• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.5. Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti) (Harahap, 2007). Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode. Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif (Kasmir, 2015). Menurut Sartono (2011) ada empat kelompok rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Empat kelompok rasio keuangan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Rasio Likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibanfinansialyang berjangka pendek tepat pada waktunya. b. Rasio Aktivitas, menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam

c. Financial Leverage Ratio, menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. d. Rasio Profitabilitas, dapat mengukur seberapa besar kemampuan

perusahaan memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, assetsmaupun laba bagi modal sendiri.

2.5.1. Rasio Aktivitas

Menurut Anugrahani (2007), Rasio aktivitas dapat menunjukkan tingkat efektivitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio aktivitas meliputi:

1. Receivable Turnover /Perputaran Piutang

Rasio perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.

(Kasmir, 2015)

2. Inventory Turnover /Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam suatu periode (Kasmir, 2015).

(Anugrahani, 2007)

Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Piutang

Perputaran Persediaan = Jumlah Penjualan Rata-rata persediaan

Rata-rata persediaan =Persediaan awal + Persediaan akhir 2

3. Fixed Assets Turnover /Perputaran aktiva tetap

Perputaran aktiva tetap merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.

(Kasmir, 2015)

4. Total Assets turnover /Perputaran Total Aktiva

Perputaran total aktiva merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

(Kasmir, 2015)

5. Working Capital Turnover /Perputaran Modal Kerja

Perputaran modal kerja merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu.

(Kasmir, 2015)

2.5.2. RasioProfitabilitas

Astuti (2004) menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba. Satu-satunya ukuran profitabilitas yang paling penting adalah laba bersih. Para investor dan kreditor sangat berkepentingan dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba

Perputaran Total Aktiva = Penjualan Total aktiva

Perputaran Modal Kerja =Penjualan bersih Modal kerja Perputaran aktiva tetap = Penjualan

saat ini maupun dimasa mendatang. Rasio profitabilitas terdiri atas rasio marjin laba atas penjualan, rasio pengembalian atas total aktiva yang dikenal dengan return on asset ratio, rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa atau dikenal denganreturn on equity ratio.

Kasmir (2015) menyatakan bahwa, rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efesiensi perusahaan. Jenis-jenis rasioprofitabilitasyang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

1. Profit margin (profit margin on sales)

Profit margin on sales atau Ratio profit margin atau margin laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini dikenal juga dengan nama profit margin. Terdapat dua rumus untuk mencariprofit margin,yaitu sebagai berikut :

a. Untuk margin laba kotor dengan rumus :

(Kasmir, 2015)

b. Untuk margin laba bersih dengan rumus :

(Kasmir, 2015)

Profit margin =Penjualan bersihharga pokok penjualan Sales

Net profit margin =Earning AfterInterest and Tax(EAIT) Sales

2. Return on Investment(ROI)

Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on Investment (ROI) atau return on total assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Rumus untuk mencariReturn on Investmentdapat digunakan sebagai berikut :

(Kasmir, 2015)

Hasil pengembalian investasi dengan pendekatandu pont.

(Kasmir, 2015)

3. Return on Equity(ROE)

Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari Return on Equitydapat digunakan sebagai berikut :

(Kasmir, 2015)

Hasil pengembalian ekuitas dengan pendekatandu pont.

(Kasmir, 2015)

Return on Investment(ROI) =Earning AfterInterest and Tax(EAIT) Totalassets

ROI = Margin laba bersih x Perputaran total aktiva

Return onEquity (ROE) =Earning AfterInterest and Tax Equity

4. Laba per lembar saham

Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan pengertian lain tingkat pengembalian yang tinggi. Rumus untuk mencari laba per lembar saham biasa adalah sebagai berikut :

(Kasmir, 2015)

Dokumen terkait