• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANUAL MUTU AKBID HARAPAN MULYA PONOROGO TAHUN 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANUAL MUTU AKBID HARAPAN MULYA PONOROGO TAHUN 2014/2015"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

MANUAL MUTU

AKBID HARAPAN MULYA PONOROGO

TAHUN 2014/2015

DISUSUN OLEH : TIM PENJAMINAN MUTU

Disahkan Direvisi Manual Mutu Disetujui

Tgl. 15 April 2014 - MM.SPM.AKBID

HMP.2014

Direktur Akbid HMP

(2)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN MANUAL MUTU ……….. 1

KEBIJAKAN MUTU ………. 2 KATA PENGANTAR ……… 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………. 4 1.2 Ruang Lingkup ………. 6 1.3 Tujuan ……… 6

BAB 2 ISTILAH DAN DEFINISI ……… 8

BAB 3 LANDASAN KEBIJAKAN MUTU ………. 9

BAB 4 SISTEM MANAJEMEN MUTU ……….. 13

BAB 5 TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ……….. 16

BAB 6 PENGELOLAAN SUMBER DAYA ……… 19

BAB 7 REALISASI PELAYANAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI BAB 8 PENGUKURAN, ANALISIS, DAN PERBAIKAN ………… 22

(3)

PERNYATAAN TENTANG MANUAL MUTU

Manual Mutu (Quality Manual) ini memberikan deskripsi mengenai sistem mutu yang digunakan oleh Unit Penjaminan Mutu. Pedoman ini menjelaskan tentang kemampuan nit Penjaminan mutu dalam memenuhi persyaratan pelanggan. Selain itu, Manual Mutu ini menjadi panduan penerapan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan standar ISO 9001:2008.

Prosedur yang dinyatakan dalam Manual Mutu adalah prosedur yang didokumentasikan sesuai dengan persyaratan standar 9001:2008. Panduan ini merupakan persyaratan wajib dari sistem mutu, merupakan dokumen yang disusun untuk kepentingan institusional AKBID Harapan Mulya Ponorogo. Dengan demikian, tidak diperkenankan membuat salinan sebagian atau keseluruhan dokumen ini untuk tujuan komersial. Salinan dapat dibuat untuk tujuan pelatihan. Pengguna diharapkan memperhatikan dan hanya menggunakan edisi dokumen yang berlaku.

(4)

KEBIJAKAN MUTU

AKBID HARAPAN MULYA PONOROGO

Sebagai Akademi Kebidanan yang unggul dan terdepan dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di kawasan regional, nasional dan internasional pada tahun 2026. Unit penjaminan mutu akademi kebidanan harapan mulya ponorogo telah mengambil keputusan untuk mengadopsi SMM ISO 9001:2008 sebagai perangkat penjaminan mutu akademik di akademi kebidanan harapan mulya ponorogo. Untuk itu, unit penjaminan mutu bertekad untuk menerapkan SMM ISO 9001:2008 guna menghasilkan produk/layanan yang sesuai dengan kebutuhan dengan cara yang benar, serta memelihara kepercayaan dan kepuasan melalui pengembangan bertahap serta peningkatan mutu secara berkelanjutan. Sasaran strategis yang digunakan untuk mencapai visi misi dan tujuan adalah sebagi berikut :

1. Melaksanakan pembelajaran berbasis teknlogi dan informasi

2. Mengembangkan kedisiplinan, intelektualitas, dan keagamaan mahasiswa

3. Pengembangan SDM

4. Pengembangan sarana dan prasarana

Ponorogo, April 2014 Unit Penjaminan Mutu

(5)

KATA PENGANTAR

Manual Mutu AKBID Harapan Mulya Ponorogo ini berisi tentang kebijakan mutu, definisi, konsep, tujuan, strategi, jenis standar, prioritas SPMI-AKBID Harapan Mulya beserta penerapan dan organisasi penjaminan mutu yang dilaksanakan di AKBID Harapan Mulya. Manual Mutu (AKBID Harapan Mulya) merupakan dokumen panduan dalam menentukan sistem manajemen mutu dari organisasi mutu di AKBID Harapan Mulya untuk menjadi acuan bagi pengembangan Manual Mutu di AKBID Harapan Mulya termasuk Spesifikasi Program Studi dan Kompetensi Lulusan.

Manual Mutu ini agar dijadikan panduan bagi pengelola program, staf pengajar, staf administrasi dan mahasiswa dalam upaya pengelolaan pendidikan yang lebih baik dan peningkatan mutu berkelanjutan di AKBID Harapan Mulya.

Ponorogo, 15 April 2014 Direktur,

Akbid Harapan Mulya Ponorogo

(6)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di suatu perguruan tinggi mempunyai posisi dan arti penting karena dapat dikemukakan bahwa di masa mendatang eksistensi suatu perguruan tinggi tidak tergantung semata-mata pada pemerintah, melainkan terutama tergantung pada penilaian stakeholders

(pemangku kepentingan) tentang mutu perguruan tinggi tersebut. Agar eksistensinya terjamin, maka setiap perguruan tinggi harus menjamin mutu dengan menjalankan SPMI dalam kerangka Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPMPT) sebagaimana diwajibkan oleh Pasal 91 ayat (1) PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Perlu dikemukakan bahwa agar perguruan tinggi senantiasa mampu memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan yang senantiasa berkembang, maka SPMI juga harus selalu disesuaikan pada perkembangan itu secara berkelanjutan

(continuous improvement).

Dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di AKBID Harapan Mulya Ponorogo “mengutamakan mutu dalam memajukan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat” merupakan satu dari tiga prinsip dasar

pengembangan pendidikan. Prinsip ini ditegaskan dalam visi AKBID Harapan Mulya Ponorogo 2006 - 2014 “ Menjadi Akademi yang terdepan dan unggul dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat “.

(7)

AKBID Harapan Mulya Ponorogo melakukan penjaminan mutu internal sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan untuk mengembangkan mutu pendidikan AKBID Harapan Mulya Ponorogo secara berkelanjutan sehingga mutu penyelenggaraan pendidikan di AKBID Harapan Mulya Ponorogo diakui tidak saja secara internal, namun juga secara eksternal oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Untuk mengarahkan dan mengendalikan sistem yang berkaitan dengan mutu AKBID Harapan Mulya Ponorogo menerapkan Sistem Manajemen Mutu.

Manual Mutu AKBID Harapan Mulya Ponorogo disusun untuk mengendalikan pengelolaan pendidikan tinggi bermutu yang berstandar nasional dan memenuhi peraturan pemerintah Republik Indonesia, sehingga visi AKBID Harapan Mulya Ponorogo dapat diwujudkan melalui pelaksanaan misi dan pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam berbagai standar mutu yang ditingkatkan secara berkelanjutan. Dalam Manual Mutu ini dijelaskan keterkaitan antara kebijakan mutu, sasaran standar mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi dan Sistem Penjaminan Mutu Internal AKBID Harapan Mulya Ponorogo.

Manual Mutu SPMI sebagai panduan implementasi manajemen mutu merupakan petunjuk mengenai cara, langkah, atau prosedur tentang bagaimana SPMI- AKBID Harapan Mulya Ponorogo dilaksanakan, dievaluasi dan ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan oleh pihak-pihak yang bertanggungjawab pada semua aras di AKBID Harapan Mulya Ponorogo. Manual Mutu SPMI- AKBID Harapan Mulya Ponorogo digunakan

(8)

sebagai pemandu bagi pejabat struktural dan unit khusus SPMI- AKBID Harapan Mulya Ponorogo maupun dosen dan karyawan non dosen dalam melaksanakan SPMI sesuai wewenang dan tugas masing-masing untuk mewujudkan terciptanya budaya mutu di AKBID Harapan Mulya Ponorogo.

1.2. Ruang Lingkup

Manual mutu ini merupakan panduan implementasi SPMI- AKBID Harapan Mulya Ponorogo yang harus dipenuhi oleh unit-unit kerja di lingkungan AKBID Harapan Mulya Ponorogo. Manual mutu ini disusun dengan mengacu pada peraturan-peraturan pemerintah RI, persyaratan Standar Nasional Pendidikan dan standar mutu penyelenggaraan pendidikan akreditasi BAN-PT, persyaratan standar dan klausul Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan peraturan-peraturan AKBID Harapan Mulya Ponorogo.

