• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkuman

Dalam dokumen dejarfa.com Modul B Indonesia KK H (Halaman 58-184)

1. Penilaian atau sering pula disebut evaluasi, adalah proses terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur yang telah dinentukan.

2. Terdapat sejumlah prinsip penilaian pembelajaran bahasa tersebut di antaranya validitas, reliabilitas, objektif, dan mendidik. Prinsip-prinsip lainnya adalah sebagai berikut.

a. Penilaian merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dengan cermat. b. Kegiatan itu merupakan bagian yang integral dari pendidikan sehingga

arah dan tujuan penilaian harus sejalan dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

c. Penilaian harus memiliki kriteria keberhasilan yang jelas, yaitu tentang a) belajar siswa, b) mengajar guru, dan c) program pengajaran.

d. Penilaian dilaksanakan sepanjang kegiatan program pendidikan dan pengajaran.

3. Tes merupakan cara untuk memperoleh sejumlah data tentang kemampuan siswa. Bentuk tes bisa berupa pertanyaan lisan ataupun tertulis.

4. Pengukuran (measurement) merupakan proses penentukan tingkat kemampuan siswa tertentu, seperti kognitif, afektif, dan psikomotor. Bentuknya berupa angka-angka.

5. Penilaian (asessment) merupakan proses penafsiran atas berbagai data tentang hasil belajar siswa. Angka-angka yang diperoleh melalui proses pengukuran berfungsi sebagai data di dalam proses evaluasi.

6. Penilaian autentik (autentic assesment) merupakan karakteristik lainnya yang menandai pemberlakuan Kurikulum 2013. Penilaian autentik sering pula disebut sebagai penilaian yang senyata-nyatanya, yakni penilaian yang berusaha menggambarkan prestasi belajar siswa sesuai dengan kemampuan mereka yang sesungguhnya; dalam arti tidak parsial ataupun manipulatif.

7. Penilaian autentik berusaha untuk mengukur kemampuan siswa secara menyeluruh (holistik), yakni mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan.

8. Pelaksanaan penilaian autentik berlangsung ketika siswa sedang melakoni pembelajaran dan tidak hanya pada akhir pembelajaran. Hal itu terutama untuk penilaian sikap dan keterampilan. Kedua aspek tersebut dapat dinilai secara langsung dan nyata.

9. Penentuan jenis-jenis penilaian berdasarkan kata kerja operasional dari setiap indikator yang telah dirumuskan sebelumnya. Hal itu dimaksudkan agar butir soalnya benar-benar dapat mengukur kemampuan siswa yang sebenarnya. 10. Terdapat dua metode/acuan yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa

yaitu penilaian acuan norma dan penilaian acuan patokan. Apabila kita melakukan pengukuran atau penilaian berarti kita membandingkan. Dalam penilaian pendidikan ada dua pendekatan yang digunakan sebagai pembanding, yaitu penilaian acuan norma atau PAN (norm referenced evaluation) dan penilaian acuan patokan atau PAP (criterion refrenced evaluation).

11. Langkah-langkah penilaian (a) menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator pencapaian hasil belajar, (b) penetapan teknik dan bentuk penilaian, (c) menyusun kisi-kisi, (d) menulis soal/instrumen dan menyusun pedoman penskoran, (e) memvalidasi soal, (f) memperbaiki tes sehingga menjadi tes yang baik.

12. Keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order of thinking skill, HOTS) merupakan kemampuan yang menjadi bagian dari tuntutan Kurikulum 2013. Keterampilan yang dimaksud terkait dengan kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif..

13. Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan para siswa untuk mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan. Pertanyaan yang berbasis HOTS bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir siswa pada level analisis, sintetis, evaluasi, dan bahkan sampai pada kemampuan mencipta dan mengkreasikan.

14. Pertanyaan yang menuntut berpikir tingkat tinggi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yakni (1) yang pertanyaan pemecahan masalah, (2) pertanyaan pembuat keputusan, (3) pertanyaan berpikir kritis, dan (4) berpikir kreatif.

