• Tidak ada hasil yang ditemukan

Reduksi, Display, dan Kesimpulan Wawancara dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 11. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Wawancara dengan

Reduksi, Display, dan Kesimpulan Wawancara dengan Kepala Sekolah

Nama : Suwardi, S.Pd. Si (Sw)

No Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1. Menurut Bapak, seberapa penting penanaman karakter semangat kebangsaan untuk siswa-siswa?

“Kita ini bagian dari bangsa Indonesia. Kita juga selalu ingat pesan Bung Karno, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan. Kita bisa hidup nyaman, merdeka sekarang ini tidak lepas dari jasa-jasa Pahlawan. Sehingga kita perlu mewariskan nilai-nilai kebangsaan ini kepada anak- anak agar tidak kehilangan jati diri. Di SD Unggulan Aisyiyah ini nasionalisme itu kita menanamkan untuk anak-anak cinta dengan bangsanyanya sendiri. Khusus SD U bantul, kami mencoba mengenalkan Indonesia, budaya-budaya-keragamanadat, pulau- pulau melalui pelajaran ips dan pkn sehingga anak- anak entah kapan setelah dewasa punya bekal untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia”

Kita bisa hidup nyaman, merdeka sekarang ini tidak lepas dari jasa-jasa Pahlawan. Sehingga kita perlu mewariskan nilai-nilai kebangsaan ini kepada anak-anak agar tidak kehilangan jati diri.

2. Apa yang mendorong bapak untuk memilih visi sekolah “mengembangkan,

menerapkan, dan

melaksanakan sifat

“Kami itu sekolah islam yang tidak ekstri. Wong kita bisa seperti sekarang ini juga karena jasa pahlawan kita to. Kenapa harus ditinggalkan? Kalau tidak ada pengibaran bendera, ya kita tidak bisa merdeka. Padahal penjajahan itu bertentangan dengan islam.

Menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah gugur memperjuangka

semangat kebangsaan”? Kita sudah bebas dari penjajahan kok hanya upacara saja di hilangkan. Kami memang sekolah Islam, namun kami tidak berpikiran sempit, artinya, banyak sekolah Islam yang tidak mau menghormati atau mengkhultuskan bendera. Tetapi kami melakukan upacara bendera itu untuk menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah gugur mendahului kita, merebut, mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dan itu ternyata tidak menimbulkan hal-hal yang sifatnya syirik, melanggar syariat agama, tetap menjunjung tinggi merah putih.”

3. Bagaimana pelaksanaan visi sekolah “mengembangkan,

menerapkan, dan

melaksanakan sifat semangat kebangsaan”?

“Setiap tanggal 17 Agustus diadakan berbagai kegiatan lomba untuk anak , kerja bakti, upacara bendera, mengbarkan bendera di lingkungan sekolah. Kita juga mengadakan pr-pr untuk meningkatkan rasa nasionalisme, misalnya membuat kliping tentang kemerdekaan, membawa gambar- pahlawan untuk di tempel di kelas masing-masing. Dengan begitu anak dapat menhargai jasa para pahlawan. Kami tidak anti dengan upacara bendera. Kemarin sempat di tinjau langsung oleh kodim karna diindikasikan beberapa sekolah sudah tidak melakuka upacara bendera. Kami juga tidak mengurangi satupun esensi dari rangkaian upacara bendera. Pancasila dan uud ttp di baca, mengheningkan cipta juga ada. Kita juga selalu menyampaikan secara sederhana kepada anak-anak belilah produk-produk dari Bantul, belilah batik dari

Dengan mengadakan kegiatan rutin dan berkala, mengintegrasikan kedalam kegiatan pembelajaran dan pengembangan, dan memberi pemahaman kepada siswa tentang

makna semangat

Bantul, belilah sepatu dari Bantul, karena itu merukan salah satu cara untuk menunjukkan rasa nasionalisme yang sederhana. Karena percuma jika mencantumkan misi, memeriahkan 17-an, namun ketika ada barang luar negri, dan tetangga kita punya produk yang sama juga tapi malah memilih yang luar negeri ituka sangat ironis. Itu menandakan bahwa nasionalisme kita masih sangat minim. ” 4. Kebijakan apa yang

dilakukan sekolah dalam penanaman karakter semangat kebangsaan?

