BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
V.3. Rekapitulasi Analisis Berdasarkan Kriteria Best Practice
Analisis terkait hasil penelitian inovasi pelayanan CCTV di Kota Makassar secara singkat apat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 5.4 Rekapitulasi Analisis berdasarkan kriteria best practice No Indikator Sub Indikator Pencapaian
1 Dampak Dampak Sosial Setiap kebijakan pemerintah pasti
menghasilkan dampak terhadap kehidupan sosial masyarakatnya. Perkembangan teknologi pada daerah perkotaan umumnya akan lebih cepat diterima oleh masyarakat perkotaan. Dengan adanya CCTV pada ruang publik masyarakat kota Makassar merasa diawasi dan pastinya merasa aman dengan adanya public security seperty CCTV yang memudahkan pemerintah mendeteksi adanya ancaman keamanan maupun ketertiban di Kota Makassar. Namun dalam pelaksanaanya CCTV dianggap belum mampu menyelesaikan masalah sosial di Makassar karena CCTV dianggap bukan satu-satunya alat untuk menjamin keamanan kota.
Dampak Ketertiban dan Keamanan
Dampak ketertiban bisa dilihat dari berkurangnya anak jalanan, pengamen, pengemis dan gelandangan di pusat kota Makassar, karena apabila terdeteksi adanya anjal dan gepeng maka unit pelaksana teknis pada operation room yang bertugas
mengawasi CCTV akan segera menghubungi dinas sosial untuk segera ketempat kejadian untuk menindaklanjuti dan mengamankan
133 anak jalanan, pengamen, pengemis dan gelandangan yang terekam CCTV.
Begitupula dengan ketertiban lalu lintas, apabila terdeteksi adanya kemacetan maka kepolisian lalu lintas akan segera ke lokasi tersebut untuk menertibkan lalu lintas.
Pihak kepolisian juga akan memantau setiap pelanggaran yang terjadi melalui CCTV yang terpasang di ruas jalan di Kota Makassar, apabila terbukti melakukan pelanggaran polisi akan menerbitkan surat tilang.
2 Kerjasama Pemerintah Pemerintah menjadi penanggung jawab utama dalam pelaksanaan layanan CCTV di Kota Makassar yaitu Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Komunikasi dan Informatika yang bernama UPT War Room. Pemerintah Kota Makassar juga menyediakan ruang kontrol yang didalamnya terdapat sebuah layar besar yang menampilkan rekaman CCTV secara real time.
Kerjasama yang serius juga dijalin dengan pihak kepolisian polrestabes Kota Makassar dengan pemerintah Kota Makassar
melaksanakan Tilang Elektronik melalui pantauan CCTV yang diberlakukan sejak 26 Desember 2018
Bukan hanya bekerjasama dengan pihak kepolisian, pemerintah kota makassar juga bekerjasama dengan Dinas Sosial dan Polisi Pamong Praja dalam menertibkan anak jalanan, pengamen, pengemis dan
gelandangan yang terekam CCTV. Bukan hanya itu, pemerintah juga bekerjasama dengan Pemadam kebakaran, Dinas Kebersihan, rumah sakit, puskesmas dan juga beberapa SKPD yang ada di Kota Makassar.
Swasta Dalam penelitian dilapangan dan wawancara dengan beberapa narasumber kunci, inovasi pelayanan CCTV di Kota Makassar menjalin kerjasama antara pihak swasta slah satunya adalah perusahaan telekomunikasi yang telah menyumbangkan ratusan CCTV yang
tersebar di Menara Telekomunikasi, Karebosi Kanrerong, dan juga terpasang di Tol
Reformasi.
