• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Rekomendasi

Pada bagian ini merupakan bentuk pertanggungjawaban penulis untuk tidak hanya mengamati sekaligus evaluator belaka, namun turut pula memberikan masukan berupa saran pada pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun saran yang diberikan penulis antara lain.

1. Ditujukan kepada KPU Kota Cimahi

a. KPU sebagai pelaksana pemilu seharusnya dapat lebih tegas menyikapi tentang kecurangan-kecurangan dalam pemilu, hal ini yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap KPU sendiri tentu saja dengan meningkatnya kepecayaan masyarakat akan meningatkan pula tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu.

b. KPU sebagai regulator dalam pemilu seharusnya lebih meningkatkan kulitas calon yang ada jangan hanya melihat kuantitas saja tetapi yang penting kualitas, ketika kualitas para calon yang akan bertarung dalam pemilu semakin baik para pemilih pun akan lebih antusias dalam menyambut pemilu itu sendiri.

c. KPU seharusnya menggunakan pendekatan-pendekatan yang berbeda dalam menyikapi golput di masyarakat karena berbeda halnya pendekatan yang di lakukan terhadap golput secara ideologis dengan yang golput karena ketidak tahuan tata cara atau kekurang informasi.

d. Seharusnya KPU dapat bercermin dari pemilu-pemilu sebelumnya dengan mengantisipasi tingkat golput karena golput ini bukan jarang terjadi dalam pemilu tetapi selalu terjadi dalam pemilu, golput sendiri tidak bisa di hilangkan karena itu adalah suatu pilihan pribadi seseorang tetapi seharusnya KPU dapat meminimalisir tingkat golputnya itu sendiri karena akan berimbas kepada legitimasi calon yang terpilih kelak.

e. Kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh KPU menyebabkan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat seharusnya KPU bukan cuman melakukan pendekatan melalui media saja tetapi bisa saja langsung kepada masyarakat

bisa di setiap kelurahan ataupun RT/RW hal ini cukup efektif karena langsung berhadapan dengan masyarakat dan tidak memerlukan dana yang cukup besar di banding dengan sosialisasi lewat media elektronik atau media cetak.

2. Ditujukan Kepada Masyrakat Kota Cimahi

a. Seharusnya masyarakat jangan hanya bisa menuntut KPU saja tetapi juga harus ikut mengawasi KPU dan ikut mengkoreksi dan mengkritik KPU agar lebih baik kedepannya.

b. Masyarakat harus proaktif dalam melaporkan kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam pemilu.

c. Masyarakat ikut dalam proses sosialisasi dan membantu KPU dalam proses sosialisasi pemilu.

d. Masyarakat harus lebih proaktif untuk melihat DPT di kelurahan-kelurah tempat mereka tinggal jangan sampai mereka kehilangan hak pilihnya karena tidak tercantum dalam DPT padahal sudah memnuhi syarat untuk memilih dan segera melapor kepada petugas PPK yang ada di kecamatan.

3. Ditujukan Kepada Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

a. Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan harus menjadi rekanan KPU untuk mengsosialisasikan pemilu kepada anak-anak sekolah sejak dini agar mengerti pentingnya pemilu.

b. Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan harus senantiasa menciptakan mahasiswa dan anak-anak yang di didiknya untuk menjadi warga negara yang goodcitizenship.

c. Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan harus dapat menjadi agent of change dan selalu memberi masukan yang menfaat bagi KPU.

4. Ditujukan Kepada Peneliti Selanjutnya

a. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian seperti yang telah penulis lakukan, agar menambah luas bahan kajian tidak hanya di Kota Cimahi.

b. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti mengenai pentingnya pemilukada dan peran KPU dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat. c. Untuk menambah pendekatan lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini agar semakin memperkuat peran KPU dalam masyarakat terutama mengatasi golput serta meningkatakan partisipasi masyarakat.

Daftar Pustaka

Amirudin dan Zaini, A. B. (2006). Pilkada langsung, problem dan prospek.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

As’ari, D. K. (2006). Kamus Istilah Politik dan Kewarganegaraan Bandung: Yrama

Widya.

