BAB V. Kesimpulan, Implikasi, dan Saran
C. Rekomendasi
Berkaitan dengan implikasi hasil penelitian, beberapa hal disarankan untuk dilaksanakan atau dikembangkan pada tahap berikutnya sebagai berikut,
1. Pengkajian tentang olahraga dan wanita mengandung masalah yang amat luas dan kompleks ditinjau dari perspektif interdisiplin dalam ilmu keolahragaan. Di Indonesia kajian semacam ini masih sangat terbatas, sehingga sangat dianjurkan untuk mengembangkan studi ini melalui lembaga-lembaga khusus tentang olahraga dan wanita. Dari aspek biologis masalah yang menarik untuk dikaji diantaranya; (1) Toleransi atlet wanita terhadap beban latihan, dan
Dari aspek psikologis tentang sifat-sifat kepribadian dan kaitannya dengan performa. Sedangkan dari perspektif sosiologis, khususnya dalam konteks kesetaraan gender diajurkan untuk meneliti lebih lanjut tentang;
(1) Partisipasi wanita dalam olahraga ditinjau dari lintas budaya suku bangsa di Indonesia
(2) Persepsi masyarakat tentang olahraga wanita, dan (3) Dampak olahraga terhadap mobilitas sosial wanita.
2. Semua organisasi olahraga menetapkan kebijakan, berikut program dan rencana tindak yang konkret untuk meningkatkan partisipasi wanita dalam olahraga. Untuk itu sistem pendukung berupa fasilitas olahraga perlu disediakan dan ditempatkan pada lokasi-lokasi yang mudah dijangkau dan digunakan, di lingkungan perusahaan, instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan lingkungan pemukiman. Pembina dengan kompetensi yang cukup dalam bidang olahraga perlu juga disediakan dengan melibatkan para relawan, mengingat luasnya jangkauan pembinaan.
3. Kerja sama yang erat antara keluarga, klub, dan sekolah merupakan kunci keberhasilan atlet dalam meniti karir dalam olahraga. Karena itu disarankan agar jalinan ketiga agen sosial itu diperkuat dalam jalinan kerja sama yang diprogramkan dan tertuang dalam rencana strategis pembangunan olahraga.
4. Kegiatan menekuni olahraga memerlukan pengorbanan dengan implikasi yang rawan bagi penyiapan masa depan seseorang. Karena itu dibutuhkan sistem penghargaan yang mampu menjamin rasa aman bagi para pelakunya.
5. Di samping perlu diberi kesempatan dan kepercayaan kepada kaum perempuan untuk ikut serta menentukan kebijakan dan keputusan olahraga, kaum perempuan juga perlu meningkatkan kemampuannya untuk mengisi jabatan tertentu.
6. Disarankan pada masyarakat dalam melakukan pola pengasuhan pada anak-anaknya untuk lebih mengedepankan kesetaraan gender, di mana anak laki-laki dan perempuan tidak berbeda dalam aktivitasnya, khususnya dalam memberi kesempatan bagi anak perempuan untuk aktif berolahraga.
7. Khususnya pada orang tua yang melakukan pola asuhan pada anak-anaknya, disarankan untuk lebih demokratis, yakni memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak. Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat. Meski kadang kala pola asuh otoriter dan permisif juga dapat diterapkan untuk memerintah anak dalam pekerjaan yang mulai kendor dilakukan, dan cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak
apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka. Yang jelas terlihat pada pelatihan dan pembinaan prestasi yang dilakukan.
8. Disarankan pada seluruh masyarakat bahwa pergeseran budaya ke arah budaya modern, hendaknya dapat disikapi ke arah yang positif. Sehingga konsep pergeseran budaya itu lebih membawa dampak positif, khususnya bagi kaum wanita dalam mengisi peluang yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Agutino Rosomery.1997. History of Ideal On Woman. Bercley Publishing Group. New York avenue
Ahimsa Putra, 2006. Strukturalisme dan Teori Sosiologi L’evi Strauss. Jogyakarta. Penerbit Insight Reference.
