IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Rata-rata pengeluaran per bulan dengan kepuasan total
KP CP P SP Rata-rata Pendapatan per Bulan < 500.000 0 1 0 0 1 500.001 - 1000.000 1 1 2 0 4 1000.001 - 2000.000 2 9 12 2 25 (Rp) 2000.001 - 3000.000 2 5 14 5 26 3000.001 - 5000.000 1 6 14 6 27 5000.001 - 8000.000 0 3 4 5 12 > 8000.000 0 0 4 1 5 Total 6 25 50 19 100
3. Rata-rata pengeluaran per bulan dengan kepuasan total
Berdasarkan tabulasi silang pengelompokan responden pada tabel 10, diperoleh hasil tabulasi silang responden dengan hubungan rata-rata pengeluaran per bulan dengan tingkat kepuasan, jumlah responden yang diperoleh berdasarkan penyataan tingkat kepuasan tertinggi berada pada
responden yang memiliki pengeluaran rata-rata per bulan sebesar Rp 3.000.000-Rp 5.00.000, dengan jumlah total sebanyak 27% dan sebanyak 14% responden menyatakan puas, dan 1% responden menyatakan kurang puas.pengeluaran perbulan terbanyak berada dikisaran Rp 2.000.000- Rp 3.000.000, hal tersebut dikarena tingkat pendapatan perbulan diatas Rp 5.000.000- Rp 8.000.0000
Berdasarkan hasil perhitungan (Lampiran 8), dapat disimpulkan nilai hitung chi square (14,492) lebih kecil dari pada nilai chi square tabel (18,549), dan hasil peluang (0,848) lebih besar dari 10% (α), dapat disimpulkan tingkat kepuasan total tidak terdapat hubungan yang signifikan dan tidak memiliki pengaruh terhadap terhadap 18 atribut madu super, tabulasi silang antara rata-rata pengeluaran per bulan dengan tingkat kepuasan total dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Tabulasi silang antara rata- rata pengeluaran per bulan dengan tingkat kepuasan total
Kepuasan Total Total (%) KP CP P SP Rata-rata Peng eluar an per Bula n (Rp) <= 300.000 0 2 1 0 3 300.001 - 500.000 1 1 4 2 8 500.001 - 1000.000 2 6 9 2 19 1000.001 - 1500.000 1 2 8 3 14 1500.001 - 2000.000 1 4 8 2 15 2000.001 - 4000.000 0 7 12 5 24 4000.001 - 8000.000 1 3 5 5 14 > 8000.000 0 0 3 0 3 Total 6 25 50 19 100
4.10. Importance Performance Analysis (IPA)
Importance Performance Analysis memetakan atribut ke dalam suatu bentuk diagram yang terbagi menjadi empat kuadran, dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik (X,Y). Sumbu X (sumbu mendatar) akan mengisi skor tingkat kinerja/kepuasan (performance), sedangkan sumbu Y (sumbu tegak) akan mengisi skor untuk tingkat
kepentingan (Importance). Importance and Performance Analysissangat diperlukan untuk melihat posisi kinerja masing-masing dari 18 atribut yang diperoleh berdasarkan skor tingkat kepentingan dan skor tingkat kepuasan dari 100 orang responden pelanggan C.V. MTI. Pada keempat kuadran tersebut dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam memberikan alternatif strategi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan C.V. MTI. Selain itu perusahaan dapat mengaitkan antara pentingnya atribut-atribut tersebut dengan kenyataan yang dirasakan oleh pelanggan C.V. MTI, sehingga perusahaan ini dalam usahanya meningkatkan mutu produk madu super dapat lebih ditingkatkan.
Diagram kartesius diperlukan untuk melihat kedudukan 18 atribut produk madu super yang diperoleh berdasarkan skor tingkat kepuasan yang dinilai 100 orang responden dan dikelompokan menjadi empat kuadran. Pihak perusahaan dapat mengaitkan pentingnya atribut-atribut dengan kenyataan yang dirasakan oleh konsumen, posisi masing-masing atribut pada keempat kuadran tersebut dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam memberikan alternatif strategi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan C.V. MTI. Diagram kartesius tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan keterangan pada Gambar 17.
