• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rasio PDRB Kabupaten Bombana dan PDRB Sulawesi Tenggara 2011- 2011-2015

Dalam dokumen ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH BERD (Halaman 91-96)

HASIL DAN PEMBAHASAN

O. Kontribusi Jasa Pendidikan

17. Perkembangan Jasa lainnya

5.4. Rasio PDRB Kabupaten Bombana dan PDRB Sulawesi Tenggara 2011- 2011-2015

Kontribusi sektor perekonomian di Kabupaten Bombana maupun Propinsi Sulawesi Tenggara sebagian besar mengalami peningkatan pada tahun 2011-2015. jika PDRB tiap sektor ekonomi baik di Kabupaten Bombana maupun di tingkat Propinsi Sulawesi Tenggara dibandingkan antara tahun 2011 dengan tahun 2015, maka tiap sektor ekonomi akan memiliki rasio yang berbeda-beda. Rasio sektor perekonomian Kabupaten Bombana dan Propinsi Sulawesi Tenggara disajikan dalam bentuk nilai Ra (rasio PDRB propinsi Sulawesi Tenggara), Ri (rasio PDRB propinsi Sulawesi Tenggara dari setiap sektor), dan ri (rasio PDRB setiap sektor pada wilayah kabupaten Bombana).

Nilai Ra didasarkan pada perhitungan selisih antara PDRB Propinsi Sulawesi Tenggara tahun 2015 dengan PDRB Propinsi Sulawesi Tenggara tahun 2011 dibagi dengan PDRB Propinsi Sulawesi Tenggara tahun 2011, sehingga nilai Ra yang didapat tiap sektor di Propinsi Sulawesi Tenggara memiliki nilai yang sama besar. Antara tahun 2011-2015, nilai Ra sebesar0,36 (Tabel 5.3). Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi propinsi meningkat sebesar 0,36.

Nilai Ri dihitung berdasarkan selisih antara PDRB Sulawesi Tenggara sektor i pada tahun 2015 dengan PDRB Sulawesi Tenggara sektor i pada tahun 2011 dibagi dengan PDRB Sulawesi Tenggara pada tahun 2011. Nilai Ri di semua sektor perekonomian Propinsi Sulawesi Tenggara bernilai positif, karena terjadi peningkatan kontribusi pada masing-masing sektor perekonomian. Nilai Ri terbesar terdapat pada sektor pengadaan listrik dan gas yaitu sebesar 0.6465 atau 64.65 persen. Hal ini dikarenakan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan penggunaan listrik dan gas untuk kehidupan sehari-hari. Nilai Ri terkecil

Halaman 82 of 122 diperoleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yaitu sebesar 0,2085 atau 20.85 persen (Tabel 5.3). Faktor yang menyebabkan karena perubahan struktur tenaga kerja di Kabupaten Bombana ke sektor pertambangan dan penggalian.

Tabel 5.8.

Rasio PDRB Kabupaten Bombana dan PDRB Propinsi Sulawesi Tenggara (Nilai Ra, Ri, dan ri)

Sumber : BPS Kabupaten Bombana 2016 (Diolah)

Nilai ri memiliki perhitungan yang berbeda dengan nilai Ra dan Ri. Perhitungan nili ri didasarkan pada selisih antara PDRB sektor i di Kabupaten Bombana tahun 2015 dengan PDRB sektor i di Kabupaten Bombana tahun 2011 dibagi dengan PDRB sektor di Kabupaten Bombana tahun 2011. Sebagian besar kontribusi sektor ekonomi di Kabupaten Bombana mengalami peningkatan sehingga nilai ri yang diperoleh bernilai positif, kecuali sektor industri pengolahan dan sektor bangunan/konstruksi. Hal ini sesuai dengan perubahan PDRB tiap sektor perekonomian di Kabupaten Bombana yang terjadi antara tahun 2011 dan 2015. Nilai ri terbesar ditempati sektor keuangan dan asuransi yaitu sebesar 0,9667. Hal ini dikarenakan tingkat pertumbuhan sektor tersebut paling besar bila dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya, sedangkan nilai ri terkecil terdapat pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mencapai 0.265 (Tabel 5.3). Hal tersebut dikarenakan tingginya biaya produksi.

