• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Rekomendasi

Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan selama KKN di Desa Slapajang tahun 2016 ini tidak sepenuhnya terwujudkan dengan baik, untuk itu kelompok KKN MADANI merekomendasikan kepada berbagai pihak terkait untuk dapat melanjutkan dan melaksankan beberapa kegiatan berikut:

1. Pemerintah Setempat.

a. Memfokuskan perhatian pada desa-desa terpencil dengan melakukan penyetaraan fasilitas desa.

b. Tata kelola administrasi dalam hal pembuatan surat menyurat agar dapat dipermudah aksesnya

c. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa Slapajang yang dapat dilakukan dalam bentuk penyuluhan maupun program

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 65 pemberdayaan lainnya untuk menumbuhkan kreatifitas masyarakat sehingga bisa memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi desa.

2. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Jakarta

a. Pelaksanaan pengabdian masyarakat diharapkan dapat tepat sasaran dan memiliki korelasi dengan bidang ilmu yang ditekuni dari masing-masing mahasiswa

b. PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam hal pra-pelaksanaan yakni dalam pemilihan anggota kelompok, saat pelaksanaan, dan terutama yang terpenting pada pasca pelaksanaan agar dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa dalam hal penyusunan hal-hal wajib seperti pelaporan kegiatan KKN.

3. Pemangku Kebijakan di Tingkat Kecamatan dan Kabupaten

a. Pengadaan, perbaikan, dan penambahan sarana prasana penunjang kegiatan belajar mengajar dilingkungan sekolah, seperti komputer, infokus, buku referensi, kamar mandi, dan lain sebagainya.

b. Pembangunan infrastruktur desa secara merata

c. Perbaikan jalan umum di beberapa tempat yang membutuhkan penyisiran lebih dalam lagi oleh pihak aparat pemerintah terkait.

4. Tim KKN yang akan melaksanakan KKN di Desa Slapajang selanjutnya.

a. Lokasikan kegiatan KKN dengan tepat, yakni di kampung yang belum pernah dilaksanakan kegiatan KKN.

b. Efisiensi waktu dan biaya atas program yang akan dilaksanakan agar dapat realisasi dengan baik

c. Pengembangan potensi masyarakat desa, melihat keadaan masyarakat desanya yang memiliki kemauan untuk maju dan terbuka terhadap hal-hal yang baru.

66 | Lentera Harapan Kampung Cihirup

Setiap masalah ada jalan keluarnya. Kamu mungkin tak melihatnya, namun Tuhan tahu jalan keluarnya. Yakin dan percayalah padaNya.

67 EPILOG

A. Kesan Masyarakat Desa Slapajang atas Pelaksanaan KKN 1. Bapak Ujang Supriatna, Tokoh Masyarakat Kampung Cihirup

“Terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa KKN MADANI dari UIN Jakarta yang telah memberikan masukan untuk desa, membantu warga yang ada di sini, dan memberikan banyak pengalaman, semoga setelah kegiatan ini rekan-rekan semua dapat menyelesaikan studi dengan baik, mendapatkan nilai yang maksimal dan kedepannya bisa menjadi orang yang berguna bagi masyarakat”

2. Bapak Syaifullah, Guru SDN Slapajang 04

“Alhamdulillah terima kasih banyak kepada kakak-kakak kelompok KKN MADANI yang telah melaksanakan kegiatan KKN di sekolah kami, terima kasih telah memberikan banyak masukan, membuat anak-anak didik semakin bersemangat. Semoga kakak-kakak mahasiswa bisa sukses di bangku perkuliahan, memberikan manfaat bagi banyak orang, dan menjadi orang-orang yang berguna bagi Bangsa dan Agama, Amiin.”

3. Bapak Dulkiplik, Ketua RT 003 Kampung Cihirup

“Terima kasih adik-adik mahasiswa UIN Jakarta Kelompok MADANI yang telah melaksanakan kegiatan di Kampung Cihirup, membantu warga, memberikan semangat kepada anak-anak di sini, terima kasih atas kontribusi terhadap keadaan Kampung Cihirup. Semoga silaturahmi kita tetap terus terjalin, dan semoga Kampung Cihirup, Desa Slapajang bisa memberikan banyak pengalaman yang bermanfaat kepada adik-adik sekalian.”