Kepuasan K e p e n ti n g a n 4.1 4.0 3.9 3.8 3.7 3.6 4.5 4.4 4.3 4.2 4.1 4.0 3.9 3.8 3.7 3.6 A19 A18 A17 A16 A15 A14 A13 A12 A11 A10 A9 A8 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1
Gambar 17. Diagram kartesius tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan
I II
Keterangan pada gambar
1 Aroma dan cita rasa khas madu (A1) 2 Logo kemitraan (A2)
3 Keterangan tanpa adanya zat pengawet (A3) 4 Keaslian (A4)
5 Kepraktisan konsumen dalam mengkonsumsi (A5) 6 Higienisasi produk (A6)
7 Komposisi bahan baku (A7) 8 Penjelasan kadarluarsa (A8)
9 Angka Tingkat kebutuhan Gizi (A9) 10 Manfaat bagi kesehatan (A10) 11 Kadar air (A11)
12 Desain dan Fitur Produk (A12) 13 Pelabelan Produk (A13)
14 Tingkat kekentalan madu (A14) 15 Khasiat Madu Super (A15) 16 Warna madu (A16)
17 Logo Halal (A17) 18 Harga (A18)
1. Prioritas Utama (Kuadran I)
Atribut –atribut produk yang ada dalam kuadran ini dianggap paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, karena keberadaan atribut-atribut ini dinilai sangat penting oleh pelanggan, namun tingkat kinerjanya masih belum memuaskan, Oleh karena itu penangannya perlu diprioritaskan dan ditingkatkan, karena jika tidak, dapat mengurangi kepuasan pelanggan sehingga upaya perbaikan yang diperlukan pun akan semakin besar, terdapat 2 atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah: a) Atribut keterangan tanpa adanya zat pengawet (A3)
b) Atribut komposisi bahan baku (A7)
Dua atribut di atas perlu dijadikan prioritas utama untuk diperhatikan tingkat kinerjanya. Saat ini atribut keterangan tanpa adanya zat pengawet (A3) tidak mengalami perubahan dari pertama produk madu super kali keluar. Sedangkan sekarang banyak produk madu sejenis bermunculan dan menjadi pesaing baru. Untuk Atribut komposisi bahan baku (A7). Komposisi bahan Baku (A7) yang tertera pada pada kemasan madu,
memudahkan konsumen untuk mengetahui bahan baku apa saja yang tercampur pada produk madu super. Bahan baku campuran yang digunakan dalam madu super yang dimiliki antara lain memiliki pH antara 3,5- 6,1 dan kandungan asam antara 0,17-1,17% terutama asam glukonat. Madu juga mengandung protein (0,26%), nitrogen (0,04%), dan asam-asam amino antara 0,05-0,10%. Selain itu madu mengandung beberapa enzim diantaranya enzim invertase, diastase (amilase), glukosaoksidase, katalase, peroksidase, fosfatase, dan protease. Komposisi kimia madu terbesar adalah karbohidrat (82,4%), lalu diikuti oleh air (17,2%), protein (0,3%), dan abu (0,2%). Selain itu madu mengandung beberapa vitamin dan mineral yang berasal dari pollen yang tertinggal di dalam madu antara lain: vitamin A, vitamin C, tiamin (B1) riboflavin (B2) dan piridoksin (B6). Komposisi kimia madu yang digunakan sebagai bahan baku campuran madu super ini telah bersertifikat SNI 01-3545-2004 dan mengantongi izin Kementerian Kesehatan RI.
