• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

6.2. Rekomendasi

Langkah konkrit yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten sebagai upaya melakukan optimalisasi peran TKI-Purna dalam rangka memberdayakan TKI-Purna dan keluarganya serta masyarakat miskin ?

1. Pemerintah Provinsi Jawa Timur perlu menetapkan target jumlah TKI Purna yang dapat dibina dalam jangka waktu 5 tahun ke depan. Target tersebut lebih baik dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, sebagaimana secara nasional target ini juga tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

2. Secara nasional, target sebagaimana tetuang pada butir 1 tersebut adalah 170.000 orang TKI Purna. Angka tersebut diperkirakan setara dengan 0,5% dari jumlah TKI Purna pada kurun waktu lima tahun berjalan. Untuk Jawa Timur target dimaksud jika memungkinkan mencapai 5% dari perkiraan jumlah TKI Purna pada kurun waktu lima tahun berjalan. (data dua tahun terakhir, tahun 2012 = hanya 2,00%, tahun 2013 hanya 0,5%). Sudah barang tentu target ini perlu dilengkapi dengan dikungan dana, sumberdaya manusia, dan sarana=prasarana serta dukungan lain yang diperlukan.

3. Bahwa identifikasi terhadap TKI-Purna menjadi sesuatu yang amat penting sebagai salah satu langkah menuju dapat terbinanya dengan baik para Purna dan terdayagunakannya segenap potensi yang dimiliki oleh para TKI-Purna untuk berperan sebagai agen perubahan dalam menciptakan penghasilan berkelanjutan bagi diri dan keluarganya, menciptakan lapangan pekerjaan bagi publik di lingkungan tempat tinggalnya dan berkontribusi dalam upaya memberdayakan masyarakat, terutama masyarakat miskin.Untuk itu Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan perlu melakukan Identifikasi terhadap TKI-Purna, baik menyangkut kuantitas maupun profilnya, guna mengetahui apakah pada jangka waktu 5 tahun pasca menjadi TKI Purna mereka memiliki penghasilan berkelanjutan atau tidak.

4. Berdasar temuan di lapangan : jika tidak ada keputusan tentang pengembangan model pembinaan TKI Purna, maka panduan pembinaan TKI Purna yang telah disusun oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi cukup dapat menjadi acuan dalam melakukan pembinaan TKI Purna, sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak harus menyusun panduan lagi. Hanya saja untuk materi Bimtek, dengan tema yang sama, perlu materi yang disesuaikan dengan keadaan (potensi maupun masalah) pada tingkat lokal.

5. Selama ini pasca pelaksanaan Bimtek dan atau Edukasi, hanya ada monitoring. Sebaiknya selain dilakukan monitoring juga dilakukan pendampingan lanjutan, misalnya berupa konseling, fasilitasi perijinan usaha,

fasilitasi pemasaran, dan sebagainya sampai dengan usaha TKI Purna bebar-benar dapat berjalan.

6. Pokok-Pokok pikiran yang dapat menjadi acuan dalam pengembangan model pembinaan TKI Purna di Provinsi Jawa Timur dituangkan dalam matriks berikut ini.

Tabel 6.1

Pokok-Pokok Pikiran Pengembangan Model Pembinaan TKI Purna

No Variabel Uraian

1 Lembaga utama (leading sector) yang menjadi pelaksana program Pembinaan TKI-Purna di Provinsi Jawa Timur dan di Kabupaten/Kota

1. Di Provinsi Jawa Timur = Unit

Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (UPT P3 TKI).

2. Di Kabupatren/Kota ; Dinas Tenaga Kerja

2 Lembaga lain yang dapat bersinergi dan alternatif model sinergi yang ditawarkan dalam rangka pelaksanaan program ini

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) baik pada tingkat provinsi maupun Kabupaten/Kota, terutama: Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Badan Pemberdayaan Perempuan.

2. Dunia Usaha

3. Organisasi Kemasyarakatan 4. Asosiasi TKI Purna

3 Substansi program pembinaan Sesuai panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, hanya aja pengembangan materi disesuaikan dengan potensi lokal

4 Metode pembinaan Menggunakan multi metoda :

1. Pemaparan materi untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta pemahaman.

2. Praktek/pelatihan untuk menambah atau menciptakan keahlian

3. Testimoni kisah sukses TKI Purna 4. Studi banding

5. Pemutaran film

6. Latihan Penyusunan perencanaan bisnis 7. Magang pada teman TKI Purna yang

telah memili usaha terlebih dulu 8. Konseling

No Variabel Uraian

5 Waktu yang diperlukan untuk

merealisir program ini dan tahap-tahap apa saja harus dilakukan

Satu tahun, dengan tahapan :

1. Penyusunan rencana pengembangan model

2. Diskusi dengan pihak-pihak yang terkait 3. Penyempurnaan rencana pengembangan 4. Uji coba

5. Penyempurnaan

6. Upaya mendapatkan dukungan dana dalam skema APBD dan sumer dana yang lain

7. Draft kebijakan/program 8. Pengesahan

9. Implementasi

6 Tempat untuk melaksanakan program pembinaan

Multi tempat untuk satu paket pembinaan: 1. Kelasikal

2. Lapangan : misalnya di tempat usaha TKI Purna yang sudah sukses 3. Di Bank

4. Di kantor perijinan

5. Tempat lain sesuai keperluan

7 Peserta TKI Purna yang pelaksanaannya

dikelompokkan :