1.3. Tujuan

Manual Mutu ini bertujuan untuk:

a. Menetapkan penjaminan mutu kegiatan utama (core business) yaitu tri dharma pendidikan tinggi, dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi ataupun tindakan perbaikan untuk menjamin adanya perbaikan berkelanjutan dalam memenuhi persyaratan pemangku kepentingan. b. Menjelaskan hubungan berbagai aktivitas yang terkait dalam proses di

atas.

c. Mencerminkan komitmen AKBID Harapan Mulya Ponorogo dalam peningkatan mutu secara berkelanjutan dalam bentuk tertulis, sehingga

(9)

dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.

(10)

BAB 2

ISTILAH DAN DEFINISI

a. Sistem Penjaminan Mutu (SPM) adalah sistem untuk menetapkan kebijakan, tujuan dan strategi mencapai mutu yang telah ditentukan.

b. Jaminan mutu (quality assurance) adalah seluruh proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan Perguruan Tinggi (PT) secara konsisten dan perbaikan berkelanjutan, sehingga visi dan misi PT dapat tercapai serta

stakeholders (pemangku kepentingan) memperoleh kepuasan (pemenuhan janji kepada pemangku kepentingan).

c. Mutu adalah keseluruhan karakteristik produk/pelayanan yang menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi permintaan atau persyaratan yang ditetapkan pemangku kepentingan.

d. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (PP No. 102 Tahun 2000). e. Manual Mutu (MM) adalah dokumen yang menjadi panduan untuk

menentukan sistem manajemen mutu dari organisasi AKBID Harapan Mulya Ponorogo.

(11)

f. Pemangku kepentingan (stakeholders) secara umum adalah orang perorangan atau badan yang ikut menerima pelayanan pendidikan. Pemangku kepentingan AKBID Harapan Mulya Ponorogo yaitu mahasiswa (learners) atau peserta pelatihan sebagai pemangku kepentingan utama; orang tua mahasiswa atau lembaga yang mengirim peserta pelatihan; pengguna lulusan serta tenaga kependidikan.

g. Permintaan Tindakan Koreksi adalah permintaan perbaikan oleh manajemen kepada teraudit atas dasar laporan audit agar teraudit memperbaiki KTS atau penyebab KTS.

h. KeTidakSesuaian (KTS) adalah tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan. i. Unit kerja penyelenggara pendidikan adalah fakultas dan program studi atau

lembaga selain fakultas dan program studi yang menyelenggarakan pelayanan dan pelatihan.

j. Lembaga pendukung adalah lembaga selain fakultas dan program studi yang mendukung terselenggaranya layanan pendidikan atau pelatihan.

k. Dokumen adalah informasi dan media pendukungnya. l. Borang adalah lembar isian data yang memberikan informasi.

m. Rekaman adalah dokumen atau catatan yang menyatakan hasil yang dicapai atau menujukkan bukti kegiatan yang dilakukan.

n. Produk/pelayanan yang dihasilkan organisasi pendidikan adalah pelayanan pendidikan tinggi (tri dharma PT) dimana dalam prosesnya terjadi peningkatan nilai (creating value).

(12)

o. Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi yang berkaitan dengan mutu.

p. Audit Mutu Internal adalah audit yang dilakukan oleh auditor universitas yang dikoordinir oleh Lembaga Jaminan Mutu.

q. Manual Prosedur adalah panduan bagi Fakultas dan PS dalam melaksanakan SPMI.

r. Intruksi Kerja adalah urutan-urutan instruksi yang dilakukan untuk suatu pekerjaan tertentu untuk menjamin pekerjaan berjalan sesuai standar.

(13)

BAB 3

LANDASAN KEBIJAKAN MUTU

Rujukan yang digunakan adalah:

a. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Tinggi Nasional.

b. Peraturan Pemerintah N0.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. c. Instrumen Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi

Nasional, 2008.

d. Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi BAN-PT 2011 h. Persyaratan SMM ISO 9001:2008

i. Visi dan Misi Akbid Harapan Mulya Ponorogo. j. Statuta Akbid Harapan Mulya Ponorogo.

k. Pola Tata Kelola Akbid Harapan Mulya Ponorogo. Badan Layanan Umum. Departemen Pendidikan Nasional. Akbid Harapan Mulya Ponorogo. 2008. l. Rencana Strategis (Renstra) Akbid Harapan Mulya Ponorogo Tahun 2007 –

2011.

m. Program Kerja Direktur Akbid Harapan Mulya Ponorogo. 2013 – 2017

n. Buku Pedoman Pendidikan Akbid Harapan Mulya Ponorogo. Tahun 2009 – 2010.

(14)

BAB 4

SISTEM MANAJEMEN MUTU

AKBID Harapan Mulya Ponorogo menerapkan Sistem Manajemen Mutu untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi penjaminan mutu.

4.1 Sejarah AKBID Harapan Mulya Ponorogo

Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo berdiri mulai tahun 2006 dengan diterbitkannya Surat izin penyelenggaraan yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikti nomor: 223/D/O/2006. sejak berdiri sesuai dengan visi dan misinya, maka Akbid Harapan Mulya Ponorogo memprioritaskan keunggulan dari pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Penyelanggaraan Akbid Harapan Mulya Ponorogo dibawah naungan Yayasan Brilliant Buana Husada Ponorogo. adapun susunan pengurus yayasan adalah sebagai berikut:

Pembina : Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si Ketua : Abdul Wachid, S.IP

Sekretaris : Moh. Yunus, ST

Bendahara : H. Effendi Aries, SE., MM

Pengawas : Kompol H. Bahrun Nasikin, S.Ag., MA

Yayasan bersama dengan Direktur dan jajarannya terus berupaya mengembangkan Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. sampai tahun 2014 lulusan Akbid Harapan Mulya Ponorogo sudah mencapai 365 alumni yang menyebar dari Sumatera hingga Nusa Tenggara Timur.

(15)

Mayoritas sudah bekerja sebagai PNS, Bidan Praktek Mandiri, di Puskesmas, dll.

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam menciptakan sumber daya manusia berkualitas guna mewujudkan masyarakat dengan derajat kesehatan yang tinggi, serta sebagai sarana untuk mengembangkan diri baik aspek jasmani maupun rohani. Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka keberadaan Perguruan Tinggi khususnya Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, harus mampu berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang sebagai bagian dari pembangunan nasional. Disamping itu, berdirinya Akbid Harapan Mulya Ponorogo dilandasi pemikiran sebagai berikut:

 Sebagai wahana keikutsertaan masyarakat dalam pemerataan kesempatan belajar dan meningkatkan sumber daya manusia di bidang kesehatan, karena Akbid Harapan Mulya Ponorogo adalah satu-satunya Akademi Kebidanan di Kabupaten Ponorogo.

(16)

 Dapat ikut serta memajukan program pendidikan melalui penyediaan tenaga ahli di bidang kebidanan yang kompeten dan professional dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.

Berdasarkan Izin Operasional No: 223/D/O/2006, maka Akbid Harapan Mulya Ponorogo menyelenggarakan program studi D3 Kebidanan. dan pada saat itu menjadi satu-satunya Akademi Kebidanan se wilayah eks karesidenan Madiun. seiring dengan berkembang dan persaingannya dengan Akbid baru di wilayah eks karesidenan Madiun, Akbid Harapan Mulya Ponorogo terus berbenah dan selalu berinovasi secara profesional. berdasarkan visi dan misinya Akbid Harapan Mulya Ponorogo menyelenggarakan amanah Tri Darma Perguruan Tinggi. saat ini Di Ponorogo, Akbid Harapan Mulya Ponorogo adalah satu-satunya Akbid dengan Prodi D3 Kebidanan yang sudah terakreditasi oleh BAN PT, dan satu-satunya Akbid yang memiliki Mahasiswa terbanyak dari Program Reguler maupun Program Transfer. dan satu-satunya Akbid yang sudah mewisuda 3 periode.