2. Prioritas Pertahankan Prestasi (Kuadran II)
Kuadran pertahankan prestasi ini menunjukan bahwa kinerja dan keinginan pelanggan pada suatu atribut berada pada tingkat tinggi dan cukup sesuai dengan tingkat kepentingan pelanggan, sehingga pihak perusahaan harus mempertahankan kinerja atribut tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 7 atribut yang berada pada kuadran pertahankan prestasi (kuadran II).
a) Atribut aroma dan cita rasa khas madu (A1) b) Atribut logo kemitraan (A2)
c) Atribut keaslian (A4)
d) Atribut higienisasi produk (A6) e) Atribut penjelasan kadarluarsa (A8) f) Angka tingkat kebuthan gizi (A9) g) Atribut manfaat bagi kesehatan (A10)
Aroma dan cita rasa madu yang terkandung pada produk. Madu super memiliki aroma dan cita rasa khas seperti bau khas pollen dan aroma bau khas madu yang menyengat indera penciuman kita, hal inilah yang menyebabkan banyak konsumen tertarik untuk mengkonsumsi madu tersebut selain khasiat dan manfaatnya.
Pihak C.V. MTI melakukan kerjasama dengan pihak instansi pendidikan, yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam mengembangkan usahanya yaitu, Lembaga Penelitian Pengembangan Masyarakat (LPPM) bidang kajian UMKM. Konsumen membutuhkan kualitas dan jaminan mutu produk yang baik, hal tersebut dipahami oleh pihak perusahaan akan kebutuhan pelanggan akan madu, dalam hal ini keaslian produk menjadi fokus utama CV. MTI yang merupakan strategi bisnis dengan menggunakan kehandalan produk memiliki nilai kemurnian yang tinggi, dengan mengunakan proses pengolahan madu yang alami dan proses pengolahannya, komposisi bahan baku pun diminimalisir dengan mengoptimalkan kadar kemurnian madu didalamnya. Dalam hal kehigeinisan CV. MTI hal yang dilakukan adalah sebagai berikut pemanenan madu dilakukan jika sisiran sarang lebah yang berisi madu telah tertutup semua atau sepertiganya oleh lilin (bees wax). Lebah yang masih menempel pada sisiran dibersihkan dengan sikat lebah. Setelah itu lilin penutup madu dikupas dengan pisau sebelum sisiran dimasukan kedalam wadah ekstraktor untuk mengeluarkan madunya.Lalu ekstraktor diputar agar madu keluar dari sarang lebah.Setelah madu keluar semua, sisiran dikembalikan untuk diisi kembali oleh lebah. Madu yang tertampung dalam ektstraktor kemudian disaring dan ditempatkan dalam drum penampung madu. Sebelum dibawa ke gudang untuk dikemas, madu yang ditampung dalam ember diambil sampelnya dan untuk dilakukan uji kualitas dan untuk menurunkan kadar air madu kisaran 17%-21%. Kemudian madu dibawa ke gudang untuk dikemas ke dalam botol dengan beberapa macam ukuran atau kedalam mug dengan satu jenis.
Penjelasan kadarluarsa yang tertera pada label produk madu super, penjelasan kadarluarsa ini sebagai informasi batas waktu penggunaan. Angka tingkat kebutuhan gizi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan LPPM IPB dan BPOM, standar tingkat kebutuhan gizi yang digunakan gizi yang digunakan C.V. MTI mengadopsi aturan pemerintah. Berdasarkan SNI diantaranya madu super memiliki kadar air (17,0%) antara unsur fruktosa, glukosa, maltosa, sukrosa, karbohidrat, enzim dan energy (kalori/100g).
Selain itu madu mengandung beberapa enzim yaitu; enzim invertase, diastase (amilase), glukosaoksidase, katalase, peroksidase, fosfatase, dan protease.
Komposisi kimia madu terbesar adalah karbohidrat (82,4%), lalu diikuti oleh air (17,2%), protein (0,3%), dan abu (0,2%). Selain itu madu mengandung beberapa vitamin dan mineral yang berasal dari pollen yang tertinggal di dalam madu antara lain: vitamin A, vitamin C, tiamin (B1) riboflavin (B2) dan piridoksin (B6), hal inilah yang menyebabkan pelanggan membeli produk madu super, selain rasanya yang nikmat tujuan pelanggan membeli produk madu super ini rata-rata untuk alasan kekuatan stamina dan vitalitas tubuh, mungkin dari beberapa pelanggan telah merasakan akan efek samping madu super setelah mengkonsumsi madu tersebut dan berdasarkan informasi lisan dari pihak toko, tingkat kembali pelanggan sangatlah tinggi, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya permintaan akan madu super.
