• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDAS

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan implikasi atau rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah Kabupaten Belitung Barat, perlu mengeluarkan kebijakan yang benar-benar melindungi aset daerah terutama dalam perlindungan lahan

Anggi Ayu Lestari,2013

Perkembangan Nilai Lahan Di Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan pelestarian lahan serta sumberdaya alam yang ada. Karena Kabupaten Belitung Barat merupakan salah satu daerah penghasil timah terbesar di Indonesia.

2. Bagi masyarakat khususnya para penambang sudah seharusnya pertambangan yang ada tidak mengurani nilai kelestarian lingkungan terutama kelestarian lahan, sudah seharusnya para penambang bertanggung jawab untuk melakukan reklamasi lahan sehingga lahan bekas pertambangan bisa dipergunakan lagi dan tidak mengurani nilai-nilai lahan. Dengan sikap yang bijak dan menjaga kelestarian lahan tentu saja akan terus meningkatkan perkembangan nilai dan harga lahan di kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung.

3. Bagi peneliti selanjutnya. Penelitian ini masih memiliki keterbatasan terutama dalam menggali variabel-variabel yang berhubungan langsung dengan perkembangan nilai lahan dan kedepan perlu juga ada pengkajian tentang faktor–faktor lainnya yang berpengaruh terhadap nilai lahan.

DAFTAR PUSTAKA

Arianto dkk. (1988). Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Arikunto Suharsimi. 1998. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta. Bumi Aksara.

Ariyani, Dian. 2009. Skripsi : Model Pendugaan nilai tanah di kawasan jalur lingkar utara kota probolinggo (studi kasus : kecamatan mayangan kota

probolinggo): FTSP ITS

Arsyad, S. (1989). Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kabupaten Belitung. Data Klimatologi 2002-2011. Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kabupaten Belitung. Peta

Ketersediaan air tanah 2012. Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung

Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung. Belitung dalam angka 2000. Kabupaten Belitung, penerbit BPS KABUPATEN BELITUNG

Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung. Belitung dalam angka 2010. Kabupaten Belitung, penerbit BPS KABUPATEN BELITUNG

Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung. Belitung dalam angka 2011. Kabupaten Belitung, penerbit BPS KABUPATEN BELITUNG

Anggi Ayu Lestari,2013

Perkembangan Nilai Lahan Di Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung. 2011. Kecamatan Dalam Angka 2011. Kecamatan Tanjungpandan. Kabupaten Belitung.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung. 2006. Kecamatan Dalam Angka 2011. Kecamatan Tanjungpandan. Kabupaten Belitung.

BAPPEDA, (2006) Peta Penggunaan Lahan skala 1:35.000 Belitung : BAPPEDA BAPPEDA, (2006) Peta Geologi skala 1:35.000 Belitung : BAPPEDA

BAPPEDA, (2006) Peta Administrasi Kabupaten Belitung skala 1:35.000 Belitung : BAPPEDA

BAPPEDA. 2011 . Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Belitung (RTRW) 2005- 2014 . Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung

Bintarto, R. (1984). Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Yogjakarta: Ghalia Inonesia.

Bintarto dan Surastopo H. (1987). Metode Analisis Geografi. Jakarta: LP3S. Budiharjo, E. (1992). Sejumlah Masalah Permukiman Kota. Bandung: Alumni. Daldjoeni, N. (1992). Geografi Baru Organisasi Keruangan dalam Teori dan

Praktek. Bandung: Alumni.

Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak kantor wilayah Kabupaten Belitung.

Direktorat Jendral Pajak. 1999. Keputusan Kepala KP PBB Bandung Dua Nomor : Kep -n1802/WPJ.07/KB.02/1999 tentang Petunjuk Teknis Analisis Pembentukan NIR Sebagai Dasar Penentuan NJOP di Wilayah kabupaten Bandung . Bandung : Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Djuniardi, Luky. 1997. Skripsi : Studi Keandalan Luas Persil Dalam Pendaftaran Tanah Sistematik di Perkotaan dan Pedesaan. Bandung : Departement Teknik Geodesi ITB.

Ernawati, Ririn. 2005. Skripsi : Studi Pemodelan Nilai Tanah di Kota Tulungagung Kabupaten Tulungagung. Malang : Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.

Herman Hermit, 2009, Teknik penafsiran harga tanah perkotaan ( teori dan praktek penilaian tanah), penerbit mandar maju, Bandung.

