• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

B. Rekomendasi

1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Sebagai upaya tindak lanjut, guru bimbingan dan konseling di sekolah dapat mengimplementasikan program bimbingan dan konseling pribadi sosial dalam meningkatkan resiliensi peserta didik, serta hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat menjadi bahan pertimbangan bagi layanan bimbingan dan konseling. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat melanjutkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan mencari metode atau teknik yang lebih efektif dalam meningkatkan resiliensi siswa. Peneliti selanjutnya juga dapat melakukan penelitian pada jenjang yang berbeda, yaitu pada jenjang sekolah dasar atau fase anak.

3. Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah dalam pengembangan keilmuan bimbingan dan konseling serta penambahan kajian mengenai resiliensi pada mata kuliah tertentu.

114

DAFTAR PUSTAKA

_________.(2010). Prostitusi di kalangan remaja. [Online]. Tersedia: http://www.spiriteen.wordpress.com [30 April 2013]

_________.(2011). Drug abuse in adolescence. [Online]. Tersedia: http://www/legalinfo-online.com [30 April 2013]

ABKIN. (2007). Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Departemen Pendidikan Nasional.

Amato, P. (1987). “Family Processes in One-Parent, Stepparent, and Intact

Families: The Child‟s Point of View”. Journal of Marriage and the Family. 49, 327-37.

Anggit, M. (2011). Motif dan Dorongan Dasar Manusia. [Online]. Tersedia:

http://meg.anggit.com/blog/post/84/motif-dan-dorongan-dasar-manusia.html [20 Juli 2013]

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Badrujaman, A. (2011). Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Indeks.

Barnard, P., Morland, I. dan Nagy, J. (1999). Children, Bereavement and Trauma: Nurturing Resilience. London : Jessica Kingsley Publisher.

Corey, G. (2005). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy.

Canada: Brooks/cole.

Dariyo, A. (2002). Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Ghalia Indonesia. Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi anak Usia SD, SMP, dan SMA. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Egan, A. L. dan Todorov, N. (2009). Forgiveness As A Coping Strategy to Allow School Students to Deal with The Effects of Being Bullied: Theoretical and Empirical Discussion. Journal of Social and Clinical Psychology. 28, (2), 198-222.

Eisenberg, N. & Mussen, P.H. (1989). The Root of Prosocial in Children. New York : Cambridge University Press.

Escalas, J.E. and Stern, B.B. (2003). Sympathy and emphaty: emotional responses to Advertising Dramas. Journal of Consumer Research. 29. 566-578. Gerungan, A. W. (1986). Psikologi Sosial. Bandung: ERESCO.

Gizella, L. (2011). Kenakalan Remaja Ditinjau dari Status Orang Tua. Skripsi pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang: Tidak Diterbitkan.

Glantz, Meyer D., & Johnson, Jeannette. L. (2002). Resilience and Development: Positive Life Adaptations. New York : Kluwer Academic Publisher.

Glover, J. (2009). Bouncing back: How can resilience be promoted in vulnerable children and young people. [Online]. Tersedia: www.barnardos.org.uk [30 April 2013]

Goldstein, S. dan Brooks B. R. (2005) Handbook of Resilience in Children. New York, USA: Springer Science and Business Media, Inc.

Goleman, D. (2002). Kecerdasan Emosional: Mengapa EQ Lebih Penting daripada IQ. (Alih Bahasa oleh : T. Hermaya). Jakarta: Gramedia.

Grotberg, E. (1995). A Guide to Promoting Resilience in Children: Strengthening the Human Spirit. The Series Early Childhood Development : Practice and Reflections (Eight ed.). The Hague : Benard van Leer Voundation.

Hakim, L. (2012). Meningkatkan Rasa Optimisme. [Online]. Tersedia: http://www.ahlisyukur.com/2012/08/meningkatkan-rasa-optimisme.html [20 Juli 2013]

Hasbullah. (2011). Fenomena Bullying di sekolah. [Online]. Tersedia:

http://hasbullahspd.blogspot.com/2011/12/fenomena-bullying-di-sekolah.html [08 Oktober 2012]

Havighurst, R. J. (1961). Human Development and Education. Longmans Green & Co.

