• Tidak ada hasil yang ditemukan

LENTERA HARAPAN. Kampung Cihirup. Editor Muslih, M.A. Tim Penulis Dea Aprillia Riri Magda Batari Rafny Hidayani M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LENTERA HARAPAN. Kampung Cihirup. Editor Muslih, M.A. Tim Penulis Dea Aprillia Riri Magda Batari Rafny Hidayani M"

Copied!
232
0
0

Teks penuh

(1)

LENTERA HARAPAN

Kampung Cihirup

Editor Muslih, M.A Tim Penulis Dea Aprillia Riri Magda Batari Rafny Hidayani M

(2)
(3)

TIM PENYUSUN Lentera Harapan Kampung Cihirup

Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 di Desa Slapajang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.

©MADANI2016_Kelompok KKN157

ISBN 978-602-6628-78-7

Tim Penyusun

Editor Muslih, M.A

Penyunting Djaka Badranaya, ME

Penulis Dea Aprillia, Riri Magda Batari, Rafny Hidayani M Layout Fahmi Alghiffari

Design Cover Fahmi Alghiffari

Kontributor Izatus Syafa’at, Ainul Husna Heruditya, Emin Muhaemin, Muhammad Ihsan Fauzi, Robiatul Maulidah, Maulidia Wirdaini, Habib Fadly Zein, Zainul Arifin

Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Kelompok KKN MADANI

(4)
(5)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN MADANI Nomor: 157 di Desa Slapajang, Kec. Cisoka, Kab. Tangerang, Provinsi Banten yang berjudul Lentera Harapan

Kampung Cihirup telah diperiksa dan disahkan pada tanggal 8 Mei 2017

Dosen Pembimbing Koord. Program KKN-PpMM

Muslih, MA. Eva Nugraha, M. Ag.

NIP. 1972102 4200312 1 002 NIP. 19710217 199803 1 002

Mengetahui,

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Djaka Badranaya, ME. NIP. 19770530 200701 1 008

(6)

iv | Lentera Harapan Kampung Cihirup

Ketika kehidupan tidak kamu jalani dengan penuh kesungguhan, maka kamu akan menjalaninya dengan penuh kelemahan.

(7)

v

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa

ta’laa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan kegiatan KKN-PpMM yang berjudul Lentera Harapan Kampung Cihirup. Laporan ini disusun setelah penulis menyelesaikan kegiatan KKN-PpMM yang dilaksanakan di Desa Slapajang, Cisoka, Tangerang.

Laporan ini tidak mungkin selesai tanpa adanya pihak-pihak yang memberikan bimbingan dan dukungannya kepada penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendukung kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok MADANI.

2. Bapak Djaka Badranaya,ME, selaku Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku penyunting buku kelompok KKN MADANI, yang dengan tulus dan ikhlas mendukung dalam kelancaran kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok MADANI.

3. Bapak Eva Nugraha, M.Ag, selaku Koordinator Program KKN-PpMM, yang dengan tulus dan ikhlas mendukung dalam kelancaran kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok MADANI.

4. Bapak Muslih, MA, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama pelaksanaan kegiatan KKN-PpMM. 5. Bapak H. Haerudin, selaku Kepala Desa Slapajang yang telah

memberikan arahannya selama 1 bulan selama kami KKN di Desa Slapajang.

6. Bapak Dulkiplik, selaku Ketua RT 003 Kampung Cihirup Desa Slapajang yang telah menjembatani antara mahasiswa peserta KKN-PpMM dengan seluruh masyarakat secara langsung.

7. Bapak Saepullah, S.Pd.I, selaku perwakilan guru SDN Slapajang 04 yang selalu memberikan arahan dan masukan kepada kami semua. 8. Bapak Ujang, selaku tokoh pemuda Kampung Cihirup telah

menjembatani antara mahasiswa peserta KKN-PpMM dengan seluruh pemuda secara langsung.

9. Seluruh perangkat Desa Slapajang yang telah memberikan arahan dan saran-saran kepada penulis selama pelaksanaan kegiatan KKN-PpMM.

(8)

vi | Lentera Harapan Kampung Cihirup

10. Seluruh warga Desa Slapajang, khususnya Kampung Cihirup atas penerimaan dan dukungannya selama kegiatan KKN-PpMM berlangsung.

11. Orang tua yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungan berupa moril dan materil kepada penulis.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Demikianlah laporan ini disusun, penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya untuk menambah ilmu pengetahuan dan untuk penulis pada khususnya. Aamiin.

Jakarta, 12 September 2016

(9)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

TABEL IDENTITAS KELOMPOK ... xiii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... xv

PROLOG (PENGANTAR EDITOR) ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Dasar Pemikiran ... 1

B. Kondisi Umum Desa Slapajang ... 2

C. Permasalahan... 3

D. Kompetensi Anggota Kelompok KKN MADANI 2016 ... 4

E. Fokus dan Prioritas Program ... 5

F. Sasaran dan Target ... 7

G. Pelaksanaan Kegiatan KKN ... 8

H. Pendanaan ... 9

I. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM ... 11

A. Metode Intervensi Sosial ... 11

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 14

BAB III KONDISI DESA SLAPAJANG KECAMATAN CISOKA ...19

A. Sejarah Singkat Desa Slapajang ...19

B. Letak Geografis ... 20

C. Struktur Penduduk ...21

D. Sarana dan Prasarana ... 24

BAB IV DESKRIPSI DAN HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN ... 27

A. Kerangka Pemecahan Masalah ... 27

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat ... 37

C. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil ... 60

BAB V PENUTUP ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Rekomendasi ... 64

(10)

viii | Lentera Harapan Kampung Cihirup

DAFTAR PUSTAKA ... 177 SHORT BIO ... clxxix LAMPIRAN-LAMPIRAN ... clxxxv

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Fokus dan Prioritas ... 6

Tabel 1.2 : Sasaran dan Target ... 7

Tabel 1.3 : Pra KKN 2016... 8

Tabel 1.4 : Pelaksanaan Program di lokasi ... 9

Tabel 1.5 : Pendanaan ... 9

Tabel 1.6 : Donasi ... 9

Tabel 1.7 : Total Dana KKN... 9

Tabel 2.1 : Lima Tahap Problem Solving... 15

Tabel 4.1 : Matriks Swot Bidang Pendidikan ... 28

Tabel 4.2 : Matriks SWOT Bidang Ekonomi ... 31

Tabel 4.3 : Matriks SWOT Bidang Olahraga ... 32

Tabel 4.4 : Matriks SWOT Bidang Pembangunan ... 33

Tabel 4.5 : Matriks SWOT Bidang Sosial dan Kesehatan ... 35

Tabel 4.6 : Hasil Kegiatan Pendampingan Belajar Siswa SDN Slapajang 04... 37

Tabel 4.7 : Hasil Kegiatan Baris Berbaris dan Pramuka SDN Slapajang 04... 39

Tabel 4.8 : Kegiatan Pelatihan Shalawat di SDN Slapajang 04 ... 40

Tabel 4.9 : Kegiatan Pelatihan Shalawat di SDN Slapajang 04 ... 42

Tabel 4.10 : Kegiatan Pengajian Mingguan di Mushalla al-Ikhlas ... 44

Tabel 4.11 : Kegiatan Keterampilan Merajut ... 45

Tabel 4.12 : Kegiatan Lomba 17 Agustus di Kampung Cihirup ... 47

Tabel 4.13 : Hasil Kegiatan Nonton Bareng Film Perjuangan ... 48

Tabel 4.14 : Hasil Kegiatan Kerja Bakti ... 50

Tabel 4.15 : Hasil Mengajar di TPA ... 51

Tabel 4.16 : Hasil Kegiatan Seminar Bahaya Narkotika ... 52

Tabel 4.17 : Hasil Kegiatan Seminar Bahaya Narkotika ... 54

Tabel 4.18 : Hasil Kegiatan Penyediaan Taman Baca ... 55

Tabel 4.19 : Kegiatan Pendidikan dan Kesehatan Gigi ... 57

(12)

x | Lentera Harapan Kampung Cihirup

Jangan jadikan kesalahan sebagai sebuah alasan, karena seharusnya ia menjadi motivasimu untuk terus melangkah ke depan.

