• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBI JAKAN KEUANGAN DAERAH

Dalam dokumen RKPD 2015. (Halaman 35-65)

3 .1. Ar ah Kebijakan Ekonomi Daerah

Rancangan Ker angk a Ekonomi Daer ah menggambar kan kondisi dan anali si s st at ist ik Per ekonomian Daer ah, sebagai gambar an umum untuk sit uasi per ekonomian Jaw a Bar at t ahun 2013 ber ikut kar akt er ist iknya ser t a pr ospek per ekonomi an t ahun 2014-2015. Bab ini juga membahas mengenai t ant angan per ekonomian Jawa Bar at ser t a gambar an dinamika fakt or ekst er nal dan int er nal yang diper kir akan mempengar uhi kiner ja per ekonomian daer ah.

3 .1.1. Kondisi Ekonomi Makr o Provinsi Jawa Bar at

St abilit as makr o ekonomi Jaw a Bar at t ahun 2013 dapat t er jaga, sekalipun per t umbuhan ekonomi melambat , namun masih dalam angka yang cukup memuaskan di t engah-t engah nilai kur s yang mel emah. Per ekonomian Jaw a Bar at pada t ahun 2013 yang dit unjukkan dengan nilai Pr oduk Domest ik Regional Br ut o (PDRB) t umbuh sebesar 6,06 per sen dibanding t ahun 2012, dimana hampir semua sekt or ekonomi mengalami per t umbuhan, kecuali Sekt or Per t ambangan dan Penggalian yang mengal ami penur unan sebesar 0,66 per sen. Per t umbuhan t er t inggi t er jadi di Sekt or Pengangkut an dan Komunikasi sebesar 9,66 per sen.

Sumber : BPS Pr ovinsi Jawa Bar at , 2013

Gambar 3.1.

Ekonomi Jawa Bar at Tahun 20 11 -2013

Cat at an mengesankan adalah t i nggi nya per t umbuhan PMA dan komponen ekspor menunjukkan kiner ja yang cukup kuat seir ing dengan kondisi ekst er nal yang cender ung membaik ser t a meningkat nya per dagangan ant ar daer ah. Dar i si si penaw ar an, melambat nya per tumbuhan ekonomi Jaw a Bar at disumbang oleh t ur unnya kiner ja sekt or ut ama yait u indust r i pengol ahan

dan sekt or per dagangan, hot el, dan r est or an (PHR) ser t a sekt or pengangkut an dan komunikasi . Di sisi lain, sekt or per t anian dan jasa-jasa t umbuh meningkat dan menahan laju per lambat an yang l ebih dalam.

Ni lai PDRB Jawa Bar at at as dasar har ga ber laku pada t ahun 2013 mencapai Rp. 1.070,18 t r iliun, naik Rp. 120,42 t r i liun dibandi ngkan t ahun 2012 (Rp. 949,76 t r iliun). Bila dil ihat ber dasar kan har ga konst an 2000, PDRB t ahun 2013 naik sebesar Rp. 22,09 t r il iun, yait u dar i Rp. 364,75 t r iliun pada t ahun 2012 menjadi Rp. 386,84 t r iliun pada t ahun 2013.

Sekt or Indust r i Pengolahan member ikan kont r ibusi t er besar t er hadap t ot al per tumbuhan PDRB, dengan sumber per t umbuhan sebesar 2,18 per sen. Selanjut nya diikut i oleh Sekt or Per dagangan, Hot el dan Rest or an, ser t a Sekt or Pengangkut an dan Komunikasi yang member ikan sumber per tumbuhan masing-masing 1,76 per sen dan 0,52 per sen (Tabel 3.1.)

Tabel 3.1.

PDRB Jawa Bar at T ahun 2012 - Triwulan I I I 2013

Sumber : BPS Pr ovinsi Jaw a Bar at , 2013

Secar a t r iw ulanan, PDRB Jaw a Bar at t r iw ulan I V-2013 dibandingkan dengan t r iw ulan I II-2013 (q-t o-q) tur un sebesar 0,53 per sen, t api bila dibandingkan dengan t r iw ul an IV-2012 ( y-on-y) t umbuh sebesar 6,30 per sen).

