BAB IV VISUALISASI
B. Rekomendasi Desain
commit to user
C.
Desain Jadi
1. Karakter
a. Tetuka
1) Tetuka kecil
Tetuka adalah putra tunggal dari Bima dan Arimbi. Ia dipilih oleh Jawata untuk menjalani eksperimen rahasia karena memiliki darah campuran yang langka. Ekspresi wajah Tetuka kecil selalu nampak dingin dan datar. Terbukti ia terlihat biasa saja ketika para Jawata membawanya untuk menjalani eksperimen.
2) Tetuka Dewasa (Gatotkaca)
Salah satu tokoh utama. Karakter ini adalah perwujudan dewasa dari Tetuka kecil. Dadanya terdapat tanda luka yang menyerupai bintang. Sifatnya agak sombong dalam berbicara. Tetuka dewasa memiliki kekuatan yang luar biasa setelah menjalani eksperimen rahasia Jawata. Ia diberi nama panggilan oleh salah satu Jawata dengan nama Gatotkaca.
b. Bima
Salah satu dari lima Ksatria Pandawa. Pandawa kedua, adik dari Yudisthira. Bima adalah Ayah dari Tetuka dan juga suami dari Arimbi. Berbadan kekar dan kekuatan fisiknya luar biasa. Bima adalah Pandawa terkuat. Ia memiliki sifat yang keras dan tempramen tinggi, namun dibalik itu semua, sebenarnya ia sangat menyayangi istri dan anaknya. Bima sempat marah ketika ia mendengar kalau Tetuka akan dijadikan sebagai media dalam eksperimen rahasia Jawata.
c. Arjuna
Salah satu dari lima Ksatria Pandawa. Arjuna adalah Pandawa ketiga, adik dari Yudisthira dan Bima. Dalam komik ini, Arjuna adalah seorang penembak yang memiliki akurasi tinggi. Arjuna adalah karakter yang pintar, karena itu ia mengetahui cerita tentang Ras Jawata. Pembawaan Arjuna selalu kalem dan tidak terlalu banyak
commit to user
d. Yudisthira
Pemimpin tertinggi pasuka revolusi Pandawa. Ia adalah Pandawa pertama dan yang tertua. Yudisthira memiliki pembawaan yang tenang, namun dibalik itu ia adalah pemimpin yang tegas dan bijaksana. Ia selalu menenangkan Bima ketika Bima marah. Walaupun begitu, sebenarnya ia sangat membenci perang dan mencintai kedamaian.
e. Arimbi
Arimbi adalah ibu dari Tetuka dan juga istri Bima. Ia berasal dari Ras Rakshasa. Arimbi sangat menyayangi Tetuka dan juga menghormati suaminya, Bima. Seperti Bima, Arimbi juga sempat terkejut ketika mendengar Tetuka akan dijadikan media eksperimen. Namun, setelah mendengar penjelasan dari Jawata akhirnya ia pun bersedia memberikan anaknya.
f. Narada
Ia adalah Ras Jawata, ras yang disebut-sebut hanya sebuah legenda. Narada ditugaskan oleh pemimpin Jawata menjemput Tetuka untuk menjadikannya percobaan eksperimen rahasia. Ia menjadi orang yang bertanggung jawab dalam eksperimen rahasia Jawata. Narada selelu berbicara dengan diselingi tertawanya yang khas.
g. Sekipu
Salah satu tokoh antagonis dalam komik ini. Sekipu berasal dari Ras Rakshasa sama seperti Arimbi. Ia adalah seorang kapten kapal dari kelompok Bandit Gilingwesi. Bersama anak buahnya, ia menemukan pulau tempat tinggal para Jawata dan menyerang tempat itu. Hingga akhirnya ia harus bertarung dengan Tetuka.
commit to user
h. Si Misterius Kurawa
Tokoh satu ini belum diketahui dan masih menjadi misteri dalam komik ini. Ia adalah salah satu anggota dari musuh utama Pandawa, yaitu Kurawa. Ia memata-matai pertemuan Pandawa dan Jawata, ia juga menemukan tempat tinggal Jawata bersama Sekipu, dan juga sepertinya ia memiliki hubungan dengan Narada.
2. Desain Jadi Komik
Berikut adalah hasil jadi perancangan komik Gatotkaca Putra Pandawa dari thumbnail atau sket kasar yang telah melalui proses finishing di komputer :
*) Untuk visualisasi selengkapnya dapat dilihat pada halaman lampiran.
3. Cover Komik
Cover komik Gatotkaca Putra Pandawa full color, ukuran 13 cm x 18 cm. format portrait atau vertikal. Ilustrasi berupa tampilan tokoh utama dengan warna background putih serta visualisasi karakter utama dengan angle tampak bawah ditambah sebuah aura yang tampak seperti kobaran api berwarna merah memancar dari tubuhnya. Sedangkan untuk back cover, Visualisasi berupa logo bintang dengan close up wajah beberapa karakter dalam komik di setiap sisinya ditambah sinopsis cerita dan sponsorship ada di back cover, sedangkan nama pengarang ada di front cover tengah bawah, menggunakan font Klapa. Untuk nama penerbit dicantumkan di front cover, kanan atas.
commit to user
4. Logo Judul
Font untuk logo judul Gatotkaca Putra Pandawa adalah Klapa dan Bicubik. Alasan pemilihan font tersebut karena bentuknya yang simple dan modern, karena dalam komik ini setting yang diusung adalah dunia alternatif berkesan modern. Warna font merah marun dan coklat. Warna merah marun perpaduan antara merah dan sedikit warna hitam, mengartikan keberanian dan kekuatan yang merupakan sifat dari tokoh Gatotkaca. Sementara warna coklat pada ikon dan subjudul mengartikan tradisional dan klasik, karena cerita dalam komik ini diambil dari kisah masa lampau Mahabharata. Kemudian ditambah ilustrasi ikon yang membentuk tokoh Gatotkaca.
