• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. ORGANISASI PELAKSANA DAN MEKANISME PENERBITAN KARTU

2. Redaktur

a. Redaktur adalah pemegang otoritas yang bertanggung jawab terhadap jalannya sistem Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) dan ditetapkan dengan SK Dirjen Perikanan Budidaya.

b. Redaktur bertugas untuk memberikan arahan kepada

Editor untuk (i) melakukan validasi database sistem aplikasi Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD), (ii) mengelola database sistem Aplikasi Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD).

c. Dalam pelaksanaan tugasnya, Redaktur bertangung jawab

kepada penanggung jawab. 3. Editor 1

a. Editor adalah orang yang bertanggung jawab penuh

terhadap validitas database sistem Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) dan pengembangan sistem Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) bekerjasama dengan Administrator.

b. Editor bertugas untuk (i) memvalidasi database sistem Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) (ii) mengelola database sistem Aplikasi Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) Indonesia Bagian Barat, (iii) memberikan persetujuan untuk Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) yang akan diterbitkan.

c. Editor ditunjuk langsung oleh Direktur Produksi dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Dirjen Perikanan Budidaya dan dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada redaktur.

4. Editor 2

a. Editor adalah orang yang bertanggung jawab penuh

terhadap validitas database sistem Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) dan pengembangan system Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) bekerjasama dengan Administrator Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD).

b. Editor bertugas untuk (i) memvalidasi database sistem Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD), (ii) mengelola database sistem Aplikasi Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) Indonesia Bagian Timur, (iii) memberikan persetujuan untuk Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) yang akan diterbitkan.

c. Editor ditunjuk langsung oleh Direktur Produksi dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Dirjen Perikanan Budidaya dan dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada redaktur.

5. WEB Developer

a. Web Developer bertugas untuk (i) melakukan pemerikasaan

dan pemeliharaan secara berkala terhadap server aplikasi Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD)(ii) melakukan pemeriksaaan terhadapkoneksi Internet (iii) memberikan masukan yang dianggap perlu untuk pengembangan sistem aplikasi Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD).

b. Web Developer ditunjuk langsung oleh Direktur Produksi dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Dirjen Perikanan Budidaya dan bertanggung jawab kepada Redaktur.

6. Administrator Pusat

a. Administrator Pusat adalah orang yang bertanggung jawab

b. Admintrator Pusat bertugas memverifikasi database serta mengkompilasi laporan provinsi tentang perkembangan Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD), yang meliputi : (i) jumlah pembudidaya yang sudah terdaftar, (ii) jumlah Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) yang sudah diterbitkan, dan (iii) Rekapitulasi berita acara serah terima K a r t u P e m b u d i d a y a I k a n ( A Q U A C A R D ) k e p a d a pembudidaya ikan yang sudah dilaksanakan pada tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

c. Administrator Pusat ditetapkan melalui SK Dirjen

Perikanan Budidaya. 7. Administrator Provinsi

a. Administrator Provinsi adalah orang yang bertanggung jawab terhadap database Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) Provinsi.

b. Administrator Provinsi memiliki tugas untuk memantau dan memverifikasi database provinsi dalam sistem Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) serta mencetak Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) dan mengkompilasi laporan Kabupaten/Kota tentang perkembangan Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) meliputi : (i) jumlah pembudidaya yang sudah terdaftar, (ii) jumlah Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) yang sudah diterbitkan, dan (iii) rekapitulasi berita acara serah terima Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) kepada pembudidaya ikan yang sudah dilaksanakan pada tingkat Kabupaten/Kota. c. Administrator Provinsi ditetapkan melalui SK Dirjen

Perikanan Budidaya sesuai dengan usulan dari Kepala Dinas Provinsi.

8. Administrator Kabupaten/Kota

a. Administrator Kabupaten/Kota adalah orang yang

bertanggung jawab terhadap database Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) Kabupaten/Kota.

b. Administrator Kabupaten/kota memiliki tugas untuk melakukan entry dan update data pada sistem Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD)termasuk melakukan verifikasi terhadap form-form isian hasil penilaian yang dilakukan oleh Pembina Teknis dari setiap kelompok dari form FS (Lampiran 2).

c. Administrator Kabupaten/kota bertugas untuk memantau

kegiatan yang dilakukan oleh Pembina Teknis dengan mengunakan form FST-1 (Lampiran 3) dan FST-2 (Lampiran 4).

d. Administrator Kabupaten/Kota ditetapkan melalui SK

Dirjen Perikanan Budidaya atas usulan dari Kepala Dinas Kabupaten/Kota.