3. Prioritas Rendah (Kuadran III)
Kuadran prioritas rendah ini menunjukan bahwa kinerja atribut dan harapan pelanggan pada kinerja atribut berada pada tingkat rendah, sehingga C.V. MTI belum perlu melakukan perbaikan. Pada kuadran prioritas rendah ini (kuadran III) terdapat 8 atribut.
a) Atribut kepraktisan konsumen dalam mengkonsumsi (A5) b) Atribut desain dan fitur produk (A13)
c) Atribut pelabelan produk (A14)
e) Atribut warna madu (A16) f) Atribut Logo hallal (A17) g) Atribut harga (A18)
Produk madu super dalam hal kepraktisan penggunaannya sangat memperhatikan kepraktisan penggunaannya, dengan tutup botol yang terbuat dari plastik elastis, sehingga membuka dan memutup botol madu sangatlah mudah dan segel yang mudah dibuka. Desain dan fitur produk meliputi desain botol yang dibuat dari botol plastik untuk ukuran botol kecil dan botol medium dan fitur yang ada dibuat semenarik mungkin, desain botol memiliki tanda cap bebentuk ukiran pada leher botolnya. Pelabelan produk dalam hal ini CV. MTI memiliki berapa model pelabelan pertama dengan gambar yang sesuai dengan produk madu yang merupakan ciri khas produk madu super. Madu dilihat dari kualitas dan mutu yang terlihat bagus biasanya dilihat dari mutu dan kualitan, hal ini berdasarkan sifat fisik yang dimiliki oleh madu antara lain: Madu bersifat higroskopis karena larutan madu sangat jenuh dan tidak stabil, madu kental memiliki viskositas tinggi sedangkan pada madu yang encer viskositasnya rendah. Selain itu cairan madu mempunyai tekanan osmosis yang tinggi, aktivitas air (Aw) bervariasi antara 0,5 (16%H20) dan 0,6 (18% H20) pada rentang suhu 4̊ sampai dengan 37̊. kadar air madu secara langsung mempengaruhi kualitas madu. Jika kadar air tinggi, maka kualitas madu rendah. Khasiat Madu super untuk meningkatkan daya tahan tubuh selain itu madu.
Sejak jaman dahulu madu biasa digunakan sebagai obat atau bahan pangan. Madu berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit beberapa penyakit, antara lain: maag, radang usus, disentri, diare, asma, darah, tinggi/darah. Warna madu (A17), rendah, jantung, sariawan, berbagai penyakit kulit, luka-luka bakar dan sebagainya. Madu merupakan sumberdaya energi bagi tubuh (100fr madu= 328 kalori). Menurut sumber berdasarkan hasil wawancara dengan penanggung jawab dan produksi di CV. MTI, dan referensi jurnal
BPOM RI setiap 1.000 g madu bernilai 3.280 kalori Nilai kalori 1kg madu sama dengan 50 butir telur atau 5,575 liter susu atau 1,680 kg daging. Madu juga diyakini berkhasiat dapat mempelancar fungsi otak. Meningkatkan daya tubuh, meningkatkan nafsu makan dan lain-lain. Harga jual kemasan madu super diperoleh informasi harga jual, madu super dikemas dalam beberapa varian ukuran dan masing-masing varian produk memiliki kapasitas jumlah takaran dan harga, adapun harga madu super berdasarkan varian. Ukuran terkecil 150 ml dijual seharga Rp 21.000, ukuran 200 ml dijual seharga Rp 27.000, Ukuran 350 ml dijual dengan harga Rp 47.000, ukuran 600 ml dijual dengan harga Rp 75.000, ukuran 2000 ml dijual dengan harga Rp 235.000 4. Prioritas Berlebih (Kuadran IV)
Kuadran berlebih menunjukan bahwa kinerja atribut berada pada tingkat tinggi tetapi harapan pelanggan akan kinerja dari atribut tersebut berada pada tingkat rendah. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kuadran berlebih (kuadran IV) terdapat 2 atribut.
