• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) TAHUN 2016 RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) TAHUN 2016 RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

TAHUN 2016

RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT karena dengan

ridhoNya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) RSUD Waluyo Jati Kraksaan

Kabupaten Probolinggo Tahun Anggaran 2016 ini dapat terselesaikan. Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun Anggaran 2016 ini merupakan

rangkuman dari kegiatan-kegiatan yang terlaporkan dan terkompilasi dari beberapa

bidang di Rumah Sakit. Penyusunan LKj IP ini mengacu pada dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018, Rencana

Strategis (RENSTRA) RSUD Waluyo Jati Kraksaan Tahun 2013-2018, Rencana

Kerja RSUD Waluyo Jati Kraksaan Tahun 2016, dan Perjanjian Kinerja RSUD

Waluyo Jati Kraksaan Tahun 2016.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun Anggaran 2016 ini berisi

informasi mengenai aktivitas dan segala sesuatu yang telah dicapai Rumah Sakit

Umum Daerah Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo tahun 2016.

Diharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun Anggaran 2016 ini

dapat dijadikan bahan acuan bagi peningkatan mutu pelayanan dan pengembangan

Rumah Sakit Umum Daerah Waluyo Jati Kraksaan di masa mendatang.

Kami menyadari bahwa isi dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP)

Tahun Anggaran 2016 ini masih belum sempurna, oleh karena itu saran dan kritik

yang membangun sangat kami harapkan, sehingga akan lebih sempurna di masa

mendatang.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun Anggaran 2016 ini, kami

sampaikan terima kasih.

Kraksaan, Februari 2017

Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan

dr. Endang Astuti, MM

Pembina Utama Muda

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

i

Daftar Isi

ii

Ikhtisar Eksekutif

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...

1

1.2 Landasan Hukum...

2

1.3 Maksud dan tujuan ... 3

1.4 Gambaran Umum ... 3

1.5 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ...

21

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A.

Rencana Strategis ...

22

B.

A.1 Visi ...

22

A.2 Misi ...

22

A.3 Tujuan ...

23

A.4 Kebijakan ...

23

A.5 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja... 23

A.6 Rencana Kinerja Tahunan...

24

B. Perjanjian Kinerja ... 26

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A.

Capaian Kinerja Organisasi ... 27

B.

Realisasi Anggaran ... 31

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN

LAMPIRAN I

Perjanjian Kinerja Tahun 2016

(4)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) 2016 RSUD Waluyo Jati

Kraksaan Kabupaten Probolinggo berisi tentang capaian kinerja selama tahun 2016

yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Probolinggo tahun 2013 – 2018 dan Rencana Strategis RSUD Waluyo Jati Kraksaan,

Rencana Kerja (Renja) dan Perjanjian kinerja Tahun 2016. RSUD Waluyo Jati

Kraksaan melaksanakan 6 program yang meliputi 9 kegiatan dengan 3 sasaran dan 9

Indikator Kinerja Utama dalam tujuan mencapai Visi dan Misi yang sudah

ditetapkan.

Untuk menilai keberhasilan kenerja RSUD Waluyo Jati Kraksaan adalah

dengan melihat capaian Indikator Kinerja Utama RSUD Waluyo Jati Kraksaan yang

terdiri dari : Sales growth rate (SGR), Cost recovery rate (CRR), Indeks kepuasan

masyarakat, BOR, ALOS, BTO, TOI, NDR dan GDR. Indikator diatas juga

digunakan sebagai alat monitoring dan evaluasi serta tolok ukur untuk mengukur

kinerja penyelenggaraan kewenangan daerah berkaitan dengan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat.

Untuk mewujudkan keberhasilan kinerja RSUD Waluyo Jati Kraksaan Tahun

2016 diperlukan anggaran belanja sebesar Rp 131.009.645.196 dengan realisasi

sebesar Rp 101.774.890.496,- (77,68 ) dan Pendapatan yang ditargetkan RSUD

Waluyo

Jati

sebesar

Rp

72.000.000.000

yang

terealisasi

sebesar

Rp

67.890.006.547,85 (94,29%).

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan suatu sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan peningkatan kinerja yang terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan dimulai dari proses penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), atau Rencana Strategis Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Renstra-SKPD), perencanaan kinerja yang dijabarkan ke dalam Rencana Kinerja Tahunan serta ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja, kemudian pengukuran kinerja dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama; pengelolaan data kinerja yang dilakukan dengan cara mencatat, mengolah dan melaporkan data kinerja serta selanjutnya dilaporkan melalui pelaporan kinerja serta dievaluasi dalam reviu dan evaluasi kinerja.

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah (Lkj IP) yang disusun secara periodik. Selain berperan sebagai instrumen pertanggungjawaban kepada masyarakat, Lkj IP juga merupakan sarana untuk memperbaiki kinerja organisasi periode berikutnya.

Penyusunan LKj IP adalah untuk menggambarkan penerapan Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi di masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaian sasaran saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kualitas capaian kinerja yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunan LKj IP juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance, yaitu dalam rangka terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingkungan pemerintah.

LKjIP merupakan bentuk komitmen nyata RSUD Waluyo Jati Kraksaan dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang diatur kemudian dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan secara teknis diatur dalam Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.2 LANDASAN HUKUM

Pelaksanaan penyusunan LKj IP RSUD Waluyo Jati Kraksaan tahun 2016 dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LKj IP, yaitu : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

(6)

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Pertimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

3. Undang-undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional;

4. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

5. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, LKPJ KDH kepada DPRD dan Informasi LPPD kepada masyarakat;

6. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan secara teknis;

7. Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

8. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) Kabupaten Probolinggo Tahun 2008-2013;

9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 6 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lkj IP) RSUD Waluyo Jati Kraksaan Tahun 2016 disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja organisasi RSUD Waluyo Jati Kraksaan dalam satu tahun anggaran dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang ingin dicapai.

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) RSUD Waluyo Jati Kraksaan adalah sebagai sarana bagi RSUD Waluyo Jati Kraksaan dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Penyusunan LKj IP juga merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja sebagai upaya meningkatkan kinerja secara berkesinambungan bagi instansi pemerintah (performance improvement) di masa yang akan datang.

1.4 GAMBARAN UMUM

RSUD Waluyo Jati Kraksaan diresmikan oleh Gubernur kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur pada tanggal 06 Januari 1982. RSUD Waluyo Jati Kraksaan berlokasi di Jl. Dr. Soetomo No.1 Kraksaan Kabupaten Probolinggo di Desa Kandang Jati Kulon Kecamatan Kraksaan dengan luas areal tanah 35.000 m2. Dari tahun ke tahun RSUD Waluyo Jati Kraksaan mengembangkan pelayanan dengan membangun berbagai unit pelayanan di lahan tersebut.

(7)

Pada tahun 2002 RSUD Waluyo Jati Kraksaan telah berstatus swadana dengan berbentuk Badan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (BPKM) berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor: 10 Tahun 2002. RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN KABUPATEN PROBOLINGG0 telah menjadi Rumah Sakit kelas C Non Pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.105/MENKES/SK/II/1988 dan Instruksi Gubernur No. 26 tahun 1983.