Wawancara ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2016 bertepatan dengan berlangsungnya acara perpisahan bersama civitas SDN Slapajang 04

B. Penggalan Kisah Inspiratif 1

LENTERA HARAPAN KAMPUNG CIHIRUP Izatus Syafa’at

a. KKN (Kuliah Kerja …) ??

KKN, semua mahasiwa dimanapun ia berada tidak akan asing dengan kata tersebut. Bahkan mahasiwa barupun kalau ditanya mengenai

68 | Lentera Harapan Kampung Cihirup

KKN, merekapun akan langsung mengira-ngira tentang segala macam kegiatan KKN dibenak kepala mereka. Begitupun tidak jauh berbeda dengan mahasiwa semester 6 yang dalam hitungan bulan akan segera melaksanakan kegiatan KKN yang kata mereka penuh dengan cerita, kenangan, dan harapan. Begitu banyak persepsi seputar istilah KKN, mulai dari kuliah kerja nyata, kuliah kerja ngaji, kuliah kerja ngajar, bahkan sampai ada juga istilah kuliah kerja nyantai, kuliah kerja nongkrong, hinga kali kali nyangkut. Begitu beraneka ragam persepsi dari istilah KKN, akan tetapi yang pasti KKN adalah bukti nyata pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat, karena perguruan tinggi bukanlah sebatas intelektual menara gading.

Mungkin semua mahasiswa yang mengikuti kegiatan perkuliahan wajib yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh pihak Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan sedikit pengalami kegundahan serta kegelisahan, karena KKN-PpMM pada tahun ini sedikit unik dan bisa di bilang hal baru dibandingkan dengan tahun kemarin. Hal yang paling mencolok yakni teman-teman KKN nantinya akan dipilih dari pihak universitas, yang mana mulai dari anggota kelompok sampai penentuan lokasi tempat KKN akan ditentukan semuanya oleh pihak PPM. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang bisa memilih sendiri sehingga mahasiswa yang akan menjalankan KKN bisa leluasa untuk memilih anggota kelompok yang cocok dan sesuai dengan kepribadian masing-masing karena sudah mengetahui sifat dan karakteristik setiap calon anggota kelompoknya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa KKN tahun 2016 ini para peserta KKN merupakan gabungan dari berbagai macam Fakultas dan Jurusan yang tidak saling mengenal. Di situ saya berfikir bagaimana bisa hidup bersama sedangkan kita baru saling kenal, mungkin itu kendala pertama yang saya temui dalam agenda KKN yang akan kita jalani sebulan kedepan nanti.

Kecewa, mungkin sebuah kata yang agaknya cukup tepat untuk mewakili semua perasaan ini. Bagaimana tidak kecewa ketika saya sudah membentuk kelompok dan ternyata pada akhirnya smulai dari anggota kelompok sampai lokasi tempat KKN dilangsungkan ternyata ditentukan oleh PPM semua. Setelah mengikuti agenda Pembekalan KKN 2016 yang bertempat di gedung Auditorium Harun Nasution, akhirnya kami semua dipertemukan dalam satu kelompok untuk yang pertama kalinya. Pastinya

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 69 setiap orang memiliki perasaan dan pandangan yang bermacam-macam terhadap setiap anggota kelompoknya masing-masing, yang tentunya mereka mulai mengira-ngira bagaimana kira-kira karakteristik mereka semua. Hingga pada akhirnya kita semua mulai membuka percakapan yang pada awalnya masih pada canggung dan kakupun mulai pada terbuka masing-masing untuk mencairkan suasana dan saling mengakrabkan diri dengan orang-orang yang baru kita kenal dan bertatap muka untuk pertama kalinya.