a) Atribut kadarair (A11)
b) Atribut desain dan fitur produk (A12)
Mafaat madu yang sangat familiar adalah mengandung kandungan gizi, dalam kandungan madu terdapat beberapa zat yang bermanfaat bagi tubuh, diantara beberapa zat yang bermanfaat diantaranya mengandung 24 macam zat gula, disamping mengandung zat ferment, vitamin, mineral, asam-asam amino, hormon, zat bakterisidal, dan bahan bahan aromatik, disamping itu menurut Pusat Perlebahan Nasional (2001), sifat kimia yang dimiliki antara lain: memiliki pH antara 3,5- 6,1 dan kandungan asam antara 0,17%-1,17% terutama asam glukonat. Madu juga mengandung protein (0,26%), nitrogen (0,04%), dan asam-asam amino antara 0,05-0,10%. Selain itu madu mengandung beberapa enzim yaitu; enzim invertase, diastase (amilase), glukosa oksidase, katalase, peroksidase, fosfatase, dan protease. Komposisi kimia madu terbesar adalah karbohidrat (82,4%), lalu diikuti oleh air (17,2%), protein (0,3%), dan abu
(0,2%). Selain itu madu mengandung beberapa vitamin dan mineral yang berasal dari pollen yang tertinggal di dalam madu antara lain: vitamin A, vitamin C, tiamin (B1) riboflavin (B2) dan piridoksin (B6), kadarair (A12). Kadar air yang ada pada madu sangat menentukan kualitas madu, tingkat kadar air yang baik yang digunakan untuk madu berkisar 20% air dan 80%, selain itu madu juga memiliki tingkat osmosis yang tinggi, aktivitas air bervariasi antara 0,5 (16%H20) dan 0,6 (18%H20), sehingga air dalam madu mampu menyerap dan mengikat zat yang memiliki unsur hara dan senyawa yang ada pada madu diantaranya mengandung 24 macam zat gula, disamping mengandung zat ferment, vitamin, mineral, asam amino, hormone, zat bakterisidal, dan bahan bahan aromatik madu mempunyai tekanan osmosis yang tinggi, aktivitas air (AW) bervariasi antara 0,5 (16%H20) dan 0,6 (18% H20), pada rentang suhu 37̊, kadar air madu secara langsung mempengaruhi kualitas madu. Jika kadar air tinggi, diasumsikan maka kualitas yang dimiliki madu memiliki kualitas yang rendah. Untuk lebih jelas nilai rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan atribut madu super dapat dilihat pada Lampiran 9 dan Lampiran 10.
4.11. Customer Satisfaction Index (CSI)
Berdasarkan data hasil rata-rata perhitungan (Customer Satisfaction Index) CSI, rata-rata konsumen madu super menyatakan puas, hal tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan uji analisis Customer Satisfaction Index
(CSI) dari para pelanggan C.V. MTI dan hasil penelitian menunjukan bahwa
weigted total bernilai 3,83 atau jika dinyatakan dalam persen setelah dibagi dengan 5 diperoleh hasil sebesar 76,65% dengan mengunakan standar baku nilai index kepuasan konsumen berdasarkan range 66%-80% dengan predikat keterangan puas. Uji analisis Customer Satisfaction Index (CSI) dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Uji analisis Customer Satisfaction Index (CSI)
Atribut Kepentingan Bobot
Kepentin gan Kepuasan Bobot Kep uasa n A1 4.22 0.06 3.88 0.22 A2 4.40 0.06 4.02 0.23 A3 4.17 0.06 3.75 0.21 A4 4.05 0.05 3.90 0.21 A5 3.88 0.05 3.80 0.20 A6 4.18 0.06 3.87 0.22 A7 3.99 0.05 3.72 0.20 A8 4.40 0.06 4.11 0.24 A9 4.04 0.05 3.86 0.21 A10 3.87 0.05 3.98 0.20 A11 3.63 0.05 4.00 0.19 A12 3.85 0.05 3.60 0.18 A13 3.90 0.05 3.63 0.19 A14 3.70 0.05 3.73 0.18 A15 3.62 0.05 3.69 0.18 A16 3.89 0.05 3.73 0.19 A17 3.63 0.05 3.70 0.18 A18 3.63 0.05 3.72 0.18 Total 75.2475 Total Nilai CSI 3.83 76.45%