(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. : Logo MADANI.………..………..xvii

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Slapajang ... 19

Gambar 3.2. : Peta Desa Slapajang ... 20

Gambar 3.3 : Bentuk geografi Kampung Cihirup ... 22

Gambar 3.4 : Keadaan PendudukMenurut JenisKelamin ... 22

Gambar 3.5 : Keadaan PendudukMenurutAgama ... 22

Gambar 3.6 : Keadaan PendudukMenurutMata Pencaharian ... 23

Gambar 3.7 : Keadaan PendudukMenurutTingkat Pendidikan ... 24

Gambar 3.8 : Mushalla ... 24

Gambar 3.9 : SDN Slapajang 04... 24

Gambar 4.1. : Pendampingan Belajar Bagi Siswa SDN Slapajang 04 ... 39

Gambar 4.2 : Kegiatan Baris Berbaris dan Pramuka SDN Slapajang 04 .. 40

Gambar 4.3 : Kegiatan pengajian mingguan ... 42

Gambar 4.4 : Berfoto dengan ibu-ibu pengajian Mushalla al-Ikhlas ... 43

Gambar 4.5 : Kegiatan Pengajian Mingguan dengan Bapak-bapak ... 45

Gambar 4.6 : Kegiatan Keterampilan Merajut ... 46

Gambar 4.7 : Kegiatan lomba acara 17 Agustus ... 48

Gambar 4.8 : Nonton bareng film perjuangan... 49

Gambar 4.9 : Kegiatan kerja bakti ... 51

Gambar 4.10. : Mengajar TPA di kampung Jati Desa Slapajang ... 52

Gambar 4.11 : Foto bersama setelah acara seminar ... 54

Gambar 4.12 : Mengajarkan materi pelajaran Matematika ... 55

Gambar 4.13 : Antusiasme Siswa pada Taman Baca ... 57

Gambar 4.14 : Kegiatan Penyuluhan Sikat Gigi ... 58

(14)

xii | Lentera Harapan Kampung Cihirup

Kamu tak akan bisa mendapatkan yang kamu inginkan jika kamu terlalu sibuk mengeluhkan apa yang telah dimiliki. Bersyukurlah!

(15)

xiii

TABEL IDENTITAS KELOMPOK

Kode 02/Tangerang/Cisoka/157 Desa Slapajang Kelompok KKN MADANI Dana Rp17.200.000,- J. Mahasiswa 12 Orang: J. Kegiatan 12 Kegiatan: J. Pembangunan Fisik 3 Kegiatan : Pembuatan Tempat Sampah permanen Pengadaan lampu jalan Revitalisasi bangunan

Mushalla

2.1.9

157

(16)

xiv | Lentera Harapan Kampung Cihirup

Jangan jadikan pengabdian sebagai suatu pekerjaan, tapi jadikan pekerjaan sebagai suatu pengabdian.

(17)

xv

RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa Slapajang selama 32 hari. Ada 12 orang mahasiswa yang terlibat di kelompok ini, yang berasal dari 7 fakultas yang berbeda. Kami namai kelompok ini dengan MADANI yang bernomor kelompok 157. Kami dibimbing oleh Bapak Muslih, M.A, beliau adalah Dosen Tafsir Hadis di Fakultas Ushuludin. Tidak kurang dari 13 kegiatan yang kami lakukan di desa tersebut, yang sebagian besar merupakan pelayanan kepada masyarakat dan sebagian kecilnya adalah pemberdayaan. Dengan fokus pada 1 RT, kegiatan-kegiatan yang kami lakukan menghabiskan dana sekitar Rp17.200.000,- Dana tersebut kami dapatkan dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp1.000.000,-, dana penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rp5.000.000,-, dan sumbangan sponsor Rp200.000,-

Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang kami raih, yaitu:

1. Meningkatnya peran masyarakat dalam membangun kampung.

2. Bertambahnya pembangunan fisik atau rehab bangunan, antara lain : tempat pembuangan sampah permanen, pengecetan ulang Masjid, perbaikan tempat wudlu.

3. Mengasah kreatifitas masyarakat melalui kegiatan pelatihan merajut. 4. Menumbuhkan minat baca bagi peserta didik dengan adanya Taman

Baca.

Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain:

1. Minimnya dana yang terkumpul untuk memaksimalkan rencana kegiatan yang telah disusun.

Namun, sekalipun demikian, kami pada akhirnya bisa merampungkan sebagian besar rencana kegiatan yang telah disusun.

(18)

xvi | Lentera Harapan Kampung Cihirup

Yang membedakan pemenang dengan pecundang adalah bagaimana seseorang bereaksi terhadap setiap perubahan takdirnya.

(19)

xvii

PROLOG (PENGANTAR EDITOR)

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah rabbil alamin, pengabdian pada masyarakat sebagai salah

satu bagian tridharma perguruan tinggi telah dilaksanakan bersama mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dimaksud terintegral dengan program kegiatan KKN MADANI tahun 2016, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pembuatan laporan kegiatan.

Kelompok dengan nomor urut 157 yang bernamakan KKN MADANI (Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa UIN Jakarta dalam membangun negeri) ini berjumlah 12 (dua belas) orang dari beberapa lintas fakultas, yakni: FSH, FAH, FUF, FIDKOM, FST, FEB, dan FISIP. Mengenai implementasi dari kegiatan, kelompok ini selain melakukan pemberdayaan dan penyuluhan, juga lebih menekankan pada urgensi pendidikan bagi anak-anak di Kampung Cihirup, yang mana memberikan motivasi agar terus menggapai cita-cita serta meraih impian untuk masa depan serta memberikan semangat pada anak-anak agar tidak putus sekolah, sehingga merekalah cikal bakal harapan Kampung Cihirup untuk mengembangkan dan memajukan Kampung Cihirup. Oleh karena itu, buku laporan ini sangatlah tepat apabila diberi judul, “LENTERA HARAPAN KAMPUNG CIHIRUP”.

Gambar di samping merupakan logo dari Kelompok KKN MADANI, kami memilih logo tersebut karena

terdapatnya filosofi yang ada pada logo tersebut. Logo KKN MADANI memiliki dua unsur di dalamnya, yakni: unsur gambar dan unsur warna. Setiap unsur tersebut memiliki makna bagi kelompok KKN MADANI. Berikut ini penjelasan lebih lanjut makna dari masing-masing unsur:

1. Unsur Gambar

Logo KKN MADANI terdiri dari segitiga dalam bentuk rajutan dan batubata dengan kombinasi tulisan MADANI KKN UIN Syarif Hidayatullah. Rajutan dalam bentuk segitiga memiliki arti bahwa KKN MADANI memiliki semangat untuk mengumpulkan dan mempersatukan berbagai macam perbedaan sehingga menjadi satu kesatuan dalam

(20)

xviii | Lentera Harapan Kampung Cihirup

mencapai tujuan bersama untuk mencapai puncak yang penuh dengan nilai kebijaksanaan sehingga dilambangkan dengan rajutan dalam bentuk segitiganya yang memiliki ujung semakin runcing dan menyatu. Batubata dengan kombinasi tulisan MADANI KKN UIN Syarif Hidayatullah merupakan wujud dari integrasi dan kerjasama yang dilambangkan dengan batubata yang mulanya tercerai berai menjadi kesatuan yang utuh dan saling kerjasama dalam menopang satu sama lain hingga menjadi sebuah dinding yang kokoh dan kuat. Tulisan MADANI KKN UIN Syarif Hidayatullah mengindikasikan nama kelompok KKN serta Universitas, sehingga kemanapun kita pergi serta melangkah akan selalu mengingatkan untuk menjaga dan mengharumkan nama baik almamater.

