membantu selama ini, sudah dinasehati, sudah

diajari, bantuan dan kesabaran Ibu akan selalu terukir dihati, mudah-mudahan menjadi Sedekah Jariyah yang pahalanya selalu mengalir Ibu. Aamiin Allahumma

Aamiin

Untuk Ibu Kuntum Khaira, M. Si selaku Penguji I dan Ibuk Diyyan Marneli, M.Pd selaku Penguji II, dan ibu Roza Helmita, M. Si dan bapak Aihdya Irhas Putra, S.SI.,M.P sebagai validator sari,terimakasih Ibu , bapak yang Sudah memberikan saran dan arahan untuk kesempurnaan Skripsi Ini, mudah-mudahan menjadi Sedekah

Jariyah juga Ibu,bapak…

Teruntuk bang Riki, makasih bg atas kerja sama nya dan kerelaan hati untuk mengurus segala urusaan surat menyurat sari bang, walaupun terkadang sering

membuat bg riki merasa kesal, semoga dengan bantuannya bisa mendapatkan Sedekah Jariah hendaknya. Amiin...

My Best friend’s The Rempong Squad

Buat The Rempongku sayang “Rani yang kupanggil raniminnya rempong , Mutia yang kupanggil ratu rempong , Reki sebagai raja rempong , Ninid sicomel nya rempong, dan inua cinuanya rempong “ terima kasih atas dukungan, doa, nasehat, hiburan konyol tapi menghibur, dan semangat yang kalian berikan selama ini, semua yang telah kalian berikan selama ini tak kan pernah terlupakan. Walaupun kita tidak bisa bersama-sama dalam penyelesaian skripsi ini tapi kalian tetap menyemangati yi dan rani walaupun terkadang sering cerewet kepada yi dan rani supaya semangat dalam menyelesaikan skripsi karena kalian sudah menamatkannya terlebih dahulu.

Tapi, kalian tetap ada kami saat kami merasa jenuh bosan.Trimakasih Rempongku sayang yi bersyukur mempunyai teman yang sudah yi anggap sebagai orang yang sangat berperan dalam hidup yi dan selalu ada dalam kondisi dan situasi apapun dan tempatnya bercerita sampai tidak mengenal waktu karena kalau sekali bercerita

tidak bisa berhenti. Makasih sekali lagi the rempong sayang kalian sangat berarti dan selalu menjadi sahabat sejati yi, I Love You The Rempongku

(8)

My Friend’s Biologi ’15 Terkhusus Biologi B’15

Buat Teman Seperjuangan “oppi ang,audi, sapit,mimim, nindy, dan Terspesial “ terima kasih untuk hari-hari luar biasa yang sudah kita habiskan selama menimba ilmu di Universitas yang Luar Biasa Ini. Tetap saling mengenang dan mengingatkan.

Tetap Semangat Raih Mimpi-mimpi Kita. Karena Setiap Kita Punya Cerita Berbeda Menuju Sukses. Sukses Selalu ya teman Kuh

Keluarga KKN SQUAD

Teruntuk Keluarga KKN yang Tidak Terlahir dari Rahim yang Sama, semoga selalu Allah Lindungi dan Bimbing menuju Kesuksesan. Ami, uty, nomi, andre,acha, hanna

dan bg syahrul Thanks For All SQUAD Kuh… Tak Bisa Terlukiskan Mudah2an Ukhuwah Ini Tetap Terjaga dan Dipertemukan Lagi dalam Masa berbeda dimana

Semua Kita Berada pada Kesuksesan yang Kita Usahakan… Keluarga PPL SQUAD

Teruntuk Keluarga saat ppl terimakasih sudah menjadi keluarga yang baik dalam ppl dan sampai sekarang yang selalu belajar bersama untu persiapan mengajar pagi harinya dan bayak sekali yang kita jalani, terkadang banyak halangan dan rintangan

namun hal itu kita lalui bersama. Makasih untuk uniang, dian, tek li, dan mira untuk waktunya dan smoga selalu seperti ini ya, jagan berubah dan tetap menjadi yang

terbaik dan mengapai kesuksesan hendaknya amiin.

Fotokopy Mandiri

Teruntuk bang anggi dan hendra (yus) trimakasih atas bantuan nya untuk yi dalam menyelesaikan penjilitan skripsi ini walaupun terkadang membuat kegaduhan dan kericuhan tetapi yi tau klau bg anggi dan hendra merasa senang dan terhibur akan

kehadiran sari dan rani. Sekali lagi makasih fotokopi mandiri smoga sukses dan makin banyak pelanggan setia nya amiin....

Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang akan dikejar, untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna, hidup tanpa mimpi ibarat arus

sungai. Mengalir tanpa tujuan. Teruslah belajar, berusaha, dan berdoa untuk menggapainya.

Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal Bangkit lagi. Never give up!

Sampai Allah SWT berkata “waktunya pulang”

Ku hentakkan jemari ini dengan penuh perasaan, hingga ku teteskan air mata kebahagiaan dan ku akhiri dengan petikan “Alhamdulillahirobbil’alamin” dantombol titik pada

(9)

ABSTRAK

NOVITA SARI 15300600045, “PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI SISTEM GERAK DI KELAS XII IPA SMAN I LINTAU BUO”. Jurusan Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, 2020.

Penelitian ini dilatar belakangi karena Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan di SMAN I Lintau Buo tersebut, memuat materi yang banyak dan sedikit latihan soal. Sehingga, siswa menjadi tidak aktif dan belum mampu menyampaikan argumentasi atau pendapatnya dalam proses belajar mengajar. Sedangkan, dalam LKS yang sebenarnya adalah memuat materi yang sedikit dan banyak latihan soal. Hal ini menyebabkan siswa terlatih dalam mengerjakan latihan soal yang ada dalam LKS tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut maka, diperlukan bahan ajar berupa LKS argumentasi siswa yang valid dan praktis.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi sistem gerak kelas XI IPA SMAN I Lintau Buo yang valid dan praktis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan 4D (define, design, dev elop dan disseminate). Tetapi rancangan penelitian pengembangan pada penelitian ini hanya terdiri dari 3 tahap yaitu : (1) tahap define, dilakukan untuk mendapatkan gambaran kondisi di lapangan, dalam tahap ini dilakukan wawancara dengan guru, analisis siswa dan meriview literature tentang LKS, (2) tahap design, dilakukan untuk menyiapkan LKS argumentasi siswa, dan (3) tahap pengembangan, hasil dari LKS yang dirancang dilanjutkan pada uji validitas, praktikalitas, Lembar kerja Siswa (LKS).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Lembar Kerja Siswa (LKS) sudah memenuhi kriteria valid dengan hasil persentase validasi yang diperoleh adalah 80 %, (2) LKS sudah memenuhi kriteria sangat praktis yang telah diuji cobakan kepada 29 orang siswa kelas XI IPA II dengan hasil persentase angket respon siswa adalah 82% dan hasil persentase angket respon guru adalah 76 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan di SMAN I Lintau Buo telah memenuhi kriteria valid baik dari segi kelayakan isi dan tujuan, kualitas instruksional, kualitas teknis dan LKS sudah dinyatakan sangat praktis dilihat dari segi kemudahan siswa menggunakan LKS, yang membuat siswa lebih mudah untuk memahami materi dan menemukan konsep dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci :Pengembangan, LKS.

(10)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, karena hanya berkat dan rahmat dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan proposal dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Materi Sistem Gerak di Kelas XI IPA II SMAN I Lintau Buo”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar.

Shalawat dan salam tidak lupa pula penulis doakan kepada Allah SWT agar disampaikan-NYA kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah meninggalkan dua pedoman hidup bagi umatnya, yakninya Al-quran dan Hadis.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan, dorongan, petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, izinkan penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Ibu Dwi Rini Kurnia Fitri M. Si sebagai Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan semangat, dorongan, arahan dan bimbingan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Rina Delfita, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik (PA) yang terus memberi arahan kepada penulis.

