• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKSP 4, Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian yang disertifikasi melalui

D. Analisis Lingkungan Strategis

4. IKSP 4, Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian yang disertifikasi melalui

tempat pengeluaran yang ditetapkan

Dalam rangka mendukung akselerasi ekspor, Badan Karantina Pertanian melakukan sertifikasi kesehatan terhadap media pembawa ekspor, Keberhasilan sertifikasi ekspor diukur dari jumlah komoditas pertanian ekspor yang tidak memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor dibanding jumlah ekspor komoditas pertanian yang disertifikasi, Komoditas pertanian ekspor yang tidak memenuhi persyaratan negara tujuan diukur melalui jumlah pemberitahuan ketidak sesuaian dari negara tujuan ekspor dalam bentuk Notification of Non-Compliance (NNC), Brafak, atau dokumen lainnya, Target dari indikator kinerja 0 – 0,1% artinya maksimal sertifikasi produk pertanian ekspor yang ditolak karena tidak memenuhi persyaratan negara tujuan sebesar 0,1%, penghitungan indikator sebagai berikut: 𝑰𝑲𝑺𝑷 πŸ’ =Jumlah pemberitahuan ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan

Jumlah sertifikasi ekspor komoditas pertanian Γ— 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan: ekspor pertanian meliputi komoditas yang ditangani Karantina Hewan maupun Karantina Tumbuhan

Berdasarkan data lalulintas ekspor media pembawa dan pemberitahuan ketidaksesuaian dari negara tujuan ekspor selama tahun 2020, penolakan ekspor disebabkan karena masih ditemukan hama atau penyakit di negara tujuan ekspor, dokumen tidak lengkap, penulisan di additional declaration tidak valid serta perbedaan jumlah komoditas yang diekspor dengan jumlah yang tertulis di sertifikat karantina ekspor yang disertakan, Data capaian indikator sebagaimana Tabel 5 dan dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:

𝑰𝑲𝑺𝑷 πŸ’ = (𝟎 + πŸπŸŽπŸ“)

Tabel 13. Perkembangan capaian IKSP. 4 Target dan Realisasi 2020 2021 2022 2023 2024 % realisasi thd target th 2020 % realisasi th 2020 thd 2019 % realisasi thd target jangka menengah Target IKSP. 4 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% - - - Realisasi IKSP. 4 0,05% - - - - 150% 93% 150%

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini

Realisasi kinerja tahun 2020 sebesar 0,05% yang berarti tidak melebihi nilai maksimal yang diperkenankan tahun 2020 sebesar 0,10% sebagaimana Tabel 13,

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan tahun sebelumnya, Realisasi kinerja tahun 2020 sebesar 0,05%, Jika dibandingkan realisasi tahun 2019 pada renstra 2015 – 2019 sebesar 0,04%, maka realisasi indikator ini tidak lebh baik dari tahun sebelumnya, dikarenakan rasio penolakan ekspor di tahun 2020 lebih besar daripada tahun 2019,

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2020 dengan target jangka menengah,

Realisasi kinerja tahun 2020 sebesar 0,05%, realisasi kinerja tersebut telah mencapai target yaitu tidak melebihi target maksimal jangka menengah tahun 2020 sebesar 0,10% sebagaimana Tabel 13,

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 Badan Karantina Pertanian dengan standar nasional (Kementerian Pertanian)

Realisasi capaian Kinerja tahun 2020 sebesar 0,05% telah memenuhi standar standar nasional Kementerian Pertanian yaitu tidak melebihi 0,10%, Indikator kinerja ini merupakan cascading adopsi langsung dari Kementerian Pertanian, sehingga telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian yang dijadikan sebagai standar nasional, e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja:

Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:

1) Meningkatnya dukungan regulasi terkait ekspor komoditas pertanian;

2) Percepatan pelayanan sertifikasi ekspor komoditas pertanian melalui penerapan inline inspection;

3) Penyediaan informasi teknis dalam rangka memenuhi persyaratan negara tujuan;

