Harga Mobil
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2. Karakteristik Responden
4.3.6. Rangkuman Hasil Estimasi Model ke 4 (empat) Persamaan Mobil Dari 4 persamaan mobil dapat di rangkum kedalam bentuk tabel dibawah
ini:
Tabel 4.23.Rangkuman Hasil Estimasi Model ke 4 (empat) Persamaan Mobil
Merek Y X1 X2 X3 X4 D F* R2 DW
Toyota -8,019 0,004 0,345 0,315 1,221 -0,041 66,813 0,884 2,041 T* 0,038 -3,821 3,436 9,158 -0,960
Honda -7,420 0,189 -0,282 0,153 0,950 -0,009 38,298 0,813 1,761 T* 2,023 -2,066 1,085 9,194 -0,237
Nissan -6,708 0,162 0,582 0,519 0,958 -0,011 46,209 0,840 2,130 T* 1,096 4,303 4,032 7,844 -0,192
Daihatsu -8,100 -0,180 -0,247 0,449 1,142 -0,067 43,764 0,833 1,769 T* -2,434 -2,413 2,997 7,837 -1,550
Sumber : Olah Data 2015 Lampiran 10,12,14,16
Keterangan :
Y = Permintaan Mobil di Kota Medan (Unit) X1 = Pendapatan Responden (Rp/bulan)
X2 = Harga Mobil Pribadi Responden (Rp/unit) X3 = Pajak Mobil Pribadi Responden (Rp/tahun) X4 = Harga bbm Mobil Pribadi Responden (Rp/liter) D = Selera (Jenis Transportasi Darat)
D = 1 (Mobil secara umum)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa : 1. Untuk mobil merek Toyota
Variabel X2 yaitu harga mobil berpengaruh negatif signifikan terhadap permintaan mobil di Kota Medan. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan apabila harga mobil naik maka permintaan mobil di Kota Medan akan turun. Variabel X3 yaitu pajak mobil berpengaruh positif signifikan terhadap permintaan mobil di Kota Medan, hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan apabila pajak mobil naik maka permintaan mobil di Kota Medan akan turun. Variabel X4 yaitu harga BBM berpengaruh positif signifikan terhadap permintaan mobil di Kota Medan, hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa apabila harga BBM naik maka permintaan mobil di Kota Medan turun. Untuk variabel X3 yaitu pajak mobil dan X4 yaitu harga BBM yang mengalami perubahan tanda atau tidak sesuai dengan hipotesis, hal ini berarti bahwa walaupun pajak mobil dan harga bbm semakin naik, permintaan terhadap mobil juga semakin meningkat dan ini disebabkan bahwa mobil adalah merupakan salah satu kebutuhan transportasi yang nyaman bagi setiap individu ataupun keluarga. Harga BBM merupakan variabel yang bersifat komplementer artinya untuk jangka pendek harga BBM berpengaruh terhadap permintaan mobil di Kota Medan akan tetapi dalam jangka panjang tidak berpengaruh karena adanya penyesuaian harga BBM. Sedangkan variabel X1 yaitu pendapatan dan dumy yaitu selera tidak berpengaruh terhadap permintaan mobil di Kota Medan.
2. Untuk mobil merek Honda
Variabel X1 yaitu pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap permintaan mobil di Kota Medan. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa apabila pendapatan naik maka perrmintaan mobil di Kota Medan akan naik. Variabel X2 yaitu harga mobil berpengaruh negatif signifikan terhadap permintaan mobil di Kota Medan. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan apabila harga mobil naik maka permintaan mobil di Kota Medan akan turun. Variabel X4 yaitu harga BBM berpengaruh positif signifikan terhadap permintaan mobil di Kota Medan, hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa apabila harga BBM naik maka permintaan mobil di Kota Medan turun. Hal ini berarti bahwa walaupun harga bbm semakin naik, permintaan terhadap mobil juga semakin meningkat dan ini disebabkan bahwa mobil adalah merupakan salah satu kebutuhan transportasi yang nyaman bagi setiap individu ataupun keluarga dan juga merupakan variabel yang bersifat komplementer artinya untuk jangka pendek harga BBM berpengaruh terhadap permintaan mobil di Kota Medan akan tetapi dalam jangka panjang tidak berpengaruh karena adanya penyesuaian harga BBM. Sedangkan variabel X3 yaitu pajak mobil dan dumy yaitu selera tidak berpengaruh terhadap permintaan mobil di Kota Medan.