3. Ibu Kuntum Khaira, M.Si sebagai dosen penguji 1yang telah memberikan arahan dan masukan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Diyyan Marneli, M.Pd sebagai dosen penguji 2 yang telah memberikan arahan dan masukan selama penulis menyelesaikan skripsi ini

5. Bapak Aidhya Irhash Putra, S.Si., M.P sebagai Ketua Jurusan Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar.

(11)

6. Bapak Dr. H. Kasmuri, MA selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar.

7. Bapak Dr. Sirajul Munir, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar.

8. Kepada seluruh Bapak/ Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Tadris Biologi Institut Agama Islam Negeri Batusangkar.

9. Bapak Jon Wilson, S.Pd, M.Si sebagai Kepala SMAN I Lintau Buo dan Ibu Dra. Yonita Azwina yang mengajar Biologi di kelas XI IPA dan seluruh pihak sekolah SMAN I Lintau Buo.

10.Kepada seluruh teman-teman dan sahabat biologi angkatan 2015 yang selalu memberikan semangat dan dorongannya.

11.Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan lagi secara satu persatu yang telah memberi dukungan, arahan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini 12.Rasa syukur dan terima kasih dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah

melancarkan dan memberi melimpahkan rahmat dan kemudahan dalam meridhoi setiap langkah yang penulis lalui dalam membantu pembuatan skripsi ini. Dan bantuan, motivasi dan bimbingan serta nasehat dari berbagai pihak menjadi amal ibadah yang ikhlas hendaknya dan dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang berlipat ganda. Semoga SKRIPSI ini dapat memberi manfaat kepada kita semua. Amin Allahumma Amin.

Batusangkar, 06 Januari 2020 Penulis,

Novita Sari NIM.153006004

(12)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI BIODATA

HALAMAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL...iv

DAFTAR LAMPIRAN ...v

DAFTAR GAMBAR ...vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1 B. Identifikasi Masalah ...4 C. Fokus Penelitian ...4 D. Rumusan Masalah ...5 E. Tujuan Penelitian ...5 F. Manfaat Penelitian ...5 G. Spesifikasi Prodak ...6 H. Defenisi Operasional... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori ...8

1. Bahan Ajar ...8

2. Lembar Kerja Siswa (LKS) ...9

3. Argumentasi...17

4. LKS Argumentasi ...19

5. Praktikalitas Lembar Kerja Siswa ...20

6. Validitas Lembar Kerja Siswa ...21

B. Tinjauan Materi ...23

C. Penelitian Relevan ...24

D. Kerangka Berfikir...26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...28

(13)

B. Model Pengembangan ...28

C. Rancangan dan Prosedur Penelitian ...29

D. Teknik Pengumpulan Data ...34

E. Instrumen Penelitian...35

F. Teknik Analisis Data ...36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ...47 B. Pembahasan ...65 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...71 B. Saran ...71 DAFTAR PUSTAKA v

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XI IPA ... 3

Tabel 3.1 Kriteria Validasi LKS Argumentasi Siswa ... 32

Tabel 3.2 Kriteria Praktikalitas LKS Argumentasi Siswa ... 34

Tabel 3.3 Kategori Validitas Lembar Validasi ... 36

Tabel 3.4 Kategori Validitas Soal Argumentasi ... 37

Tabel 3.5 Kategori Praktikalitas LKS Argumentasi Siswa ... 37

Tabel 3.6 Kategori Praktikalitas LKS Berbasis Argumentasi ... 38

Tabel 3.7 Kriteria Angket Respon Siswa ... 39

Tabel 4.1 Literatur LKS Berbasis Argumentasi Siswa(LKS) ... 52

Tabel 4.2 Data Hasil Validasi RPP ... 60

Tabel 4.3 Data Hasil Analisis Validasi LKS Argumentasi Siswa ... 60

Tabel 4.4 Data Hasil Analisis Validasi Angket Respon Siswa ... 61

Tabel 4.5 Data Hasil Analisis Validasi Angket Respon Guru ... 62

Tabel 4.6 Data Hasil Analisis Validasi Pedoman Wawancara ... 63

Tabel 4.7 Data Hasil Analisis Praktikalitas Angket Respon Siswa ... 64

Tabel 4.8 Data Hasil Analisis Praktikalitas Angket Respon Guru... 65

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ...76

Lampiran I Nama Validator ...77

Lampiran 2 Nama Siswa Kelas XI IPA II ...78

Lampiran 3 Kisi- Kisi Lembar Validasi RPP ...79

Lampiran 4 Lembar Validasi RPP ...80

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...89

Lampiran 6 Kisi-Kisi Lembar Validitas LKS ...108

Lampiran 7 Lembar Validasi LKS ...109

Lampiran 8 Kisi- Kisi Lembar Validasi Angket Respon Guru ...121

Lampiran 9 Lembar Validasi Angket Respon Guru ...122

Lampiran 10 Lembar Angket Praktikalitas Siswa ...128

Lampiran 11 Kisi- Kisi Lembar Validasi Angket Respon Siswa ...132

Lampiran 12 Lembar Validasi Angket Respon Siswa ...133

Lampiran 13 Lembar Angket Praktikalitas Siswa ...142

Lampiran 14 Lembar Validasi Wawancara...145

Lampiran 15 Lembar Pedoman Praktikalitas Wawancara ...154

Lampiran 16 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ...157

Lampiran 17 Hasil Analisis Validitas RPP ...158

Lampiran 18 Hasil Analisis Validitas LKS ...159

Lampiran 19 Hasil Analisis Validitas Angket Respon Siswa ...162

Lampiran 20 Hasil Analisis Validitas Angket Respon Guru ...163

Lampiran 21 Hasil Analisis Validitas Pedoman Wawancara ...164

Lampiran 22 Hasil Analisis Praktikalitas Siswa Terhadap LKS ...165

Lampiran 23 Hasil Analisis Praktikalitas Guru Terhadap LKS ...167

Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian ...168

Lampiran 25 Surat Izin Penelitian...171

Lampiran 26 Surat Izin Penelitian Dinas Pendidikan ...172

Lampiran 27 Surat Balasan Sudah Melakukan Penelitian ...173

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Berfikir ...27

Gambar 2 Tampilan Cover LKS ...54

Gambar 3 Tampilan Kata Pengantar LKS ...54

Gambar 4 Tampilan Daftar Isi LKS ...55

Gambar 5 Tampilan Petunjuk Kegiatan LKS ...55

Gambar 6 Tampilan Petunjuk Penggunaan LKS ...56

Gambar 7 Tampilan Kompetensi Inti ...56

Gambar 8 Tampilan Kompetensi Dasar ...56

Gambar 9 Tampilan Indikator dan Tujuan Pembelajaran Pertemuan ...57

Gambar 10 Tampilan Ringkasan Materi ...57

Gambar 11 Tampilan Latihan Soal ...58

Gambar 12 TampilanKesimpulan ...58

Gambar 13 Tampilan Daftar Pustaka ...59

(17)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia sekolah tidak terlepas dari lingkungan belajar antara guru dengan siswa. Segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan belajar secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar seorang siswa. Optimalisasi hasil belajar tidak hanya dapat dilihat dari hasil belajar saja, akan tetapi dapat dilihat dari kebiasaan seorang siswa dalam proses pembelajaran. Adapun contoh kebiasaan tersebut seperti interaksi antara siswa dengan lingkungannya, baik itu berupa interaksi antara siswa dengan siswa maupun interaksi antara siswa dengan guru. (Khanifah, Pukan, & Sukaesih, 2012, hal. 66-67).

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam upaya memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar mengajar. Bila dilihat dari segi fungsinya, sumber belajar dapat meningkatkan pengetahuan siswa karena dalam sumber belajar tersebut terdapat materi pembelajaran yang akan dibahas. Dengan adanya sumber belajar ini akan dapat membantu siswa untuk dapat mempelajari materi dan mempersiapkan diri berkenaaan dengan materi yang akan dibahas di kelas (Toharudin, Hendrawati, & Rustaman, 2011, hal. 189).