Dengan jalinan kerjasama dengan beberapa Rumah sakit umum baik negeri maupun swasta di Wilayah Kabupaten Madiun, Magetan, Ponorogo, Caruban, Pacitan, Trenggalek, serta BPS di Kabupaten-Kabupaten tersebut, maka mahasiswa Akbid Harapan Mulya Ponorogo tidak akan kesulitan untuk membekali mahassiwa praktek di lahan praktek. Demikian sekilas tentang Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, profil singkat ini kiranya diharapkan dapat memberikan pemahaman secara komperehensif

(17)

bagi civitas akademika Akbid Harapan Mulya Ponorogo dan masyarakat luas yang ingin mengetahui perkembangan pendidikan di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Kerjasama dari segenap sivitas akademika Akbid Harapan Mulya Ponorogo, penyelenggara pendidikan, pemerintah, dan masyarakat sangat kami harapkan dalam rangka membangun Indonesia khususnya Kabupaten Ponorogo di bidang kesehatan dan pendidikan tinggi kesehatan.

1. Nama Yayarsan :

YAYASAN BRILLIANT BUANA HUSADA PONOROGO

2. Nama Perguruan Tinggi :

AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO

3. SK Pendirian Pascasarjana : Dirjen Dikti No; 223/D/o/2006 4. Prodi : DIII Kebidanan

5. Status Akreditasi : TERAKREDITASI BAN- PT 6. Alamat : Jl. Batoro Katong 30 Ponorogo 7. Kecamatan : Babadan

8. Kabupaten : Ponorogo 9. Nomor Telepon/Fax : 0352-489171 10. Nama Direktur : Hariyanto, M.Pd

11. Email : akbidharapanmulya@gmail.com

12. Website : www.akbidharapanmulya.ac.id

(18)

4.2. Lambang Universitas

Akbid Harapan Mulya Ponorogo mempunyai lambang yang berbentuk sebagai berikut:

1. Kelopak lima dengan warna dasar hijau

2. Tulisan Harapan Mulya terletak didalam pita melengkung dari kiri ke kanan

3. Pita menyambungkan padi dan kapas yang melengkungi gambar ibu yang menyusui dalam buah delima yang terbuka

3. Diujung atas antara padi dan kapas terdapat paling merah 4. Buku berada dibawah buah delima

Lambang Akbid Harapan Mulya tersebut memiliki makna sebagai berikut: 1. Kelopak lima dengan warna dasar hijau melambangkan bahwa akademi

adalah perguruan tinggi yang berazazkan pancasila,sedangkan warna hijau melambangkan kedamaian dan kemakmuran

2. Pita warna putih bertuliskan Harapan Mulya menghubungkan padi dan kapas yang melengkungi gambar ibu yang menyusui dalam buah delima yang terbuka melambangkan akbid harapan mulya memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan, pelayanan masyarakat utama ibu dan anak. Warna putih yang membentuk lingkaran melambangkan sesucian dan keikhlasan serta kontinuitas dalam melaksanakan tri darma PT. 3. Palang merah melambangkan kepekaan dan kepedulian social terhadap

(19)

4. Ibu yang menyusui dalam buah delima yang terbuka melambangkan kedewasaan seorang ibu dalam mencurahkan kasih sayang

5. Buku yang menjadi dasar buah delima melambangkan ilmu dan kegiatan pendidikan.

Gambar 1 Lambang AKBID Harapan Mulya

4.3. Landasan Filosofis dan Nilai-nilai Utama

4.3.1. Landasan filosofis

Sebagimana amanat yang terkandung di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia berusaha mencerdaskan bangsa, maka Pemerintah mengusahakan adanya suatu sistem Pendidikan Nasional.

Penyelenggaraan pendidikan tinggi sebagai bagian dari pendidikan nasional, sangat diperlukan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta agar pengusaha dan penyelenggaraan pendidikan Nasional dapat mewujudkan amanat Pancasila dan UUD 1945. Yayasan Briliant Buana Husada Ponorogo menyelenggarakan pendidikan sebagai tanggung jawab moral dalam peran serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka mendirikan sebuah Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.

(20)

Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo sebagai perguruan tinggi swasta yang merupakan bagian integral dari sistem perguruan tinggi mempunyai peran dan tanggung jawab dalam melaksanakan misi dan fungsi pendidikan tinggi untuk menyelenggarakan arahan pendidikan-pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, serta menegakkan dan mengisi wawasan almamater.

Untuk mengisi peran dan tanggung jawab tersebut perlu adanya dasar penyelengaraan kegiatan yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan, mengembangkan program dan penyelenggaraan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan pengembangan peraturan umum, peraturan akademik dan prosedur operasional yang berlaku di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.

Untuk mewujudkan hal diatas, dengan berlandaskan Pancasila serta Undang – Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang PendidikanTinggi. Maka dengan berkat dan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa STATUTA Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.

(21)

4.3.2. Nilai-nilai utama

Dalam melaksanakan kegiatannya Sivitas Akademika wajib menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai sebagai berikut: 1. Melayani dengan keikhlasan

2. Jujur, bertanggungjawab dan dapat dipercaya 3. Inovatif, kreatif dan berkarakter.

4. Mengejar kecermelangan.

4.4. Visi, Misi, Tujuan

4.4.1. Visi

Visi Akbid Harapan Mulya Ponorogo adalah sebagai berikut:

Menjadi Akademi yang terdepan dan unggul dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dikawasan regional, nasional dan internasional pada tahun 2026.

4.4.2. Misi

Misi Akbid Harapan Mulya Ponorogo adalah sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan Pendidikan yang menghasilkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan

b. Menyelenggarakan penelitian yang menghasilkan produk sesuai kebutuhan prioritas pembangunan.

(22)

4.4.3. Tujuan

Tujuan Akbid Harapan Mulya Ponorogo adalah sebagai berikut: a. Tujuan Umum

Tujuan pendidikan Akademi kebidanan Harapan Mulya Ponorogo adalah untuk membantu mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwaKepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertanggung jawab terhadap diri, bangsa dan Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang optimal, serta berkepribadian yang baik didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

b. Tujuan Khusus

Mempersiapkan tenaga kesehatan yang profesional, memiliki pengetahuan, teknologi dan mempunyai kepekaan sosial terhadap masyarakat sekitarnya. Mampu bersikap terbuka, tanggap terhadap berbagai perubahan dan kemajuan ilmu kesehatan, menilai kegiatan profesinya secara kritis, menyadari keperluan untuk penambahan pendidikan yang serasi dan menilai kemajuan yang telah dicapai, dengan berpedoman pada pendidikan seumur hidup.

4.5. Sasaran Strategis

Penetapan sasaran strategis diawali dengan pelaksanaan Evaluasi Diri Institusi yang didukung oleh semua satuan kerja di AKBID Harapan Mulya Ponorogo, baik satuan kerja akademik maupun satuan kerja pendukung. Selanjutnya setelah mengalami kajian deskripsi situasi, tahap kedua

(23)

dilakukan kajian secara mendalam, komprehensif dan menyeluruh dengan analisis SWOT.

Untuk menjabarkan visi, misi dan tujuan perlu ditentukan arah pembinaan dan pengembangan Akbid Harapan Mulya Ponorogo berupa strategi dan rencana operasional serta program unggulan. Strategi yang digunakan untuk mencapai visi misi dan tujuan adalah sebagai berikut;

1) Melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi dan informasi

2) Pengembangan kedisiplinan, intelektualitas dan keagamaan mahasiswa 3) Pengembangan SDM Akbid Harapan Mulya Ponorogo

4) Pengembangan sarana dan prasarana

Rencana strategi sebagaimana dimaksud dengan pengembangan yang bertahap dan menekankan kuantitas dan kualitas Akbid Harapan Mulya Ponorogo sebagai pendidikan profesional secara serasi, selaras dan seimbang. Program sebagaimana dimaksud terdiri atas:

a. Program akademik

1. Penataan kurikulum sesuai kurikulum nasional.

2. membuka program studi baru sesuai dengan tuntutan pasar.

