• Tidak ada hasil yang ditemukan

Registrasi Importir

Dalam dokumen DTSD Keterampilan PDE Kepabeanan Dan Cuk (Halaman 37-44)

5. Kegiatan Belajar (KB) 4

5.1.1. Registrasi Importir

5. Kegiatan Belajar (KB) 4

APLIKASI REGISTRASI

5.1. Uraian

5.1.1. Registrasi Importir

Registrasi importir bertujuan untuk memperjelas status importir sehingga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tidak mengalami kesulitan dalam menagih kekurangan pembayaran bea masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI), melakukan audit atau keperluan lainnya. Dengan adanya registrasi importir Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga dapat melakukan penilaian terhadap importir sehingga dapat menentukan klasifikasi importir dalam rangka penerapan manajemen resiko.

Setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan dan dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 6A Undang-Undang ini maka diterbitkanlah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 124/PMK.04/2007 tanggal 5 Oktober 2007 tentang Registrasi Importir. Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, registrasi importir jelas diatur secara khusus. Pada pasal 2 ayat 2 disebutkan sebagai berikut :

“Registrasi importir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh importir dengan mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal melalui media elektronik.”

Dari ketentuan pasal tersebut berarti DJBC harus menyediakan sistem registrasi importir yang dapat menerima data permohonan registrasi dari importir secara elektronik. Inilah yang menjadi dasar dibangunnya sistem aplikasi registrasi importir. Tidak hanya bisa menerima data permohonan registrasi secara elektronik saja, tetapi juga harus bisa memroses data tersebut sampai diterbitkannya Nomor Induk Kepabeanan (NIK)

a. Dasar Hukum Registrasi Importir

Registrasi importir mengacu kepada peraturan-peraturan sebagai berikut :

ƒ Undang Undang Kepabeanan nomor 10 tahun 1995 yang diubah dengan Undang-Undang Kepabeanan nomor 17 tahun 2006.

ƒ Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor KEP-07/BC/2003 tanggal 31 Januari 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor, diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal nomor P-19/BC/2005 tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor KEP-07/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor, diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal P-06/BC/2007 tentang Perubahan Keempat AtasKeputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor KEP-07/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor.

ƒ Peraturan Menteri Keuangan Nomor 124/PMK.04/2007 tanggal 5 Oktober 2007 tentang Registrasi Importir.

b. Tujuan Pengembangan Aplikasi

Aplikasi Registrasi Importir dikembangkan dengan tujuan : 1. Mempermudah Importir Untuk Melakukan Registrasi

Dengan dikembangkannya Aplikasi Registrasi Importir diharapkan dapat mempermudah proses registrasi mulai dari pengisian dan pengajuan formulir registrasi oleh importir. Pengajuan formulir registrasi dapat dilakukan dari kantor importir sendiri karena pengisian formulirnya melalui jaringan internet dengan mengakses menu registrasi importir di situs www.beacukai.go.id. Selain itu importir juga dapat memantau perkembangan hasil registrasinya melalui website tersebut sampai diterbitkannya Nomor Induk Kepabenana (NIK).

Dengan registrasi secara elektronik maka data awal dari importir yang melakukan registrasi sudah tersedia, sehingga data dapat segera dibaca dan diteliti. Dengan demikian akan memudahkan bagi analis untuk menganalisa data registrasi sehingga dapat dengan cepat dan akurat memutuskan apakah NIK untuk perusahaan yang melakukan registrasi tersebut dapat diterbitkan atau tidak. Karena semua parameter penilaian sudah dimasukkan dalam sistem.

3. Mengurangi Subyektifitas Penilaian Terhadap Importir

Analis atau supervisor yang menganalisa data dan memutuskan apakah NIK dapat diterbitkan, tidak dapat mengubah data. Parameter penilaian sudah dimasukkan ke dalam sistem dan tidak memungkinkan bagi petugas analis untuk mengubah nilai pada data registrasi. Kecuali data pembanding yang merupakan data hasil pemeriksaan lapangan. Data ini dientry langsung oleh petugas yang melakukan pemeriksaan lapangan. Dari data pembanding ini pun penilaian dilakukan otomatis oleh sistem. Alur Proses registrasi Importir dapat digambarkan sebagai berikut:

Dari gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sistem Registrasi beacukai.go.id Direktorat P2 Report pemlap Data importir Data Registrasi Report NIK Data Importir NIK Kanwil Importir Report NIK

• Importir mengisi formulir registrasi melalui menu registrasi importir di website

www.beacukai.go.id

• Data registrasi dari server internet secara periodik didownload ke server in-house aplikasi registrasi importir.