Sumber belajar memiliki arti yang sangat penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran karena, sumber belajar dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang ingin dicapai. Pemanfaatan sumber belajar tersebut harus seluas mungkin untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Maka dari itu, perlu dikembangkan sumber belajar yang tersusun secara sistematik dan fungsional. Salah satu sumber belajar yang banyak di gunakan di sekolah adalah bahan ajar (Abdullah, 2012, hal. 217-218).

Bahan ajar merupakan buku teks yang dikembangkan oleh seorang guru untuk membantu proses pembelajaran. Bahan Ajar memuat tema atau

(18)

konsep materi pembelajaran yang lebih kontekstual dan disesuaikan dengan lingkungan belajar sehingga membuat siswa lebih mudah memahami suatu konsep pembelajaran dan bisa mengaitkan langsung dengan kondisi yang berada disekitarnya. Terdapat beberapa jenis bahan ajar yang biasa digunakan di sekolah seperti: handout, modul, worksheet dan LKS (Ramdani, 2012, hal. 47).

Pada hakikatnya bahan ajar yang dapat membantu untuk meningkatkan prestasi belajar adalah menggunakan kemampuan beragumentasi dimana siswa bisa memahami materi pelajaran dengan menggunakan kata-kata sendiri serta menuliskannya dan bisa mengaitkan dengan kondisi sehari-hari, sehingga siswa bisa lebih menggali potensi yang dimilikinya. Hal ini sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang menuntut siswa dapat belajar dengan menggunakan kemampuan berfikir secara ilmiah yang maksudnya disini yaitu argumentasi. Pada kenyataannya, bahan ajar telah dilakukan oleh guru, namun bahan ajar yang telah dikembangkan oleh guru tersebut masih sederhana serta tidak memperhatikan pengembangan aspek-aspek yang harus dicapai untuk setiap materi pembelajaran. Salah satu aspek tersebut adalah kemampuan argumentasi siswa sebagaimana yang dituntut dalam kurikulum.

Bersasarkan hasil wawancara di SMAN 1 Lintau Buo, diketahui bahwa guru telah mengembangkan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS), dimana LKS yang digunakan oleh guru tersebut hanya memuat materi pembelajaran dan contoh soal yang hanya mengembangkan kemampuan kognitif siswa. Hal ini menyebabkan siswa hanya bisa menjawab soal-soal yang sesuai dengan konteks materi yang diajarkan dan yang terdapat pada LKS, namun siswa akan mengalami kesulitan dalam menjawab dan menjabarkan soal-soal yang memerlukan analisa mendalam. Disamping itu, keterampilan siswa dalam berfikir dan mengemukakan pendapat masih rendah. Berdasarkan hasil ulangan harian semester 2 nilai yang diperoleh siswa banyak belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70 ( Tabel 1.1).

(19)

Tabel 1.1 Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa Materi Sistem Gerak Kelas XI IPA SMAN 1 Lintau Buo Utara Tahun Ajaran 2018/2019 No Kelas Jumlah Siswa Tuntas Tidak Tuntas Tuntas % Tidak Tuntas % 1 XI IPA 1 35 10 25 28,57 71,43 2 XI IPA II 36 11 25 30,56 69,44 3 XI IPA III 35 16 19 45,71 54,29 4 XI IPA IV 35 10 25 28,57 71,43

( Guru Biologi, Buku Penilaian,September 2018)

Bila dilihat dari persentase ketidaktuntasan tersebut, maka dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa di sekolah tersebut dapat dikatakan masih tergolong rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan ajar yang dapat menyelesaikan permasalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan siswa dalam beragumentasi, salah-satunya adalah pengembangan bahan ajar berupa LKS argumentasi. Bahan ajar beragumentasi dapat menumbuhkan ide-ide dan pendapat siswa secara tertulis.

Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut memiliki poin penting untuk membantu siswa dalam pembelajaran sehingga dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa terutama dalam beragumentasi dan berpendapat serta memudahkan siswa untuk membangun konsep dari materi pembelajaran. LKS argumentasi adalah lembar kerja yang di susun dengan memulai setiap materi berupa masalah yang harus diselesaikan oleh siswa dengan cara memberikan argumen dari masalah tersebut. Argumentasi tertulis merupakan suatu argumen siswa yang dikembangkan secara tertulis melalui paragraf yang memudahkan siswa untuk mengambil pokok-pokok inti dari suatu materi pembelajaran. Sehingga, hal ini akan menjadi suatu konsep yang utuh bagi siswa dan akan dapat memberikan arahan yang terstruktur untuk siswa agar dapat memahami materi yang telah diberikan (E.Z.Kurdiningsih, Abdurrahman, & Jalmo, 2016, hal. 103).

Salah satu materi pelajaran yang cocok digunakan untuk bahan ajar ini adalah materi sistem gerak pada manusia. Pada materi ini berisi konsep

(20)

tentang proses-proses yang gerak yang terjadi pada manusia, dan memuat gambar- gambar dan fungsi dari masing-masing organ sistem gerak. Hal ini membuat siswa mempunyai antusias yang tinggi karena ingin mengetahui bagaimana proses gerak yang terjadi didalam tubuh, sehingga siswa tersebut bisa memberikan pendapat atau argumentasi secara tertulis dari proses yang dialami.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Siswa Pada Materi Sistem Gerak Di Kelas XI IPA SMAN 1 Lintau Buo”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di identifikasi masalah dari penelitian ini adalah

1. Pada pembelajaran yang telah diterapkan belum membekali siswa memberdayakan kemampuan berfikir dan beragumentasi dalam proses pembelajaran.

2. Kemampuan dan keterampilan beragumentasi siswa sangat rendah 3. Rendahnya tingkat kemampuan berfikir siswa tentang pemahaman

konsep biologi.

4. Bahan ajar yang di gunakan dalam pembelajaran masih sangat terbatas dan guru juga belum mampu mengembangkan bahan ajar berupa Lembar kerja siswa (LKS) yang baik.

C. Fokus Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti memfokuskan penelitian ini untuk mengembangkan bagaimana keterampilan argumentasi siswa kelas XI IPA pada pembelajaran biologi.

(21)

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Validitas Lembar Kerja Siswa (LKS) di kelas XI IPA II SMAN 1 Lintau Buo.

2. Bagaimanakah Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) di kelas XI IPA II SMAN 1 Lintau Buo.

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui validitas Lembar Kerja Siswa (LKS) di kelas XI IPA II SMAN 1 Lintau Buo.

2. Untuk mengetahui praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) di kelas XI IPA II SMAN 1 Lintau Buo.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pendidikan biologi, sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dalam bidang pembelajaran biologi, serta bekal bagi peneliti yang akan mengajar dimasa yang akan datang.

2. Bagi Guru

Sebagai inspirasi dan sumbangan pemikiran dan usaha menciptakan sumber pembelajaran yang menarik perhatian siswa dan menyenangkan sehingga meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran biologi.

3. Bagi Siswa

Sebagai pedoman bagi siswa dalam belajar dan dapat memperoleh hasil belajar yang optimal melalui proses pembelajaran yang bermakna serta meningkatkan kesadaran siswa pentingnya berargumentasi ilmiah mendukung proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman.

(22)

G. Spesifikasi Produk yang diharapkan

Adapun spesifikasi produk pada penelitian ini,sebagai berikut:

1) Pada bagian cover memuat judul materi pokok, judul penelitian, nama peneliti.

2) Halaman berikutnya memuat Kompetensi Inti (KI) dan Kompentensi Dasar (KD).

3) Dalam tujuan pembelajaran didalam Lembar Kerja Siswa (LKS) akan menggambarkan tentang argumentasi siswa.