Evaluasi

A. Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang benar!

1. Beberapa hari kemudian, singgahlah seorang pedagang minyak wangi di dekat telaga itu. Rupanya nasibnya pun sedang sial. Kaca matanya terjatuh ke .... saat ia hendak mencuci muka.

Kata yang tepat untuk melengkapi cuplikan cerita di atas adalah....

A. tanah C. danau

B. sungai D. bawah

2. "Mengapa pagi ini waktu sangat kacau?" ucap induk gagak. Ia lalu segera mencari anaknya. Namun, ia tidak menemukannya. Ia pun kembali ke sarang...

Kalimat yang tepat untuk melengkapi cuplikan cerita itu, yang juga menggambarkan perasaan tokoh utamanya adalah....

A. Terharu sekali induk gagak itu.

B. Terbelalak mata induk gagak menyaksiannya C. Cemas dan rasa sedih menjadi satu.

D. Dengan rasa cemas, induk gagak meninggalkan sarang itu.

3. Seekor anak ayam berlari-larian didekat parit. Induk ayam memperingatkannya dengan berteriak, ...."Jangan berlarian di dekat parit." Anak ayam tidak menghiraukan, akhirnya ia terperosok ke parit. Terhadap anak ayam yang lain hal itu merupakan peringatan yang harus diperhatikan.

Kalimat langsung yang tepat untuk melengkapi cuplikan fabel itu adalah.... A. "Jangan berlarian di dekat parit!"

B. “Ayo, lewati parit itu!”

C. “Jangan berenang-renang di parit!” D. “Apa kamu senang ibumu kahwatir?”

4. (1) Ketika itu Raden Banterang menghunus kerisnya akan menusuk istrinya, tetapi Dewi Surati saat itu juga menceburkan dirinya ke sungai dan tenggelam. (2) "Banyu wangi, istriku tidak bersalah!" seru Raden Banterang. (3) Ketika itu memang tercium bau yang harum dari sungai itu.

Agar tampak sebagai suatu legenda, cuplikan tersebut harus dilengkapi dengan kata-kata....

A. Raden Banterang akhirnya dikenal sebagai legenda di daerah itu B. Begitulah akhirnya sungai itu dikenal dengan sebutan Banyuwangi

C. Banyuwangi dan Raden Banterang menjadi keluarga bahagia di tempat itu D. Banyuwangi merupakan daerah yang terkenal dan mejadi legenda sampai

sekarang 5. ....

di Kerajaan Kahyangan, ada tujuh puteri yang sangat jelita. Nama-nama mereka diambil dari nama bunga: Mawar, Dahlia, Cempaka, Tanjung, Kenanga, Cendana dan si bungsu Melati. Mereka masing-masing mempunyai kesukaan yang berbeda. Yang paling menonjol dari antara mereka adalah si bungsu Melati.

Kata-kata beku yang tepat untuk melengkapi cuplikan dongeng tersebut adalah....

A. dahulu kala C. si Bungsu

B. Kerajaan Kahyangan D. tujuh puteri 6. ....

Tetapi buaya tidak peduli. Dia tidak takut kepada biri-biri itu. Dia naik ke titian itu, membuka mulutnya besar-besar dan akan melahap si Sulung. Si Sulung melompat, menerjang buaya dengan kukunya. Kena mata buaya. Dia ke sakitan. Lalu, ditanduknya perut buaya itu oleh si Sulung. Luka dan berdarah. Buaya menjerit kesakitan, lalu menjatuhkan dirinya ke air.

Cuplikan cerita tersebut selayaknya ditempatkan pada bagian komplikasi karena….

A. ceritanya tidak masuk akal

B. terjadi masalah-masalah yang dialami tokoh utama C. adanya masalah-masalah yang diceritakan

7. ....