3. Meningkatkan kerja sama dengan pemerintah daerah dan rumah sakit serta instansi yang lain.

b. Program Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat: 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian. 2. Meningkatkan kinerja unit penelitian yang ada.

(24)

3. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan lembaga internal dan eksternal.

4. Lokakarya metodologi pengabdian kepada masyarakat.

5. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral dengan masyarakat dan pemerintah daerah.

c. Program Kemahasiswaan

1. Peningkatan jumlah penyandang dana beasiswa.

2. Peningkatan program-program pembekalan ketrampilan profesional.

d. Bidang kerja sama yang merintis kerja sama dengan pihak swasta dari dalam dan luar negeri.

(25)

4.6. Proses Utama Sistem Manajemen Mutu

Gambar 2 Proses Utama SPMI

Pelaksanaan penjaminan mutu dalam proses pembelajaran sebagai berikut: a. Pelaksanaan dan pemantauan berkelanjutan

Pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran dan pemantauan berkelanjutan menjadi tanggungjawab pimpinan AKBID HMP secara keseluruhan dan dilaksanakan oleh pudir I Bidang Akademik. Untuk mendukung pelaksanaan ini, Pudir I dibantu oleh BAK yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan akademik di AKBID HMP yaitu dosen dalam satu bidang ilmu. Kelompok dosen dalam satu bidang ilmu berfungsi antara lain menyusun RPP/RPS, penyusunan dan pengembangan materi kuliah, pemeriksaan mutu soal ujian sesuai RPP/RPS dan hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan mutu bidang ilmu.

Untuk pemantauan pelaksanaan proses pembelajaran diadakan rapat rutin minimal tiga kali dalam satu semester: (1) rapat pertama diadakan satu

Siklus Sistem Manajemen Mutu AKBID HMP

Visi Misi -Evaluas

(26)

bulan setelah perkuliahan, (2) rapat kedua satu minggu sebelum ujian tengah semester, (3) rapat ketiga dua minggu sebelum minggu tenang. Dengan pemantauan berkelanjutan, setiap saat dapat dilakukan pengecekan apakah pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar sudah sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku sehingga tindakan perbaikan dapat segera direncanakan dan dilaksanakan.

b. Evaluasi oleh mahasiswa, lulusan dan pengguna

Dalam sistem penjaminan mutu mahasiswa dilibatkan dalam pemantauan kegiatan pembelajaran secara berkelanjutan. Wakil mahasiswa ikut duduk sebagai anggota dalam tim penjaminan mutu dan bertugas memberi masukan untuk perbaikan pelaksanaan proses pendidikan, mahasiswa tidak turut dalam kegiatan rutin tim termasuk penyusunan dokumen. Evaluasi dari mahasiswa dapat berupa umpan balik secara langsung dalam rapat-rapat rutin tim. Secara reguler mahasiswa diminta untuk mengisi kuesioner mahasiswa pada akhir semester.

Umpan balik dari lulusan dan pengguna juga diperlukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Umpan balik ini diperoleh dengan cara

tracer study dan kuesioner serta secara berkala mengundang lulusan dan pengguna.

c. Evaluasi Diri

Evaluasi diri dilakukan untuk menganalisa sejauh mana keefektifan dalam pengelolaan mutu program pendidikan yang telah diselenggarakan. Kemampuan melakukan evaluasi diri menunjukkan kematangan suatu institusi.

(27)

Evaluasi diri merupakan kegiatan yang sangat penting, sehingga disebut sebagai salah satu kegiatan utama dalam sektor pendidikan tinggi seperti dikemukakan dalam Undang-Undang No. 25/2000 tentang Program Pembangunan Nasional. Kegiatan evaluasi diri program studi ataupun institusi bukan hanya proses yang harus dilakukan pada saat-saat khusus seperti saat menghadapi akreditasi oleh BAN-PT atau saat pengajuan proposal hibah, tetapi sudah seharusnya kegiatan evaluasi diri menjadi kegiatan rutin dalam rangka penjaminan mutu dan untuk melengkapi data dasar tiap program studi dan institusi. Evaluasi Diri Program Studi dilaksanakan setiap tahun ajaran Penyusunan Evaluasi Diri mengacu pada Pedoman Umum Evaluasi Diri BAN-PT.

d. Audit Mutu Internal

Audit Mutu Internal (AMI) meliputi pengumpulan data dan informasi secara sistematis dan melakukan verifikasi untuk menilai apakah keseluruhan kegiatan pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya sesuai standar mutu untuk mencapai tujuan pendidikan. Dari AMI akan diketahui apakah pelaksanaan proses belajar mengajar sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hasil AMI akan memberikan gambaran nyata tentang proses belajar mengajar sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Pelaksanaan penjaminan mutu di AKBID HMP dijelaskan secara rinci dalam Manual Prosedur Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

(28)

4.7. Struktur Organisasi

Secara prinsip, organisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) AKBID HMP tidak terlepas dari organisasi induk AKBID HMP. Jajaran Pimpinan (Direktur dan PUDIR) adalah penanggungjawab penjaminan mutu penyelenggaraan Pendidikan.

4.8 Standart Mutu

Acuan standar yang ditetapkan dan diterapkan Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo adalah mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab II Lingkup, Fungsi dan Tujuan, Pasal 2 (1) Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi: 1. Standar Isi/kurikulum

SPMI PT kami telah menetapkan standar isi/kurikulum yang meliputi : Standar kerangka dasar dan struktur kurikulum, standar muatan kurikulum program studi, standar beban SKS efektif program studi, standar kalender Akademik,

2. Standar Proses

SPMI PT kami telah menetapkan standar proses yang meliputi : standar perencanaan proses pembelajaran, standar pelaksanaan proses pembelajaran, standar penilaian hasil proses pembelajaran, standar pengawasan proses pembelajaran.

(29)

3. Standar Kompetensi Lulusan

SPMI PT kami telah menetapkan standar kompetensi lulusan yang meliputi : Standar kompetensi lulusan .

4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan

Standar tersebut meliputi : standar rekruitmen tenaga edukatif dan tenaga kependidikan, Standar kualifikasi tenaga edukatif dan tenaga kependidikan, standar kompetensi dosen, standar kompetensi tenaga kependidikan, standar sertifikat keahlian dosen, standar sertifikat keahlian tenaga kependidikan, standar studi lanjut tenaga dosen, standar rasio dosen dan mahasiswa. 5. Standar sarana dan prasarana

SPMI PT kami telah menetapkan standar sarana dan prasarana yang meliputi : Standar lahan, prasarana dan sarana bangunan serta kesehatan lingkungan, standar prasarana dan sarana fasilitas pembelajaran, standar prasarana dan sarana sumber belajar. Standar pengadaan, pengoperasian, perawatan, dan perbaikan alat, standar prasarana umum berupa air, listrik dan telepon.

6. Standar Pengelolaan

SPMI PT kami telah menetapkan standar pengelolaan meliputi : standar induk pengembangan, standar rencana strategis, standar rencana operasional. Standar pengelolaan akademik, standar pengelolaan operasional, standar pengelolaan personalia, standar pengelolaan keuangan.

(30)

7. Standar Pembiayaan

SPMI PT kami telah menetapkan standar pembiayaan meliputi : standar biaya investasi perguruan tinggi, standar biaya operasional perguruan tinggi, standar biaya personal mahasiswa.

8. Standar Penilaian Pendidikan

SPMI PT kami telah menetapkan standar penilaian pendidikan yang meliputi : standar penilaian hasil belajar oleh dosen, penililaian hasil belajar oleh intstitusi. SPMI PT kami telah memiliki standar lain yang melampaui 8 (delapan) kelompok standar minimum di atas. Standar lain yang melampaui 8 (delapan) kelompok standar minimum dalam SPMI PT kami yaitu :

1) Standar kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan

SPMI PT kami telah menetapkan standar kesejahteraan yang meliputi : standar penggajian tenaga edukatif dan tenaga kependidikan, standar pembiayaan dinas luar kota, standar penggajian kegiatan.