4) Ringkasan materi bisa dijadikan sumber belajar bagi siswa sebagai pengetahuan. Tahapan ini adalah tahap bagi siswa untuk menemukan konsep dari materi yang ada di dalam Lembar Kerja Siswa (LKS).

5) Tahap penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) dilengkapi dengan butir-butir soal essay yang akan melibatkan siswa untuk berfikir kritis dalam menyelesaikan masalah kemudian siswa bisa menemukan sebuah konsep pada materi sistem gerak yang dibahas. Tahapan ini merupakan tahapan dalm beragumentasi. 6) Karakteristik produk yang dirancang adalah Lembar Kerja Siswa

(LKS) argumentasi siswa yang menggunakan gambar pada materi sistem gerak.

H. Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kekeliruan dalam kesalah pahaman dalam menetapkan indikator, instrumen data, maka setiap variabel yang diteliti perlu dirumuskan defenisi operasionalnya. Adapun defenisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menghasilkan sebuah produk bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Penyusunan materi pelajaran yang di sesuaikan dengan tujuan-tujuan intruksional yang akan di capai yang telah di rumuskan dalam LKS secara teratur, langkah demi langkah sehingga mudah diikuti oleh siswa. LKS pada pembelajaran sangat membantu siswa dalam

(23)

memahami materi karena di dalam LKS juga terdapat latihan-latihan soal dimana siswa mudah untuk memahami materi yang di bahas. 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan bahan ajar yang digunakan

dalam pembelajaran biologi didalamnya terdapat materi pelajaran yang memuat soal-soal latihan untuk membantu siswa dalam memamahami materi pembelajaran serta meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa.

3. Argumentasi merupakan kemampuan siswa untuk memngemukakan pendapatnya dengan mengunakan pendapatnya sendiri berdasarkan pehamahan yang siswa pahami serta dapat menuliskan pendapatnya, dan dengan kemampuan argumen ini siswa dapat menerka atau menduga dalam argumen mereka, dan kecendrungan ini merupakan permasalahan dunia yang terlihat pada salah satu tujuan utama dalam pendidikan sains.

4. Lembar Kerja Siswa (LKS) kemampuan argumentasi siswa adalah LKS yang disusun dengan menggunakan materi yang berisikan masalah yang harus diselesaikan oleh siswa, dan membuat siswa mampu memberikan argumen atau pendapat, serta menarik kesimpulan berdasarkan masalah yang ada. Sehingga, siswa mudah menemukan suatu konsep yang utuh dalam proses pembelajaran.

5. Validitas adalah ketepatan antara hal yang akan diukur dengan alat pengukurnya atau ketepatan dalam menggunakan dan melakukan sesuatu atau dapat juga disebut dengan shahih. Valid yang dimaksudkan disini adalah apakah Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibuat oleh peneliti sudah sesuai dengan kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa dan kelayakan kegrafikan sesuai dengan kriteria mutu (standar) suatu produk dianggap layak sebagai bahan pelajaran oleh Badan Satuan Pendidikan Nasional (BSNP).

6. Praktikalitas berhubungan dengan kemudahan siswa dalam menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang meliputi tampilan LKS menarik, petunjuk dalam LKS jelas..

(24)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan materi pelajaran yang di susun secara sistematis yang di gunakan oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Bahan ajar secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai kopetensi inti yang telah di tentukan. Jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan dan sikap atau nilai yang harus di pelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi inti yang di tetentukan. Bahan atau materi kurikulum dapat bersumber dari berbagai disiplin ilmu, dan perlu di perhatikan bagaimana cakupan dan keluasan serta kedalaman materi atau isi dalam setiap bidang studi (Ramdani, 2012, hal. 47).

Bahan ajar memiliki peranan yang penting dalam proses pembelajara n, dengan adanya bahan ajar dapat membantu guru untuk meyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, karena bahan ajar sebagai acuan bagi siswa dalam kegitan belajar mengajar, sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Pada dasarnya siswa dan guru memerlukan bahan ajar yang lebih lengkap dan komprehensif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, karena dalam pembelajaran konvensional guru hanya menggunakan metode ceramah yang cenderung membuat siswa merasa bosan dan pasif dalam pembelajaran sehingga ilmu yang diberikan oleh guru tidak sampai kepada siswa. Dalam suatu topik pembelajaran, diperlukan bahan ajar yang dapat membuat siswa lebih mengeksplor lagi kemampuannya sehingga menyebabkan siswa tersebut berperan aktif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dan hasil yang diperoleh juga maksimal. Bahan ajar yang sesuai dengan jumlah standar kopetensi yang didalamnya bahan ajar utama yang dapat di gunakan

(25)

dalam pembelajaran berbentuk teks tertulis, seperti buku, majalah, brosur, poster, informasi lepas. Seorang guru yang akan menyusun materi perlu mengumpulkan dan mempersiapkan bahan kepustakaan atau rujukan (buku dan pedoman yang berkaitan dan sesuai) untuk menyusun dan mengembangkan silabus. Pencarian informasi ini sebenarnya pula dapat memanfaatkan perangkat teknologi informasi mutakhir seperti multimedia dan internet. Aktivitas peserta didik dalam penugasan dapat menjadi nilai tambah yang menguntungkan (Trianto, 2009, hal. 250-251).

Dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus di ajarkan atau di sampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Dari pihak siswa, bahan ajar itu harus dipelajari dalam rangka mencapai standar kopetensi dan kopetensi dasar yang akan di nilai dengan menggunakan instrumen penilaian. Bahan ajar merupakan sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran baik diniati secara khusus supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai (Toharudin, Hendrawati, & Rustaman, 2011, hal. 179).

a. Konsep dari LKS (Lembar Kerja Siswa)

Salah satu metode pengajaran yang biasa digunakan adalah penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar kerja adalah dokumen tertulis termasuk membimbing penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa selama tahap belajar setiap subjek. Hal ini ditekankan dalam literatur bahwa ketika Lembar Kerja Siswa (LKS) dirancang dengan baik, lembar kerja dapat menjadi metode untuk membantu untuk membentuk perubahan perilaku yang diharapkan dalam siswa (Bakirci, A, & Simsek, 2011, hal. 1463).

Lembar kegiatan siswa (LKS) dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demontrasi, dan dalam latihan soal. Pada LKS tersebut tentunya bisa melihat sejauh mana siswa memahami materi dan bisa juga dilihat materi apa yang belum dimengerti oleh siswa dan disitulah peranan

(26)

guru dalam menjelaskan materi yang tidak dipahami oleh siswa pada pembelajaran tersebut.

Lembar kegiatan siswa (LKS) memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus di lakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus di tempuh. Pengaturan awal dari pengetahuan dan pemahaman siswa bisa dilakukan melalui penyediaan media belajar pada setiap kegiatan eksperimen sehingga situasi belajar menjadi lebih bermakna, dan dapat terkesan dengan baik pada pemahaman siswa karena, nuansa keterpaduan konsep merupakan salah satu dampak dari kegiatan pembelajaran, maka muatan materi setiap lembar kegiatan siswa pada setiap kegiatannya di upayakan agar dapat mencerminkan hal itu. Komponen-komponen Lembar Kerja Siswa (LKS) meliputi: judul, eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur, eksperimen data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi (Trianto, 2009, hal. 222-223).

Lembar Kerja Siswa (LKS) berisi materi yang harus dipahami siswa pada aktifitas kognitif maupun psikomotorik siswa dalam melakukan latihan lanjutan, didalam LKS menuntut siswa untuk aktif dalm kegiatan pembelajaran terutama dalam kegiatan diskusi dalam mengerjakan latihan soal tentunya juga membuat siswa untuk berfikir logis dan juga dapat bertukar informasi dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa (K.D.Susanti, Subiki, & Yushardi, 2016, hal. 198).