Tidak hanya sampai pada pembekalan saja kisah ini semua akan berlangsung, masih begitu panjang kalau hanya untuk sekedar bercengkrama dengan bait-bait teks yang begitu monoton, karena semua kisah ini akan begitu sangat menarik untuk diceritakan walaupun sekedar hanya untuk diulang-ulang. Selepas pembekalan serta bincang-bincang untuk saling berkenalan dengan nada malu-malu yang khas dari masing-masing anggota kelompok, kami semua pun sepakat untuk setiap minggunya mengadakan rapat terkait renca anggaran serta program yang akan kita jalankan untuk sebulan kedepannya dalam wujud pengabdian kepada masyarakat berupa KKN di desa yang akan kita tempati nantinya.

Sampailah pada agenda pendanaan yang mana banyak opsi muncul mulai dari menjual hal-hal kecil sampai pencarian dana melalui sponshorship. Mungkin bagi kalian yang belum pernah melakukan pencarian dana menggunakan proposal dengan melalui sponsor, saya beritahu kepada anda bahwa ini merupakan hal yang sangat melelahkan dan menyebalkan, terlebih lagi apabila anda melakukannya pada saat bulan puasa yang panas teriknya begitu menyengat kulit, bagaikan belaian bara api yang membumi hanguskan semua hal yang akan dilihatnya, begitulah kata teman saya yang saat itu ditugaskan untuk menyebarkan proposal ke berbagai instansi bersama dengan saya, Riri lah namanya atau sering di panggil si Panda, begitulah sapaan akrab orang-orang kepadanya. Mulai dari sang mentari baru mau menampakkan semburat sinar indahnya dipagi hari yang teduh sampai dengan munculnya kilauan senja di sore hari, bisa dibilang sangat lama waktu yang kami habiskan untuk hanya sekedar menyebar proposal, ya apa boleh buat, karena kita berdua sama-sama tidak tahu jalanan Jakarta yang begitu mempesona siapa saja yang melewatinya ditambah dengan ornamen kemacetannya yang begitu khas secara alami terjadi setiap hari. Seharian penuh waktu kami habiskan berkendara di atas laju roda motor untuk menyebar proposal dengan

70 | Lentera Harapan Kampung Cihirup

harapan besar semoga ada salah satu dari instansi tersebut yang mau berbaik hati untuk menjadi sponshorship sehingga masalahan pendaan dalam KKN nantinya tidak akan menjadi kendala besar dalam kegiatan yang akan kami kerjakan nanti. Namun apalah daya, terkadang ekspektasi tak sesuai dengan realitanya karena ternyata tidak ada satupun proposal kami yang tembus, kecewa sih iya akan tetapi itu tidaklah membuat semangat kami untuk mengabdi menjadi luntur. Selalu ada jalan keluar terhadap semua masalah yang kita alami, karena sebesar apapun masalah yang kita hadapi, masih ada Allah yang lebih besar dari segalanya, seperti itulah kutipan dari film yang berjudul bulan terbelah dilangit Amerika yang menjadi salah satu motivasi untuk tetap bersemangat mengabdi kepada masyarakat walaupun begitu banyak lika-liku yang mengunggu untuk dihadapi dan diselesaikan, karena mundur adalah sebuah penghianatan.

b. Keluarga Kita Nih (KKN) MADANI.

Inilah keluarga baruku, seperti itulah persepsi semua teman-teman mengenai kelompok KKN ini yang dengan kesepakatan bersama akhirnya diberi nama MADANI. Tanpa saya beritahupun kalian pasti sudah menangkap apa makna dari kata tersebut, karena secara tidak langsung MADANI bukanlah kata yang asing lagi terutama bagi para mahasiwa yang selalu berjibaku dengan tumpukan tugas kuliah dan berbagai macam buku seputar dunia Islam dan berbagai macam hal seputar itu. Pastinya MADANI bukanlah hanya sekedar nama bagi kami, karena dibalik nama akan tersirat beribu macam makna, yang pasti MADANI bukanlah sekedar wadah yang mepersatukan kami, lebih dari itu semua bahwa nyatanya KKN MADANI dapat mempersatukan berbagai macam pandangan yang menjadikan kita semua dapat besinergi dan berdialektika untuk membangun serta mengabdi kepada masyarakat sebagai wujud nyata dari Kuliah Kerja Nyata kami.

