• Tidak ada hasil yang ditemukan

ƒ Analisis Pengaruh Analisa Pekerjaan Terhadap Kinerja Tabel 4.18 Coefficient Variabel X1

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.884 .296 6.372 .000 X1 .405 .097 .450 4.159 .000 a. Dependent Variable: Y

Tabel 4.18 Coefficient Variabel X1 menggambarkan persamaan regresi sederhana sebagai berikut :

Ŷ = a + b1X1 = 1,884 + 0,450 X1 Dimana :

X1 = Analisa Pekerjaan Y = Kinerja karyawan

Berikut penjelasan mengenai hasil output di atas :

• Konstanta sebesar 1,884 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel analisa pekerjaan (X1), maka nilai kinerja karyawan adalah 1,884. Koefisien regresi sebesar 0,450 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai analisa pekerjaan akan memberikan kenaikan skor sebesar 0,450.

• Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (kinerja karyawan). Kriteria uji koefisien regresi dari variabel analisa pekerjaan terhadap kinerja karyawan sebagai berikut :

Hipotesis dalam bentuk kalimat.

Ho : Analisa pekerjaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hipotesis dalam bentuk statistik. Ha : Pyx1 ≠ 0

Ho : Pyx1 = 0

• Dasar pengambilan keputusan (dengan tingkat kepercayaan 95% ) adalah sebagai berikut :

Jika Sig ≥ 0,05 maka Ha ditolak Jika Sig ≤ 0,05 maka Ha diterima • Keputusan pengujian

Nilai Sig = 0,000 yang artinya < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Sehingga dapat disimpulkan analisa pekerjaan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y)

Tabel 4.19 Model Summary Y X1

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .450a .203 .191 .43241 a. Predictors: (Constant), X1 b. Dependent Variable: Y

Angka R yang tertera pada tabel 4.19 di atas adalah sebesar 0,450; yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara analisa pekerjaan dengan kinerja karyawan cukup kuat. Nilai R Square adalah 0,203; yang berarti 20,3% kinerja PT IKPT dipengaruhi oleh variabel analisa pekerjaan. Sedangkan sisanya 79,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

Tabel 4.20 ANOVA Y X1

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.234 1 3.234 17.294 .000a Residual 12.715 68 .187 Total 15.948 69 a. Predictors: (Constant), X1 b. Dependent Variable: Y Uji hipotesis :

Ha : Analisa pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Ho : Analisa pekerjaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi regresi sederhana bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig. sebagai berikut :

• Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ Sig. maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ Sig. maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dari uji ANOVA yang ditunjukkan pada tabel 4.20, ternyata nilai probabilitas Sig. = 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,05 > 0,000; maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi adalah signifikan. Simpulan bahwa analisa pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

ƒ Analisis Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kinerja Tabel 4.21 Coefficient Variabel X2

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.432 .317 4.524 .000 X2 .554 .104 .542 5.315 .000 a. Dependent Variable: Y

Tabel 4.21 Coefficient Variabel X2 menggambarkan persamaan regresi sederhana sebagai berikut :

Ŷ = a + b2X2 = 1,432 + 0,542 X2 Dimana :

X2 = Karakteristik Pekerjaan Y = Kinerja karyawan

Berikut penjelasan mengenai hasil output di atas :

• Konstanta sebesar 1,432 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel karakteristik pekerjaan (X2), maka nilai kinerja karyawan adalah 1,432. Koefisien regresi sebesar 0,542 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai karakteristik pekerjaan akan memberikan kenaikan skor sebesar 0,542. • Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (kinerja karyawan).

Kriteria uji koefisien regresi dari variabel karakteristik pekerjaan terhadap kinerja karyawan sebagai berikut :

Hipotesis dalam bentuk kalimat.

Ha : Karakteristik pekerjaan berpengaruh secara siginifikan terhadap kinerja karyawan.

