• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.Analisis Data

2) Rasio Kas

Rasio kas menunjukkan perbandingan yang lebih likuid dari rasio

lancar. Rumus untuk menghitung rasio kas sebagai berikut:

Tabel II.4 Perhitungan Rasio Kas Tahun 2007, 2008 dan 2009

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Kas dan Setara

Kas 99,581,934,034.00 66,324,990,264.21 82,438,445,059.00 Utang jk

Pendek 5,213,107,690.00 147,728,483.36 85,606,246.05

Rasio 19.10 448.97 963.00

Dari perhitungan rasio kas di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun

anggaran 2007 setiap Rp 1 utang Pemerintah Daerah Kabupaten

Boyolali mempunyai Rp 19,10 kas dan setara kas. Pada tahun

anggaran 2008 setiap Rp 1 utang Pemerintah Daerah Kabupaten

Boyolali mempunyai Rp 448,97 kas dan setara kas. Dan pada tahun

amggaran 2009 Rp 1 utang Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali

mempunyai Rp 963,00 kas dan setara kas.

Ini menunjukkan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali dapat

melunasi utang jangka pendek pada tahun-tahun tersebut tanpa harus

menunggu ditagihnya piutang pajak.

d. Solvabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan pemerintah membayar utang-utangnya

yang akan jatuh tempo. Rumus dari rasio solvabilitas adalah sebagai

berikut:

Tabel II.5

Perhitungan Rasio Solvabilitas Tahun 2007,2008 dan 2009

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Total Aset 1,015,400,149,660.27 1,752,244,003,110.07 1,269,823,920,331.33

Total Hutang 5,541,215,231.00 432,088,351.62 326,218,441.57

Rasio 183.25 4055.29 3892.56

Dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa kondisi Pemerintah Daerah

Kabupaten Boyolali masih solvable karena perbandingan total aset dan

total hutang mengalami kenaikan. Dapat diartikan bahwa pada tahun

anggaran 2007, setiap Rp 1 utang Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali

dijamin dengan Rp 183,25 asetnya, kemudian naik menjadi Rp 4055,29

pada tahun anggaran 2008, dan Rp 3892,56 pada tahun anggaran 2009. Ini

menunjukkan kondisi keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali

sangat solvable.

e. Leverage

Rasio laverage digunakan untuk mengukur perbandingan antara ekuitas

dana (kekayaan bersih Pemerintah Daerah) dengan total utang. Dengan

rasio ini, dapat diketahui seberapa besar kemampuan Kabupaten Boyolali

dalam membayar hutang jika ditinjau dari ekuitas dana yang dimilikinya.

Rasio leverage = Total Ekuitas Dana : Total Utang

Tabel II. 6

Perhitungan Rasio Leverage

Tahun 2007,2008 dan 2009

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Total Ekuitas

Dana 1,009,858,934,429.27 1,751,811,914,758.45 1,269,497,701,889.76

Total Hutang 5,541,215,231.00 432,088,351.62 326,218,441.57

Rasio 182.25 4054.29 3891.56

Dari perhitungan diatas menujukkan perbandingan ekuitas dana dengan

utang dari tahun anggaran 2007 sampai dengan tahun anggaran 2009.

Besarnya pada tahung anggaran 2007, 182,25:1 dan pada tahun anggaran

2008 4054,29:1, kemudian 3891,56:1 pada tahun anggaran 2009. Ini

menunjukkan bahwa kondisi Pemerintah Daerah Kaabupaten Boyolali

sangat solid.

f. Kemandirian

Rasio ini untuk mengukur tingkat kemandirian pemerintah dalam hal

pendanaan aktivitasnya. Rasio ini dapat diukur dengan membandingkan

jumlah PAD terhadap jumlah DAU ditambah jumlah pinjaman (selain

utang PFK dan utang pajak PPn/PPh).