9. Pembina Teknis

a. Pembina Teknis adalah petugas penyuluh atau kepala cabang Dinas kecamatan yang ditunjuk sebagai pembina teknis kelompok efektif.

b. Pembina Teknis bertugas untuk memantau dan mencatat

kegiatan pembudidayaan dan atau pembenihan ikan yang dilakukan oleh pembudidaya anggota kelompok efektif binaannya dengan menggunakan form FS (Lampiran 2). c. Pembina Teknis melaporkan data hasil pemantauannya

kepada Administrator Kabupaten/Kota.

3.2 MEKANISME PENERBITAN KARTU PEMBUDIDAYA IKAN (AQUACARD)

Penerbitan Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Penerbitan Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) untuk Pembudidaya

Pembudidaya yang akan mendapatkan Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) (B) harus melengkapi:

a. Mengisi Form Isian F1 (Lampiran 1);

b. Melampirkan Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)/NIK

yang masih berlaku;

c. Menjadi Anggota Kelompok Efektif, dalam pengusulan harus ada pernyataan dari Pembina Teknis bahwa yang bersangkutan memang anggota kelompok binaan;

d. Diusulkan oleh Dinas Kab/Kota;

e. Disetujui oleh Dinas Provinsi.

2. Penerbitan Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) Untuk Pembenih

Pembudidaya yang akan mendapatkan Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) (H) harus melengkapi:

a. Mengisi Form Isian F1 (Lampiran 1);

b. Melampirkan Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)/NIK

yang masih berlaku;

c. Menjadi Anggota Kelompok Efektif, dalam pengusulan harus ada pernyataan dari Pembina Teknis bahwa yang bersangkutan memang anggota kelompok binaan;

d. Diusulkan oleh Dinas Kabupaten/Kota;

e. Disetujui oleh Dinas Provinsi.

3. Penerbitan Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) Untuk Pembina Teknis

Pembina Teknis yang akan mendapatkan Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD)(T) harus melengkapi:

a. Mengisi Form Isian F1 (Lampiran 1);

b. Melampirkan Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)/NIK

c. Memiliki kelompok binaan dan tercantum dalam struktur organisasi kelompok binaan;

d. Diusulkan oleh Dinas Kab/Kota;

e. Disetujui oleh Dinas Provinsi. 4. Masa Berlaku AQUACARD

Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD)berlaku sesuai dengan skor yang didapatkan di akhir tahun, pembudidaya ikan akan dicabut Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD)-nya jika skor yang diakumulasi pada akhir tahun jumlah nilainyanegatif selama dua tahun berturut-turut. Skoring Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) dimaksudkan agar pemegang sertifikat CBIB/CPIB secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip CBIB/CPIB.Skor Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD)dalamskoring Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) ditentukan oleh kekonsistenan pembudidaya ikan dalam menerapkan prinsip CBIB/CPIB.

Skor Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) ditetapkan berdasarkan pada 18 Prinsip CBIB yangmeliputi: (1) Lokasi budidaya, (2) Suplai Air, (3) Tata letak dan design, (4) Kebersihan fasilitas dan perlengkapan, (5) Persiapan wadah budidaya (6) Pengolahan air, (7) Benih, (8) Pakan, (9) penggunaan bahan kimia, bahanbiologi dan obat ikan, (10)Penggunaan es dan air, (11) Panen, (12) Penanganan hasil, (13) Pengangkutan, (14) Pembuangan limbah, (15) Pencatatan, (16) Tindakan perbaiakn, (17) Pelatihan dan (18) Kebersihan personil, dapat dilihat pada tabel scoring form FS (lampiran 2). Oleh karena itu perlu dibuat aturan dalam skoring Kartu Pembudidaya Ikan (AQUACARD) meliputi prinsip:

