• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDAS

6.2 Rekomendasi

6.2.1. Bagi Pendidikan Keperawatan.

Pengetahuan tentang perilaku asertif didapat dalam katagori cukup, namun ini bukan berarti tidak memiliki faktor bias seperti faktor kebetulan jawaban benar, bukan karena memang tahu, dan pembagian interval dalam katagori yang terlalu panjang, sehingga tidak terlihat dengan baik perawat yang sebenarnya belum memahami perilaku asertif. Katagori cukup adalah indikasi masih diperlukannya pendidikan mengenai perilaku asertif. Perilaku asertif adalah perilaku yang positif dan tidak hanya diperlukan seorang perawat, tetapi, semua orang yang bekerja dalam bidang apapun selalu memiliki resiko terjadi perbedaan pendapat maupun lainnya. Maka, peneliti menyarankan kepada peserta didik keperawatan untuk mengakses sebanyak-banyaknya pengetahuan tentang perilaku asertif dan tentunya berlatih berperilaku asertif. Institusi pendidikan dapat memberikan kontibusi seperti memberi materi dan pelatihan asertif dalam kuliah komunikasi keperawatan untuk mengembangkan keterampilan interpersonal peserta didik.

6.2.2 Bagi Praktek Keperawatan.

Hasil penelitian untuk memberikan informasi pada perawat bahwa perawat dapat menolak keadaan yang tidak diinginkannya dengan cara-cara yang positif bukan agresif atau pasif, sehingga tetap terjalin hubungan interpersonal yang

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

baik, antara perawat-pasien, perawat-perawat, dan perawat dengan tenaga bidang lainnya yang ada di rumah sakit. Selain iu, diharapkan perawat dapat mengembangkan sikap kerjasama yang positif dan terpadu melalui tolong- menolong dan keterbukaan.

6.2.3 Bagi Institusi Rumah Sakit.

Perilaku asertif adalah perilaku yang efektif dalam membina hubungan interpersonal yang baik. Rumah sakit sebaiknya mempertimbangkan pelatihan asertif dalam pengembangan staf dan kualitas keperawatan. Meskipun pelatihan asertif mungkin bukan hal yang bersifat urgent, seperti pelatihan-pelatihan tekhnis asuhan keperawatan lainnya, sebagai contoh : perawatan luka, pemasangan NGT, dsbnya. Namun pelatihan ini bisa diadakan, mengingat manfaat asertif sebagai strategi dalam manajemen konflik hubungan interpersonal. Perselisihan pendapat yang tidak teratasi dengan baik, dapat menurunkan kualitas kerja staf yang ada. Asertif adalah perilaku yang memerlukan latihan-latihan.

6.2.4 Bagi Penelitian Keperawatan

Daftar bacaan penelitian ini diharapkan memberi masukan bagi penelitian tentang perilaku asertif selanjutnya. Sebagai rekomendasi untuk peneliti berikutnya yang ingin membahas asertif sebaiknya menggunakan instrumenyang standar seperti Rathus Assertiveness Scale (RAS) agar hasilnya dapat lebih representatif. Selain itu, dapat diadakan penelitian lebih lanjut hubungan antara jenis kelamin, usia, dan tipe kepribadian terhadap perilaku asertif perawat.

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, C & Eamon S. (1997). Psikologi Sosial untuk Perawat. Jakarta : EGC. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT.

Asdi Mahasatya.

Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR. Calhoun, J. F & Acocella, J.R. (1995). Psikologi tentang Penyesuaian dan

Hubungan Kemanusiaan. Ed.3. Semarang : IKIP Semarang Press.

De Janasz, S.C., Dowd, K.O., and Schneider, B.Z. 2002. Interpersonal Skills in Organization. New York: McGraw-Hill. dapat diakses di

Goleman, D. (2001). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gunarsa, Y.S.D. (2001). Asas-asas Psikologi: Keluarga Idaman. BPK Gunung

Mulia. dapat diakses di

Hadi, S. (2004). Metodologi Research. Yogyakarta : ANDI.

Hartono, dkk. (2005).

dapat diakses

d

Hastiarni, H. (2004). Perbedaan Tingkah Laku Asertif antara Budaya Jawa dan Budaya Batak. Solo : Unika Atma Jaya. dapat diakses di

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

Herawani,dkk (2001). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta : EGC. Kristianingsih, R.(2008). Hubungan Antara Perilaku Asertif Dengan Stres Kerja

Pada Perawat Di Rumah Sakit Umum Magetan dan Rumah Sakit Griya Husada Madiun. dapat diakses di

Liaw, P. (2007). Komunikasi berdasarkan Sifat Dasar Manusia-Asertif .

