• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDAS

C. Rekomendasi

Aktivitas kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas, merupakan faktor strategis dalam menentukan tinggi rendahnya kualitas pendidikan yang dihasilkan. Sementara itu, kualitas proses belajar mengajar berkaitan erat dengan kemampuan mengajar guru, teruatama kemampuan guru dalam hal merencanakan program pengajaran, melaksanakan PBM dan mengevaluasi kemajuan PBM, di samping itu pula guru dituntut untuk mampu menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif sehingga murid dapat belajar secara efektif dan efisien.

Dalam konteks tersebut, supervisi akademik pengawas dipandang sebagai bimbingan atau pelayanan profesional guru bagi guru dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Oleh karena itu supervisi akademik pengawas memiliki implikasi yang kental terhadap petumbuhan profesional guru untuk mencapai proses belajar murid yang lebih baik, dan tentunya hanya dapat dicapai melalui cara mengajar yang baik pula.

Kegiatan supervisi akademik pada tataran implementasi, merupakan suatu aktivitas pengawas yang dapat diamati dan dipelajari, bertujuan untuk mempengaruhi perilaku mengajar guru ke arah perbaikan atau peningkatan kemampuan mengajar. Dengan demikian efektivitas kegiatan supervisi akademik pengawas erat kaitannya dengan komitmen pengawas dalam menjalankan tugas sebagai supervisor pengajaran. Di samping itu, efektivitas kegiatan supervisi akademik pengawas sangat dipengaruhi oleh keterampilan pengawas dalam melakukan aksi supervisi. Keterampilan-keterampilan aksi tersebut seperti; 1) keterampilan menempatkan diri pada posisi yang menguntungkan pihak supevisor dan pihak yang disupervisi, sehingga akan terjalin situasi dan kondisi saling membutuhkan, 2) keterampilan atau kemampuan pengawas dalam melakukan pendekatan partisipatif, yaitu pendekatan yang dapat membuka dengan leluasa untuk menggunakan cara-cara lain yang kondusif bagi peningkatan mutu pengajaran sehingga dapat terhindar dari situasi mendikte atau memerintah, dan 3) keterampilan dalam menggugah kesadaran guru terhadap tugas dan fungsinya sebagai tenaga pendidik, sehingga

dapat menumbuhkan dan mendorong semangat guru untuk meningkatkan kemampuan diri dan kreativitasnya.

Memperhatikan uraian di atas, dengan berdasar pada hasil-hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan penelitian, sebagai bahan masukan bagi peningkatan efektivitas kegiatan supervisi akademik pengawas, selanjutnya dirumuskan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi Pengawas

Untuk meningkatkan efektivitas kegiatan supervisi akademik terhadap kemampuan guru dalam mengajar, maka pengawas perlu:

a. Melakukan kajian terhadap kebutuhan dan permasalahan yang dapat mendukung dan menghambat peningkatan kemampuan guru dalam mengajar. b. Melakukan analisis terhadap materi supervisi dengan jalan melibatkan guru,

untuk mengkaji ketepatan dan kesesuaian materi yang akan diberikan.

c. Menyusun petunjuk teknis kegiatan supervisi akademik, dan mensosialisasikannnya kepada guru.

d. Menggunakan teknik supervisi yang lebih banyak melibatkan dan atau memberikan kepercayaan pada pihak yang disupervisi.

2. Bagi Guru

Guru perlu terlibat secara proaktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi atau tindak lanjut kegiatan supervisi akademik.

3. Bagi Peneliti Lain

Kepada peneliti lain yang memiliki perhatian terhadap upaya peningkatan efektifltas dan efisiensi kegiatan supervisi akademik, sebaiknya menindaklanjuti hasil-hasil penelitian ini dengan jalan mengembangkan variabel penelitiannya yang berbeda namun masih dalam tataran supervisi akademik atau dengan pendekatan/metode penelitian yang berbeda yakni metode kuantitatif.

167

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ahmad, 2006. Profesi Kependidikan (Pengertian, Ruang Lingkup, dan Sejarah

Supervisi Pendidikan). Bandung: SPs UPI Bandung.

Arikunto, 2006. Pengembangan Kapasitas Kepengawasan Pendidikan di Wilayah

Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Jurnal Penelitian Bappeda Kota Yogyakarta.