1. LOKASI BUDIDAYA

Unit usaha budidaya berada pada lingkungan yang sesuai, dimana resiko keamanan pangan dari bahaya kimiawi, biologis dan fisik diminimalisir, dengan kriteria penilaian:

a. konsisten : kondisi lokasi sesuai dengan persyaratan

b. agak kurang konsisten : kondisi Lokasi berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi Lokasi berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi Lokasi berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. paling tidak konsisten : kondisi Lokasi berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

2. SUPLAI AIR

Unit usaha mempunyai sumber air yang baik dan sumber air pasok terhindar dari sumber polusi, dengan kriteria penilaian:

a. konsisten : Kondisi suplai airsesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : Kondisi suplai air berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : Kondisi suplai airberada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : Kondisi suplai air berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. palingtidak konsisten : Kondisi suplai air berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

3. TATA LETAK DAN DESIGN

Unit budidaya seharusnya di desain dengan baik dengan tata letak yang meminimalkan resiko yang berhubungan dengan kontaminasi, yang terdiri dari 5 sub komponen yaitu:

1. Area usaha hanya digunakan untuk pembudidayaan ikan

(dengan bobot 20 % dari prinsip 3).

a. konsisten : kondisi area usaha sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi area usaha berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB; c. kurang konsisten : kondisi area usaha berada pada kondisi

ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi area usaha berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB; e. palingtidak konsisten : kondisi area usaha berada pada

kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB. 2. Unit usaha budidaya mempunyai desain dan tata letak yang

dapat mencegah kontaminasi silang (dengan bobot 20 % dari nilai prinsip 3).

a. konsisten : kondisi desain dan tata letak sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi desain dan tata letak berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi desain dan tata letak berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi desain dan tata letak berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. palingtidak konsisten : kondisi desain dan tata letak berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

3. Toilet septic tank, gudang dan fasilitas lainnya terpisah dan tidak berpotensi mengontaminasi produk budidaya (dengan bobot 20 % dari nilai prinsip 3).

a. konsisten : kondisi toilet septic tank, gudang dan fasilitas lainnya sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi toilet septic tank, gudang dan fasilitas lainnya berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi toilet septic tank, gudang dan fasilitas lainnya berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi toilet septic tank, gudang dan fasilitas lainnya berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. paling tidak konsisten : kondisi toilet septic tank, gudang dan fasilitas lainnya berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

4. Unit usaha budidaya memiliki fasilitas pembuangan limbah cair ataupun padat yang ditempatkan di area yang sesuai (dengan bobot 20 % dari nilai prinsip 3).

a. konsisten : kondisi fasilitas pembuangan limbah cair atau pun padat sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi fasilitas pembuangan limbah cair ataupun padat berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi fasilitas pembuangan limbah cair atau pun padat berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi fasilitas pembuangan limbah cair atau pun padat berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. palingtidak konsisten : kondisi fasilitas pembuangan limbah cair ataupun padat berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

5. Wadah budidaya seperti karamba dan jaring apung di desain dan dibangun agar menjamin kerusakan fisik ikan yang minimal selama pemeliharaan dan panen (dengan bobot 20 % dari nilai prinsip 3).

a. konsisten : kondisi wadah budidaya sesuai dengan

persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi wadah budidaya berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi wadah budidaya berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB; d. terlalu kurang konsisten : kondisi wadah budidaya berada

pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. palingtidak konsisten : kondisi wadah budidaya berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

4. KEBERSIHAN FASILITAS DAN PERLENGKAPAN

Prinsip kebersihan fasilitas dan perlengkapan terdiri dari 5 subkomponen, yaitu:

1. Unit usaha budidaya dan lingkungannya dijaga kondisi kebersihan dan higienis (dengan bobot 20 % dari nilai prinsip 4).

a. konsisten : kondisi unit usaha budidaya dan

lingkungannya sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi unit usaha budidaya

dan lingkungannya berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi unit usaha budidaya dan lingkungannya berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi unit usaha budidaya dan lingkungannya berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. palingtidak konsisten : kondisi unit usaha budidaya dan lingkungannya berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

2. Dilakukan tindakan pencegahan terhadap binatang dan hama yang menyebabkan kontaminasi (dengan bobot 20 % dari nilai prinsip 4).