“Di silabuskami mengharapkan guru-guru menyisipkan karakter nasionalisme. Jangan sampai kedepan anak-anak tidak kenal dengan Indoesia, tidak kenal dengan merah-putih, dll. Tapi insyaaAllah di pelajaran IPS sudah ada tinggal bagaimana gurunya mengemas pembelajaran tersebut. Bisa saja sekolah mengaburkan semangat kebangsaan pada siswa dengan mengrangi upacara bendera. Kalau di sini penghormatan kepada bendera itu tidak menggunakan sang saka merah putih namun, kepada Bendera Merah Putih. Hormat disini sebagai menghargai bendera merah mutih. Bukan sang saka karena ndak dikira mengkhultuskan bendera. Salah satu untuk masuk di sini harus punya integritas terhadap agama dan terhadap negara. Selain itu setiap ada kegiatan, karyawan selalu dilibatkan dalam kepanitiaan dan dalam pemasangan bendera-bendera. Selain itu kami juga mengibarkan bendera setiap hari dan tidak pernah kami turunkan kecuali bendera rusak di depan halaman sekolah. Hal

Menyisipkan nilai semangat kebangsaan dalam silabus dan tetap melaksanakan upacara bendera dengan mengganti kata “sang saka merah putih” degan “bendera merah putih”, melibatkan guru dan karyawan dalam kegiatan hari besar nasional, dan memasang bendera merah putih di tiang depan sekolah yang tidak pernah diturunkan kecuali rusak, setiap pagi menyetelkan lagu nasional dan daerah, sebelum pelajaran dimulai setiap hari siswa diminta untuk menyanyikan lagu wajib nasional dan lagu

ini kami belajar dari Malaysia. Kami menemukan bendera malaysia itu dimanapun, ditoko-toko, di instansi-instansi. Di sinilah kami belajar banyak. Bahwa rasa nasionalisme kita dengan malaysia masih kalah jauh. Setiap pagi kami menyetelkan lagu nasional dan daerah. Sebelum pelajaran dimulai setiap hari siswa juga diminta untuk menyanyikan lagu wajib nasional dan lagu daerah. Saya juga menghimbau kepada siswa untuk membeli produk Bantul. Dulu setiap guru wajib memakai pin bendera merah putih. Jika ada lomba-lomba kami juga mengikuti lomba-lomba tersebut.”

daerah, menghimbau kepada siswa untuk membeli produk Bantul dan setiap guru wajib memakai pin bendera merah putih, dan mengikuti lomba peringatan hari nasioanal.

5. Adakah peraturan khusus baik bagi siswa, guru maupun karyawan dalam penanaman karakter semangat kebangsaan?

“Setiap tanggal 20 guru dan karyawan mengenakan baju adat itu sebagai bentuk loyalitas kita terhadap pimpinan pemerintah. Sedangkan kalau 21 April semua warga sekolah mengenakan baju adat, petugas upacaranya juga ibu-ibu semua. Dulu guru memakai pin bendera,namun sekarang beberapa guru tidak pakai karena sudah hilang pinnya.

Di masing-masing ruangan dipasangai simbol- simbol kenegaraan. Di dinding-dinding sekolah juga di pasangi gambar-gambar pahlawan beserta keterangannya.Keteladanan, untuk upacara, semua guru dan karyawan diwajibkan untuk ikut serta mengenakan atribut pakaian lengkap. Salah satu untuk masuk di sini harus punya integritas terhadap agama dan terhadap negara. Selain itu setiap ada kegiatan, karyawan selalu dilibatkan dalam

Ada peraturan khusus bagi guru, karyawan, dan siswa untuk menanamkan nilai semangat kebangsaan.

kepanitiaan dan dalam pemasangan bendera- bendera. Dengan seperti itu ada rasa nasionalisme yang timbul dalam diri karyawan. ”

6. Bagaimana pihak sekolah dalam mengatur kondisi sekolah yang mendukung penanaman karakter semangat kebangsaan?

“Upacara bendera 40 menit dengan petugas upacara anak-anak bergiliran dari kelas 4-6. Dengan memakai pakaian khusus supaya mereka lebih antusias menginguti upacara bendera. Memakai seragam merah putih, diadakan pengibaran bendera merah puth, penghormatan bendera merah putih, menyanyikan lagu Indonesia raya dan lagu wajib nasional. Di dalam upacara juga kami tanamkan kedisiplinan. Anak-anak tenang, tertib dalam mengikuti upacara bendera sebagi bentuk pembelajaran kedisiplinan dan menghormati upacara bendera. Dengan warga sekitar, jika di sekolah ada kegiatan doa bersama, peringatan sekolah, warga sekitar dimnta untuk berartisipasi. Sebaliknya jika di kampung ada kegiatan, kami juga ikut berpartisipasi, seperti donatur 17-an, pawai. Kami juga melakukan temu wali setiap 2 bulan sekali”

Dengan menggilir jadwal petugas upacara, menjalin hubungan intensif dengan wali murid dan dengan warga sekitar.

