• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : PENUTUP

B. Rekomendasi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan pembahasan tentang marah dalam Tafsir Al-Azhar adalah sebagai berikut:

1. Definisi marah dalam al-Qur‟an yang terpusat pada term ghadab menurut beberapa mufassir bahwa marah adalah gejolak hati yang sangat kuat untuk membalas dendam dari ancaman orang lain dengan indikator

a. Mengeluarkan kata-kata keji

b. Munculnya tanda-tanda fisik dan psikologis

c. Dapat mengakibatkan seseorang mengalami kesulitan dalam bertindak dan berpikir secara baik.

2. Cara mengendalikan marah dalam al-Qur‟an yang terfokus pada tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka yaitu dengan cara adalah dhikir kepada Allah, sabar, dan memaafkan orang lain, serta ihsan yakni selalu berbuat bagus kepada orang lain.

3. Manfaat mengendalikan marah dalam al-Qur‟an yang terfokus pada tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka adalah sebagai berikut:

a. membawa pada kebahagiaan

b. menghindarkan dari kebencian dan perpecahan c. mendapatkan pahala yang besar

B. Rekomendasi

Al-Qur‟an bagaikan lautan luas yang tidak aka nada habisnya untuk dijelajahi. Isi dan kandungannya terdiri dari berbagai pesan yang dapat membimbing dan mengarahkan manusia untuk mengarungi kehidupannya. Dari 114 surat yang ada, kajian terhadapnya tidak pernah kering, beberapa ayat dalam al-Qur‟an yang mempunyai makna untuk mengendalikan marah adalah salah satu bentuk firman Allah dalam pembentukan kepribadian manusia menjadi yang lebih baik. Penelitian ini tentunya tidak dapat berhenti sampai disini saja, tentunya masih banyak pesan atau nilai yang belum terungkap didalamnya. Maka selayaknya ayat-ayat tentang marah yang terfokus pada term ghadab ini perlu dikaji lebih dalam lagisebagai wahana khazanah keilmuan umat islam untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.

Penulis merasa masih banyak yang belum terungkap dari apa yang ditafsirkan Buya Hamka mengenai ayat-ayat ghadab dalam al-Qur‟an. Oleh karena itu penulis menyarankan penelitian lebih lanjut terhadap penafsiran Buya Hamka harus tetap dilakukan.

Saran yang paling penting menurut penulis yaitu dari diadakannya penelitian ini adalah dapat membumikan al-Qur‟an dan meng-alQur‟an-kan masyarakat serta me-masyarakat-meng-alQur‟an-kan al-Qur‟an di tengah-tengah masyarakat dengan mengaktualisasikan pesan dan nilai yang terkandung dalam ayat-ayat al-Qur‟an sebagai bentuk perubahan perwujudan masyarakat yang lebih baik lagi.

Demikian penulis menulis tentang pengertian marah dalam al-Qur‟an yang terpusat pada term ghadab serta pengendaliannya menurut

Buya Hamka dalam tafsir Al-Azhar, semoga memberikan kontribusi dalam khazanah keilmuan islam khusunya bidang Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir serta kepada masyarakat luas. Penulis menyadari bahwa dalam penelitian yang sederhana ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangatlah penulis harapkan dalam upaya memperbaiki karya ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. Zen, Ya Allah Kok Hidupku Susah Sekali, Jogjakarta: Diva Press, 2014

Abi Abdullah bin Muhammad bin Isma‟il al-Bukhari, al-Jami’ al-Shahih, Istanbul: Dar al-Fikri, 2000

Abi Hilal Hasan Bin Abdullah Bin Sahl Al Askari, Al Furuq Al Lughawiyah, Beirut:Dar Al Kutub Al‟alamiyah,1971

Abu al Husain Ahmad bin Faris bin Zakariya bin Hubaib, Maqo>yis al Lughoh Juz 4, Beirut:Darul Fikr, 1979

Abu Zakariya Muhyidin an Nawawi, Nuzhatul Muttaqin, Syarhu Riyadus

Shalihin, juz 2 hadith nomor 2/1449

Aditiya Z. Coky, Berbagai Terapi Jitu Mengatasi Emosi, Yogyakarta: Flashbook, 2015

Arikunto. Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006

Ashfahaniy (al-). al-Raghib, Mufrodat Gharibil Qur’an, Mesir: Daar Ibu Jauzi, t. th

_______, Mu’jam Mufradat li Alfaz al-Qur’an,, Beirut: Dar al-Fikr, 1997

_______, Mu’jam Mufradat Alfadz al-Qur’an,Tahqiq Ibrahim Syams al-Din, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1997

Aswadi, Konsep Syifa’ dalam al-Qur’an: Kajian Tafsir Mafatih al-Ghaib Karya

Fakhruddin al-Razi, Cet II, Surabaya: Dwipuyra Pustaka Jaya, 2015

_______, Dakwah Progresif Perspektif al-Qur’an, Surabaya: Dwipuyra Pustaka Jaya, 2016

Baidan. Nasharudin, Metode Penafsiran al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 1991