2. Unsur Warna

Warna dalam logo kelompok KKN MADANI terdiri dari warna biru, hitam, putih, dan abu-abu. Sehingga warna tersebut nampak terlihat teduh dan tidak mencolok dipandang. Warna biru melambangkan kesetiaan, ketenangan, dan bisa diandalkan, yaitu dalam melaksanakan kegiatan KKN selalu dalam keadaan yang tenang, setia dan dapat diandalkan. Warna hitam pada background melambangkan sifat elegan yang ada pada kelompok ini. Warna putih pada tulisan MADANI dan almamater melambangkan akan keikhlasan dan kesucian hati dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat. Serta warna abu-abu melambangkan keakraban antar anggota kelompok dan masyarakat sehingga terjalin silaturahmi yang baik antara kelompok KKN dan semua lapisan elemen masyarakat.

Masyarakat Madani (dalam bahasa Inggris: civil society) dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Kata Madani sendiri berasal dari bahasa Inggris yang artinya civil atau civilized (beradab). Istilah masyarakat Madani adalah terjemahan dari civil atau civilized society, yang berarti masyarakat yang berperadaban. Sehingga masyarakat Madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat. Inisiatif dari individu dan masyarakat akan berupa pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu.

Selain itu, masyarakat Madani adalah kelembagaan sosial yang akan melindungi warga negara dari perwujudan kekuasaan negara yang

(21)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | xix berlebihan. Bahkan masyarakat Madani tiang utama kehidupan politik yang demokratis. Sehingga dari situlah nama kelompok KKN MADANI ini terbentuk agar dapat mempersatukan dan terjalin integrasi sosial yang didasarkan pada suatu pedoman hidup, menghindarkan diri dari konflik dan permusuhan yang menyebabkan perpecahan dan hidup dalam suatu persaudaraan.

Beberapa hal yang tertuang dalam tulisan ini merupakan laporan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN MADANI tahun 2016. Kegiatan ini terlebih dahulu melalui survei lapangan serta meminta masukan dari berbagai pihak terkait, pejabat dan tokoh masyarakat setempat. Dari hasil pantauan di lapangan, para mahasiswa KKN MADANI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah berhasil memberikan yang terbaik, tepat sasaran dan sangat dibutuhkan masyarakat setempat. Sehingga, semua kegiatan sesuai dengan apa yang diprogramkan sebelumnya.

Berdasarkan program-program dan kegiatan yang dilakukan di Desa Slapajang adalah sebagai berikut:

a. Bidang Pendidikan

- Kegiatan Mengajar di SDN Slapajang 04 - Pengadaan buku bacaan perpustakaan

- Renovasi rak perpustakaan SDN Slapajang 04 - Mengadakan bimbingan belajar atau les - Pelatihan upacara bendera serta kepramukaan - Mini praktikum kimia

- Pelatihan keterampilan merajut b. Bidang Kesehatan

- Penyuluhan sikat gigi - Pengadaan bak sampah

- Membantu kegiatan posyandu

- Seminar bahaya penyalahgunaan narkotika c. Bidang Agama

- Ikut kegiatan Majelis Ta’lim - Mengajar mengaji

- Renovasi Mushalla - Pengadaan kran wudlu

(22)

xx | Lentera Harapan Kampung Cihirup d. Bidang Sosial

- Pengadaan lampu penerangan jalan - Pemutaran film sejarah kemerdekaan - Mengadakan lomba 17 Agustus

- Berpastisipasi dalam Perayaan HUT RI Desa Slapajang - Penutupan di Kampung Cihirup

Kondisi keberlanjutan untuk bidang Pendidikan, yaitu perawatan bagi perpustakaan dan juga buku-buku yang sudah disumbangkan ke sekolah. Sekolah melanjutkan untuk merawat perpustakaan dan menyiapkan petugas perpustakaan dari guru sekolah.

Kondisi keberlanjutan untuk bidang Kesehatan, yaitu keberlanjutan pengadaan bak sampah. Kelompok KKN sudah berhasil membuat bak sampah dan akan diteruskan keberlanjutannya oleh masyarakat setempat. Setelah sebelumnya kelompok KKN juga sudah membantu warga mengadakan gotong royong bersih-bersih kampung.

Kondisi keberlanjutan untuk bidang Agama, yaitu renovasi bangunan mushalla serta pengadaan kran wudlu dan tutup keranda mayat. Kelompok KKN sudah berdiskusi dan menyerahkan keberlanjutannya kepada pengurus mushalla setempat.

Kondisi keberlanjutan untuk bidang Sosial, yaitu pengadaan lampu penerangan jalan. Kelompok KKN sudah berdiskusi dengan masyarakat mengenai perawatan fasilitas umum ini.

Demikian, sekilas gambaran kegiatan dan kondisi keberlanjutan untuk kegiatan KKN-PpMM yang dilaksanakan bersama mahasiswa KKN MADANI tahun 2016, di Kampung Cihirup, Kelurahan Slapajang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. Semoga pengalaman yang diperoleh selama KKN dapat terus dikembangkan dan diaplikasikan dalam skala yang lebih luas dan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan bermasyarakat khususnya masyarakat Kampung Cihirup.

Penyusunan di dalam buku ini terdiri dari tujuh bagian yang mana masing-masing bagian akan dipaparkan sebagaimana berikut, yaitu:

Bagian 1 adalah Prolog yang berisi tentang penjelasan umum KKN, kelompok KKN yang melaksanakan pengabdian di Desa Slapajang, dan tema yang diusung, serta sistematika penyusunan laporan.

Bagian 2 adalah Bab I, berupa pendahuluan. Isi dari bab ini adalah dasar pemikiran, kondisi umum Desa Slapajang, permasalahan yang ada,

(23)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | xxi kompetensi anggota KKN Madani, fokus atau prioritas program kami, sasaran dan target, waktu pelaksanaan kegiatan, dan pendanaan.

Bagian 3 adalah Bab II yang berisi penjelasan mengenai metode intervensi yang digunakan oleh kelompok KKN pada saat melakukan pengabdian.

Bagian 4 adalah Bab III yang berupa penjelasan rinci mengenai kondisi Desa Slapajang, baik dari sisi geografis, kependudukan, ekonomi, maupun sarana dan prasarana yang ada.

Bagian 5 adalah Bab IV, berisi penjelasan ini dari hasil kegiatan KKN kelompok MADANI. Diawali dengan kerangka pemecahan masalah, kemudian deskripsi hasil program kerja, dan diakhiri dengan penjelasan sejumlah faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan program kerja.

Bagian 6 adalah Bab V, yakni kesimpulan serta rekomendasi kepada pihak-pihak tertentu.

Bagian 7 adalah Epilog. Dalam bab ini terdapat kesan dan pesan yang diterima KKN kelompok MADANI dari tokoh yang ada di Desa Slapajang. Dalam bab ini juga terdapat kesan-pesan serta biodata anggota KKN kelompok MADANI.

Terakhir besar harapan kami semoga laporan pengabdian ini bermanfaat bagi pengembangan Desa Slapajang kedepannya dan masukan bagi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk itu semua kami mengucapkan terima kasih kepada PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas supporting dana dan kesempatan yang diberikan untuk mahasiswa kelompok KKN MADANI karena tanpa mereka pengabdian ini tidak akan terlaksana.

Wassalamualaikum Wr. Wb. Ciputat, 04 November 2016 Pembimbing KKN-PpMM MADANI 2016

Muslih, M. Ag NIP. 197210242003121002

(24)

xxii | Lentera Harapan Kampung Cihirup

Syukurilah kesulitan. Karena terkadang kesulitan mengantar kita pada hasil yang lebih baik dari apa yang kita bayangkan.

(25)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran

Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk mengimplementasikan hasil studi yang telah ditempuh selama berada dibangku kuliah. Program KKN MADANI 2016 mengangkat Tema “Menumbuhkan Kreatifitas Masyarakat dengan Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat”, dalam hal ini mahasiswa sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki intelektual tinggi tentu diharapkan mampu berperan aktif dalam lingkungan masyarakat. Sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa terhadap problematika yang kini dihadapi oleh masyarakat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mewajibkan mahasiswanya untuk melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengabdi pada masyarakat. Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa harus mampu mewujudkan peran intelektual ke dalam lingkungan masyarakat.

