• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

B. Realisasi Kinerja

Tabel 3.3 Realisasi Sasaran Kegiatan 1 (SK1)

Kegiatan

Target Realisasi Capaian Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Meningkatnya keberhasilan operasi pencarian dan pertolongan

Kecepatan tanggap (respons time) pada operasi pencarian dan pertolongan 25 menit 17,71 Menit 129,16% Keberhasilan evakuasi korban pada operasi pencarian dan pertolongan

100% 90,36% 90,36%

Realisasi Sasaran Kegiatan 1 (SK1) yaitu Meningkatnya keberhasilan operasi pencarian dan pertolongan. Dimana yang menjadi Indikator Kinerja adalah :

1. Kecepatan tanggap (response time) pada operasi pencarian dan pertolongan;

2. Keberhasilan evakuasi korban pada operasi pencarian dan pertolongan.

Selama Tahun 2020, Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru telah melaksanakan sebanyak 71 Operasi Pencarian dan Pertolongan. Yang terdiri dari :

 1 Kecelakaan Pesawat Udara / Penerbangan;  30 Kecelakaan Kapal / Pelayaran;

 4 Bencana;

 36 Kondisi Membahayakan Manusia

Cara menghitung Response Time :

Cara menghitung Rata-Rata Response Time adalah :

Cara menghitung persentase Capaian Response Time yang diperoleh :

20 20

20

Dengan Jumlah Korban keseluruhan sebanyak 267 Korban Jiwa, yang terdiri dari :

 194 Orang Korban berhasil dievakuasi Selamat

 56 Orang Korban berhasil dievakuasi dalam keadaan Meninggal Dunia  17 Orang Korban dinyatakan hilang dan tidak berhasil diketemukan

Cara menghitung persentase Capaian jumlah Korban yang berhasil dievakuasi:

Tolak ukur keberhasilan Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru dalam melaksanakan Operasi Pencarian dan Pertolongan dapat dilihat dari persentase jumlah korban yang terselamatkan dan ditemukan pada pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan. Dalam hal ini pengukuran tersebut diambil dari rata-rata prosentase yaitu jumlah korban yang ditemukan dibagi dengan jumlah korban pada kecelakaan kapal, kondisi membahayakan manusia, bencana dan kecelakaan penanganan khusus.

Untuk persentase jumlah korban terselamatkan dalam pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan diukur dari jumlah korban selamat baik dalam keadaan sehat, luka ringan dan luka berat dari jumlah total korban kecelakaan/ bencana yang terdata pada pelaksanaan tanggap darurat dapat dihitung dengan rumus:

Sedangkan untuk persentase jumlah korban yang ditemukan diukur dari jumlah korban yang selamat dan meninggal dari jumlah total korban kecelakaan/ bencana yang dilaporkan/ terdata, dalam hal ini korban hilang

% Jumlah Korban terevakuasi = (Ʃ Korban terevakuasi (selamat + meninggal) x 100% Ʃ Total Korban

dianggap sebagai kegagalan. Prosentase jumlah korban yang diketemukan dapat dihitung dengan rumus :

Beberapa Operasi Pencarian dan Pertolongan yang dilaksanakan Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru selama kurun waktu Tahun 2020.

PHOTO KETERANGAN

Operasi SAR Kecelakaan Pelayaran Kapal Pompong Terbalik di Perairan Tanjung Medang Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis

(22– 28 Januari 2020)

Operasi SAR Kecelakaan Penerbangan Pesawat TNI AU Jenis HAWK Type 209 TT di Kubang Kabupaten Kampar

(29 – 30 Januari 2020)

Dari 71 Operasi Pencarian dan Pertolongan, Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru berhasil memperoleh response time melebihi dari yang

ditargetkan 25 menit, yakni 17,71 menit. Artinya prosentase capaian melebihi target 100% yakni 129,16%. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian target indikator kinerja terdiri atas tiga jenis, yaitu maximize, minimize, dan stabilize. Untuk IKU terkait Response Time menggunakan rumus minimize, dimana Rumus minimaze berlaku bagi Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih rendah dari nilai target yang ditetapkan, semakin rendah semakin baik.

Sumber : e-sakip BPKP

Dan untuk Prosentase Korban yang berhasil dievakuasi adalah 90,36%. Dimana dari 267 orang korban, yang berhasil dievakuasi (baik selamat maupun meninggal) adalah sebanyak 250 orang. Selebihnya 17 orang korban dinyatakan hilang. Banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, diantaranya, faktor cuaca yang tidak mendukung dan gelombang yang tinggi. Selain daripada itu, perairan tempat korban tenggelam banyak dihuni binatang buas seperti buaya, sehingga menyulitkan petugas untk melakukan penyelaman. Sehingga hanya dilakukan penyisiran dan manuver circle 8.

