• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pembelajaran sejarah lokal dalam pengembangan nilai nasionalisme yang dilakukan oleh peneliti, maka pada bagian ini penulis mencoba untuk menarik dan memberikan satu kesimpulan dan rekomendasi dengan tidak terlepas dari fokus dan kajian utama sebagaimana yang telah dirumuskan.

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan-kesimpulan dan rekomendasi yang dapat peneliti kemukakan adalah sebagai berikut ;

1. Hasil-hasil pembelajaran telah menunjukkan adanya peningkatan terhadap pemahaman mengenai sejarah lokal tentang perjuangan Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid sebagai salah satu jati diri masyarakat Lombok Timur, sehingga bisa menumbuhkan perasaan memiliki terhadap sejarah lokal yang ada di Banten. Pembelajaran sejarah lokal tentang nilai nasionalisme dalam perjuangan Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid dalam melawan penjajah menjadi salah satu faktor yang mampu membuat peserta didik menunjukkan sifat semangat kebangsaan pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran. Pada saat pembelajaran, semangat nasionalisme peserta didik ditunjukkan dengan keaktifan dalam proses tanya jawab, mengikuti pembelajaran sampai materi tuntas dijelaskan, tidak mengganggu jalannya pembelajaran, datang tepat waktu dan antusiasme peserta didik dalam mempelajari sejarah lokal. Sementara di luar jam pembelajaran, bentuk semangat kebangsaan/nasionalisme peserta didik ditunjukkan dengan menjaga kebersihan sebelum pelajaran dimulai, mengikuti kegiatan upacara bendera, rajin masuk sekolah, menjaga lingkungan sekolah, membuat tempat sampah, dan

terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan intrakurikuler sebagai wahana untuk membangun semangat nasionalisme peserta didik. Nilai nasionalisme dalam perjuangan Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid adalah sikap ikhlas dan rela berkorban, pantang menyerah, mandiri, bertanggung jawab, kerja sama dan sikap keberanian. Dalam proses pembelajarannya, guru menggunakan metode ceramah bervariasi dan tanya jawab serta menggunakan media laptop dan infokus, hal ini dilakukan untuk menghidupkan suasana di dalam kelas. Dengan dilakukan pembelajaran nilai nasionalisme, terlihat antusiasme dari para peserta didik selama mengikuti pembelajaran, seperti bertanya, menjawab dan menambahkan jawaban. 2. Dalam implementasi pembelajaran yang telah dilakukan, peneliti

menemukan beberapa kendala yang menjadi penghambat proses pembelajaran sejarah lokal tentang perjuangan Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid di Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Senyiur Kabupaten Lombok Timur, yaitu keterbatasan sumber-sumber bacaan/referensi mengajar karena sulitnya menemukan buku baik yang ada di perpustakaan daerah maupun di toko buku, dan selanjutnya keterbatasan waktu dalam melaksananakan kegiatan pembelajaran karena terbentur dengan kurikulum yang tersedia karena pada dasarnya dalam kurikulum telah ditentukan sejumlah materi beserta pokok-pokok bahasan yang harus diselesaikan sesuai dengan alokasi waktu yang sudah tersedia. Dengan demikian guru akan mengalami dilema antara memenuhi tuntutan kurikulum dengan usaha pengembangan pengajaran sejarah lokal yang membutuhkan waktu yang relatif lebih lama.

3. Meningkatnya aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan materi sejarah lokal memiliki kaitan yang erat dengan metode dan cara penyampaian yang dilakukan oleh guru. Peneliti melihat bahwa sikap kritis dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya mulai terbangun selama proses pembelajran

berlangsung. Cakrawala pemikiran peserta didik tentang tokoh pahlawan kemerdekaan tidak lagi terfokus pada sosok pahlawan yang selama ini mereka baca dan mereka ketahui lewat buku-buku teks saja. Lewat pembelajaran sejarh lokal, peserta didik dituntut untuk berfikir dan berparadigma luas dan tidak lagi mereka mengandalkan pengetahuan yang mereka dapat hanya lewat bangku formal sekolah saja

