BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Data
1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.1
Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
80 ≤ x ≤ 100 25 6 1,50 Tidak Baik
Tabel 3.1
Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset (Lanjutan)
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
40 ≤ x < 60 100 6 6,00 Baik
20 ≤ x < 40 50 6 3,00 Kurang Baik
0 ≤ x < 20 25 6 1,50 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 2) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko
Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.2
Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko
Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≥ 100 100 6 6,0 Baik 90 < x < 100 90 6 5,4 80 < x < 90 80 6 4,8 70 < x < 80 70 6 4,2 Cukup Baik 60 < x < 70 60 6 3,6 50 < x < 60 50 6 3,0 Kurang Baik 40 < x < 50 40 6 2,4 30 < x < 40 30 6 1,8 Tidak Baik 20 < x < 30 20 6 1,2 10 < x < 20 10 6 0,6
Sangat Tidak Baik 0 < x < 10 0 6 0
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 3) Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Rasio kecukupan modal sendiri dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.3
Standar Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
> 8 100 3 3,00 Baik
6 < x ≤ 8 75 3 2,25 Cukup Baik
4 < x ≤ 6 50 3 1,50 Kurang Baik
≤ 4 0 3 0,00 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif
1) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Total Volume Pinjaman Diberikan
Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap total volume pinjaman diberikan, dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.4
Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Total Volume Pinjaman Diberikan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
> 75 100 10 10,00 Baik
50 < x ≤ 75 75 10 7,50 Cukup Baik
25 < x ≤ 50 50 10 5,00 Kurang Baik
≤ 25 0 10 0,00 Tidak Baik
2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan
Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.5
Standar Perhitungan Skor Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
= 0 100 5 5,0 Baik 0 < x ≤ 10 80 5 4,0 10 < x ≤ 20 60 5 3,0 Cukup Baik 20 < x ≤ 30 40 5 2,0 Kurang Baik 30 < x ≤ 40 20 5 1,0 Tidak Baik 40 < x ≤ 45 10 5 0,5
Sangat Tidak Baik
> 45 0 5 0
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah
Rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.6
Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
90 < x ≤ 100 100 5 5,0
Baik
80 < x ≤ 90 90 5 4,5
Tabel 3.6
Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah (Lanjutan)
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
60 < x ≤ 70 70 5 3,5 Cukup Baik 50 < x ≤ 60 60 5 3,0 40 < x ≤ 50 50 5 2,5 Kurang Baik 30 < x ≤ 40 40 5 2,0 20 < x ≤ 30 30 5 1,5 Tidak Baik 10 < x ≤ 20 20 5 1,0 0 < x ≤ 10 10 5 0,5
Sangat Tidak Baik
0 0 5 0
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 4) Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan
Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.7
Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
< 21 100 5 5,00 Baik
21 − < 26 75 5 3,75 Cukup Baik
26 – 30 50 5 2,50 Kurang Baik
> 30 25 5 1,25 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 c. Aspek Efisiensi
1) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto
Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.8
Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
0 ≤ x < 90 100 4 4 Baik
90 ≤ x < 95 75 4 3 Cukup Baik
95 ≤ x < 100 50 4 2 Kurang Baik
≥ 100 0 4 1 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
Rasio beban usaha terhadap SHU kotor dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.9
Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
0 < x ≤ 40 100 4 4 Baik
40 < x ≤ 60 75 4 3 Cukup Baik
60 < x ≤ 80 50 4 2 Kurang Baik
> 80 25 4 1 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 3) Rasio Efisiensi Pelayanan
Tabel 3.10
Standar Perhitungan Skor Rasio Efisiensi Pelayanan Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≤ 5 100 2 2,0 Baik
5 < x ≤ 10 75 2 1,5 Cukup Baik
10 < x ≤ 15 50 2 1,0 Kurang Baik
> 15 0 2 0,0 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 d. Aspek Likuiditas
1) Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar
Rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.11
Standar Perhitungan Skor Rasio Kas dan Bank Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≤ 10 25 10 2,5 Tidak Baik
10 < x ≤ 15 100 10 10 Baik
15 < x ≤ 20 50 10 5 Kurang Baik
> 20 25 10 2,5 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 2) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima
Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.12
Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
80 ≤ x < 90 100 5 5,00 Baik
70 ≤ x < 80 75 5 3,75 Cukup Baik