RSUD Waluyo Jati Kraksaan telah mendapatkan ijin operasional berdasarkan Keputusan Bupati Probolinggo Nomor: 440/872/426.12/2011 tentang Pemberian Ijin Operasional kepada Rumah Sakit Umum Daerah Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Pada tahun 2002 RSUD Waluyo Jati Kraksaan telah terakreditasi 5 program pelayanan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. YM.00.03.2.2.562. Pada tahun 2012, RSUD Waluyo Jati terakreditasi tingkat lanjut 12 pelayanan berdasarkan sertifikat akreditasi Rumah Sakit Nomor : KARS-SERT/264/i/2012. Sehubungan dengan hal itu, saat ini RSUD Waluyo Jati Kraksaan sedang bersiap dalam menyongsong akreditasi versi terbaru yaitu versi 2012.

RSUD Waluyo Jati Kraksaan Mulai tanggal 31 Desember 2010 melalui penetapan dengan SK Bupati Nomor : 445/1001/426.12/2010 RSUD Waluyo Jati Kraksaan sudah berstaus BLUD penuh. RSUD Waluyo Jati Kraksaan juga telah mendapatkan sertifikat ISO 9001 : 2008 dari Worldwide Quality Assurance (WQA) dan telah sukses dengan Renewal ISO 9001:2008 yang diadakan pada Desember 2016.

1.5 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif, pencegahan dan pelayanan rujukan kesehatan serta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan tenaga kesehatan, penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, RSUD Waluyo Jati mempunyai fungsi :

1.

Penyelenggaraan pelayanan medik ;

2.

Penyelenggaraan penunjang medis dan non medis ;

3.

Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan ;

4.

Penyelenggaraan pelayanan rujukan ;

5.

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ;

6.

Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan ;

7.

Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan ;

8.

Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan bidang

tugasnya.

Susunan Organisasi RSUD Waluyo Jati Kraksaan :

1) Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Waluyo Jati, terdiri dari : a) Direktur,

b) Sekretariat, c) Bidang Keuangan, d) Bidang Pelayanan,

(8)

e) Bidang Penunjang. f) Instalasi,

g) Kelompok Fungsional. 2) Sekretariat membawahi :

a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan ; b. Sub Bagian Kepegawaian ;

c. Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan. 3) Bidang Keuangan membawahi :

a. Seksi Anggaran dan Pengelolaan Keuangan ; b. Seksi Akuntansi.

4) Bidang Pelayanan membawahi : a. Seksi Pelayanan Medik ; b. Seksi Pelayanan Keperawatan. 5) Bidang Penunjang membawahi :

a. Seksi Penunjang Medik ; b. Seksi Penunjang Non Medik. 6) Instalasi terdiri dari :

a. Instalasi Rawat Jalan b. Instalasi Rawat Inap c. Instalasi Gawat Darurat d. Instalasi Kamar Operasi e. Instalasi Radiologi f. Instalasi Farmasi g. Instalasi Gizi

h. Instalasi Laboratorium i. Instalasi Rekam Medik j. Instalasi Pemeliharaan Sarana k. Instalasi Kamar Jenazah

l. Instalasi Sterilisasi Instrumen (CSSD) 7) Kelompok Fungsional terdiri dari :

a. Komite Medik ; b. Komite Keperawatan ; d. Satuan Pengawas Internal ; d. Tim Mutu.

Sekretariat dan Bidang, masing-masing dipimpin oleh seorang Sekretaris dan Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur.

Uraian tugas dan fungsi :

1. Direktur

(1)Direktur mempunyai tugas memimpin, menetapkan kebijakan, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas Rumah Sakit Umum Daerah.

(9)

a.

Penetapan RSB Rumah Sakit Umum Daerah dengan mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Probolinggo ;

b.

Penetapan RBA tahunan ;

c.

Perencanaan, pelaksanaan, penetapan, pengkoordinasian, pemonitoran dan

pengevaluasian seluruh kegiatan di Rumah Sakit Umum Daerah baik pelayanan

medis, pelayanan penunjang medis dan non medis, pelayanan dan asuhan

keperawatan, pelayanan rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan

pengembangan serta pelayanan administrasi umum dan keuangan ;

d.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas

dan fungsinya ;

e.

Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan

fungsinya kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

2. Sekretariat

(1)

Sekretaris mempunyai tugas :

a.

Menyiapkan RSB ;

b. Melaksanakan ketatausahaan, urusan rumah tangga, perlengkapan kantor, pengelolaan produk hukum, pengelolaan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan, administrasi kepegawaian, perencanaan, penyusunan program, evaluasi dan pelaporan Rumah Sakit Umum Daerah.

(2)

Untuk melaksanakan tugas, Sekretaris mempunyai fungsi :

1.

Pelaksanaan ketatausahaan dan tata kearsipan, urusan rumah tangga, logistik

umum pertamanan, dan perlengkapan kantor ;

2.

Pengkoordinasian, perumusan dan penelaahan peraturan

perundang-undangan Rumah Sakit Umum Daerah ;

3.

Pelaksanaan administrasi kepegawaian ;

4.

Penyediaan semua fasilitas dan pengkoordinasian pendidikan dan pelatihan bagi

karyawan, baik medis, penunjang medik, perawatan dan umum ;

5.

Pelaksanaan pemasaran sosial Rumah Sakit Umum Daerah ;

6.

Perencanaan, pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia Rumah Sakit

Umum Daerah ;

7.

Penyusunan, evaluasi dan pelaporan rencana strategi Rumah Sakit Umum Daerah ;

8.

Pengkoordinasian penyusunan rencana program pengembangan, evaluasi dan

pelaporan Rumah Sakit Umum Daerah ;

9.

Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan penelitian di Rumah

Sakit Umum Daerah ;

10.

Pelaksanaan dan pelaporan audit program dan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum

Daerah ;

(10)

11.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh direktur sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Sekretariat terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan ; 2. Sub Bagian Kepegawaian ;

3. Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan.

Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas :

a.

Melakukan penyusunan rencana Sub Bagian Umum dan Perlengkapan berdasarkan

rencana kerja Rumah Sakit Umum Daerah ;

b.

Melaksanakan surat menyurat, tata kearsipan, urusan rumah tangga, logistik umum

dan perlengkapan kantor ;

c.

Melaksanakan pengaturan keamanan dan ketertiban Rumah Sakit Umum Daerah ;

d.

Melaksanakan pengelolaan kebersihan dan lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah ;

e.

Melaksanakan pengelolaan pemakaian dan pemeliharaan kendaraan;

f.

Menyiapkan bahan untuk menyusun dan menyempurnakan organisasi dan tata

laksana ;

g.

Melakukan telaah kebijakan dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan terkait ;

h.

Melaksanakan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas dan inventaris

serta melakukan pencatatan lokasi dan mutasi barang ;

i.

Melaksanakan penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier ;

j.

Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya ;

k.

Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Sekretaris.

Kepala Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas :

a.

Melakukan penyusunan rencana Sub Bagian Kepegawaian berdasarkan

melaksanakan administrasi kepegawaian dan mengusulkan pemberian tanda

jasa/penghargaan ;

b.

Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pendidikan dan pelatihan bagi

karyawan baik medis, penunjang medis, perawatan dan umum ;

c.

Melaksanakan tugas perencanaan dan pengelolaan serta evaluasi sumber daya

manusia Rumah Sakit Umum Daerah ;

d.

Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling

mendukung ;

e.

Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan memproses kedudukan

hukum pegawai untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai ;

(11)

f.

Menyiapkan dan memelihara data yang berhubungan dengan kepegawaian ;

g.

Melakukan analisis jabatan, analisis beban kerja dan pelaporan ;

h.

Melakukan penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier ;

i.

Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya ;

j.

Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Sekretaris.

Kepala Sub Bagian Perencanan dan Pengembangan mempunyai tugas :

a.

Mengkoordinir dan menyiapkan bahan untuk penyusunan RSB Rumah Sakit Umum

Daerah ;

b.

Melakukan penyusunan rencana Sub Bagian Perencanan dan Pengembangan

berdasarkan Rencana Kerja Rumah Sakit Umum Daerah ;

c.

Mengkoordinasikan naskah usulan anggaran tahunan dari masing-masing ruang

instalasi atau unit kerja ;

d.

Merencanakan pemasaran sosial Rumah Sakit Umum Daerah ;

e.

Mengkoordinir laporan tahunan Rumah Sakit Umum Daerah, laporan akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah, laporan pertanggungjawaban pada Kepala Daerah

setiap tahun serta jenis-jenis pelaporan lainnya ;

f.

Melaksanakan evaluasi target pencapaian pendapatan asli daerah yang berasal dari

Rumah Sakit Umum Daerah ;

g.

Melaksanakan monitoring dan menyusun pelaksanaan kegiatan penelitian di Rumah

Sakit Umum Daerah ;

h.

Mengumpulkan dan menyimpan data temasuk data statistik dalam rangka persiapan

penyusunan program, pengembangan, evaluasi dan pelaporan Rumah Sakit Umum

Daerah ;

i.

Melakukan koordinasi dan sinkronisasi dalam rangka penyusunan program kegiatan,

pengembangan, evaluasi dan pelaporan Rumah Sakit Umum Daerah;

j.

Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling

mendukung ;

k.

Melakukan penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier ;

l.

Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya ;

m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Sekretaris.

3.

Bidang Keuangan

(1)

Bidang Keuangan mempunyai tugas :

(12)

b.

Melaksanakan pengelolaan keuangan mulai dari perencanaan sampai dengan

pelaporan.

(2)

Untuk melaksanakan tugas, Bidang Keuangan mempunyai fungsi :

1. Pengusulan rancangan kebijakan serta rencana kerja di Bidang Keuangan ; 2. Pengkoordiniram penyusunan RBA dan RKA Rumah Sakit Umum Daerah ;

3. Pengelolaan perbendaharaan dan administrasi keuangan Rumah Sakit Umum Daerah ; 4. Pertanggungjawaban keuangan Rumah Sakit Umum Daerah ;

5. Penyusunan laporan kinerja keuangan BLUD ;

6. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

Bidang Keuangan, terdiri dari :

a. Seksi Anggaran dan Pengelolaan Keuangan ; b. Seksi Akuntansi ;

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Keuangan.

Kepala Seksi Anggaran dan Pengelolaan Keuangan mempunyai tugas :

a. Melakukan penyusunan rencana Seksi Anggaran dan Pengelolaan Keuangan berdasarkan rencana kerja Rumah Sakit Umum Daerah;

b. Menyiapkan bahan rancangan kebijakan serta rencana kerja di Seksi Anggaran dan Pengelolaan Keuangan ;

c. Melakukan penyusunan RBA dan RKA Rumah Sakit Umum Daerah ; d. Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja Rumah Sakit Umum Daerah; e. Menyelenggarakan pengelolaan kas, utang dan piutang Rumah Sakit Umum Daerah ; f. Melaksanakan koordinasi dalam rangka mobilisasi dana ;

g. Melakukan pengelolaan gaji pegawai dan remunerasi ;

h. Melakukan verifikasi dalam penganggaran dan pengelolaan keuangan ;

i. Menyusun dan memeriksa laporan pertanggungjawaban keuangan dan kegiatan mobilisasi dana ;

j. Menyiapkan bahan untuk penyusunan laporan kinerja keuangan BLUD ;

k. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung ; l. Melakukan penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

m. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya ;

n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Kepala Bidang Keuangan.

Kepala Seksi Akuntansi mempunyai tugas :

a. Melakukan penyusunan rencana Seksi Akuntansi berdasarkan rencana kerja Rumah Sakit Umum Daerah ;

(13)

c. Menghimpun bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan administrasi keuangan ;

d. Menyusun kebijakan pengelolaan keuangan pada nilai barang, aset tetap dan investasi ;

e. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan dan akuntansi ; f. Melakukan penyusunan laporan keuangan dan laporan kinerja keuangan BLUD ;

g. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung; h. Melakukan penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

i. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya;

j.

Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Kepala Bidang Keuangan.

4.

Bidang Pelayanan

(1) Bidang Pelayanan mempunyai tugas :

1. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan medik dan asuhan keperawatan ;

2. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan medik dan asuhan keperawatan.

(2) Untuk melaksanakan tugas, Bidang Pelayanan mempunyai fungsi :

1. Pengusulan rancangan kebijakan serta rencana kerja di Bidang Pelayanan ;

2. Pengkoordinasian seluruh kegiatan unit pelaksana dan instalasi serta kelompok fungsional terkait yang secara langsung memperlancar kegiatan pelayanan medik dan asuhan keperawatan ;

3. Pengaturan dan pengendalian kegiatan pelayanan medik dan asuhan keperawatan pada unit pelaksana ;

4. Penyusunan laporan kinerja pelayanan medik dan keperawatan. Bidang Pelayanan, terdiri dari :

a. Seksi Pelayanan Medik ; b. Seksi Pelayanan Keperawatan ;

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan.

Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas :

a. Melakukan penyusunan rencana Seksi Pelayanan Medik sesuai dengan rencana kerja Rumah Sakit Umum Daerah ;

b. Menyiapkan bahan rancangan kebijakan serta rencana kerja di Seksi Pelayanan Medik ; c. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan unit pelaksana dan instalasi pelayanan medik serta

kegiatan kelompok fungsional yang secara langsung memperlancar dan meningkatkan mutu kegiatan pelayanan medik ;

d. Menyiapkan bahan untuk penyusunan laporan kinerja pelayanan medik ;

e. Mengendalikan dan mengatur kegiatan pelayanan medik pada unit pelaksana fungsional ; f. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung ; g. Melakukan pengawasan pada pemulangan pasien ;

h. Menyusun, mengajukan penetapan, memeriksa, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan alur dan standar pelayanan medik ;

(14)

j. Melakukan pengembangan profesi tenaga medis ;

k. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan profesi tenaga medis ke Sub Bagian Kepegawaian melalui Kepala Bidang Pelayanan;

l. Melakukan penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

m. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya ;

n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Kepala Bidang Pelayanan. Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas :

a. Melakukan penyusunan rencana Seksi Pelayanan Keperawatan sesuai dengan rencana kerja Rumah Sakit Umum Daerah ;

b. Menyiapkan bahan rancangan kebijakan serta rencana kerja di Seksi Pelayanan Keperawatan ;

c. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan unit pelaksana dan instalasi yang secara langsung memperlancar kegiatan asuhan keperawata ;

d. Menyiapkan bahan untuk penyusunan laporan kinerja pelayanan keperawatan ;

e. Mengendalikan dan mengatur kegiatan asuhan keperawatan pada unit pelaksana dan instalasi ;

f. Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pelayanan asuhan keperawatan ;

g. Menyusun, memeriksa, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan alur dan standar keperawatan ;

h. Melaksanakan kegiatan untuk pengembangan profesi tenaga keperawatan ;

i. Melakukan penyusunan program pengembangan dan pembinaan pelayanan asuhan keperawatan yang profesional dan bermutu ;

j. Melakukan pembinaan, memantau serta menilai penerapan standar dan etika profesi keperawatan secara langsung dalam rangka peningkatan mutu tenaga keperawatan dalam pelaksanaan tugas ;

k. Melakukan penyusunan standar kebutuhan sumber daya (meliputi tenaga dan logistik keperawatan) yang diperlukan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan pasien ; l. Melakukan evaluasi kegiatan perawatan ;

m. Melakukan pengembangan profesi tenaga keperawatan ;

n. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan profesi tenaga keperawatan ke Sub Bagian Kepegawaian melalui Kepala Bidang Pelayanan ;

o. Mengkoordinasikan dan mengendalikan penggunaan alat/fasilitas keperawatan serta pemeliharaannya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan fungsi alat untuk efisiensi dan optimalisasi pemanfaatannya ;

p. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan asuhan keperawatan dalam rangka menunjang kelancaran kegiatan asuhan keperawatan pada instalasi terkait ;

q. Menyiapkan kebutuhan, memelihara dan mengatur serta memantau penggunaan peralatan keperawatan ;

r. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung ; s. Melakukan penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

(15)

t. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya ;

u. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Kepala Bidang Pelayanan.

5. Bidang Penunjang

(1) Bidang Penunjang mempunyai tugas :

a. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan non medik ; b. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kegiatan penunjang.

(2) Untuk melaksanakan tugas, Bidang Penunjang mempunyai fungsi :

a. Pengusulan rancangan kebijakan serta rencana kerja di Bidang Penunjang ;

b. Pengkoordinasian seluruh kegiatan unit dan instalasi penunjang yang secara tidak langsung memperlancar kegiatan pelayanan ;

c. Pengaturan, pemantauan dan pengendalian kegiatan unit dan instalasi penunjang ; d. Penyusunan laporan kinerja pelayanan penunjang.

Bidang Penunjang, terdiri dari : a. Seksi Penunjang Medik ; b. Seksi Penunjang Non Medik.

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penunjang.

Kepala Seksi Penunjang Medik mempunyai tugas :

a. Melakukan penyusunan rencana Seksi Penunjang Medik sesuai dengan rencana kerja Rumah Sakit Umum Daerah ;

b. Menyiapkan bahan rancangan kebijakan serta rencana kerja di Seksi Penunjang Medik ; c. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan unit pelaksana dan instalasi penunjang yang

dilaksanakan Rumah Sakit Umum Daerah ;

d. Menyiapkan bahan untuk penyusunan laporan kinerja pelayanan penunjang medik ; e. Menyiapkan bahan penyusunan Standar Operasional Prosedur ;

f. Melaksanakan serta mengevaluasi pelaksanaan pelayanan penunjang medik sesuai standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

g. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling pendukung; h. Melakukan penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier ;

i. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya ; j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Kepala Bidang Penunjang. (2) Kepala Seksi Penunjang Non Medik mempunyai tugas :

a. Melakukan penyusunan rencana Seksi Penunjang Non Medik sesuai dengan rencana kerja Rumah Sakit Umum Daerah ;

b. Menyiapkan bahan rancangan kebijakan serta rencana kerja di Seksi Penunjang Non Medik ; c. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan unit pelaksana dan instalasi penunjang ;

d. Menyiapkan bahan untuk penyusunan laporan kinerja pelayanan penunjang non medik ; e. Menyiapkan bahan penyusunan Standar Operasional Prosedur ;

f. Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan penunjang non medik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

(16)

h. Melakukan penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier ;

i. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya ; j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Kepala Bidang Penunjang.

6. Instalasi

(1) Instalasi adalah unit pelayanan non sruktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian Rumah Sakit Umum Daerah.

(2) Jumlah dan jenis instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit Umum Daerah yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

(3) Perubahan jumlah dan jenis instalasi ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

(4) Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi dalam jabatan non struktural yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur.

(5) Kepala Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga-tenaga fungsional dan atau non medis dan bertanggungjawab kepada Direktur melalui bidang terkait.

(6) Jenis-jenis instalasi di Rumah Sakit Umum Daerah terdiri atas : a. Instalasi Rawat Jalan

b. Instalasi Rawat Inap c. Instalasi Gawat Darurat d. Instalasi Kamar Operasi e. Instalasi Radiologi f. Instalasi Farmasi g. Instalasi Gizi

h. Instalasi Laboratorium i. Instalasi Rekam Medik j. Instalasi Pemeliharaan Sarana k. Instalasi Kamar Jenazah

l. Instalasi Sterilisasi Instrumen (CSSD)

7. Kelompok Fungsional

(1) Kelompok Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis dinas sesuai dengan keahlian yang ditetapkan berdasarkan keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Kelompok Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

(3) Kelompok Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional yang ditunjuk oleh Direktur. (4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(6) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(7) Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Direktur. Pelayanan yang dilaksanakan RSUD Waluyo Jati Kraksaan :

(17)

1. Instalasi Rawat Jalan a. Klinik Umum

b. Klinik Penyakit Dalam

c. Klinik Anak dan Tumbuh Kembang d. Klinik Bedah

e. Klinik Saraf f. Klinik Mata g. Klinik THT

h. Klinik Gigi dan Mulut

i. Klinik Kebidanan dan Kandungan j. Klinik VCT k. Klinik Fisioterapi l. Klinik TB-DOTS m. Klinik Orthopeaedi n. Klinik Jantung o. Klinik Gizi

p. Klinik Kesehatan Jiwa 2. Instalasi Rawat Inap

Instalasi rawat inap di RSUD Waluyo Jati Kraksaan dinamakan dengan nama-nama bunga dengan 250 Tempat Tidur, untuk ruang rawat inap kelas I sampai kelas III sebagai berikut :