2) Standar suasana Akademik

SPMI kami telah menetapkan standar kesejahteraan yang meliputi : standar etika akademik, standar budaya akademik, standar sarana dan prasarana akademik, standar interaksi kegiatan akademik, standar rancangan pengembangan suasana akademik, standar keterlibatan sivitas akademika dalam kegiatan akademik, standar pengembangan kepribadian ilmiah.

(31)

3) Standar mahasiswa

SPMI PT kami telah menetapkan standar kemahasiswaan yang meliputi: standar administrasi kemahasiswaan, standar kegiatan kemahasiswaan, standar penyelesaian masalah mahasiswa, standar pembimbing akademik, kode etik mahasiswa.

4) Standar kerjasama

SPMI PT kami telah menetapkan standar kerjasama meliputi : standar naskah MOU, standar pembiayaan kerjasama

4.9 Sasaran Mutu

Sasaran Mutu Akbid Harapan Mulya Ponorogo adalah a. Akbid Harapan Mulya terakreditasi dari BAN PT

b. Perguruan tinggi yang memperoleh penghargaan SPMI dari DIKTI c. 90 % dosen bergelar S2

d. 50 % dosen memiliki jabatan fungsional akademik e. 10 % dosen telah mendaftarkan sertifikasi dosen f. Indek prestasi kumulatif mahasiswa 75 % diatas 3.00

(32)

BAB 5

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

5.1 Komitmen Manajemen

AKBID Harapan Mulya Ponorogo mengidentifikasi pelayanan pendidikan yang sesuai dengan harapan pemangku kepentingan dan semua unit kerja mengidentifikasi dan menunjukkan komitmen pada perbaikan pelayanan pendidikan dan sistim manajemen mutu secara berkelanjutan sehingga AKBID Harapan Mulya Ponorogo mampu mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya, mampu memenuhi kebutuhan/memuaskan pemangku kepentingan yaitu kebutuhan masyarakat, dunia kerja dan profesional. Strategi yang dilakukan meliputi:

a. Mengkomunikasikan tujuan Sistim Penjaminan Mutu Internal di seluruh unit kerja di AKBID Harapan Mulya Ponorogo

b. Menjamin ketersediaan sumber daya manusia beserta sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mencapai sasaran

c. Melakukan perencanaan strategis yang memperhatikan tujuan dan sasaran AKBID Harapan Mulya Ponorogo di masa depan

d. Menetapkan kebijakan mutu yang memastikan seluruh anggota organisasi mengetahui visi, misi maupun tugas pokok dan fungsi

e. Mendorong identifikasi AKBID Harapan Mulya Ponorogo dan penggunaan praktik baik dalam SPMI.

(33)

5.2 Tujuan Sistem Penjaminan Mutu AKBID Harapan Mulya Ponorogo

Tujuan sistem penjaminan mutu AKBID Harapan Mulya Ponorogo adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kinerja manajemen unit-unit kerja di lingkungan AKBID Harapan Mulya Ponorogo dengan:

1. Memenuhi standar mutu atau sasaran mutu AKBID Harapan Mulya Ponorogo yang telah ditetapkan sehingga visi dapat terwujud melalui pencapaian misi.

2. Meningkatkan pelayanan sehingga dapat memenuhi harapan pemangku kepentingan.

b. Meningkatkan akreditasi institusi dan program studi.

5.3 Perencanaan Sistem Mutu

a. Pengertian mutu secara umum adalah kesesuaian antara capaian dengan standar yang telah ditetapkan, kesesuaian dengan kebutuhan pemangku kepentingan, atau pemenuhan janji sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi.

b. Mutu pendidikan di AKBID Harapan Mulya Ponorogo dipahami sebagai pencapaian tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan serta hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan sesuai rencana strategis dan standar mutu pendidikan. Pencapaian tujuan ini menyangkut aspek masukan, proses dan keluaran serta nilai pelayanan dengan keihlasan; kejujuran, tanggungjawab dan dapat dipercaya; inovatif, kreatif dan karakter; kecermelangan.

(34)

c. Sistem penjaminan mutu di AKBID Harapan Mulya Ponorogo dirancang, dilaksanakan dan ditingkatkan serta dikembangkan secara berkelanjutan untuk menjamin mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di AKBID Harapan Mulya Ponorogo. Hal ini berarti sistem penjaminan mutu harus dapat memastikan lulusan memiliki kompetensi yang diterapkan dalam spesifikasi program studi serta hasil-hasil penelitian yang sesuai dengan perkembangan IPTEKS dan kebutuhan masyarakat.

d. Sistem penjaminan mutu pendidikan (akademik dan non-akademik penunjang akademik) akan dikembangkan dan diterapkan oleh AKBID Harapan Mulya Ponorogo, dengan tridharma pendidikan sebagai kegiatan utama (core business).

e. Mutu pendidikan di AKBID Harapan Mulya Ponorogo bersifat dinamis dalam arti bahwa AKBID Harapan Mulya Ponorogo mampu secara terus menerus menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta realitas sosial budaya yang terus berkembang. Mutu akademik di UHN juga mencakup pelayanan administrasi yang didukung oleh database

yang terbaru, sarana/prasarana, organisasi dan manajemen yang dapat memenuhi harapan pemangku kepentingan.

f. Kegiatan penjaminan mutu dilakukan secara berkelanjutan, merupakan tanggungjawab pimpinan (direktur, Pudir dan unit kerja) dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh tim penjaminan mutu.

g. Tim pelaksana penjaminan mutu AKBID Harapan Mulya Ponorogo berfungsi menyediakan panduan dan memantau penyelenggaraan

(35)

penjaminan mutu pada masing-masing unit kerja di AKBID Harapan Mulya Ponorogo, serta melaporkan kepada direktur.

h. Perencanaan sistem mutu dimulai dari dokumen Visi dan Misi. Untuk mencapai visi dan misi tersebut, maka disusunlah dokumen Rencana Strategis (Renstra), Manual Mutu dan Standar Mutu, Manual-Manual Prosedur (MP) dan dokumen pendukung lainnya.

i. Standar Mutu AKBID Harapan Mulya Ponorogo disusun berdasarkan standar Badan Akreditasi Nasional perguruan Tinggi (BAN-PT), dengan maksud agar memperlancar persiapan program studi dalam menghadapi akreditasi.

j. Penjaminan mutu diselenggarakan dengan komitmen seluruh pelaku proses pendidikan tinggi di AKBID Harapan Mulya Ponorogo.

5.4 Kebijakan Mutu AKBID Harapan Mulya Ponorogo

AKBID Harapan Mulya Ponorogo menggunakan kebijakan mutu sebagai pedoman untuk memandu dan mengarahkan pengambilan keputusan dalam peningkatan mutu berkesinambungan dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Dalam rangka melaksanakan tugas penyelenggaraan pendidikan tinggi, Direktur menetapkan kebijakan mutu dan mempunyai komitmen: a. Mencanangkan bahwa dalam penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI) budaya mutu dipahami dan dilaksanakan semua pihak, serta dikendalikan oleh pimpinan/direktur.

b. Mengembangkan dan menerapkan sistem penjaminan mutu AKBID Harapan Mulya Ponorogo dengan mengacu pada Pedoman Penjaminan

(36)

Mutu Pendidikan Tinggi – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 2003, yaitu Facilitating, Empowering and Enabling (FEE).

c. Melaksanakan tugas pendidikan tinggi dengan pedoman Statuta, Renstra, dan Program Kerja Direktur serta mempertanggungjawabkan kinerjanya pada stakeholders (pemangku kepentingan) untuk menjaga akuntabilitas publik.

d. Melaksanakan penjabaran Rencana Strategi (Renstra) dalam bentuk

milestones sasaran pengembangan AKBID Harapan Mulya Ponorogo. e. Mensyaratkan pengelolaan pendidikan yang melakukan peningkatan mutu

secara berkesinambungan sesuai dengan sesuai dengan prinsip dasar AKBID Harapan Mulya Ponorogo dan harapan pemangku kepentingan. f. Melaksanakan penjaminan mutu pendidikan (akademik dan non-akademik

penunjang akademik) dengan tridharma pendidikan sebagai kegiatan utama (core business)

g. Mendorong penyelenggaraan sistem pendidikan yang otonom, transparan dan akuntabel dengan cara mengadaptasikan dan mengembangkan seperangkat standar pendidikan dan manajemen yang optimal sesuai dengan karakteristik dan kekhasan AKBID Harapan Mulya Ponorogo,

dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan dan Standar Mutu Akreditasi dari BAN-PT.