Bungin. Burhan, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana, 2007 CD Room al-Maktabah al-Syamilah. Global Islamic Software, 2008

Darwazah. Muhammad „Izzah, Tafsir Hadith: Suwar Murattabat Hasb al-Nuzul, Kairo: Isa al-Babi al-Halabiy wa Syurakauhu, tth

Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV Diponegoro, 2012

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990

Farmawi (al), Abd Hayyi (al), al-Bidayat fi Tafsir al-Maudu’i: Dirasat

Manhajiyat Mauduiyyah, (Kairo: Maktabah Jumhuriyah Mishr, 1997

________, al-Bidayat fi al Tafsir al-Maudu’I, Kairo: Maktabah Jumhuriyyah, 1996

Fuad Al-Aris, Tafsir Psikologi, Jakarta: Zaman, 2013

Ghafur. Saiful Amin, Profil Mufassir al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008

Gusmian. Islah, Khazanah Tafsir Indonesia dari Hermeneutika hingga Ideologi, Yogyakarta: LkiS, 2013

Goleman. Daniel, Kecerdasan Emosional, ter. T Hermaya Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005

Hamka, Kenang-Kenangan Hidup Jilid I , Jakarta: Bulan Bintang, 1978 _______, Tafsir Al- Azhar juz 1, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982 _______, Tafsir Al-Azhar Juz VII, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982 _______, Ayahku, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982

Hashim. Rosnani, Hamka: Intelectuall and Social Transformation of The Malay

World, Kuala Lumpur: Perdana Leadership Foundation, 2010

Hawwa. Sa‟id, Mensucikan Jiwa, Jakarta: Robbani Press, 1999

Hidayat. Usep Taufiq, Menyelami Kedalaman Tasawuf Hamka, Jurnal, Al- Turas vol XXI, 2015

Huda. Nor, Islam Nusantara: Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia, Jogjakarta: ar Ruuz Media, 2007

Hude. M Darwis, Emosi Penjelajahan Religio-psikologis Tentang Emosi Manusia

didalam Al Quran, Jakarta: Erlangga, 2006

Ibn Faris Ibn Zakariya, Mu’jam Maqayis al-Lughoh, Juz II, Mesir: Dar al-Fikr, 1979

Ibrahim Anis, at.al. , al-Mu‟jam

Imaduddin. Basuni dan Nasiroh Ishaq, Kamus Idiom Arab-Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005

Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, diterjemahkan oleh Dudi Rosyadi, Judul asli AlJami‟ li Ahkaam Al-Qur‟an, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008

Kartono. Kartini, Hygine Mental, Semarang: CV Mandar Maju, 2000

Khalifi Elyas Bahar. Khalifi Elyas, Untuk Apa Hidup Kalau Hanya Numpang Ngeluh, Jogjakarta: Diva Press, 2014

Marliany. Roeslani dan Aisyah, Psikologi Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2015 Mudhor. A Zudi, Kamus al-Ashr: Kamus Kontemporer, Yogyakarta: Multi Karya

Grafika, th

Mukhlis, Inklusifisme Tafsir al-Azhar

Najati. Muhammad Usman, Psikologi dalam Al-Qur’an, Bandung: Pustaka Setia, 2005

Purwanto. Yadi dan Mulyono. Rahmat, Psikologi Marah Perspektif Psikologi

Islam, Bandung: PT Refika Aditama, 2006

Qurt{ubi (al). Imam. Tafsir Al-Qurt{ubi, diterjemahkan oleh Dudi Rosyadi, Judul

asli AlJami’ li Ahkaam Al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Azzam, 2008

Rahayu. Irma, Emotional Healing Therapy, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2015

Riddel. Peter, Islam and The Malay Indonesian World, t.th

Shaleh. M Ashaf, Takwa Makna dan Hikmanya dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Erlangga, 2002

Shihab. M Quraish, Tafsir al Misbah Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Bandung: Lentera Hati, 2002

_______, Wawasan al-Qur’an: Tafsir Maudlu’iy atas Pelbagai Persoalan Umat,

cet III, Bandung: Mizan. 1996

_______. M Quraish, Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 1994

Supriyanto, Cara Tepat Mendapat Pertolongan Allah, Jakarta: Qultum Media, 2009

Ulya Ali Ubaid, Sabar dan Syukur Gerbang Kebahagian di Dunia dan Akhirat, Jakarta: Amzah, 2012

Ya‟kub. Zulami, Falsafah Alam dan Konteks Falsafah Ketuhanan Menurut

Hamka, International Journal of Islamic Though, juni 2012

Yunan. Yusuf, Corak Pemikiran Kalam Tafsir Al Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas 1990

Wigati. Indah, Teori Kompensasi Marah Dalam Pespektif Psikologi Islam, Ta‟dib: Edisi Nopember 2013

Dokumen terkait