Di sebuah ladang, ada seekor ayam jago yang berbulu merah. Ladang itu terletak di sebuah hutan. Ayam itu mempunyai sebuah rumah. Setiap hari ia keluar rumah untuk mencari makanan di sekitar ladang. Setelah itu, ia akan pulang ke rumahnya dan menutup pintu.

Dalam suatu fabel, cuplikan itu seharusnya ditempatkan ke dalam....

A. abstraksi C. koda

B. orientasi D. komplikasi

8. Tetapi (1) bagaimana pun juga (2), Kusno tak akan putus asa. Ia dilahirkan dalam kesengsaraan, hidup bersama kesengsaraaan. Dan meskipun (3) celana 1001-nya lenyap, Kusno akan berjuang terus melawan kesengsaraan, biarpun (4) hanya untuk mendapatkan sebuah celana 1001 yang lain.

Penggunaan konjungsi yang tidak tepat pada cuplikan cerpen itu ditandai dengan nomor....

A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)

9. Sebelum duduk di bawah tugu, sebagai orang kota sejati aku beberkan sapu tanganku ke rumput, biar pantalon tropikal yang kupakai tidak kotor. Kemudian, aku memandang pada makam sambil menyalakan sigaret lagi.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi cuplikan cerpen itu adalah....

A. Setiap keadaan yang mungkin membawa ayah memberikan nasihat-nasihatnya.

B. Di sekitar tempat rindang itu matahari memanas terik.

C. Kalau kamu memang betul-betul tidak menyontek, nanti kalau ada ulangan lagi.

10. Perhatikan urutan cerita yang benar! (1) Dudung pergi dengan melwati hutan. (2) Dudung hidup dengan bermalas-malasan. (3) Dudung diminta bapaknya mencari pekerjaan.

(4) Dudung melihat serigala tua dan buta yang mendapat makanan dari sisa-sisa makanan singa.

Urutan cerita benar adalah.... A. (1)-(3)-(2)-(4)

B. (2)-(3)-(1)-(4) C. (3)-(1)-(2)-(4) D. (4)-(1)-(2)-(3)

11. Perhatikan pula urutan cerita berikut!

(1) Tadi, di pemakaman, ia tambil modern dan modis.

(2) Kini sudah kembali seperti pertama kali mereka bertemu: lugu dan bersahaja sekali.

(3) Heri baru memarkir mobil di depan rumahnya saat dirasakannya ada bayangan yang berkelabat di belakangnya.

(4) Ketika menoleh, ternyata Ichen sudah berdiri di ujung pagar rumahnya. Heri tertegun memandang Ichen. Gadis ini sekarang sudah berubah lagi penampilannya.

Urutan cerita yang benar adalah.... A. (1) – (2) – (4) – (3)

B. (2) – (3) – (4) – (1) C. (3) – (4) – (1) – (2) D. (4) – (2) – (1) – (3)

12. Ibu :“Nak, kamu kan sudah dewasa. Jadilah contoh yang baik untuk adik-adikmu.”

Cara bicara tokoh ibu harus disampaikan dengan nada....

A. marah-marah C. memohon

13. Adi : "Benar dalam liburan ini sekolah kita akan berdarmawisata, Pak?"

Kepala sekolah : "Benar! Mengapa Adi bertanya?"

Adi : "Untuk meyakinkan diri. Darmawisata kemana, Pak?" Kepala Sekolah : "Belum dipastikan. Mungkin ke Kebun Raya Bogor.

Mungkin pula ke Pantai Pangandaran." Adi : .... Saya belum pernah ke sana." Kepala Sekolah : "Itu hasil rapat yang menentukan."

Kalimat harapan yang tepat untuk melengkapi cuplikan drama tersebut adalah....