134
3 Keberlanjutan Legislasi Inovasi pelayanan Closed Circuit Television (CCTV) di Kota Makassar dilandaskan pada Peraturan Walikota Makassar Nomor 4 Tahun 2017 tentang CCTV, juga dengan
diterbitkannya Peraturan Walikota Makassar Nomor 124 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis War Room Pada Dinas Komunikasi dan Informatika
Dengan adanya landasan perda ini, Walikota Makassar memberikan kewenangan kepada Dinas Komunikasi dan Informatika melalui UPT War Room untuk mengelola dan bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan CCTV dan operation room.
Kebijakan Sosial dan Strategi Sektoral
Konsep Sombere dan Smart City Sombere yang didalamnya termasuk pelayanan CCTV untuk mendukung terciptanya Makassar Kota Dunia. Sombere mencerminkan perilaku yang penuh kesopanan dan menjunjung tinggi etika tata krama dan budaya lokal serta penghargaan tinggi (highest hospitality) kepada setiap orang, baik sebagai tamu atau seorang yang baru dikenal maupun kepada keluarga dalam melakukan interaksi sosial.
Dengan semangat sombere, maka interaksi antara pemerintah dan masyarakat semakin erat, kebersamaan, semakin responship, tingkat improvisasi lebih tinggi, inisiatif dan keinginan menyelesaikan masalah sesegera mungkin, solutif, innovate, semakin terbuka untuk melakukan perubahan, pelayanan yang mampu menggabungkan antara gesture (bahasa tubuh) dan lisan yang mecerminkan kecerdasan, keluhuran pekerti dan tata krama yang tinggi. Dengan demikian merekatkan antara sombere (attitude) dan pelayanan publik merupakan inovasi baru dan cara pandang baru dalam mewujudkan reformasi birokrasi, hal ini sebagai salah komponen penting penyusun pola birorasi yang diusung oleh walikota Makassar dan wakil walikota Makassar periode 2014-2019.
135 Kerangka
Institusional
Kerangka institusional adalah turunan dari konstitusi yang mengatur terkait teknik pelaksanaan kebijakan. Dalam inovasi ini, Dinas Komunikasi dan Informatika ditunjuk sebagai penanggung jawab layanan CCTV di Kota Makassar. Penunjukan Walikota
Makassar kepada Dinas Komunikasi dan Informatika di tindaklanjuti dengan membetuk tim khusus dibawah naungan Bidang
Pengembangan Infoemasi Aplikasi dan Telematika yaitu Unit Pelaksana Teknis (UPT) War Room yang terdiri dari Kepala UPT dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan kelompok jabatan fungsional yang bertugas melaksanakan tugas teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi UPT.
Adapun pegawai yang bertugas dalam
pengawasan operation room yaitu berjumalah 51 orang.
Dalam menjalankan tugasnya Unit Pelaksana Tugas War Room juga melaksanakan
Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam mengelola CCTV yang ada di operation room.
Jadi setiap tindakan dan dan penanganan mempunyai proses dan prosedur yang jelas seperti SOP penanganan CCTV, SOP permintaan rekaman CCTV, SOP
Penerimaan Kunjungan Tamu di War Room, SOP pengoprasian keadaan normal, khusus maupun darurat.
4 Kepemimpinan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Kepemimpinan kepala daerah merupakan faktor yang menentukan lahirnya inovasi. Hal ini tidak lepas dari komitmen walikota untuk melakukan terobosan dalam hal pelayanan publik dan meningkatkan keamanan kota.
Dalam konteks inovasi pelayanan CCTV di Kota Makassar ini, walikota memiliki peran penting. Ini karena ide awal penerapan CCTV di Kota Makassar berasal dari walikota.
Pelaksanaan teknis pengelolaan CCTV diserahkan kepada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar. Komitmen kuat juga di tandai dengan pembentukan tim Unit Pelaksana Teknis secara khusus mengelola CCTV yaitu UPT War Room.
Komitmen Walikota Makassar juga sangat
136
kuat terkait keberlanjutan program CCTV ini, dimana setiap tahunnya di anggarkan melalui APBD. Bukan hanya itu walikota juga telah menerbitkan peraturan walikota nomor 4 tahun 2017 tentang CCTV.