 Ruang Mawar (Paviliun Maskin) : 36 Tempat Tidur

 Ruang Asoka (Bedah) : 44 Tempat Tidur

 Ruang Dahlia (Anak) : 28 Tempat Tidur

 Ruang Rosela (Obsgyn) : 41 Tempat Tidur

 Ruang Bougenvil (Utama) : 23 Tempat Tidur

 Ruang Melati (Dalam) : 32 Tempat Tidur Ruang rawat inap untuk VIP bernama Ruang Anggrek dengan pelayanan:

 Kelas Paviliun Tengger : 7 Tempat Tidur

 Kelas VIP : 1 Tempat Tidur

 Kelas VVIP : 3 Tempat Tidur 3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

4. Instalasi Kamar Operasi

5. ICU : 5 Tempat Tidur

6. NICU dan Perinatologi : 30 Tempat Tidur

Pelayanan Penunjang Medis

A. Pelayanan Penunjang Medis meliputi: 1. Laboratorium

2. Farmasi 3. Radiologi 4. Gizi

(18)

5. Pemulasaran Jenasah

B. Pelayanan Penunjang non medis meliputi: 1. Rekam Medis

2. Pengelolaan sarana dan pengelolahan limbah 3. CSSD dan laundry

4. Ambulans

Untuk lebih jelasnya, Struktur organisasi RSUD Waluyo Jati Kraksaan pada gamabar 1 berikut ini :

(19)

Gambar 1

STRUKTUR ORGANISASI RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO.04 TAHUN 2013

D I R E K T U R

KOMED KOMPER

SPI TIM MUTU

SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN PERENCANAAN & PENGEMBANGAN BIDANG PELAYANAN BIDANG PENUNJANG BIDANG KEUANGAN SEKSI

ANGGARAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKSI AKUNTANSI SEKSI PELAYANAN MEDIK SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN SEKSI PENUNJANG MEDIK SEKSI

PENUNJANG NON MEDIK

INSTALASI KELOMPOK

(20)

Berikut Tabel ketenagaan RSUD Waluyo Jati Kraksaan Tahun 2016

Tabel 1

PERKEMBANGAN KETENAGAAN RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN

No. Uraian 2015 2016

PNS Kontrak PNS Kontrak

I. Tenaga Medis

1. Dokter Umum 9 3 6 2

2. Dokter Spesialis Bedah 1 1

3. Dokter Spesialis Dalam 2 3

4. Dokter Spesialis Kandungan 3 3

5. Dokter Spesialis Anak 2 1 2 1

6. Dokter Spesialis Mata 1 1

7. Dokter Spesialis path.Klinik 1 1 1 1

8. Dokter Spesialis THT 1 1

9. Dokter Spesialis Radiologi 1 1

10. Dokter Spesialis Anestesi 1 1 1

11. Dokter Spesialis Syaraf 1 1

12. Dokter Spesialis Gigi Orthodensi 1 1

13. Dokter Gigi 2 2

14. Dokter Spesialis Orthopedi 1 1 1 1

15. Dokter Spesialis Paru 1 1

16. Dokter Spesialis Rehabilitasi Medis 1 1

17. Dokter Spesialis Patologi Anatomi 1

18. Dokter Spesialis Jantung 19. Dokter Spesialis Jiwa

20. Dokter Spesialis Kulit 1

II. Paramedis Perawat

1. Perawat 101 42 97 73

2. Bidan 20 13 20 40

3. Perawat Gigi 3 3

III. Paramedis Non Perawat

1. Analis / Aak 9 1 8 3 2. Apoteker 3 3 3. Asisten Apoteker 5 5 5 6 4. Penata Fisiotherapi 3 1 3 1 5. Penyuluh Kesehatan 6 1 5 1 6. Penata Anastesi 1 7. Penata Gizi 9 1 8 3 8. Sanitasi 5 5 9. Radiografi 6 6 10. Refraksionis 2 2 11. ATEM 1 1 12. D3 Anastesi 1 1 13. Rekam Medis 3 3

IV. Non Medis

1. Pasca Sarjana 2 1 3 1 2. Sarjana 16 11 32 14 3. SLTA 67 38 50 42 4. SLTP 7 13 2 12 5. SD 4 2 4 2 6. Diploma 2 5 9 6

(21)

V. Pejabat Eselon

1. Pasca Sarjana (Eselon 2 dan 3) 4 10

2. Sarjana 10 4

3. D3 / Sarmud

Jumlah Total 309 149 303 221

1.6.

SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika Penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKj IP) RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo Tahun 2016 sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN : 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Gambaran Umum

1.5 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 1.6 Sistematika Penulisan

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis 2013-2018 A.1. Visi

A.2. Misi A.3. Tujuan A.4. Kebijakan

A.5. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja A.6. Rencana Kinerja Tahunan

B. Perjanjian Kinerja BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi B. Realisasi Anggaran BAB IV. PENUTUP

(22)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A.

RENCANA STRATEGIS 2013-2018

Sesuai tugas pokok dan fungsi RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten

Probolinggo mempunyai rencana strategis tahun 2013 – 2018. Renstra tersebut

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu

untuk tahun 2013-2018 dengan memperhitungkan kekuatan, peluang, kelemahan dan

ancaman yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis RSUD Waluyo Jati

Kraksaan Kabupaten Probolinggo mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara

pencapaian tujuan dan sasaran tersebut akan diuraikan dalam bab ini. Sedangkan,

sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2016 akan dijelaskan dalam Rencana Kinerja

2016.

A.1 VISI

Sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Probolinggo serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo mempunyai visi :

MISI

A.2 MISI

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo mempunyai misi yang jelas yaitu :

Misi secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai oleh suatu organisasi dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan dalam pencapaiannya.

A.3 TUJUAN

Berdasarkan visi dan misi RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo menetapkan tujuan sebagai berikut:

”TTeerrwwuujjuuddnnyyaaPPeellaayyaannaannKKeesseehhaattaannDDiiRRSSUUDDWWaalluuyyooJJaattiiKKrraakkssaaaannYYaannggPPrrooffeessiioonnaall,,

B

Beerrmmuuttuu,, AAddiill,, MMooddeerrnn,,RRaammaahhLLiinnggkkuunnggaannddaannDDiimmiinnaattii““

- Mewujudkan Tata Kelola Rumah Sakit yang baik (good corporate governance)

- Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu didukung sumber daya yang optimal dan profesional

(23)

A.4 KEBIJAKAN

Untuk menuju visi, misi dan tujuan rumah sakit maka kebijakan yang dijalankan oleh rumah sakit adalah :

1. Penataan kelembagaan

2. Penyelenggaraan manajemen RS yang akuntabel

3. Menetapkan tim PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien) di Rumah Sakit

A.5 SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA

Penetapan tujuan strategis RSUD Waluyo Jati Kraksaan pada umumnya didasarkan pada isu-isu strategis. Tujuan menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang dan mengarahkan perumusan sasaran, program, serta kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.