Jadi, Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan bahan ajar yang digunakan dalam pembelajran biologi dimana didalam LKS terdapat materi pelajaran dan juga terdapat latihan-latihan soal yang dapat membantu siswa dalam memahami materinya dengan kemampuan yang dimiliki. LKS juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa apabila LKS yang dibuat oleh seorang guru menarik perhatian siswa dan

(27)

kalimat yang digunakan mudah dipahami oleh siswa sehingga membuat siswa bersemangat dalam pembelajaran.

Masalah yang sering dijumpai dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah siswa kesulitan memahami bahasa yang di gunakan, belum adanya gambar mikroskopis, belum menggunakan desain yang menarik dan soal- soal yang di gunakan terlalu sulit jadi di dalam LKS ini harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa supaya informasi yang ada dalam LKS sampai ke siswa dan menggunakan gambar yang lebih jelas supaya dapat lebih mudah untuk memahamaminya (Ardhiantari, Fadiawati, & Kadaritna, 2015, hal. 314).

Prosedur atau langkah-langkah Lembar Kerja Siswa (LKS) menekankan pada kerja praktek yang melibatkan kegiatan dalam proses berfikir melalui wacana ilmiah, argumentasi, negosiasi dan eksperimen sehingga siswa berperan langsung dalam kegiatan sains. Wacana ilmiah yang ada pada LKS haruslah singkat dan tidak seperti pada buku, dalam LKS hanya intinya saja yang mencangkup semua informasi yang terdapat pada materi tersebut. Hal ini, tentunya dapat membuat siswa untuk lebih berfikir logis dalam pembelajaran dan juga dapat membuktikan bahwa yang di pikirkan atau dipahaminya itu benar dapat dilakukannya dengan eksperimen supaya data yang diperoleh itu akaurat atau benar adanya (E.Z.Kurdiningsih, Abdurrahman, & Jalmo, 2016, hal. 103).

Komponen-komponen LKS meliputi: judul, eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur, eksperimen data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi dimana materi dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) hanya inti intinya saja dan juga ada alat dan bahan yang diperkukan jika akan melakukan suatu eksperimen dan juaga berisi pertanyaan mengenai eksperimen yang dilakukan dan dapat membantu siswa dalam kegiatan pembelajaranya. (Trianto, 2009, hal. 222-223).

(28)

Setiap guru hendaknya memahami dengan baik bahwa seperangkat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang baik harus mencerminkan karakteristik mata pelajaran yang dikembangkan. Karena itu, perlu rambu-rambu penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang benar, dan perlu menetapkan kriteria Lembar Kerja Siswa (LKS) yang ketat untuk menunjang proses pembelajaran sains.

Berikut ini kriteria penyusunan dan penulisan LKS sains yang dapat di kembangkan oleh guru secara mandiri dalam proses belajar mengajar di sekolah.

1) Tujuan Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)

a) Memperkuat dan menunjang tujuan pembelajaran dan ketercapaian indikator,serta kopetensi dasar dan standar kompetensi (SK, KD) yang dirumuskan.

b) Membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran 2). Bahan

a) Tersusun logis dan sistematis

b) Sesuai dengan kemampuan dan tahap perkembangan siswa c) Bahan ajar dapat merangsang dan memotivasi keingitahuan

siswa

d) Bahan ajar mutakhir dan memiliki kontekstualitas yang tinggi 3). Metode

a) Memperkaya kegiatan di dalam kelas b) Memotivasi siswa

c) Pengarahan dan intruksi jelas dan mudah dipahami oleh siswa d) Mengembangkan keterampilan proses siswa

e) Mengembangkan kemampuan inkuiri sesuai dengan tahap perkembangan siswa

f) Mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah (problem solving).

(29)

(1)Memahami istilah sains (2)Membaca dalam sains (3)Menulis tentang sains (4)Berbicara dalam sains

h) Menanamkan sikap ilmiah (scientific attitude) melaui proses pembelajaran.

4). Evaluasi

a) Mempunyai cara penilaian penguasaan bahan oleh siswa b) Cara pemilihan Lembar Kerja Siswa (LKS) praktis,mudah,

dan cepat.

c) Merangsang self assessment.

5). Pertimbangan dari sudut kepentingan bagi siswa a) Menarik minat para siswa.

b) Atraktif dan impulsif.

c) Menambah keyakinan dan rasa “berhasil”bagi siswa. d) Memotivasi siswa untuk mengetahui lebih lanjut.

e) Memilih kosa kata dan istilah sains sesuai dengan singkat dan usia siswa.

f) Merangsang self assessment. g) Hemat biaya.

6). Prinsip pengunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)

a) Menentukan tujuan Standar Kopetensi, Kompetensi Dasar (SK, KD), indikator dan tujuan pembelajaran, termasuk pembuatan rencana pelaksanaan pembelajarannya dalam bentuk RPP. b) Memilih secara cermat dan nilai secara teliti tentang

pertanyaan, tugas, atau jenis latihan dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) dan melihat kesesuaian dengan kebutuhan pembelajaran dan tahap perkembangan siswa.

c) Setiap tes yang tertuang di dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat di periksa dengan cepat agar efektif dan efisien.

(30)

d) Latihan dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) menunjang penguasaan materi sains peserta didik, penguasaan inkuiri, penanaman sikap ilmiah.

e) Bila siswa di dalam kelas itu heterogen, sebaiknya sebuah latihan dirancang bersifat individual.

f) Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) bukan untuk menggantikan tanggung jawab guru dalam pembelajaran, melainkan sebagai sarana untuk mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran.

g) Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebaiknya dapat menumbuhkan minat siswa terhadap pembelajaran sains melalui diskusi dan pelaksanaan langkah kerja berupa percobaan atau demontrasi.

h) Guru sebaiknya memiliki kesiapan dalam pengelolahan kelas berkaitan dengan pengindividualian pengajaran karena Lembar Kerja Siswa (LKS) di susun dengan tetap dengan mempertimbangkan aspek perbedaan individu dan mengembangkan aspek perbedaan individu dan mengembangkan kemampuan self assessment bagi siswa (Toharudin, Hendrawati, & Rustaman, 2011, hal. 214-216). Adapun fungsi Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam proses belajar adalah :

1. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan siswa.

2. Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang diberikan.

3. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih. 4. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.

5. Adanya Lembar Kerja Siswa yang lengkap bisa membuat siswa berdiskusi untuk mengembangkan ide-ide yang dimilikinya

(31)

6. Bisa membuat siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran (Kolomuc, Ozmen, Metin, & Acisli, 2012, hal. 1761-1765) Disamping itu, penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) memiliki tujuan diantaranya sebagai berikut:

1. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan.

2. Menyajikn tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan.

3. Melatih kemandirian belajar siswa.

4. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada siswa. 5. Membantu siswa dalam berfikir secara mandiri dalam

menemukan informasi

6. Lembar kerja siswa (LKS) membuat siswa aktif dalam lingkungan menunjukkan solusi untuk mendapatkan temuan dengan cara yang terkontrol dengan membuat observasi, membentuk hipotesis dan melakukan percobaan di sekitar topik tertentu belajar (Celikler & Aksan, 2012, hal. 4611-4612).

Berdasarkan fungsi dan tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS) ini tergambar bahwa jika pendidik dapat merancang dan memanfaatkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan seefektif mungkin, maka tujuan pembelajaran Biologi akan tercapai dengan optimal. Siswa mudah memahami konsep tentang materi yang diajarkan serta mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi.

