• Tidak ada hasil yang ditemukan

REALISASI PELAYANAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

REALISASI PELAYANAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

7.1 Perencanaan Program Tri Dharma Perguruan Tinggi

AKBID HMP harus merencanakan program pelayanan pendidikan/pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi) sebagai kegiatan utama SPMI- AKBID HMP, termasuk rancangan pengembangan pelayanan agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Perencanaan program pelayanan AKBID HMP secara rinci disampaikan dalam Program Kerja Direktur yang mengacu pada Rencana Strategis AKBID HMP.

7.1.1 Pendidikan/Pembelajaran

Mekanisme untuk memonitor perkuliahan/pembelajaran dengan cara membuat absensi kehadiran dosen dan mahasiswa, sehingga diketahui berapa kali dosen bertatap muka dengan mahasiswa. Setiap dosen melakukan perkuliahan, wajib mengisi berita acara perkuliahan. Akhir semester dilakukan evaluasi pencocokan antara berita acara dengan RPP yang dibuat di awal semester dan silabi. Jika jumlah pertemuan belum tercukupi (minimal 14 tatap muka), dosen diharap memadatkan jam perkuliahannya. Dalam penyususan silabus dan materi kuliah disusun oleh tim yang sesuai dengan bidang keahliannya dengan mempertimbangkan usulan-usulan dari dosen pengampu mata kuliah tersebut. Silabus yang telah disusun dilakukan peninjauan kembali pada setiap awal semester.

Proses belajar mengajar dilaksanakan di dalam kelas, di laboratorium dan tempat praktek seperti BPM (Bidan Praktik Mandiri), RB (Rumah Bersalin), Klinik dan Rumah Sakit.

Metode pembelajaran di dalam kelas dilakukan dengan ceramah, diskusi kelompok dan tanya jawab. Sedangkan di laboratorium pembelajaran dilakukan dengan demontrasi/simulasi yang dilakukan dosen kemudian mahasiswa melakukan praktikum satu per satu sesuai dengan yang diajarkan dosen. Proses pembelajaran di tempat praktik di luar institusi dilaksanakan setiap akhir semester selama satu bulan penuh. Mahasiswa dibimbing oleh CI (clinical instructur) lahan dan CI institusi. Selama praktik, mahasiswa melakukan proses belajar secara bed side teaching, diskusi dan tanya jawab dengan CI lahan dan CI institusi.

Penilaian kemajuan dan hasil belajar mahasiswa dilakukan secara berkala yang dapat berbentuk ujian, pelaksanaan tugas dan pengamatan dosen. Jenis ujian yang terjadwal secara resmi berupa ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), ujian tugas akhir, dan ujian tahap (UHAP).

Penilaian terhadap mahasiswa diberikan terhadap penguasaan materi yang bersifat kognitif, psikomotorik maupun afektif. Bentuk tes untuk penilaian berupa tes tulis, tes lisan dan tes perbuatan/praktikum. Bentuk nilainya berupa nilai absolut dengan rentang skor 0-100 yang berasal dari dosen mata kuliah. Nilai tersebut diambil dari nilai kuis, penugasan, UTS, laporan hasil praktikum, ujian praktikum, dan UAS. Kemudian dari nilai

absolut dikelompokkan dalam bentuk angka desimal yang menunjukkan nilai mutu antara 0.00 – 4.00.

Perhitungan nilai akhir untuk mata kuliiah tanpa praktikum, diambil dari nilai UTS, tugas lain dan UAS dengan bobot UTS 30%, tugas lain 20%, dan UAS 50%. Sedangkan pada mata kuliah dengan praktikum bobotnya UTS 15%, tugas lain 15%, UAS 35% dan praktikum 35%. Kemudian nilai akhir dari setiap mata kuliah dalam satu semester digabungkan dan dibuat rata-rata ganbaran nilai mahasiswa, disebut Indeks Prestasi (IP). Nilai tersebut akan disampaikan ke mahasiswa untuk dijadikan evaluasi terhadap hasil belajarnya.

Pada akhir masa studi, mahasiswa membuat laporan tugas akhir. Penulisan laporan tugas akhir memiliki ketentuan apabila mahasiswa sekurang-kurangnya telah menyelesaikan 85 % beban studi kumulatif yang dipersyaratkan, serta menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat untuk penyusunan dan penulisan laporan tugas akhir.

Dalam pembuatan laporan tugas akhir, mahasiswa dibimbing oleh 2 dosen pembimbing. Dosen pembimbing memberikan bimbingan kepada mahasiswa rata-rata sebanyak 11 kali sejak mulai mengambil TA hingga menyelesaikan TA. Huruf mutu laporan tugas akhir sekurang-kurangnya adalah C.