Arikunto, S. (2009), Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (1993). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gelar Pustaka Mandiri

Ali, N. Peradaban Komunikasi Politik, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1999 J Prihatmoko, Joko. Pemilu 2004 dan Konsolidasi Demokrasi, LP21Semarang dan LP3M Unwahas, 2003

Budiarjo, M. (2000). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Chamim, A. I (ed), Tanpa Tahun. Seri Pendidikan Pemilih Untuk Pelajar: Menuju Pemilu Yang Demokratis Dan Tanpa Kekerasan, Tanpa Kota : JPPR.

Creswell, W. J. (2012). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantiitatif, dan Mix. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danial, E. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah.Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan

Dahl, R. A. (1992). Demokrasi dan Para Pengkritiknya. Jakarta : Yayasan Obor.

Darmawan, C. (2003). Pengumulan Demokrasi : Beberapa Catatan Kritis. Bandung: Pustaka Aulia Press.

Fatah, E. S, 2000. Zaman Kesempatan Agenda-Agenda Besar Demokratisasi Pasca Orde Baru, Bandung: Mizan.

Fathurahman, Deden dan Wawan S. (2004). Pengantar Ilmu Politik. Malang: Muhammadiyah Malang Press.

Huntington, Samuel P dan John N (1994). Partisipasi Politik Negara Berkembang. Jakarta: Rineke Cipta.

Juliantara, D. (1998). Merentas Jalan Demokrasi. Yogyakarta: Kanisius.

Maskub, M, 1999. Menuju Masyarakat Sadar Pilih & Kritis: Buku Saku Pendidikan Pemilih, Tanpa Kota : JPPR.

Moleong, J. X. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Miles, M & Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatf Jakarta: UI-Press. Maran, Rafael Raga (2007). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Masdar, U. dkk (1999). Mengasah Naluri Publik Memahami Nalar Politik.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mas’oed, Mochtar dan Colin M. A. (2006). Perbandingan Sistem Politik.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nasution, S. (2009). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara

Nazir, M. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia.

Pito, A. E dan Kemal F. (2006). Mengenal Teori Politik: Dari Sistem Politik Sampai Korupsi. Bandung: PT Nuansa.

Putra, F. Partai Politik dan Agenda Transisi Demokrasi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2004

Rizkiyansyah, F. K. (2007). Mengenal Pemilu Menatap Demokrasi. Bandung: IDEA Publishing.

Rush, M dan Philip A. (2003). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sanit, A (Eds). Aneka Pandangan Fenomena Politik Golput, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1992

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Research and Development. Bandung: Alfabeta.

Supriyanto, Didik. (2007). Menjaga Indipendensi Penyelenggara Pemilu. Jakarta: Peluden.

Surbakti, R. (1992). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo.

Surahkmad W. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metode dan Teknik.

Bandung: Tarsito.

Pamungkas, S. Pemilu, Perilaku pemilih, dan Kepartaian, (Yogyakarta: Institute for Democracy and Welfarism (IDW), 2010), hal. 90-92

Sastroadmojo, S. Perilaku Politik, IKIP Semarang Press, 1995

Wuryan & Syaifullah. 2009. Ilmu Kewarganegaraan (CIVIC). Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

INTERNET/WEBSITE

Centre For Electoral Reform (CETRO). SISTEM PEMILIHAN UMUM [on line] tersedia http://cetro.or.id/mpr/sistempemilu.pdf

International IDEA. (2002). Standar-standar internasional untuk Pemilihan Umum: Pedoman : Pedoman Peninjauan Kembal Kerangka Hukum Pemilu. [on line] tersedia : http//www.idea.int/publication/ies/bahasa.cfm

Masawardi, Irvan (2008). Pilkada Tanpa Incumbent. [on line] tersedia : http//www.jppr.or.id

KPU, [on line] tersedia: http//www.kpu.co.id www.MahkamahKonstitusi.co.id

JURNAL/PERUNDANG-UNDANGAN/PERATURAN

Undang-Undang DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA Amandemen ke-2 dan ke-3

Undang-Undang No. 22 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan pemilu

Jurnal Marratu Fahri Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN: 1979 – 0899X tentang Peranan Penyelenggara Pemilu dalam pendidikan pemilih untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas.

Bismar Arianto, analsis penyebab masyarakat tidak memilih dalam pemilu, (2011), http://fisip.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/JURNAL-ILMU-

Dokumen terkait