Hendriani, W. (2011,13 Agustus). Singkat Mengenal Apa Itu Resiliensi. [Online]. Tersedia: http://wiwinhendriani.com/2011/08/13/singkat-mengenal-apa-itu-resiliensi/ [30 April 2013]

Hurlock, E. (1980). Psikologi Perkembangan (Five Ed). (Alih Bahasa Oleh : Dra. Istiwidayani, Drs. Soedjarwo, M.Sc., Drs. Ridwan Max Sijabat). Jakarta: Erlangga

„Iwadh, A. A. (2013). Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah. (Alih Bahasa Oleh : Sarah Abdurahman dan Jenal Aripin). Bandung: Salamadani.

Jauhari, G. (2012). Perbedaan resiliensi remaja dalam keluarga bercerai dan remaja dalam keluarga utuh di SMA Negeri Kota Malang. [Online].

Tersedia:

http://library.um.ac.id/free- contents/index.php/pub/detail/perbedaan-resiliensi-remaja-dalam- keluarga-bercerai-dan-remaja-dalam-keluarga-utuh-di-sma-negeri-kota-malang-gracillia-putri-jauhari-58198.html [22 Mei 2013]

Johnson, H. J. (2005). Examining Family Structure and Parenting Processes as Predictors of Delinquency in African-American Adolescent Females.

Thesis of Faculty of Virginia Polytechnic Institute and State University. Virginia. [Online]. Tersedia:

http://scholar.lib.vt.edu/theses/available/etd-09292005-210410/unrestricted/HJermaineJohnsonThesis3.pdf [22 Mei

2013]

Kalil, A. (2003). Family Resilience and Good Child Outcomes: A Review of the Literature. New Zealand: Ministry of Social Development.

Kartadinata, S. (1998). Bimbingan di Sekolah Dasar. Jakarta: DirjenDikti.

Kartono, K. (1985). Bimbingan bagi Anak dan Remaja yang Bermasalah. Jakarta: CV Rajawali.

Koerner, F. A. dan Fitzpatrick, A. M. (2012). Communication in Intact Families.

[Online]. Tersedia:

http://www.comm.umn.edu/~akoerner/courses/4471-F12/Readings/Koerner%20%282012%29.pdf [22 Mei 2013]

Koestner, R., Franz, C., & Weinberger, J. (1990). The Family Origins of Emphatic Concern : A-26 Year Longitudinal Study. Journal of Personality and SocialPsychology. 38 (4), 709-717.

Kramer, A.L.N. (2009). Kamus Kantong Inggris. Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeve.

Manurung. (1995). Manajemen Keluarga. Bandung: Indonesia Publishing House. Mashudi, A. E. (2007). Konseling Rasional Emotif Behavioral Untuk

Meningkatkan Resiliensi Remaja. Tesis pada SPs UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

McKean, M. dan Misra, R. (2000). College Students‟ Academic Stress And Its

Relation To Their Anxiety, Time Management, And Leisure Satisfaction. American Journal Of Health Studies. 16, (1).

Muhammad, S. (2011). Harapan dan Optimisme dalam Islam. [Online]. Tersedia:

http://www.jasadesainwebsite.net/harapan-dan-optimisme-dalam-islam/menu-id-71.php [20 Juli 2013]

Myers. D.G. 1989. Psychology 6 th ed. New York: Worth Publisher, Inc.

Nisfiannoor, M. & Yulianti, E. (2005). Perbandingan Perilaku Agresif Antara Remaja Yang Berasal Dari Keluarga Bercerai Dengan Keluarga Utuh. Jurnal Psikologi. 3, (1), 1-18.

Orkenyi, A. et al. (2006). Resiliency: The Art of Adjustment. National Institute of

Child Health. [Online]. Tersedia:

http://www.nuigalway.ie/hbsc/documents/resilience_hbsc.pdf [22 Mei

2013]

Pratama, S. (2013). Efikasi Diri (Self-Efficacy). [Online]. Tersedia: http://saharpratama.blogspot.com/2013/02/efikasi-diri-self-efficacy.html [20 Juli 2013]

Rachmawati, Y. (1998). Terapi Musik Sebagai Teknik Bimbingan dan Konseling dalam Mereduksi Stres Anak Sekolah Dasar. Skripsi pada Jurusan PPB UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Rakhmat, C. & Solehuddin.(2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar.