1. Sesuai daerah tempat tinggal 2. Sesuai Bidang usaha yang dminati 8 Target jangka pendek 1. Terciptanya motivasi berwirausaha

2. Bertambahnya pengetahuan tentang wirausaha

3. Terciptanya keahlian untuk membuka dan menjalankan usaha

9 Tujuan jangka panjang Terciptanya usaha ekonomi produktif bagi TKI Purna

10 Apa ukuran keberhasilan Pasca menjadi TKI, para TKI Purna memiliki penghasilan berkelnjutan 11 Sumberdaya apa yang diperlukan Dana, SDM, Sarana-prasarana

12 Cara menjaga keberlanjutan Komitmen

13 Core competenceyang menjadi ciri program ini

Disesuaikan dengan potensi lokal

14 Proyeksi kesulitan yang dihadapi Nihilnya semangat usaha, tidak tangguh menghadapi tantangan dan kesulitan, kebijakan tidak konsisten, komitmen Pemerintah Daerah tidak kondusif

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, 2006,Laporan Tahunan Kondisi Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta.

Badan Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP2TKI) Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur, 2009, Laporan Kajian Pelayanan Pemulangan Tenaga Kerja Indonesia,Surabaya.

Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur, 2011, Informasi Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Timur, Surabaya.

Miles, Matthew dan Michael Huberman, 1992, Analisis data Kualitatif, alih bahasa: Tjejep Rohendi Rohidi, Jakarta: UI Press.

Mufida, 2005, Pengembangan Model Pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia di Kabupaten Gresik, Universitas Dr. Soetomo, Surabaya.

Wawa, Jannes Eudes, 2005, Ironi Pahlawan Devisa, Penerbit Buku Kompas Gramedia, Jakarta.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur, 2007,Laporan Kegiatan Survey dan Pembinaan Mental Spiritual Bagi TKI Asal Jawa Timur di Hongkong.

United Nations Development Program (UNDP) 2011, Human Development Report, New York.

Kerangka Mata Pencaharian Berkelanjutan, oleh Dr. I Dewa Made Darma Setiawan http://www.balipost.com/balipostcetak/2007/9/11/op2.htm

Nikijuluw, 2002,Rezim Pengelola Sumber Daya Perikanan, Jakarta Moeljarto Tjokrowinoto, 1996,Pembangunan Dilema dan Tantangan

Moeljarto Tjokrowinoto, 1993,Sasaran Wawasan Pendidikan kebangsaan

Bryant C. & White, L.G., 1982,Managing Development in The Third World

Zamani dan Darmawan, 2000,Community-Based Management(CBM) Sumber Lain:

...,2012, Kabupaten Ponorogo Dalam Angka 2011, BPS Provinsi Jawa Timur

...,2012, Kabupaten Jember Dalam Angka 2011, BPS Provinsi Jawa Timur

...,2012, Data dan Informasi Kemiskinan 2011, BPS Provinsi Jawa Timur

(http://www.jurnas.com/news/85371/IPM_Indonesia_Naik_Peringkat/1/Sosial_Bu daya/Humaniora#sthash.m8CuxMaB.dpu).

(http://hdr.undp.org/en/reports).

http://www.jurnas.com/news/85371/IPM_Indonesia_Naik_Peringkat/1/Sosial_Bu daya/Humaniora#sthash.x0ZBzt4C.dpuf

Publikasi Hasil Seminar Nasional “TKI dalam Perlindungan dan Kebijakan Publik”

http://www.jurnas.com/news/112055/Pemerintah_Dorong_Pertumbuha n_Ekonomi_di_Kantong_TKI/1/Ekonomi/Ekonomi#sthash.ioGPsawB. dpuf

Arif, Achmad (2005), Makalah Seminar Ekonomi Biaya Tinggi, Balitbang Propinsi Jawa Timur, Surabaya.

Bellante D and Mark Jackson, 1983, Ekonomi Ketenagakerjaan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas), 2007, Kajian Empirik Kondisi Eksisting Permasalahan Pembangunan di Indonesia, Paper Pendukung Naskah Akademik Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.

Caiden, Gerald (1982), Management Strategic for Administrative Reform, University of California, Berkeley.

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, 2006,Laporan Tahunan Kondisi Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta.

Haryati, Eny (2005), “Kapan Pelayanan Prima Birokrasi Jatim?”, dalam

Kompas, 14 September 2005.

Iriantara, Yosal (2004),Community Relations : Konsep dan Aplikasinya, Cetakan Pertama, Simbiosa Rekatama Media, Bandung.

Miles, Matthew dan Michael Huberman, (1992), Analisis data Kualitatif, alih bahasa: Tjejep Rohendi Rohidi, Jakarta: UI Press.

Mufida, 2005, Pengembangan Model Pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia di Kabupaten Gresik, Universitas Dr. Soetomo, Surabaya

Nawa, Jannes Eudes, 2005,Ironi Pahlawan Devisa, Penerbit Buku Kompas Gramedia, Jakarta.

Osborne, David & Gaebler, Ted (1992), Reinventing Government, edisi terjemahan : Mewirausahakan Birokrasi : Mentransformasi Semangat Wirausaha ke dalam Sektor Publik, Cetakan Ke-VII, Penerbit PPM, Jakarta.

Dokumen terkait