• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

2. Rasio Laba Operasi atas Total Investasi (Return on Investment)

Nilai ROE ideal bagi suatu lembaga perbankan adalah sebesar 12%5, sedangkan

untuk nilai rasio ROI akan semakin baik apabila nilai dari rasio tersebut semakin besar.

5

Sutaryono, Paul. 2006. Analisis Perbankan. [terhubung berkala] http://www.unisosdem.org/article (diakses 8 Maret 2013)

Hasil perhitungan dari nilai rasio-rasio ini nantinya akan menunjukkan seberapa baik kinerja keuangan dari sebuah perusahaan maupun lembaga keuangan.

Uji Pearson Chi-Square

Uji Pearson Chi-Square merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar dua variable atau lebih. Dalam penelitian ini, uji Pearson Chi-Square akan digunakan untuk melihat bagaimana keterkaitan antara karakteristik nasabah dengan frekuensi peminjaman di LKM-A Berkah. Uji Pearson Chi-Square dilakukan dengan cara menghitung nilai Pearson Chi-Square masing-masing karakteristik menggunakan rumus berikut.

Keterangan:

O = nilai observasi E = nilai pengamatan X2 = Nilai p-value

Hipotesis:

H0 = variabel x dan frekuensi peminjaman saling bebas (tidak ada hubungan) H1 = variabel x dan frekuensi peminjaman tidak saling bebas (ada hubungan)

Suatu variabel dikatakan memiliki hubungan signifikan apabila p-value kurang dari nilai derajat bebas (p-value < df). Pada penelitian ini, nilai derajat bebas yang digunakan adalah 10% atau sebesar 0.1.

Pengujian Kuisioner

Dalam penelitian ini telah disusun kuisioner yang atribut pelayanannya telah diukur terlebih dahulu untuk mengukur validitas dan reliabilitas yang tinggi. Atribut pelayanan tersebut digunakan untuk mencari tahu seberapa besar tingkat kepuasan nasabah terhadap LKM-A Berkah.

Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur (Umar 2003). Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa kuat suatu alat analisis melakukan fungsinya sebagai alat ukur. Uji validitas dilakukan untuk mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari jawaban masing-masing pertanyaan dengan skor total. Skor total adalah nilai yang diperoleh dari hasil semua penjumlahan skor pertanyaan.

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah rumus korelasi

product moment sebagai berikut:

Keterangan:

= Koefisien korelasi product moment antara x dan y X = Skor pernyataan setiap nomor

n = Jumlah responden

Angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi r.

1. Jika r hitung r tabel, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut valid.

2. Jika r dihitung r tabel, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut tidak valid.

Apabila dalam pengujian ini terdapat atribut yang tidak valid, maka butir atribut tersebut akan dikeluarkan, kemudian proses analisis diulang untuk atribut pertanyaan yang valid saja.

Uji Reliabilitas

Jika alat ukur telah dinyatakan valid, maka berikutnya alat ukur tersebut diuji reliabilitasnya. Reliabilitas adalah ketepatan atau tingkat presisi dari suatu ukuran atau alat penukur (Nazir 2009). Definisi lain menurut Umar (2003) mengenai reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

Reliabilitas alat ukur dalam bentuk skala dapat dicari menggunakan teknik

alpha cronbach berikut :

Keterangan :

= reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan

= Jumlah ragam butir = Ragam total

Hasil dari alpha cronbarch dapat dikatakan reliable apabila lebih dari 0.60. Pada nilai tersebut variable dikatakan baik dan layak untuk diteliti (Nugroho 2005).

Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja (Importance Performance Analysis)

Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan LKM-A Berkah. Analisis IPA digunakan untuk mendapatkan tingkat kepuasan nasabah dengan cara mengukur tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dengan pilihan jawaban mengacu pada skala Likert.

Pada tingkat kinerja, pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah yang diberi angka satu (sangat tidak puas), sampai paling tinggi diberi angka lima (sangat puas) diwakili huruf X. Begitu juga dengan tingkat kepentingan, pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah diberi angka satu (sangat tidak penting), sampai paling tinggi diberi angka lima (sangat penting). Berikut ini merupakan tabel penilaian kinerja dan kepentingan konsumen dengan menggunakan skala Likert.

