5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa di kelas yang menggunakan metode problem solving dengan teknik MEA (kelas eksperimen) sebelum dan sesudah perlakuan diberikan (pre-test – post-test).
Artinya semakin efektif metode problem solving dengan teknik means-end analysis (MEA) digunakan dalam pembelajaran maka semakin tinggi kemampuan berpikir kritis siswa.
2. Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa di kelas yang menggunakan metode ceramah (kelas kontrol) sebelum dan sesudah perlakuan diberikan (pre-test – post-test).
Artinya metode ceramah bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa walaupun peningkatannya lebih rendah dari metode dan teknik yang digunakan dan disesuaikan dengan materi pembelajaran. 3. Terdapat perbedaan peningkatan (gain) kemampuan berpikir kritis siswa
di kelas yang menggunakan metode pemecahan masalah dengan teknik means-ends analysis (kelas eksperimen) dengan kelas yang menggunakan metode ceramah (kelas kontrol).
Artinya terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis yang signifikan pada kelas yang diberikan metode dan teknik yang sesuia dengan materi dan tujuan pembelajaran dibandingkan hanya dengan metode konvensional.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran dan rekomendasi untuk dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:
1. Memberi masukan kepada guru mengenai metode pemecahan masalah (problem solving) dengan teknik means-ends analysis agar dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran ekonomi yang diharapkan siswa mampu berpikir secara kritis dalam menghadapi persoalan ekonomi dan dapat mengambil keputusan secara cepat, tepat, efektif dan efisien dalam memecahkan permasalahan. Kemudian dalam hal ini materi ekonomi yang diajarkan berkaitana dengan permasalahan ketenagakerjaan, maka diharapkan guru dapat merubah pola pikir siswanya tidak hanya menjadi pencari kerja tapi mereka berkeinginana untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
2. Memfasilitasi pengalaman belajar siswa dengan metode pemecahan masalah (problem solving) dengan teknik means-ends analysis dalam kegiatan pembelajaran ekonomi untuk dapat memotivasi keaktifan dalam pembelajaran ekonomi dan agar dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dalam memecahkan permasalahan dengan memiliki kemampuan berpikir kritis dalam mengambil kesimpulan sehingga dapat mengambil keputusan secara cepat, tepat, efektif dan efisien.
3. Memberikan informasi bagi penelitian lain mengenai kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran ekonomi melalui penggunaan metode pemecahan masalah (problem solving) dengan teknik means-ends analysis (MEA) agar dapat lebih dikembangkan lagi dengan memperhatikan teori-teori yang dapat dipercaya kebenarannya, seperti yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, yaitu teori dari Watson-Glaser dengan Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal (uji kemampuan berpikir kritis yang paling banyak dipakai di seluruh dunia). Peneliti mempertimbangkan bahwa di jaman sekarang ini kemampuan berpikir kritis seseorang sangat perlu
Yulia Wahyuni, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK MEANS-END ANALYSIS (MEA) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk ditingkatkan guna memecahkan masalah untuk nantinya dapat mengambil keputusan secara cepat, tepat dan efisien. Kemudian sebaiknya metode problem solving dengan teknik means-ends analysis (MEA) lebih efektif digunakan dalam proses pembelajaran dilakukan lebih dari 3 kali pertemuan.
Survey: Executive Summary. P21.org. 15 April 2010. Web. 16 Mei 2011. [Online] Diambil dari:
http://www.p21.org/documents/Critical%20Skills%20Survey%20Executiv e%20Summary.pdf.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aqib, Zainal. (2014). Strategi Pembelajaran Konstektual (Inovatif). Bandung: Yrama Widia.
Barrows, H.S. & Myers, A.C. (1993). Problem Based Learning in Secondary School. Unpublished monograph. Springfield, IL: Problem Based Learning Institute.
Bruner, J.S. (1957). On Perceptual Readiness. Psychological Review, April 1957. Vol. 64 No. 2. Hal. 123-149. Harvard University.
Costa, A.L. (1985). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria – Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development.