60 ≤ x < 70 50 5 2,50 Kurang Baik
< 60 25 5 1,25 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 e. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
1) Rasio Rentabilitas Aset
Rasio rentabilitas aset dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.13
Standar Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Aset Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
> 10 100 3 3,00 Baik
7,5 < x ≤ 10 75 3 2,25 Cukup Baik
5 < x ≤ 7,5 50 3 1,50 Kurang Baik
≤ 5 25 3 0,75 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 2) Rasio Rentabilitas Modal Sendiri
Rasio rentabilitas modal sendiri dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.14
Standar Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≥ 5 100 3 3,00 Baik
4 ≤ x < 5 75 3 2,25 Cukup Baik
3 ≤ x < 4 50 3 1,50 Kurang Baik
< 3 25 3 0,75 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 3) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan
Rasio kemandirian operasional pelayanan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.15
Standar Perhitungan Skor Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
> 100 100 4 4 Baik
≤ 100 0 4 0 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 f. Aspek Jatidiri Koperasi
1) Rasio Partisipasi Bruto
Tabel 3.16
Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≥ 75 100 7 7,00 Baik
50 ≤ x < 75 75 7 5,25 Cukup Baik
25 ≤ x < 50 50 7 3,50 Kurang Baik
< 25 25 7 1,75 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009
Adapun bobot penilaian terhadap aspek dan komponen di atas ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 3.17
Bobot Penilaian Aspek dan Komponen
No. Aspek Komponen Bobot
Penilaian
1. Permodalan 15
a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset 6 b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman
Diberikan yang Berisiko 6
c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri 3
2. Kualitas Aktiva Produktif 25
a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Total Volume Pinjaman Diberikan 10 b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap
Pinjaman yang Diberikan 5
c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko
Pinjaman Bermasalah 5
d. Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap
Pinjaman yang Diberikan 5
3. Efisiensi 10
a. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap
Partisipasi Bruto 4
b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 4
c. Rasio Efisiensi Pelayanan 2
4. Likuiditas 15
a. Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban
Lancar 10
b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap
Tabel 3.17
Bobot Penilaian Aspek dan Komponen (Lanjutan)
No. Aspek Komponen Bobot
Penilaian
5. Kemandirian dan Pertumbuhan 10
a. Rasio Rentabilitas Aset 3
b. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri 3 c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan 4
6. Jatidiri Koperasi 7
a. Rasio Partisipasi Bruto 7
Jumlah 82
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009
Langkah kedua yaitu, setelah masing-masing skor rasio keuangan diketahui kemudian menghitung bobot aspek keuangannya. Dalam penelitian ini hanya menghitung rasio dari 6 (enam) aspek saja yaitu aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jatidiri koperasi. Sedangkan dalam Peraturan Menteri Negara KUKM Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 terdapat 7 (tujuh) aspek yang dinilai yaitu aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, dan jatidiri koperasi. Oleh karena itu, perlu adanya konversi untuk menyetarakan penilaiannya, sehingga dapat dimasukkan ke dalam kategori penetapan kinerja keuangan koperasi. Adapun cara mengkonversikan skor yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Langkah ketiga yaitu, setelah bobot aspek keuangan diketahui, maka dapat dimasukkan ke dalam kategori kinerja keuangan koperasi berikut ini:
Tabel 3.18
Penetapan Predikat Tingkat Kinerja Keuangan KSP dan USP
Skor Predikat
80 ≤ x < 100 Sehat
60 ≤ x < 80 Cukup Sehat
40 ≤ x < 60 Kurang Sehat
20 ≤ x < 40 Tidak Sehat
< 20 Sangat Tidak Sehat
82 BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera merupakan koperasi swasta yang didirikan pada tanggal 31 Juli 2009 dengan nomor badan hukum 13/BH/KPTS/VII/2009. Latar belakang didirikannya KSP Jogja Sejahtera karena ingin ikut serta dalam membangun perekonomian masyarakat sekitar, terutama masyarakat di Pasar Kranggan, Yogyakarta. Dalam hal ini, KSP Jogja Sejahtera didirikan dekat dengan pasar karena pasar merupakan pusat kegiatan perekonomian masyarakat dengan taraf ekonomi menengah ke bawah. Hal tersebut sesuai dengan visi dan misi koperasi untuk membantu perkembangan perekonomian masyarakat sekitar dalam mencapai kesejahteraan bersama.