Ho : Karakteristik pekerjaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hipotesis dalam bentuk statistik. Ha : Pyx2 ≠ 0

Ho : Pyx2 = 0

• Dasar pengambilan keputusan (dengan tingkat kepercayaan 95% ) adalah sebagai berikut :

Jika Sig ≥ 0,05 maka Ha ditolak Jika Sig ≤ 0,05 maka Ha diterima • Keputusan pengujian

Nilai Sig = 0,000 yang artinya < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Sehingga dapat disimpulkan karakteristik pekerjaan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

Tabel 4.22 Model Summary Y X2

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .542a .293 .283 .40707 a. Predictors: (Constant), X2 b. Dependent Variable: Y

Angka R yang tertera pada tabel 4.22 di atas adalah sebesar 0,542; yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan kinerja karyawan cukup kuat. Nilai R Square adalah 0,293; yang berarti 29,3% kinerja PT IKPT dipengaruhi oleh variabel karakteristik pekerjaan. Sedangkan sisanya 70,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

Tabel 4.23 ANOVA Y X2

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.680 1 4.680 28.244 .000a Residual 11.268 68 .166 Total 15.948 69 a. Predictors: (Constant), X2 b. Dependent Variable: Y Uji hipotesis :

Ha : Karakteristik pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Ho : Karakteristik pekerjaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi regresi sederhana bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig. sebagai berikut :

• Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ Sig. maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ Sig. maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dari uji ANOVA yang ditunjukkan pada tabel 4.23, ternyata nilai probabilitas Sig. = 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,05 > 0,000; maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi adalah signifikan. Simpulan bahwa karakteristik pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

ƒ Analisis Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Tabel 4.24 Coefficient Variabel X3

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.285 .309 7.390 .000 X3 .262 .098 .308 2.665 .010 a. Dependent Variable: Y

Tabel 4.24 Coefficient Variabel X3 menggambarkan persamaan regresi sederhana sebagai berikut :

Ŷ = a + b3X3 = 2,285 + 0,308 X3 Dimana :

X3 = Pemberian Insentif Y = Kinerja karyawan

Berikut penjelasan mengenai hasil output di atas :

• Konstanta sebesar 2,285 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel pemberian insentif (X1), maka nilai kinerja karyawan adalah 2,285. Koefisien regresi sebesar 0,308 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai karakteristik pekerjaan akan memberikan kenaikan skor sebesar 0,308.

• Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (kinerja karyawan). Kriteria uji koefisien regresi dari variabel pemberian insentif terhadap kinerja karyawan sebagai berikut :

Hipotesis dalam bentuk kalimat.

Ho : Pemberian insentif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hipotesis dalam bentuk statistik. Ha : Pyx3 ≠ 0

Ho : Pyx3 = 0

• Dasar pengambilan keputusan (dengan tingkat kepercayaan 95% ) adalah sebagai berikut :

Jika Sig ≥ 0,05 maka Ha ditolak Jika Sig ≤ 0,05 maka Ha diterima • Keputusan pengujian

Nilai Sig = 0,010 yang artinya < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Sehingga dapat disimpulkan pemberian insentif (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

Tabel 4.25 Model Summary Y X3

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .308a .095 .081 .46082 a. Predictors: (Constant), X3 b. Dependent Variable: Y

Angka R yang tertera pada tabel 4.25 di atas adalah sebesar 0,308; yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara pemberian insentif dengan kinerja karyawan rendah. Nilai R Square adalah 0,095; yang berarti 9,5% kinerja PT IKPT dipengaruhi oleh variabel pemberian insentif. Sedangkan sisanya 90,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

Tabel 4.26 ANOVA Y X3

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.508 1 1.508 7.102 .010a Residual 14.440 68 .212 Total 15.948 69 a. Predictors: (Constant), X3 b. Dependent Variable: Y Uji hipotesis :

Ha : Pemberian insentif berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Ho : Pemberian insentif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi regresi sederhana bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig. sebagai berikut :

• Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ Sig. maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ Sig. maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dari uji ANOVA yang ditunjukkan pada tabel 4.26, ternyata nilai probabilitas Sig. = 0,010 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,05 > 0,010; maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi adalah signifikan. Simpulan bahwa pemberian insentif berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

ƒ Analisa Pengaruh Analisa Pekerjaan (X1), Karakteristik Pekerjaan (X2), dan Pemberian Insentif (X3) Terhadap Kinerja (Y)

Tabel 4.27 Coefficient Variabel Y, X1, X2, dan X3

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.144 .357 3.201 .002 X1 .194 .117 .215 1.655 .003 X2 .426 .121 .417 3.515 .001 X3 .030 .103 .035 .293 .771 a. Dependent Variable: Y

Tabel 4.27 menggambarkan persamaan regresi berganda sebagai berikut : Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 = 1,144 + 0,215X1 + 0,417X2 + 0,035X3 Dimana : X1 = Analisa pekerjaan X2 = Karakteristik pekerjaan X3 = Pemberian Insentif Y = Kinerja

Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan :

• Konstanta sebesar 1,144 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel analisa pekerjaan (X1), karakteristik pekerjaan (X2), dan pemberian insentif (X3) maka nilai kinerja (Y) adalah 1,144. Koefisien regresi ganda sebesar 0,215; 0,417 dan 0,035 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dan pemberian insentif akan memberikan kenaikan skor sebesar 0,215; 0,417 dan 0,035.

Tabel 4.28 ANOVA Y, X1, X2, dan X3

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.321 3 1.774 11.016 .000a

Residual 10.627 66 .161

Total 15.948 69

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Tabel 4.28 ANOVA Y, X1, X2, dan X3 tentang uji F dimaksudkan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (kinerja). Kriteria uji koefisien ganda dari variabel analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan sebagai berikut :

Ha : Analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dan pemberian insentif berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap kinerja karyawan.

Ho : Analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dan pemberian insentif tidak berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap kinerja karyawan.

Hipotesis dalam bentuk statistik: Ha : Pyx1x2x3 ≠ 0

Ho : Pyx1x2x3 = 0

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi regresi ganda antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig. sebagai berikut :

• Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ Sig. maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

Keputusan pengujian :

Terlihat bahwa pada kolom Sig. pada tabel 4.28 ANOVA, nilai Sig = 0,000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,05 > 0,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi berganda adalah signifikan. Jadi, analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan, pemberian insentif berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap kinerja karyawan.

Tabel 4.29 Model Summary Y, X1, X2, dan X3

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .578a .334 .303 .40127 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Angka R yang tertera pada tabel 4.29 di atas adalah sebesar 0,578; yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dan pemberian insentif dengan kinerja karyawan kuat. Nilai R Square adalah 0,334; yang berarti 33,4% kinerja PT IKPT dipengaruhi oleh variabel analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dan pemberian insentif. Sedangkan sisanya 66,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

4.9 Pembahasan

Penelitian ini membahas tentang pengaruh peranan analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan PT Inti Karya Persada Tehnik. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi kinerja karyawan, namun dalam penelitian ini hanya dibahas tentang tiga variabel di atas. Setelah dilakukan analisis penelitian, maka didapat rangkuman hasil sebagai berikut :

Tabel 4.30 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Hubungan

Variabel Korelasi Pengaruh Persamaan Regresi

Uji Signifikan X1 => Y 0,450 (cukup kuat) 20,25% Ŷ = 1,884 + 0,450 X1 Signifikan X2 => Y 0,542

(cukup kuat) 29,37% Ŷ = 1,432 + 0,542 X2 Signifikan X3 => Y 0,308

(rendah) 9,48% Ŷ = 2,285 + 0,308 X3 Signifikan

X1, X2, X3 => Y 0,578 (cukup kuat) 33,4% Ŷ = 1,144 + 0,215X1 +

0,417X2 + 0,035X3 Signifikan

Keterangan tabel :

