• Tidak ada hasil yang ditemukan

REGASIFIKASI LNG

Dalam dokumen MAKIN EKSIS MESKI PANDEMI (Halaman 72-81)

REGASIFIKASI LNG MEMANTAU

REGASIFIKASI LNG

ENERGIA/PRIYO WIDIYANTO

73

2021

NOVEMBER NOVEMBER

1.

W

aktu menunjukkan pukul 06.00 WIB, seluruh rombongan bergegas menaiki kapal bermesin untuk melihat fasilitas yang ada di Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Nusantara Regas. Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit dari dermaga di Tanjung Priok untuk mencapai kapal pengangkut LNG yang berlokasi di Utara Pulau Jawa, Kepulauan Seribu, Jakarta.

FSRU Nusantara Regas merupakan salah satu kapal storage LNG yang dioperasikan untuk menyuplai kebutuhan gas sebagai penggerak pembangkit listrik. FSRU mendapatkan pasokan gas yang dikirim dari Bontang, Kalimantan dan Tangguh, Papua. setelah melalui proses regasifikasi di kapal FSRU, LNG lalu dialirkan melalui pipa yang tersambung di bawah laut menuju ke Onshore Receiving Facility (ORF) yang berlokasi di darat, yaitu di Muara Karang.

FSRU Nusantara Regas memiliki kapasitas Regasifikasi sebesar 500 mmscfd dan data menerima LNG Carrier (kapal Pengangkut LNG) multi dari ukuran 125.000 M3 Sampai dengan 175.000M3. Proses Regasifikasi dimulai dari gas alam cair yang ditransfer dari LNG Carrier ke FSRU, untuk selanjutnya dialirkan ke unit regasifikasi untuk diubah fasenya dari cair menjadi gas.

Pekerja Pertamina menunggu di atas kapal Speed Boat sebelum naik ke kapal FSRU Nusantara Regas di di Kepulauan Seribu, Jakarta pada Selasa (12/10/2021).

Pertamina workers were waiting at the Speed Boat before boarding the Nusantara Regas FSRU at Thousand Islands, Jakarta, Tuesday (12/10/2021).

2.

1. Sejumlah pekerja menaiki kapal FSRU Nusantara Regas dengan menggunakan alat angkut di Kepulauan Seribu, Jakarta pada Selasa (12/10/2021).

Workers boarded the Nusantara Regas FSRU using transport equipment at Thousand Islands, Jakarta, Tuesday (12/10/2021).

2.

ENERGIA/PRIYO WIDIYANTO

75

2021

NOVEMBER NOVEMBER

A

t 6.00 Western Indonesian Time sharp, the entire group rushed to board the motor boat to visit the facility at Nusantara Regas Floating Storage Regasification Unit (FSRU). The journey took about 30 minutes from Tanjung Priok port to the LNG tanker at northern Java sea, Thousand Island, Jakarta.

Nusantara Regas FSRU is one of the LNG tanker operated for supplying the gas for power plants. The FSRU received the gas supplies from Bontang, Kalimantan and Tangguh, Papua. After the regasification process at the tanker, the LNG then funneled to underwater pipe to the Onshore Receiving Facility (ORF) onshore at Muara Karang.

Nusantara Regas FSRU has the regasification capacity of 500 mmscfd and data receives multiple LNG Carrier from the size of 125,000 M3 to 175,000 M3. The regasification process starts from liquified natural gas which is transferred from the LNG Carrier to the FSRU which then funneled to the regasification unit to change its phase from liquid to gas.

Suasana pagi hari Kapal FSRU Nusantara Regas di Kepulauan Seribu, Jakarta pada Selasa (12/10/2021).

The morning athmosphere at Nusantara Regas FSRU tanker at Thousand Islands, Jakarta, Tuesday (12/10/2021).

3.

3.

ENERGIA/PRIYO WIDIYANTO

Komisaris Pertamina Ahmad Fikri Assegaf, Komisaris Pertamina Alexander Lay dan Komisaris Utama Nusantara Regas Heru Setiawan berbincang dengan pekerja dari Nusantara Regas saat melakukan kunjungan management walktrough ke ORF, Muara Karang, Jakarta pada Selasa (12/10/2021).