Daerah sasaran target kelompok KKN MADANI adalah Desa Slapajang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten. Desa Slapajang, merupakan sebuah desa di Tangerang yang masih jauh dari kata maju. Dikatakan demikian, karena Desa Slapajang belum seluruhnya dijamah untuk diperbaiki oleh aparat desa dan pemerintah yang bersangkutan. Masih banyak wilayah di Desa Slapajang yang masih harus diperbaiki agar dapat membuat desa ini maju. Wilayah desa tersebut yang menjadi sasaran utama mahasiswa KKN untuk melakukan pengabdian selama satu bulan untuk melaksanakan program penyuluhan dan pemberdayaan.

Tujuan dari program kami secara keseluruhan adalah untuk membuka wawasan masyarakat akan pentingnya pengembangan diri, untuk itu kami memberikan wadah untuk masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam menggali dan mengembangkan minat dan potensi diri yang dimiliki secara maksimal dengan rangkaian program yang sudah kami rancang selama satu bulan. Berbekal observasi yang telah kami lakukan sebelumnya juga keseriusan kami untuk menjalankan rangkaian program yang telah kami persiapkan dengan matang, kami harap program ini dapat berjalan dengan baik, efektif dan sesuai harapan.

(26)

2 | Lentera Harapan Kampung Cihirup

Dalam proses interaksi ini, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh pihak mahasiswa terhadap masyarakat, yaitu:

1. Menelaah karakteristik dan potensi dasar yang dimiliki masyarakat sekitar.

2. Membangun hubungan sosial yang solid serta interaksi sosial yang lebih intens terhadap masyarakat.

3. Mensosialisasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki guna mengaplikasikannya langsung kepada masyarakat.

4. Ikut berpartisipasi dalam mengembangkan sistem pendidikan dan pengembangan sumber daya alam yang ada dilingkungan masyarakat. 5. Memberikan wawasan baru terkait perkembangan dunia modern saat

ini, baik dari segi pendidikan, sosial, ekonomi dan juga terkait pengembangan sumber daya manusia.

Berkenaan dengan hal tersebut, maka perlu adanya pengaplikasian akan salah satu poin Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Hal ini berkaitan erat dengan misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: “Memberikan Kontribusi Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat”. Oleh karena itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan mahasiswa mampu menjawab permasalahan yang ada di masyarakat. KKN merupakan kegiatan intrakurikuler mahasiswa dalam bentuk pengabdian ke masyarakat secara interdisipliner dan lintas sektoral dengan maksud mengembangkan kepekaan rasa dan jiwa sosial mahasiswa. Melalui program KKN kami selaku mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berusaha menggali dan mengembangkan potensi masyarakat melalui aspek kegiatan pendidikan, keagamaan, kesenian/keterampilan dan sosial, baik yang bersifat formal maupun non formal.

B. Kondisi Umum Desa Slapajang

Desa Slapajang terletak di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, yang terdiri dari 6 Rukun Warga dan 26 Rukun Tetangga. Tingkat pendidikan rata-rata penduduk Desa Slapajang adalah tingkat Sekolah Menengah Atas. Masyarakat mayoritas beragama Islam.

Desa Slapajang telah memiliki sarana pendidikan intelektual dan moral meski kondisinya belum cukup memadai. Jumlah sekolah formal memfasilitasi semua jenjang pendidikan, dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga tingkat agama yang mendukung pembinaan religi masyarakat Slapajang. Kegiatan keagamaan rutin dilaksanakan baik oleh

(27)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 3 Majelis Ta’lim maupun Taman Pendidikan al-Qur’an untuk memenuhi pendidikan akhlak yang mendukung pendidikan intelegensia.

Ketika tiba di Desa Slapajang, kondisi yang akan tergambarkan kurang lebih sama dengan wilayah pinggiran Jakarta, seperti bentuk rumah, keadaan jalan raya, dan mulai bermunculan tempat usaha warga yang berjejeran sepanjang jalan raya desa ini. Budaya ngeliwet masyarakat setempat, ketika ada acara, rapat, ataupun sekedar kumpul-kumpul bersama merupakan hal yang sering sekali ditemukan di desa ini.

Jarak antara desa ini dengan pusat pemerintahan, seperi kantor Kecamatan tidak terlalu jauh, yakni sekitar 2,5 KM, sedangkan jarak antara desa dengan Ibu kota Kabupaten sekitar 12 KM.

C. Permasalahan

Berdasarakan data kondisi umum tempat KKN di atas dan hasil survei kami di Desa Slapajang, kami menyimpulkan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang ada di Desa Slapajang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yaitu:

1. Bidang Pendidikan

Permasalahan dibidang ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan, minimnya infrastruktur penunjang untuk mengembangkan potensi masyarakat, serta rendahnya tingkat wawasan masyarakat terhadap kondisi masa kini. Dan kurangnya tenaga pengajar bagi sekolah-sekolah seperti PAUD, TPQ, SD, dan SMP.

2. Bidang Sosial dan Ekonomi

Masyarakat pedesaan pada umumnya cenderung kurang peka dengan pembaharuan sosial dan ekonomi yang semakin berkembang, hal serupa terlihat pada kondisi masyarakat Desa Slapajang. Pemahaman akan perkembangan sosial dan ekonomi untuk dapat menumbuhkembangkan potensi dan meminimalisir dampak negatif yang seiringan muncul dengan perkembangan ini perlu diketahui masyarakat pedesaan sehingga pengetahuan masyarakat di desa dapat tumbuh dan berkembang.

3. Bidang Lingkungan

Permasalahan ini berkaitan dengan kondisi penduduk desa yang masih kurang sadar dengan kebersihan lingkungan sekitar. Belum adanya prasarana dan sarana kebersihan seperti tong sampah umum dan bak pembuangan sampah menjadi penyebab utama masyarakat membuang

(28)

4 | Lentera Harapan Kampung Cihirup

sampah disembarang tempat, kondisi ini terlihat dengan banyaknya tumpukan sampah di pinggir jalan yang berserakan.

D. Kompetensi Anggota Kelompok KKN MADANI 2016

Setiap anggota dalam kelompok KKN MADANI memiliki berbagai kompetensi baik berupa kompetensi keilmuan (akademik) maupun kompetensi keterampilan (non-akademik). Berikut di bawah ini merupakan Short Biografi dari setiap anggota kelompok KKN Desa Slapajang, yakni :

Izatus Syafa’at adalah mahasiswa Jurusan Ahwal Syakhsiyyah (Hukum Keluarga) di Fakultas Syariah dan Hukum. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang hukum keluarga. Selain itu juga ia berkompeten pada keterampilan mengajar dan mengaji. Posisi ia saat ini adalah Ketua Kelompok.

Dea Aprillia adalah mahasiswi Jurusan Ilmu Perpustakaan di Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang pengelolaan perpustakaan, mengoperasikan MS. Office dengan baik serta kemampuan berbahasa asing. Selain itu juga ia berkompeten pada keterampilan menari, mengajar, serta hand-crafting. Posisi ia saat ini adalah Sekretaris.

Maulidia Wirdaini adalah mahasiswi Jurusan Muamalat di Fakultas Syariah dan Hukum. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang pengembangan ekonomi kreatif. Selain itu juga ia berkompeten pada keterampilan mengajar. Posisi ia saat ini adalah Bendahara.

Rafny Hidayani Mokodompit adalah mahasiswi Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang pembuatan laporan keuangan, pengisian e-SPT, kemampuan berbahasa asing, serta mengoperasikan MS.office dengan baik. Selain itu juga ia berkompeten pada keterampilan hand-crafting, menggunakan corel draw, serta kemampuan retorika. Posisi ia saat ini adalah anggota Divisi Acara.

Zainul Arifin adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang dasar ilmu-ilmu politik dan kebijakan publik. Selain itu juga ia berkompeten pada keterampilan dapat membaca al-Qur’an dengan baik. Posisi ia saat ini adalah anggota Divisi Acara.

Riri Magda Batari adalah mahasiswi Jurusan Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang

(29)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 5 penguasaan teori-teori sosiologi, menguasai ilmu dasar statistik sosial (manual dan aplikasi spss). Selain itu juga ia berkompeten pada keterampilan

hand-crafting serta mengajar. Posisi ia saat ini adalah anggota Divisi Humas.