A. "Mudah-mudahan ke Kebun Raya Bogor. "

B. "Dengan penuh harap, kita jadi periwsata. "

C. "Semoga saja kita ke sana jadinya. "

D. "Insya Allah, saya mau ke Bogor. "

14. Hendra : "Terima kasih, Dik."

Erwin : "Sebenarnya sudah lama aku ingin mengajakmu ke kota, tapi mengingat ibuku masih sakit, ya kutunda sampai hari ini." Hendra : "Ya, itulah Dik, maka aku belum mau melangkah ke luar kota.

Sekarang ibuku sudah sehat dan sudah mulai bekerja lagi, kapan kita berangkat?"

Erwin : "Seminggu lagi? Bagaimana?"

Hendra : "Baiklah aku nanti minta izin pada ibuku dulu." .

Cuplikan drama itu dapat diceritakan kembali secara ringkas, yakni sebagai berikut ....

A. Ibu Hendra sedang sakit dan Hendra harus menunggu. B. Erwin ingin mengajak Hendra ke kota.

C. Hendra merasa kecewa karena ibunya sakit. D. Erwin menengok Hendra yang sedang sakit.

15. Perhatikan cuplikan berikut.

....

Tita : “Arok, sembunyilah kalian.” Ken Arok : “Tidak, sembunyilah kalian.

(Terdengar suara rombongan datang. Ken Arok berdiri di tengah jalan).

Dalam struktur dialog drama, cuplikan tersebut sebaiknya ditempatkan dalam bagian ke dalam....

A. orientasi B. komplikasi C. resolusi D. klimaks

(Cuplikan berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 16-17)

Di halaman rumah keluarga Frank dekat rumah yatim piatu, penduduk dikagetkan dengan ditemukannya sosok sinterklas yang terbujur kaku. Salju di sekitar itu telah berubah menjadi merah. Luka bekas senapan tembus ke dadanya.

Sherif : “Bagaimana ini bisa terjadi?”

Mr. Frank : “Saya juga tidak tahu, ... Istri saya yang pertama menemukannya.”

16. Berdasarkan susunan alurnya, bagian drama tersebut seharusnya ditemptkan termasuk ke dalam bagian….

A. perkenalan C. peleraian

B. puncak konflik D. penyelesaian

17. Kata sapaan yang harus digunakan untuk melengkapi cuplikan itu adalah.... A. bagaimana

B. sherif C. kamu D. anda

18. Istri : “Pagarnya memang terlalu rapat ke nisan, tak ada tempat menaruh.”

Suami : “Bisa ditambahkan. Gambar ini sempura. .... tidak, Mas Ibrahim? (Ibrahim senyum-senum terus sambil mengunyah kue). Apa sulit mengerjakannya?”

Kosakata percakapan yang tepat digunakan untuk melengkapi cuplikan itu adalah....

A. memang B. ya C. tidak D. bisa

(Cuplikan drama berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 19-20) ....

Perempuan : “Sudah kuduga, Bung tentu pulang dengan selamat seperti kemarin pagi. Kalau Bung keluar, aku selalu cemas-cemas harap. Siapa tahu, Bung ditimpa malang. Maklumlah dalam keadaan begini ada peluru yang sering jatuh salah alamat.”

Penyair : “Itulah yang menjadi aku kagum.”

Perempuan : “Bahwa Bung selalu selamat selama ini?”

Penyair : “Bukan, bukan itu. Sebab terus terang saja, aku sendiri sebenarnya, tidak begitu peduli tentang keselamatanku.”

Perempuan : “Aneh.”

19. Ekspresi keheranan dalam cuplikan tersebut, yakni dinyatakan pada kata....

A. aneh B. siapa tahu C. sudah kuduga

D. aku cemas-ceemas harap

20. Dalam penulisan struktur alur drama, cuplikan tersebut harus ditempatkan ke dalam bagian....

A. perkenalan C. peleraian

21. Langkah ini merupakan cara untuk memperoleh sejumlah data tentang kemampuan siswa siswa. Bentuk tes bisa berupa pertanyaan lisan ataupun tertulis.

Langkah yang dimaksud dinamakan dengan....