Bandung: Andira.

Ramadiansyah. (2011). Perbedaan Konsep Diri Remaja yang Orang Tuanya Bercerai dan Meninggal Dunia. [Online]. Tersedia: http://kumpulan- skripsi-psikologi.blogspot.com/2011/12/perbedaan-sikap-remaja-dari-keluarga.html

Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Reich, J. W, Zautra, A. J., & Hall, J. (2010). Handbook of Adult Resilience. New York : The Guildford Press.

Reivich, K. dan Shatte, A. (2002). The Resilience Factor: 7 Essential Skills for

Overcoming Life’s Inevitable Obstacles. New York: Broadway Books.

Santosa, B. (2011, 11 Mei). Pelajar Siram Air Keras Sudah Tindakan

http://news.okezone.com/read/2011/05/11/338/455699/pelajar-siram-air-keras-sudah-tindakan-kriminalitas [14 Mei 2013]

Santrock, W. J. (2007). Life Span Develeopment (Eleven ed). (Alih bahasa oleh : Benedictinen Widyasinta, Novietha Indra Sallama). Jakarta : Erlangga Schoon, Ingrid. (2006). Risk and Resilience, Adaptations in Changing Times. New

York: Cambridge University Press.

Siebert, A. The Resiliency Advantage. [Online]. Tersedia:

www.resiliencycenter.com/bkstore/ResAdv-chap1.shtml [22 Mei 2013]

Sjarkawi. (2009). Pembentukan Kepribadian Anak: Pesan Moral, Intelektual, Emosional dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.

Subino. (1987). Konstruksi dan Analisis Tes; Suatu Pengantar kepada Teori Tes dan Pengukuran. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

Sudarsono. (2008). Kenakalan Remaja: Prevensi, Rehabilitasi, dan Resosialisasi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, K. D. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sukmadinata, S. N. (2007). Bimbingan dan Konseling dalam Praktek. Bandung: Maestro.

Supardi, S. (2009). Resiliensi dan Tantangan Hidup. [Online]. Tersedia: http://kesehatan.kompas.com/read/2009/12/07/07542585/resiliensi.dan.tan tangan.hidup [14 Mei 2013]

Suwarjo. (2008). Model Konseling Teman Sebaya untuk Pengembangan Daya Lentur. Disertasi pada PPS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Suryabrata, S. (2010). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Raja Grafindo.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI. (2012). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Tousignant, M. & Sioui, N. (2009). “Resilience and Aboriginal Communities in Crisis: Theory and Interventions”. Journal of Aboriginal Health. 43-61.

Virdhani, H. M. (2012, 1 Desember). Polisi Nilai Kenakalan Remaja Mulai

Bergeser ke Arah Kriminal. [Online]. Tersedia:

http://jakarta.okezone.com/read/2012/12/01/501/725891/polisi-nilai-kenakalan-remaja-mulai-bergeser-ke-arah-kriminal [14 Mei 2013]

Warnadi, B. S. (2012). Dampak Perceraian bagi Perkembangan Psikologis Anak.

[Online]. Tersedia: http://www.dishidros.go.id/buletin/umum/221-dampak-perceraian-bagi-perkembangan-psikologis-anak.html [25 Agustus 2013]

Willis, S. S. (1992). Konsonansi Kognitif Siswa tentang Peran Guru dan Dampaknya terhadap Penyesuaian Sosial Siswa di Sekolah. Disertasi pada Program Studi Bimbingan dan Konseling IKIP Bandung: Tidak Diterbitkan.

Winkel, W. S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Grasindo.

Wirakusuma, Y. K. (2010). [Online]. Tersedia :

http://news.okezone.com/read/2010/11/29/338/398238/bkkbn-separuh-remaja-di-jabodetabek-tak-perawan [14 Mei 2013]

Yusuf, S. (2006). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Bani Quraisy. Yusuf, S. (2005). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya.

Yusuf, S. dan Nurihsan, J . (2006). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Zahra, H. S. (2012). Profil Resiliensi Siswa serta Implikasinya terhadap Bimbingan dan Konseling. Skripsi pada PPB FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Dokumen terkait