h. Mengukur kinerja organisasi untuk memantau pemenuhan sasaran atau standar mutu yang ditetapkan

(37)

i. Mengkaji efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi sehingga mampu mendorong peningkatan pencapaian sasaran mutu AKBID Harapan Mulya Ponorogo melalui pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

j. Mendorong pihak manajemen, dosen dan tenaga kependidikan AKBID Harapan Mulya Ponorogo untuk memenuhi standar kompetensi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing sehingga mampu memberikan kontribusi untuk mendukung hubungan kerja yang sehat dengan stakeholders.

k. Mengembangkan sistem pengelolaan SDM berbasis kinerja dengan mengutamakan pilar perencanaan, transparansi, akuntabel dan terdokumentasi dengan tujuan untuk meningkatkan kualifikasi dan jenjang akademik dosen serta kompetensi tenaga kependidikan.

l. Mencapai keunggulan kompetitif melalui prinsip pengelolaan sumberdaya sesuai dengan asas pengelolaan yang professional, dan meningkatkan kualitas secara berkelanjutan untuk menempati posisi unggul dalam persaingan dan kerjasama global.

m. Mengupayakan pendanaan yang memadai dengan prinsip otonomi, pengurangan ketergantungan dana dari orang tua mahasiswa melalui kemampuan memperoleh, mengelola dan mengembangkan dana mandiri, efisien dalam penggunaan dana dan transparan serta akuntabel dalam pengelolaan keuangan.

(38)

n. Mengupayakan pemenuhan sarana prasarana berstandar nasional serta pengembangan manajemen asset yang efektif, transparan dan akuntabel. o. Kebijakan mutu AKBID Harapan Mulya Ponorogo ini dikomunikasikan,

dipahami oleh semua pihak dan diacu untuk menentukan kebijakan mutu tiap unit kerja yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dalam proses pelaksanaan pendidikan di AKBID Harapan Mulya Ponorogo.

5.5 Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi

Tanggung jawab dan wewenang pelaksana penjaminan mutu telah ditetapkan secara rinci dan jelas sesuai struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi masing-masing. Dalam rangka penjaminan mutu pelayanan pendidikan di AKBID Harapan Mulya Ponorogo, maka unsur pimpinan berkomitmen untuk menjalankan manajemen mutu sehari-hari sebagai tanggungjawab dan wewenang pimpinan yang dijalankan oleh Manajer Representative (MR). MR AKBID Harapan Mulya Ponorogo adalah Pudir I I. MR mempunyai wewenang untuk memantau, mengevaluasi dan memelihara pelaksanaan sistem manajemen mutu. MR harus mengembangkan kemampuan untuk mengkomunikasikan SPMI-AKBID HMP, Standar Akreditasi BAN-PT dan Standar Mutu Pendidikan AKBID HMP serta prinsip perbaikan dan peningkatan mutu berkelanjutan dan bersedia memeberi saran tentang implementasi standar mutu yang disepakati. MR bertanggungjawab untuk memastikan bahwa semua persyaratan dan standar yang telah ditentukan terpenuhi. MR harus melapor kepada Direktur, serta mengkomunikasikan kepada mahasiswa dan pemangku kepentingan lain

(39)

tentang pelaksanaan sistem mutu dan hasil audit. Komunikasi antara Pimpinan, MR dan tim Penjaminan Mutu dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan, sedangkan komunikasi dengan stakeholders dilakukan melalui papan pengumuman, surat undangan maupun website, sesekali dilakukan pertemuan tatap muka. Management Representative (MR) adalah seseorang yang bertugas :

1. Memantau semua proses yang terkait sistem manajemen mutu (SMM) dengan pihak internal dan eksternal sehingga kegiatan terlaksana dan terpelihara.

2. Merencanakan dan mengkoordinasikan jadwal rutin tinjauan manajemen, audit internal serta perbaikan SMM PJM AKBID HMP. 3. Mengkoordinasikan pengelolaan dokumen, rekaman dan sumber daya di

lingkungan UPM AKBID HMP.

4. Membantu Top Management merencanakan, merumuskan, memantau harapan kepuasan Direktur dan feedback pelanggan lainnya.

5. Memantau dan melaporkan ketercapaian indikator sasaran mutu minimal 2 (dua) kali setiap tahun.

5.6 Tinjauan Manajemen

Unit kerja harus melaksanakan tinjauan sistem manajemen mutu secara periodik berdasarkan kebutuhan organisasi yang bertujuan untuk menilai keefektifan sistem manajemen mutu dalam pemenuhan standar mutu dan kepuasan stakeholders. Keluaran tinjauan manajemen harus berupa data yang berguna dalam perencanaan strategis untuk mendukung peningkatan kinerja sistem manajemen mutu. Tinjauan manajemen dilaksanakan setidaknya sekali dalam setahun dan rekaman tinjauan manajemen harus dipelihara. Sebagai hasil tinjauan manajemen mutu, pimpinan (Direktur, Ka.Unit Kerja)

(40)

harus melaksanakan tindak lanjut untuk meningkatakan kinerja Sistem manajemen mutu dan prosesnya.

(41)

BAB 6

PENGELOLAAN SUMBER DAYA

6.1 Penyediaan Sumber Daya

Sumber Daya Manusia merupakan komponen penting dalam pelaksanaan system kerja, dengan SDM yang baik dan memadai pasti pekerjaan akan berjalan dengan baik dan lancar . Direktur sebagai pemimpin di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo memimpin dengan sistem kepemimpinan secara demokratis, dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan keberadaan Akademi Kebidanan Harapan Mulya selalu dimusyawarahkan dan diputuskan secara bersama. Hal tersebut memudahkan para pegawai dalam menyampaikan masukan ataupun ide. Dengan sistem kepemimpinan tersebut direktur sebagai pimpinan lebih mudah dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan program Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo untuk lebih dapat mengembangkan kredibilitas Akademi Kebidanan Harapan Mulya sebagai instansi pendidikan kesehatan ditengah maraknya instansi pendidikan kesehatan di wilayah kabupaten Ponorogo.

Pengalihan tugas dan pendistribusian kewenangan disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing sesuai dengan peraturan Direktur yang disetujui oleh senat akademik dan kaidah pelaksanaan manajemen perguruan tinggi yang baik. Sistem pertanggungjawaban pelaksanaan program dilakukan melalui mekanisme laporan pertangung jawaban kepada direktur.

(42)

6.2 Sumber Daya Manusia

6.2.1 Umum

Seluruh bagian unit kerja AKBID HMP harus mengidentifikasi seluruh jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk ketentuan pelayanan dan memastikan ketersediaanya untuk kinerja sistem manajemen mutu yang efektif.

6.2.2 Kompetensi, kesadaran akan tanggungjawab dan pelatihan

AKBID HMP harus menyediakan dosen sebagai tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sebagai penunjang pendidikan yang kompeten, memiliki kesadaran dan terlatih sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya. AKBID HMP harus melaksanakan tindakan yang sistematik untuk mengevaluasi kebutuhan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan yang sesuai dengan kebutuhan kurikulum program studi, program unit kerja dan persyaratan standar yang ditetapkan. Pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja tiap dosen, dosen tersertifikasi dan tenaga kependidikan harus terekam dan dimonev secara rutin.

6.3 Sarana Prasarana dan Lingkungan Kerja

Setiap unit kerja harus mengidentifikasi sarana prasarana, dan lingkungan kerja yang diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta menetapkan tanggung jawab dan wewenang untuk kegiatan pelaksanaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, perlindungan, penggunaan dan pemeliharaan. AKBID HMP

(43)

harus menentukan program perencanaan, penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana, dan analisis resiko terkait dengan keamanan, keselamatan dan kebersihan.