4.12. Uji Chi Square Hubungan Karakteristik Responden Terhadap Tingkat Kepuasan Total
Berdasarkan uji analisis chi square dapat dilihat pada Tabel 16, dapat diartikan bahwa pada analisis tersebut diperoleh hasil, bahwa tidak terdapat hubungan positif/signifikan, antara karakteristik responden dengan tingkat kepuasan 18 atribut produk madu super. Hasil uji chi square antara karakteristik responden dengan tingkat kepuasan total dapat dilihat pada
Lampiran 10. Hubungan karakteristik responden terhadap tingkat kepuasan total dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Nilai uji chi square karakteristik responden terhadap tingkat kepuasan total Karakteristik Responden Chi Square hitung *Chi Square Tabel
Hubungan P-Value Korelasi
Signifikansi
Jenis Kelamin 2,655 7,779 Tidak Terdapat .448 Terima Ho
Umur 16,464 18.549 Tidak Terdapat .171 Terima Ho
Status Pekerjaan 19,659 23.542 Tidak Terdapat .185 Terima Ho
Kriteria Usaha 11,666 13,362 Tidak Terdapat .233 Terima Ho
Jenis Profesi 23,736 42,585 Tidak Terdapat .784 Terima Ho
RataRataPendapatan
per Bulan 17,274 18,549 Tidak Terdapat .504 Terima Ho
Rata- Rata Pengeluaran per Bulan
14,492 18,549 Tidak Terdapat .848 Terima Ho
4.13. Analisis Karakteristik Terhadap Tingkat Kepuasan Masing-Masing Atribut Menggunakan Uji Chi Square
Analisis hubungan pada penelitian ini mencoba melihat hubungan pada karakteristik pelanggan madu super terhadap masing-masing tingkat kepuasan yang terdiri dari 18 atribut madu super dengan mengunakan uji chi square, adapun karakteristik responden adalah sebagai berikut yang terdiri dari 7 buah item karakteristik responden yaitu, jenis kelamin, umur, status pekerjaan, kriteria usaha, jenis profesi, rata-rata pendapatan per bulan dan rata-rata pengeluaran per bulan, untuk mencari ada atau tidaknya hubungan dengan variabel atribut produk madu super, maka dilakukan indentifikasi produk yang terdiri dari 18 atribut karakteristik responden masing-masing atribut madu super berdasarkan uji analisis chi square disajikan pada Tabel 16.
Tabel 16. Nilai uji chisquare atribut produk dengan karakteristik responden
Atribut Produk Hubungan Karakteristik Responden Aroma dan cita rasa madu (A1) (0.043) KU – (0.023) Pgp(B)
Keaslian (A4) (0.002) Pgp(B)
Kepraktisan konsumen dalam
mengkonsumsi (A5) (0.001)JK – (0.048) SP – (0.044) KU Higienisasi produk (A6) ( 0.035) SP
Komposisi bahan baku (A7) (0.004) SP- (0.067) Pgp(B) Penjelasan kadarluarsa (A9)
(0.004) KU-.(0.000) Pdp(b)- (0.012) Pgp (b)
Angka tingkat kebutuhan gizi (A10) (0.013) JP Desain dan fitur produk (A13) (0.052) SP
Pelabelan produk (A14) (0.015) Pdp(b)- (0.068) Pgp(b) Khasiat madu super (A16) (0.012) JK- (0.045) U- (0.088)
SP-(0.087) KU- (0.067) Pdp(b) Warna madu (A17) (0.057) KU Logo halal (A18) (000) KU Harga (A19) (0.059) KU Keterangan JK: Jenis Kelamin U: Umur SP: Status pekerjaan KU : Kriteria Usaha JP: Jenis Profesi
Pdp (b) : Rata-rata Pendapataper Bulan Pgp (b) : Rata-Rata Pengeluaran per Bulan
Berdasarkan hasil perhitungan uji chi square dengan masing-masing atribut madu super, terdapat beberapa hubungan yang signifikan antara
karakteristik responden dengan beberapa atribut produk madu super, untuk lebih jelasnya hasil pengujian chi square antara karakteristik responden dengan atribut produk madu super dapat dilihat pada Lampiran 11. Berikut penjelasan hubungan masing-masing atribut produk madu super yang memiliki hubungan signifikan dengan karakteristik responden.