A. tes C. pengukutan

B. penilaian D. evaluasi

22. Berikut pernyataan yang benar tentang penilaian adalah, kecuali....

A. Penilaian seharusnya mencakup tiga aspek kemampuan, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

B. Penilaian dapat menggunakan berbagai cara pengukuran data pada waktu kegiatan belajar sedang berlangsung.

C. Penilaian harus mengacu kepada prinsip diferensiasi, yakni memberikan peluang kepada siswa untuk menunjukkan apa yang diketahui, yang dipahami, dan mampu dilakukannya.

D. Pemilihan cara dan bentuk penilaian harus mengacu pada materi yang disampaikan guru dalam proses pembelajaran.

23. 1) Umpan balik (feed back) penyempurnaan proses belajar mengajar 2) Membantu kesulitan belajar siswa dalam menguasai materi pelajaran. Kedua pernyataan tersebut merupakan fungsi dari...

A. tes formatif C. tes subsumatif B. tes reflektif D. tes sumatif

24. Ketika Pak Rudianto menyusun RPP, ia bermaksud menulis indikator penilaian berkaitan dengan ranah kognitif. Untuk itu, rumusan indikator yang sesuai dengan keperluan Pak Rudianto adalah....

A. siswa dapat menjelaskan perbedaan syair dengan pantun. B. siswa dapat menunjukkan cara terbaik untuk bermain drama.

C. siswa dapat berpidato dengan memperhatikan ketepatan lafal dan intonasinya.

D. siswa dapat memberikan tanggapan terhadap pembacaan puisi yang dilakukan temannya dengan baik.

25. Dalam pengembangan KD tentang pemahaman teks puisi, Bu Anggie memilih bentuk penilaian objektif. Ia beranggapan bahwa tes tersebut memiliki beberapa keunggulan, kecualif, kecuali....

A. dapat ditanyakan banyak materi pelajaran.

B. dapat mengukur kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat C. dapat diolah dengan cepat dan mempunyai ketetapan hasil pemeriksaan

yang tinggi.

D. dapat mengukur semua jenjang proses berpikir dari yang sederhana (ingatan) sampai dengan yang kompleks (evaluasi).

26. Jenis peniaian ini menuntut kemampuan siswa untuk berpikir tingkat tinggi terkait dengan kemampuan mendemonstrasikan KD dalam konteks tertentu secara langsung. Jenis penilaian yang dimaksud berupa....

A. produk B. praktik C. proyek D. portofolio

27. Bu Syifa menentukan batas minimal untuk kelelulusan siswanya untuk KD mengidentifikasi struktur dan kaidah puisi sebesar 75. Dengan demikian, pendekatan penilaian penilaian yang digunakan Bu Syifa adalah....

A. penilaian acuan patokan B. penilaia acuan norma C. penilaian acuan kompetensi D. penilaian acuan standar

28. Pak Deni akan menyusun latihan soal untuk ujian sekolah para siswanya untuk kelas VII. Untuk itu, terlebih dahulu Pak Deni myneusun kisi-kisinya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikannya untuk penyusan kisi-kisinya itu adalah,

kecuali...

A. kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum

B. komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami. C. materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan instrumen penilaiannya. D. materi yang telah diajarkan yang penting-penting saja

29. Perhatikan informasi berikut

KD : Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan Indikator : Mampu menunjukkan struktur teks eksplanasi observasi

Soal : 1. Tuliskan kembali isi teks laporan hasil observasi yang kamu dengarkan?

2. Tentukan struktur teks laporan hasil observasi yang telah kamu baca? 3. Tunjukkan bagian deskripsi dari teks yang berjudul “Iklim di Indonesia”! 4. Catatlah pokok-pokok teks observasi yang kamu dengarkan!