Muhammad Ihsan Fauzi adalah mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang multimedia, photography, dan video-shooting. Selain itu juga ia berkompeten pada keterampilan photography dan desain. Posisi ia saat ini adalah anggota Divisi Publikasi dan Dokumentasi.

Habib Fadly Zein adalah mahasiswa Jurusan Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang multimedia, photography dan video-shooting. Selain itu juga ia berkompeten pada keterampilan mengajar. Posisi ia saat ini adalah anggota Divisi Publikasi dan Dokumentasi.

Fahmi Alghiffari adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan di Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang pengelolaan perpustakaan. Selain itu juga ia berkompeten pada keterampilan olahraga. Posisi ia saat ini adalah anggota Divisi Perlengkapan.

Emin Muhaemin adalah mahasiswa Jurusan Matematika di Fakultas Sains dan Teknologi. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang matematika. Selain itu juga ia berkompeten pada keterampilan mengajar. Posisi ia saat ini adalah anggota Divisi Perlengkapan.

Ainul Husna Heruditya adalah mahasiswi Jurusan Aqidah Filsafat di Fakultas Ushuluddin. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang penguasaan ilmu kalam, tasawuf dan filsafat Islam. Selain itu juga ia berkompeten pada keterampilan menulis, memasak serta menggambar. Posisi ia saat ini adalah anggota Divisi Konsumsi.

Robiatul Maulidah adalah mahasiswi Jurusan Kimia di Fakultas Sains dan Teknologi. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang pembuatan jurnal dan penguasaan materi bidang kimia. Selain itu juga ia berkompeten pada keterampilan mengajar dan mengaji. Posisi ia saat ini adalah anggota Divisi Konsumsi.

E. Fokus dan Prioritas Program

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah kami paparkan sebelumnya, maka untuk menyelesaikan hal tersebut kelompok KKN 157 memfokuskan program pada bidang pendidikan, sosial dan ekonomi, serta lingkungan dengan penjabaran sebagai berikut:

(30)

6 | Lentera Harapan Kampung Cihirup

Tabel 1.1 : Fokus dan Prioritas

Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan

Bidang Pendidikan Cihirup Pintar

 Kegiatan Belajar- Mengajar di SDN Slapajang 04

 Bimbingan Belajar dalam bentuk les tambahan kepada siswa sisiwi kelas 5 dan 6 SDN Slapajang 04

 Kegiatan Mini Praktikum Kimia di SDN Slapajang 04

 Pendirian Taman Baca di SDN Slapajang 04

 Pengajaran TPA bagi anak-anak Kampung Cihirup

Pelatihan Shalawat bagi siswa SDN Slapajang 04

 Pemutaran Film Sejarah bagi warga Kampung Cihirup

Bidang Ekonomi Budidaya Cihirup

 Pelatihan kerajinan tangan merajut untuk ibu-ibu dan remaja warga Kampung Cihirup

Bidang Sosial Peduli Kampung Cihirup  Seminar Bahaya Narkoba

 Pengajian Mingguan dengan warga Kampung Cihirup

 Kampanye sikat gigi untuk para siswa SDN Slapajang 04

 Perayaan HUT Kemerdekaan RI di Kampung Cihirup

(31)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 7 Bidang Pembangunan Sarana Prasarana Cihirup

Revitalisasi Bangunan Mushalla

 Pembuatan tempat sampah permanen

 Penerangan jalan Kampung Cihirup

F. Sasaran dan Target

Tabel 1.2 : Sasaran dan Target

NO Kegiatan Target Sasaran

1, Kegiatan Belajar Mengajar di SDN Slapajang 04 Siswa siswi SDN Slapajang 04

Siswa siswi kelas 1-6 SDN Slapajang 04 2. Bimbingan Belajar Bersama Siswa-siswi SDN Slapajang 04

Siswa-siswi kelas 5 dan kelas 6 SDN Slapajang 04 3. Kegiatan Mini praktikum Siswa-siswi SDN Slapajang 04

Siswa siswi kelas 4-6 SDN Slapajang 04 4. Pendirian Taman Baca SDN Slapajang

04

Siswa-siswi, tenaga pengajar, dan masyarakat sekitar SDN

Slapajang 04 5. Pengajaran TPA Anak-anak

Kampung Cihirup

Anak-anak Kampung Cihirup usia Sekolah

Dasar dan SMP 6. Pelatihan Shalawat Siswa SDN

Slapajang 04 Siswa kelas 4-6 SDN Slapajang 04 7. Pemutaran Film Sejarah Warga Kampung Cihirup Warga Kampung Cihirup 8. Pelatihan Kerajinan Tangan Merajut Warga Kampung Cihirup, Desa Slapajang

Ibu Rumah Tangga dan remaja Kampung

(32)

8 | Lentera Harapan Kampung Cihirup 9. Seminar Bahaya Narkoba Warga Kampung Cihirup, Desa Slapajang

Remaja dan para orang tua warga Kampung

Cihirup 10. Kampanye Sikat Gigi Siswa-siswi

SDN Slapajang 04

Siswa-siswi kelas 1 dan kelas 2 SDN Slapajang

04 11. Pengajian mingguan Warga

Kampung Cihirup, Desa

Slapajang

Anggota Majelis Ta’lim Ibu-ibu dan Bapak-bapak warga Kampung Cihirup

12. Perayaan HUT Kemerdekaan RI

Masyarakat Desa Slapajang

Warga sekitar turut serta memperingati dan

memerihakan HUT Kemerdakaan RI 13. Revitalisasi Bangunan Mushalla Mushalla Kampung Cihirup Perbaikan fasilitas Mushalla

14. Penerangan Jalan Warga Kampung Cihirup Keamanan dan kenyamanan warga Kampung Cihirup 15. Pembuatan Tempat Sampah Permanen Wilayah Desa Slapajang yang belum memiliki tempat sampah permanen Warga Kampung Cihirup memiliki tempat sampah permanen yang efektif. 16. Kerja Bakti Bersama Warga

Kampung Cihirup Masyarakat Desa Slapajang G. Pelaksanaan Kegiatan KKN 1. Pra KKN PpM 2016 Tabel 1.3 : Pra KKN 2016

No. Uraian Kegiatan Waktu

1 Pembentukan Kelompok April 2016

(33)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 9

3 Pembekalan April 2016

4 Survei Mei-Juli 2016

5 Pelepasan 25 Juli 2016

Tabel 1.4 : Pelaksanaan Program di lokasi

No. Uraian Kegiatan Waktu

1 Pembukaan di Lokasi KKN 28 Juli 2016 2 Pengenalan Lokasi dan Masyarakat 25-27 Juli 2016

3 Implementasi Program 29 Juli-25 Agustus 2016

4 Penutupan 25 Agustus 2016

5 Kunjungan Dosen Pembimbing 30 Juli 2016 17 Agustus 2016 22 Agustus 2016

H. Pendanaan

Tabel Pendanaan

Tabel 1.5 : Pendanaan

No Uraian Asal Dana Jumlah

1 Kontribusi mahasiswa anggota kelompok, @ Rp1.000.000,- x 12

Rp12.000.000,-

2 Dana Penyertaan Program

Pengabdian Masyarakat oleh Dosen (PpMD 2016)

Rp5.000.000,-

3 Sumbangan Dompet Dhuafa Rp200.000,-

Tabel 1.6 : Donasi

No Uraian Asal Dana Jumlah

1 Pusat Sumber Belajar Dompet Dhuafa 66 pcs buku bacaan Tabel 1.7 : Total Dana KKN

No Uraian Asal Dana Jumlah

1 Total Dana KKN Rp17.200.000,-

(34)

10 | Lentera Harapan Kampung Cihirup I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari tujuh bagian, yakni, Bagian Pertama, Prolog, yang berisi tentang situasi dan kondisi Desa Slapajang, profil anggota KKN MADANI 2016 serta rencana program kerja. Bagian kedua sampai dengan bagian ketujuh adalah isi buku, yang terdiri dari lima bab, dengan perincian sebagai berikut: Bab I, menjelaskan secara umum dasar pemikiran, kondisi umum Desa Slapajang, permasalahan, kompetensi anggota kelompok KKN, fokus dan prioritas program, sasaran dan target, jadwal pelaksanaan kegiatan, serta pendanaan.