Tabel 5 Pengukuran kinerja dan kepentingan konsumen menggunakan Skala Likerta

Skor Kinerja Kepentingan

Skor 1 Sangat Tidak Puas Sangat Tidak Penting Skor 2 Tidak Puas Tidak Penting

Skor 3 Cukup Puas Cukup Penting

Skor 4 Puas Penting

Skor 5 Sangat Puas Sangat Penting

a

Sumber: Nazir (2003)

Nilai tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari masing-masng atribut yang telah ditetapkan dapat diperoleh dengan mengalikan skor pada masing- masing skala dengan jumlah jawaban responden yang memilih pada skala tersebut. Nilai hasil masing-masing perkalian dijumlahkan, maka akan didapatkan skor total penilaian tingkat kepentingan ( ) dan tingkat kinerja untuk masing-masing atribut.

Adapun rumus untuk mengetahui rata-rata skor dari masing-masing atribut untuk kinerja ( ) dan rata-rata skor masing-masing artibut untuk kepentingan ( ) adalah sebagai berikut :

Keterangan :

n = Jumlah responden

= Jumlah skor rata-rata tingkat penilaian kinerja atribut ke-i = Skor rata-rata tingkat penilaian kepentingan untuk atribut ke-ir

Hasil perhitungan dengan menggunakan metode IPA di atas, selanjutnya dibuat diagram kartesius yang menunjukkan atribut-atribut dari pelayanan LKM- A yang telah memenuhi kepentingan konsumen. Diagram tersebut dibagi menjadi empat bagian yang berpotongan dengan dua garis lurus pada titik (x,y). Masing- masing bagian diatasi oleh dua buah garis yang berpotongan lurus di titik (a,b). titik tersebut diperoleh dari rumus berikut :

Keterangan :

a = Batas sumbu x b = Batas sumbu y

k = Banyaknya atribut yang diteliti

Hubungan antara tingkat kinerja (x) dan kepentingan (y) yang diperoleh dari responden dapat diinterpretasikan oleh diagram Importance Performance Analysis

ada, m aka dapat diketahui atribut mana yang belum dapat memenuhi kebutuhan nasabah LKM-A Berkah. Hal ini dapat dijadikan rekomendasi bagi LKM-A Berkah untuk melakukan strategi organisasi berdaaarkan atribut yang belum dapat memenuhi kepentingan nasabah tersebut.

Indeks Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index)

Model Consumer Satisfaction Index (CSI) atau Indeks Kepuasan Pelanggan merupakan metode yang menggunakan indeks untuk mengukur tingkat kepuasan ansabah secara menyeluruh berdasarkan atribut-atribut yang telah ditentukan. Dixon (1991) manyatakan bahwa ada lima langka perhitungan Custumer Satisfaction Index, yaitu :

1. Menentukan Mean Importance Score (MIS) dan Mean Satisfaction Score

(MSS). Nilai ini berskala dari rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja.

Keterangan :

n = Jumlah responden = Nilai kinerja atribut ke-i = Nilai kepentingan atribut ke-i

2. Membuat Weight Factors (WF) adalah fungsi dari Mean Importance score

(MIS) atau nilai rata-rata tingkat kepentingan (MIS) masing-masing atribut yang dinyatakan dalam bentuk persen terhadap total Mean Importance Score (MIS) untuk seluruh atribut yang diuji.

3. Weight Score (WS) adalah fungsi dari Mean Satisfaction Score (MSS) dikali dengan Weight Factors.

4. Weight Average Total (WAT) adalah fungsi dari total Weight Score (WS) atribut ke-1 ( hingga ke 1 ( .

5. Customer Satisfaction Index merupakan nilai dari Weight Average (WA) dibagi dengan Highest Scale (HS) atau yang dinyatakan dalm bentuk persen. Skala maksimim diperoleh dari ukuran skala Likert yang digunakan dalam pembobotan tingkat kepentingan dan kinerja. Dalam penelitian ini skala maksimum yang digunakan adalah lima.

Tingkat kepuasan nasabah LKM-A Berkah secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan konsumen berdasarkan kriteria pada tabel 6 berikut ini.