Untuk IKU terkait Prosentase keberhasilan evakuasi korban menggunakan rumus maximize, dimana Rumus maximize berlaku bagi

Indikator Kinerja Utama yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih tinggi dari nilai target yang ditetapkan.

Tabel 3.4 Realisasi Sasaran Kegiatan 2 (SK2)

KEGIATAN

Target Realisasi Capaian SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

Meningkatnya

pelaksanaan evaluasi dan pemantauan siaga

pencarian dan pertolongan

Prosentase

Terlaksananya Siaga SAR Khusus

100% 100% 100%

Terselenggaranya Pelaksanaan Siaga SAR Khusus Tahun 2020 di Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru pada Bulan Mei adalah pelaksanaan Siaga SAR Khusus Masa Tidak Mudik Lebaran, dilaksanakan sejak tanggal 17 Mei - 01 Juni 2020 (15 hari), pelaksanaan siaga Khusus kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya dikarenakan Pandemi Covid 19, sehingga pemantauan dilakukan terbatas, tidak diperbolehkan mudik dan bepergian menggunakan MODA Transportasi apapun. serta Siaga Natal 2020/ Tahun Baru 2021. Keseluruhannya tetap mengedepankan protokol Covid 19, sehingga total pelaksanaan Siaga SAR Khusus tahun anggaran 2020 telah dilaksanakan dan telah dibuatkan Laporan serta dokumentasi pelaporan.

Tabel 3.5 Realisasi Sasaran Kegiatan 3 (SK3)

KEGIATAN

Target Realisasi Capaian SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

Meningkatnya

pelaksanaan dan evaluasi latihan pencarian dan pertolongan

Prosentase

Terlaksananya Latihan SAR Daerah

100% 100% 100%

Ditengah Situasi Pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia, termasuk kota Pekanbaru (Zona Merah), Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru berhasil melaksanakan salah satu program kerja yaitu melaksanakan Kegiatan Latihan SAR Daerah. Latihan SAR Daerah Gabungan oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru (Pos SAR Tembilahan) dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan Jambi (Pos SAR Tungkal) pada tanggal 6 - 10 Oktober 2020 mengambil tema terkait Kecelakaan Kapal di Perairan Indragiri, guna meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM khususnya Rescuer yang dimiliki Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru dan Kantor Pencarian dan Pertolongan Jambi. Kegiatan Latihan SAR Daerah ini terlaksana dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Peserta diarahkan untuk tekhnical meeting melalui zoom meeting. Latihan ini dilaksanakan dalam bentuk Latihan Posko.

Maksud diselenggarakan kegiatan Latihan SAR Daerah adalah untuk meningkatkan keterampilan personel baik Individu maupun kelompok dalam upaya menunjang keberhasilan pelaksanaan Operasi SAR, Meningkatkan kemampuan teknis tim SAR Gabungan serta kemampuan pengoperasian sarana SAR dalam Penyelenggraan Operasi SAR pada Penanganan Kecelakaan Kapal serta Meningkatkan Prosedur / tahapan dalam Operasi SAR. Tujuannya adalah agar dalam pelaksanaan tugas operasi SAR yang berasal dari berbagai unsur instansi / organisasi berpotensi SAR dapat berjalan dengan handal, cepat, tepat dan terkoordinasi dengan baik di Wilayah Kota Pekanbaru khususnya, dan Provinsi Riau pada umumnya.

Hasil dari penyelenggaraan Latihan SAR Daerah Tahun 2020 terkait Kecelakaan Kapal di Perairan Indragiri yakni Meningkatnya koordinasi dan kerjasama antara Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan Jambi. Selain itu, dapat meningkatkan kemampuan teknis tim SAR Gabungan serta kemampuan pengoperasian sarana SAR dan Pengoperasian sistem komando serta Unsur dalam Penyelenggaraan Operasi SAR pada Kecelakaan Kapal, Meningkatkan Prosedur / tahapan dalam Operasi SAR sehingga tujuan dari Latihan SAR Daerah ini tercapai dengan efektif dan efisien.

Latihan SAR Daerah ini telah membuahkan hasil meningkatkan keterampilan sumber daya manusia (SDM) dibidang SAR (Search And

Rescue) dan dalam pelaksanaan operasi SAR khususnya dalam penanganan

kecelakaan Kapal, sehingga dapat memperkecil jumlah korban kecelakaan, dan diharapkan Penanganan Operasi SAR Kecelakaan Kapal dapat berjalan dengan cepat, tepat, handal dan terkoordinasi dengan baik antar potensi SAR yang telah dibina.