Guna menunjang kegiatan belajar mengajar, disediakan sarana prasarana dan fasilitas bagi dosen dan mahasiswa. Sarana berupa ruang kelas, dimana terdapat 6 ruang kelas, dan 2 ruang laboratorium. Di setiap

ruang kelas terdapat white board untuk menunjang kegiatan pembelajaran. LCD dan laptop disediakan setiap kegiatan belajar mengajar akan dimulai. Di Laboratorium disediakan alat-alat dan phantom yang dapat digunakan untuk simulasi dan praktek mahasiswa.

Selain melalui proses belajar mengajar didalam kelas, mahasiswa juga dapat meningkatkan pengetahuan dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan dan internet yang disediakan institusi.

Hasil Pembelajaran mahasiswa dinilai dari kompetensi yang dicapai yang diukur dari nilai mahasiswa tiap semester dan nilai UHAP. Kompetensi yang dinilai dari kegiatan UHAP meliputi KDPK (Ketrampilan Dasar Praktik Klinik), ANC (antenatal care), INC (intanatal care), PNC (Postnatal care), Askeb bayi dan Balita, Askeb KB, dan Askeb Patologi. Kompetensi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pemanfaatan lulusan sebagai seorang bidan.

7.1.2 Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Perkembangan penelitian di Institusi Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo Jawa Timur pada kurun waktu tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan sejumlah prestasi yang diraih. Meningkatnya kualitas penelitian ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah penelitian dan bervariasinya skim penelitian eksternal yang diperoleh dosen Institusi Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo melalui mekanisme kompetisi yang ketat (Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat). Akademi Kebidanan Harapan

Mulya Ponorogo Jawa Timur terus berupaya mendapatkan Paten maupun hak cipta. Sampai saat ini masih dalam proses untuk mendapatkan hak paten dan hak cipta. Selanjutnya atas capaian mutu pelayanan dan pengelolaan penelitian yang baik.

7.2 Proses Terkait Pemangku kepentingan (Mahasiswa dan Stakeholders Lainnya)

Pihak Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo melalui UPM melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelakasaan program tracer study oleh pihak Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Monev meliputi masa persiapan, proses, dan pelaporan hasil. UPM melakukan pengkajian terhadap berbagai informasi yang didapatkan dari tracer study dan feed back dari alumni dan stake holder. Rumusan hasil evaluasi akan diteruskan ke jenjang pimpinan Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo untuk selanjutnnya dijadikan bahan untuk perbaikan dalam proses pelaksanaan tracer study itu sendiri, perbaikan mutu lulusan (kurikulum dan proses pembelajaran), dan pengembangan kelembagaan untuk menopang peran Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dalam membentuk sumber daya manusia yang unggul, mandiri, dan berbudaya.

Tindak Lanjut

Tracer study terhadap lulusan lulusan terus dilakukan secara regular oleh Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo untuk menyerap masukan-masukan sebagai bahan perbaikan mutu lulusan ke depan.

Pelaksanaan Studi Pelacakan (Tracer Study)

Tracer study dilaksanakan secara regular oleh seluruh civitas Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang dirancang oleh UPM. Semua hasil tracer study dilaporkan ke Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dalam hal ini UPM, dan pihak UPM melakukan pengkajian atau evaluasi terhadap berbagai informasi yang didapat sebagai dasar pengambilan tindakan perbaikan ke depan.

7.3. Pengendalian instrumen pemantauan dan pengukuran keberhasilan

Unit kerja harus menetapkan instrumen penilaian (assessment) yang valid untuk mengukur keberhasilan pencapaian target kinerja. Pemantauan dan pengukuran harus dilakukan dalam rangka menjamin kesesuaian antara program kerja unit kerja dengan Rencana Strategis dan target yang dicapai. Pemantauan dan pengukuran bidang pendidikan mencakup semua aspek mulai dari input-proses-output, misalnya untuk unit kerja pelaksana pendidikan adalah profil kinerja mahasiswa, ujian tertulis, latihan/tugas/kuis, presensi kehadiran dan ujian akhir.

Unit kerja menetapkan instrumen dan menjamin proses untuk memastikan bahwa kuesioner penilaian kinerja atau soal ujian mahasiswa diberikan dengan konsisten, aman tanpa kebocoran dan hasilnya valid. Apabila instrumen atau perangkat lunak penilaian atau ujian ditemukan tidak valid, universitas atau unit kerja melakukan klarifikasi dan merekam tindakan perbaikan ketidakvalidan. Semua hasil penilaian dan pengukuran kinerja

direkam dan dipelihara, baik dalam bentuk cetak (hardcopy) ataupun soft copy sesuai ketentuan.

BAB 8

PENGUKURAN, ANALISIS, DAN PERBAIKAN

Pemantauan, pengukuran, analisis dan pengembangan dilaksanakan untuk mengetahui kesesuaian produk/pelayanan, kesesuaian sistem manajemen dan melakukan peningkatan berkelanjutan yang efektif. Unit Penjaminan Mutu AKBID HMP.