Di bawah pimpinan Bapak Drs. H. Suhartono, M. M, KSP Jogja Sejahtera dapat tetap dipercaya sebagai lembaga keuangan yang kompeten hingga sekarang. Hingga saat ini KSP Jogja Sejahtera memiliki jumlah anggota sebanyak 27 orang dan calon anggota sebanyak 486 orang. Dengan pendapatan koperasi yang terus meningkat yaitu dari tahun 2010 sebesar Rp 380.893.832,09, tahun 2011 sebesar Rp 544.144.223,64, tahun 2012 sebesar Rp 674.189.027,59, dan tahun 2013 sebesar Rp 918.213.199, KSP Jogja Sejahtera semakin optimis untuk selalu meningkatkan kinerjanya. Untuk itu, KSP Jogja Sejahtera senantiasa selalu berusaha menjadi lembaga keuangan yang terus memperbaiki diri dalam rangka membantu perekonomian anggota, calon anggota, maupun masyarakat sekitarnya.
B. Lokasi
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera berlokasi di Jalan AM. Sangaji No. 15 Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta 55233.
C. Visi, Misi, dan Tujuan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera 1. Visi
Terwujudnya koperasi simpan pinjam yang mandiri, tangguh dan terpercaya dalam mengembangkan potensi ekonomi masyarakat menuju kesejahteraan bersama.
2. Misi
a. Mengelola usaha simpan pinjam secara profesional berbasis pada teknologi terkini.
b. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sebagai anggota atau calon anggota dengan berbagai kemudahan.
c. Meningkatkan eksistensi sebagai koperasi simpan pinjam yang andal dengan selalu berinovasi.
d. Ikut serta dalam menumbuhkembangkan usaha kecil dan menengah anggota, calon anggota serta masyarakat sekitar agar dapat bertahan di era globalisasi seperti sekarang ini.
3. Tujuan
Mensejahterakan anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya, serta ikut andil dalam membangun perekonomian bersama.
D. Landasan, Asas, dan Prinsip
1. Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Koperasi melaksanakan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; e. Kemandirian.
E. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasai Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera Rapat Anggota Tahunan Pengurus 1. Ketua 2. Sekretaris 3. Bendahara Pengawas 1. Ketua 2. Anggota Pelaksana Anggota Koperasi
F. Susunan Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera 1. Pengurus
a. Ketua : Drs. H. Suhartono, M. M b. Sekretaris : Gatot Sulaiman
c. Bendahara : Anto Roesmiyanto 2. Pengawas
a. Ketua : Drs. Bambang Soelistio
b. Anggota : Didit Wijanarko dan Jocko Wieryantono
G. Tugas Masing-masing Komponen Dalam Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera
Demi tercapainya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha koperasi, maka Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera membagi tugas masing- masing komponen dalam struktur organisasinya. Adapun tugas masing-masing komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengurus
Tugas pengurus adalah sebagai berikut:
a. Menjalankan program-program kerja yang telah disusun dan dibuat melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT);
b. Membuat laporan kegiatan bulanan atau tahunan;
c. Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan koperasi setiap tahun melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT).
2. Pengawas
Tugas pengawas adalah sebagai berikut: a. Mengawasi jalannya kegiatan koperasi; b. Memeriksa laporan kinerja koperasi;
c. Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan koperasi setiap tahun melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT).
3. Pelaksana
Tugas pelaksana adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan kegiatan usaha koperasi; b. Menyiapkan sistem pengadministrasian;
c. Membuat laporan keuangan dari kegiatan usaha koperasi;
d. Mempertanggungjawabkan semua kegiatan koperasi kepada pengurus. H. Keanggotaan
1. Jenis Anggota
Adapun jenis anggota yang terdapat dalam Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera adalah sebagai berikut:
a. Anggota Penuh
Anggota penuh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera merupakan anggota yang mempunyai hak suara, artinya telah memenuhi persyaratan keanggotaan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan telah membubuhkan tanda tangannya dalam buku daftar anggota.
b. Calon Anggota
Calon anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera merupakan individu-individu yang belum atau telah melunasi simpanan pokok, secara formal belum sepenuhnya melengkapi persyaratan administrasi sesuai dengan Anggaran Dasar tetapi bisa diterima sebagai anggota penuh. Dalam hal ini, calon anggota memiliki hak untuk berpendapat tetapi tidak memiliki hak untuk memilih dan dipilih sebagai pengurus maupun pengawas.
c. Anggota Luar Biasa
Anggota luar biasa Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera merupakan warga negara yang mampu melakukan tindakan hukum tetapi belum sepenuhnya dapat memenuhi persyaratan sesuai dengan Anggaran Dasar koperasi. Selain itu, warga negara asing yang telah memiliki Kartu Ijin Menetap (KIM) dan ingin mendapatkan pelayanan jasa simpan pinjam koperasi, tetapi tidak memenuhi persyaratan sebagai anggota maka dia dapat menjadi anggota luar biasa.