Arnold Harold, and Paul Gelter. 1977. Family Resources and Gender Medical Care In Pakistan. Baltimore, Md and London. The John Hopkins University press
Aldemar Harold, et all. 1996. Discomposing the Gender Gap in Cognitive Skills in a Poor Rural Economy. Journal of Human Recources
Alderman, RB. 1974. Psychological Behavior in Sport. Philadelphia : NB Saunders
Anderson, E. 1979. Comparing the Black and Gay Male Athlete; Patterns of Oppresion. Paper presented Cleveland OH
Anshel. MH.1990. Sport Psychologi From Theory to Practice. Scotsdale Gorsuch Scarispirck Aspesd. 2005. IJASPED. Internasional Journal, volume 3. Number 1
Atkinson. J.W. 1984. Introduction to Motivation. New York. Van Notsland Rheinhold
Australian Coaching Counsil Incorporated. 1990. Beginning Coaching. Level 1. Coach Manua Belconnen Act 2616
Bevan, David, Paul Coller. 1989. Peasant and Government. Oxford. Clarendon Press
Black, Sandra E. 1999. Importing Equality; The Effect of Increased Competition on the Gender Wage Gap. Federal reserve bank of New York and William collage, Departement of Economics
Bogdan R & Biklen, S.K. 1990. Riset Kualitatif untuk Pendidikan. Pengantar, Teori dan Metode. Alih bahasa Munandar. Jakarta PAU-UT
Bogdan R & Taylor S.J. 1993. Kualitatif Dasar-dasar Penelitian, alih bahasa A. Khosin Afandi. Jakart: Usaha Nasional
Bompa. O. Tudor. 1990. Theory and Methodology of Training; The Key to Athletic Performance, second edition. Kendal Hunt Publishing Company
Boserup, E. 1984. Peranan Wanita Dalam Perkembangan Ekonomi, Jakarta. Yayasan Obor Indonesia
Boserup, E. 1970. Women’s Role in Economic Development. New York; St Martins Press Baravoo Bauman. 2000. Capitalisation of experiences on the Contribution of Livestock Projects
to Gender Issues. Working Document. Bern, Swiss. Agency for Development and Cooperation
Brown, Lynn R and Lawrence Haddad. 1995. Time Allocation Patterns and Time Burdens: A Gendered Analysis of Seven Countries. International Food Policy Recearch Institute. Washington D C
Bunga Rampai, 1979. Satu Abad Kartini. Cetakan ke-2. Penerbit PT. Sinar Harapan Butler. 1990. Transforming the Curriculum; Teaching About Women in Cooler. New York Butt. 1976. Psychology of Sport; New York. Van Nostrand Rheinhold
Catatan akhir tahun Komnas HAM 2004.
http/portal.komnasham.go.id/pls/portal.doch/PAGE/KOMNASHAM-I/SIARAN- PERS/LAMPIRANSIARANPERS-CATATANAKHIRTAHUN.PDF
Coakley JJ. 2003. Sport in Society. St Louis Times Mirror College Publishing
Cresswell. J.w. 1994. Recearch Design. Qualitative and Quantitative Approaches; London. Sage Publications
Currie Janet. 1999. Is the Impact of Healts Shocks Cushioned by Socioeconomic Status. The Case of Law Birthweight. American Economic Riview
Deutsch, Ruthanne. 1998. Does Child Care Pay. Labor Force Participation and The Earning Effect of Access to Child Care in the Favelas of Rio the Janeiro. American Development Bank. Washington DC.