Lindeke & Sieckert. (2005). Nursing - Physician workplace Collaboration. dapat diakses di www. nursingworld.

Mitrariset. (2008). Asertivitas. dapat dikases di

Monica, E. L. La (1998). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan

Pendekatan berdasarkan Pengalaman. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

PPNI. (2000). Kode Etik Keperawatan, Lambang, Panji PPNI, dan Ikrar Keperawatan. Jakarta : Pengurus Pusat PPNI.

Rakhmat, J. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Rini, J. (2001). Asertivitas. Team e-psikologi. Jakarta : dapat diakses di

Sastroasmoro, S. (2002). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-2. Jakarta : Sagung Seto.

Stevens et all (2000). Ilmu Keperawatan. Ed.2. Jakarta : EGC. Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.

Supardi, S & Sadarjoen. (2005). Mengungkap Perasaan Negatif dengan Cara

Asertif. diakses di

Susanto. AB (2005). Memilih Asertif, bukan Agresif. Jakarta Consulting Group.

dapat diakses di

Swanburg, R. C. (2000). Pengantar Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan untuk Perawat Klinis. Jakarta : EGC.

Tubbs, S. L & Moss, S. (2005). Human Communication. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Uyanto, S.S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD Dr. Djoelham Binjai.

Peneliti : Ratih Sufra Rizkani

Saya adalah mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan USU yang melakukan penelitian dengan tujuan mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dengan perilaku asertif perawat dalam membina hubungan interpersonal di ruang rawat inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan tugas akhir di Program Studi Ilmu Keperawatan USU.

Saya mengharapkan partisipasi bapak / ibu dalam memberi jawaban sesuai dengan yang ibu rasakan / alami tanpa pengaruh dari pihak manapun. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban ibu. Informasi yang ibu berikan hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan.

Partisipasi bapak / ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, ibu bebas menerima atau menolak menjadi responden penelitian tanpa sanksi apapun.

Jika bapak/ ibu bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, silahkan bapak / ibu menandatangani surat persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan dari bapak / ibu untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian ini.

Terimakasih atas partisipasi bapak/ibu untuk penelitian ini :

Tanda tangan :

Tanggal :

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

1. INSTRUMEN PENELITIAN

Petunjuk :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda check list (√) pada kotak yang telah disediakan.

1. Kuisioner Data Demografi

Nomor Urut : ………..(diisi oleh peneliti)

1. Umur responden :

2. Jenis Kelamin : ( ) pr ( ) lk

3. Pendidikan : ( ) SPK ( ) D3/ Akper ( ) S1 4. Lama Bekerja : ( )< 5 tahun ( ) > 5 tahun

5. Mengikuti seminar/pelatihan tentang komunikasi. ( ) pernah ( ) tidak pernah

2. Kuisioner Pengetahuan Perawat tentang Perilaku Asertif.

Petunjuk :

Berilah tanda check list (√) pada peryataan di bawah ini jika menurut anda benar pada kolom benar dan pada kolom salah, jika menurut anda pernyataan salah.

No Pernyataan Benar Salah

1. Perilaku asertif hanya dapat dilihat dari komunikasi verbal. 2. Berbicara dengan nada berbisik adalah bentuk komunikasi

asertif.

3. Perilaku asertif terlihat ketika seseorang berbicara dengan cepat.

4. Memandang selain lawan bicara adalah perilaku asertif. 5. Asertif merupakan kejujuran yaitu ekspresi wajah sesuai

dengan apa yang diucapkan.

6. Bahasa tubuh berupa kedua tangan di pinggang saat memberi perintah adalah perilaku asertif.

7. Berbicara dengan jarak sangat dekat dan membuat orang lain “risih” bentuk dari asertif.

8. Asertif berarti dapat mengatakan “tidak” kepada keinginan orang lain.

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

9 Menunjukkan sikap bahwa kita “tidak menyukai sesuatu” adalah perilaku asertif.

10. Menghindari diri untuk meminta pertolongan kepada orang lain adalah hal yang asertif.

11. Contoh nyata dari perilaku asertif adalah menagih janji orang lain kepada anda.

12. Mengatakan “saya kecewa pada anda” adalah bentuk komunikasi asertif.

13. Mengutamakan hak orang lain dengan mengabaikan hak pribadi adalah bentuk perilaku asertif.

14. Asertif berarti mengabaikan apa yang menjadi hak anda. 15. Melakukan kebiasaan yang selalu mengabaikan hak pribadi

adalah bentuk prinsip asertif.