St r uktur PDRB menur ut sekt or ekonomi at au lapangan usaha at as dasar har ga ber laku menunjukkan per anan dan per ubahan st r uktur ekonomi dar i t ahun ke t ahun. Tiga sekt or ut ama yait u Sekt or Indust r i Pengolahan, Sekt or Per dagangan, Hot el dan Rest or an, dan Sekt or Per t anian mempunyai per anan sebesar 70,95 per sen pada t ahun 2013. Sekt or Indust r i Pengol ahan member i kan kont r ibusi sebesar 34,56 per sen, Sekt or Per dagangan, Hot el dan Rest or an ser t a Sekt or Per t anian member ikan kont r ibusi masing-masi ng sebesar 24,44 per sen dan 11,95 per sen.

2011 2012 2013 2011 2012 2013 (persen) (persen)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Pertanian 104,56 111,05 127,88 42,1 41,8 43,29 3,57 0,41 2. Pertambangan dan Penggalian 17,36 17,59 18,61 7,08 6,58 6,53 -0,66 -0,01 3. Industri Pengolahan 319,98 338,97 369,83 144,01 149,68 157,64 5,32 2,18 4. Listrik, Gas dan Air Ber sih 21,94 24,17 29,19 7,43 8,11 8,69 7,05 0,16

5. Konstruksi 35,03 41,72 47,13 13,48 15,32 16,6 8,37 0,35

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 194,62 226,85 261,54 75,85 84,76 91,18 7,57 1,76 7. Pengangkutan dan Komunikasi 66,34 73,8 87,72 17,65 19,76 21,67 9,66 0,52 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Per usahaan 24,48 27,91 32,21 11,99 13,21 14,31 8,35 0,3

9. Jasa-Jasa 77,92 87,7 96,06 23,61 25,53 26,92 5,44 0,38

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 862,23 949,76 1.070,18 343,19 364,75 386,84 6,06 6,06

PDRB Tanpa Migas 825,31 911,34 1.029,50 334,54 356,65 378,84 6,22 6,22

Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku ( triliun rupiah)

Atas Dasar Harga Konstan 2000 (triliun rupiah) Laju Pertumbuhan 2013 Sumber Pertumbuhan 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2 01 5

Tabel 3.2.

Struktur PDRBMenurut Lapangan Usaha Tahun 201 1– 2013 (per sen)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4)

1. Per t anian 12,13 11,69 11,95

2. Per t ambangan dan Penggalian 2,01 1,85 1,74

3. Indust r i Pengolahan 37,11 35,69 34,56

4. List r ik, Gas dan Air Ber sih 2,54 2,54 2,73

5. Konst r uksi 4,06 4,39 4,40

6. Per dagangan, Hot el, dan Rest or an 22,57 23,88 24,44

7. Pengangkut an dan Komunikasi 7,69 7,77 8,20

8. Keuangan, Per sew aan, dan Jasa

Per usahaan 2,84 2,94 3,01

9. Jasa-Jasa 9,04 9,23 8,98

Produk Domestik Regional Br uto

( PDRB) 100,00 100,0 100,0

PDRB Tanpa Migas 95,72 95,95 96,20

Sumber : BPS Pr ovi nsi Jawa Bar at, 2013

Sumber : BPS Pr ovinsi Jaw a Bar at , 2013 Gambar 3.2.

Str uk tur PDRB Jawa Bar at Tahun 2013 Menur ut Lapangan Usaha Tahun 2013

Dibandingkan dengan t ahun 2012, pada t ahun 2013 t er jadi peningkat an per anan pada beber apa sekt or , kecuali : Sekt or Per t ambangan dan Penggali an t urun dar i 1,85 per sen menjadi 1,74 per sen, Sekt or Indust r i Pengolahan t ur un dar i 35,69 per sen menjadi 34,56 per sen, dan

11.95 34.56 24.44 29.05 Pertanian Indust ri Pengolahan Perdagangan, Hot el dan Restor an Lainnya