• Data importir dikirim ke Kantor Wilayah di mana alamat importir berada untuk dilakukan pemeriksaan lapangan (pemlap).

• Hasil pemeriksaan lapangan (pemlap) berupa soft copy dikirim kembali ke Kantor Pusat untuk diupload di in-house aplikasi registrasi importir.

• Setelah memenuhi syarat untuk mendapatkan NIK data awal dikirim dulu ke Direktorat P2 untuk dilakukan penilaian sebagai dasar pengklasifikasian importir berdasarkan resikonya.

• Setelah P2 memberi penilaian data dan menetapkan kategori importir, dikembalikan ke sistem registrasi. NIK bersifat rahasia dan dikirimkan kepada importir.

• Importir bisa melihat status registrasinya di website dengan menggunakan userid nya.

c. Alur Proses Registrasi Importir

i. Download / Upload Data Registrasi

o Setelah importir mengisikan data registrasi melalui menu registrasi importir di website, secara periodik data tersebut akan didownload ke PC perantara dan diupload ke aplikasi registrasi importir.

ii. Pemeriksaan Lapangan

Pemeriksaan lapangan dilakukan oleh auditor Kantor Wilayah Bea dan Cukai di mana alamat importir berada.

Setelah mendapatkan data awal registrasi dan surat pengantar, auditor melakukan pemeriksaan lapangan. Hasil pemeriksaan lapangan dientry di aplikasi perekaman hasil pemeriksaan lapangan.

iii. Penelitian Administrasi oleh Analis

Penelitian adminstrasi oleh analis dilakukan terhadap data registrasi importir yang sudah selesai pemeriksaan lapangan. Yang dilakukan oleh analis dalam penelitian administrasi adalah sebagai berikut :

• Analis membandingkan data awal registrasi dengan data hasil pemeriksaan lapangan.

• Data yang diteliti dan dibandingkan dengan hasil pemeriksaan lapangan adalah mengenai kebenaran tentang :

- Eksistensi;

- Identitas pengurus dan penanggung jawab - Jenis usaha; dan

- Kepastian penyelenggaraan pembukuan.

• Analis memberikan rekomendasi apakah data registrasi importir dapat diterima atau ditolak.

• Dalam hal diterima, maka selanjutnya proses diteruskan ke supervisor.

iv. Penelitian Administrasi oleh Supervisor

Yang masuk ke supervisor hanya data yang diputuskan diterima oleh analis. Supervisor kembali meneliti keputusan yang dibuat oleh analis.

v. Penolakan Registrasi Importir

Penolakan yang dilakukan oleh sistem setelah proses penelitian adminstrasi oleh analis harus dibuatkan agenda penolakan. Agenda penolakan dibuat oleh operator aplikasi registrasi importir. Surat penolakan dikirim melalui email ke alamat importir yang ditolak.

vi. Agenda Nomor Induk Kepabeanan (NIK)

Data registrasi yang diputuskan diterima oleh supervisor segera dibuatkan nomor agendanya. Nomor agenda dibuat oleh sistem secara otomatis. Proses selanjutnya adalah pengiriman NIK (sementara) kepada importir melalui email.

vii.Pengiriman Nomor Induk Kepabeanan (NIK) Sementara via Email

Data registrasi yang sudah mendapat NIK harus diproses lagi untuk menentukan tanggal penerbitan NIK nya dan barulah surat pemberitahuan NIK sementara dapat dikirimkan ke importir.

viii. Pengiriman Data Registrasi ke Direktorat Penyidikan dan Pencegahan (P2)

Data registrasi yang sudah mendapat nomor agenda atau NIK dikirim ke Direktorat P2 untuk penentuan kategori importirnya. Data tersebut akan dianalisa lagi dan dibandingkan dengan data yang dimiliki oleh P2.

ix. Update Data Registrasi

Data registrasi importir yang sudah mendapat NIK dalam hal tertentu dapat diupdate. Misal perusahaan pindah alamat. Perubahan data importir wajib segera dilaporkan kepada Direktorat Audit yang menangani masalah registrasi. Perubahan data registrasi importir dilakukan atas permohonan perubahan data dari importir.

Dalam dokumen DTSD Keterampilan PDE Kepabeanan Dan Cuk (Halaman 37-44)

Dokumen terkait