5. Desain Sekunder
a. Poster
1) Ukuran : 30 x 42 cm
2) Format desain : Portrait
3) Penempatan : Setiap tempat atau toko buku yang menjual komik
Gatotkaca Putra Pandawa di wilayah kota Solo dan
Yogyakarta
4) Tipografi : Klapa, Helvetica Neue LT Pro, Badaboom BB,
dan Bicubik
5) Visualisasi : Adobe photoshop CS4 dan CorelDraw X4
commit to user
b. X-Banner
1) Ukuran : 160 x 60 cm
2) Format desain : Portrait
3) Penempatan : Depan rak penjualan buku atau pintu masuk di
setiap toko buku yang menjual komik Gatotkaca
Putra Pandawa di wilayah Solo dan Yogyakarta
4) Tipografi : Klapa, Helvetica Neue LT Pro, Badaboom BB,
dan Bicubik
5) Visualisasi : Adobe photoshop CS4 dan CorelDraw X4
6) Bahan : MMT
c. Sticker
1) Ukuran : 4 x 10 cm
2) Format desain : Landscape
3) Distribusi : Disertakan dalam setiap pembelian buku komik
4) Tipografi : Klapa dan Bicubik
5) Visualisasi : Adobe photoshop CS4 dan CorelDraw X4
6) Bahan : Kertas stiker
commit to user
d. Book Mark
1) Ukuran : 4 x 15 cm
2) Format desain : Portrait
3) Distribusi : Disertakan dalam setiap pembelian buku komik
4) Tipografi : Klapa dan Bicubik
5) Visualisasi : Adobe photoshop CS4 dan CorelDraw X4
6) Bahan : Art Carton 260 gr
e. Papercraft
1) Ukuran : 30 x 42 cm
2) Format desain : Portrait
3) Distribusi : Disertakan dalam setiap pembelian buku komik
4) Tipografi : Klapa, Bicubik, dan Helvetica CE
5) Visualisasi : CorelDraw X4
commit to user
113
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Komik merupakan susunan gambar-gambar dalam sebuah panel dengan teks tertulis dan teks bergambar yang keseluruhannya membentuk suatu naratif. Sekarang ini komik bukan lagi suatu bacaan untuk anak-anak, namun sudah menjadi media komunikasi yang bisa dinikmati semua kalangan baik muda maupun tua dan memiliki segmentasi pasar yang berbeda-beda. Komik di Indonesia sudah berkembang dengan cepat. Banyak komikus-komikus muda yang telah menelurkan komiknya dengan berbagai macam ide ceritanya, namun hanya beberapa yang dalam ide ceritanya mengangkat budaya asli Jawa, yaitu kisah pewayangan. Dengan pesatnya dunia teknologi informasi global, timbul kekhawatiran penulis akan kelestarian budaya Jawa tersebut yang makin lama makin tersingkir dimata remaja saat ini.
Anggapan tentang kisah pewayangan adalah sesuatu yang kuno di era globalisasi ini, membuat penulis merancang sebuah komik wayang yang mengangkat kisah salah satu tokoh pewayangan yaitu Gatotkaca yang dibalut dengan konsep dan nuansa yang berbeda dengan judul Gatotkaca Putra Pandawa. Dalam komik Gatotkaca Putra Pandawa ini, kisah pewayangan yang biasanya terkesan kuno, penulis buat dengan setting lebih modern mengikuti pemikiran remaja yang dinamis. Melalui pendekatan tersebut, tokoh Gatotkaca yang dibuat berbeda dari biasanya serta kisahnya yang sedikit di modifikasi dengan tidak
meninggalkan beberapa ciri khasnya diharapkan mampu menarik perhatian remaja untuk lebih mengenal tokoh pewayangan dibandingkan tokoh import.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk para komikus lokal, sebaiknya dalam berkarya lebih mengutamakan budaya-budaya yang bersifat lokal sehingga para penikmat komik yang sebagain besar adalah remaja bisa lebih akrab dengan budaya yang kita miliki, untuk mencapai hal tersebut maka langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain :
1. Komik akan lebih menarik apabila dikemas dengan visualisasi yang baik, namun juga harus didukung dengan cerita yang menarik. Dengan begitu, baik pembuat komik atau konsumen akan merasa puas dengan karya komik tersebut. Begitu pula sebaliknya.
2. Hindari anggapan bahwa dengan modernisasi, nilai-nilai budayanya akan berkurang. Sebaliknya justru dengan memadukan kebudayaan dan modernisasi, maka kebudayaan akan dapat tetap bertahan dan juga tetap eksis mengikuti perkembangan jaman.
3. Melakukan promosi tidak hanya apakah strategi yang dipakai akan mengenai sasaran, tetapi harus dipahami apa kebutuhannya dan siapa yang akan dituju. Seperti yang penulis lakukan dengan target utama kalangan remaja, penulis memberikan tiga macam bonus untuk setiap pembelian komik, yaitu bookmark,