• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

B. Realisasi Anggaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja RSUD Waluyo Jati pada tahun 2016 merupakan penjabaran Rencana Startegi yang diimplementasikan ke dalam DPA – SKPD tahun 2016. Anggaran Pendapatan merupakan kinerja reveneu center dalam upaya mendapatkan pendapatan unit dengan realisasi sebesar Rp 67.890.006.547,85 dari target Rp 72.000.000.000 sehingga capaiannya sebesar 94,29 %. Sedangkan anggaran belanja merupakan jumlah kebutuhan setiap unit yang harus dipenuhi, yang dialokasikan sebesar Rp 131.009.645.196 dengan realisasi sebesar Rp 101.774.890.496,- sehingga capaian yang diperoleh sebesar 77,68%.

Berikut grafik pendapatan RSUD Waluyo Jati Kraksaan 3 Tahun terakhir :

0 10 20 30 40 50 60 2012 2013 2014 2015 2016 GDR NDR 0 10 20 30 40 50 60 70 80 2012 2013 2014 2015 2016 BTO

0

10.000.000.000

20.000.000.000

30.000.000.000

40.000.000.000

50.000.000.000

60.000.000.000

70.000.000.000

80.000.000.000

2014 2015 2016

Target Pendapatan Pendapatan

Berikut grafik belanja tidak langsung dan belanja langsung RSUD Waluyo Jati Kraksaan 3 Tahun terakhir :

0

2.000.000.000

4.000.000.000

6.000.000.000

8.000.000.000

10.000.000.000

12.000.000.000

14.000.000.000

16.000.000.000

18.000.000.000

2014 2015 2016

Belanja Tidak Langsung Realisasi

Grafik Belanja Langsung

0

20.000.000.000

40.000.000.000

60.000.000.000

80.000.000.000

100.000.000.000

120.000.000.000

2014 2015 2016

Belanja Langsung Realisasi

Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RSUD Waluyo Jati Kraksaan Tahun 2016 dapat juga dilihat di Tabel 4 berikut ini:

Tabel 4

Pelaksanaan Program dan Kegiatan

No. PROGRAM/KEGIATAN Alokasi Biaya Output/Keluaran

Dana 1. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD 89.352.103.796 64.129.671.264 71,77

1.1 Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD 87.689.903.796 63.449.057.281 72,35 PAD Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan kesehatan BLUD 1 paket B. Pegawai, 1 paket B. Jasa, 22 paket B.Modal 1 paket B. Pegawai, 1 paket B. Jasa, 20 paket B.Modal (74,91%) 83,2

1.2 Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD 1.662.200.000 680.613.983 40,94 PAD

Terlaksananya penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pelayanan rumah sakit

1 paket belanja pegawai, 1 paket belanja barang dan jasa, 1 Paket B.Modal 1 paket belanja pegawai, 1 paket belanja barang dan jasa 66,66

2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.430.725.000 3.429.500.000 99,96

2.1 Penyediaan Jasa Tenaga Non PNS 3.430.725.000 3.429.500.000 99,96 DAU Jumlah karyawan non PNS diberi honor 100% 99,96% 99,96

3.

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

19.000.000 9.910.000 52,16

3.1 Penyusunan Keuangan Akhir Tahun Pelaporan 19.000.000 9.910.000 52,16 DAU Jumlah tenaga Akuntansi yang diberi honor 100% 52,16% 52,16

4. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk

Miskin 9.237.214.000 9.235.884.398 99,98 4.1 Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat

Daerah 9.237.214.400 9.235.884.398 99,98 DAU

Jenis perawatan dan

pengobatan yang dilakukan 1 paket 1 paket 100

5.

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prsarana Rumah Sakit/Rumah Sakit/Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata

9.524.511.000 6.657.041.040 69,89

5.1 Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit 820.000.000 691.670.106 84,35 ROKOK PAJAK Pembelian alat kesehatan rumah sakit

2 Jenis (Alat kesehatan kedokteran umum dan anak) 9 unit 2 Jenis (Alat kesehatan kedokteran umum dan anak) 9 unit 100

5.2 Pengadaan Alat Rumah Tangga 1.680.000.000 0 0 ROKOK PAJAK Jumlah alat rumah tangga yang dibeli

Belanja pegawai 1 paket, Belanja modal 1 paket 0 0

5.3 Pengadaan Alat Kedokteran Rumah Sakit 7.024.511.000 5.965.370.934 84,92 DAK Pembeliaan alat kedokteran 6 Paket 6 Paket 100

6.