4. Pembelajaran sejarah lokal sudah selayaknya menjadi bagian yang penting untuk meningkatkan kesadaran daya kritis peserta didik. Berbagai kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran hendaknya mulai dibenahi dan dicarikan solusi oleh guru dan pihak sekolah. Di samping itu, masih minimnya wawasan guru mengenai pengetahuan sejarah lokal perlu juga harus disiasati dengan mengembangkan kompetensinya dalam menggali dan mencari sumber-sumber tentang sejarah lokal sehingga pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru tidak kekeringan bahan dan data yang diajarkan. Memanfaatkan berbagai sumber dan media yang berkaitan dengan sejarah lokal bisa menjadi pendukung untuk mengintegrasikan materi sejarah lokal ke dalam sejarah nasional. Beberapa kendala yang dihadapi dalam pembelajaran di kelas adalah mengenai media dan sumber-sumber bahan ajar yang mendukung materi pembelajaran. Kondisi tersebut disiasati oleh siswa maupun guru dengan cara memanfaatkan media internet dan mencarai bahan-bahan pendukung pembelajaran lainnya. Hal tersebut bertujuan supaya guru dan siswa tidak hanya terpaku pada buku teks resmi yang tersedia, selain itu hal itu juga bertujuan untuk melatih siswa berfikir kritis.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan dilapangan selama proses penelitian berlangsung, maka ada beberapa saran dan sumbangan pemikiran dari peneliti sebagai wujud rekomendasi untuk sekolah tempat penelitian dan guru sejarah dan pihak-pihak yang terkait dengan serta memiliki kontribusi kuat terhadap pembelajaran sejarah. Dengan demikian ada beberapa rekomendasi yang bisa peneliti sampaikan, yakni sebagai berikut :

1. Kepada guru sejarah dilapangan diharapkan dalam fungsinya sebagai

“curriculum developer” dapat mencari format mengembangkan

pembelajaran sejarah lokal, pendekatan biografi tokoh, karakter bangsa, dalam pengimplementasian pembelajaran sejarah mengharuskan adanya usaha dari guru dalam meningkatkan

“professional skills” mereka dengan mengembangkan keaneka

ragaman pada diri peserta didik, antara lain menayajikan pokok-pokok bahasa sejatah yang kontekstual dengan kehidupan peserta didik. 2. Pihak sekolah, dalam hal ini kepala sekolah sebagai manajer dan

leader dalam lembaga pendidikan harus mendorong pengembangan pendidikan karakter seluas-luasnya. Penyusunan KTSP di awal tahun pelajaran harus berbasis pendidikan karakter yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam proses pembelajaran sejarah, kepala sekolah ahrus memberikan kesempatan kepada guru untuk melaksanakan pembelajaran sejarah yang mampu mengembangkan nilai-nilai karakter pada peserta didik. Penerapan pembelajaran sejarah lokal perjuangan Tuang Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid dalam pengembangan nilai nasionalisme dapat dijadikan alternatif dalam mengembangkan nilai-nilai karakter tersebut.

3. Kepada pemerintah daerah, dalam hal ini dinas Pendikan Pemuda dan Olah Raga Propinsi Nusa Tenggara Barat, agar merumuskan sebuah kurikulum pembelajaran khusus yang mengembangkan kearifan lokal

dengan karakteristik masyarakt propinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun implementasi dari program tersebut adalah dengan menyusun buku mengenai sejarah perjuangan lokal yang ada di propinsi Nusa Tenggara Barat dalam bentuk buku yang tidak tidak terlalu “berat” khususnya untuk bacaan pelajar. Buku-buku tersebut kemudian di distribusikan ke perpustakaan-perpustakaan sekolah dengan jumlah yang memadai untuk dibaca oleh para peserta didik.

4. Kepada para peserta didik di Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Senyiur Kabupaten Lombok Timur, sebagai generasi penerus bangsa, penulis menyarankan agar terus meningkatkan kerukunan dengan memberdayakan segenap kemampuan dan kreatifitas yang dimilikinya, melalui proses pembelajaran sejarah lokal dengan cara mengikuti kegiatan sekolah. Selain itu diharapkan para peserta didik untuk lebih toleran dan mau untuk peduli terhadap kondisi masyarakat saat ini melalui aktifitas yang mencerminkan nasionalisme serta memiliki rasa bangga sebagai warga negara Indonesia.

5. Kepada peneliti selanjutnya yang mungkin saja tertarik dengan permasalahan tersebut direkomendasikan untuk secara spesifik mengkaji dan menelaah masalah pembelajaran sejarah lokal oleh guru ang kualifikasinya sebagai guru sejarah, hal ini dimaksudkan untuk memberikan ransangan atau stimulus kepada guru-guru dalam mencoba mengimplementasikan pembelajaran sejarah lokal dalam mengembangkan dan menggali nilai-nilia nasionalisme para peserta didik untuk menjawab tantangan pendidikan sekarang ini dengan melihat pada kondisi bangsa kita. Hasil temuan penelitian ini perlu dikembangkan lebih lanjut melalui penelitian yang lebih baik lagi dari sisi metodologi maupun teori.