Untuk menciptakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dapat menarik minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran, seorang pendidik dituntut untuk dapat merancang Lembar Kerja Siswa (LKS) sedemikian rupa dengan memperhatikan komponen-komponen dari (LKS). Komponen-komponen-komponen Lembar Kerja Siswa (LKS) meliputi : 1) Tujuan 2) Landasan teori 3) Alat dan bahan 4) Langkah percobaan 5) Data pengamatan 6) Pertanyaan dan

(32)

simpulan. Komponen-komponen yang ada pada Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai berikut:

1. Nomor LKS, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah guru mengenal dan menggunakannya.

2. Judul kegiatan, berisi topik kegiatan sesuai KD 3. Tujuan, adalah tujuan belajar sesuai KD

4. Alat dan bahan, jika kegiatan belajar memerlukan alat dan bahan, maka dituliskan alat dan bahan yang diperlukan.

5. Prosedur kerja, berisi petunjuk kerja untuk siswa yang berfungsi mempermudah dalam melakukan kegiatan belajar.

6. Tabel data, berisi tabel dimana siswa dapat mencatat hasil pengamatan atau pengukuran.

7. Bahan diskusi, berisi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun siswa melakukan analisis data dan melakukan konseptualisasi (Trianto, 2009, hal. 222-223).

Kekurangan dari Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang mereka gunakan saat ini tidak berwarna dan kurang menarik, sehingga siswa merasa bosan untuk mengerjakan LKS tersebut.

2. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disajikan dalam LKS biologi yang mereka miliki.

3. Gambar yang disajikan didalam LKS berukuran kecil, sehingga gambar tersebut kurang jelas oleh siswa.

4. LKS yang digunakan oleh siswa masih terlihat monoton, sehingga siswa cepatmerasa bosan dan kurang antusias dalam pembelajaran.

Kelebihan dari Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. LKS dapat memfasilitasi dan membantu siswa mengkonstruksi konsep atau pengetahuan sehingga dapat mengingat konsep atau pengetahuan tersebut lebih lama dan dapat diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari.

(33)

2. LKS berisi latihan soal-soal yang dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran

3. LKS berisi gambar-gambar yang berkaitan dengan materi sehingga dapat menguatkan pemahaman siwa dalam pembelajaran

4. Dalam LKS dilengkapi dengan lembar soal kegiatan yang dapat membantu siswa dalam menguatkan suatu konsep pembelajaran (Syamsu, 2017, hal. 26-27).

2. Argumentasi

Argumentasi merupakan suatu sarana untuk menyalurkan pendapat atau ide- ide yang dimiliki oleh siswa berdasarkan materi yang telah di pahami maksudnya yaitu argumentasi sebagai sarana untuk mampu mengembangkan pengetahuan yang dipahami dari yang dibaca dengan kalimat, kata-kata atau pendapatnya sendiri yang memudahkan seorang siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran yang siswa tersebut pahami karena mengunakan bahasa yang mudah untuk siswa tersebut cerna dan akan lama diingat. Jadi argumentasi, mempunyai peranan yang sangat penting karena dapat menyalurkan aspirasi siswa melalui bahan yang dibaca dan bisa dilihat dari cara siswa menjawab soal yang disajikan serta memperkuat pendapat siswa dan bisa mengaitkan dengan lingkungan sehari-hari (E.Z.Kurdiningsih, Abdurrahman, & Jalmo, 2016, hal. 104).

Argumentasi pada pembelajaran lebih menekankan kepada siswa untuk dapat belajar untuk menggunakan kemampuan berfikir secara ilmiah maksudnya yaitu argumentasi siswa dapat dilihat dari kemampuannya untuk dapat berfikir dengan masalah yang ada pada pembelajaran, sehingga memudahkan siswa untuk terbiasa menggunakan kata katanya sendiri dalam belajar dan tidak hanya bisa menyebutkan nya secara lisan tetapi juga mampu menuliskannya, kadang ada siswa kurang mampu mengucapkan secara lisan sehingga dapat menuliskan kesimpulan tentang materi dalam pembelajaran dan tentunya dapat meningkatkan mutu

(34)

pendiidkan dan prestasi belajar dari siswa tersebut (Ch & Gusniarti, 2014, hal. 32-40).

Argumentasi yang diberikan siswa dengan teori yang benar dapat memberikan kemudahan untuk siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa dengan mudah memahami materi yang sedang dipelajari dan, siswa dapat menemukan suatu konsep dalam proses pembelajaran.. Hal ini bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain (Wardani, Yuliati, & Taufiq, 2016, hal. 13).

Argumentasi ilmiah yaitu suatu kemampuan untuk menemukan ide-ide baru, dalam menemukan ide-ide-ide-ide atau pokok dari materi pembelajaran yang ada harus dikuatkan dengan literatur yang ada sehinga ide-ide atau pokok materi tersebut bisa di uji kebenarannya. Adanya argumentasi tentunya membantu siswa untuk memahami inti materi yang dibahas, serta dapat menyampaikan informasi kepada orang lain. Bahasa yang digunakan dalam menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan bahasa yang mudah dipahami bisa membuat siswa membangun konsep dari materi yang dibahas (Santoso & Supriadi, 2014, hal. 135).

Argumentasi ilmiah yang dapat diterima yaitu argumen yang berdasarkan pada bukti dimana bukti yang ada harus dapat teruji kebenarannya serta dapat di pertangung jawab kan dan harus berkaitan dengan persoalan yang ada sehingga dapat diterima, dan harus menggunakan gagasannya atau pendapat yang masuk akal atau masih sesuai atau berkaitan dengan masalah yang ada sehingga argumenya tidak dapat di bantah (Probosari, Ramli, & Sajidan, 2015, hal. 155-157).

Argumentasi berisi kegiatan tertulis (verbal) bertujuan untuk meningkatkan atau menurunkan penerimaan informasi dari sudut pandang yang berbeda bagi pendengar maupun pembaca dengan mengutamakan kesesuaian antara materi dengan argumen yang diberikan sehingga,argumen tersebut bisa diterima dan dipertanggung jawabkan (Ayalon & Hershkowitz, 2018, hal. 162).

(35)

Secara garis besar argumentasi ilmiah atau penalaran dibagi menjadi dua, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif adalah proses penalaran yang menurunkan prinsip atau aturan umum dari pengamatan hal-hal atau contoh-contoh kasus. Sedangkan penalaran deduktif adalah proses penalaran dari pengetahuan prinsip atau pengalaman yang umum yang menuntun memperoleh kesimpulan untuk sesuatu yang khusus. Keterampilan-keterampilan penalaran logis sehingga dengan demikian siswa dapat: (1) mengenal dan mengaplikasikan penalaran deduktif dan induktif; (2)memahami dan menerapkan proses penalarandengan perhatian yang khusus terhadap penalarandengan proporsi-proporsi dan grafik-grafik; (3)membuat dan mengevaluasi argumen-argumen secara logis; (4) menilai daya serap dan kekuatan penalaran. (Ramdani, 2012, hal. 47)

3. LKS Argumentasi

LKS argumentasi adalah LKS yang diselesaikan oleh siswa dengan cara memberikan argumen dan menarik kesimpulan serta menuliskan argumen dari masalah tersebut menjadi suatu konsep yang utuh. Lembar Kerja Siswa (LKS) ini memiliki langkah yang menuntun siswa untuk mampu mengkomunikasikan argumen-argumen siswa dalam kalimat yang tepat. Lembar Kerja Siswa (LKS) ini memberi arahan yang terstruktur agar siswa dapat memahami materi sains yang di berikan. Langkah yang produktif untuk membantu siswa dalam mencapai hasil pembelajaran sains yang optimal adalah memberi peluang terhadap siswa melaui belajar tentang argumentasi ilmiah (E.Z.Kurdiningsih, Abdurrahman, & Jalmo, 2016, hal. 103-105).

Keterampilan ini sangat penting untuk membangun pemahaman konsep ilmiah siswa yang bermanfaat dan bermakna,selain itu pengalaman seperti ini adalah hal penting agar siswa dapat menggunakan prosedur ilmiah untuk memecahkan masalah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Lembar Kerja Siswa (LKS) memungkinkan untuk

(36)

berpartisipasi dalam proses pembelajaran secara aktif dan meningkatkan prestasi siswa (Ardhiantari, Fadiawati, & Kadaritna, 2015, hal. 313-314).