Program Pembinaan Lingkungan Sosial di Kawasan Industri Hasil Tembakau

2.500.000.000 1.957.839.919 78,31

6.1

Penyediaan/pemeliharaan Sarana Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Yang Terkena Penyakit Akibat Dampak Konsumsi Rokok dan penyakit lainnya

2.500.000.000 1.957.839.919 78,31 DBH-CHT Terlaksananya pengadaan gedung poliklinik jantung dan paru-paru penyakit akibat dampak asap rokok

1 Paket 1 Paket 100

Dari pelaksanaan program dan kegiatan diatas permasalahan dan solusi diantaranya : Permasalahan yang dihadapi (realisasi <75%) antara lain :

a. Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD realisasi (72,35%) ini dikarenakan ada efisiensi dalam belanja barang dan jasa yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan operaional pelayanan dan beberapa belanja modal belum direalisasikan karena dilakukan penyesuaian sehingga pemenuhan akan dilaksanakan pada anggaran tahun 2017.

b. Kegiatan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD realisasi (40,94%) ini dikarenakan anggaran pada sub kegiatan penyediaan jasa tenaga BLUD belum terealisasi karena menunggu terbitnya regulasi yang mengatur dan sub kegiatan penyusunan perundang-undangan dan perlindungan hukum belum sepenuhnya terealisasi dikarenakan untuk anggaran bantuan hukum hanya direalisasikan apabila ada kasus hukum yang terjadi di Rumah Sakit. 2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan

kegiatan penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun realisasi (52,16%) dikarenakan honor untuk tenaga akuntansi dibayarkan pada waktu tenaga mulai bekerja pada pertengahan tahun. 3. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit/Rumah Sakit

Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata dengan kegiatan pengadaan alat rumah tangga belum bisa direalisasikan dikarenakan setelah dilakukan review volume pekerjaan pengelolaan linen Rumah Sakit (Laundry) masih dapat dipenuhi dengan peralatan yang sekarang sudah ada.

Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain : 1. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD :

a. Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD tetap melakukan efisiensi dalam belanja barang dan jasa yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan operaional pelayanan dan beberapa belanja modal yang belum direalisasikan karena adanya penyesuaian anggaran tahun 2016 akan direalisasikan atau dilaksanakan pada anggaran tahun 2017.

b. Sub kegiatan penyediaan jasa tenaga BLUD yang belum terealisasi karena menunggu terbitnya regulasi yang mengatur tenaga BLUD di Rumah Sakit sehingga sub kegiatan penyediaan jasa tenaga BLUD akan direalisasikan pada Tahun anggaran 2017. Untuk sub kegiatan penyusunan perundang-undangan dan perlindungan hukum belum sepenuhnya terealisasi dikarenakan untuk anggaran bantuan hukum hanya direalisasikan apabila ada kasus hukum yang terjadi di Rumah Sakit untuk selanjutnya akan direalisasikan melalui kerjasama dengan ahli hukum kesehatan dan kerjasama dengan pengacara negara (Kejaksaan Negeri). 2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan

kegiatan penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun anggaran untuk tenaga akuntansi bisa dibayarkan penuh karena tenaga sudah mulai bekerja dari awal tahun.

3. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit/Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata dengan kegiatan pengadaan alat rumah tangga belum bisa direalisasikan dikarenakan setelah dilakukan review volume pekerjaan pengelolaan linen Rumah Sakit (Laundry) masih dapat dipenuhi dengan peralatan yang sekarang sudah ada, jadi di Tahun 2017 masih belum dilaksanakan karena anggaran diprioritaskan untuk pembangunan gedung Instalasi bedah sentral (IBS) Rumah Sakit beserta peralatan kesehatan penunjang lainnya.

B A B IV

P E N U T U P

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas RSUD Waluyo Jati Kraksaan dalam melaksanakan berbagai kewajiban pembangunan di bidang kesehatan. RSUD Waluyo Jati Kraksaan mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintah yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan di bidang kesehatan kepada masyarakat. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana secara efektif dan efisien. Fungsi utama dari RSUD Waluyo Jati Kraksaan adalah menyelenggarakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan non medis, pelayanan dan asuhan keperawatan, pelayanan rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, dan administrasi umum & keuangan. Indikator keberhasilan kinerja yang dicapai dapat dilihat dari prosentase capaian kinerja pada setiap kegiatan. Sedangkan dari segi anggaran tiap kegiatan terealisasi sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan evaluasi terhadap indikator sasaran yang telah disepakati dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2013–2018, sesuai dengan tahapan target pencapaian per tahun, maka pada tahun 2016 seluruh indikator sasaran sudah dapat diidentifikasi perkembangan capaiannya. Dari seluruh indikator sasaran sudah bisa diidentifikasi tingkat capaiannya, meskipun disadari masih terdapat kekurangan dalam penyelenggaraan pencapaian kinerja kesehatan selama tahun 2016. Hal ini akan menjadi acuan untuk perbaikan strategi dan kebijakan untuk penyelesaian masalah pada tahun berikutnya.

Untuk mempertahankan dan memperbaiki kinerja yang telah dicapai, sangat

diharapkan adanya kerjasama dan saling pengertian antara berbagai pihak yang

terkait dengan tugas dan fungsi RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten

Probolinggo dalam hal :

1. Perubahan pandangan tentang capaian kegiatan berdasarkan anggaran menjadi capaian kegiatan berdasarkan hasil kinerja yang dapat diukur, sehingga perlu disosialisasikan secara terus menerus. 2. Peningkatan penanganan program secara terpadu, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program

dan kegiatan secara terus menerus dengan data yang telah dimiliki oleh rumah sakit.

3. Pengkoordinasian secara teknis dengan instansi terkait dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan khususnya yang berkenaan dengan pembangunan fisik dan fasilitas kesehatan.

Dokumen terkait