Daftar Pustaka

Abdullah, M. Natsir. (1992). Teologi Nahdlatul Wathan suatu Perbandingan

antara Teologi Al Asy’ari dan Al-Maturidi. Jakarta. Tesis Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah.

Abdullah, Taufik. (1990). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Abdullah, Taufik. (1974). “Masalah Sejarah Daerah dan Kesadaran Sejarah”, BulletinYaperna No. 2 tahun I, Jakarta.

Ahonen. (2008). Model Pembelajaran Terpadu.depdiknas.

Alfian, Ibrahim. (1983). Sebuah cacatan Bagaimana Lokalnya sejarah lokal. Dalam Panel Sejarah Lokal. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional,depdikbud.

Bal-Tar. (1997). The Monopolization of Patriotism. Chicago. Nelson-Hall Publisher.

Budiyono, Kabul .(2007). Nilai-nilai Kepribadian dan Kejuangan Bangsa Indonesia. Bandung : Alfabeta.

Burhanuddin. (2007). Nahdlatul Wathan dan Perubahan Sosial. Yogyakarta. Genta Press.

Creswell, W. John, (1998). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Cataloging Among Five Tradition. London: Sage Publication Inc

Creswell, W. John, (1998). Research Design: Qualitative & Quantitative Approaches. London: Sage Publication Inc.

Dahar, RW. (1996). Teori-Teori Belajar. Erlangga. Jakarta.

Hamalik, O. (1983). Metode Belajar dan Kesulitan kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Johnson. B. E. (2008). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan belajar mengajar Mengasikkan dan Bermakna. Bandung: MLC

Kartodidjo, Sartono. 1992. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta : PT. Gramedia.

Kartodidjo, Sartono. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta : PT. Gramedia.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual : Konsep dan Aplikasi. Bandung. Refika Aditama.

Kuntowijoyo. (2008). Penjelasan Sejarah. (Historical Explanation). Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.

Lapian, AB. (1987). “Bencana Alam dan Penulisan Sejarah (Krakatau 1883 dan Cilegon 1888), dalam Alfian, Teuku Ibrahim dkk (ed). Dari Babad dan Hikayat sampai Sejarah Kritis. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Lechte, J. 2001. 50 Filusuf Kontemporer. Dari Strukturalisme sampai Postmodernitas. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Lloyed, Christopher. (1986). Explanation in Social History, New York : Basil Blackwell.

Lincoln & Guba. 1985. Naturalistic Inquiry. California. Beverly Hills.

Maarif, Syafii .(1989). “Menggugat Toynbee”, dalam Eksponen, edisi 5 Maret 1989. Juga lihat Ahmad Syafii Maarif (1985), Al Qur’an : Realitas Sosial

dan Limbo Sejarah (Sebuah Refleksi), Bandung: Pustaka.

Martanto, S.D, dkk. (2009). Pembelajaran Sejarah Berbasis Realitas Sosial Kontemporer Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa‟. Semarang: Tidak Dipublikasikan.

Masnun. (2007). Tuan Guru KH Muhammad Zainuddin Abdul Majid, Gagasan dan Gerakan Pembaharuan Islam Di Nusa Tenggara Barat. Jakarta. Pustaka Al-Miqdad.

Mulyana, A. (2009). Mengembangkan Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran Sejarah, Makalah disajikan dalam Seminar Internasional Mengem-bangkan Social Skills Dalam Pembelajaran IPS di Sekolah, Kerjasama Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dengan Universiti Kebangsaan Malaysia, Bandung, 29 Januari. Tidak diterbitkan.

Mulyana, A & Restu Gunawan. (2007). Sejarah Lokal : Penulisan dan Pembelajaran di Sekolah. Bandung : Salamina Press.

Mulyana, A & Darmiasti. (2009). Historiografi di Indonesia : dari Magis-religius Hingga Strukturis. Bandung : Refika Aditama.

Muthohar, Sofa. (2009). “Upaya menanamkan nilai-nilai perjuangan pahlawan”. Makalah pada sarasehan pemerintah Blora, 25 Mei 2009.

Nasution, S. (1998). Metologi Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Noor, Mohammad (2004). Visi Kebangsaan Religius: Refleksi Pemikiran dan Perjuangan TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Jakarta. Logos Wacana Ilmu.

Nu'man, Abdul Hayyi (1999). Maulana Syeikh Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Riwayat Hidup dan Perjuangannya: Lombok Timur. PBNW.

Rahmat, M, (2012). Pembelajaran Sejarah Lokal Berbasis Multikultural dalam Pengembangan Karakter Bangsa. Tesis Prodi Pendidikan Sejarah UPI, Tidak di terbitkan.

