• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Kajian tentang Rasa Percaya Diri

4. Rasa Tidak Percaya Diri pada Anak

Gejala adanya rasa tidak percaya diri pada diri anak dapat dilihat dari berbagai situasi. Berikut merupakan gejala rasa tidak percaya diri anak (Hakim, 2002: 46-70):

a. Anak mudah menangis (cengeng) b. Anak mudah takut

c. Anak tidak berani ke sekolah sendiri

d. Anak cenderung enggan menghadapi kesulitan e. Anak tidak mampu mengerjakan PR tanpa dibantu f. Anak selalu minta dilayani

g. Anak menganggap pelajaran di sekolah sebagai beban h. Anak takut menghadapi temannya yang nakal

i. Anak takut menghadapi guru

j. Anak tidak berani tampil di depan kelas

k. Anak tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat l. Anak mudah takut menghadapi orang yanglebih tua m. Anak mudah panik dalam menghadapi masalah n. Anak menjadi gagap ketika berbicara

o. Anak sering mengisolasi diri

p. Anak cenderung tidak mempunyai inisiatif

26

Untuk mengatasi bentuk rasa tidak percaya diri pada anak tersebut dapat dilakukan beberapa cara salah satunya dilakukan di lingkungan sekolah. Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah lingkungan keluarga yang berperan penting dalam mengembangkan rasa percaya diri anak. Berikut merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan rasa percaya diri di sekolah (Hakim, 2002: 136):

a. Memupuk keberanian untuk bertanya

Setiap mengikuti pelajaran apapun, biasanya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Gejala yang sering terjadi adalah banyak siswa yang enggan bertanya walaupun belum memahami pelajaran yang baru saja disampaikan, siswa merasa malu dan tidak berani bertanya. Oleh karena itu, guru perlu memberikan suatu pengertian dan keyakinan kepada siswa bahwa salah satu cara untuk mengembangkan rasa percaya diri adalah dengan mencoba memberanikan diri untuk bertanya.

b. Peran guru yang aktif bertanya pada siswa

Guru dapat melakukan tindakan yaitu dengan banyak mengajukan pertanyaan lisan kepada siswa, terutama kepada siswa yang pendiam dan bersikap tertutup. Dengan diajukannya pertanyaan ini akan memaksa siswa untuk memberanikan diri menjawab pertanyaan dari guru.

c. Melatih diskusi dan berdebat

Proses diskusi dan perdebatan merupakan suatu tantangan yang mengharuskan siswa untuk berani tampil di depan banyak orang, berani mengajukan argumentasi, dan berani pula untuk berdebat atau didebat pihak lawan

27

diskusi. Metode ini akan membangun rasa percaya diri siswa lebih cepat dibandingkan dengan metode lain.

d. Mengerjakan soal di depan kelas

Ketika siswa mengerjakan soal di depan kelas, mereka harus memberanikan diri untuk tampil di depan orang banyak dan melawan beban mental yang muncul. Rasa percaya diri harus dibangkitkan semaksimal mungkin agar dalam mengerjakan soal sesuai dengan harapan orang banyak pada saat itu.

e. Bersaing dalam mencapai prestasi belajar

Setiap orang yang mau melibatkan diri dalam persaingan yang sehat, haruslah berusaha untuk membangkitkan keberanian, semangat juang, dan rasa percaya diri yang maksimal. Oleh karena itu, di sekolah perlu diadakan berbagai macam persaingan yang sehat, misalnya persaingan dalam prestasi akademis.

f. Aktif dalam kegiatan pertandingan olahraga

Siswa yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pertandingan olahraga biasanya memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Siswa terlebih dahulu harus berusaha membangkitan keberanian, semangat juang, rasa percaya diri, penempatan diri dalam suatu kelompok kerja sama yang kompak.

g. Belajar berpidato

Berpidato mengharuskan siswa untuk berani tampil di depan orang banyak. Siswa harus memiliki persiapan yang matang sebelum berpidato. Salah satunya yaitu persiapan mental berupa rasa percaya diri.

28 h. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan di luar jam pelajaran sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa akan berinteraksi dan belajar bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas. Bakat siswa juga dapat dikembangkan. Berkembangnya bakat siswa ini akan menjadi salah satu modal bagi siswa untuk memiliki rasa percaya diri.

i. Mengikuti kegiatan seni vokal

Mengikuti kegiatan seni vokal pada hakikatnya memiliki tujuan yang sama dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan belajar berpidato. Siswa akan belajar bagimana mengembangkan bakat dan kemampuannya dalam mengolah vokal dan bagaimana caranya tampil di depan orang banyak.

j. Penerapan disiplin yang konsisten

Disiplin yang konsisten merupakan tantangan bagi siswa untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan yang mengharuskan adanya tata tertib. Di dalam proses penerapan disiplin di sekolah, siswa mendapat pembinaan mental dan fisik yang bermanfaat bagi kehidupan masa kini dan yang akan datang. Salah satu manfaat tersebut adalah meningkatnya rasa percaya diri siswa.

k. Ikut serta dalam organisasi sekolah

Siswa yang ikut organisasi sekolah akan sering berhubungan dengan orang lain. Orang yang mempunyai pengalaman dalam berorganisasi umunya akan menjadi pribadi yang memiliki rasa percaya diri. Terutama bagi mereka yang sering berbicara di depan banyak orang.

29 l. Menjadi ketua kelas atau pemimpin upacara

Menjadi ketua kelas dapat mengembangkan sikap kepemimpinan siswa. Melalui latihan kepemimpinan secara terus menerus akan sangat bermanfaat untuk bisa meningkatkan rasa percaya diri siswa. Menjadi pemimpin upacara juga merupakan salah satu latihan kepemimpinan. Siswa akan menghadapi seluruh warga sekolah.

m. Ikut dalam kegiatan pecinta alam

Kegiatan yang dilakukan oleh pecinta alam pada umumnya memiliki tantangan yang berat. Tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi oleh orang yang benar-benar mempunyai kemamuan keras, berani, ulet, tidak mudah menyerah, mandiri dan memiliki rasa percaya diri.

n. Memperluas pergaulan yang sehat

Saat memperluas pergaulan siswa akan menghadapi tantangan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda. Setiap lingkungan terdiri dari orang yang memiliki karekteristik berbeda-beda. Semua tantangan itu dapat diatasi jika siswa memiliki rasa percaya diri sehingga bisa menyesuaikan diri dengan orang lain.

Selain yang telah dipaparkan di atas, Syaiful Bahri Djamarah (2005:118) menambahkan bahwa pemberian penguatan oleh guru dapat mengembangkan rasa percaya diri siswa. Pemberian penguatan dapat berupa penguatan verbal dan nonverbal. Pemberian penguatan oleh guru, siswa akan merasa dirinya mampu untuk melakukan hal-hal yang positif dalam pembelajaran di sekolah.

30

Berdasarkan pemaparan di atas, gejala rasa tidak percaya diri pada siswa sekolah dasar dapat ditandai dengan berbagai perilaku. Oleh karena itu guru perlu melakukan tindakan untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa di sekolah. Hal tersebut dilakukan dengan memperhatikan langkah yang telah disebutkan di atas.

D. Kajian tentang Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Dokumen terkait