Tabel 3.6 Realisasi Sasaran Kegiatan 4 (SK4)

KEGIATAN

Target Realisasi Capaian SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

Terwujudnya peningkatan pembinaan dan

pengelolaan tenaga

pencarian dan pertolongan

Prosentase Peningkatan Pembinaan dan

Pengelolaan Tenaga SAR.

Dalam pencapaian kinerja Peningkatan Pembinaan dan Pengelolaan Tenaga SAR Tahun 2020 meliputi pembinaan Kesemaptaan Jasmani bagi Rescuer, dikarenakan Pandemi Covid 19 yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia, dan Pekanbaru khususnya, maka pembinaan dan pengelolaan tenaga pencarian dan pertolongan yang biasanya dilakukan secara bersama-sama, sejak bulan maret 2020, kesemaptaan dapat dilakukan secara mandiri, ataupun berkelompok namun tetap menerapkan social distancing (jaga jarak) dan memakai masker (protokol kesehatan tetap dipatuhi). Dan hasil data kesemaptaan di serahkan ke Instruktur SAR, baik rescuer yang ada di Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru, maupun rescuer yang berada di Pos SAR Bengkalis dan Pos SAR Tembilahan, serta Unit Siaga SAR Rokan Hilir setiap selesai pelaksanaannya. Kesemaptaan Jasmani dilakukan rescuer dalam program pembinaan Rescuer, dijadwalkan 2x dalam seminggu yakni di hari Selasa dan Kamis. Perolehan 100% dari target 100% dikarenakan seluruh rescuer yang mengikuti kegiatan Kesemaptaan Jasmani.

Tabel 3.7 Realisasi Sasaran Kegiatan 5 (SK5)

KEGIATAN

Target Realisasi Capaian SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

Terlaksananya

peningkatan efektifitas pengelolaan Potensi pencarian dan pertolongan

Presentase jumlah potensi SAR yang dibina

100% 100% 100%

Pelaksanaan Pelatihan Potensi Pencarian dan Pertolongan Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru jika sesuai rencana awal DIPA, dialokasikan dana untuk 150 potensi SAR, namun di karenakan Efisiensi Anggaran Penanganan Covid 19, maka Anggaran Pelatihan Potensi Pencarian dan Pertolongan tersebut ditarik oleh Pusat, sehingga hanya tersisa dana Rp. 100.000.000 untuk melaksanakan Pelaksanaan SAR Goes To School. Oleh sebab itu, Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru hanya bisa melaksanakan giat SAR Goes To School di Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru, dengan

menghadirkan 100 siswa/siswi dari perwakilan 10 sekolah yang ada di Kota Pekanbaru. Kegiatan SAR Goes To School ini dilaksanakan pada bulan Februari 2020 (sebelum adanya wabah Pandemi Covid 19). Semua giat terlaksana dengan baik, dan berjalan dengan lancar, mendapatkan output yang sesuai dengan target, serta anggaran terserap dengan baik.

Tabel 3.8 Realisasi Sasaran Kegiatan 6 (SK 6)

KEGIATAN

Target Realisasi Capaian SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

Meningkatnya

Ketersediaan Sarana Pencarian Dan Pertolongan

Persentase Pemenuhan Sarana Pencarian dan Pertolongan (seluruh alut)

100% 45% 45%

Persentase Kesiapan Sarana Pencarian dan Pertolongan

100% 90% 90%

Persentase pemenuhan sarana pencarian dan pertolongan yang diperoleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru adalah sebesar 45%. Rendahnya nilai persentase ini dikarenakan jumlah pemenuhan sarana yang dimiliki Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru belum sesuai standar pemenuhan kebutuhan Sarana dan Prasarana sesuai SK KBSN Nomor 55/SP.01.02/BSN-2020 tentang Standar Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan.

Alut yang dimiliki Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru sesuai POK sejumlah 42 Unit. Yang terdiri dari Sarana SAR Darat, Sarana SAR Laut.

Pemeliharaan dilakukan pada seluruh alut guna kesiapsiagaan dalam pelaksanaan Operasional Kantor/Pos/Unit dalam Operasi Pencarian dan Pertolongan. Pemanasan sarana bertujuan untuk mengetahui apakah Sarana (Alut) dalam keadaan Servicesable atau Unserviceble. Dengan adanya pemeliharaan rutin terhadap Sarana yang dimiliki Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru, berdampak pada capaian Persentase Kesiapan Sarana Pencarian dan Pertolongan sebesar 100%. Hal ini tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama antara Kepala Seksi Sumber Daya, dengan semua pihak. Pengelola kendaraan selaku petugas yang bertanggungjawab terhadap kesiapan Sarana, maupun rescuer / ABK sebagai pengguna Sarana Pencarian dan Pertolongan.