Selanjutnya, Bab II, bab ini berisi metode pelaksanaan program yang menjelaskan mengenai metode intervensi sosial dan pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat. Sistematika penulisan selanjutnya adalah Bab III, Bab ini berisi kondisi Desa Slapajang Kecamatan Cisoka yang memaparkan sejarah singkat Desa Slapajang, letak geografis, struktur penduduk, serta sarana dan prasarana. Kemudian Bab IV, bab ini berisi deskripsi hasil pelayanan dan pemberdayaan di Desa Slapajang yang menjelaskan mengenai kerangka pemecahan masalah, bentuk dan hasil kegiatan pelayanan pada masyarakat, bentuk dan hasil kegiatan pemberdayaan pada masyarakat, serta faktor-faktor pencapaian hasil. Dan Bab V, bab ini berisi penutup yang menjelaskan kesimpulan dan rekomendasi. Bagian Akhir dari penyusunan buku ini adalah Epilog, berisi tentang kesan dan pesan masyarakat Desa Slapajang atas pelaksanaan KKN-PPM dan penggalan kisah inspiratif anggota KKN MADANI di Desa Slapajang.

(35)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 11 BAB II

METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Intervensi Sosial

Metode intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki fungsi sosial dari kelompok sasaran perubahan dalam hal ini, individu, keluarga, kelompok dan suatu lembaga atau institusi.1

Intervensi sosial juga dapat dikatakan sebagai perubahan yang terencana yang dilakukan oleh pelaku perubahan (agent of change) yang dalam hal ini adalah kami mahasiswa KKN MADANI terhadap berbagai sasaran perubahan (target of change) yang terdiri dari individu, keluarga, dan kelompok kecil (mikro level), komunitas dan organisasi (mezzo level) di daerah Kampung Cihirup.2

Adapun tujuan dari metode intervensi sosial adalah memperbaiki fungsi sosial seseorang baik itu individu, kelompok maupun masyarakat Kampung Cihirup yang merupakan sasaran perubahan. Ketika fungsi sosial seseorang berfungsi dengan baik, diasumsikan bahwa mereka bisa lebih mudah mencapai kesejahteraan. Kondisi sejahtera bisa terwujud apabila jarak antara harapan dan kenyataan tidak terlalu lebar. Melalui intervensi sosial, hambatan sosial yang dihadapi kelompok sasaran perubahan akan diatasi. Dengan kata lain, intervensi sosial berupaya memperkecil jarak antara harapan lingkungan dengan kondisi kenyataan masyarakat yang menjadi sasaran perubahan.

Pemberdayaan merupakan upaya untuk membantu masyarakat agar dapat menolong diri mereka sendiri atau upaya untuk memimpin masyarakat agar belajar memimpin diri mereka sendiri, sehingga masyarakat tersebut dapat memecahkan masalahnya sendiri sesuai dengan kemampuan sumber daya lokal yang ada dalam masyarakat tersebut. Yang artinya bahwa pemberdayaan merupakan suatu jalan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka, baik itu individu ataupun komunitas dalam kehidupan sekarang dan yang akan datang.

1 Miftachul Huda, Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009), h. 40.

2 Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya

(36)

12 | Lentera Harapan Kampung Cihirup

Ada sebuah batasan dalam pemberdayaan yakni sumber, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menentukan masa depan dan sebagai upaya partisipasi dalam komunitas.

Dalam pelaksanaannya masyarakat sosial di lapangan, intervensi dapat dibagi menjadi tiga level yaitu intervensi mikro, intervensi mezzo, dan intervensi makro.3 Namun yang akan dibahas hanya intervensi mikro

dan intervensi mezzo dikarenakan sasaran target kita kelompok atau masyarakat bukan dalam cakupan global (makro). Intervensi mikro dalam hal ini keahlian masyarakat sosial adalah untuk mengatasi masalah yang dihadapi keluarga dan kelompok kecil. Metode utama yang biasa diterapkan oleh masyarakat sosial dalam setting mezzo ini adalah terapi keluarga atau kelompok kecil yang di dalamnya melibatkan berbagai teknik penyembuhan seperti socialization group, self help group, recreatif group.4

Selanjutkan intervensi mezzo, keahlian masyarakat sosial untuk mengatasi masalah yang dihadapi komunitas, organisasi, dan lingkungannya (sistem sosialnya), seperti kemiskinan, ketelantaran, ketidakadilan sosial, dan eksploitasi sosial.

Dari beberapa pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa sosialisasi pendidikan, pengetahuan akan pentingnya kebersihan dan pemberdayaan masyarakat merupakan suatu jalan/usaha dalam membentuk masyarakat yang mandiri untuk memenuhi kebutuhannya, baik itu berupa kebutuhan kelompok atau individu. Dan sebagai catatan kegiatan pemberdayaan ini dapat terlaksana dengan adanya bantuan dari pihak pemberdaya ataupun keinginan masyarakat itu sendiri dalam melakukan suatu perubahan.

Maslow, dalam teori Hierarchy of Needs, mengatakan bahwa kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan biologis, mencakup di dalamnya kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Jika kebutuhan mendasar ini belum terpenuhi, maka perhatian kita akan tingkat kebutuhan yang selanjutnya tidak akan muncul. Kondisi perekonomian sebagian besar masyarakat Kampung Cihirup, yang

3Edi Suharto, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri (Corporete Social Responsibility),

(Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), h. 4.

4Louise C.Jhonson, Praktek Pekerja Sosial (Suatu Pendekatan Generalist), terj. Tim

(37)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 13 cenderung berada di kelas ekonomi menengah ke bawah, menyebabkan prioritas utama dalam kehidupan sehari-hari mereka adalah untuk memenuhi kebutuhan primer dan belum kepada hal-hal lain seperti kesehatan, kebersihan, pendidikan, dan keahlian (pemberdayaan). Sebagian besar warga Kampung Cihirup masih memiliki kebiasaan membuang sampah di sekitar tempat tinggalnya tanpa langsung membakarnya. Hal ini menimbulkan Iingkungan sekitar tempat tinggal yang tidak sehat dan higienis. Penyebab lain yang cukup signifikan adalah rendahnya pengetahuan, kesadaran, dan pemahaman mereka tentang arti kesehatan dan kebersihan.

Sasaran utama dari program intervensi sosial ini adalah bapak dan ibu RT dan tokoh pemuda sekitar terkait kesehatan dan kebersihan lingkungan, kemudian ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri terkait masalah pemberdayaan serta para staff pengajar terkait peningkatan kualitas pendidikan. Usaha pemberdayaan masyarakat desa berarti adanya proses keterlibatan dan partisipasi aktif seluruh warga Kampung Cihirup dengan kemauan mengubah pemahaman tentang arti kesehatan dan kebersihan, mau belajar dari pengalaman yang Iebih maju dan positif, mau membentuk suatu organisasi masyarakat pengelola kebersihan lingkungan dan terlibat di dalamnya serta mau mengubah perilaku buang sampah di tempat sampah permanen dan membakarnya agar tidak menjadi sumber penyakit. Sebelum intervensi diberikan, telah dilakukan

baseline study untuk mengetahui pemahaman masyarakat akan kebersihan

dan kesehatan diri dan lingkungan, kebiasaan masyarakat sehubungan dengan perilaku mereka dalam menjaga kebersihan dan kesehatan badan dan lingkungannya, kondisi politik, ekonomi, dan sosial masyarakat, kondisi kebersihan di Kampung Cihirup, penerimaan masyarakat tentang konsep pemberdayaan masyarakat, dan penerimaan masyarakat tentang konsep membuang sampah dan membakarnya di tempat sampah permanen.