Sasaran strategis adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh RSUD Waluyo Jati Kraksaan dalam kurun waktu satu tahun. Penetapan sasaran dirumuskan lebih spesifik, terukur, berorientasi pada hasil, dapat dicapai, dan memiliki kurun waktu satu tahun. RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo menetapkan sasaran sebagai berikut :

Dalam sasaran dirancang pula indikator pencapaian sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang telah diidentifikasi untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan dan disertai dengan targetnya masing-masing. Masing-masing tujuan mempunyai sasaran yang diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu perencanaan strategis secara berkelanjutan (sustainable) dan memiliki dukungan secara nyata terhadap tujuan yang ditetapkan di dalam rencana strategis. Sasaran stategis dan Indikator Kinerja RSUD Waluyo Jati Kraksaan dapat dilihat dalam tabel ini :

A.6 RENCANA KINERJA TAHUNAN

RSUD Waluyo Jati Kraksaan telah menyusun rencana kinerja Tahun 2016 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Rencana kinerja tahunan ini merupakan dasar

1. Terciptanya Tata Kelola Pelayanan Administrasi Rumah Sakit yang baik. 2. Terciptanya kualitas pelayanan yang mengutamakan kepuasan pelanggan. 3. Terwujudnya sarana prasarana RS yang modern dan SDM yang kompeten

1. Terlaksananya proses manajemen yang baik di RS 2. Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat 3. Meningkatnya kualitas mutu pelayanan RS

(24)

perencanaan serta pelaksanaan monitoring, evaluasi dan supervisi, berdasarkan target yang telah ditetapkan.

Rencana Kinerja untuk Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 selengkapnya terdapat pada tabel berikut ini :

No SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Terlaksananya proses manajemen yang baik di RS

Sales Growth Rate (SGR) 25%

Tingkat kemandirian RS (CRR) 125,4 %

2. Meningkatnya indeks kepuasan

masyarakat Indeks Kepuasan Masyarakat 80 %

3.

Meningkatnya kualitas mutu pelayanan RS

Persentase peningkatan tingkat hunian RS

(BOR) 75%

Hari lama dirawat (ALOS)

6 Hari Frekuensi pemakaian TT pada satu periode

(BTO) 50 Kali

Rata-rata hari TT tidak terpakai (TOI)

3 Hari Angka kematian bersih (NDR)

11,5 ‰ Angka kematian kasar (GDR)

30 ‰

Tabel 2. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja

(25)

B.

PERJANJIAN KINERJA

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja atau pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola.

Melalui perjanjian kinerja antara lain, diharapkan dapat terwujud komitmen antara penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Untuk Perjanjian kinerja RSUD Waluyo Jati Kraksaan dapat dilihat di lampiran I.

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

(1) (2) (3)

1. Terlaksananya proses manajemen yang baik di RS

Sales Growth Rate (SGR) Tingkat kemandirian RS (CRR)

2. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat Indeks Kepuasan Masyarakat

3. Meningkatnya kualitas mutu pelayanan RS

Persentase peningkatan tingkat hunian RS (BOR) Hari lama dirawat (ALOS)

Frekuensi pemakaian TT pada satu periode (BTO) Rata-rata hari TT tidak terpakai (TOI)

Angka kematian bersih (NDR) Angka kematian kasar (GDR)

(26)

B

B

A

A

B

B

I

II

II

I

A

A

K

K

U

U

NT

N

TA

A

BI

B

IL

L

IT

I

TA

A

S

S

K

KI

IN

NE

ER

R

JA

J

A

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan

kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai

misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan

melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Akuntabilitas kinerja tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian

target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen

Renstra Tahun 2013-2018, IKU dan Perjanjian Kinerja Tahun 2016.

A.

CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran capaian kinerja yang mencakup penetapan indikator dan capaian kinerjanya digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan dan program yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis. Rincian Pengukuran berisi indikator kinerja, target realisasinya, dan pencapaian masing-masing kegiatan dan sasaran yang disajikan dalam bentuk formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), dilanjutkan dengan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS).

Kelompok indikator kinerja yang digunakan adalah indikator kinerja input, output dan outcome. Indikator kinerja input yang digunakan adalah dana dengan satuan rupiah, sedangkan indikator output yang digunakan bervariasi tergantung pada jenis sasaran yang ditetapkan, seperti orang, program, orang/hari, bulan. Seperti juga pada indikator output, indikator kinerja outcome yang digunakan juga bervariasi tergantung pada sasaran yang ingin dicapai. Namun demikian, terdapat satu kesamaan dalam merumuskan indikator kinerja outcome maupun output ini, yaitu indikator tersebut menggambarkan sejauh mana RSUD Waluyo Jati Kraksaan melaksanakan fungsinya. Hasil yang telah dicapai Tahun 2016 berdasarkan Indikator Kinerja Utama RSUD Waluyo Jati Kraksaan adalah sebagai berikut :

a. Pencapaian Pengukuran Sasaran

Sasaran 1:

(27)

Indikator

Kinerja

Target

Realisasi

Capaian

Sales growth rate (SGR)

25%

51,13%

204,5%

Cost Recovery Rate (CRR)

125,40%

106,6%

85%

Sasaran 2:

Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat

Indikator

Kinerja

Target

Realisasi

Capaian

Indeks Kepuasan Masyarakat

80%

79,53

99,41%

Sasaran 3:

Meningkatnya Kualitas Mutu Pelayanan RS

Indikator

Kinerja

Target

Realisasi

Capaian

Persentase peningkatan tingkat

hunian RS (BOR)

75 %

60,57%

80,76%

Hari lama dirawat (ALOS)

6 Hari

3,30 hari

55%

Frekuensi pemakaian TT pada satu

periode (BTO)

50 Kali

66,14 Kali

132,28%

Rata-rata hari TT tidak terpakai

(TOI)

3 hari

2,18 Hari

72,66%

Angka kematian bersih (NDR)

11,5

26,25‰

228,26%

Angka kematian kasar (GDR)

30

50,80

169,33%

b. Pencapaian Kinerja Keuangan 1) Pendapatan (kas) :

Target Pendapatan pada tahun 2016 sebesar : Rp. 72.000.000.000 Realisasi Pendapatan yang diperoleh sebesar : Rp. 67.890.006.547,85 Pencapaian target yang diperoleh : 94,29 %

(28)

LKj IP RSUD Waluyo Jati kraksaan 2016 28 Dana yang dianggarkan dan realisasinya untuk mewujudkan pencapaian sasaran (kegiatan) yang telah ditetapkan pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3: Pencapaian Anggaran Belanja tahun 2016

No Belanja Anggaran Realisasi Capaian (%)

1. Belanja Tidak

Langsung 16.946.091.000 16.355.043.875 96,51 2. Belanja Langsung 114.063.554.196 85.419.846.621 74,88

Jumlah 131.009.645.196 101.774.890.496 77,68

Untuk rincian dana yang dianggarakan dan realisasinya serta pencapaiannya dapat dilihat dari tabel LRA (laporan Realisasi Anggaran) di lampiran II.