Canda, tawa, suka, duka, dan kebersamaan yang penuh dengan pembelajaran menjadikan moment selama sebulan ini penuh dengan untaian kisah yang penuh dengan sajak-sajak pembelajaran penuh makna akan arti hidup yang memang benar-benar nyata sebagaimana realita di masyarakat, karena dengan terjun langsung ke masyarakat maka barulah kita dapat merasakan bagaimana kehidupan sebenarnya dari dunia ini, atau istilah yang sering orang pakai ialah “welcome to the real jungle of life”.

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 71 Ciputat, 25 Juli sekitar pukul 9 pagi waktu setempat, kamipun secara resmi dilepas oleh pihak kampus untuk selanjutnya menuju tempat lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) masing-masing, tidak lupa kelompok KKN MADANI pun turut ikut serta dalam agenda pelepasan tersebut yang diadakan di lapang parkir Studen Center (SC) kampus satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diiringi dengan terbangnya ratusan balon ke udara lepas dan sedikit teriknya matahari dengan panas yang lumayan menyengat kulit. Acara pelepasanpun telat usai, para peserta KKN pun mulai berhamburan dan berbondong-bondong meninggalkan tempat prosesi pelepasan berlangsung. Sebelum berangkat ke lokasi tujuan KKN, terlebih dahulu sayapun menyerahkan proposal rencana kegiatan ke ruang PPM di gedung rektorat lantai tiga.

Roda sepeda motorpun mulai melaju di atas aspal yang mulai memanas karena teriknya sinar matahari, menembus keramaian jalanan disiang hari yang penuh dengan lalu lalang para pengendara lain. Sepeda motorpun terus melaju memecah keramaian jalanan hingga sampai pada tempat tujuan KKN kami yaitu Desa Slapajang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang yang secara hitungan waktu cukup jauh dan sangat melelahkan apabila ditempuh dari kampus UIN Jakarta, terutama bagi saya yang tidak biasa mengendarai sepeda motor dengan jarah yang lumayan jauh, tapi lelah bukanlah sebuah masalah yang begitu berarti .

Bermacam latar belakang serta jurusan dan fakultas, mungkin bagi saya itu merupakan salah satu dari beberapa faktor yang menyebabkan begitu banyak dinamika di dalam kelompok kami yang apabila diuraikan satu persatu mungkin membutuhkan beribu-ribu kata untuk dirangkai sehingga membentuk sebuah kisah yang menarik. Beranggotakan 12 orang termasuk saya, dengan berbagai macam karakteristik yang unik, begitulah sedikit gambaran kelompok KKN MADANI ini.

Mulai dari saya sendiri yang bernama Izatus Syafa’at. Saya merupakan mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga dari Fakultas Syariah dan Hukum, mungkin sedikit susah untuk menilai karakter diri sendiri akan tetapi yang jelas teman-teman bilang bahwa saya orangnya santai tapi kata mereka saya tetap komitmen dengan tanggung jawab saya sebagai ketua kelompok ini, kata mereka sih saya termasuk orang yang baik karena tidak suka marah, namun ada yang bilang juga baik hati, lemah lembut, rajin, tidak sombong, dan suka menabung hehehe.