Sekt or Jasa-jasa t ur un dar i 9,23 per sen menjadi 8,98 per sen. Sebali knya, per anan Sekt or Per t ani an nai k dar i 11,69 per sen menjadi 11,95 per sen, Li st r i k, Gas, dan Air Ber sih naik dar i 2,54 per sen menjadi 2,73 per sen, Sekt or Kon st r uksi naik dar i 4,39 per sen menjadi 4,40 per sen, Sekt or Per dagangan, Hot el dan Rest or an naik dar i 23,88 per sen menjadi 24,44 per sen, Sekt or Pengangkut an dan Komuni kasi naik dar i 7,77 per sen menjadi 8,20 per sen, Sekt or Keuangan Per sew aan, dan Jasa Per usahaan naik dar i 2,94 per sen menjadi 3,01 per sen.

Per t umbuhan ekonomi Jaw a Bar at pada t ahun 2013 menur ut sisi penggunaan t er jadi pada selur uh komponen ber tur ut -tur ut yait u Komponen Ekspor Bar ang dan Jasa sebesar 10,06 per sen, diikuti Komponen Pembentukan Modal Tet ap Br ut o yang t umbuh 6,60 per sen. Komponen Pengeluar an Konsumsi Pemer int ah sebesar 5,51 per sen. Komponen Pengeluar an Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Lembaga Non Pr ofit sebesar 4,02 per sen ser t a Komponen Per ubahan Invent or i sebesar 0,61 per sen. Sement ar a, Komponen Impor sebagai fakt or pengur ang mengalam penur unan sebesar 12,85 per sen.

Tabel 3.3.

Nilai PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2011 – 2013, Laju Per tumbuhan dan Sumber Per tumbuhan Tahun 201 3

Sumber : BPS Pr ovi nsi Jawa Bar at , 2013

Pada t ahun 2013, PDRB (har ga ber laku), digunakan untuk memenuhi Komponen Pengeluar an Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Lembaga Non Pr ofit sebesar 57,74, Komponen Pengeluar an Konsumsi Pemer int ah 8,86 per sen, Komponen Pembentukan Modal Tet ap Br ut o at au Komponen Invest asi Fisik 18,16 per sen, Komponen Per ubahan Invent or i 4,86 per sen, Komponen Ekspor 36,39 per sen dan Komponen Impor 28,96 per sen.

2011 2012 2013 2011 2012 2013 (per sen) ( per sen)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Konsumsi Rumah Tangga 513,74 555,26 617,97 217,67 227,45 236,6 4,02 2,51

2. Konsumsi Pemer intah 75,17 83,11 94,8 19,93 20,11 21,22 5,51 0,3

3. PMTB 153,91 175,2 194,33 60,99 66,31 70,68 6,6 1,2

4. a. Per ubahan I nvent or i 39,45 48,47 52,05 12,71 15,84 15,93 0,61 0,03

b. Diskrepansi Stat ist ik 24,32 18,38 31,58 -8,95 -10,41 -4,61 -

-5. Ekspor 305,33 340,28 389,42 153,63 162,11 178,43 10,06 4,47

6. Dikur angi Impor 249,7 270,95 309,96 112,79 116,65 131,4 12,65 4,05

Produk Domest ik Regi onal Brut o

(PDRB) 862,23 949,76 1,070,18 343,19 364,75 386,84 6,06 6,06

Lapangan Usaha

Atas Dasar Har ga Ber laku ( tr iliun r upiah)

Atas Dasar Har ga Konstan 2000 ( tr iliun r upiah) Laju Per tumbuhan 2013 Sumber Per tumbuhan 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2 01 5

Tabel 3.4.