Dewantara . 1997. Kebudayaan. Bagian IIA. Penerbit Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa Dewey .J. 1962. Child and curriculum. The school and society. London University Chicago
Press
Dewey .J. 1964. Democracy and Education. An International to the Phylosopy of Education, New York. McMilan Co
Dian Rakyat, 2005. Pembangunan Berpespektif Gender, Melalui keseteraan gender dalam hak, sumber daya, dan aspirasi .Penerbit PT Dian Rakyat Jakarta
Dorothy. 1996. The Everyday Worlds as Problematic; A Feminist Sociology. Toronto: University of Toronto Press
Dyson, Tim, dan Mick Moore .1983. On Kinship Structure, Female Autonomy and Demographic Behavior in India
Eshleman & Cashion. 1985. Sociology An Introduction. Second Edition. Brown and Company Boston Toronto
Eshleman dan Barbara. 1985. Gender Differentation. United States, America
Fan Hong. 2005. Sport in Society. Culture, Commerce, Media, Politics, Routledge. Taylor& Francin in group. Journal International
First IAAF Congres on Women ‘s Athletics. 1983. Women Track and Field Athletics. Mainz F R Germany
Floro, Maria Sagrario. 1995. Womens well-being Poverty, and Work Intensity Feminist Economic
Getler, Paul J, and Neuman. 1991. Family Labor Supply Decission in Rural Peru. Proceedings of the ninth Worl Congress of the International Economic Assosiation
Glewwe, Paul, Hannan, Jacob, and Elisabeth. Early Childhood Nutrition and Academic Archievement. Journal Of Public Academic
Goeta & leCompte. 1984. Ethnography and Qualitative design in Education Research. Academy press. Inc. London Ltd
Goleman. 1995. Emotional Intelegence, New York: Bantams Books
Goleman. 1997. Emotional Intelegence. Cetakan ke-6. Alih bahasa Hermaya. PT SUN Jakarta Gunarsa Singgih dan Gunarsa Singgih, D. 1981. Psikologi Remaja. Penerbit BPK Gunung
Mulia. Jakarta
Gunarsa. D. 2004. Psikologi Olahraga Prestasi. Penerbit PT BPK Gunung Mulia Habermas, J. 1979. Communication and the Evaluation of Society. Boston; Blacon
Harsono, 1988. Coaching. Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Penerbit Cv Tambak Kesuma Harsono. 2004. Perancanaan Program latihan Edisi ke-2. di gunakan sebagai bahan kuliah dan
acuan melatih bagi mahasiswa.
Historia. 2007. Journal of Historical Studies. Volume- 8. Number 1 Illich, Ivan. 1998. Mestinya Gender. Jogyakarta. Pustaka
Jejeboy, shirren J. 1995. Women Education, Autonomy and Repproductive Behavior. New York. Oxford University Press
Jurnal Perempuan 2006-2007. Edisi 23-52. Penerbit Jakarta
Kartini. 1987. Bezorgd Door FGP Jaquet, Brieven aan. MW. EM. Abendanon, Mandri enhaar echtgnoot met anderc Documenten, foris dordrecht
Kartini. 1995. Kartini Leherts to steela zeehamdelaar 1899-1903. Monash University. Clayton Keesing, Roger, M. 1992. Antropologi Budaya Satu Perspektif Kontemporer Jillid 1&2. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Kementrian Lingkunagn Hidup. 2004. Analisis Gender dalam Pembangunan Lingkungan Hidup. Depsos
King, Elisabeth M. and Anne Hill. 1993. Women Education in Developing Countries. Baltimor Hopkinss University Press
King, Elisabeth M. and Lee A. Lillard 1987. Education Policy and Schooling Attainment in Malaysia and Philippines
Koentjaraningrat. 1990. Sejarah Teori Antropologi 2. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Koentjaraningrat. 1993. Masalah Kesukubangsaan dan Integrasi Nasional. Jakarta: Penerbit
Universita Indonesia ( UI Press )
Koentjaraningrat. 1993. Persepsi tentang kebudayaan Nasional. ( Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan ). Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Penerbit PT Gramedia. Jakarta
Koentjaraningrat. 1971. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta. Penerbit : PT Djambatan
Kretch & Crutchfield, El Ballachey. 1962. Individual in Society. A Text Book of Social Psychology. London. Mcgraw-Hill
Kretch, David and Richard S,Crutchfield.1984. Theory and Problems of Social Psycology. Tokyo. Mcgraw Hill. Kogakhusha LTd
Lillard Lee and Robert J. Willis. 1994. Intergenerational Education Mobility. Journal of Human resources
Lincon & Guba.1985. Naturalistic Inqury. London: SAGE Publications. Inc
Lipa dan Derlega. 2005. Personality Contemporary Theory and Research Thonson wadsworth. Canada
Logsdon, M. 1985. Gender Roles in Elementary School Texts in Indonesia. Women In Asia The Fasific Hawaii. The womwn studies Program. University Hawaii
Marcoux . Alain. 1998. The Feminization To Poverty; Claim, Facts and Data Needs. Martens. 1987. Competitive anxiety in Sport. Champaign; Human Kinetics
Marten. 2004. Successful Coaching. Third edition. American Sport Education Program Founder. Human Kinetics
Mc Celland. DC. 1987. Human Motivation. Cambridge University Press
Mc Donald, 1999. Reading Sport Critically; A Metodology for Interrogating Power. Sociology of Sport Journal
McGee. R.J & R.I. 1996. Perspective on the Evaluation of the sex Difference. New York, mently. Review Press
Milles. Mathew B, Huberman, and Michael. 1984. Analisis Data Kualitatif. Buku sumber tentang metode-metode baru. Jakarta. Penerbit UI Press
Moleong lexi, J. 1994. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Penerbit PT Remaja Rosda Karya
Muthali’in Ahmad. 2001. Bias Gender dalam Pendidikan. Diterbitkan oleh Muhammadyah University Press
Nasaruddin Umar. 2000. Demaskulinisasi Epistimologis Menuju Pendidikan Berspektif Gender. Konvensi nasional pendidikan indonesia. Jakarta.
