BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
C. Rekomendasi
159
Berdasarkan analisis penelitian tentang Pengaruh Kinerja Manajemen Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa, maka peneliti merekomendasikan beberapa hal kepada piha-pihak terkait, yaitu : 1. Kepala Sekolah pada SD Negeri
Pengelolaan sekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah, sehingga kepala sekolah perlu selalu menambah wawasan khususnya dalam hal kemampuan manajemennya. Dengan bekal kemampuannya itu hasilnya direalisasikankan dalam rangka pengembangan rencana strategis sekolah . 2. Pihak Guru Sekolah Dasar
Usaha-usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang utama. Untuk itu seorang guru perlu selalu meningkatkan kemampuannya dengan meningkatkan kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, kompetensi professional dan kompetensi social sebagaimana disyaratkan Undang- undang nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.
3. Pemerintah Daerah
a. Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan melalui Tim Pengawas Penyelenggaraan pendidikan dapat menjadi motivator baik bagi kepala sekolah maupun guru untuk selalu meningkatkan kinerjanya.
160
b. Peran serta tim Dinas Pendidikan masih terlihat kurang mendukung dalam melaksanakan motivasi siswa. Seringkali pengawas sekolah hanya melakukan kegiatan rutin. Kalau hal ini dibiarkan maka tujuan peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang mustahil untuk tercapai.
c. Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya perlu menyusun strategi yang sifatnya berupa rambu- rambu dalam membimbing sekolah dalam meningkatkan kinerjanya, sebab strategi pada masing-masing daerah tidak sama tergantung pada politik, ekonomi, dan budaya daerah masing-masing. Bahkan strategi masing-masing sekolah tidak harus sama.
Saran dari peneliti untuk strategi tersebut adalah :
1) Dinas Pendidikan harus selektif dalam mengeluarkan peraturan-peraturan atau petunjuk pelaksanaan, sebab hal tersebut dapat mengekang dan membelenggu sekolah.
2) Pemerintah daerah perlu mengalokasikan bantuan khususnya pada sekolah yang melakukan kinerja yang optimal. Bantuan tersebut digunakan untuk kesejahteraan guru dan staf yang diberikan sebagian reward.
3) Pemerintah daerah lebih berperan aktif untuk membimbing dan memberikan pendidikan dan laitihan tentang manajemen pengelolaan sekolah sesuai standar manajemen yang berlaku.
161
4) Pemerintah daerah perlu menyediakan dana khusus bagi peningkatan kompetensi guru sehingga akan mengakibatkan kinerja guru. Selain itu perlu ada reward bagi guru yang melaksanakan kinerjanya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad S. Ruky. 2002. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Ahmadi, Z. 1994. Kebutuhan Guru dan Tenaga Kependidikan Serta Peningkatan Mutu Pendidikan, Jakarta: Depdikbud.
Akdon. 2004. Aplikasi Statistika, Prosedur Penelitian untuk Adminsitrasi Manajemen. Bandung : Dewa Ruchi.
Alit Ana, Ida Bagus. 1994. Inovasi Wawasan dan Profesionalisme Guru Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Era Pembangunan Jangka Panjang Ke Dua, Jember: Unej.
Ali, M. 2000. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung : PT. Sinar Baru Algensindo.
Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S, 2002., Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Edisi ke-2, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Buchari Zainun. 1989. Manajemen dn Motivasi. Jakarta : Balai Aksara Brophy, Jere, R. 1990. Educational Psychologi, New York: Longman.
Casteter, William B. 1996. The Human Resources Function In Educational Administration, Sixth Edition. United States Of America. Prentice Hall. Inc.
David O. Sears, Jonathan L. Freedman, L. Anne Peplau. 1992. Psikologi Social. Jakarta: Erlangga
Davis, Keth Newstorm. John W. 1995. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta : Erlangga.
Depdiknas, 2000. Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan/Kultur Sekolah,, hand out pelatihan calon kepala sekolah, Direktorat Sekolah lanjutan Pertama.
Dedi Supriadi. 1999. Mengangkat Citra dan Martabat Guru, Yogyakarta : Adicita Karya Nusa.
Desler Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Alih Bahasa Benyamin Molan). Jakarta : PT. Gramedia.
Drever, J, 1988, Kamus Psikologi, Alih Bahasa Nancy Simanjuntak, Jakarta: PT. Bina Aksara.
Engkoswara, 2000, Iman, Ilmu, Amaliah. Bandung : Yayasan Amal Keluarga. Gaffar, Fakry. 2000. Pembiayaan Pendidkan : Permasalahan dan kebijaksanaan
Dalam Presfektif Reformasi Pendidikan Nasional, Makalah Pada Konvrensi Nasional PendidikanIndonesia IV, di Jakarta.
Gibson, James L, et . all. 1998. Organisasi Perilaku, Struktur, Proses, Alih bahasa : Djarkasih, Jakarta : Erlangga.
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara Hasibuan, S.P. Malayu. 1996. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah,
Jakarta. PT Gunung Agung.
___________________. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:Bina Aksara.
Kartini Kartono. 1986,.Pimpinan Dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. Raja
Lexy J. Moleong, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung : Remaja Rosdakarya
Manullang, M. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta : BPFE. McClelland, David C. et al. 1976. The Achievement Motive , New York:
Irvington, Publisher.
Miftah Toha. 1993. Manajmen Pendidikan Teori Dan Praktek. Surabaya : Ghalia Indonesia.
Mulyasa. E. 2005. Menjadi Kepala Sekolah Profesiona. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Moekijat. 1989. Manajemen Kepegawaian. Bandung: Alumni.
Nanang Fattah. 1999. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nasanius, Y. 1998. Kemerosotan Pendidikan Kita: Guru dan Siswa Yang Berperan Besar, Bukan Kurikulum. Suara Pembaharuan. (Online) (http://www.suara pembaharuan.com/News/1998/08/230898).
Oteng Sutisna. 1985. Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung : Angkasa.
Pidarta. Made. 1995. Peranan Kepala Sekolah pada Pendidikan Dasar. Seri Manajemen Pendidikan. Jakarta : Grasisndo.
Purwanto. Ngalim. 1975. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Mutiara
Riduwan, e.t . 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung. Alfabeta.
Rivai Viethzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari
Teori ke Praktek, Jakarta : Raja Grafindo Persada
Satori, D. 1995. Masalah Mutu Pendidikan. Makalah bahan diskusi pendidikan bersama (diakses dari http://www. depdiknas.co.id)
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung : Mandor Maju.
Siagian, Sondang P., 2002. Kiat meningkatkan produktivitas kerja, Jakarta : PT Rineka Cipta.
Soebagio, Atmadiwiryo. 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Ardadirya.
Sondang P Siagian. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara
Stepphen P. Robbins, Organizational Behaviour : Consepts, Controversies, Applications, New Jersey : Prentice Hall, 1989
Simamora, Henry.2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.
S. Nasution,1988, Prosedur Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung : Tarsito. Sumarsono dan Paina Partana, 2002, Sosiolinguistik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjana, Nana, 2001. Tuntunan penyusunan karya ilmiah, Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
Sugiyono. 2007. Prosedur Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
T. Tani Handoko,1992. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Andi
Yunus, Falah, 2003, Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan, diakses dari www.geocities.com/guruvalah , tanggal 20 Mei 2008
Yusuf Miarso, 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta : Prenada Medi