Tabel II.7

Perhitungan Rasio Kemandirian Tahun 2007,2008 dan 2009

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Raealisasi PAD 67,461,523,228.00 63,733,408,461.00 70,004,658,137.00

DAU 528,505,000,000.00 582,512,205,800.00 586,021,039,000.00

Utang 5,541,215,231.00 432,088,351.62 326,218,441.57

Utang PFK 5,044,488,126.00 66,184,947.00 9,274,456.00

Utang pajak pusat 0.00 0.00 0.00

Rasio 0.13 0.11 0.12

Dari perhitungan rasio di atas, dapat disimpulkan bahwa kemandirian

Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali sangat kecil. Tahun anggaran

2007 besarnya rasio 0,13 kemudian turun sebesar 0,02 pada tahun 2008.

commit to user

BAB III

TEMUAN

A. KELEBIHAN

Dari analisis data dan pembahasan pada bab II dapat diketahui kelebihan dan

kelemahan kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali. Adapun

kelebihan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dari perbandingan realisasi dengan anggaran dapat dilihat bahwa Pemerintah

Daerah Kabupaten Boyolali kinerjanya cukup baik. Mentaati peraturan dalam

pembelanjaan, DPPKAD berhasil dalam penyuluhannya kepada SKPD.

Terbukti dapat merealisasikan belanja sesuai peraturannya tidak melebihi

anggaran.

2. Rasio Likuiditas dengan rasio lancar tahun anggaran 2007, 2008 dan 2009

sebesar 19,60% ,503,10%, dan 1041,58%. Adapun besar rasio kas dari tahun

anggaran 2007-2009 adalah 19,10%, 448,97 %, 963,00%. Menunjukkan

bahwa dari tahun ke tahun meningkat. Pemerintah Daerah Kabupaten

Boyolali dapat melunasi utang jangka pendeknya tanpa menunggu ditagihnya

piutang pajak. Sehingga, proses kerja keuangan dapat berjalan lancar.

3. Rasio solvabilitas tahun anggaran 2007, 2008, 2009 sebesar 183,25%,

2009 adalah 182,25%, 4045,29%, 3891,56%. Ini menunjukkan Pemerintah

Daerah Kabupaten Boyolali dapat menjamin utangnya. Kondisi keuangan

pemerintah Kabupaten Boyolali sangat solvable. Kinerja pegawai bagian aset

DPPKAD sudah optimal.

B. KELEMAHAN

1. Dengan perbandingan anggaran dengan realisasi dapat dilihat kelemahan dari

kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali dalam

meningkatkan pendapatan masih kurang. Terlihat pos-pos pendapatan selisih

tipis antara anggaran dengan realisasinya. Sama halnya dengan pembiayaan

penerimaan.

2. Dengan rasio kemandirian terlihat jelas Pemerintah Daerah Kabupaten

Boyolali masih rendah tingkat kemandiriannya. Karena perbandingan sumber

pembiayaan dari PAD terhadap DAU semakin kecil, maka tingkat

BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari beberapa analisis yang penulias lakukan, dapat disimpulkan bahwa

kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali pada tahun anggaran

2007-2009 cukup baik. Hal ini terbukti bahwa DPPKAD Kabupaten Boyolali

selaku dinas yang mengelola Keuangan Daerah Kabupaten Boyolali mampu

menjalankan tugasnya dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan Pemerintah

Daerah Kabupaten Boyolali. Karena target kinerja Pemerintah Daerah

Kabupaten Boyolali dapat terealisiai dengan baik, meskipun ada beberapa

target yang masih berada dibawah target yang telah ditetapkan oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali dalam APBD Setelah Perubahan

selama tahun 2007-2009. Selama tahun anggaran 2007-2009 pendapatan terus

naik, meskipun sangat tipis selisihnya antara anggaran dengan realisasi. Selain

itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali melaksanakan tugasnya mentaati

peraturan yang berlaku.

B. SARAN

1. DPPKAD Kabupaten Boyolali harus mampu menggali sumber

mengelola sumber pendapatan yang ada, supaya target pendapatan dapat

terealisasi dengan baik.

2. Pemerintah Daerah Kabupaten seharusnya menekan hutang dengan

mengeluarkan utang PFK dan utang pajak pusat sebab kedua jenis utang

tersebut tidak dimaksudkan untuk menambah sumber pendanaan

pemerintah daerah.

3. DPPKAD Kabupaten Boyolali harus mampu meningkatkan pelayanan

terhadap masyarakat Kabupaten Boyolali dalam menjalankan semua

Dokumen terkait