Sarana prasarana mencakup gedung, ruang kerja, ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, taman, perangkat online dan jasa terkait seperti fasilitas kesehatan, keamanan fisik, kantin, koperasi dan lain-lain. Peralatan harus dipelihara secara rutin sehingga selalu siap jika akan digunakan. Peralatan ukur harus dikalibrasi secara rutin agar akurasi dan validitas hasil pengukuran terjamin. Sarana, prasarana dan barang milik AKBID HMP yang telah rusak dan tidak dapat digunakan harus dikelola sesuai aturan yang berlaku.

6.4 Lingkungan Kampus dan Suasana Akademik

Kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonami keilmuan tercantum dalam Statuta Akbid Harapan Mulya Ponorogo pada Bab VIII Pasal 37 sampai dengan Pasal 43.

(44)

BAB 7

REALISASI PELAYANAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

7.1 Perencanaan Program Tri Dharma Perguruan Tinggi

AKBID HMP harus merencanakan program pelayanan pendidikan/pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi) sebagai kegiatan utama SPMI- AKBID HMP, termasuk rancangan pengembangan pelayanan agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Perencanaan program pelayanan AKBID HMP secara rinci disampaikan dalam Program Kerja Direktur yang mengacu pada Rencana Strategis AKBID HMP.

7.1.1 Pendidikan/Pembelajaran

Mekanisme untuk memonitor perkuliahan/pembelajaran dengan cara membuat absensi kehadiran dosen dan mahasiswa, sehingga diketahui berapa kali dosen bertatap muka dengan mahasiswa. Setiap dosen melakukan perkuliahan, wajib mengisi berita acara perkuliahan. Akhir semester dilakukan evaluasi pencocokan antara berita acara dengan RPP yang dibuat di awal semester dan silabi. Jika jumlah pertemuan belum tercukupi (minimal 14 tatap muka), dosen diharap memadatkan jam perkuliahannya. Dalam penyususan silabus dan materi kuliah disusun oleh tim yang sesuai dengan bidang keahliannya dengan mempertimbangkan usulan-usulan dari dosen pengampu mata kuliah tersebut. Silabus yang telah disusun dilakukan peninjauan kembali pada setiap awal semester.

(45)

Proses belajar mengajar dilaksanakan di dalam kelas, di laboratorium dan tempat praktek seperti BPM (Bidan Praktik Mandiri), RB (Rumah Bersalin), Klinik dan Rumah Sakit.

Metode pembelajaran di dalam kelas dilakukan dengan ceramah, diskusi kelompok dan tanya jawab. Sedangkan di laboratorium pembelajaran dilakukan dengan demontrasi/simulasi yang dilakukan dosen kemudian mahasiswa melakukan praktikum satu per satu sesuai dengan yang diajarkan dosen. Proses pembelajaran di tempat praktik di luar institusi dilaksanakan setiap akhir semester selama satu bulan penuh. Mahasiswa dibimbing oleh CI (clinical instructur) lahan dan CI institusi. Selama praktik, mahasiswa melakukan proses belajar secara bed side teaching, diskusi dan tanya jawab dengan CI lahan dan CI institusi.

Penilaian kemajuan dan hasil belajar mahasiswa dilakukan secara berkala yang dapat berbentuk ujian, pelaksanaan tugas dan pengamatan dosen. Jenis ujian yang terjadwal secara resmi berupa ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), ujian tugas akhir, dan ujian tahap (UHAP).

Penilaian terhadap mahasiswa diberikan terhadap penguasaan materi yang bersifat kognitif, psikomotorik maupun afektif. Bentuk tes untuk penilaian berupa tes tulis, tes lisan dan tes perbuatan/praktikum. Bentuk nilainya berupa nilai absolut dengan rentang skor 0-100 yang berasal dari dosen mata kuliah. Nilai tersebut diambil dari nilai kuis, penugasan, UTS, laporan hasil praktikum, ujian praktikum, dan UAS. Kemudian dari nilai

(46)

absolut dikelompokkan dalam bentuk angka desimal yang menunjukkan nilai mutu antara 0.00 – 4.00.

Perhitungan nilai akhir untuk mata kuliiah tanpa praktikum, diambil dari nilai UTS, tugas lain dan UAS dengan bobot UTS 30%, tugas lain 20%, dan UAS 50%. Sedangkan pada mata kuliah dengan praktikum bobotnya UTS 15%, tugas lain 15%, UAS 35% dan praktikum 35%. Kemudian nilai akhir dari setiap mata kuliah dalam satu semester digabungkan dan dibuat rata-rata ganbaran nilai mahasiswa, disebut Indeks Prestasi (IP). Nilai tersebut akan disampaikan ke mahasiswa untuk dijadikan evaluasi terhadap hasil belajarnya.

Pada akhir masa studi, mahasiswa membuat laporan tugas akhir. Penulisan laporan tugas akhir memiliki ketentuan apabila mahasiswa sekurang-kurangnya telah menyelesaikan 85 % beban studi kumulatif yang dipersyaratkan, serta menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat untuk penyusunan dan penulisan laporan tugas akhir.

Dalam pembuatan laporan tugas akhir, mahasiswa dibimbing oleh 2 dosen pembimbing. Dosen pembimbing memberikan bimbingan kepada mahasiswa rata-rata sebanyak 11 kali sejak mulai mengambil TA hingga menyelesaikan TA. Huruf mutu laporan tugas akhir sekurang-kurangnya adalah C.

Guna menunjang kegiatan belajar mengajar, disediakan sarana prasarana dan fasilitas bagi dosen dan mahasiswa. Sarana berupa ruang kelas, dimana terdapat 6 ruang kelas, dan 2 ruang laboratorium. Di setiap

(47)

ruang kelas terdapat white board untuk menunjang kegiatan pembelajaran. LCD dan laptop disediakan setiap kegiatan belajar mengajar akan dimulai. Di Laboratorium disediakan alat-alat dan phantom yang dapat digunakan untuk simulasi dan praktek mahasiswa.

Selain melalui proses belajar mengajar didalam kelas, mahasiswa juga dapat meningkatkan pengetahuan dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan dan internet yang disediakan institusi.

Hasil Pembelajaran mahasiswa dinilai dari kompetensi yang dicapai yang diukur dari nilai mahasiswa tiap semester dan nilai UHAP. Kompetensi yang dinilai dari kegiatan UHAP meliputi KDPK (Ketrampilan Dasar Praktik Klinik), ANC (antenatal care), INC (intanatal care), PNC (Postnatal care), Askeb bayi dan Balita, Askeb KB, dan Askeb Patologi. Kompetensi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pemanfaatan lulusan sebagai seorang bidan.

7.1.2 Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Perkembangan penelitian di Institusi Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo Jawa Timur pada kurun waktu tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan sejumlah prestasi yang diraih. Meningkatnya kualitas penelitian ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah penelitian dan bervariasinya skim penelitian eksternal yang diperoleh dosen Institusi Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo melalui mekanisme kompetisi yang ketat (Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat). Akademi Kebidanan Harapan

(48)

Mulya Ponorogo Jawa Timur terus berupaya mendapatkan Paten maupun hak cipta. Sampai saat ini masih dalam proses untuk mendapatkan hak paten dan hak cipta. Selanjutnya atas capaian mutu pelayanan dan pengelolaan penelitian yang baik.

7.2 Proses Terkait Pemangku kepentingan (Mahasiswa dan Stakeholders

Lainnya)

Pihak Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo melalui UPM melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelakasaan program tracer study oleh pihak Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Monev meliputi masa persiapan, proses, dan pelaporan hasil. UPM melakukan pengkajian terhadap berbagai informasi yang didapatkan dari tracer study

dan feed back dari alumni dan stake holder. Rumusan hasil evaluasi akan diteruskan ke jenjang pimpinan Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo untuk selanjutnnya dijadikan bahan untuk perbaikan dalam proses pelaksanaan tracer study itu sendiri, perbaikan mutu lulusan (kurikulum dan proses pembelajaran), dan pengembangan kelembagaan untuk menopang peran Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dalam membentuk sumber daya manusia yang unggul, mandiri, dan berbudaya.

Tindak Lanjut

Tracer study terhadap lulusan lulusan terus dilakukan secara regular oleh Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo untuk menyerap masukan-masukan sebagai bahan perbaikan mutu lulusan ke depan.