16. Asertif suatu cara komunikasi yang bertujuan untuk membuat orang lain senang.

17. Asertif cara komunikasi yang dapat memuaskan perasaan si komunikan (si pembicara).

18. Orang yang asertif dapat menerima kritikan orang lain.

19. Asertif merupakan cara diri untuk memuaskan keinginan orang lain.

20 Mencari solusi dari permasalahan yang ada adalah asertif. 21 Asertif merupakan komunikasi yang tujuannya membuat

orang lain menyukai kita dengan mengabaikan hak kita. 22 Asertif merupakan bentuk pengabaian perasaan diri pribadi. 23 Asertif berarti menerima konsekuensi dari apa yang telah

diungkapkan.

3. Kuisioner Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal.

Petunjuk :

Berilah tanda check list (√) pada kolom yang menurut anda sesuai dengan yang pernah anda alami.

Keterangan : SS = Sangat Sesuai dengan anda

S = Sesuai dengan anda

TS = Tidak Sesuai dengan anda STS = Sangat Tidak Sesuai dengan anda No Situasi yang dialami pada saat membina hubungan

interpersonal ketika bekerja.

SS S TS STS

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

suara) pada hal-hal yang penting.

2 Saya akan berbicara dengan pelan-pelan saja, jika perlu berbisik pada siapapun.

3 Saya berbicara dengan menggunakan jeda/

penghentian.

4 Saya akan menjaga kontak mata seperlunya dengan lawan bicara saya.

5 Saya memperhatikan gerak-gerik tangan dan gerakan badan lawan bicara saya dengan seksama, mulai dari awal-akhir percakapan.

6 Saya akan bermimik wajah biasa saja (tidak senyum dan tidak marah), jika saya tidak berminat dengan suatu isi percakapan.

7 Saya menggunakan gerakan tangan untuk

menekankan pembicaraan.

8 Saya keberatan jika harus berbicara dengan jarak lebih dari setengah meter.

9 Saya dapat menolak keinginan pasien yang bersifat pribadi.

10 Saya dapat menolak permintaan dokter, jika

bertentangan dengan fungsi advokat saya dalam kode etik keperawatan.

11 Saya akan mengambil keputusan yang menurut saya benar, meskipun beresiko.

12 Saya menghargai orang lain dengan cara melakukan sesuatu sesuai pendapatnya (baik negatif maupun positif).

13 Saya takut membebani orang lain jika meminta

pertolongan padanya.

14 Saya meminta bantuan karu maupun rekan perawat untuk hal-hal yang kurang mampu saya lakukan sendiri di ruangan.

15 Saya segan menanyakan hal yang masih tidak saya pahami, terkait instruksi/hasil kolaborasi dengan dokter, yang kurang jelas.

16 Saya membangunkan rekan yang ketiduran yang satu shift malam dengan saya, saat akan memantau pasien. 17 Saya mengatakan “kekesalan saya” pada rekan saya

yang selalu terlambat datang saat pergantian shift. 18 Jika teman-teman menjauhi saya, saya membiarkan

mereka tanpa menanyakan apa kesalahan saya pada mereka.

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

Reliability

[DataSet3]

Warnings

The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing values.

Scale: Perilaku asertif perawat dalam membina hubungan

interpersonal

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 15 100.0

Excluded(a) 0 .0

Total 15 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .842 .823 18 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Saya akan melakukan

penekanan suara

(mengeraskan suara) pada hal-hal yang penting

47.93 56.924 .678 . .820

Saya akan berbicara dengan pelan-pelan saja, jika perlu berbisik pada siapapun

47.67 65.952 .251 . .841

Saya berbicara dengan menggunakan

jeda/penghentian 47.80 60.029 .510 . .830

Saya akan menjaga kontak mata seperlunya dengan

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

Saya memperhatikan gerak-gerik tangan dan gerakan badan lawan bicara saya dengan seksama mulai dari awal- akhir percakapan.

48.60 64.971 .151 . .850

Saya akan bermimik wajah biasa saja (tidak senyum dan tidak marah), jika saya tidak berminat dengan suatu isi percakapan.

48.33 64.524 .291 . .840

Saya menggunakan tangan untuk menekankan

pembicaraan. 48.20 71.886 -.289 . .865

Saya keberatan jika harus berbicara dengan jarak

lebih dari setengah meter. 48.73 67.352 .110 . .845

Saya dapat menolak keinginan pasien yang

bersifat pribadi. 47.67 56.667 .776 . .816

Saya dapat menolak permintaan dokter, jika bertentangan dengan fungsi advokat saya dalam kode etik keperawatan.