Pertamina Commissioners Ahmad Fikri Assegaf and Alexander Lay had a discussion with workers at Nusantara Regas with Nusantara Regas Commissioner, Heru Setiawan during a management walktrough visit to ORF, Muara Karang, Jakarta, Tuesday (12/10/2021).

4.

4.

ENERGIA/PRIYO WIDIYANTO

ENERGIA/PRIYO WIDIYANTO ENERGIA/PRIYO WIDIYANTO

5.

Logo Nusantara Regas di atas kapal FSRU di Kepulauan Seribu, Jakarta pada Selasa (12/10/2021).

Workers boarded the Nusantara Regas FSRU using transport equipment at Thousand Islands, Jakarta, Tuesday (12/10/2021).

6.

Suasana ruang mesin di kapal FSRU Nusantara Regas di Kepulauan Seribu, Jakarta pada Selasa (12/10/2021).

The situation at the engine room of the FSRU Nusantara Regas ship at Thousand Islands, Jakarta, Tuesday (12/10/2021).

77

2021

NOVEMBER NOVEMBER

5.

6.

7. Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha (SPPU) Pertamina Iman Rachman (kedua) bersama kapten kapal (depan) serta Pth Direktur Utama Nusantara Regas Joko Heru Sutopo dan tim manajemen Nusantara Regas melakukan Management Walkthrough (MWT) ke fasilitas Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat di Teluk Jakarta pada Senin (11/10/2021).

Pertamina's Director of Strategy, Portfolio and Business Development (SPPU) Iman Rachman (second) with the captain (front) and Pth President Director of Nusantara Regas Joko Heru Sutopo and the Nusantara Regas management during the

Management Walkthrough (MWT) on the Floating Storage & Regasification Unit facility (FSRU) West Java in Jakarta Bay, Monday (11/10/2021).

7.

ENERGIA/TRISNO ARDI

9. Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha (SPPU) Pertamina Iman Rachman mendengarkan penjelasan dari kapten Kapal FSRU saat melakukan Management

Walkthrough (MWT) ke fasilitas Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat di Teluk Jakarta pada Senin (11/10/2021).

Pertamina's Director of Strategy, Portfolio and Business Development (SPPU), Iman Rachman, listened to the explanation from the captain of the FSRU Ship during the Management Walkthrough (MWT) on West Java Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) facility in Jakarta Bay, Monday (11/10/2021).

79

2021

NOVEMBER NOVEMBER

8. Fasilitas Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat tampak dari jendela kabin ruang kontrol Kapal FSRU di Teluk Jakarta pada Senin (11/10/2021).

The West Java Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) facility as seen from the cabin window of the FSRU vessel's control room in Jakarta Bay on Monday (11/10/2021).

8.

9.

ENERGIA/TRISNO ARDI ENERGIA/TRISNO ARDI

10. Suasana fasilitas penyaluran gas ORF (Onshore Receiving Facility) Nusantara Regas di Muara Karang, Jakarta pada Selasa (12/10/2021).

The situation of the Nusantara Regas ORF (Onshore Receiving Facility) gas distribution facility in Muara Karang, Jakarta, Tuesday (12/10/2021).

12.

11.

Kunjungan

Komisaris Pertamina ke fasilitas

penyaluran gas ORF Onshore Receiving Facility) Nusantara Regas di Muara Karang, Jakarta pada Selasa (12/10/2021).

The visit of the Pertamina

Commissioner to the Nusantara Regas ORF gas distribution facility in Muara Karang, Jakarta, Tuesday (12/10/2021).

Pipa-pipa fasilitas yang digunakan untuk menyalurkan gas sampai ke pembangkit listrik di Muara Karang, Jakarta pada Selasa (12/10/2021).

The pipes used for distributing gas to the power plant in Muara Karang, Jakarta, Tuesday (12/10/2021).

10.

11.

12.

81

2021

NOVEMBER NOVEMBER

Filmnya sangat bagus. Ada sisi dramanya, ada sisi ketawanya. Yang

pasti ini membangun nasionalisme.