Dalam melakukan pelayanan dan pemberdayaan ini, kami dari pihak KKN MADANI pertama-tama melakukan sosialisasi dan pendekatan serta observasi kepada Pak RT Kiplik dari Kampung Cihirup. Meninjau tentang kebutuhan, kemampuan, kelemahan, ekonomi, pendidikan, kebersihan, kesehatan, dan aspek sosial. Kemudian hasil observasi dicocokan dengan program kerja yang sesuai dengan pelayanan diimbangi

(38)

14 | Lentera Harapan Kampung Cihirup

dengan pemberdayaan, kami peserta kegiatan KKN memulai program kerja sesuai dengan frekuensi atau kebutuhan warga sekitar.

Melalui pelayanan, dengan mengajar SDN Slapajang 04, bimbingan belajar di luar jam sekolah, mengajar ngaji anak-anak, Shalat berjamaah di

Mushalla terdekat, mengadakan seminar anti narkoba, mengadakan

acara-acara yang berkaitan dengan tujuan kami untuk memberikan pelayanan terhadap Kampung Cihirup dan kami mencoba memberikan suatu pelayanan kepada masyarakat semampu kami. Sedangkan melalui pemberdayaan masyarakat, kami berupaya dalam bentuk kerja bakti dan revitalisasi bangunan Mushalla, membuat tempat sampah permanen dibeberapa titik di daerah Kampung Cihirup, pengadaaan lampu jalan, pelatihan merajut (kesenian tangan). Dengan pelayanan dan pemberdayaan tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaatnya yang luas dan memenuhi metode intervensi sosial yang diharapkan.

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Pada saat pembekalan KKN, diberikan penjelasan 2 pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat, yaitu Problem Solving Approach dan Asset

Based Approach. Salah satu pendekatan yang kami gunakan dalam

pemberdayaan masyarakat di Kampung Cihirup, Desa Slapajang, Cisoka, Tangerang yaitu Problem Solving Approach.

Problem Solving adalah suatu proses dengan menggunakan strategi,

cara, atau teknik tertentu untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai keinginan yang ditetapkan.5 Problem Solving

juga dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan dengan cara problem

identification untuk ke tahap syntesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan

seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya

komprehension untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah

tersebut.6

5 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999, h.

38.

6Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT.

(39)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 15 Menurut Katharina (2012), dalam Problem Solving Approach terdapat beberapa tahapan atau pemecahan masalah yang dapat dilakukan7 antara

lain sebagai berikut:

Tabel 2.1 : Lima Tahap Problem Solving

No Tahap-Tahap Penjelasan

1 Menemukan

Permasalahan

Mencari dan menemukan masalah yang ada di Kampung Cihirup Desa Slapajang secara jelas dengan cara observasi dan interview.

2 Identifikasi Permasalahan

Merumuskan masalah serta menggunakan pengetahuan untuk menganalisa masalah yang ada di Kampung Cihirup Desa Slapajang dari berbagai sudut.

3 Merancang Hipotesis Merancang ruang lingkup yang dilakukan, sebab hingga akibat dan membuat alternatif penyelesaian (hipotesis) yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada di Kampung Cihirup Desa Slapajang.

4 Penilaian terhadap Hipotesis

Menelaah dan membahas data dari Kampung Cihirup Desa Slapajang, kemudian menghubungkan dan menghitung kira-kira sesuai atau tidak dengan hipotesis yang telah dibuat. Mengambil keputusan dan kesimpulan untuk menyelesaikan masalah di Kampung Cihirup Desa Slapajang.

7Manassis, Katharina Problem Solving In Child And Adolescent Psychotherapy A

Skills-Based Collaborative Approach. New York, NY: A division of guilford Publications, Inc, 2012, h. 8.

(40)

16 | Lentera Harapan Kampung Cihirup 5 Evaluasi dan Pengujian

Solusi

Menyajikan data dari permasalahan serta membuat alternatif untuk penyelesaian masalah Kampung Cihirup Desa Slapajang dengan memperhitungkan akibat yang terjadi pada setiap pilihan yang dipilih untuk penyelesaian masalah yang ada.

1. Menemukan Permasalahan

Problem Solving harus menentukan seputar akibat dan

menggambarkan langkah apa yang akan dipilih. Pertama problem solver harus meminimalisir bias yang mungkin ditimbulkan. Tahap ini menuntut peserta didik untuk menyusun info sebaik mungkin, meminimalisir bias terhadap apa yang dipilih.

2. Identifikasi Permasalahan

Problem Solving mengidentifikasi objek yang dipelajari dan

menentukan kendala dan penghalang yang mungkin menjadi penyebab permasalahan. Brainstorming sangat dibutuhkan pada tahap ini, dengan tujuan mengelompokkan aspek-aspek penting dari permasalahan kemudian menentukan asosiasi dan hubungan. Terdapat dua cara yakni

fleksibel dan fluency. Fleksibel adalah konstruksi dari keragaman solusi. Fluency adalah konstruksi dari banyaknya solusi yang ditawarkan. Cara

efektif lain adalah memecah permasalahan menjadi bagian-bagian kecil, dimana bisa jadi lebih terorganisir dan akan lebih mudah diselesaikan. 3. Merancang Beberapa Alternatif Hipotesis

Hipotesis adalah bagian terpenting dalam menyeesaikan permasalahan. Studi yang dilakukan oleh Chi, Gaser, dan farr (1989) menemukan bahwa fisikawan profesional menentukan hubungan antara konsep dan delevop, refine, dan simulasi multipel test dari hipotesis. Untuk membangun hipotesis problem solver harus mengakses prior knowledge dan menggunakan pengetahuan baru (dari ahli dan sumber lain) untuk menggeneralisasi ide dan mengidentifikasi solusi potensial. Setelah menentukan solusi yang berpotensi, problem solver harus menentukan pilihan.

(41)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 17 4. Membuat Penilaian dan Keputusan mengenai Hipotesis yang akan

digunakan

Problem Solving harus mempertimbangkan kembali karakter dari

tujuan problem solving mereka dalam rangka memastikan apakah penyelesaian mereka tetap pada jalur. Problem solver harus menghasilkan argumen-argumen pendukung untuk mendukung pilihan mereka. Peneliti meyakini bahwa scaffolding dapat meningkatkan kualiats dari argumen yang diajukan. Scaffolding bisa juga jadi pilihan bagaimana menerapkan solusi yang dipilih.

5. Evaluasi dan Pengujian Solusi

Ketika mencoba efisiensi dari solusi, problem solving harus menganalisis dan access hasil dan menjelaskan mengapa solusi bekerja atau tidak. Jika solusi yang dipilih tidak berhasil atau kurang, problem solver harus memilih alternatif lain dengan mempertimbangkan apa yang sudah dilakukan dan mengulangi proses hingga solusi ditemukan.

Kondisi Kampung Cihirup di Desa Slapajang dan masyarakat di lokasi KKN masih terbilang tradisional dan cukup memprihatinkan. Karena kondisi Kampung Cihirup masih terdapat kekurangan, terutama yaitu dari segi pendidikan dan lingkungan setelah dianalisis secara langsung. Pertama, masalah yang terjadi dari segi pendidikan, yaitu anak – anak Kampung Cihirup pada tingkat sekolah dasar masih banyak yang kesulitan dalam pelajaran karena minimnya tenaga kerja guru. Dengan masalah yang terjadi, kami melakukan menggunakan pendekatan problem

solving dengan program kerja les sebagai media pembelajaran tambahan.

Kedua, masalah yang terjadi dari segi lingkungan, yaitu Kampung Cihirup tidak mempunyai bak sampah pembuangan terakhir dan akhirnya warga pun membuang sampahnya dengan cara membakarnya, tetapi warga membakar sampahnya pun dengan sembarangan, tidak pada tempatnya. Pada masalah lingkungan yang terjadi, kami melakukan program kerja dengan membuat tempat sampah permanen yang diperuntukkan warga agar membuang dan membakar sampah tersebut di dalam tempat sampah tersebut.

(42)

18 | Lentera Harapan Kampung Cihirup

Ketika kamu telah melakukan yang terbaik yang kamu bisa, maka kegagalan bukan sesuatu yang harus disesalkan. Jadikanlah pelajaran!