72 | Lentera Harapan Kampung Cihirup

Sekretaris dari kelompok KKN MADANI yaitu Dea Aprillia mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dari Fakultas Adab dan Humaniora, ia merupakan mahasiswi yang paling rajin menulis dalam kelompok kami sehingga wajar kalau kami jadikan sebagai sekretaris kelompok. Walaupun orangnya sedikit bawel sih namun tidak terlalu cerewet kok, karena masih ada lagi anggota kelompok MADANI yang lebih cerewet dari dia yang sering kami juluki sebagai wanita ular yang berbisa atau corongnya MADANI karena paling cerewet dan paling kencang suaranya bagaikan corong Masjid yang akan saya urainya tentangnya di bawah nanti. Kembali ke Dea Aprillia yang bisa dibilang cerewet orangnya dan yang paling menyedihkan bagi saya adalah dia dan juga para anggota komplotannya yang beranggotakan empat orang sering menganiaya saya walaupun itu hanyalah sekedar bercanda dan untuk memeriahkan suasana saja, akan tetapi yang membuat saya senang bahwa untungnya dari ke enam anggota perempuan dari kelompok MADANI hanya mereka ber empat saja yang bikin rusuh, dua orang dari mereka tergolong orang yang pendiam dan rada pemalu sehingga bisa dibayangkan bagaimana nasib saya apabila ke enam orang tersebut tukang rusuh semuanya, mungkin belum selesai kkn saya sudah babak belur dihajar mereka semua.

Selain itu ada Fahmi Alghiffari yang merupakan mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dari Fakultas Adab dan Humaniora juga yaitu sama satu jurusan dengan Dea Aprillia. Dari semua anggota kelompok, dia bisa dikategorikan sebagai orang yang paling rajin serta tepat waktu dalam segala hal dibandingkan dengan teman-teman yang lain. Karena di kelompok MADANI hanya ada dua motor dan dia merupakan salah satu dari kelompok MADANI yang membawa motor maka akhirnya dia kami jadikan sebagai salah satu dari tukang ojek kami yang sering mengantar jemput para anggota kelompok MADANI ke lokasi tempat kita mengabdi mengingat kami tinggalnya tidak tepat di kampung yang kami tinggali akan tetapi masih dalam lingkup satu desa.

Berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang berada di kampus 2 yaitu Riri Magda Batari dari Jurusan Sosiologi. Dia merupakan si tukang belanja kepasar yaitu spesialis belanja kebutuhan kelompok yang hobinya nonton Drama Korea yang ketika malam sedang menonton maka ketawanya bisa meledak sampai satu kampung terdengar. Dialah satu-satunya orang dalam kelompok kami yang punya ketrampilan

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 73 merajut, sehingga hal itu kami jadikan sebagai program kerja kelompok yaitu mengajarkan keterampilan merajut kepada warga setiap hari kamis siang di Kampung Cihirup.

Dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yaitu ada Muhammad Ihsan Fauzi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Ia mempunyai ciri khas dengan logat cadelnya yang sering kita bikin bercandain dengan menyuruhnya untuk mengerok lidahnya dengan sendok dimalam jum’at supaya hilang cadel tersebut. Dialah kameramen kelompok MADANI yaitu bagian dokumentasi, bisa dibilang fotografer yang handal dan jeli sehingga banyak moment-monent menarik yang berhasil ia abadikan dalam jepretan lihai menggunakan kamera yang dia pegang, sehingga begitu banyak gambar dari goresan raut wajah para penduduk Kampung Cihirup serta para anak generasi penerus bangsa sebagai lentera harapan Kampung Cihirup yang begitu variatif dan penuh dengan impian yang ia abadikan dalam bingkai foto karyanya, tak lain di antaranya ialah wajah-wajah berseri penuh pesona khas orang sunda yang penuh dengan sifat lemah lembutnya.

Rafny Hidayani Mokodompit, ia merupakan mahasiswa Jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dari semua anggota kelompok MADANI, ialah anggota yang berasal dari jauh yaitu Manado. Dalam hal memasak ia bisa dikategorikan sebagai perempuan yang kurang pintar memasak dan yang lebih apesnya lagi dia diletakkan dalam satu tim piket dengan saya yang juga sama-sama tidak pandai dalam hal memasak, walhasil akhirnya setiap kali datang jatah piket kelompok kami maka menunya pastilah selalu martabak mie yaitu campuran dari mie instan dan telur yang digoreng menjadi satu, dan itupun gosong karena terlalu lama dalam menggorengnya. akan tetapi Alhamdulillah masih ada satu dari kelompok piket kami yang bisa memasak sehingga tidaklah terlalu sering kami memasak martabak mie, ialah Emin Muhaenin yang nantinya akan saya ceritakan pada bagian bawah ini.

