HASIL DAN PEMBAHASAN
5.2.3 Re i kome i ndasi Pe i rbaikan
Langkah seilanjutnya yaitu meimbeirikan reikomeindasi peirbaikan teirhadap
aspeik yang dikateigorikan keitidakseisuaian seirius dan keitidakseisuaian kritis.
Reikomeindasi didapat beirdasarkan hasil dari diagram seibab akibat, yang dibeirikan
dapat meiningkatkan peineirapan GMP dan produk teirhindar dari kontaminasi. Beirikut
reikomeindasi peirbaikan untuk UD. Soponyono :
1. Meilakukan peinyuluhan teintang peineirapan Good Manufacturing Practiceis (GMP)
dan keimanan pangan
2. Meimbuat display meimbeirsihkan keibeirsihan pada areia pabrik hyginei peikeirja
3. Meimbuat jadwal pikeit harian bagi karyawan
4. Meilakukan peinyiraman air dijalan jika jalan teirasa beirdeibu
5. Peimeirataan lantai deingan cor seimein
6. Meinyeidiakan teimpat sampah yang teirbuat dari bahan yang kuat dan teirtutup
7. Meileingkapi veintilasi, jeindeila dan pintu meinggunakan kawat kasa
8. Meilakukan inspeiksi untuk meimeiriksa pabrik minimal 3 kali seiminggu
125
peingeimasan, SOP peinyimpanan, SOP higieinei karyawan, SOP peimbeirsihan
peiralatan, SOP peimbeirsihan areia pabrik
10. Meileingkapi fasilitas toileit dan cuci tangan deingan meinyeidiakan sabun khusus
untuk meincuci tangan
11. Meinyeidiakan teimpat peinyimpanan bahan pangan yang layak
126
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Beirdasarkan hasil analisis data dan peimbahasan pada bab V, maka dapat
diambil keisimpulan seibagai beirikut :
1. Peilaksanaan peingeindalian kualitas pada peirusahaan UD. Soponyono masih beilum
seisuai deingan Peidoman GMP No. HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012. Dari 14
ruang lingkup yang dinilai, teirdapat 74 aspeik GMP yang seisuai deingan peirseintasei
50,69%, 63 aspeik GMP yang tidak seisuai deingan peirseintasei seibanyak 43,15%,
dan teirdapat 9 aspeik GMP yang tidak dilibatkan deingan peirseintasei 6,16%.
Peineintuan tingakatan keitidakseisuaian peirsyaratan GMP hasilnya meinunjukkan 4
keitidakseisuaian minor, 9 keitidakseisuaian mayor, 34 keitidakseisuaian seirius dan 16
keitidakseisuaian kritis.
2. Hasil dari analisis faktor-faktor yang meinyeibabkan keitidakseisuaian peineirapan
GMP deingan meinggunakan diagram seibab-akibat diseibabkan oleh faktor man
diseibabkan oleih karyawan kurang pengeitahuan, kurang teiliti dan kurang
keisadaran akan peintingnya meinjaga kualitas produk. Kurangnya peingawasan dan
kurangnya meilakukan isnpeiksi teirhadap peiralatan. Dari faktor einvironmeint
diseibabkan oleih peimilihan teimpat produksi yang kurang strateigis yaitu
beirdeikatan deingan peimukiman warga dan jalan meinuju lokasi beilum diseimeinsasi
seihingga meinimbulkan deibu. Dari faktor machinei diseibabkan oleih peiralatan
127
faktor meiasureinmeint diseibabkan oleih kurangnya peingawasan peineitapan waktu
peinggoreingan dan waktu peingoveinan.
6.2 Saran
Beirdasarkan peirmasalahan yang teirjadi pada industri peingolahan makanan UD.
Soponyono peinulis meimbeirikan saran, antara lain :
1. UD. Soponyono dapat meilakukan peirbaikan dari keitidakseisuaian yang diteimukan
seisuai deingan keiteintuan aspeik-aspeik GMP yang beirlaku, seirta peirlu dilakukan
peinyuluhan dan peimbeikalan teirhadap karyawan teintang peineirapan Good
Manufacturing Practices (GMP) dan keimanan pangan.
2. Pihak peimeirintah seiteimpat agar meimpeirhatikan industri rumah tangga deingan
meilaksanakan cara produksi pangan yang baik atau Good Manufacturing
Practices (GMP), supaya hasil produk industri rumah tangga aman, layak
128
DAFTAR PUSTAKA
Admaja, A. F. S. (2013). Studi Kesiapan Direktorat Standarisasi dalam Menerapkan SNI ISO/IEC 17065, Buletin Pas dan Telekomunikasi, Vol. 11, No. 3.
Anoraga, Pandji. (2004). Manajemen Bisnis. Rineka Cipta.
Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Assauri, S. (2016). Manajemen Operasi Produksi. Edisi 3. Raja Grafindo Persada. Ayu, Sara. Merjani, A. A. Z. (2019). Penerapan Sistem GMP (Good Mufacturing
Practice) dan SPC (Statistical Process Control) pada Proses Produksi untuk Meningkatkan Kualitas Kerupuk Ketumbar (di UKM Kerupuk Berkah).
Profisiensi, 7(1), 46–54.
Badan Pusat Statistik, 2018. Produksi Pisang Menurut Provinsi, Tahun 2014-2018. Jakarta Pusat.
Bappenas, 2009. Pedoman Evaluasi Kinerja Pembangunan Sektoral. Online. Tersedia di: http://www.goodgovermancebappenas.go.id/. [Diakses : 26 Pebruari 2021].
Besterfield, D. H. (2009). No Title. Pearson Prentice Hall.
Besterfield, D. H. (2013). Quality Control. Prentice Hill International.
BPOM RI. (2012). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia No. HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga. BPOM.
BPOM RI. (2012). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia No. HK.03.1.23.04.12.2207 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. BPOM.
BSN. 2007. Keripik Pisang SNI No. 01-4315-2001. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Cahyono, B. (2016). Sukses Budi Daya Pisang di Perkarangan dan Perkebunan. Lily Publisher.
Fahmi, I. (2012). Manajemen Produksi dan Operasi. Alfabeta.
Fuad, dkk. (2006). Pengantar Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Media Utama. Gasperz, V. (2005). Total Quality Management. PT. Raja Grafindo Persada.
129
Hasibuan, M. S. . (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.
Kementerian Perindustrian, 2010. (2010). Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan
Yang Baik (GMP). 358, 1–26.
Latief, S. J., & Trimo, L. (2019). Faktor Penghambat Penerapan Good Manufacturing Practices Pada Proses Pengendalian Kualitas Bandrek Di Cv. X. Agrointek,
13(2), 155–167. https://doi.org/10.21107/agrointek.v13i2.5331
Listianingsih, D. dan A. R. (2018). Analisis Kualitas Tahu Takwa dengan Pendekatan Good Manufaturing Practices (GMP) di Industri Rumah Tangga. The Indonesian
Journal Pablic Health, 13(2), 281–290.
Moleong, L. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Montgomery, D. C. (2001). Introduction to Statistical Quality Control. 4Edition. John Wiey & Sons, Inc.
Montgomery, D. C. (2013). Statistical Quality Control: A Modern Introduction. International Student Version. John Wiey & Sons.
Nasution, M. N. (2005). Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia.
Nurcahyo, yuri M. . dan R. (2013). TQM Manajemen Kualitas Total dalam
Perspektif Teknik Industri. PT. Indeks.
Pertanian, D. P. H. (2009). Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengolahan Pisang. Departemen Pertanian.
Pertanian, K. (2016). Outlook Komoditas Pisang. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian 2016.
Pinandoyo, D. B., & Masnar, A. (2019). Penerapan GMP pada UKM Keripik SEMAT (Sehat dan Nikmat). Gorontalo Agriculture Technology Journal, 2(2), 51. https://doi.org/10.32662/gatj.v2i2.722
Prasetya, Hery dan Fitri Lukiastuti. (2009). Manajemen Produksi” Need Press, Anggota IKAPI.
Prawirosentono, S. (2007). Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad
21 “Kiat Membangun Bisnis Kompetitif.” Bumi Aksara.
PUTRI, Y. D. (2019). Evaluasi Good Halal Manufacturing Practices (Studi Kasus:
Pabrik Tahu).
Render, J. H. dan B. (2015). Manajemen Operasi. Edisi 11. Salemba Empat.
Republik Indonesia (2004). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
130
Ririn, F. A., Katili, P. B., dan Ummi, N. (2015). Penerapan Good Manufacturing
Practices untuk Pemenuhan Manajemen Mutu Pada Produksi Air Minum dalam
Kemasan (Studi Kasus di PT. XYZ). Jurnal Teknik Industri, 3 (15).
Rizki, R.S. (2019). Analisa Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) dan
Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) Produk Roti (Studi Kasus : M Bakery and Cake). Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riua Pekanbaru.
Rusdiana, H. A. (2014). Manajemen Operasi. Pustaka Setia.
Putri, D.Y. (2019). Evaluasi Good Manufacturing Practices (Studi Kasus : Pabrik
Tahu). Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.
Setiadi, N. J. (2008). Business Economics and Managerial Decision Making. Kencana Prenada Media Grup.
Sugiyono. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Sugiyono. (2017). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Stolzer, A.J., Halford, C. D., & Goglia, J. J (2011). Implementing Safety Management
Systems in Aviation. Survey : Ashgate Publishing Limitied.
Thaheer, H. (2005). Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis Critical Control
Point). PT. Bumi Aksara.
131
LAMPIRAN
132
Lampiran 1. Formulir Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.