Bogdan, Robert C & Sari Knop Bikleen, (1982). Qualitative Research for

Education; an introduction to theory and method. Boston: Allyn and Bacon

Inc.

Buchari, 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Dharma, 2008. Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta: Ditjen PMPTK. Daryanto, 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Engkoswara, 1987. Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK, Ditjen Dikti Depdikbud.

Etzioni, Amitai, 1985. Modern Organization, alih bahasa oleh Suryatin. Jakarta: UI Press.

Fattah, Nanang, 1996. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Gaffar, M. Fakry, 1987. Perencanaan Pendidikan; Teori dan Metodologi. Jakarta: Proyek PengembanganLPTK Ditjen Dikti Depdikbud.

Gibson, Curtis. R. & Robert. L Mc Gough, (1982). Administering and Supervising

Occupational Educational. New York: Englewood Cliiffs, Prentice Hall,

Inc.

Gibson, James. L. Et al, 1987. Organization alih bahasa oleh Djoebarn Wahid. Jakarta: Erlangga.

Globe, Norman M, 1993. The Charging Role of the Teacher (Unesco 1977),

terjemahan Suryatun. Jakarta: PT, Idayu Press.

Guba, 1978. Toward A Methodologi of Naturalistic Inquiri in Education,. Long Engles: Center for the Studi of Evaluation.

Hambali, 2005. Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 10 tahun 2005 tentang

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan. Purwakarta: Kantor

Pemerintah Kabupaten Purwakarta.

Ibrahim, 1988. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Jalal, Fasli dan Supriyadi, Dedi, (2001). Reformasi Pendidikan dalam Konteks

Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa.

Lutan, 2007. Evaluasi Pendidikan Jasmani. Bandung: Modul PKO FPOK UPI Bandung.

Lutan, 2007. Penelitian Pendidikan dalam Pelatihan Olahraga. Bandung: Modul PKO FPOK UPI Bandung.

McMillan, 2010. Research in Education (A Conceptual Introduction). Bandung: SPs UPI Bandung.

Moleong, Lexy, 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyadi, 2008. Peraturan Bupati Purwakarta (Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata

Kerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga). Purwakarta: Kantor

Disdikpora Kabupaten Purwakarta.

Nasution, 1988. Metode Penelitian Naturtalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Ramlan, 2006. Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan.

Purwakarta: Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.

Rowe, 2010. Strategic Management (A Methodological Approach). Bandung: SPs UPI Bandung.

Rukmana, 2006. Strategic Partnering for Educational Managemen (Model

Manajemen Pendidikan Berbasis Kemitraan). Bandung: Alfabeta.

Sanusi, Ahmad, 1990. Beberapa Dimensi Mutu Pendidikan. Bandung: SPs UPI Bandung.

Satori, Djam’an, 1989. Pengembangan Model Supervisi Sekolah Dasar

(disertasi). Bandung: SPs UPI Bandung.

Sergiovanni, Thoomas J. Et.all, 1980. Educational Governance and

Sudjana, 2011. Buku Kerja Pengawas Sekolah. Jakarta: PPTK, Kementrian Pendidikan Nasional.

Sudjana, 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo.

Suharsimi, 1996. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Suherman, Adang, 2009. Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Alternatif Pengembangan dan Implementasi Mode Pembelajaran dalam Pengajaran

Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Sutisna, Oteng, 1993. Administrasi Pendidikan, Dasar teoretis untuk praktek

Profesional. Bandung: Angkasa.

Syamsudin, Abin, 2000. Analisis Posisi Pengembangan Pendidikan Nasional.

Jakarta: Biro PerencanaanDepdiknas.

Tangyong Af, Wahyudi dan Djam’an Satori, 1989. CBSA, Bagaimana membina

guru secara profesional. Jakarta: Balitbang Dikbud, Pusat Pengembangan

Kurikulum.

Tanjung, Nur, 1995. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (proposal, skripsi,

dan tesis). Medan: Kencana.

Ukas, 2006. Manajemen (Konsep, Prinsip dan Aplikasi). Bandung: Agnini Bandung.

Voltmer, 2010. The Organization and Administration of Physical Education.

Bandung: SPs UPI Bandung.

Dokumen terkait