Dalam hal pemberdayaan masyarakat, dinas komunikasi dan informatika Kota Makassar memberdayakan masyarakat melalui kiriman atau unggahan masyarakat yang direkam langsung dari ruang-ruang publik, kemudian diverifikasi kebenarannya sebelum di unggah kembali di akun media sosial twitter dan instagram milik diskominfo.
5 Inovasi dalam konteks lokal dan dapat di transfer
Kemampuan untuk di transfer ke tempat lain
Pengelolaan CCTV di Kota Makassar telah menjadi percontohan di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan berbagai daerah yang telah melakukan studi banding ke Unit Pelaksan Teknis War Room yang berada di lantai 10 kantor Walikota Makassar.
Selain itu, berbagai riset, baik itu dari kampus di Sulawesi Selatan maupun dari luar pernah datang untuk melakukan penelitian. Hal ini tidak lepas dari keberhasilan pemerintah daerah dalam melaksanakan inovasi pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi CCTV dalam menjaga keamanan kota, sampai saat ini juga masih bisa
menjaga eksistensi sehingga menarik daerah lain untuk mempelajari sistem yang
digunakan di Kota Makassar.
Adopsi
Pengetahuan
Secara umum, Pemerintah Kota Makassar sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin melakukan penelitian terkait pelaksanaan CCTV di Kota Makassar ini. Ada banyak daerah yang telah berkunjung dan
berkonsultasi tentang penerapan CCTV di Kota Makassar. Setiap bulannya kunjungan dari daerah lain selalu ada ini membuktikan bahwa inovasi yang diterakpan oleh
pemerintah kota Makassar berhasil menarik minat daerah lain untuk mempelajari dan mengadopsi sistem yang digunakan di Makassar.
Adapun daerah lain yang mengadopsi secara keseluruhan sistem yang digunakan oleh Kota Makassar terkait pelaksanaan CCTV ini
137
yaitu Kota Palembang dan Paser Kalimantan Timur. Selain itu instansi di dalam Kota Makassar pun ada yang mengadopsi yaitu Polrestabes Kota Makassar yang memang telah bekerjasama dengan dengan
pemerintah Kota Makassar dalam menerapan tilang elekronik menggunakan kamera
pengintai CCTV.
6 Kesetaraan gender dan pengecualian sosial
Keadilan sosial, kearifan lokal, dan gender harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam setiap pengambilan kebijakan. Hal ini juga diterapakan dalam pengelolaan CCTV di Kota Makassar yang merupakan bagian dari program Sombere dan Smart City yang di laksanakan oleh Walikota Makassar.
Sombere berasal dari bahasa Makassar yang artinya keramahan, kebaikan, dan
persaudaraan. Hal itu yang ingin
dihubungkan dengan penerapan teknologi yang ada saat ini di Kota Makassar.
Dalam hal pelayanan juga tidak ada diskriminasi, jadi masyarakat yang
membutuhkan rekaman CCTV akan langsung dilayani oleh pemerintah Kota Makassar tentunya melalui prosedur yang ada Sumber: Diolah oleh penulis
138 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis yang disusun terkait inovasi pelayanan CCTV di Kota Makassar. Maka dapat disimpulkan,
1. Dampak secara umum bemberikan manfaat bagi masyarakat dan pelaku usaha yang ada di Kota Makassar karena dengan adanya CCTV berarti pemerintah telah membangun digital security secara gratis, namun dalam hal keamanan, dengan adanya CCTV tidak menjamin suatu kota itu aman atau tidak dari aksi kriminalitas, karena didalamnya terdapat beberapa faktor yang berpengaruh seperti faktor ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat.