(49)

Pelaksanaan Studi Pelacakan (Tracer Study)

Tracer study dilaksanakan secara regular oleh seluruh civitas Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang dirancang oleh UPM. Semua hasil tracer study dilaporkan ke Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dalam hal ini UPM, dan pihak UPM melakukan pengkajian atau evaluasi terhadap berbagai informasi yang didapat sebagai dasar pengambilan tindakan perbaikan ke depan.

7.3. Pengendalian instrumen pemantauan dan pengukuran keberhasilan

Unit kerja harus menetapkan instrumen penilaian (assessment) yang valid untuk mengukur keberhasilan pencapaian target kinerja. Pemantauan dan pengukuran harus dilakukan dalam rangka menjamin kesesuaian antara program kerja unit kerja dengan Rencana Strategis dan target yang dicapai. Pemantauan dan pengukuran bidang pendidikan mencakup semua aspek mulai dari input-proses-output, misalnya untuk unit kerja pelaksana pendidikan adalah profil kinerja mahasiswa, ujian tertulis, latihan/tugas/kuis, presensi kehadiran dan ujian akhir.

Unit kerja menetapkan instrumen dan menjamin proses untuk memastikan bahwa kuesioner penilaian kinerja atau soal ujian mahasiswa diberikan dengan konsisten, aman tanpa kebocoran dan hasilnya valid. Apabila instrumen atau perangkat lunak penilaian atau ujian ditemukan tidak valid, universitas atau unit kerja melakukan klarifikasi dan merekam tindakan perbaikan ketidakvalidan. Semua hasil penilaian dan pengukuran kinerja

(50)

direkam dan dipelihara, baik dalam bentuk cetak (hardcopy) ataupun soft copy sesuai ketentuan.

(51)

BAB 8

PENGUKURAN, ANALISIS, DAN PERBAIKAN

Pemantauan, pengukuran, analisis dan pengembangan dilaksanakan untuk mengetahui kesesuaian produk/pelayanan, kesesuaian sistem manajemen dan melakukan peningkatan berkelanjutan yang efektif. Unit Penjaminan Mutu AKBID HMP.

8.1 Rencana Pemantauan dan Pengukuran

Berdasarkan hasil perumusan isu-isu strategis dan faktor-faktor strategis lingkungan sebagaimana telah dibahas sebelumnya, diperoleh semua informasi penting yang berpengaruh terhadap kelangsungan AKBID Harapan Mulya Ponorogo, dengan memanfaatkan semua informasi penting tersebut, maka dalam bab ini akan dibahas perumusan strategi dengan menggunakan model Matriks SWOT. Strategi yang berpijak dari analisis SWOT diatas akan menggambarkan secara jelas bagaimana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dapat disesuaikan dengan peluang dan ancaman/kendala eksternal yang dihadapi.

Strategi S-O

1. Menjalin kerjasama yang lebih luas dengan Instansi Pemerintah dan Swasta untuk penguatan eksistensi Akbid Harapan Mulya Ponorogo;

2. Pengembanan SDM yang sistematis dan berkelanjutan merupakan kekuatan untuk menangkap peluang beasiswa studi lanjut bagi dosen dan pegawai administrasi;

(52)

3. Rencana Pengembangan yang sistematis dan berkelanjutan merupakan kekuatan untuk mendapatkan hibah pengembangan PTS, atau bentuk hibah lain dari Dikti atau yayasan lain secara sah;

4. Menjalin kemitraan dengan Rumah sakit, Puskesmas, BPS dan organisasi profesi untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mahasiswa di lahan praktik;

5. Status terakreditasi Akbid Harapan Mulya Ponorogo oleh BAN PT, merupakan pengakuan lembaga independent tentang kualitas pengelolaan dan mutu pendidikan dapat menjadikan Akademi untuk bisa bersaing dengan perguruan tiggi lainnya;

6. Menjalin kerjasama dengan pihak luar negeri, bekerjasama dengan IBI untuk penyaluran lulusan ke luar negeri, dan menjalin kerjasama untuk pengembangan Akademi;

Strategi S-T

1. Rencana menjalin kerjasama yang lebih luas dengan insatansi swasta maupun pemerintah akan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk studi di Akbid Harapan Mulya Ponorogo;

2. Rencana Pengembangan SDM yang berkelanjutan ke jenjang yang lebih tinggi akan meningkatkan mutu pengelolaan dan pembelajaran di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo;

3. Rencana pengembangan yang sistematis dan berkelanjutan merupakan kekuatan untuk memperkecil ancaman kebutuhan SDM kompetensi softskill yang makin meningkat;

(53)

4. Menjalin kerjasama dengan organisasi profesi untuk peningkatan kualitas mahasiswi dan lulusan;

5. Memperbaiki peringkat status akreditasi ke peringkat yang lebih baik, akan meningkatkan lagi animo masyarakat untuk belajar di Akbid Harapan Mulya Ponorogo;

Strategi W-O

1. Pembangunan Gedung Kampus milik sendiri sehingga menjamin kontinuitas pendidikan di Akbid Harapan Mulya Ponorogo;

2. Meningkatkan kemampuan kompetisi Akademik dosen dan mahasiswa merupakan upaya untuk menangkap peluang beasiswa studi lanjut;

3. Meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan karya ilmiah merupakan usaha untuk menangkap peluang hibah karya ilmiah;

4. Meningkatkan motivasi, integritas dan loyalitas, serta imbalan prestasi merupakan upaya untuk menangkap peluang dosen sebagai tenaga profesional;

5. Meningkatkan kemampuan kompetisi akademik dan menghasilkan karya ilmiah merupakan upaya menangkap peluang kebijakan pembinaan karier SDM;

6. Menjalin kerjasama dengan pihak luar negeri untuk meningkatkan daya saing lulusan dengan perguruan tinggi lain, sekaligus sebagai bahan tracer studi bagi Akbid Harapan Mulya Ponorogo;

(54)

1. Meningkatkan kompetensi dosen dengan memberikan kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi;

2. Meningkatkan ketrampilan dosen dan mahasiswa tentang teknologi informasi;

3. Menyediakan sarana prasarana untuk kepentingan belajar mahasiswa dan pengembangan Akademi di masa mendatang;

4. Meningkatkan motivasi, integritas dan loyalitas serta imbalan prestasi merupakan antisipasi terhadap ancaman tawaran dari instansi lain dengan imbalan prestasi yang lebih tinggi.

8.2 Pemantauan dan Pengukuran

Pemantauan dan pengukuran pada masing-masing unit kerja di setiap akhir program Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dilakukan oleh pimpinan guna untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem yang ada agar menunjang rencana-rencana program selanjutnya.

Gambar

Gambar 2 Proses Utama SPMI

Referensi

Dokumen terkait

Praktik kepemimpinan Islami dalam dunia pendidikan, seperti yang telah diperlihatkan kepala madrasah sudah berada dalam kondisi yang sangat baik, bahwa keseluruhan

Havuzlu Salonun açıldığı iki odadan biri olan Amiral Odası'nda butun eşyalar denizcilikle ilgilidir.. İskemle ve koltukların kenarları bile gemi halatlarını

Sebuah cabang pada aliran data memiliki arti data yang sama dari satu lokasi menuju ke satu atau lebih proses, tempat penyimpanan data, serta entitas luar. Sebuah aliran data tidak

belum mendapatkan hasil yang maksimal dalam mengidentifikasi dan menentukan letak atau area dari tumor otak, dan juga penelitian yang berjudul segmentasi tumor otak

Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi, dan uang sebab manusia itu sendiri yang

Teknik yang digunakan dalam menganalisis peta kebutuhan prototipe laman “pendidikan lingkungan hidup” (baik komponen gerakan cinta lingkungan maupun

Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan sistem yang ditunjang dengan basis data spasial dan metode shortest path pada aplikasinya dapat menghemat waktu dan

Mikroorganisme pelarut fosfat dapat diisolasi dari tanah yang kandungan fosfatnya rendah terutama di sekitar perakaran tanaman, karena bakteri ini menggunakan fosfat dalam