7. Kegiatan rutin apa yang menjadi program sekolah

yang mendukung

penanaman karakter semangat kebangsaan?

“Setiap pagi hari, sebelum masuk kelas, di puterkan lagu kebangsaan, lagu daerah dan lagu keagamaan.Setiap hari senin di adakan upacara bendera jika cuaca mendukung dan kalender akademik tidak libur. Selain itu ada pembiasaan untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars SD Unggulan Aisyah”

Menyanyikan lagu

kebangsaan dan lagu daerah setiap pagi serta melakukan upacara bendera.

menjadi program sekolah

yang mendukung

penanaman karakter semangat kebangsaan?

tempat-tempa bersejarah yaitu di museum jogja kembali, benteng verdenburg, dan taman pintar . Untuk kelas 4 dan 6. Sehingga alumni kami pasti pernah kemonumen jokja kembali. Dimana anak dapat belajar mengenai bagaimana rakyat Indonesiakhususnya jogja merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Harapan kami nanak-anak bisa tertanama rasa nasionalismenya. Guru-guru juga kami himbau dan kami bekali untuk menjelaskan kepada anak-anak tentang perjuangan pahlawan yang telah gugur. Anak-anak kami beri tugas berupa LKS dilokasi tersebut. Selain itu juga ke keraton jogja agar anak bisa mencintai budaya sendiri dan menceritaka perjuangan sultan hb 9 dan kedudukan jojgajarta di Indonesia. Kegiatan ini dilakkan setiap semester. Kelas 1-2 di taman pintar. Kelas 3-4 ke benteng. Kelas 5 di jogja kembali. Kita juga pernah belajar nasionalisme di kodim. Itu pihak kodim sangat senang dan antusias, mereka menceriterakan bagaimana nasionalisme harus kita meliliki. Dan itusangat sinkron dengan pelajaran kelas 5. Dulu 2 angakatan pernah ke kodim sebelum ke jogja kembali. Karena di anggap terlalu dekat. Kemarin pertukaran pelajar dengan singapura dan malaysia, kami membawa misi kebudayaan. Dalam kegiatan ini anak-anak sebagai duta Indonesia buka lagu duta sekolah. Disana kami mengenakan tanda bendera merah putih di baju sebagai tanda Duta

tempat bersejarah, kodim, dan luar negeri, serta mengadakan lomba-lomba pada hari besar nasional.

negara. Anak anak ikut pembelajaran di sana. Anak- anak juga menampilkan tari-tari daerah yaitu tari saman, tari pendet, dan mendapat sambutan yang cukup meriah dari sana. Kemudian 17 agustus kita adakan lomba-lomba, untuk kelas rendah mewarnai gambar pahlawan, untuk yang kelas tinggi menulis puisi untuk pahlawan. Begitujiga untuk peringatan hari pahlawan, 10 November. Sedangkan kalau 21 April semua warga sekolah mengenakan baju adat, petugas upacaranya juga ibu-ibu semua.”

9. Bagaimana keteladanan yang di berikan kepala sekolah, guru, dan

karyawan dalam

penanaman karakter semangat kebangsaan?

“Keteladanan, untuk upacara, semua guru dan karyawan diwajibkan untuk ikut serta mengenakan atribut pakaian lengkap. Karena dalam upacara bendera itu sebagai pelatihan kedisiplinan dan ketertiban siswa. kita juga menghimbau kepada guru dan karyawan untuk tenang ketika upacara karena Kita ingin menanamkan bahwa upacara ini kegiatan khidmad untuk menghargai para pahlawan dan loyalitas terhadap negara.”

Guru dan karyawan mengenakan atribut pakaian lengkap dan mengikuti upacara bendera dengan khidmad.

10. Kegiatan ekstrakulikuler apa saja yang dapat menanamkan nilai karakter semangat kebangsaan yang ada di SD Unggulan Aisyiyah?