2. Dalam hal kemitraan atau kerjasama dapat kita lihat adanya kerjasama yang profesional antara pemerintah kota dengan polrestabes Kota Makassar maupun dari beberapa dinas lainnya seperti dinas sosial, dinas kebersihan, pemadam kebakaran dan SKPD lainnya di Kota Makassar, namun dalam hal kerjasama dengan pihak swasta masih kurang karena hanya ada satu perusahaan yang telah menyumbangkan CCTV yaitu perusahaan telekomunikasi.
3. Keberlanjutan merupakan suatu hal penting terkait pelaksanaan jangka panjang terhadap program CCTV ini sebagai pembuktian
139 bahwa inovasi yang dilakukan pemerintah daerah adalah untuk kesejahteraan rakyat, bukan semata – mata untuk pencitraan.
Indikator ini dianggap berhasil karena adanya peraturan khusus tentang CCTV yaitu perwali nomor 4 tahun 2017. Kerangka institusional juga telah dibentuk yaitu Unit Pelaksana Teknis War Room yang merupakan bagian dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar.
4. Untuk Kepemimpinan dan pemberdayaan masyarakat merupakan kunci keberhasilan inovasi pelayanan CCTV di Kota Makassar dimana Wali Kota Makassar menjadi penggagas utama inovasi ini untuk memulihkan kemanan kota, walikota makassar merupakan strong leadership yang berkomitmen tinggi dalam penerapan CCTV di Kota Makassar. Dalam hal pemberdayaan masyarakat, dinas komunikasi dan informatika Kota Makassar memberdayakan masyarakat melalui kiriman atau unggahan masyarakat yang direkam langsung dari ruang-ruang publik, kemudian diverifikasi kebenarannya sebelum di unggah kembali di akun media sosial twitter dan instagram milik diskominfo..
5. Indikator Inovasi dalam konteks lokal dan dapat di transfer, Setelah mendapatkan penghargaan nasional, inovasi penataan pedagang kaki lima ini telah menjadi percontohan nasional.
Berbagai daerah telah melakukan studi banding terkait inovasi ini.
Bahkan ada beberapa daerah yang mengadopsi secara langsung
140 sistem pengelolaan CCTV yang diterapkan di Kota Makassar yaitu Kota Palembang dan Kabupaten Paser Kalimantan Timur.
Kelemahan dari inovasi ini adalah rendahnya publikasi data sekunder terkait inovasi pelayanan CCTV di Kota Makassar.
Kemudian terkait
6. Kesetaraan gender dan pengecualian sosial, Inovasi penataan pelayanan CCTV ini sejalan dengan kulture masyarakat Kota Makassar melalui program Sombere dan Smart City yang di dalamnya termasuk pelayanan CCTV di Kota Makassar sehingga dalam penerapan kebijakan pemerintah Kota Makassar juga memperhatikan kearifan lokal. Selain itu tidak ada diskriminasi gender dalam pelayanan CCTV di Kota Makassar, karena setiap masyarakat akan dilayani sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan oleh pemerintah Kota Makassar.
VI.2 Saran
1. Pemerintah sebaiknya membangun kerjasama dengan pihak swasta, perbankan maupun masyarakat untuk mendorong kemajuan layanan CCTV di Kota Makassar agar kemanan kota lebih di tingkatkan
2. Memassifkan publikasi baik itu secara umum maupun terkait hasil – hasil penelitian terkait pelaksanaan program CCTV di Kota Makassar
3. Pemeliharaan serta intensif untuk pegawai
141 DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,Tang. 2016. Inovasi Pemerintahan Daerah : (Studi Inovasi Penyelenggaraan Urusan Pendidikan di Kabupaten Gowa), Disertasi:
FIA Universitas Brawijaya.Widodo, Tri W Utomo. 2016. Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik di Indonesia. Orasi Ilmiah, Bandung: STIA Bandung.
Ahmad,Badu. 2017. Pelayanan Publik: Teori dan Praktik, Bandung:
Manggu Makmur Tanjung Lestari
Borins, Sandford. 2008. Innovations in Government: Research, Recognition, and Replication. Washington, D.C : Brookings Institution Press.