Nilai PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2011 – 2013, Laju Per tumbuhan dan Sumber Per tumbuhan Tahun 201 3

Komponen 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4)

1. Konsumsi Rumah Tangga 59,58 58,46 57,74

2. Konsumsi Pemer int ah 8,72 8,75 8,86

3. Pembentukan Modal Tet ap Br ut o 17,85 18,45 18,16

4. a. Per ubahan Invent or i 4,58 5,10 4,86

b. Di skr epansi St at ist ik 2,82 1,94 2,95

5. Ekspor Bar ang dan Jasa 35,41 35,83 36,39

6. Di kur angi Impor Bar ang dan Jasa 28,96 28,53 28,96

Produk Domestik Regional Bruto

( PDRB) 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Pr ovi nsi Jawa Bar at, 2013

Tingkat inflasi Jaw a Bar at selama t ahun 2013 sebesar 9,15 per sen mengal ami peningkat an dar i t ahun 2012 sebesar 3,86 per sen. Hal t er sebut didor ong oleh fakt or non fundament al, t er ut ama komodit as bahan makanan ber gejolak (volat ile foods) dan kelompok har ga yang dit et apkan oleh pemer int ah (admi nist er ed pr ices). Fakt or non fundament al yang mendor ong i nflasi lebih t inggi adal ah l onjakan har ga komodit as bahan makanan t er ut ama hor ti kultur a kelompok bumbu-bumbuan (baw ang mer ah, cabai mer ah, cabai r aw it ) dan kelompok daging-dagingan (daging ayam r as dan daging sapi). Inflasi juga didor ong oleh penyesuaian har ga komodit as yang dit et apkan pemer int ah pusat seper t i penyesuaian har ga BBM ber subsi di dan t ar if l ist r ik. Hal it u menjadi fakt or yang paling domi nan dalam mempengar uhi per kembangan inflasi Jaw a Bar at . Sement ar a it u, ekspekt asi i nflasi masyar akat meningkat t inggi pasca k enai kan har ga BBM ber subsidi dan t ar if t enaga list r ik di t engah t ekanan depr esiasi nilai t ukar Rupiah.

Namun disayangkan per t umbuhan ekonomi yang cukup memuaskan dan PDRB per kapit a yang t er us meni ngkat , belum diser t ai dengan kondisi sosial ekonomi yang baik pula. Ketimpangan pendapat an t er cer mi n dalam Indeks Gini (IG) sel ama per iode t ahun 2012-2013. Pada t ahun 2012 dan 2013 Indeks Gini mencapai 0,41. Kondisi secar a umum dist r ibusi pendapat an semakin t idak mer at a dal am li ma t ahun t er akhir . Fakt a ket impangan pendapat an yang membur uk t er kait er at dengan akses masyar akat mar jinal t er hadap sumber daya ekonomi pr odukt if yang masih t er bat as.

Tidak hanya ket impangan pendapat an yang t er jadi, juga ket impangan w ilayah. Hal ini t er cer min dalam per bedaan nilai PDRB ant ar kabupat en kot a yang cukup ti nggi . Kabupat en Bekasi dan Kabupat en Bogor mer upakan wi layah indust r i yang member i kan kont r ibusi t erbesar t er hadap per ekonomi an Jaw a Bar at . Kemudian Kota Bandung sebagai kot a jasa yang juga t ur ut menyumbang r elat if besar dibanding kot a lainnya.

Gambar an kondisi sosi al ekonomi lainnya, dapat dil ihat ber dasar kan indikat or ket enagaker jaan dan kemiski nan. Peningkat an jumlah angkat an ker ja dan jumlah penduduk beker ja yan g meningkat . Selama kur un w akt u 2012-2013 t er jadi penur unan jumlah penganggur . Tingkat Par t isipasi Angkat an Ker ja (TPAK) pada t ahun 2013mengalami peningkat an, sedangkan Tingkat Penganggur an Ter buka (TPT) Jaw a Bar at mengalami penur unan dibanding t ahun 2012.

Dalam men gukur kemiski nan, BPS menggunakan pendekat an kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar , ar t inya kemi ski nan dipandang sebagai ket i dakmampuan dar i sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makanan yang diukur dar i sisi pengeluar an. Juml ah penduduk miski n (penduduk yang ber ada di bawah gar is kemi ski nan) di Jaw a Bar at pada t ahun 2013 sebesar 4,38 jut a or ang (9,61 per sen).

Tabel 3.5.