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibuat agar dapat memecahkan masalah pada suatu topik pelajaran sains dengan cara menyatakan argumentasi siswa. Argumentasi tersebut berupa ide-ide atau pendapat siswa yang di paparkan secara tertulis. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan LKS berbasis argumentasi yang dalam pengaplikasiannya dituliskan. Penggunaan LKS dapat dikatakan efektif karena berhubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran dimana, siswa dilibatkan secara aktif dalam kelompok untuk mengorganisasian dan menemukan hubungan diantara informasi informasi yang di berikan sehingga dapat membangun kemampuan argumentasi tertulis siswa. Langkah-langkah LKS argumentasi siswa dengan aturan secara prosedur sederhana, dilihat dari struktur dan tata bahasa. Secara keseluruhan jika struktur dan bahasa yang digunakan jelas maka siswa akan mengerti dengan apa yang di ajarkan jika mengunakan bahasa yang kurang jelas maka siswa cenderung tidak aktif karena siwa tidak memahami apa informasi yang disampaikan didalam Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut (E.Z.Kurdiningsih, Abdurrahman, & Jalmo, 2016, hal. 105).

4. Pratikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS)

Kepraktisan suatu bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat dilihat dari guru dan pakar yang ahli dibidangnya mempertimbangkan materi yang digunakan dapat memudahkan guru dan siswa dalam pembelajaran. LKS diuji secara terbatas dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan pada lembar angket berisi respon guru dan respon siswa. Tujuan dari instrumen tersebut yaitu untuk melihat kecocokan materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang mesti dikerjakan siswa yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai. Pengembangan LKS dibatasi pada tahap implementasi yaitu untuk melihat kepraktisan pembelajaran, serta melihat pemahaman siswa dengan mengggunakan LKS tersebut

(37)

dalam menuangkan ide-ide dan pendapatnya dalam mengkritisi suatu permasalahan. Jadi, kepraktisan LKS adalah untuk melihat keterlaksanaan atau keberhasilan suatu bahan ajar dalam pembelajaran (Roliza, Ramadhona, & Rosmery, 2018, hal. 142).

5. Validitas Lembar Kerja Siswa (LKS)

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur.Dalam hal validitas dan reliabilitas, tentunya dipengaruhi oleh (1) instrumen, (2) subjek yang diukur, dan (3) petugas yang melakukan pengukuran. Dalam hal pengukuran, khususnya dalam pendidikan tentunya yang terpenting adalah informasi hasil ukur yang benar. Sebab dengan hasil ukur yang tidak atau kurang tepat maka akan memberikan informasi yang tidak benar, sehingga kesimpulan yang diambil juga tidak benar. (Matondang, 2009, hal. 87-89)

Validitas dapat dinyatakan sebagai sejauh mana skor tampak atau skor perolehan mendekati besar skor murni. Skor tampak tidak akan sama dengan skor murni kecuali alat ukur yang bersangkutan mempunyai validitas yang sempurna. Semakin skor perolehan mendekati skor murni maka semakin tinggi validitasnya, dan sebaliknya semakin rendah validitas maka semakin besar perbedaan skor perolehan dan skor murni (Widodo, 2006, hal. 3).

Adapun jenis-jenis validitas yaitu: a. Validitas isi

Validitas isi (content validity) merujuk kepada derajat kesesuaian hasil pengukuran variabel yang diteliti oleh sebuah alat ukur dengan isi (content) dari variabel tersebut

(38)

sebagaimana yang dimaksudkan oleh peneliti. Validitas isi mencakup dua aspek: (1) relevansi isi, dan (2) Cakupan isi. Relevansi isi (content relevance) merujuk kepada kesesuaian antara masing-masing item pengukuran dengan isi variabel yang diukur. Cakupan isi (content coverage) merujuk kepada lingkup item pengukuran meliputi segala aspek isi variabel yang diukur. Sebuah variabel tidak harus merupakan sebuah entitas tunggal yang memiliki variasi. Sebuah variabel bisa merupakan entitas majemuk terdiri atas sejumlah sub-variabel. Variabel itu disebut variabel komposit. Penilaian relevansi isi maupun cakupan isi dilakukan secara kualitatif berdasarkan pertimbangan pakar, disebut “validity by assumption” maupun secara kuantitatif dengan menguji cobakan alat ukur kepada sejumlah subjek penelitian.

b. Validitas Konstruk

Konstruk (bahasa Inggris “construct”) adalah “an idea or a belief that is based on various pieces of evidence which are not always true” . Jadi konstruk adalah suatu ide atau keyakinan yang dibentuk oleh sejumlah bukti-bukti yang belum tentu benar. Validitas konstruk biasa digunakan untuk instrumen untuk mengukur konsep ,instrumen untuk mengukur sikap,minat konsep diri serta motivasi belajar siswa.

c. Validitas Muka

Validitas muka (face validity) merujuk kepada derajat kesesuaian antara penampilan luar alat ukur dan variabel yang ingin diukur. Contoh, jika alat ukur merupakan kuesioner, maka item-item pertanyaan dalam kuesioner harus dapat dipahami oleh subjek penelitian dengan benar. Meskipun validitas muka beroperasi “hanya” pada permukaan, namun aspek validitas ini sama pentingnya dengan aspek validitas lainnya.

(39)

d. Validitas Kriteria

Validitas kriteria (criterion validity) merujuk kepada kesesuaian antara hasil pengukuran sebuah alat ukur dengan alat ukur ideal (standar emas), tentang variabel yang diteliti. Kekurangan dari validitas ini adalah tidak praktis, invasif, berbahaya, atau memakan banyak waktu untuk penggunaan rutin. Untuk mengatasi problem itu lalu dicari instrumen baru yang lebih murah, aman dan mudah diterapkan. Penilaian validitas kriteria suatu alat dapat dilakukan dengan membandingkannya secara kuantitatif dengan alat ukur standar . Pengukuran oleh sebuah alat ukur memiliki validitas kriteria yang tinggi jika berkorelasi kuat. Ukuran hubungan yang digunakan tentu perlu disesuaikan dengan skala pengukuran variabel (Murti, 2011, hal. 2-6).

B. Tinjauan Materi 1. Kompetensi Inti

NO KOMPETENSI INTI

I Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

II

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

III

Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

(40)

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

IV

Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

2. Kompetensi Dasar

NO KOMPETENSI DASAR

3.5

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia

C. Penelitian Relevan

1. Ch Farida Ida ,Gusniarti Fuji Widia. (2014) dengan judul penelitian

Profil Kemampuan Argumentasi Siswa Pada Konsep Koloid yang dikembangkan Melalui Pembelajaran Inkuiri Argumentatif. Vol 6 No 1, 32-40. Hasil dalam penelitian ini yaitu aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran inkuiri argumentatif pada pengembangan keterampilan beragumentasi siswa untuk konsep koloid dapat dikategorikan berjalan dengan baik dan kinerja siswa pada setiap tahapan inkuiri argumentatif berjalan dengan baik sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada penelitian ini kemampuan argumentasi siswa dikembangkan melalui inkuiri argumentatif.

2. Kurdiningsih Zakia Erni ,Abdurrahman, Jalmo Tri. (2016) dengan judul penelitian Penerapan LKPD Berbasis Kemampuan Argumentasi-SWH Untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi Tertulis Dan Literasi Sains Peserta Didik . Jurnal Pendidikan Progresif. Vol .06 No

(41)

2 ,101-110 Desember 2016. Hasil dari penelitian ini yaitu secara keseluruhan penilaian argumentasi-swh yang dilakukan siswa memperoleh ketercapaian sebesar 71% dan termasuk kedalam kriteria cukup baik,artinya penggunaan LKPD dapat dikatakan efektif karena sangat terkait dengan pencapaian tujuan penelitian.Pada penelitian ini kemampuan argumentasi siswa dikembangkan melalui LKPD berbasis argumentasi-swh dan literasi sains.