C. Analisa Capaian Kinerja

Pada Tahun 2016 ini jumlah TempatTidur (TT) RSUD Waluyo Jati Kraksaan mengalami penambahan dari sebelumnya berjumlah 232 TT bertambah menjadi 250 TT. Dalam pencapaian sasaran kegiatan pelayanan yang dijadikan dasar ukuran adalah BOR (Bed Occupacy Rate) yang menentukan tingkat kepadatan penggunaan tempat tidur dengan capaian sebesar 60,57% (standar Depkes 60-85%), ALOS (Average Length of Stay ) yang menggambarkan rata-rata lama perawatan dengan capaian sebesar 3,30 (standar Depkes 6-9 Hari) , BTO (Bed Turn Over) yang menunjukkan frekuensi pemakaian tempat tidur dalam setahun dengan capaian sebesar 66,14 Kali (standar Depkes 40-50 Kali), TOI (Turn Over Interval) yang menunjukkan rata-rata dimana tempat tidur tidak ditempati dari yang telah diisi ke saat terisi berikutnya dengan capaian sebesar 2,18 Hari (Standar Depkes Idealnya 1-3 Hari), NDR (Netto Death Rate) merupakan gambaran angka kematian >48 jam dengan capaian sebesar 26,25‰, dan GDR (Gross Death Rate) merupakan gambaran angka kematian umum dengan capaian sebesar 50,80‰. Dari data diatas dapat kita ketahui bahwa capaian kegiatan pelayanan untuk ALOS, BTO, NDR dan GDR belum sesuai standar yang ditentukan Depkes dan yang ditargetkan Rumah sakit, untuk BOR dan TOI sudah sesuai standar yang ditetapkan Depkes. Untuk capaian kinerja keuangan yaitu pertumbuhan pendapatan (SGR) dari target 25% dapat terealisasi 51,13% dan Tingkat kemandirian keuangan Rumah Sakit (CRR) dari target 125,40% dapat terealisasi 106,6% menunjukkan kinerja yang sangat baik.

Berikut Grafik (BOR, ALOS, BTO, TOI, NDR dan GDR) RSUD Waluyo Jati Kraksaan dalam 5 tahun terakhir.

54 56 58 60 62 64 66 BOR 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 ALOS TOI

(29)

B.

REALISASI ANGGARAN

Anggaran Pendapatan dan Belanja RSUD Waluyo Jati pada tahun 2016 merupakan penjabaran Rencana Startegi yang diimplementasikan ke dalam DPA – SKPD tahun 2016. Anggaran Pendapatan merupakan kinerja reveneu center dalam upaya mendapatkan pendapatan unit dengan realisasi sebesar Rp 67.890.006.547,85 dari target Rp 72.000.000.000 sehingga capaiannya sebesar 94,29 %. Sedangkan anggaran belanja merupakan jumlah kebutuhan setiap unit yang harus dipenuhi, yang dialokasikan sebesar Rp 131.009.645.196 dengan realisasi sebesar Rp 101.774.890.496,- sehingga capaian yang diperoleh sebesar 77,68%.

Berikut grafik pendapatan RSUD Waluyo Jati Kraksaan 3 Tahun terakhir :

0 10 20 30 40 50 60 2012 2013 2014 2015 2016 GDR NDR 0 10 20 30 40 50 60 70 80 2012 2013 2014 2015 2016 BTO

(30)

0

10.000.000.000

20.000.000.000

30.000.000.000

40.000.000.000

50.000.000.000

60.000.000.000

70.000.000.000

80.000.000.000

2014

2015

2016

Target Pendapatan Pendapatan

Berikut grafik belanja tidak langsung dan belanja langsung RSUD Waluyo Jati Kraksaan 3 Tahun terakhir :

(31)

0

2.000.000.000

4.000.000.000

6.000.000.000

8.000.000.000

10.000.000.000

12.000.000.000

14.000.000.000

16.000.000.000

18.000.000.000

2014

2015

2016

Belanja Tidak Langsung Realisasi

Grafik Belanja Langsung

0

20.000.000.000

40.000.000.000

60.000.000.000

80.000.000.000

100.000.000.000

120.000.000.000

2014

2015

2016

Belanja Langsung Realisasi

Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RSUD Waluyo Jati Kraksaan Tahun 2016 dapat juga dilihat di Tabel 4 berikut ini:

Tabel 4

Pelaksanaan Program dan Kegiatan

No. PROGRAM/KEGIATAN Alokasi Biaya Output/Keluaran

(32)

Dana 1. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD 89.352.103.796 64.129.671.264 71,77

1.1 Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD 87.689.903.796 63.449.057.281 72,35 PAD Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan kesehatan BLUD 1 paket B. Pegawai, 1 paket B. Jasa, 22 paket B.Modal 1 paket B. Pegawai, 1 paket B. Jasa, 20 paket B.Modal (74,91%) 83,2

1.2 Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD 1.662.200.000 680.613.983 40,94 PAD

Terlaksananya penyediaan sarana dan prasarana yang

mendukung kegiatan

pelayanan rumah sakit

1 paket belanja pegawai, 1 paket belanja barang dan jasa, 1 Paket B.Modal 1 paket belanja pegawai, 1 paket belanja barang dan jasa 66,66

2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.430.725.000 3.429.500.000 99,96

2.1 Penyediaan Jasa Tenaga Non PNS 3.430.725.000 3.429.500.000 99,96 DAU Jumlah karyawan non PNS diberi honor 100% 99,96% 99,96

3.

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

19.000.000 9.910.000 52,16

3.1 Penyusunan Keuangan Akhir Tahun Pelaporan 19.000.000 9.910.000 52,16 DAU Jumlah tenaga Akuntansi yang diberi honor 100% 52,16% 52,16

4. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk

Miskin 9.237.214.000 9.235.884.398 99,98 4.1 Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat

Daerah 9.237.214.400 9.235.884.398 99,98 DAU

Jenis perawatan dan

pengobatan yang dilakukan 1 paket 1 paket 100

5.

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prsarana Rumah Sakit/Rumah Sakit/Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata

9.524.511.000 6.657.041.040 69,89

5.1 Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit 820.000.000 691.670.106 84,35 ROKOK PAJAK Pembelian alat kesehatan rumah sakit

2 Jenis (Alat kesehatan kedokteran umum dan anak) 9 unit 2 Jenis (Alat kesehatan kedokteran umum dan anak) 9 unit 100

5.2 Pengadaan Alat Rumah Tangga 1.680.000.000 0 0 ROKOK PAJAK Jumlah alat rumah tangga yang dibeli

Belanja pegawai 1 paket, Belanja modal 1 paket 0 0

5.3 Pengadaan Alat Kedokteran Rumah Sakit 7.024.511.000 5.965.370.934 84,92 DAK Pembeliaan alat kedokteran 6 Paket 6 Paket 100

6.