I ndikator Ketenagak er jaan dan Kemiskinan di Jawa Barat Tahun 2012 -2013

I ndikator Tahun 2012 Tahun 2 013

Ket enagaker jaan :

1. Angkat an Ker ja (jut a or g) : Beker ja (jut a or g) Penganggur (jut a or g)

2. Tingkat Par t isipasi Angkat an Ker ja (per sen)

3. Tingkat Penganggur an Ter buka (per sen) 20,15 18,32 1,83 63,78 9,08 20,28 18,41 1,87 63,01 9,22 Kemiski nan :

1. Jumlah Penduduk (jut a or g)

2. Per sent ase Penduduk Mi skin (per sen)

44,548 9,89

45,340 9,61

Sumber : BPS Pr ovinsi Jawa Bar at, 2013

Memper hat ikan kondisi per ekonomian Jaw a Bar at t ahun 2013, maka per kir aan kondisi ekonomi r egional Jaw a Bar at pada t ahun 2014 sebagai mana dit unjukan pada t abel.3.6.

Tabel 3.6.

Per kiraan I ndikator Ekonomi Regional Makro Tahun 2014

No. I ndikator Per kir aan Capaian Tahun

2014

1. a. Jumlah Penduduk (jiw a) 46.035.927

b. Laju Per t umbuhan Penduduk (per sen) 1,77

2. Laju Per t umbuhan Ekonomi (per sen) 5,9 – 6,5

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2 01 5

No. I ndikator Per kir aan Capaian Tahun

2014

4. Nilai PDRB per kapit a adhk 2000 (Rp. Jut a) 9,0 – 9,5

5. Per sent ase Penduduk Miskin t er hadap Juml ah Penduduk

7,8 – 6,8

6. Laju Per t umbuhan I nvest asi (per sen)

7. Ti ngkat Penganggur an Ter buka (per sen) 8,5 – 8,0

8. Nilai Invest asi/ PMTB adhb (Rp. Tr ilyun) 174,2 – 194,2

Sumber : RPJMD Pr ovinsi Jawa Bar at Tahun 2013-2018

Jumlah penduduk Jaw a Bar at pada t ahun 2014 diper kir akan mencapai 46.035.927 jiw a dengan laju per tumbuhan sebesar 1,77per sen. Indikat or per kembangan ekonomi yang digambar kan dengan l aju per tumbuhan ekonomi, inflasi, PDRB dan invest asi pada t ahun 2014 sebagai ber i kut : laju per tumbuhan ekonomi di per kir akan t umbuh sebesar 5,9per sen sampai dengan 6,5per sen dengan nilai PRDB per kapit aatas dasar har ga konst an 2000 mencapai Rp. 9jut asampaidenganRp. 9,5jut a, sedangkan infl asi di per kir akan sebesar 6per sen hingga 7,0per sen. Laju per t umbuhan i nvest asi diper ki r akan mencapai angka …..per sen dengan nilai i nvest asi/ pembent ukan modal t et ap br ut o at as dasar har ga ber laku sebesar Rp.174,2 t r il yunsampaidenganRp. 194,2 t r il yun. Kondisi kemiskinan dan ket enagaker jaan pada t ahun 2014 digambar kan dengan indikat or per sent ase penduduk miskin dan ti ngkat penganggur an t er buka, per sent ase penduduk mi skin diper kir aan sebesar 7,8per sen– 6,8per sen sedangkan t i ngkat penganggur an t er buka diper ki r akan ber ada pada kisar an 8,5per sen hingga 8,0per sen.

3 .1.2. Tantangan dan Prospek Per ek onomian Daer ah Tahun 2 014 dan Tahun 2015 Tant angan dan pr ospek per ekonomian Jaw a Bar at , t entunya akan banyak dipengar uhi oleh t ant angan dan pr ospek pada t at ar an gl obal, nasional, maupun lingkungan r egional Jaw a Bar at sendir i.