a. konsisten : kondisi dilakukan tindakan pencegahan terhadap binatang dan hama sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi dilakukan tindakan pencegahan terhadap binatang dan hama berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi dilakukan tindakan

pencegahan terhadap binatang dan hama berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi dilakukan tindakan pencegahan terhadap binatang dan hama berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. palingtidak konsisten : kondisi dilakukan tindakan pencegahan terhadap binatang dan hama berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

3. BBM, bahan kimia ( desinfektan, pupuk, reagen ) pakan dan obat ikan disimpan dalam tempat terpisah dan aman (dengan bobot 20 % dari nilai prinsip 4).

a. konsisten : kondisi BBM, bahan kimia (desinfektan, pupuk, reagen) pakan dan obat ikan disimpan dalam

tempat terpisah dan aman sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi BBM, bahan kimia (desinfektan, pupuk, reagen) pakan dan obat ikan disimpan dalam tempat terpisah dan aman berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi BBM, bahan kimia

(desinfektan, pupuk, reagen) pakan dan obat ikan disimpan dalam tempat terpisah dan aman berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi BBM, bahan kimia

(desinfektan, pupuk, reagen) pakan dan obat ikan disimpan dalam tempat terpisah dan aman berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. paling tidak konsisten : kondisi BBM, bahan kimia (desinfektan, pupuk, reagen) pakan dan obat ikan disimpan dalam tempat terpisah dan aman berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

4. Wadah perlengkapan dan fasilitas budidaya dibuat dari bahan yang tidak menyebabkan kontaminasi (dengan bobot 20 % dari nilai prinsip 4).

a. konsisten : kondisi wadah perlengkapan dan fasilitas budidaya sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi wadah perlengkapan

dan fasilitas budidaya berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi wadah perlengkapan dan fasilitas budidaya berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi wadah perlengkapan dan fasilitas budidaya berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. palingtidak konsisten : kondisi wadah perlengkapan dan fasilitas budidaya berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

5. Fasilitas dan perlengkapan dijaga dalam kondisi higienis dan dibersihkan sebelum dan sesudah digunakan serta bila perlu di disinfeksi dengan desinfektan yang diizinkan (dengan bobot 20 % dari nilai prinsip 4).

a. konsisten : kondisi fasilitas dan perlengkapan dijaga dalam kondisi higienis sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi fasilitas dan

perlengkapan dijaga dalam kondisi higienis berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi fasilitas dan perlengkapan dijaga dalam kondisi higienis berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi fasilitas dan perlengkapan dijaga dalam kondisi higienis berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. palingtidak konsisten : kondisi fasilitas dan

perlengkapan dijaga dalam kondisi higienis dan perlengkapan dijaga dalam kondisi higienis berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

5. PERSIAPAN WADAH BUDIDAYA

Prinsip persiapan wadah budidaya terdiri dari 2subkomponen, yaitu:

1. Wadah budidaya dipersiapkan dengan baik sebelum penebaran benih (dengan bobot 50 % dari nilai prinsip 5). a. konsisten : kondisi wadah budidaya dipersiapkan

dengan baik sebelum penebaran benih sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi wadah budidaya dipersiapkan dengan baik sebelum penebaran benih berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi wadah budidaya

dipersiapkan dengan baik sebelum penebaran benih berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi wadah budidaya dipersiapkan dengan baik sebelum penebaran benih berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. palingtidak konsisten : kondisi wadah budidaya

dipersiapkan dengan baik sebelum penebaran benih berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

2. Dalam persiapan wadah dan air hanya menggunakan

pupuk dan bahan kimia yang di rekomendasikan (dengan bobot 50 % dari nilai prinsip 5).

a. konsisten : kondisi persiapan wadah dan air hanya menggunakan pupuk dan bahan kimia yang direkomendasikan sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi persiapan wadah dan

air hanya menggunakan pupuk dan bahan kimia yang direkomendasikan berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

hanya menggunakan pupuk dan bahan kimia yang direkomendasikan berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi persiapan wadah dan air hanya menggunakan pupuk dan bahan kimia yang direkomendasikan berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. Paling Tidak Konsisten : Kondisi persiapan wadah dan air hanya menggunakan pupuk dan bahan kimia yang direkomendasikan berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

