• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDAS

B. Rekomendasi

Rekomendasi ditujukan kepada pihak-pihak sebagai berikut. 1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai salah satu acuan penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling terutama dalam menangani perilaku bullying siswa, dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Studi kebutuhan atas perilaku bullying siswa b. Analisis terhadap hasil kebutuhan

Tri Murni Setiyawati, 2012

Efektivitas Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Role Playing Untuk Menangani Perilaku Bullying

: Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Menyusun satuan kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan hasil studi kebutuhan siswa atas perilaku bullying

e. Melaksanakan dan mengevaluasi dari pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling untuk menangani perilku bullying.

2. Bagi Guru Bidang Studi

Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang memiliki sistem tematik dalam menyampaikan bidang studi ketika kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hal tersebut, guru seyogyanya membantu konselor mengidentifikasi siswa yang membutuhkan pelayanan bimbingan konseling khususnya mengenai perilaku bullying dan berpartisipasi dalam memberikan penanganan perilaku bullying yang disajikan secara terpadu atau terintegrasi dalam bidang studi tertentu seperti bidang studi Agama dan PKn.

3. Bagi Kepala Sekolah

Bagi kepala sekolah SD Laboratorium Percontohan UPI Bandung, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi sekolah, antara lain.

a. Sebagai penanggung jawab kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling khususnya untuk menangani perilaku bullying.

b. Mengkoordinir segenap kegiatan yang direncanakan, diprogramkan dan berlangsung di sekolah khususnya untuk menangani perilaku bullying, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.

c. Menyediakan sarana dan prasarana, tenaga, dan berbagai fasilitas lainnya untuk kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling

Tri Murni Setiyawati, 2012

Efektivitas Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Role Playing Untuk Menangani Perilaku Bullying

: Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang efektif dan efisien, salah satunya untuk menangani perilaku bullying siswa.

d. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.

e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah kepada pihak-pihak terkait, terutama Dinas Pendidikan yang menjadi atasannya.

f. Menyediakan fasilitas, kesempatan dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang Bimbingan dan Konseling.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Memfokuskan pada intervensi terhadap tokoh bullying lainnya, yaitu penonton (bystander) bullying.

b. Mengembangkan bimbingan kelompok dengan teknik bimbingan konseling yang lain untuk menangani perilaku bullying siswa, misalnya teknik modelling, assertive training, sosiodrama, desentisasi sistematis, dan lain sebagainya.

c. Memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku bullying dalam memberikan intervensi terhadap masing-masing tokoh bulllying, misalnya latar belakang keluarga atau pola asuh orang tua, latar belakang budaya, latar belakang sekolah, dan gender.

Tri Murni Setiyawati, 2012

Efektivitas Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Role Playing Untuk Menangani Perilaku Bullying

: Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Menggunakan pendekatan dan metode penelitian yang berbeda dengan peneliti untuk meneliti perilaku bullying siswa pada setiap jenjang pendidikan, misalnya pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen murni, metode penelitian action research, metode penelitian mix methode, dan pendekatan kualitatif.

Tri Murni Setiyawati, 2012

Efektivitas Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Role Playing Untuk Menangani Perilaku Bullying

: Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Baldry, A. C. (2004). “The Impact of Direct and Indirect Bullying on the

Mental and Physical Health of Italian Youngsters” . Aggressive Behaviour. 30 , 343–355.

Beane, Allan L. (2008). Protect Your Child from Bullying. San Fransisco: Jossey-Bass.

Coloroso, Barbara. (2006). Penindasan, Tertindas, dan Penonton; Resep Memutus Rantai Kekerasan Anak dari Prasekolah hingga SMU. (Terj. Oleh Santi Indra Astuti). Jakarta: Serambi.

Desmita. (2008). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Espelage, Dorothy L., & Swearer, Susan M. (2004). Bullying in American

Schools: A Social-Ecological Perspective on Prevention and Intervention. London: Lawrence Erlabaum Associates Publisher.

Greeff, P., & Grobler, A. (2008). “Bullying During the Intermediate School Phase: A South African Study”. Childhood. 15, (1), 127–144.