Program Pembinaan Lingkungan Sosial di Kawasan Industri Hasil Tembakau

2.500.000.000 1.957.839.919 78,31

6.1

Penyediaan/pemeliharaan Sarana Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Yang Terkena Penyakit Akibat Dampak Konsumsi Rokok dan penyakit lainnya

2.500.000.000 1.957.839.919 78,31 DBH-CHT Terlaksananya pengadaan gedung poliklinik jantung dan paru-paru penyakit akibat dampak asap rokok

1 Paket 1 Paket 100

Dari pelaksanaan program dan kegiatan diatas permasalahan dan solusi diantaranya :  Permasalahan yang dihadapi (realisasi <75%) antara lain :

(33)

a. Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD realisasi (72,35%) ini dikarenakan ada efisiensi dalam belanja barang dan jasa yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan operaional pelayanan dan beberapa belanja modal belum direalisasikan karena dilakukan penyesuaian sehingga pemenuhan akan dilaksanakan pada anggaran tahun 2017.

b. Kegiatan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD realisasi (40,94%) ini dikarenakan anggaran pada sub kegiatan penyediaan jasa tenaga BLUD belum terealisasi karena menunggu terbitnya regulasi yang mengatur dan sub kegiatan penyusunan perundang-undangan dan perlindungan hukum belum sepenuhnya terealisasi dikarenakan untuk anggaran bantuan hukum hanya direalisasikan apabila ada kasus hukum yang terjadi di Rumah Sakit. 2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan

kegiatan penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun realisasi (52,16%) dikarenakan honor untuk tenaga akuntansi dibayarkan pada waktu tenaga mulai bekerja pada pertengahan tahun. 3. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit/Rumah Sakit

Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata dengan kegiatan pengadaan alat rumah tangga belum bisa direalisasikan dikarenakan setelah dilakukan review volume pekerjaan pengelolaan linen Rumah Sakit (Laundry) masih dapat dipenuhi dengan peralatan yang sekarang sudah ada.

Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain :

1. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD :

a. Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD tetap melakukan efisiensi dalam belanja barang dan jasa yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan operaional pelayanan dan beberapa belanja modal yang belum direalisasikan karena adanya penyesuaian anggaran tahun 2016 akan direalisasikan atau dilaksanakan pada anggaran tahun 2017.

b. Sub kegiatan penyediaan jasa tenaga BLUD yang belum terealisasi karena menunggu terbitnya regulasi yang mengatur tenaga BLUD di Rumah Sakit sehingga sub kegiatan penyediaan jasa tenaga BLUD akan direalisasikan pada Tahun anggaran 2017. Untuk sub kegiatan penyusunan perundang-undangan dan perlindungan hukum belum sepenuhnya terealisasi dikarenakan untuk anggaran bantuan hukum hanya direalisasikan apabila ada kasus hukum yang terjadi di Rumah Sakit untuk selanjutnya akan direalisasikan melalui kerjasama dengan ahli hukum kesehatan dan kerjasama dengan pengacara negara (Kejaksaan Negeri). 2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan

kegiatan penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun anggaran untuk tenaga akuntansi bisa dibayarkan penuh karena tenaga sudah mulai bekerja dari awal tahun.

3. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit/Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata dengan kegiatan pengadaan alat rumah tangga belum bisa direalisasikan dikarenakan setelah dilakukan review volume pekerjaan pengelolaan linen Rumah Sakit (Laundry) masih dapat dipenuhi dengan peralatan yang sekarang sudah ada, jadi di Tahun 2017 masih belum dilaksanakan karena anggaran diprioritaskan untuk pembangunan gedung Instalasi bedah sentral (IBS) Rumah Sakit beserta peralatan kesehatan penunjang lainnya.

(34)
(35)

B A B IV

P E N U T U P

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas RSUD Waluyo Jati Kraksaan dalam melaksanakan berbagai kewajiban pembangunan di bidang kesehatan. RSUD Waluyo Jati Kraksaan mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintah yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan di bidang kesehatan kepada masyarakat. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana secara efektif dan efisien. Fungsi utama dari RSUD Waluyo Jati Kraksaan adalah menyelenggarakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan non medis, pelayanan dan asuhan keperawatan, pelayanan rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, dan administrasi umum & keuangan. Indikator keberhasilan kinerja yang dicapai dapat dilihat dari prosentase capaian kinerja pada setiap kegiatan. Sedangkan dari segi anggaran tiap kegiatan terealisasi sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan evaluasi terhadap indikator sasaran yang telah disepakati dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2013–2018, sesuai dengan tahapan target pencapaian per tahun, maka pada tahun 2016 seluruh indikator sasaran sudah dapat diidentifikasi perkembangan capaiannya. Dari seluruh indikator sasaran sudah bisa diidentifikasi tingkat capaiannya, meskipun disadari masih terdapat kekurangan dalam penyelenggaraan pencapaian kinerja kesehatan selama tahun 2016. Hal ini akan menjadi acuan untuk perbaikan strategi dan kebijakan untuk penyelesaian masalah pada tahun berikutnya.

Untuk mempertahankan dan memperbaiki kinerja yang telah dicapai, sangat

diharapkan adanya kerjasama dan saling pengertian antara berbagai pihak yang

terkait dengan tugas dan fungsi RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten

Probolinggo dalam hal :

1. Perubahan pandangan tentang capaian kegiatan berdasarkan anggaran menjadi capaian kegiatan berdasarkan hasil kinerja yang dapat diukur, sehingga perlu disosialisasikan secara terus menerus. 2. Peningkatan penanganan program secara terpadu, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program

dan kegiatan secara terus menerus dengan data yang telah dimiliki oleh rumah sakit.

3. Pengkoordinasian secara teknis dengan instansi terkait dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan khususnya yang berkenaan dengan pembangunan fisik dan fasilitas kesehatan.

(36)
(37)

Gambar

Tabel 2. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja
Tabel 3: Pencapaian Anggaran Belanja tahun 2016
Grafik Belanja Tidak Langsung
Grafik Belanja Langsung

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Dialog dan video apa sajakah dari situs www.youtube.com dan Hallo

TAHUN 2021 KEPALA TATA USAHA WAKIL DEKAN I WAKIL DEKAN II PRODI PETERNAKAN KASUBAG AKADEMIK KASUBAG MAWA KASUBAG KEUPEG KASUBAG PERLENGKAPAN KALAB KIMIA PAKAN KALAB

Beban gaji sebesar Rp. 16.760.000.000,- tidak dikapitalisasi sebagai aktiva sumber daya manusia karena beban gaji tidak memiliki manfaat dimasa yang akan datang. Untuk itu gaji

(2) Pengangkatan dalam Jabatan Struktural setingkat lebih tinggi diutamakan bagi PNS di lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis data, maka dapat ditarik simpulan Model Springate merupakan model Zmijewski yang memiliki tingkat akurasi tertinggi

Hasil pencapaian target secara aktual dari masing-masing indikator kinerja untuk setiap sasaran strategis menjadi bahan utama di dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas

Laporan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung tahun 2019 dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator

Evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dan pencapaian sasaran perlindungan tanaman pangan triwulan II tahun 2016 dilaksanakan melalui Pengukuran Kinerja dan