Boyd, Harper W., Orviller C. Walker dan Jean-Claude Larreche.
2000.Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis denganOrientasi Global. Jakarta: Erlangga
Budi Cahyadi, Home Security Membuat Webcam sebagai CCTV melalui Smartphone Android, Yogyakarta: Andi Publisher. 2014.
Damanpour, Fariborz, and Marguerite Schneider. 2009. Characteristics ofInnovation and Innovation Adoption in Public Organizations:
Assessing theRole of Managers. Journal of Public Administration Research and Th eory19(3): 495–522
Dellinger RP, Levy MM, Rhodes A, Annane D, Gerlach H, Opal SM, etal.
Surviving sepsis campaign: international guidelines for management of severe sepsis and septic shock: 2012. Critical care medicine. 2013 Farazmand, Ali (Ed.). 2004. Sound Governance : Policy and
Administrative Innovations. London: Praeger.
Herman Dwi Surjono, Membangun Course E-Learning Berbasis Moodle.
Yogyakarta :UNY Press. 2013
Homburg, Vincent, and Bekkers, Victor,. 2005. E-Government and NPA: A PerfectMarriage? Dalam “The Information Ecology of E-government:
E-Government asInstitutional and Technological Innovation in Public Administration”. Edited byBekkers and Homburg. IOS Press Netherlands.
Irwan Noor FIA, 2012, Birokrasi Weber dalam Perspektif Administrasi Publik http://irwannoor.lecture.ub.ac.id/2012/05/birokrasi-weber
142 Mulgan, G & Albury, D. 2003. Innovation in the Public Sector. Working
paper version 1.9. October, Strategy Unit UK Kabinet Office
Osborne, S., dan Brown, L. (2011). Innovation, Public Policy and Public Service Delivery inthe UK : the Word that Would be King?.
International Journal of PublicAdministration
Pollit, C dan Bouckaert, G. (2011). Public Management Reform : A Comparative Analysis.Oxford : Oxford University Press
Pratchett, L., C. Durose, dan Vivien Lowndes. 2009.
EmpoweringCommunities to Influence Local Decision Making:
Evidence-basedLessons for Policy Makers and Practitioners.
London: Communitiesand Local Government Publications
Rogers, Everett M. 2003. Diffusion of Innovations. New York: Free Press Sangkala. 2013. Innovative Governance : Konsep dan Aplikasi,
Yogyakarta: Capiya Publishing.
Simamora, Henry. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta:Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Steelman, Toddi A. 2010. Implementing innovation : fostering enduring
change in environmental and natural resource governance, Washington: Georgetown University Press.
Suwarno, Yogi. 2008. Inovasi di SektorPublik. STIA-LAN Press, Jakarta.
UNDESA. 2006. Innovations in Governance and Public Administration:
Replicating What Works. New York : United Nations Publication William D Eggers and Shalabh Kumar Singh, 2009, the public innovators
playbook ; nurturing bold ideas in goverment, Harvard Kennedy School.
Zuhriyati, Erni, Awang Darumurti dan Dian Eka Rahmawati.
2012,Kepemimpinan Transformatif dalam Inovasi Pemerintah di PemerintahanKota Yogyakarta di Era Herry Zudianto, JKSG Working Paper. No.01/JKSG/2012
Undang – Undang
Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
Peraturan Walikota Makassar Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Penyediaan dan Pemasangan Closed Circuit Televison Pada Bangunan Gedung
143 Peraturan Walikota Makassar Nomor 124 Tahun 2016 Tentang Pembentukan, Kedudukan, susunan organisasi, uraian tugas dan tata kerja unit pelaksana teknis war room pada dinas komunikasi dan informatika
Tesis
Pauzi, Rizal 2018. Inovasi Penataan Pedagang Kaki Lima Di Kabupaten Maros. Makassar. Tesis
144
LAMPIRAN
145
146
147
148
149