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Komara, Endang. (2009). Model Bermain (Role Playing) dalam Pembelajaran Partisipatif [Online]. Tersedia: http://alhafizh84.wordpress.com/2009/12/21/model-bermain-peran- dalam-pembelajaran-partisipatif/ [15 Juli 2010]

Lines, D. (2008). The Bullies: Understanding Bullies and Bullying. London: Jessica Kingsley Publishers.

Lawson, et al. (2010). “Methods and Techniques. Confronting Prejudiced Comments: Effectiveness of a Role-Playing Exercise “. Journal Teaching of Psichology. 37, 257-261.

Mahpur, Muhammad. (2010). Membebaskan Lingkungan Sosial Anak dari Bullying. [Online]. Tersedia: http://www.uin- malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1335: membebaskan-lingkungan-sosial-anak-dari-bullying&catid=35:artikel- dosen&Itemid=210 [15 Juli 2010]

Tri Murni Setiyawati, 2012

Efektivitas Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Role Playing Untuk Menangani Perilaku Bullying

: Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Milsom, Amy., Gallo, Laura L. (2006). Bullying in Middle Schools: Prevention and Intervention. National Middle School Association (NMSA). 37, (3), 12-19.

Pehrsson, D. E., & Aguilera, M. E. (2007). Play Therapy: Overview and Implications for Counselors (ACAPCD-12). Alexandria, VA: American Counseling Association.

Riauskina, Intan Indira. dkk. (2005). ”Gencet-Gencetan” Di Mata Siswa/Siswi Kelas I SMA : Naskah Kognitif Tentang Arti Skenario,

dan Dampak ”Gencet-Gencetan”. Jurnal Psikologi Sosial. 12, (01). Rigby, K. (1997). Attitudes and Beliefs About Bullying Among Australian

school children. Iris Journal of Psychology. (18), 202-220.

Rigby, K. (2002). A New Perspective on Bullying. London: Jessica Kingsley. Rigby, K. (2003). Addressing bullying in schools: Theory and practice.

Trends & Issues in Crime and Criminal Justice, No 259, 1-6.

Rivers, Ian. et al. (2007). Bullying: A Handbook for Educators and Parents. London: Praeger Publisher.

Rochmah, Elfi Yuliani. (2005). Psikologi Perkembangan. Ponorogo: Teras. Rogers, Sue. and Evans, Julie. (2008). Inside Role-Play in Early Childhood

Education. New York: Routledge.

Romlah, T. (2001). Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok. Malang: Penerbit UM.

Russ, W. Sandra. (2004). Play In Child Development And Psychotherapy, Towards Empirically Supported Practice. New Jersey: Lowrence Erbaum Association Publisher.

Santoso, Singgih. (2010). Mastering SPSS 18. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Saripah, Ipah. (2010). Model Konseling Kognitif Perilaku Untuk Menanggulangi bullying Siswa (Studi Pengembangan Model Konseling pada Siswa Sekolah Dasar di Beberapa Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Tahun Ajaran 2008/2009). (Disertasi). Bandung: SPS UPI. (Tidak Diterbitkan).

Tri Murni Setiyawati, 2012

Efektivitas Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Role Playing Untuk Menangani Perilaku Bullying

: Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setiawati, Octa Reni. (2010). Bullying: Kekerasan Teman Sebaya Di Balik

Sekolah. [Online]. Tersedia:

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13&dn=200806232032 08 [15 Juli 2010].

Shaughnessy, Jhon J. et al. (2007). Metode Penelitian Psikologi. (Terj. Oleh Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Simon, dkk. (2007). Model permainan di sekolah dasar berdasarkan pendekatan DAP (developmentary appropriate practice). Laporan penelitian. Tidak diterbitkan. FIP UPI.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Saodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI dan Rosdakarya.

Susetyo, Budi. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian: Dilengkapi Cara Perhitungan dengan SPSS dan MS Office Excel. Bandung: Refika Aditama.

Swearer, Susan M. et al. (2009). Bullying Prevention and Intervention: Realistic Strategies for Schools. New York: Guilford Press.

Wilson, et al. (1992). Play Therapy: A Non-directive Approach Children and Adolescents. United of Kingdom: Baillière Tindall.

Yusuf, Syamsu LN. dan Juntika. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: UPI dan Rosdakarya.

Yusuf, Syamsu LN. (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosda Karya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Tri Murni Setiyawati, 2012

Efektivitas Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Role Playing Untuk Menangani Perilaku Bullying

: Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Bandung

Dokumen terkait