Neal Pasty. 1990. Coaching Method for Women. Australian coaching council
Nurhanie. 2006. Penerapan Nilai Affektif dalam Pengajaran Pendidikan Jasmani Sekolah Menengah. Laporan penelitian. University pendidikan Sultan Idris. Perak Malaysia
Nelien & Busakom, 2005. Meningkatkan Kesetaraan Gender. Dalam aksi penanggulangan pekerja serta perdangangan perempuan dan anak. Organisasi perburuhan internasional ( ILO ). Program penghapusan pekerja anak
Ollenburger, Jane C dan Moore. 1996. Sosiologi Wanita, Bandung.Penerbit rineka cipta Oxendine, Joseph B. 1980. Psychology of Motor Learning. Engle Wood Clifft. Prentice Hall,
inc
Panduan Pelaksanaan Inpres no 9. 2000. Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Kementerian pemberdayaaan perempuan. Edisi ke-3. Meneg PP. Jakarta Parker, W.C. 1991. Renewing Social Studies Curriculum. Virginia. ASCD
Pit, Mark M. R Rosenzweig. 1990. Productivity, Health, and Equality in the intrahousehold. Distibution of Food in Low-Income Countries.
Rahman alwi. 1998. Gelas Kaca dan Kayu Besar Perempuan dalam Pelaksanaan hak-hak Keluarga Berencana. Jogyakarta. Pustaka Pelajar
Ram. 1982. Sex Differences InTthe Labour Market Outcomes of Education. State University. New York Press
Randall. 1988. A Fair Go? Women in Sport in South Australia 1945-1965. Studies in Sport History, no 6. Flinders University
Rosenzweig, Paul Schultz. 1982. Market Opportunities. Genetic Endowments, and Intrafamily Distribution ; child Survival in Rudal India
Rusli Lutan. 1984a. Beberapa Isu dalam Olahraga. Makalah
Rusli Lutan. 1984b. Menuju Ke Arah Filsafah Olahraga dan Implikasinya Terhadap Pembinaan. Makalah
Rusli Lutan. 2000. Sosiologi Olahraga. Departement Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan dasar dan Menengah Bandung. Proyek penataran guru SLTP setara DIII
Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan Motorik; pengantar teori dan metode. Depertement pendidikan dan kebudayaan; Direktorat jendral pendidikan tinggi. Proyek pengembangan lembaga pendidikan tenaga kependidikan
Rusli Lutan. 1998. Perencanaan Stategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Makalah. Depertement Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan dasar dan Menengah
Rusli Lutan. 2001. Keniscayaan Pluralitas Budaya Daerah. Analisis dampak sistem nilai budaya terhadap eksistensi bangsa. Penerbit angkasa Bandung
Rusli Lutan. 2003. Olahraga Kebijakan dan Politik; sebuah analisis. Proyek pengembangan & keserian kebijakan olahraga. Dirjen Olahraga Departemen Pendidikan Nasional