3 .1.2.1. Global dan Nasional

Per t umbuhan ekonomi global hanya akan meningkat dar i 2,8 per sen pada 2013 menjadi 3,1% pada t ahun 2014. Hal ini disebabkan kar ena sebagian besar per ekonomi an dunia masi h menghadapi banyak kendala st r uktur al dan kendala kebijakan yang menghambat invest asi lebih banyak dan per tumbuhan pr odukt ivit as yang lebih cepat . Per ekonomian global masih diw ar nai oleh ket idakpast ian dan r esiko yang masih cukup ti nggi t er kait dengan pr oses pemulihan ekonomi di sejuml ah negar a maju yang belum menemukan t it ik t er ang ser t a ber bagai kr isi s geopoli t ik yang t er jadi di kaw asan Timur Tengah. Per tumbuhan ekonomi AS diper kir akan meningkat dar i 1,6 per sen t ahun 2013 menjadi 2,3 per sen pada t ahun 2014. Per ekonomian Er opa akan lebih bai k, keluar dar i kr isi s, t er cer min pada LPE yang posit i f sebesar 0,8 per sen, padahal pada t ahun 2013 diper kir akan t er kont r aksi sebesar 0,3 per sen. Jepang t et ap tumbuh st abil 0,8 per sen.

Sement ar a it u di kaw asan r egi onal , per tumbuhan PDB di negar a ber kembang secar a keselur uhan diper kir akan akan t ur un sedikit sebesar 0,1 per sen menjadi 4,6 per sen pada t ahun 2014. Hal ini mer upakan dampak dar i melambat nya per t umbuhan China dar i 7,5 per sen pada 2013 menjadi 7 per sen pada t ahun 2014. Sement ar a it u, har ga komodit as global masih mengalami t r en penur unan. Kondi si-kondisi t er sebut diper ki r akan akan ber dampak t er hadap ki ner ja ekspor Jaw a Bar at ke l uar neger i. Untuk per ekonomi an nasional, Bank Dunia mempr oyeksikan per t umbuhan PDB Indonesia akan mel ambat menjadi 5,3 per sen pada t ahun 2014, dar i 5,6 per sen pada t ahun 2013. Sebagi an besar dar i per lambat an t er sebut didor ong oleh pengur angan pengeluar an invest asi yang t umbuh hanya 4,5 per sen pada kuar t al ket iga, yang t er cer minkan t er ut ama dalam penur unan invest asi mesin dan per alat an. Sement ar a it u, t ar get per tumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2014, di kisar an 5,8 per sen sampai 6,1 per sen.

Fakt or -fakt or yang bi sa dikembangkan ol eh Indonesia dalam menghadapi masa depan diant ar anya adanya bonus demogr afi. Sebanyak lebih dar i 50% populasi Indonesi a adalah gener asi muda usia pr odukt if ant ar a 14-54 t ahun. Di per kir akan selama 20 t ahun ke depan, demogr afi t er sebut akan ber t ahan dengan sebagian besar masyar ak at ber usia pr odukt if. Mer eka akan menyumbang peningkat an kelas menengah dan t ent u saja dapat mengger akk an per ekonomian dalam neger i. Sumber daya al am dan ener gi yang dimili ki di Indonesia juga menjadi fakt or yang dapat dikembangkan di masa depan. Seper t i diket ahui, kekayaan ener gi baik fosil maupun ener gi t er bar ukan di Indonesia sangat besar pot ensinya. Sel ain itu, SDA yang dimiliki negar a i ni juga ber agam dan sangat banyak. Kelebihan I ndonesia juga ada pada kest abi lan per ekonomian secar a makr o. Di t engah kr isis global yang melanda AS dan Er opa, secar a meyakinkan ekonomi makr o Indonesia t et ap t umbuh bahkan diat as 6%. Hal t er sebut menunjukkan adanya kebijakan makr o ekonomi yang t epat .