Tabel 3.9 Realisasi Sasaran Kegiatan 7 (SK 7)

KEGIATAN

Target Realisasi Capaian SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

Meningkatnya ketersediaan prasarana pencarian dan pertolongan Persentase pemenuhan prasarana pencarian dan pertolongan

(Peralatan SAR Lainnya)

100% 55% 55%

Persentase pemenuhan prasarana pencarian dan pertolongan yang diperoleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru adalah sebesar 55%. Rendahnya nilai persentase ini dikarenakan jumlah pemenuhan prasarana yang dimiliki Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru belum sesuai standar pemenuhan kebutuhan Sarana dan Prasarana sesuai SK KBSN Nomor 55/SP.01.02/BSN-2020 tentang Standar Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan. Rendahnya pemenuhan prasarana yang dimiliki Kantor Pencarian dan Pertolongan tidak terlepas dikarenakan pemangkasan anggaran dalam penanganan Covid 19. Hal ini berdampak besar terhadap tertundanya sejumlah belanja modal terkait pembangunan gedung / prasarana lainnya.

Tabel 3.10 Realisasi Sasaran Kegiatan 8 (SK8)

KEGIATAN

Target Realisasi Capaian SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

Tercapainya kesiapan perangkat dan peralatan komunikasi

Persentase kesiapan Peralatan dan perangkat komunikasi SAR

100% 90% 90%

Pemeliharaan peralatan dan perangkat komunikasi dilakukan secara rutin dan berkala tergantung tingkat perawatan dan pemakaiannya. Pemeliharaan Peralatan SAR Komunikasi, Pemeliharaan Tower Antenna (Kantor dan Pos SAR) dan Pemeliharaan Communication Mobile berjalan dengan baik walaupun ada peralatan SAR Komunikasi yang dalam keadaan rusak dan tidak bisa diperbaiki. Ini terlihat dari tercapai dan terserapnya anggaran peralatan dan perangkat komunikasi SAR. Hal ini menjadikan Persentase kesiapan peralatan dan perangkat komunikasi SAR yang dicapai Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru adalah 90%.

Peralatan Komunikasi menjadi salah satu peralatan yang penting untuk dilakukan perawatan dan pemeliharaan. Hal ini dikarenakan pada setiap pelaksanaan operasi SAR, peralatan komunikasi menjadi peralatan penghubung komunikasi dengan semua pihak yang terlibat.

Tabel 3.11 Realisasi Sasaran Kegiatan 9 (SK9)

KEGIATAN

Target Realisasi Capaian SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

Terwujudnya pelaksanaan administrasi perkantoran keuangan yang akuntable, serta penghapusan dan pengelolaan BMN

Nilai atas Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (OMSPAN)

90 99,17 110,19%

Nilai atas evaluasi kinerja anggaran (SMART)

90 81,13 90,14%

Persentase penyajian laporan keuangan tepat waktu

Terwujudnya pelaksanaan Administrasi perkantoran keuangan yang akuntable, serta penghapusan dan pengelolaan BMN, tidak terlepas dari aplikasi-aplikasi pendukung yang mempermudah pengelolaan data terhadap pelaksanaan anggaran yang telah dilakukan, penyajian laporan keuangan serta evaluasi terhadap kinerja anggaran. Baik aplikasi Sipmonev, SmartDJA, monev, E-Performance, OMSPAN, e-Rekon, SAKTI, dan aplikasi lainnya yang mendukung penyampaian laporan secara tepat waktu.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru memperoleh Nilai 99,17 atas Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (OMSPAN) tahun 2020, sehingga capaian prosentase yang diperoleh adalah 110,19%. Itu artinya capaian kinerja melebihi target yang ditetapkan.

Adapun capaian Nilai atas evaluasi kinerja anggaran (SMART) Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru adalah 81,13 sehingga prosentase capaian dari target nilai 90 adalah 90,14%.

Untuk Persentase penyajian laporan keuangan tepat waktu Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru diperoleh capaian 100% dengan target 100% tepat waktu.

Tabel 3.12 Realisasi Sasaran Kegiatan 10 (SK10)

KEGIATAN

Target Realisasi Capaian SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

Terciptanya sistem evaluasi dan pelaporan yang baik

Nilai SAKIP (APIP) BB B 86%

Terciptanya sistem evaluasi dan pelaporan yang baik dengan Indikator kinerja Nilai SAKIP (APIP), Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru memperoleh nilai 60,29 (masuk kedalam kategori B) sesuai dengan data yang diperoleh dari Inspektorat.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru terus berupaya agar dalam menyusun laporan kinerja semakin lebih baik lagi baik dalam menyajikan evaluasi, dan analisis mengenai capaian kinerja, sehingga nilai sesuait target dapat tercapai.

Dokumen terkait