Tabel 6 Kriteria indeks kepuasan konsumena

Angka Indeks Interpretasi

0.00-0.20 Sangat Tidak Puas 0.21-0.40 Tidak Puas 0.41-0.60 Cukup Puas

0.61-0.80 Puas

0.81-1.00 Sangat Puas

a

Sumber : Ihsan dalam Oktaviani dan Suryana (2006)

Definisi Operasional

Berikut ini merupakan tabel yang berisikan definisi operasional dari atribut- atribut yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 7 Definisi operasional atribut-atribut penelitian di LKM-A Berkah

Lokasi LKM-A 1= Jarak lokasi sangat jauh dan sangat sulit dicapai 2= Jarak lokasi jauh dan sulit dicapai

3= Jarak lokasi cukup dekat dan cukup mudah ditempuh

4= Jarak lokasi dekat dan mudah ditempuh 5= Jarak lokasi sangat dekat dan sangat mudah ditempuh

Kebersihan LKM-A 1= LKM-A Berkah sangat kotor dan tidak nyaman 2= LKM-A Berkah kotor dan tidak nyaman 3= LKM-A Berkah cukup bersih dan nyaman 4= LKM-A Berkah bersih dan nyaman 5= LKM-A Berkah sangat bersih dan nyaman Kelengkapan fasilitas kantor seperti kursi tunggu,

form/slip setoran/kwitansi, tempat menulis, alat tulis, komputer.

1= Fasilitas LKM-A Berkah sangat tidak lengkap (semua alat yang dibutuhkan tidak tersedia) 2= Fasilitas LKM-A Berkah tidak lengkap (hanya ada beberapa kebutuhan yang tersedia)

3= Fasilitas LKM-A Berkah cukup lengkap (setengah dari alat yang dibutuhkan tersedia) 4= Fasilitas LKM-A Berkah lengkap (hanya ada beberapa kebutuhan yang tidak ada)

5= Fasilitas LKM-A Berkah sangat lengkap (semua kebutuhan tersedia)

Kartu Nasabah 1= Sangat tidak menyukai kebijakan kepemilikan

kartu nasabah saat ini

2= Tidak menyukai kebijakan kepemilikan kartu nasabah saat ini

3= Menerima saja kebijakan kepemilikan kartu nasabah saat ini

4= Menyukai kebijakan kepemilikan kartu nasabah saat ini

5= Sangat menyukai kebijakan kepemilikan kartu nasabah saat ini

Ketelitian dan keakuratan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya

1= Karyawan sangat tidak teliti dalam melaksanakan pekerjaannya

2= Karyawan tidak teliti dalam melaksanakan pekerjaannya

3= Karyawan cukup teliti dalam melaksanakan pekerjaannya

4= Karyawan teliti dalam melaksanakan pekerjaannya

5= Karyawan sangat teliti dalam melaksanakan pekerjaannya

Realisasi janji 1= Manajemen LKM-A Berkah sama sekali tidak

pernah menepati janji pemberian pinjaman 2= Manajemen LKM-A Berkah seringkali tidak pernah menepati janji pemberian pinjaman 3= Manajemen LKM-A Berkah jarang tidak menepati janji pemberian pinjaman

4= Manajemen LKM-A Berkah sangat jarang tidak menepati janji pemberian pinjaman

5= Manajemen LKM-A Berkah selalu menepati janji pemberian pinjaman

Kerjasama dengan pihak lain

Kerjasama dengan pihak lain

1= Dana permodalan dari luar LKM-A sangat tidak membantu pemberian pinjaman

2= Dana permodalan dari luar LKM-A tidak membantu pemberian pinjaman

3= Dana permodalan dari luar LKM-A cukup membantu pemberian pinjaman

4= Dana permodalan dari luar LKM-A membantu pemberian pinjaman

5= Dana permodalan dari luar LKM-A sangat membantu pemberian pinjaman

Kecepatan dan ketepatan dalam menanggapi masalah 1= Sangat tidak responsive dalam menangani masalah

2= Tidak responsive dalam menangani masalah 3= Cukup responsive dalam menangani masalah 4= Responsive dalam menangani masalah 5= Rangat responsive dalam menangani masalah Kecepatan dalam menangani transaksi 1= Sangat lamban dalam menangani transaksi

2= Lamban dalam menangani transaksi 3= Cukup cepat dalam menangani transaksi 4= Cepat dalam menangani transaksi 5= Sangat Cepat dalam menangani transaksi Pemberian informasi 1= Tidak pernah ada informasi yang diberikan

mengenai kegiatan LKM-A

2= Pernah ada informasi yang diberikan mengenai kegiatan LKM-A tetapi tidak jelas