Berdasarkan informasi di atas, rancangan soal yang tepat adalah… A. 3 dan 4

B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4

30. Perhatikan tabel kisi-kisi soal berikut! Kompetensi Dasar Materi Kls/ Smt Indikator Soal Bentuk Soal No. Soal 47.Menyimpulkan

isi teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca dan didengar

Teks laporan hasil observasi

VII/1 Disajikan cuplikan teks laporan hasil observasi untuk disimpulkan maksudnya oleh siswa.

…….. 1

Bentuk soal yang sesuai dengan kisi-kisi tersebut adalah .... A. uraian

B. produk C. praktik D. portofolio

B. Soal Uraian

1. Perhatikan cuplikan berikut!

Alfred segera mengambil tangga dan menyandarkannya pada dinding samping kandang lembu. Emil naik ke atas. Emil memegang erat-erat benang yang terikat pada gigi Lina. Dan, Lina dengan patuh menaiki tangga di belakang Emil.

Berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaannya, cuplikan tersebut termasuk ke dalam teks apa? Jelaskan alasan-alasannya!

2. Pak Kosasih telah menentukan jenis penilaian portofolio untuk kegiatan siswanya di dalam menulis teks puisi. Bagaimana langkah-langkah penilaian yang harus dilakukan Pak Kosasih di untuk kegiatan penilaiannya itu?

Kunci Jawaban A. Pilihan Ganda 1. C 11. C 21. A 2. C 12. D 22. D 3. A 13. A 23. A 4. B 14. B 24. A 5. A 15. B 25. B 6. B 16. C 26. B 7. B 17. B 27. A 8. A 18. B 28. D 9. B 19. A 29. C 10. B 20. D 30. A

B. Uraian

1. Teks tersebut termasuk ke dalam teks cerpen. Hal itu ditandai dengan stuktur teksnya yang merupakan bagian dari komplikasi. Di dalam struktur alurnya itu terkandung tokoh dan latar. Berdasarkan kaidah kebahasannya, teks tersebut menggunakan ragam bahasa sehari-hari dan banyak menggunakan kata kerja tinakan, seperti mengambil, menyandarkan, memegang, menaiki.

2. Peniaian portofolio dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

a. Guru menentukan atau mendiskusikan karya yang akan dibuat siswa. b. Siswa menulis teks yang telah ditentukan yang mungkin di dalamnya

mencakup beberapa proses dan tahapan. c. Tulisan siswa diperiksa atau disilangbacakan. d. Siswa memperbaiki kembali karyanya itu.

e. Siswa kembali berlatih menulis karya lainnya, mungkin berdasarkan KD yang sama ataupun KD berbeda.

f. Karya-karya siswa didokumentasikan menjadi sebuah berkas untuk kemudian dinilai secara menyeluruh dan terpadu.

Penutup

Dengan tuntasnya mempelajari materi dalam modul ini, Bapak/Ibu diharapkan dapat mengembangkan pembelajaran mengontruksi teks prosa dan drama dengan baik dan menarik; dapat pula engembangkan penilaian pembelajaran bahasa Indonesia secara benar dan efektif. Lebih jauhnya, Bapak/Ibu dapat pula memperoleh pemahaman terhadap kompetensi pedagogik dan profesional dengan komposisi yang ideal merupakan sesuatu yang sangat penting dan tidak bisa dilewatkan pada setiap pertemuan.

Materi yang dipaparkan dalam kegiatan pembelajaran ini diharapkan dapat baik; bisa menambah wawasan bagi Bapak/Ibu yang tentu saja hal itu bisa berimplikasi pada pembelajaran efektif di dalam kelas. Oleh karena masih bersifat umum, paparan tentang pendekatan, metode/strategi, dan teknik-tekniknya bisa dikembangkan lagi sesuai dengan KD yang akan Anda sampaikan kepada para siswa.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Bloom, Benyamin S, et. al. 1966. Taxonomy of Educational Objective: Cognitive Domain. New York: David Mckay Company, Inc.

Briggs, Leslie J. 1970.Instructional Design Principle and Aplication. New Jersey: Prentice Hall inc.