Selain itu, dari Fakultas Sains dan Teknologi juga termasuk dalam daftar fakultas anggota kelompok KKN kami. Emin Muhaemin namanya, ia berasal dari Jurusan Matematika. Dialah salah satu dari kelompok kami yang bisa berbahasa sunda, mengingat dia berasal dari daerah Garut sehingga kami cukup terbantu untuk berkomunikasi dengan warga dengan kemapuannya berbahasa Sunda. Dia juga merupakan anggota dari kelompok piket saya yang satu-satunya bisa dalam hal memasak, sehingga

74 | Lentera Harapan Kampung Cihirup

saya cukup terbantu dalam menjalankan piket. Tidak sedikit pula kosa kata dalam bahasa sunda yang diajarkannya kepada saya sehingga sedikit demi sedikit saya bisa memahami percakapan masyarakat dengan menggunakan bahasa sunda. Selain itu juga dialah partner saya ketika tidur di ruang kosan bagian depan, selain zein juga tentunya yang nantinya akan saya ceritakan di bawah ini.

Satu bantal berdua, begitulah gambaran kebiasaan setiap malam yang sering saya lakukan dengan Habib Fadly Zein mahasiswa Jurusan Jurnalistik dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang apabila mulai larut malam sering sekali bantal yang dia pakai untuk tidur tiba-tiba hilang karena saya tarik dan saya pakai, walaupun pada awalnya kita memakainya berdua akan tetapi apabila dia sudah tidur sering kali saya tarik dan saya pakai sendiri. Ya, kalian bisa bayangkan bagaimana rasanya tidur berdua dengan satu bantal yangmana kepala kita berdua saling berdempetan, sehingga apabila menoleh sedikit saja mungkin akan berujung bibir bertemu dengan bibir, hahaha maklum saja karena kami memang sangatlah kekurangan kasur dan bantal karena dirampas oleh kaum wanita sehingga mau tidak mau para laki-laki harus mengalah dan menerima kenyataan ini dengan tidur memakai perlengkapan seadanya.

Satu lagi mahasiswa yang berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi selain Emin Muhaemin akan tetapi berbeda jurusan yaitu Robiatul Maulidah berasal dari Jurusan Kimia. Mungkin kesan pertama yang saya tangkap dari sosok Robiatul Maulidah adalah pendiam, santun, dan rajin. Dan memang ternyata semua itu benar adanya, begitulah gambaran umum tenang Obi (nama panggilannya sehari-hari). Tidak banyak hal yang dapat saya ceritakan tentang dirinya karena memang orangnya pendiam bahkan ketika dibercandainpun tetap saja diam dan membalasnya hanya dengan lemparan senyuman. Bagaimanapun itu yang jelas Obi orangnya memang rajin dan paling rajin beribadah.

Dari Fakultas Syariah dan Hukum juga terdapat mahasiswa Jurusan Muamalat yang bernama Maulidia Wirdaini. Sering akrab dipanggil Wirda atau si ratu ular berbisa atau juga corongnya MADANI karena biarpun kecil akan tetapi dia memiliki suara yang sangat keras dan lantang, sehingga efek dari suaranyapun dapat membangunkan kita ketika sedang tidur. Biarpun dapat dikategorikan bawel atau semacam banyak bicara namun orangnya juga termasuk yang rajin dan mau berkerja sama dengan anggota kelompok.

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 75 Fakultas Ushuluddin Jurusan Aqidah dan Filsafat yaitu Ainul Husna Heruditya. Sekilas ketika melihat seringnya aktif dan berkomentar di dalam grup media sosial kelompok, mungkin semua orang akan menganggapnya orang yang tergolong cerewet, namun pada kenyataannya ketika bertemu langsung mungkin kalian akan menganggapnya oh ternyata orangnya cukup pendiam atau mungkin tidak banyak bicara.

Dokumen terkait