1. Dari hasil analisis pengaruh peranan analisa pekerjaan terhadap kinerja karyawan (X1 => Y), dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat (0,450) dan ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. 20,3% kinerja karyawan PT Inti Karya Persada Tehnik dipengaruhi oleh analisa pekerjaan. Sedangkan sisanya 79,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian. Dapat diartikan bahwa analisa pekerjaan memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap kinerja karyawan PT Inti Karya Persada Tehnik, yaitu nilai analisa pekerjaan adalah 0,450 yang berarti setiap penambahan satu nilai analisa pekerjaan akan menambah kinerja karyawan yang bernilai sebesar 0,450. Secara keseluruhan, perusahaan telah melakukan analisa pekerjaan dengan baik. Karyawan sebagian besar mengerti mengenai deskripsi dan spesifikasi dari tugas dan tanggung jawab yang mereka jalani. Namun, jika perusahaan dapat membuat strategi untuk memaksimalkan penerapan analisa pekerjaan

diharapkan karyawan akan semakin mendalami makna pekerjaan sehingga mereka menjadi lebih paham dan mempunyai motivasi yang tinggi yang tentunya berdampak terhadap kinerja karyawan yang akan semakin meningkat.

2. Kemudian dari hasil analisis pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kinerja karyawan (X2 => Y), dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat (0,542) dan ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. 29,3% kinerja karyawan PT Inti Karya Persada Tehnik dipengaruhi oleh karakteristik pekerjaan. Sedangkan sisanya 70,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian. Dapat diartikan bahwa karakteristik pekerjaan memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap kinerja karyawan PT Inti Karya Persada Tehnik, yaitu nilai karakteristik pekerjaan adalah 0,542 yang berarti setiap penambahan satu nilai karakteristik pekerjaan akan menambah kinerja karyawan yang bernilai sebesar 0,542. Kinerja para karyawan secara signifikan terpengaruh oleh karakteristik pekerjaan, lingkungan kerja yang baik, serta hubungan yang baik dengan sesama rekan kerja dan atasan. Secara umum, karyawan mengerti dan dapat memahami tentang karakteristik pekerjaan yang mereka jalani. Namun, terkadang ada rasa jenuh dan menganggap pekerjaan mereka kurang menantang (kompleks), hal ini menyebabkan kinerja mereka cenderung tetap atau meningkat tetapi tidak terlalu terlihat.

3. Dari hasil analisis pemberian insentif terhadap kinerja karyawan (X3 => Y), dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang rendah (0,308) dan ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. 9,5% kinerja karyawan PT Inti Karya Persada Tehnik dipengaruhi oleh pemberian insentif.

Sedangkan sisanya 90,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian. Dapat diartikan bahwa pemberian insentif memiliki pengaruh yang rendah terhadap kinerja karyawan PT Inti Karya Persada Tehnik, yaitu nilai pemberian insentif adalah 0,308 yang berarti setiap penambahan satu nilai pemberian insentif akan menambah kinerja karyawan yang bernilai sebesar 0,308. Pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan tidak terlalu besar, hal ini menunjukkan sedikit ketidakpuasan karyawan terhadap bentuk apresiasi perusahaan terhadap hasil kerja yang karyawan berikan. Untuk meningkatkan kinerja, perusahaan dapat mengaitkan secara langsung kinerja dengan jumlah pembayaran yang diterima seseorang dalam bentuk insentif dan membuat pedoman pemberian insentif yang lebih menarik bagi karyawan. Jika karyawan tersebut melakukan suatu pekerjaan secara maksimal maka perusahaan harus memberikan apresiasi berupa penambahan pendapatan, tujuannya agar karyawan tersebut tetap mempertahankan kompetensi dirinya bahkan dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik.

4. Dari hasil analisis pengaruh secara keseluruhan antara analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan (X1, X2, X3 => Y), dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat (0,578) dan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. 33,4% kinerja karyawan PT Inti Karya Persada Tehnik dipengaruhi oleh analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dan pemberian insentif. Sedangkan sisanya 66,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian.

Dokumen terkait