2. Syarat Keanggotaan
a. Syarat Menjadi Anggota
Adapun syarat yang harus dipenuhi calon anggota koperasi adalah sebagai berikut:
1) Persyaratan Umum
b) Mampu melakukan tindakan hukum (dewasa dan bertindak berada di bawah perwalian);
c) Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai anggota sesuai dengan Undang-Undang Koperasi, Anggaran Dasar, serta Anggaran Rumah Tangga;
d) Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak lain dengan cara apapun;
e) Keanggotaan koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah persyaratan dalam Anggaran Dasar terpenuhi.
2) Persyaratan Administratif
a) Mengisi formulir pendaftaran anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera;
b) Menyerahkan fotokopi KTP dan fotokopi Kartu Keluarga masing- masing 1 Lembar, serta menyertakan pas foto ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar;
c) Membayar iuran berupa simpanan pokok sebesar Rp 50.000,00 dan simpanan wajib sebesar Rp 10.000,00 setiap bulannya.
b. Kewajiban dan Hak Anggota 1) Kewajiban Anggota:
a) Mematuhi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota;
b) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera;
c) Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2) Hak Anggota:
a) Memperoleh layanan jasa simpan pinjam sesuai peraturan yang berlaku;
b) Menghadiri, memberikan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota;
c) Memilih atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas;
d) Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar Rapat Anggota, baik diminta ataupun tidak diminta;
e) Mendapat keterangan mengenai perkembangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera, menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar;
f) Memperoleh pembagian sisa hasil usaha yang dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
I. Produk Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera 1. Simpanan
Dalam hal ini jenis simpanan yang dimiliki Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera terdiri dari:
a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok merupakan jumlah nilai uang tertentu yang sama banyaknya, yang harus disetorkan oleh setiap anggota pada waktu masuk menjadi anggota Koperasi Simpanan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera. Simpanan ini tidak dapat diambil kembali selama orang tersebut masih menjadi anggota koperasi. Dalam hal ini, Simpanan pokok yang harus dibayar oleh anggota adalah sebesar Rp 50.000,00.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus disetorkan oleh anggota dalam kurun waktu tertentu. Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera, simpanan wajib yang harus dibayar oleh anggota adalah sebesar Rp 10.000,00 setiap bulannya.
c. Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela adalah jumlah tertentu yang disetorkan anggota atau bukan anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera atas kehendak sendiri sebagai simpanan dan dapat diambil setiap saat.
d. Simpanan Deposito
Simpanan deposito merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian anggota dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera.
2. Pinjaman
Adapun ketentuan dan jenis pinjaman yang ditawarkan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera adalah sebagai berikut:
a. Syarat Umum Pinjaman
1) Memiliki KTP Daerah Istimewa Yogyakarta; 2) Harus memiliki jaminan atau agunan pinjaman;
3) Bersedia mengikuti prosedur pinjaman yang berlaku di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera.
b. Jenis Produk Pinjaman 1) Pinjaman Flat
Pinjaman Flat merupakan pinjaman yang diberikan kepada anggota koperasi, dengan besar angsuran yang sama setiap bulannya.
2) Pinjaman Non-Angsuran
Pinjaman non-angsuran merupakan pinjaman yang dilunasi tanpa memakai sistem angsuran, melainkan dengan cara membayar lunas saat jatuh tempo pinjaman tersebut.
c. Jaminan atau Agunan Pinjaman
Adapun jaminan atau agunan yang diberlakukan di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera adalah sebagai berikut:
1) Barang Jaminan
a) Jenis barang yang dapat dijadikan jaminan adalah Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) baik sepeda motor maupun mobil, dan surat berharga lain seperti sertifikat tanah.
b) Besarnya nilai jaminan yang harus diserahkan sebesar 70% dari nilai jual barang jaminan tersebut.