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.3631 0.2085 0.2610 Pertambangan dan Penggalian 0.3631 0.4727 0.4701 Industri Pengolahan 0.3631 0.2601 0.4962 Pengadaan Listrik dan Gas 0.3631 0.6465 0.6852 Pengadaan Air, Pe ngelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.3631 0.3844 0.4962

Konstruksi 0.3631 0.5354 0.6685

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0.3631 0.4096 0.4716 Transportasi dan Pergudangan 0.3631 0.3256 0.4395 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.3631 0.4318 0.5615 Informasi dan Komunikasi 0.3631 0.3733 0.3075 Jasa Keuangan dan Asuransi 0.3631 0.5399 0.9667

Real Estate 0.3631 0.2368 0.2512

Jasa Perusahaan 0.3631 0.5176 0.4396

Administrasi Pe merintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0.3631 0.2525 0.2520

Jasa Pendidikan 0.3631 0.4574 0.5530

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.3631 0.4253 0.4105

Jasa lainnya 0.3631 0.4795 0.4675

Halaman 83 of 122 5.5. Analisis Komponen Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bombana

2011-2015

Pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Bombana dipengaruhi tiga komponen pertumbuhan wilayah. Ketiga komponen pertumbuhan wilayah tersebut yaitu Pertumbuhan Nasional (Ns), pertumbuhan proporsional (PS), dan pertumbuhan pangsa wilayah (DS).

Tabel 5.9. Perhitungan National Share (Ns) Kabupaten Bombana tahun 2011-2015

Sumber : BPS Kabupaten Bombana 2016 (Diolah)

Pengaruh Pertumbuhan Nasional menjelaskan perubahan kebijakan ekonomi Propinsi Sulawesi Tenggara yang mempengaruhi perekonomian semua sektor di Kabupaten Bombana. Sehingga persentase komponen National Share sama dengan persentase laju pertumbuhan Propinsi Sulawesi Tenggara, yaitu sebesar 36,31 persen (Tabel 5.4). Artinya jika ditinjau secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara tahun 2011-2003 telah mempengaruhi peningkatan PDRB Kabupaten Bombana sebesar Rp.237.914,32 juta (17,26 persen).

Er.it-n EN.t/EN,t-n National Share

a b c-a

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 855,263.43 7.54718852 6,454,834.34 5,599,570.91 Pertambangan dan Penggalian 772,871.59 7.54718852 5,833,007.59 5,060,136.00 Industri Pengolahan 3,305.83 7.54718852 24,949.72 21,643.89 Pengadaan Listrik dan Gas 317.33 7.54718852 2,394.95 2,077.62 Pengadaan Air, Pe ngelolaan Sampah, Limbah dan

Daur Ulang 3,305.83 7.54718852 24,949.72 21,643.89 Konstruksi 199,068.58 7.54718852 1,502,408.10 1,303,339.52 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor 305,536.81 7.54718852 2,305,943.90 2,000,407.09 Transportasi dan Pergudangan 16,368.75 7.54718852 123,538.04 107,169.29 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10,002.12 7.54718852 75,487.89 65,485.77 Informasi dan Komunikasi 23,848.97 7.54718852 179,992.67 156,143.70 Jasa Keuangan dan Asuransi 16,816.79 7.54718852 126,919.48 110,102.69 Real Estate 45,557.76 7.54718852 343,833.00 298,275.24 Jasa Perusahaan 332.27 7.54718852 2,507.70 2,175.43 Administrasi Pe merintahan, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Waji 119,343.14 7.54718852 900,705.18 781,362.04 Jasa Pendidikan 106,665.27 7.54718852 805,022.90 698,357.63 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 21,521.26 7.54718852 162,425.01 140,903.75 Jasa lainnya 11,442.28 7.54718852 86,357.04 74,914.76 Total PDRB 2,511,568.01 128.302205 322,239,713.28 319,728,145.27 Lapangan Usaha c (a xb) P P Indus P P U K P M T P Inf Ja R Ja Adm S Ja Ja Ja

Halaman 84 of 122 Pada Tabel 5.9, secara sektoral peningkatan kontribusi terbesar terdapat pada sektor pertanian yaitu sebesar Rp. 97.995,07 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor pertanian sangat dipengaruhi oleh perubahan kebijakan nasional, yang berarti bahwa apabila terjadi perubahan kebijakan tingkat nasional, maka kontribusi sektor pertanian beserta sub sektornya akan mengalami perubahan.