3= Ada informasi yang diberikan mengenai kegiatan LKM-A dan cukup jelas

4= Ada informasi yang diberikan mengenai kegiatan LKM-A dan jelas

5= Ada informasi yang diberikan mengenai kegiatan LKM-A dan sangat jelas

Pengetahuan karyawan dalam memberikan informasi kepada nasabah

1= Informasi yang diberikan sangat tidak jelas 2= Informasi yang diberikan tidak jelas 3= Informasi yang diberikan kurang jelas 4= Informasi yang diberikan jelas 5= Onformasi yang diberikan sangat jelas Proses penentuan nilai bagi hasil yang disetujui

bersama oleh manajemen dan nasabah

1= Nasabah sangat tidak setuju dengan pembagian bagi hasil yang telah disepakati

2= Nasabah tidak setuju dengan pembagian bagi hasil yang telah disepakati

3= Nasabah cukup setuju dengan pembagian bagi hasil yang telah disepakati

Proses penentuan nilai bagi hasil yang disetujui bersama oleh manajemen dan nasabah

4= Nasabah setuju dengan pembagian bagi hasil yang telah disepakati

5= Nasabah sangat setuju dengan pembagian bagi hasil yang telah disepakati

Sistem Penagihan Pinjaman 1= Sistem penagihan yang ada sangat tidak efektif dan efisien

2= Sistem penagihan yang ada tidak efektif dan efisien

3= Sistem penagihan yang ada cukup efektif dan efisien

4= Sistem penagihan yang ada telah efektif dan efisien

5= Sistem penagihan yang ada telah sangat efektif dan efisien

Penyelenggaraan Rapat Anggota tepat waktu 1= Rapat anggota sangat tidak bermanfaat bagi anggota

2= Rapat anggota tidak bermanfaat bagi anggota 3= Rapat anggota cukup bermanfaat bagi anggota 4= Rapat anggota bermanfaat bagi anggota 5= Rapat anggota sangat bermanfaat bagi anggota Kemudahan dalam memanfaatkan jasa yang diberikan

LKM-A

Kemudahan dalam memanfaatkan jasa yang diberikan LKM-A

1= Meminjam di LKM-A Berkah sangat sulit dan terlalu banyak persyaratan

2= Meminjam di LKM-A Berkah sulit dan banyak persyaratan

3= Meminjam di LKM-A Berkah cukup mudah dan cukup banyak persyaratan

4= Meminjam di LKM-A Berkah mudah dan sedikit persyaratan

5= Meminjam di LKM-A Berkah sangat mudah dan sangat sedikit persyaratan

Pemberian hadiah bagi nasabah aktif 1= Sangat tidak suka dengan hadiah yang telah diberikan

2= Tidak suka dengan hadiah yang telah diberikan 3= Cukup suka dengan hadiah yang telah diberikan 4= Senang dengan hadiah yang telah diberikan 5= Sangat senang dengan hadiah yang telah diberikan

Sistem Infaq 1= Adanya sistem infaq sangat memberatkan

nasabah dan tidak tepat sasaran

2= Adanya sistem infaq memberatkan nasabah dan tidak tepat sasaran

3= Adanya sistem infaq tidak memberikan pengaruh apapun pada nasabah

4= Adanya sistem infaq tidak memberatkan nasabah, tepat sasaran, dan membantu nasabah utuk beramal

5= Adanya sistem infaq sangat tidak memberatkan nasabah, sangat tepat sasaran, dan sangat

membantu nasabah utuk beramal

Waktu pinjaman 1= Waktu pinjaman sangat menyulitkan nasabah

dalam mengembalikan pinjaman

2= Waktu pinjaman menyulitkan nasabah dalam mengembalikan pinjaman

3= Waktu pinjaman cukup memudahkan nasabah dalam mengembalikan pinjaman

4= Waktu pinjaman memudahkan nasabah dalam mengembalikan pinjaman

5= Waktu pinjaman sangat memudahkan nasabah dalam mengembalikan pinjaman

Adanya akad saat transaksi berlangsung 1= Nasabah sangat tidak setuju dengan adanya akad saat transaksi peminjaman

2= Nasabah tidak setuju dengan adanya akad saat transaksi peminjaman

Adanya akad saat transaksi berlangsung 3= Nasabah cukup setuju dengan adanya akad saat transaksi peminjaman

4= Nasabah setuju dengan adanya akad saat transaksi peminjaman

5= Nasabah sangat setuju dengan adanya akad saat transaksi peminjaman

Dokumen terkait