Jamulya dan Sunarto. (1991). Evaluasi Sumberdaya Lahan-Evaluasi Kemampuan Lahan. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Jayadinata, Johara T. 1999. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan dan Wilayah . Bandung : ITB

Klasifikasi dan besarnya Nilai jual Objek pajak Kabupaten Belitung tahun 2011, Lazirosa, Presylia. 2002. Studi Kajian Mengenai Desain Kemasan Cup Produk

Air Mineral Dengan Tingkat Preferensi dan Loyalitas Konsumen di Surabaya. Surabaya : Universitas Kristen Petra.

Mangunsukardjo, K. (1996). Pelatihan Evaluasi Sumberdaya Lahan, Pengantar Evaluasi sumberdaya Lahan.Yogyakarta.

Manning, Christ & Effendi, Tadjudin Noer, Urbanisasi, Pengangguran dan Sektor Informal di Kota, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1991

Anggi Ayu Lestari,2013

Perkembangan Nilai Lahan Di Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pabundu Tika. (1997). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Rafi’I, S. (1986). Metode Statistik Analisa. Bandung: Bina cipta

Rizky, Fachrul. 2004. Skripsi: Tinjauan Aspek Hukum dan Teknis Pelaksanaan Redistribusi Tanah Hasil Landreform di Kota Surabaya (Studi Kasus Kelurahan Romokalisari) .

Risky lestari. 2012. Skripsi : pengaruh konservasi lahan petanian menjadi pemukiman terhadap harga lahan di kelurahan babakan kecamatan cibeureum kota sukabumi. Bandung : Jurusan Pendidikan geografi FPIPS- UPI

Riza, Moch. 2005. Skripsi : Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Pembuatan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) Bumi di Kota Surabaya. Surabaya : Program Studi Teknik Geodesi FTSP-ITS.

Rosanti, ely Media. 2006. Skripsi : Evaluasi Nilai Tanah Setelah Program Konsolidasi Tanah (Studi Kasus: Desa Kembangsri Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto). Surabaya : Program Studi Teknik Geodesi FTSP- ITS.

Sadyohutomo, Mulyono. 2006. Penatagunaan Tanab Sebagai Subsistem dari Penataan Ruang. Malang : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota-FTSP- ITN.

Sandy, I. M. (1980). Masalah Tata-Guna Tanah - Tata Lingkungan di Indonesia. Jakarta: Juruan Geografi FIPIA UI.

Sarah, Kurdinanto. 2004. Aspek Perumusan Nilai Tanab Sebagai Masukan Kebijaksanaan Tanab Perkotaan. Bandung : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP-ITB

Sitorus, Santun RP. (1986). Survei Tanah dan Penggunaan Lahan. Bogor: Lab. Survei Tanah dan Evaluasi Lahan.

Sitorus, Santun RP.(2004). Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung: Tarsito

Soemarwoto, O. (1985). Ekologi, Lingkungan Hidup, dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan

Sadyohutomo, Mulyono. 2006. Penatagunaan Tanab Sebagai Subsistem dari Penataan Ruang. Malang : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota-FTSP- ITN.

Sumaatmadja, Nursid, (1988). Studi Geografi, Suatu Pendekatan dana Analisa Keruangan, Bandung: Alumni, 1981.

Sumaatmadja, N. (1988). Geografi Pembangunan. Jakarta. Depdikbud: Proyek Pengembangan Lembaga pendidikan tenaga kependudukan.

Sujarto, Djoko. 1986. Konsolidasi Laban Perkotaan Sebagai Suatu Model Peogelolaao Laban. Bandung : Jurusan Teknik Planologi FTSP-ITB. Surakhmad, W. (1996). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Teknik.

Bandung: Tarsito

Taufik tricahyo . 2011. Alih fungsi lahan sawah menjadi permukiman dan

perubahan nilai lahan di kecamatan warung kondang kabupaten

Anggi Ayu Lestari,2013

Perkembangan Nilai Lahan Di Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Yuniarto, T dan Woro, S. (1991). Evaluasi Sumberdaya Lahan-Kesesuaian Lahan. Yogyakarta: fakultas Geografi UGM.

Yunus, H.S.(2006) Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. sumber : org/wiki/pem.daerah di Indonesia).

Dokumen terkait