8.1 Rencana Pemantauan dan Pengukuran

Berdasarkan hasil perumusan isu-isu strategis dan faktor-faktor strategis lingkungan sebagaimana telah dibahas sebelumnya, diperoleh semua informasi penting yang berpengaruh terhadap kelangsungan AKBID Harapan Mulya Ponorogo, dengan memanfaatkan semua informasi penting tersebut, maka dalam bab ini akan dibahas perumusan strategi dengan menggunakan model Matriks SWOT. Strategi yang berpijak dari analisis SWOT diatas akan menggambarkan secara jelas bagaimana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dapat disesuaikan dengan peluang dan ancaman/kendala eksternal yang dihadapi.

Strategi S-O

1. Menjalin kerjasama yang lebih luas dengan Instansi Pemerintah dan Swasta untuk penguatan eksistensi Akbid Harapan Mulya Ponorogo;

2. Pengembanan SDM yang sistematis dan berkelanjutan merupakan kekuatan untuk menangkap peluang beasiswa studi lanjut bagi dosen dan pegawai administrasi;

3. Rencana Pengembangan yang sistematis dan berkelanjutan merupakan kekuatan untuk mendapatkan hibah pengembangan PTS, atau bentuk hibah lain dari Dikti atau yayasan lain secara sah;

4. Menjalin kemitraan dengan Rumah sakit, Puskesmas, BPS dan organisasi profesi untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mahasiswa di lahan praktik;

5. Status terakreditasi Akbid Harapan Mulya Ponorogo oleh BAN PT, merupakan pengakuan lembaga independent tentang kualitas pengelolaan dan mutu pendidikan dapat menjadikan Akademi untuk bisa bersaing dengan perguruan tiggi lainnya;

6. Menjalin kerjasama dengan pihak luar negeri, bekerjasama dengan IBI untuk penyaluran lulusan ke luar negeri, dan menjalin kerjasama untuk pengembangan Akademi;

Strategi S-T

1. Rencana menjalin kerjasama yang lebih luas dengan insatansi swasta maupun pemerintah akan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk studi di Akbid Harapan Mulya Ponorogo;

2. Rencana Pengembangan SDM yang berkelanjutan ke jenjang yang lebih tinggi akan meningkatkan mutu pengelolaan dan pembelajaran di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo;

3. Rencana pengembangan yang sistematis dan berkelanjutan merupakan kekuatan untuk memperkecil ancaman kebutuhan SDM kompetensi softskill yang makin meningkat;

4. Menjalin kerjasama dengan organisasi profesi untuk peningkatan kualitas mahasiswi dan lulusan;

5. Memperbaiki peringkat status akreditasi ke peringkat yang lebih baik, akan meningkatkan lagi animo masyarakat untuk belajar di Akbid Harapan Mulya Ponorogo;

Strategi W-O

1. Pembangunan Gedung Kampus milik sendiri sehingga menjamin kontinuitas pendidikan di Akbid Harapan Mulya Ponorogo;

2. Meningkatkan kemampuan kompetisi Akademik dosen dan mahasiswa merupakan upaya untuk menangkap peluang beasiswa studi lanjut;

3. Meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan karya ilmiah merupakan usaha untuk menangkap peluang hibah karya ilmiah;

4. Meningkatkan motivasi, integritas dan loyalitas, serta imbalan prestasi merupakan upaya untuk menangkap peluang dosen sebagai tenaga profesional;

5. Meningkatkan kemampuan kompetisi akademik dan menghasilkan karya ilmiah merupakan upaya menangkap peluang kebijakan pembinaan karier SDM;

6. Menjalin kerjasama dengan pihak luar negeri untuk meningkatkan daya saing lulusan dengan perguruan tinggi lain, sekaligus sebagai bahan tracer studi bagi Akbid Harapan Mulya Ponorogo;

1. Meningkatkan kompetensi dosen dengan memberikan kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi;

2. Meningkatkan ketrampilan dosen dan mahasiswa tentang teknologi informasi;

3. Menyediakan sarana prasarana untuk kepentingan belajar mahasiswa dan pengembangan Akademi di masa mendatang;

4. Meningkatkan motivasi, integritas dan loyalitas serta imbalan prestasi merupakan antisipasi terhadap ancaman tawaran dari instansi lain dengan imbalan prestasi yang lebih tinggi.

8.2 Pemantauan dan Pengukuran

Pemantauan dan pengukuran pada masing-masing unit kerja di setiap akhir program Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dilakukan oleh pimpinan guna untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem yang ada agar menunjang rencana-rencana program selanjutnya.

Dokumen terkait