Dar i sisi usaha mi kr o, kecil dan menengah (UMKM), Indonesia t er bukt i lebih t ahan t er hadap kr isi s ekonomi. Sebanyak 50% kont r ibusi per t umbuhan ekonomi disumbangkan oleh UMKM dan 90% pengusaha Tanah Ai r mer upakan UMKM. Saat ini, Indonesia t er masuk dalam GDP ekonomi t er besar duni a di ur ut an ke-16 dengan 45 jut a kelas menengah. Sebanyak 53% populasi di kot amenyumbangkan 71% GDP t ot al dengan 55 jut a t enaga ker ja t er ampi l dar i 118 jut a t enaga ker ja. Peluang pasar Indonesia saat ini mencapai US$0,5 tr iliun per t ahun. Pada 2030, I ndonesia akan menjadi negar a dengan GDP ekonomi t er besar ke-7 dunia dengan 135 jut a kelas menengah. Populasi di kot a juga akan meningkat menjadi 71% dan menyumbangkan 86% GDP t ot al. Nant inya diper kir akan sebanyak 113 jut a t enaga ker ja t er ampil ada di Indonesia dengan peluang pasar mencapai US$1,8 t r i liun.

3 .1.2.2. Jawa Bar at

Memper hat i kan kondisi dan dinami ka per ekonomi an daer ah, nasional maupun global beber apa t ahun sebelumnya ser t a pr oyeksi per kembangan ekonomi daer ah, nasi onal, dan i nt er nasional , secar a makr o pada t ahun 2015-2016 pr ospek per t umbuhan ekonomi Pr ovi nsi Jaw a Bar at dipr ediksikan masih dalam kondi si yang cukup st abil meskipun dihadapkan pada t ant angan kondi si pemulihan per ekonomi an global yang penuh ket idakpast ian. Dengan memper hat ikan kondi si t er sebut , indikat or makr o ekonomi Pr ovinsi Jaw a Bar at dipr oyeksikan sebagai ber ikut :

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2 01 5

Tabel 3.7.

Proyeksi Indikator Makro Ekonomi Jawa Bar at Tahun 2015-2016

No. I ndikator Proyeksi

2015 201 6

1. Laju Per t umbuhan Ekonomi (per sen)

6,2 – 6,8 6,3 – 6,9

2. Infl asi (per sen) 6,3 – 7,3 4,5 – 5,5

3. Kemiskinan 6,8 – 5,9 5,9 – 5,0

4. Laju Per t umbuhan Invest asi (per sen)

5. Tingkat Penganggur an Ter buka (per sen)

8,0 - 7,5 7,5 – 7,0

Sumber : RPJMD Pr ovinsi Jawa Bar at Tahun 2013-2018

Dengan memper hat ikan kondi si per kembangan per ekonomi an global dan nasi onal , maka skenar i o laju per t umbuhan ekonomi Jaw a Bar at dipr edi ksikan akan t umbuh pada kisar an sebesar 6,2 – 6,8 per sen unt uk t ahun 2015 dan 6,3 – 6,9 per sen pada t ahun 2016 dan dengan infl asi pada kisar an 6,3 – 7,3 per sen pada t ahun 2015 dan 4,5 – 5,5 per sen pada t ahun 2016. Dar i sisi t ingkat kemi skinan, dipr edi ksikan angka kemi skinan secar a gr adual akan menur un. Pada t ahun 2015, t i ngkat kemiskinan di Jaw a Bar at diper kir akan akan ber ada pada kisar an 6,8 – 5,9 per sen dan t ahun 2016 sekit ar 5,9 – 5,0 per sen. Sejalan dengan t ingkat kemiski nan, Tingkat Penganggur an Ter buka (TPT) juga akan memiliki kecender ungan t r end yang menur un. Pada t ahun 2015 TPT akan ber ada pada ki sar an 8,0 – 7,5 per sen dan t ahun 2016 seki t ar 7,5 – 7,0 per sen.

Pada per i ode t ahun 2015-2016, kont r ibusi Sekt or Indust r i Pengolahan dipr edi ksikan akan memil iki kont r ibusi sekit ar n/ a per sen pada t ahun 2015 dan n/ a per sen pada t ahun 2016. Sedangkan Sekt or PHR di pr ediksikan akan memi liki kont r ibusi sekit ar n/ a per sen pada t ahun

Dalam dokumen RKPD 2015. (Halaman 35-65)