Creswell, John W. 2012. Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Pearson.

Crocker, L. And Algina, J. 1986. Introduction to Classical and Modern Test Theory. New York. Holt, Rinehart and Winston, Inc.

Depdikbud. 2013. Permendikbud 81A. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Depdiknas. 2006. Pedoman Penilaian di Kelas (Classroom Based Assessment).

Jakarta: Puspendik, Balitbang, Depdiknas.

Djaali dan Pudji Muljono. 2004. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Program Pascasarjana, UNJ.

Djiwandono, M. Soenardi. 1996. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: Penerbit ITB.

E. Owens, Robert. Jr. 2012. Language Development An Introduction. New Jersey : Pearson Education,Inc.

Fromkin Victoria dan Robert Rodman. 1993. An Introduction to Language. Florida: Harcourt Brace Jovanovich Collage.

Gronlund, Norman E. 1985. Measurement and Evaluation in Teaching. New York: McMilan Publishing Company.

Hidayat, Kosasi.1994. Evaluasi Pendidikan dan Penerapan dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Kosasih, E. 2014. Jenis-jenis Teks: Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan. Bandung: Yrama Widya.

Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar Mengajar: Implementasi Kurikulum 2013: Yrama Widya.

Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: BPFE.

Safari. 1997. Pengujian dan Penilaian Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Kartanegara.

Surapranata, Sumarna. 2004. Panduan Penulisan Tes Tertulis. Bandung: PT Remaja Rosa Karya

Glosarium

Adil : tidak menguntungkan atau merugikan siswa misalnya karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

Akuntabel : dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

Edukatif : dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik dalam belajar.

Holistik : mencakup semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. HOTS : higher order of thinking skill (keterampilan berpikir tingkat

tinggi)

Jurnal : catatan guru berkaian dengan sikap-sikap tertentu siswa. Manipulatif : terekayasa atau bersifat seolah-olah.

Objektif : prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

Parsial : hanya aspek tertentu, misalnya pengetahuan ataupun keterampilan saja.

Penilaian : proses terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.

Penilaian autentik penilaian yang berusaha menggambarkan prestasi belajar siswa sesuai dengan kemampuan mereka yang sesungguhnya; dalam arti tidak parsial ataupun manipulatif. Pengukuran : proses penentukan tingkat kemampuan siswa tertentu,

seperti kognitif, afektif, dan psikomotor. Bentuknya berupa angka-angka.

Proyek : serangkaian tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan.

Sahih : mencerminkan kemampuan yang diukur.

Sistematis : dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

Tes : cara untuk memperoleh sejumlah data tentang kemampuan siswa siswa. Bentuk tes bisa berupa pertanyaan lisan ataupun tertulis.

Tes diagnostik : tes yang bertujuan untuk menentukan sebab-sebab kesulitan belajar beserta tindakan remedial yang harus dilakukan. Tes diagnostik biasanya memiliki standar atau dibakukan baku. Tes diagnostik telah memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Tes formatif : tes yang diberikan setelah siswa mengikuti satu satuan pembelajaran. Tes ini berfungsi sebagai berikut:

1. umpan balik (feed back) penyempurnaan proses belajar mengajar, dan

2. membantu kesulitan belajar siswa dalam menguasai materi pelajaran.

Tes penempatan : tes untuk menempatkan siswa sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Misalnya, siswa itu harus ditempatkan di kelas biasa atau akselerasi, di program bahasa, IPS, atau IPA.

Tes reflektif : tes yang diselenggarakan pada waktu sebelum proses pembelajaran. Tujuannya untuk memperoleh indikator atau informasi tentang kesiapan dan tingkat pemahaman siswa atas materi yang akan dipelajarinya. Hasil dari tes ini menjadi dasar peramalan taraf keberhasilan yang akan

Dalam dokumen dejarfa.com Modul B Indonesia KK H (Halaman 58-184)

Dokumen terkait