3. Susanti Dwi Karlina, Subiki, Yushardi. (2016) dengan judul penelitian Pengembangan Lembar Siswa (LKS) Disertai Komik Fisika Pada Pembelajaran Pokok Bahasan Tekanan DI SMP Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol 5 No 2 , 197-204 Desember 2016.Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa validitas Lembar Kerja Siswa (LKS) disertai komik fisika pada pembelajaran pokok bahasa tekanan di SMP termasuk dalam kategori sangat valid, dan efektifitas Lembar Kerja Siswa (LKS) termasuk dalam kategori cukup efektif.Respon siswa terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) termasuk dalam kategori kuat sehingga tujuan pembelajaran tercapai.Pada penelitian ini dikembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) Ddisertai komik fisika.

4. Ardhiantari Winny, Fadiawati Noor, Kadaritna Nina (2015) dengan judul penelitian Pengembangan LKS Berbasis Proses Sains Pada Materi Hukum-Hukum Dasar Kimia. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Kimia. Vol 4 No 1, 312-323 April 2015. Hasil penelitian ini adalah LKS pada materi hukumhukum dasar kimia berbasis KPS yang dikembangkan sesuai dengan rancangan produk dimana hasil validasi produk oleh validator dan hasil tanggapan guru dilihat dari aspek kesesuaian isi dengan materi, keterbacaan, serta konstruksi LKS mempunyai kategori sangat tinggi, sedangkan hasil tanggapan siswa terhadap produk LKS yang dikembangkan dilihat dari aspek keterbacaan dan kemenarikan LKS mempunyai kategori sangat tinggi. LKS hasil pengembangan ini layak digunakan untuk pembelajaran di sekolah

(42)

5. Wardani Dewi Adetya, Yuliati Lia, Taufiq Ahmad (2016) dengan judul penelitian Kemampuan Argumentasi Ilmiah Dan Pemecahan Masalah Fisika Siswa SMA Pada Materi Gaya Dan Gerak.Pross Semnas Pend IPA Pascasarjana UM. Vol 1, 2016.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan argumentasi siswa masih dalam tahap mampu membuat klaim yang belum sesuai dengan konsep fisika yang disetujui oleh para ahli. Siswa juga belum dapat membuat rebuttal dengan baik.Kemampuan argumentasi ilmiah harus didukung dengan pengetahuan konseptual, dengan pengetahuan konseptual yang memadai, maka argumen yang dihasilkan siswa akan memiliki kepercayaan yang tinggi.

Berdasarkan penelitian yang relevan diatas, maka perbedaan penelitian yang akan diteliti dengan penelitian yang sebelumnya adalah penelitian yang akan peneliti lakukan membahas tentang pengembangan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) kelas XI IPA SMAN 1 Lintau Buo yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memberikan argumentasi serta pendapatnya sendiri. Sehingga, membuat siswa menjadi aktif dalam membangun suatu konsep pembelajaran.

D. Kerangka Berfikir LKS Argumentasi Siswa

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam upaya memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar mengajar. Namun, kenyataanya masih kurang kemauan siswa untuk menggunakan bahan ajar dalam proses pembelajaran karena kurang menariknya penyajian dalam bahan ajar tersebut. Hai ini sesuai dengan hasil wawancara dan hasil observasi peneliti di SMAN 1 Lintau Buo. Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran masih terlihat monoton dan banyak nya materi yang disajikan sehingga, membuat siswa malas untuk membaca dan memahami materi yang terdapat dalam bahan ajar tersebut sehingga hasil belajar dari siswa tersebut menurun.Oleh

(43)

27

karena itu, diperlukan sebuah bahan ajar yang dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman terhadap suatu konsep materi yaitu dengan berpendapat atau beragumentasi.Salah satu bahan ajar yang membantu siswa untuk mengemukan atau menuliskan argumentasi yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS) argumentasi. Bahan ajar ini berisi ringkasan materi dan latihan soal yang dapat meguatkan konsep materi yang sedang dipelajari. Untuk itu lebih jelasnya kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

E. Kerangka Berfikir Ya Tidak Ya Tidak Analisis kebutuhan

 Wawancara dengan guru/pendidik

 Analisis karakter peserta didik

 Analisis sumber belajar

Validasi pakar pendidikan

valid

Revisi Merancang Lembar Kerja Siswa(LKS)

Argumentasi

Uji coba terbatas Lembar Kerja Siswa (LKS)

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Berdasarkan pendapat Sugiyono tentang pengertian metode penelitian dan pengembangan, maka penelitian ini akan menghasilkan LKS pembelajaran IPA berbasis kemampuan argumentasi yang diuji kevalidan dan kepraktisannya sehingga bisa mengaitkan dengan lingkungan nya (Sugiyono, 2013, hal. 297-298).

B. Model Pengembangan

Dalam mengembangkan suatu produk, diperlukan model pengembangan yang nantinya digunakan sebagai arahan atau tahap-tahapan pengembangan produk. Beberapa jenis desain pengembangan yang dapat digunakan dalam pendidikan. Desain pengembangan tersebut diantaranya adalah model Borg and Gall, 4D (Define, Design, Development and Disseminate) serta ADDIE (Analysis, Design,

Development, Implementation and Evaluation). model-model

pengembangan perangkat pembelajaran diantaranya: model Kemp, yaitu pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinu. Model pengembangan Dick and Carey, dan model pengembangan 4D.

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan 4-D yang terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (Pengembangan), dan Desseminate (Penyebaran).Karena keterbatasan waktu, pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) ini hanya terdiri dari tiga tahap (3D) (Trianto, 2009, hal. 189). Tahap – tahap pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS):

Gambar

Tabel  1.1  Ketuntasan    Nilai  Ulangan    Harian    Siswa    Materi  Sistem  Gerak  Kelas  XI  IPA  SMAN  1  Lintau  Buo  Utara  Tahun  Ajaran 2018/2019  No  Kelas  Jumlah  Siswa  Tuntas  Tidak  Tuntas  Tuntas %  Tidak  Tuntas  %  1  XI IPA 1  35  10  25
Tabel 3.3 Kategori Validitas Lembar Validasi
Tabel Kategori 3.4 Validitas Soal Argumentasi  %  Kategori  0-20  Tidak valid  21-40  Kurang valid  41-60  Cukup valid  61-80  Valid  81-100  Sangat valid  (sumber : Arikunto, 2015 : 83  2
Tabel 3.6  Kategori Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS)  Argumentasi Siswa  Interval   Kategori  0,00 <P   0,20  Tidak praktis  0,20 <P   0,40  Kurang praktis  0,40 < P    0,60  Cukup praktis  0,60 <P   0,80  Praktis  0,80 <P  1,00  Sanga
+5

Referensi

Dokumen terkait

dari garis tengah.. 3) Untuk menghitung CDG, SDG, dan strong beam.. 2) Untuk menghitung deck beam.. 2) Untuk menghitung deck beam.. Beban sisi kapal di bawah garis air muat untuk

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada pengiriman data acak dan citra, 4-QAM merupakan teknik modulasi yang paling kebal terhadap derau dibandingkan 16-QAM, 64-QAM,

Siswa diajak mengingat satu kegiatan yang dilakukan di hari sebelumnya (apabila kegiatan menulis dilakukan pada hari Senin, maka siswa harus mengingat kegiatan pada hari

Gambar 4.2 Model PBSK Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi 56 Gambar 4.3 Skor Rata-rata Pretes dan Postes Mahasiswa berdasarkan Konsep 58 Gambar 4.4 Skor Rata-rata

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terpaan akses situs porno pasca kebijakan pemblokiran situs porno di internet mempunyai pengaruh

Untuk membatasi permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini, maka penulis hanya membatasi permasalahan pada proses transaksi penjualan mulai dari pemesanan,

pembinaan bagi usaha mikro dan penataan regulasi yang mendukung pertumbuhan usaha mikro dengan melibatkan seluruh stakeholder , serta penegakan hukum dalam rangka

[r]