Rahmawati, Tien. (2006). “Integrasi Pembelajaran Sejarah Lokal ke dalam Sejarah Nasional Untuk Menumbuhkan Sikap Menghargai Sejarah dan

Pejuang Indra Giri Hilir Riau”. Tesis Pada SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rohani, A. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Saodah, Tati. (2008). ”Internalisasi Konsep Nilai-nilai Hukum dalam Pendidikan Umum melalui Pendidikan Kewarganegaraan di Persekolahan. Tesis pada Sps.UPI Bandung: Tidak di terbitkan”

Sardiman AM. (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sedyawati, E. (2006). Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta.

Schwartz, R.T; Staub, E.; Lavine, H. (1999) “On the Varieties of national attachment: constructive patriotism”. Journal of Political Psychology. Schifter, D. and Fosnot, CT. (1993). Reconstruction Mathematics Education.

Teacher’s College, Columbia University.

Sjamsudin, Helius. (2005). dalam seminar sehari “Nation Building dalam Pusaran Arus Globalisasi: Sebuah Revitalisasi Kesadaran Sejarah dan Pembelajaran Sejarah” di Universitas Sanata Dharma. Dalam http://rufmania.multiply.com/journal/

Sjamsuddin, Helius. (2012). Metologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sjamsuddin, Helius. (2008). Sejarah dalam Keberagaman. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.

Soedijarto. (1998 ). Pengajaran Sejarah Sebagai Wahana Pendidikan Nilai dan Sikap. Simposium Pengajaran Sejarah (Kumpulan Makalah Diskusi). Jakarta: Depdikbud.

Soedjatmoko (1986). Dimensi Manusia dalam Pembangunan, Jakarta: LP3ES

Sukardi, Tanto. (2008). Sejarah Sebuah Penilaian. Bandung : Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS. UPI Bandung.

Staub, E & Schwartz, R.T (1994). Manifestations of Blind and constructive patriotism: personality correlates and individual-group relations. Chicago: Nelson – Hall Publisher.

Supardan, Dadang. (2000). ”Kreativitas Guru Sejarah dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Deskriptif-Analitis terhadap guru dan Implementasinya untuk pogram pengembangan kreativitas guru sejarah Sekolah Menengah Umum di Kabupaten Bandung)”. Tesis pada Sps. UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Supardan, Dadang. 2009. Pembelajaran Sejarah Berbasis Pendekatan Multikulturalisme dan Perspektif Sejarah Lokal, Nasional dan Global dalam Integrasi Bangsa (online). Tersedia Http;//.upi.edu/direktan. (diunduh 18 Desember 2013).

Supriatna, Nana. 2007. Konstruksi Pembelajaran Sejarah Kritis. Bandung : Historia Utama Press.

Supriatna dan Wiyanarti, (2008). Sejarah dalam keberagaman. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.

Suryo, Djoko .(1996). “Pengembangan Kajian Sejarah dalam Kurikulum SLTA”

Makalah,disampaikan pada acara seminar dalam rangka Dies Natalis IKIP Semarang, 13 Maret 1991.

Suwirta, Andi dan Helius Sjamsuddin. 2003. Historia Magistra Vitae. Bandung : Historia Utama Press.

Syaodih S. Nana (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.

Tilaar, H.A.R (2007). Mengindonesia Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia: Tinjauan dari Perspektif Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rhineka Cipta.

Wahab, Abdul Azis. 2007. Metode dan Model-model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung : Alfabeta.

Walsh, W.H. (1967). Philosophy of History : An Introduction. New York: Harper and Row Publisher.

Widja, I Gede. (1991). Sejarah Lokal Suatu Perspektif dalam Pengajaran Sejarah. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Penelitian Tenaga Kependidikan.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2002. Pendidikan Sejarah di Indonesia. Bandung : Historia Utama Press.

Zainul, Asmawi. (2004). Penerapan Assesmen Alternatif dalam Pembejaran Sejarah Lokal. Dalam Historia: Jurnal Pendidikan Serjarah, no. 5, vol. V. Bandung : Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung.

Sumber Internet

Raz, Subki. 2012. Zainuddin Abdul Majid Ulama Kharismatis dari Pulau Lombok. {online} http://sosok.kompasiana.com/2012/11/04/syaikh- zainuddin-abdul-madjid-ulama-kharismatik-dan-jenius-dari-pulau-lombok-kandidat-pahlawan-nasional-500629.html.

http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Zainuddin_Abdul_Madjid http://pkbmdaruttaklim.wordpress.com/2013/01/21/sejarah-pendiri-nahdlatul-wathan-tgkh- m-zainuddin-abd-majid/

Dokumen terkait