“Di HW adapelajaran baris-berbaris. Kebetulan yang ikut pleton inti adalah anak kelas 4 dan 5 yang setiap hari Sabtu mengikuti HW. HW itu Hizbul Wathan yang artinya pasukan pembela tanah air. Jadi jelas bahwa nasionalisme kita tanamkan pula dalam kegiatan ekstra. Anak-anak itu kami beri tahu bahwa HW itu adalah pasukan pembela tanah air, jadi kami himbau kepada anak-anak untuk selalu membela

Semua ekstra bisa untuk menanamkan semangat kebangsaan. Penanaman semangat kebangsaan dalam ekstra tergantung gurunya dalam kegiatannya.

tanah air entah dengan cara apa yang mereka bisa. Bisa dengan dengan belajar yang rajin agar berprestasi, bisa dengan mengikuti lomba-lomba, apapun boleh yang penting kalian harus berprestasi untuk Indonesia. Kenapa kita pilih HW? Karena kami muhammadiyah. Semua sekolah muhammadiyah kepanduannya adalah HW.HW itu sama dengan pramuka. Hanya saja kontennya di tambah dengan keagamaan. Misalnya untuk naik tingakat, tidak hanya bisa tali-temali tetapi juga juga sholat lail dll. Pemandu HW dari guru sendiri yang telah mengikutipelatihan dari kwarda HW. Semua ekstra bisa untuk menanamkan semangat kebangsaan. Penanaman semangat kebangsaan dalam ekstra tergantung gurunya.”

11. Apakah sekolah sering mengikuti lomba pada kegiatan hari besar nasional?

“Pada peringatan 17-an kemarin, kami mendapat juara 1 pleton inti putri tingkat kabupaten dan juara 3 pleton inti putra tingkat kabupaten. Dan baru ikut sekali kemarin. “

Sekolah mengikuti lomba- lomba pada hari besar nasional.

12. Adakah reward bagi pelaksanaan nilai karakter semangat kebangsaan siswa?

“Belum ada reward khusus untuk penanaman karakter semangat kebangsaan.”

Belum ada reward khusus untuk penanaman karakter semangat kebangsaan. 13. Di perpustakaan banyak

buku cerita pahlawan dan kenegaraan. Bagaimana cara sekolah untuk

“Ini memang pr untuk kami. Buku-buku yang sifatnya perjuangan, kadang anak lebih suka dengan mendengarkan cerita guru. Olehkarena itu kami menggunakan kegiatan literasi, contohnya pada

Dengan bercerita kepada anak dan pemberia tugas literasi.

menumbuhkan agar anak senang membaca buku- buku tersebut?

pelajaran IPS anak diminta untuk mendiskripsikan pahlawan-pahlawan atau membuat kliping. Dengan begitu anak-anak akan membaca referensi baik dari buku maupun dari internet. Dengan begitu pasti anak akan ternaman semangat nasionalismenya walaupun memang secara rutnitas belum maksimal karena untuk usia anak, membaca buku-buku yang tidak bayak gambarnya memang kurang menarik. Harapannya dengan pemberian tugas literasi itu, anak tetap mau membaca.”

14. Bagaimana dengan penanganan anak pindahan dari luar daerah agar tidak terkendala bahasa dan sosial di sekolah ini?

“Kalau ada anak pindahan, kami rekomendasi kepada guru kelas untuk menerima anak tersebut kemudian melakukan permainan-permainan agar terjalin kerjasama dengan siswa lain. Untuk komunikasi, anak yang berasal dari luar daerah itu terkendala dengan bahasa jawa. Sehingga kami lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia walaupun tetap menggunakan istilah jawa. Misalnya anak sapi itu pedhet. Anak ayam itu kuthuk dan sebagainya. Kalau bahasa itu sifatnya sambil jalan. Nanti pelan- pelan anak-anak bisa, tau maksudnya dan kelamaan bisa bahasa jawa walaupun awalnya masih menggunakan bahasa jawa ngoko.”

Mengunakan bahasa Indonesia dan melakukan permainan berkelompok.