Dan saya berharap generasi muda bisa terus bangkitkan bahwa kalian

adalah penerus bangsa yang harus memastikan Indonesia terus maju.

Lihat dari sejarah kita.

Menteri BUMN Erick Thohir

R

eview Menteri BUMN Erick Thohir terhadap film Kadet 1947 memang tidaklah berlebihan.

Karena film yang berfokus pada aksi heroik tujuh calon perwira dalam operasi pengeboman di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa ini dikemas secara apik oleh sutradara Rahabi Mandra dan Aldo Swastia.

Film berdurasi 1 jam 15 menit ini dibintangi oleh aktor-aktor besar yang namanya sudah melambung tinggi di perfilman Indonesia. Contohnya Chicco Kurniawan sebagai Dul yang baru saja mendapatkan Piala Citra sebagai Aktor Terbaik 2021. Ada pula pemain lainnya yang juga sama keren ada Sutardjo Sigit (Baskara Mahendra), Mulyono (Kevin Julio), Suharnoko Harbani (Ajil Ditto), Bambang Saptoadji (Samo Rafael), Sutardjo (Wafda Saifan), dan Kapoet (Fajar Nugra).

Sinematografi film ini juga digarapkan dengan totalitas. Penonton seakan dibawa masuk ke dalam Indonesia 1947. Bukan hanya itu, tim produksi tampak gak main-main dalam membangun set film.

Bahkan media online idntimes.com menilai, berkat totalitas sinematografi, set film, sehingga detail-detail lainnya, seperti senjata yang memang dipakai saat itu memberikan suasana yang cukup real dan tepat di mata penonton. Kerja keras kru film dan pemain melahirkan karya yang lahir dari hati dan sampai ke hati.

Film Kadet 1947 memang berhasil memikat hati penonton. Buktinya, tak sedikit netizen memberikan pujian dan membahas film tersebut di Twitter usai penayangan perdananya, pada 25 November 2021. 

Semangat nasionalisme berhasil dibangkit kan melalui film Kadet 1947. Bahwa dalam memper juangkan dan mempertahankan kemerdekaan, para pejuang dalam segala bidang saat itu mem berikan usaha dan perjuangan semaksimal mungkin.

Karena itu, film ini cocok ditonton oleh generasi muda Indonesia. Kini saatnya kita generasi penerus bangsa menghargai dan mencintai sejarah yang diperjuangkan dengan sepenuh jiwa raga oleh para pendahulu bangsa Indonesia.

Judul Film: Kadet 1947 Sutradara: Rahabi Mandra, Aldo Swastia Produser: Celerina Judisari, Tesadesrada

Ryza

Penulis Skenario: Rahabi Mandra, Aldo Swastia

Pemeran: Bisma Karisma, Kevin Julio, Omara Esteghlal, Marthino Lio, Wafda Saifan, Fajar

Nugra, Chicco Kurniawan Penata Musik: Hariopati Rinanto Sinematografer: Batara Goempar

Penyunting: Wawan I. Wibowo Perusahaan Produksi: Temata Studios,

Legacy Pictures, Screenplay Films Tanggal Rilis: 25 November 2021 (Indonesia)

@lutfhanhp

Setelah nonton premiernya, auto komen:

asli, mestinya yang muda-muda wajib disuruh nonton yang kayak gini nih.

Semacam nyadarin 1 generasi (aamiin lebih) soal kebangkitan Indonesia. Karena naikin nasionalisme bukan cuma soal badminton

dan asian games kan yaa...

@vandarainy

Keren banget filmnya ampe terharu nontonnya.

@snap.nuel

Gokil film dan cast-nya.

The real underdog sih.

@vegapita Kudu nonton gaiss film

@kadet1947 out now di XXI.  Bangga akutu ada film

perjuangan kece begini.

@citapramesty Karena film ini, jadi melek dengan sejarah angkatan udara di Indonesia.

Film ini patut ditonton, apalagi untuk kaum-kaum muda nih. Membangkitkan

nasionalisme terhadap Indonesia.

Statement Beberapa Penonton

KADET 1947:

Dalam dokumen MAKIN EKSIS MESKI PANDEMI (Halaman 72-81)