Berdasarkan hasil uji analisis chi square, dapat diketahui terdapat 2 atribut produk yang memiliki hubungan yang signifikan dengan karakteristik
responden. Berikut penjelasan atribut produk yang memiliki hubungan yang memiliki hubungan positif/signifikan berdasarkan proba bility value (.000) dengan karakteristik responden.
a. Atribut penjelasan kadarluarsa (A9), mempunyai hubungan positif terhadap atribut pendapatan perbulan (.000). Atribut penjelasan kadarluarsa (A9) merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan, penjelasan kadarluarsa (A9) yang ada, berupa batas akhir penggunaan produk madu super, pada umumnya salah satu kebiasaan konsumen dalam membeli suatu produk adalah melihat expire date yang dicantumkan pada kemasan, sebagai informasi awal apakah produk tersebut masih layak digunakan ataupun sebaliknya. Pihak perusahaan apabila mengabaikan atau pun terjadi kesalahan maka dapat dipastikan pihak pelanggan akan dirugikan dan tingkat kepercayaan pelanggan terhadap produk madu super akan menurun ataupun pelanggan akan meninggalkannya.
b. Atribut logo halal (A18), mempunyai hubungan positif terhadap atribut kriteria usaha, atribut logo halal (A18) hal ini dilakukan mengingat jumlah pelanggan C.V. MTI sebagai besar adalah muslim serta meyakinkan produk yang diproduksi oleh C.V. MTI merupakan produk yang telah diakui proses halal produk dan memberi rasa aman terhadap pelanggan yang mengkonsumsinya, berdasarkan hasil uji chi square diperoleh hasil
probability value (PV) atribut kriteria usaha (.000), berdasarkan hasil uji chi square diperoleh hasil probability value (PV) atribut kriteria usaha (.000).
4.9. Implikasi Manajerial
C.V. MTI dalam rangka mewujudkan usaha peningkatan dan pengembangan produk, maka perlu dipertimbangkan suatu rekomendasi alternatif yang dapat diterapkan. Hasil analisis tingkat kepuasan pelanggan atribut produk madu super dapat dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif merumuskan rekomendasi yang tepat. Berdasarkan importance performance analysis yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat 2 atribut produk yang
dirasakan sangat penting bagi pelanggan, namun kinerjanya dimata pelanggan masih kurang memuaskan, kedua atribut berada pada kuadran prioritas utama (kuadran I) yaitu, atribut keterangan tanpa adanya zat pengawet (A3) dan atribut komposisi bahan baku (A7). Kedua atribut ini menjadi prioritas utama untuk diperbaiki kinerjanya dan menjadi tugas penting bagi pihak manajemen rumah makan.
Atribut keterangan tanpa adanya zat pengawet (A3) dan atribut komposisi bahan baku (A7) dapat diperbaiki mutu dan upaya kualitas serta jaminan keamanan mengkonsumsi, merupakan dua hal penting dalam menjaga kelangsungan suatu bisnis. Kedua hal ini merupakan faktor kunci dalam menjaga kesuksesan bisnis yang berkelanjutan. Perbaikan yang terus menerus pada sektor kualitas dan mutu produk, demi dan upaya dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, sangat mutlak diperlukan dalam bisnis dalam pengelolaan perusahaan C.V. MTI harus tetap konsisten dalam melaksanakan kedua hal penting tersebut, dalam rangka mencapai kesuksesan dari bisnisnya. Salah satu contoh umun yang biasa dilihat adalah, pada saat ini banyak oknum perusahaan madu melakukan kecurangan usaha demi meraih keuntungan, salah satu cara yang biasa dilakukan, dengan cara melakukan cara lama yaitu, mengoplos/ mencampurkan zat tertentu ataupun menambah air dengan tujuan mendapatkan keuntungan berlebih.