15. Adakah kendala dalam penanaman karakter semangat kebangsaan?

“Kedala penanaman karakter dari luar. Dari televisi itu sangat besar pengaruhnya. Anak-anak kami batasi untuk menonton televisi. Kemudian dari rumah. Beberapa anak berangkat dari keluarga yang kurang kondusif. Kadang-kadang treatmen dari

Kendala berasal dari pengaruh luar sekolah.

seklah kalah dengan kebiasaan di rumah dan di masyarakat. ”

16. Bagaimana pihak sekolah mengatasi kendala yang terjadi selama ini?

“Maksimal 2 bulan sekali setiap kelas ada kegiatan temu wali. Di situ guru menyampaikan perkembangan siswa kepada wali. Disitu disampaikan kondisi anak dan kondisi sekolah. Orang tua juga menyampaikan kondisi anak dirumah sehingga bisa saling bersinergi dalam membina anak. Buku komunikasi dan buku fastabikulkhairat. Buku fastabikulkhairat ini digunakan untuk mengontrol kegiatan ibadah siswa dirumah. Sedangkan buku komunikasi untuk saat ini sudah tidak efektif tetapi beralih ke grup Whats Upp wali murid. Setiap hari grup ini aktif. Grup digunakan untuk memberi info-info baik dari guru maupun dari wali murid. Misal untuk mengingatkan siswa tentang PR dll. Grup WA tingkat keterbacaannya oleh orang tua lebih tinggi. Kami juga menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan warga dusun setempat”

Menjalin hubungan intensif dengan wali murid dan warga sekitar.

Lampiran 12

Reduksi, Display, dan Kesimpulan Wawancara dengan Guru. Narasumber :

1. Sukardi, S.Pd.Si guru kelas 4B (Kd)

2. Arwan Susanto, S.Sos guru kelas 6A dan koordinator ekstrakurikuler HW (Aw) 3. Dwi Yudha Handono, S,Si guru kelas 2D (Yd)

4. Fanis Sofyan Raharjo, S.Pd guru kelas 5A (Fn) 5. Dewi Wulansari, S.Pd guru kelas 3A (Dw)

No Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1. Menurut Ibu/Bapak , apakah penting penanaman nilai karakter semangat kebangsaan terhadap siswa? Mengapa?

Kd: “Anak-anak jadi tau pentingnya bangsa Indonesia, sebagai bangsa Indonesia harus bagaimana, kepribadian bangsa Indonesia itu bagaimana? Begitu.”

Aw: “Jelas semua orang harus memiliki karakter. Jadi kita awali dari karakter guru pembina terlebih dahulu. Karena karakter itu akan membawa seseorang ke akhlaknya itu sendiri. Kalau orang itu karakternya semangat, aklaknya juga baik.”

Yd: “Kebangsaan itu lebih pada orang-orang nya kalau tanah air itu lebih pada kekayaanya tanahnya, airnya, potensinya apa, Indonesia punya ini-ini. Sedangkan untuk kebangsaan itu lebih pada SDM nya, kecerdasannya, jiwanya, misal yang disini di Bantul saya tanamkan agar anak-anak harus mampu berbagi apa yang dipunya sekaligus membawa pendidikan mereka. Dengan contoh-contoh insyaaAllah anak-anak akan memahaminya.”

Fn:“Untuk menanamkan karakter,kita menggunakan pembiasaan-

Menanamkan karakter semangat kebangsaan itu penting karena untuk mencintai tanah dibutuhkan jiwa yang memiliki semangat kebangsaan dan kepribadian bangsa serta membentuk akhlak baik anak.

pembiasaan yang didalamnya ada unsur-usur cinta kepada tanah air contohnya memasang gambar presiden,wakil presiden, dan garuda pancasila di depan kelas, untuk mengingatkan akan pemimpin bangsa Indonesia. Kemudian mading-mading yang berhubungan dengan kebangsaan. Melalui itu anak akan diingatkan mengenai kepahlawanan, bagaimana merebut Kemerdekaaan Indonesia sehingga dia bisa mencinati bangsa Indonesia dengan semangat kebangsaan” Dw: “Semnagat kebangsaan itu di dalamnya cita tanah air. Kalau

cinta tanah air kita lebih mencintai apa yang dimiliki oleh bagsanyasendiri. Kalau semngat kebangsaan itu, cintanya sudah benar-benar dalam hati. Misalnya membela tana air kalau sekarang ya lebih ke pemikiran kalau jaman dahulu yang perjuangan melawan penjajah.”

2. Bagaimana Ibu/Bapak memberikan teladan kepada siswa dalam kegiatan rutin untuk menanamkan nilai karakter semangat kebangsaan?

