• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKOMENDASI BAGI PRAKSIS PASTORAL EKOLOGIS

Dalam dokumen Makalah Seminar Ilmiah Ensiklik Laudato (Halaman 30-35)

(Oleh Tim Studi KSM)

Ensiklik Laudato Si’ mengemukakan gagasan umum dan sesekali memberi petunjuk praktis tentang apa yang semestinya kita buat untuk merawat bumi sebagai rumah bersama kita. Untuk menindaklanjuti solusi-solusi yang ditawarkan oleh Paus Fransiskus dalam ensiklik Laudato Si’, kami menawarkan poin-poin aksi nyata yang patut dibuat sebagai tindakan pastoral ekologis konkret dalam kehidupan kita masing-masing.

30

1. Bagi Paroki-paroki

 Menciptakan lingkungan gereja dan pastoran yang bersih dan hijau, baik di dalam gereja, pastoran, maupun di halaman sekitar gereja dan pastoran.

 Memasukkan kegiatan-kegiatan cinta lingkungan dalam program kerja Dewan Pastoral Paroki (DPP).

 Mengurangi penggunaan energi yang berlebihan dalam gereja dan pastoran, antara lain dengan meminimalisasi penggunaan AC dan listrik.

2. Bagi Sekolah-sekolah

 Memasukkan materi pendidikan ekologis dalam kurikulum dan kegiatan rutin sekolah.

 Menciptakan lingkungan dan suasana sekolah yang bersih dan hijau.

 Menyediakan hari khusus untuk kegiatan cinta lingkungan, antara lain dengan menanam pohon bersama, menanam tanaman dalam kebun sekolah, mengadakan live in, rekoleksi, dan retret dengan tema cinta lingkungan hidup.

3. Bagi Para Pengusaha

 Memegang teguh sikap jujur dan adil dalam membangun usaha, antara lain dalam pengajuan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), penyejahteraan karyawan, dan penghargaan nilai-nilai kehidupan masyarakat lokal.

 Memberi perhatian serius bagi penanganan limbah, antara lain dengan mendaur ulang sampah dan limbah.

 Menggunakan teknologi-teknologi terbaru yang ramah lingkungan, sekalipun harus diproduksi/dibeli dengan harga yang mahal.

31

4. Bagi Pemerintah

 Memegang teguh sikap jujur dan adil dalam mengambil keputusan, terutama yang berkaitan dengan kelestarian alam dan lingkungan hidup masyarakat lokal, antara lain dalam penyetujuan/penolakan AMDAL dari proposal usaha tertentu.

 Mengeluarkan kebijakan-kebijakan ekologis yang menunjang kelestarian alam dan lingkungan hidup masyarakat lokal.

 Menyediakan kawasan publik yang hijau dan ramah lingkungan, seperti menyediakan taman kota yang luas dan hijau.

5. Bagi Para Petugas Pastoral (Uskup, Pastor, Frater, Bruder, Suster, Katekis, Aktivis Awam)

 Memasukkan pesan-pesan ekologis dalam pewartaan firman setiap kali memberi renungan atau berkhotbah di hadapan umat beriman.

 Memfasilitasi kegiatan-kegiatan rekoleksi dan retret yang memuat materi dan praktek pendidikan ekologis.

6. Bagi Orang Muda Katolik

 Mengadakan kegiatan-kegiatan orang muda yang bertemakan ekologi dan cinta lingkungan hidup, seperti seminar, rekoleksi, retret, dan bakti sosial ekologis.

 Menghayati gaya hidup sederhana, antara lain dengan mengurangi kegiatan belanja barang yang tidak perlu, membuang sampah pada tempatnya, dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dalam jarak perjalanan yang dekat.