4) Penyediaan protokol ekspor untuk beberapa komoditas unggulan dalam pemenuhan persyaratan negara tujuan serta perluasan akses pasar ekspor komoditas pertanian;

5) Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia di Badan Karantina dan pihak ketiga dalam menjalankan tindakan karantina melalui pelatihan, dan bimbingan teknis (diseminasi);

6) Pengembangan teknik dan metoda pemeriksaan kesehatan dan keamanan hayati serta tindakan karantina terhadap komoditas pertanian yang akan di ekspor;

7) Penerapan dan pengembangan sertifikat elektronik dengan negara tujuan ekspor

8) Kemampuan untuk memenuhi persyaratan karantina negara tujuan ekspor

9) Bimbingan teknis dan koordinasi dalam rangka dukungan peningkatan ekspor komoditas pertanian

Untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tahun mendatang dapat dilakukan:

1) Dukungan kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam aspek perkarantinaan (pemenuhan persyaratan negara tujuan), untuk mendukung akselerasi ekspor komoditas unggulan;

2) Meningkatkan kerjasama bilateral dalam kerangka SPS dengan negara tujuan ekspor sehingga komoditas pertanian Indonesia dapat diterima di pasar Internasional;

3) Akreditasi laboratorium pengujian yang diakui secara internasional;

4) Membangun jejaring kerja dengan organisasi dan instansi terkait baik nasional maupun internasional;

5) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan baik nasional maupun internasional;

6) Peningkatan pengawasan terhadap pihak ketiga yang terdaftar sebagai pelaksana tindakan karantina tertentu melalui penerapan sistem audit;

7) Pemenuhan sarana dan prasarana tindakan karantina khususnya tindakan pemeriksaan dan perlakuan media pembawa di UPT tempat pengeluaran,

8) Pemanfaatan hasil uji terap dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi tindakan karantina sebagai pendukung akselerasi ekspor,

9) Melakukan bimbingan teknis dan koordinasi dalam rangka peningkatan ekspor komoditas pertanian,

f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSP. 9 menunjukkan efisiensi sebesar 41,50% dengan nilai efisiensi 153,74% sebagaimana perhitungan pada Tabel 14.

Tabel 14. Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IKSP. 4

Nama Output Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Total TVK (Vol,)

Total RVK

(Vol,) % CKK Per indikator (PAKixCKi)

(PAKixCKi)-RAKi Efisiensi Nilai Efisiensi

IKSP 4, Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian yang disertifikasi melalui tempat pengeluaran yang ditetapkan

1818,102 Kebijakan Kerjasama Nasional / Internasional 1,865,595,000 1,863,967,710 2 2 100% 1,68 152,604,305,927 63,325,151,541 41,50% 153,74% 1819,101 Kebijakan Teknis Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani 4,227,193,000 4,206,712,762 20 20 100% 1820,101 Kebijakan Teknis Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati 4,606,539,000 4,589,346,356 20 20 100% 1823,101 Sertifikasi Karantina Pertanian 80,336,536,000 78,619,127,558 850489 1511053 178%

Keamanan Hayati

*) Perhitungan mengikuti formula

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(ππ€πŠπ’π±π‚πŠπ’) βˆ’ π‘π€πŠπ’

(ππ€πŠπ’π±π‚πŠπ’) Γ— 100%

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖

20 Γ— 50%)

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja 1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja

adalah Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian, Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati,

2) Pencapaian target karena meningkatnya mutu dan standar komoditas pertanian yang dapat memenuhi persyaratan negara tujuan dikarenakan meningkatnya pemahaman dan pengetahuan eksportir terhadap persyaratan ekspor negara tujuan, meningkatnya pengetahuan dan wawasan petugas karantina terhadap informasi teknis yang harus dipenuhi,

3) Kemudahan akses informasi terhadap persyaratan negara tujuan serta dukungan kerjasama dengan negara tujuan ekspor,

5. IKSP 5, Rasio komoditas pertanian yang sesuai dengan persyaratan