Kd: “Saya dengan kelas saya mengajarnya hanya satu pelajaran sehingga jika keteladanan di inkludkan dengan pelajaran masih kurang sehingga saya melakukannya pada saat mengawali pelajaran seperti memberi cerita tentang bangsa Indonesia dulu seperti apa, menyaniyikan lagu Indonesia raya. Setiap pagi rutin menyanyikan lagu Indonesia raya, mars aisyah dan mars sdu. Lagu wjib lain di nyanyikan saat upacara bendera”

Aw: “Pertama kita awali dengan kekompakkan sragam, kemudian kedisiplinan waktu, semua mengikuti aturan agar tidak nggampangke aturan itu. Kemudian kedisiplinan dalam mengatur diri sendiri. Ketika setiap masuk kelas, kami harapkan anak-anak sudah siap untuk materi yang akan dipelajari. Kemudian kita menjoba agar anak paham betapa manfaatnya pelajaran Al Islam. Dengan begitu anak akan

Guru memberikan teladan dalam kegiatan rutin kepada siswa dengan menyanyikan lagu wajib nasional setiap upacara bendera, dan setiap pagi sebelum pembelajaran, menerapkan keisiplinan, serta pembiasaan-pembiasaan sikap baik.

mempunyai bekal akhlak yang baik kalau anak-anak sudah besar. Cita-cita mereka tercapai, mereka berjuangnya tidak hanya harta saja tetapi ikut memperbaiki bangsa ini. Agar bangsa ini menjadi lebih berwibawa.”

Fn: “Setiap jam 7.15 kita menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk menanamkan karakter semangat kebangsaan.”

Dw: “penanaman melalui pembiasaan-pembiasaan. Biasanya, kami guru kelas dan guru pendampping, kami memberikan sanksi karena jam tadarusnya itu terpotong. Biasanya kami suruh menambah hafalan ayat.”

3. Bagaimana Ibu/Bapak memberikan teladan kepada siswa dalam kegiatan insidental untuk menanamkan nilai karakter semangat

kebangsaan?

Kd: “Untuk kegiatan insidental, itu banyak mbak, dan tidak disadari. Misalnya ketika misalnya saya sering menekankan kerjasama dengan sesama siswa apalagi di kelas saya ada 2 satu dari Bandung dan dari luar Jawa. Siswa yang baru pindahan dari luar daerah dan kebetulan mereka termasuk pendiam. Jadi mereka harus diberi pengertian terus mengenai menghargai orang lain.”

Aw: “saya selalu mengingatkan anak. contohnya kemarin ada anak yang bermain-main dengan bendera. Keika kami tanya tentang apa yayng harus dilakukan dengan bendera, anak tersebut bisa menjawab, kemudian jika kotor siapa yang mencuci? Dan anak tersebut menjawab “ya sudah sayasaja yang mencuci pak”. Jadi InsyaaAllah anak-anak tahu harus diapakan bendera tersebut.” Yd: “dengan memberi contoh secara real”

Fn: “secara insidental, saya meluruskan dengan menasehati dengan contoh-contoh tokoh yang jadi panutan rakyat Indonesia. ”

Guru memberikan teladan dalam kegiatan insidental dengan memberi pengertian dan peringatan secara lisan, diberi conth real, dan di berikan contoh-contoh tokoh panutan.

4. Bagaimana Ibu/Bapak memberikan teladan

Kd: “Untuk kegiatan berkala, untuk persiapan upacara bendera, kami latihan rutin seminggu sekali. Kemudian kemarin kami

Guru memberi teladan siswa dalam kegiatan berkala adalah

kepada siswa dalam kegiatan berkala untuk menanamkan nilai karakter semangat kebangsaan?

mengadakan outbond kelas bekerjasama dengan wali siswa kemudian kita kelola sendiri di boro. Dan setiap semester ganjil ada kunjungan study di tempat bersejarah”

Aw: “Contohnya kemarin ada pawai musda, itu anak-anak memakai sragam HW utuk menujukkan inilah HW SDU. Kemudian kegiatan kemah bakti kami lakukan 1 tahun sekali agar anak mandiri. Kawarda 3 th sekali, gugus 2 th sekali, dan rutin sekolah kami 1 th sekali.”

Yd: “kami ada outbond setiap semester genap dan kunjungan study

Dokumen terkait