47.60 57.686 .681 . .821

Saya akan mengambil keputusan yang menurut saya benar, meskipun beresiko.

48.27 55.924 .678 . .819

Saya menghargai orang lain dengan cara

melakukan sesuatu sesuai pendapatnya (baik negatif maupun positif).

49.07 61.638 .456 . .833

Saya takut membebani orang lain jika meminta

pertolongan kepadanya. 48.13 57.267 .712 . .819

Saya meminta bantuan karu maupun rekan perawat untuk hal-hal yang kurang mampu saya lakukan sendiri di ruangan

47.53 57.267 .643 . .822

Saya segan menanyakan hal yang masih tidak saya pahami, terkait

instruksi/hasiol kolaborasi dengan dokter yang kurang jelas.

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

Saya membangunkan rekan yang ketiduran yang satu shift malam dengan saya, saat akan memantau pasien

47.40 63.114 .495 . .833

Saya mengatakan "kekesalan saya" pada rekan saya yang selalu terlambat datang saat pergantian shift.

47.67 56.810 .765 . .816

Jika teman-teman menjauhi saya, saya membiarkan mereka tanpa menayakan apa kesalahan saya pada mereka.

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

Data Mentah dari skor total pengetahuan dan perilaku asertif perawat sebelum dikorelasikan dengan korelasi pearson.

Keterangan : Pengetahuan 0-8 = pengetahuan rendah. 9-16 = pengetahuan cukup 17-23 = pengetahuan baik

Perilaku 18-36 = perilaku asertif kurang baik 37-54 = perilaku asertif sedang

55-72 = perilaku asertif baik

Responden Pengetahuan Perilaku

1 9 48 2 8 48 3 9 50 4 14 43 5 11 49 6 10 62 7 11 47 8 13 51 9 10 46 10 14 44 11 7 50 12 7 44 13 8 44 14 14 48 15 13 47 16 12 43 17 10 48 18 17 45 19 17 45 20 8 44 21 12 49 22 17 47 23 14 48 24 13 35 25 10 42 26 10 53 27 16 47 28 16 50 29 14 53 30 19 52 31 13 52 32 15 45 33 18 45 34 17 49 35 13 48 36 14 63 37 15 63 38 15 62 39 12 32 40 7 46 41 5 54

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

Hasil Analisa Data.

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Umur 21-30 thn 18 43,9 31-40 thn 9 22 41-50 thn 2 4,9 > 50 tahun 0

Tidak bersedia menjawab 12 29,3

Jenis Kelamin laki-laki 4 9,8 perempuan 37 90,2 Pengalaman Kerja < 5 tahun 23 56,1 > 5 tahun 18 43,9 Pendidikan SPK 2 4,9 D3 36 87,8 S1 keperawatan 3 7,3 Mengikuti seminar Komunikasi Pernah 11 26,8 Tidah pernah 30 73,2 pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid pengetahuan rendah, skor 0-8 7 17.1 17.1 17.1 pengetahuan cukup, skor 9-16 28 68.3 68.3 85.4 pengetahuan baik, skor 17-23 6 14.6 14.6 100.0 Total 41 100.0 100.0

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid perilaku kurang baik, skor

18-36 2 4.9 4.9 4.9

perilaku sedang, skor 37-

54 35 85.4 85.4 90.2

perilaku baik, skor 55-72 4 9.8 9.8 100.0

Total 41 100.0 100.0

Correlations

pengetahuan perilaku

pengetahuan Pearson Correlation 1 .062

Sig. (1-tailed) .350

N 41 41

perilaku Pearson Correlation .062 1

Sig. (1-tailed) .350

Ratih Sufra Rizkani : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Asertif Perawat dalam Membina Hubungan Interpersonal di Ruang Rawat Inap Mawar & Nusa Indah RSUD. dr. Djoelham Binjai, 2010.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ratih Sufra Rizkani

Tempat / Tanggal Lahir : Binjai / 31 Agustus 1986

Agama : Islam

Status Perkawinan : belum kawin

Alamat Rumah : Jl. Let. Umar Baki No 11 Binjai

Riwayat Pendidikan

1. TK Bina Anaprasa Addiniyah (1991)

2. Yayasan Perguruan Swasta SD Gajah Mada Binjai (1993 -1999) 3. Yayasan Perguruan Swasta Nasional Ahmad Yani Binjai (1999-2002) 4. SMU Negeri 1 Binjai (2002-2005)

Dokumen terkait