Kebijakan yang mempengaruhi sektor tersebut antara lain Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan mengenai ketahanan pangan pada tahun 2002 melalui subsidi pupuk yang secara langsung menyebabkan penurunan biaya produksi untuk pertanian yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kontribusi terhadap sektor pertanian. Hal ini menjelaskan bahwa kebijakan ekonomi nasional sangat mempengaruhi besar kecilnya kontribusi terhadap sektor pertanian

Sektor ekonomi dengan peningkatan kontribusi Ns terkecil adalah sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar Rp. 292,74 juta. Hal ini berarti jika terjadi perubahan kebijakan nasional maka tidak terlalu mempengaruhi sektor pertambangan dan penggalian.

Komponen pertumbuhan proporsional sebagai pengaruh kedua menjelaskan perbedaan kenaikan PDRB tingkat propinsi dengan kenaikan PDRB tingkat kabupaten. Persentase komponen PS untuk semua sektor sama besar yang membedakan adalah kontribusinya. Secara keseluruhan pertumbuhan proporsional

Kontribusi sektor-sektor ekonomi Kabupaten Bombana berdasarkan komponen pertumbuhan proporsional, ada yang memberikan kontribusi positif dan ada juga yang memberikan kontribusi negatif terhadap PDRB Kabupaten Bombana. Sektor yang memiliki persentase PS yang bernilai positif (PS>0) yaitu sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa, maka keempat sektor tersebut memiliki laju pertumbuhan yang cepat. Sektor industri pengolahan walaupun sumbangannya terhadap PDRB Kabupaten Bombana mengalami penurunan, tetapi sektor tersebut termasuk kelompok sektor yang laju pertumbuhannya cepat.

Halaman 85 of 122 Tabel 5.10.

Analisis Propotional Share Kabupaten Bombana ADH 2010 Tahun 2011-2015

Sumber : BPS Kabupaten Bombana 2016 (Diolah)

Sektor yang mengalami penurunan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Bombana terdapat pada sektor pertanian, sektor industry pengolahan, sektortransportasi dan penggudangan, sektor jasa keuangan dan asuransi, dan sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. Sektor-sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang lambat.

Sektor yang memiliki nilai PS terbesar adalah sektor pertambangan dan penggalian yaitu mencapai Rp. 84,723.19 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor pertambangan dan penggalian mempunyai laju pertumbuhan yang cepat, dimana Kabupaten Bombana mempunyai potensi untuk dijadikan kawasan Industri. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki nilai terkecil yaitu menurun Rp. 132,177.71 juta, hal ini dikarenakan oleh berubahnya mata pencaharian masyarakat ke sektor pertambangan dan penggalian, dimana dalam lima tahun terakhir tumbuh pesatnya sektor tersebut seprti tambang emas dan nikel.

Halaman 86 of 122 Tabel 5.11.

Analisis Differential Share Kabupaten Bombana ADH 2010 Tahun 2011-2015

Sumber : BPS Kabupaten Bombana 2016 (Diolah)

Pada Tabel 5.11, hampir semua sektor ekonomi mempunyai daya saing yang baik (DS>0) dibandingkan dengan sektor ekonomi di kabupaten lain di Sulawesi Tenggara, kecuali sektor pertambangan dan penggalian, infromasi dan komunikasi, jasa perusahaan, jasa kesehatan dan kegiatan social, jasa lainnya yang memiliki nilai DS<0. Hal tersebut dikarenakan kurangnya prasarana sosial ekonomi seperti sarana dan prasarana pendukung sektor tersebut, dan kurangnya dukungan kelembagaan terutama lembaga di Kabupaten Bombana.

5.6. Pergeseran Bersih dan Profil Pertumbuhan Sektor-Sektor

Dalam dokumen ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH BERD (Halaman 91-96)