Departemen Pendidikan Nasional. (2013). Pedoman Implementasi Kurikulum 2013. (Dipublikasikan)
Eng, C.S. (2001). Problem Based Learning-Educational Tool or Philosophy. University of Newcastle, Australia. Web. 10 April 2009. [Online] Diambil dari: http://edweb.sdsu.edu/clrit/learning-tree/PBL/PBLadvantages.html. Filsaime, Dennis K. (2008). Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif.
Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Fisher, Alec. (2001). Critical Thinking: An Introduction. First Edition. Copyright ©2001 by Cambridge University Press, All Rights Reserved.
Gallagher, S.A., Stephen, W.J., Sher, B.T. & Workman, D. (1999). Implementing Problem-Based Learning in Science Classrooms. School Science and Mathematics, No. 95 Vol. 3. Hal. 136-146.
Gintings, A. (2008). Esensi Praktis: Belajar dan Pembelajaran, Disiapkan untuk Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru-Dosen. Cetakan Pertama. Bandung: Humaniora.
Helmy, Riastri. (2014). Pengaruh Penggunaan Metode Problem Solving terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA. Tesis Sps UPI Bandung: (tidak dipublikasikan).
Yulia Wahyuni, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK MEANS-END ANALYSIS (MEA) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Huda, Miftahul. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni. (2012). Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Khaerunnisa, E. (2010). Penerapan Metode Pembelajaran Group Investigation dengan Teknik Scaffolding untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Madrasah Tsanawiyah. Skripsi. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang: (tidak dipublikasikan).
Khodijah, Nyayu. (2006). Psikologi Belajar. Palembang: IAIN Raden Fatah Press. Kusnendi, (2013). Modul Uji Beda Dua Rata-rata dalam Penelitian Kuasi
Eksperimen. Diskusi Ilmiah Dosen FPEB UPI Bandung.
Mangal, S.K. (2007). Advanced Educational Psychology. 2nd Edition. Prentice-Hall of India, New Delhi. Hal. 378-380.
... (2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. National Education Association (NEA). (2010). Preparing 21st Century students
for a global society: An Educator’s Guide to the ‘Four Cs.’ [Online] Diambil dari: http://www.nea.org/assets/docs/A-Guide-to-Four-Cs.pdf. Newell, A. & Simon, H.A. (1972). Human Problem Solving. Englewood Giffs,
NJ: Prentice-Hall.
Obama, Barack. (2009). Obama’s Remarks on Education. Breaking News Headlines: Business, Entertainment & World News - CBS News. CBS News, 10 Maret 2009. Web. 16 Mei 2011. [Online] Diambil dari:
http://www.cbsnews.com/8301-503544_162-4855902-503544.html. Prastowo, Andi. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: Prenada Media Group.
Rahayu, Trisna Ega. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta.
Ruseffendi, E.T. (2010). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang non eksakta lainnya. Bandung: Tarsito.
Sanjaya, Wina. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Santoso, S. (2014). SPSS 22 From Essential to Expert Skills. Jakarta: Gramedia. Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2014). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sundayana, R. (2010). Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: STKIP Garut Press.
Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Konsep dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Edisi I, Cetakan Keempat. Jakarta: Bumi Aksara.
Walgito, Bimo. (1997). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Watson, G., Glaser, E.M., & Rust, J. (2002). Watson-Glaser Critical Thinking
Appraisal UK Edition. London: Pearson Education Limited.
Watson, G., & Glaser, E.M. (2006). Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal, Short Form manual. San Antonio, TX: Pearson.
Watson, G., & Glaser, E.M. (2012). Watson-Glaser II Critical Thinking Appraisal, Technical Manual and User’s Guide. San Antonio, TX: Pearson.
Wiyono. (2013). Pembelajaran Matematika Model Concept Attainment untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Materi Segitiga. Journal of Educational Research and Evaluation (JERE) Vol. 2 No. 1. Sekolah Pascasarjana Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi Matematika. Universitas Negeri Semarang.
Yuzhi, Wang. (2003). Using Problem Based Learning and Teaching Analytical Chemistry. The China Papers, July 2003. Hal. 28-33.