32

PENUTUP

Ensiklik Laudato Si’ dari Paus Fransiskus sudah diedarkan secara luas di seluruh dunia. Kita bisa membaca dan menafsirkan pesan-pesan Paus Fransiskus dalam ensiklik sosio-ekologis tersebut. Tim Studi KSM telah berusaha mempelajari, membahas, dan memaparkan pokok-pokok penting dan praktis dalam ensiklik Laudato Si’. Sadar akan kekurangan dan keterbatasan, demikian kami mengundang diskusi dan tanggapan yang antusias dari para pembaca dan pendengar sekalian. Partisipasi dan diskusi kita akan turut memperkaya pemahaman, dan mendorong kita semua untuk secara bersama-sama melesatarikan bumi sebagai rumah kita berbersama-sama ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aman OFM, Dr. Peter C. (ed.). Iman yang Merangkul Bumi. Mempertanggungjawabkan Iman di Hadapan Persoalan Ekologi. Jakarta: Obor, 2013.

Keraf, A. Sonny. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010.

National Geographic Indonesia. Maaf. Tak Ada Gambar Indah untuk Perubahan Iklim. Mampukah Kita Bertahan? Edisi Spesial. November 2015.

Paus Benediktus XVI. ―Ensiklik Caritas in Veritate.‖ Dalam katolisitas.org. Diunduh pada 5 November 2015.

Paus Fransiskus. Ensiklik Laudato Si’ tentang Perawatan Rumah Kita Bersama. Diterjemahkan oleh Martin Harun OFM. Jakarta: Obor, 2015.

Porziuncola, Edizioni. The Writings of Saint Francis of Asisi. Translated by Ignatius Brady OFM. CEFA: Citta di Castello, 1983.

33

RIWAYAT PENULIS

Frater Leonardus Laratmase MSC

Lahir di Ambon, 30 November 1989. Mengikrarkan kaul pertama dalam Tarekat Para Misionaris Hati Kudus Yesus (MSC) pada tahun 2009. Memperoleh gelar sarjana filsafat (S. Fil.) pada tahun 2014 di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng. Menjalankan tugas tahun pastoral di Paroki Stella Maris Siantan, Keuskupan Agung Pontianak, Kalimantan Barat, selama tahun 2014-2015. Saat ini menjalani masa pembinaan mayor di Skolastikat MSC Pineleng sebagai calon imam MSC.

Frater Stefanus Ardi Watuseke MSC

Lahir di Ternate, 27 Februari 1989. Mengikrarkan kaul pertama dalam Tarekat Para Misionaris Hati Kudus Yesus pada tahun 2009. Memperoleh gelar sarjana filsafat (S. Fil.) pada tahun 2013 di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng. Menjalankan tugas tahun pastoral di Paroki Santa Perawan Maria, Purworejo, Keuskupan Purwokerto, Jawa Tengah, selama tahun 2013-2015. Saat ini menjalani masa pembinaan mayor di Skolastikat MSC Pineleng sebagai calon imam MSC.

Frater Carol Johanes Sompotan MSC

Lahir di Tomohon, 15 Oktober 1989. Mengikrarkan kaul pertama dalam Tarekat Para Misionaris Hati Kudus Yesus (MSC) pada tahun 2010. Memperoleh gelar sarjana filsafat (S. Fil.) pada tahun 2014 di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng. Menjalankan tugas tahun pastoral di Paroki Hati Kudus Tanah Merah, Boven Digoel, Keuskupan Agung Merauke, Papua, selama tahun 2014-2015. Saat ini menjalani masa pembinaan mayor di Skolastikat MSC Pineleng sebagai calon imam MSC.

Frater Ferdinandus Taran MSC

Lahir di Tokojaeng, Lembata, 21 Mei 1988. Mengikrarkan kaul pertama dalam Tarekat Para Misionaris Hati Kudus Yesus (MSC) pada tahun 2009. Memperoleh gelar sarjana filsafat (S.Fil.) pada tahun 2014 di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng. Menjalankan tugas tahun pastoral di Paroki Santo Agustinus dan Santo Matias, Darit, Keuskupan Agung Pontianak, Kalimantan Barat, selama tahun 2014-2015. Saat ini menjalani masa pembinaan mayor di Skolastikat MSC Pineleng sebagai calon imam MSC.

34

Dalam dokumen Makalah Seminar Ilmiah Ensiklik Laudato (Halaman 30-35)

Dokumen terkait