6. PENGOLAHAN AIR

Mutu air dan sedimen seharusnya dijaga pada level yang mencukupi untuk kesehatan lingkungan budidaya, dengan melakukan angka penebaran benih dan pakan yang sesuai, air pasok dan keluar di wadah budidaya seharusnya difiltrasi/ saring untuk mencegah masuknya spesies yang tidak diinginkan termasuk parasit dalam air pasok. Yang terdiri dari 2 subkomponen yaitu :

1. Dilakukan upaya filterisasi air atau pengendapan serta menjamin kualitas air yang sesuai untuk ikan yang dibudidayakan (dengan bobot 50 % dari nilai prinsip 6). a. konsisten : kondisi upaya filterisasi air atau

pengendapan sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi upaya filterisasi air atau pengendapan berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi upaya filterisasi air atau pengendapan berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi upaya filterisasi air atau pengendapan berada pada kondisi ketidak

sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. palingtidak konsisten : kondisi upaya filterisasi air atau pengendapan berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

2. Monitor kualitas air sumber secara rutin untuk menjamin

kesehatan & kebersihan ikan yang dibudidayakan (dengan bobot 50 % dari nilai prinsip 6).

a. konsisten : kondisi monitor kualitas air sumber sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi monitor kualitas air sumber berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi monitor kualitas air sumber berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi monitor kualitas air sumber berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. palingtidak konsisten : kondisi monitor kualitas air sumber berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

7. BENIH

Penggunaan obat ikan dan bahan kimia selama pembenihan dapat menimbulkan residu dan beresiko pada keamanan pangan. Mutu benih yang buruk dapat pula mengganggu kesehatan selama pembudidayaan dan akan memicu penggunaan obat dan atau bahan kimia.

Benih yang ditebar dalam kondisi sehat dan berasal dari unit pembenihan bersertifikat & tidak mengandung penyakit berbahaya maupun obat ikan.

a. konsisten : kondisi benih yang ditebar sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi benih yang ditebar berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi benih yang ditebar berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB; d. terlalu kurang konsisten : kondisi benih yang ditebar

berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. Paling Tidak Konsisten : kondisi benih yang ditebar berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB;

8. PAKAN

Pakan dapat menyebabkan masalah keamanan pangan, yang disebabkan oleh datangnya hama pengerat, penanganan pakan tidak tepat atau menjadi media penular pada udang/ ikan,bahan baku pakan yang seharusnya tidak menggunakan pestisida, bahan kimia, termasuk logam berat dan kontaminan lain yang dilarang dan membahayakan. Yang terdiri dari 6 subkomponen yaitu:

1. Pakan ikan yang digunakan memiliki nomor pendaftaran/ sertifikasi yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal atau surat jaminan dari Institusi yang berkompeten dengan penilaian sebagai berikut (dengan bobot 25 % dari nilai prinsip 8).

a. konsisten : kondisi pakan ikan yang digunakan

memiliki nomor pendaftaran/ sertifikasi sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi pakan ikan yang digunakan memiliki nomor pendaftaran/ sertifikasi berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

c. kurang konsisten : kondisi pakan ikan yang digunakan memiliki nomor pendaftaran/ sertifikasi berada pada kondisi ketidak sesuaian major dalam persyaratan CBIB;

d. terlalu kurang konsisten : kondisi pakan ikan yang digunakan memiliki nomor pendaftaran/ sertifikasi berada pada kondisi ketidak sesuaian serius dalam persyaratan CBIB;

e. paling tidak konsisten : kondisi pakan ikan yang digunakan memiliki nomor pendaftaran/ sertifikasi berada pada kondisi ketidak sesuaian kritis dalam persyaratan CBIB.

2. Pakan ikan disimpan dengan baik dalam ruang yang kering dan sejuk untuk menjaga kualitas serta digunakan sebelum tanggal kadaluarsa (dengan bobot 25 % dari nilai prinsip 8).

a. konsisten : kondisi pakan ikan disimpan dengan baik

sesuai dengan persyaratan kesesuaian dalam persyaratan CBIB;

b. agak kurang konsisten : kondisi pakan ikan disimpan

dengan baik berada pada kondisi ketidak sesuaian minor dalam persyaratan CBIB;

Dokumen terkait