2) Wilayah Agunan
Wilayah agunan meliputi wilayah kerja Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera yaitu Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul. J. SISA HASIL USAHA (SHU)
Adapun ketentuan umum pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera adalah sebagai berikut:
1. Seluruh anggota koperasi berhak mendapatkan pembagian SHU.
2. Besarnya SHU yang dibagikan sesuai dengan kontribusi jasa usaha masing- masing anggota dan sesuai rencana kerja yang disetujui dalam Rapat Anggota Tahunan.
3. Pembagian SHU dapat dilakukan dengan cara: a. Dibagikan secara tunai;
93 BAB V
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data
Analisis data yang dihasilkan akan dijelaskan pada bab ini untuk menjawab rumusan masalah yang ada. Data yang digunakan dalam penilitian ini adalah laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013. Secara khusus laporan yang digunakan meliputi neraca dan laporan perhitungan hasil usaha. Berikut ini merupakan data yang dapat diperoleh:
Tabel 5.1 Data yang diperoleh
Aspek yang dinilai Data yang diperoleh
Permodalan
Jumlah Modal Sendiri, Total Aset, Jumlah Pinjaman Diberikan yang Berisiko, Jumlah Modal Sendiri Tertimbang, dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko.
Kualitas Aktiva Produktif
Jumlah Volume Pinjaman, Jumlah Volume Pinjaman pada Anggota, Jumlah Pinjaman Bermasalah, Jumlah Pinjaman yang Berisiko, dan Jumlah Cadangan Risiko.
Efisiensi
Jumlah Beban Operasi Anggota, Jumlah Partisipasi Bruto, Jumlah Beban Usaha, Jumlah SHU Kotor, dan Jumlah Beban Karyawan.
Likuiditas Jumlah Kas dan Bank, Jumlah Kewajiban Lancar, dan Jumlah Dana yang Diterima.
Kemandirian dan Pertumbuhan
Jumlah SHU Sebelum Pajak, Jumlah SHU Bagian Anggota, Jumlah Partisipasi Neto, dan Jumlah Beban Perkoperasian. Jatidiri Koperasi Jumlah Pendapatan dan Jumlah Partisipasi Bruto
Dari data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus yang relevan dengan permasalahan sehingga dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.
B. Analisis Data
1. Analisis Aspek Penilaian Kinerja Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi terdapat tujuh aspek yang dinilai. Aspek tersebut meliputi aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jatidiri koperasi. Dalam hal ini, yang ingin diketahui adalah kinerja koperasi dari segi financial (keuangan). Oleh karena itu, peneliti menggunakan aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jatidiri koperasi dalam menilai kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera. a. Aspek Permodalan
Dalam hal ini, aspek permodalan dinilai untuk mengetahui informasi mengenai kecukupan modal KSP Jogja Sejahtera dalam mendukung kegiatan operasionalnya. Selain itu, penilaian aspek ini juga dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan KSP Jogja Sejahtera dalam menyerap kerugian akibat investasi dan penurunan nilai aktiva. Adapun rasio yang digunakan untuk menentukan tingkat kesehatan keuangan koperasi dari aspek permodalan adalah sebagai berikut:
1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan modal sendiri KSP Jogja Sejahtera dalam mendukung pendanaan terhadap total aset yang dimilikinya. Berikut ini merupakan hasil perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.
Tabel 5.2
Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Tahun 2010-2013 Tahun Modal Sendiri
(a) Total Aset (b) Nilai (c) Bobot (d) Skor (c x d) Predikat* 2010 Rp 273.711.709,79 Rp 1.524.323.241,74 17,96 % 25 6 % 1,5 Tidak Baik 2011 Rp 395.462.223,01 Rp 1.808.297.903,94 21,87 % 50 6 % 3 Kurang Baik 2012 Rp 509.368.799,38 Rp 2.463.786.957,81 20,67 % 50 6 % 3 Kurang Baik 2013 Rp 626.969.579,55 Rp 4.433.460.594,00 14,14 % 25 6 % 1,5 Tidak Baik Sumber: Data diolah tahun 2010-2013
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.1 halaman 205
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rasio modal sendiri terhadap total aset pada tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 17,96%, ini berarti setiap Rp 100 total aset didanai dengan Rp 17,96 modal sendiri yang tersedia. Skor yang diperoleh dari rasio modal sendiri terhadap total aset tahun 2010 adalah 1,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2011 rasio modal sendiri terhadap total aset yang dihasilkan adalah sebesar 21,87%, ini berarti setiap Rp 100 total aset didanai dengan Rp 21,87 modal sendiri yang tersedia. Skor yang diperoleh dari rasio modal