3. Untuk mobil merek Nissan
Variabel X2 yaitu harga mobil berpengaruh negatif signifikan terhadap permintaan mobil di Kota Medan. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang
menyatakan apabila harga mobil naik maka permintaan mobil di Kota Medan akan turun. Variabel X3 yaitu pajak mobil berpengaruh positif signifikan terhadap permintaan mobil di Kota Medan, hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan apabila pajak mobil naik maka permintaan mobil di Kota Medan akan turun. Variabel X4 yaitu harga BBM berpengaruh positif signifikan terhadap permintaan mobil di Kota Medan, hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa apabila harga BBM naik maka permintaan mobil di Kota Medan turun. Untuk variabel X3 yaitu pajak mobil dan X4 yaitu harga BBM yang mengalami perubahan tanda atau tidak sesuai dengan hipotesis hal ini berarti bahwa walaupun pajak mobil dan harga bbm semakin naik, permintaan terhadap mobil juga semakin meningkat dan ini disebabkan bahwa mobil adalah merupakan salah satu kebutuhan transportasi yang nyaman bagi setiap individu ataupun keluarga dan harga BBM merupakan variabel yang bersifat komplementer artinya untuk jangka pendek harga BBM berpengaruh terhadap permintaan mobil di Kota Medan akan tetapi dalam jangka panjang tidak berpengaruh karena adanya penyesuaian harga BBM. Sedangkan variabel X1 yaitu pendapatan dan dumy yaitu selera tidak berpengaruh terhadap permintaan mobil di Kota Medan.
4. Untuk mobil merek Daihatsu
Variabel X1 yaitu pendapatan berpengaruh negatif signifikan terhadap permintaan mobil di Kota Medan. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa apabila pendapatan naik maka perrmintaan
mobil di Kota Medan akan naik. Menurut teori penyebab berubah permintaan dalam perubahan pendapatan konsumen, ada beberapa barang jenis lainnya yang justru permintaan akan turun, dengan adanya kenaikan pendapatan konsumen.Variabel X2 yaitu harga mobil berpengaruh negatif signifikan terhadap permintaan mobil di Kota Medan. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan apabila harga mobil naik maka permintaan mobil di Kota Medan akan turun.
Variabel X3 yaitu pajak mobil berpengaruh positif signifikan terhadap permintaan mobil di Kota Medan. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa apabila pajak mobil naik maka permintaan mobil akan turun. Variabel X4 yaitu harga BBM berpengaruh positif signifikan terhadap permintaan mobil di Kota Medan, hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa apabila harga BBM naik maka permintaan mobil di Kota Medan turun. Untuk variabel X3 yaitu pajak mobil dan X4 yaitu harga BBM yang mengalami perubahan tanda atau tidak sesuai dengan hipotesis hal ini berarti bahwa walaupun pajak mobil dan harga bbm semakin naik, permintaan terhadap mobil juga semakin meningkat dan ini disebabkan bahwa mobil adalah merupakan salah satu kebutuhan transportasi yang nyaman bagi setiap individu ataupun keluarga dan harga BBM merupakan variabel yang bersifat komplementer artinya untuk jangka pendek harga BBM berpengaruh terhadap permintaan mobil di Kota Medan akan tetapi dalam jangka panjang tidak berpengaruh karena
adanya penyesuaian harga BBM. Sedangkan variabel dumy yaitu selera tidak berpengaruh terhadap permintaan mobil di Kota Medan.
5. Dari ke 4 (empat) persamaan mobil diatas variabel dummy selera yaitu penggunaan mobil secara umum atau non mobil/transportasi darat lain mengalami perubahan tanda yaitu negatif dan tidak signifikan. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu selera berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan mobil di Kota Medan.
Sehingga dapat diartikan bahwa responden lebih menyukai untuk menggunakan non mobil/transportasi darat lain diluar mobil.
BAB V