• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDAS

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan rekomendasi bagi pihak terkait sebagai berikut.

1. Bagi Pihak Sekolah

Kegiatan kepramukaan cukup diperhitungkan sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian sosial peserta didik. Oleh karena itu, pihak sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan sistem dalam kegiatan kepramukaan berupa mengupayakan kegiatan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah, dan memfasilitasi pelatihan secara profesional bagi pembina pramuka.

2. Bagi Pembina Pramuka

Pembinaan dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka merupakan kegiatan yang penting dan berdamapak besar terhadap hasil pendidikan kepramukaan. Oleh karena itu, pembina pramuka seyogyanya membina kegiatan pramuka secara profesional dengan cara meningkatkan kompetensinya sebagai pembina pramuka.

3. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah

a. Keterlibatan peserta didik dalam kepramukaan memiliki korelasi yang positif signifikan terhadap penyesuaian sosial di sekolah. Guru bimbingan dan konseling dapat memanfaatkan kegiatan kepramukaan sebagai media untuk mengembangkan penyesuaian sosial peserta didik di sekolah.

b. Guru bimbingan dan konseling dapat merancang program bimbingan sosial berdasarkan nilai-nilai kepramukaan seperti tolong-menolong, kerjasama, sopan santun, tanggung jawab dan sejenisnya.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Keterbatasan hasil penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan penulis dalam mengelola kegiatan penelitian. Oleh karena itu, kepada peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk:

Hindam, 2013

a. Membandingkan gambaran umum penyesuaian sosial di sekolah bagi anggota pramuka berdasarkan satuan putra dan putri serta tanda tingkatan (bantara dan laksana).

b. Membandingkan gambaran umum penyesuaian sosial di sekolah antara peserta didik yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka dengan peserta didik yang tidak mengikuti ekstrakurikuler apapun di sekolah.

c. Melaksanakan penelitian secara lebih mendalam mengenai kegiatan kepramukaan sebagai solusi untuk meningkatkan penyesuaian sosial peserta didik terutama untuk mengembangkan aspek kehadiran, memberikan gagasan dan manfaat yang diperoleh.

d. Melaksanakan penelitian mengenai kompetensi yang harus dimiliki pembina pramuka dalam upaya meningkatkan penyesuaian sosial peserta didik.

e. Melaksanakan penelitian secara lebih mendalam dengan menggunakan pendekatan dan metode penelitian yang lebih beragam untuk meneliti keterlibatan peserta didik dalam kepramukaan sebagai upaya meningkatkan penyesuaian sosial di sekolah.

Hindam, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Adhiambo W.M., Odwar A.J., & Mildred A.A (2011). “The relationship among

School adjusment, Gender and Academic Achievement among Secondary

School Students in Kisumu District Kenya”. Journal of Emerging Trends

in Educational Research and Policy Studies. 2 (6), 493-497.

Anggadiredja, T dkk. (2011). Syarat Kecakapan Umum Penegak. Jakarta: Kwarnas Gerakan Pramuka

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

_________, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Boestomi, A (1990). Pedoman Kegiatan Kepramukaan. Tasikmalaya: Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Tasikmalaya.

Crick N.R., & Dodge K.A. (1994). “A Review and Reformulation of Social

Information-Processing Mechanisms in Children's Social Adjustment”. Psychological Bulletin 115 (1), 74-101.

Darling N., Caldwell L.L., & Smith R (2005). “Participation in School-Based

Extracurricular Activities and Adolescent Adjustment”. Journal of Leisure Research. 37 (1), 51-76.

Dwiputra, A (2012, 25 September). Pramuka Bisa Cegah Tawuran. Jabar Today [online] Tersedia di: http://jabartoday.com [22 Januari 2013]

Erwanto, P.D (2011). Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Pramuka terhadap Kedisiplinan Peserta didik dan Rasa Menghargai Sesama Teman Orang Tua dan Guru. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Felicia, N (2012, 16 September). Jumlah Kasus Tawuran di Bogor Meningkat 95%. Berita Satu. [online]. Tersedia di: http://www.beritasatu.com [22 Januari 2013]

Gerungan, W. A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Eresco.

Hurlock, E. (1997). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi kelima. (alih bahasa Istiwidayanti & Soedjarwo) Jakarta: Erlangga.

Hindam, 2013

Makmun, A.S (2005) Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Karsidi, R. (2005). Sosiologi Pendidikan. Surakarta: LPP UNS & UNS Press. Maftuh, A. M. (2009). Buku Pegangan Pembina Pramuka. [online]. Tersedia di:

http://datastudi.files.wordpress.com/2009/12/datastudi_buku-pegangan- pembina-pramuka.pdf. [13 Januari 2013]

Mahoney dkk. (2003). “Promoting Interpersonal Competence and Educational SuccessThrough Extracurricular Activity Participation”. Journal of Educational Psychology. 95 (2), 409-418

Merrell K.W. & Walker H.M (2004). “Deconstructing a Definition: Social Maladjustment Versus Emotional Disturbance and Moving The EBD Field

Forward” Psychology in the Schools. 41(8), 899-910.

NN (2012, 28 November). Dispendik: Kasus Miras SMK 4, Siswa Boleh Lanjutkan Pendidikan Di Sekolah lain. Jember Post. [online]. Tersedia di:

http://jemberpost.com [22 Januari 2013].

Noeroni (2011). Perjalanan Penegak. Pusdiklatcab Tasikmalaya: Tidak diterbitkan

Nurdin (2009). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Penyesuaian Sosial Siswa di Sekolah. Jurnal Administrasi Pendidikan. 9, 86-108.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Poerwadarminto, W.J.S. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ray, Mark (2012). How to Measure a Scout’s Participation for BSA

Requirements. [online]. Tersedia di:

How%20to%20measure%20a%20Scout's%20participation%20for%20BS A%20requirements%20-%20Scouting%20magazine.htm [13 Januari 2013].

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.

Schneiders, A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York: Rinehart & Winston.

Hindam, 2013

Setianingsih, E dkk. (2006). “Hubungan Antara Penyesuaian Sosial dan Kemampuan Menyelesaikan Masalah dengan Kecenderungan Perilaku Delinkuen Pada Remaja”. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. 3 (1), 29-35.

Shah, K.J. & Sharma, B. (2012). “A Study on Social Maturity, School

Adjusment, and Academic Achievement among Residential School Girls”.

Journal of Education and Practice. 3 (7), 69-80.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriatna, M. (2010). Pendidikan Karakter Melalui Ekstrakurikuler. [online]. Tersedia di: http://fileupi.edu/Direktori/FIP/JUR.PSIKOLOGI PEND DAN BIMBINGAN/1960082919870311- MAMAT SUPRIATNA/25. PENDIDIKAN KARAKTER VIA EKSTRA.pdf [31 Januari 2013]

Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009 tentang Anggaran Rumah Tangga Pramuka

Surya, M (2008). Mewujudkan Bimbingan dan Konseling Profesional. (Penyunting: Dedi Herdiana Hafid, Suherman, Mubiar Agustin). Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Syamsuri, A.M (2012). Perbandingan Perilaku Sosial Antara Siswa yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga dan Siswa yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka. Skripsi pada Jurusan Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

Yusuf, S (2009). Mental Hygiene. Bandung: Maestro

______ (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi Press.

Zulkarnaen (2010). Hubungan Motivasi dengan Partisipasi Masyarakat dalam Melakukan Aktivitas Olahraga Futsal Di Kota Bekasi. Motion 1, 1-10.

Dokumen terkait