(43)

19 BAB III

KONDISI DESA SLAPAJANG KECAMATAN CISOKA

A. Sejarah Singkat Desa Slapajang

Desa Slapajang merupakan desa yang berlokasi di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten. Arti dari Desa Slapajang ini sendiri berasal dari Bahasa Sunda, yaitu sela-sela yang artinya antara. Karena Desa Slapajang terletak antara Desa Tjangkudu dan Desa Caringin. Desa Slapajang dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama H. Haerudin, atau yang biasa di sapa H. Edeng. Sampai saat ini, keberadaan tokoh masyarakat dan agama, masih berpengaruh di Desa Slapajang.8

1. Susunan Organisasi Tata Kerja (Stock) Perangkat Desa Slapajang Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Slapajang9

8 Wawancara Pribadi dengan Tokoh Masyarakat Desa Slapajang, Bapak Naya, 10

Agustus 2016.

9 Profil Desa Slapajang tahun 2014, Dokumen tidak dipublikasikan.

KEPALA DESA H. HAERUDIN SEKRETARIS DESA H. MOH. ENOH MUHAMAD. S HARISMAN JARO. III JARO. I SUEB JARO. II KASIPEMBERDAYAAN MASYARAKAT IWAN. RD KAUR PEMERINTAHAN BAYU CANDRA KASI PEMBANGUNAN UJANG SUPRIATNA KAUR UMUM IWAN KURNIAWAN KAUR KEUANGAN/ BENDAHARA ABDUL BASIT KAUR PERENCANAAN HILMAN ARIEF

(44)

20 | Lentera Harapan Kampung Cihirup B. Letak Geografis

Desa Slapajang yang berlokasi di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten ini terdiri dari 5 RW dan 22 RT.

1. Batas Wilayah

Secara demografi, Desa Slapajang berbatasan dengan: Sebelah Utara : Desa Tjangkudu

SebelahTimur : Desa Cibugel Sebelah Selatan : Desa Caringin Sebelah Barat : Desa Tegal Sari 2. Luas Wilayah

Luas Wilayah Desa Slapajang : 3,283 Km2

Lahan Pertanian : 70 Ha

Lahan Pemukiman : 155 Ha

3. Jarak (Orbitasi) Wilayah

Jarak desa ke Ibukota Kecamatan : 2,3 Kilometer Jarak desa ke Ibukota Kabupaten : 9,3Kilometer Jarak desa ke Ibukota Provinsi : 36 Kilometer

Gambar 3.2 : Peta Desa Slapajang

Sumber: google earth

Desa tjangkudu

Desa Caringin Desa Cibugel

(45)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 21

Gambar3.3 : Bentuk geografi Kampung Cihirup Sumber: google earth

Keterangan

Mushalla Kampung Cihirup SDN Slapajang 04

Posko KKN MADANI C. Struktur Penduduk

1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang Tahun 2015, Desa Slapajang memiliki jumlah penduduk sebanyak 11.081 jiwa yang terdiri dari 5.652 jiwa jumlah penduduk laki-laki dan 5.429 jiwa jumlah penduduk perempuan.

(46)

22 | Lentera Harapan Kampung Cihirup

49% 51%

Jumlah Penduduk Berdasarkan

Jenis Kelamin

Laki-Laki 51% Perempuan 49%

Gambar 3.4 : Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

2. Keadaan Penduduk Menurut Agama

Diketahui bahwa seluruh penduduk yang berada di Desa Slapajang beragama Islam.

3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Mayoritas masyarakat Desa Slapajang berprofesi sebagai petani untuk memenuhi hidup sehari-hari. Selain menjadi petani, masyarakat Desa Slapajang berprofesi sebagai buruh pabrik, pegawai swasta, Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi. Jumlah dan keterangan lebih lanjut digambarkan pada diagram di bawah berikut.

0 50 100 150

Keadaan Penduduk Menurut Agama

(47)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 23 keterangan lebih lanjut digambarkan pada diagram di bawah berikut.

4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, oleh karenanya pendidikan sangat dibutuhkan dalam menunjang pekerjaan yang ada. Sayangnya masyarakat Desa Slapajang mayoritas tingkat pendidikannya hanya lulusan SMP. Hanya beberapa orang yang memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Hal tersebut mengakibatkan kondisi ekonomi masyarakat Desa Slapajang kurang berkembang dan mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani dan buruh dikarenakan tingkat pendidikannya bisa dibilang rendah.

Kesadaran masyarakat akan pendidikan masih sangat minim karena banyak masyarakat yang tidak melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi setelah lulus sekolah, dikarenakan faktor biaya. Berikut keadaan penduduk Desa Slapajang jika dilihat dari tingkat pendidikannya.

Gambar 3.6 : Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Petani Buruh Pegawai

Swasta

PNS TNI Polisi

Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Ketera ngan :

Peta ni : 150 orang

Buruh : 125 orang

Pega wai Swasta : 15 orang

PNS : 10 ora ng

TNI : 2 ora ng

(48)

24 | Lentera Harapan Kampung Cihirup D. Sarana dan Prasarana

Terdapat sarana dan prasarana yang berada di Desa Slapajang yaitu: 1. Sarana dan Prasarana Pendidikan

a) PAUD : 1 Buah b) SD/MI : 4 Buah c) SMP/MTs : 1 Buah d) SMA/MA : 1 Buah 2. Sarana dan Prasarana Keagamaan

a) Masjid : 5 Buah b) Mushalla : 15 Buah 3. Sarana dan Prasarana Kesehatan

a) Puskesmas : - b) Posyandu : 2 Buah c) Rumah Bersalin : 1 Buah d) Apotek : 2 Buah e) Bidan : 1 Orang

Gambar 3.7 : Keadaan PendudukMenurutTingkat Pendidikan

SD; 13

SMP; 70

SMA ; 37

S1; 2

0 1 2 3 4 5

(49)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 25

Gambar 3.8 : Mushalla

(50)

26 | Lentera Harapan Kampung Cihirup

Seberat apapun beban masalah yang kamu hadapi saat ini, percayalah bahwa semua itu tak pernah melebihi batas kemampuanmu.

(51)

27 BAB IV

DESKRIPSI DAN HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah

Dalam bab sebelumnya telah disebutkan beberapa program kerja yang telah kami rencanakan. Di antaranya program revitalisasi bangunan

Mushalla dan keranda mayat, pengadaan lampu jalan, pembuatan tempat

sampah permanen, seminar narkoba, mengajar TPA, keterampilan merajut, kegiatan belajar mengajar di sekolah, les (bimbel), taman baca, kampanye sikat gigi, mini praktikum, pengajian, acara 17 Agustus, partisipasi aktif kegiatan yang diadakan desa serta kegiatan sosial, pelayanan dan pemberdayaan masyarakat lainnya. Secara keseluruhan, kegiatan KKN Kelompok MADANI berjalan dengan sangat baik, namun terdapat beberapa kegiatan seperti pembuatan jamu tradisional dan pengembangan

sains dan teknologi tidak dapat kami laksanakan. Hal ini dikarenakan dari

kondisi masyarakat yang kurang mendukung pengadaannya dan minimnya alat prasarana. Meski demikian hal tersebut tidak mengganggu proses berjalannya program-program lainnya yang dapat kami laksanakan dengan lancar.

Program-program kerja yang hendak kami laksanakan di Desa Slapajang terbagi kedalam dua kategori, yakni kegiatan yang sifatnya pelayanan dan pemberdayaan. Namun untuk merumuskan apa saja program yang selanjutnya akan dilaksanakan kemudian, maka diperlukan adanya analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities dan Threats) agar dapat ditentukan secara terencana dan matang program-program yang akan kami laksanakan di Desa Slapajang. Sebagaimana yang telah sedikit diulas pada bagian awal pendahuluan. Kami membagi kegiatan kami ke dalam 15 paket (bidang) kegiatan kami akan diulas dalam tabel analisis SWOT sebagai berikut:

(52)

28 | Lentera Harapan Kampung Cihirup 1. Bidang Pendidikan

Tabel 4.1 : Matriks SWOT Bidang Pendidikan Matrik SWOT 01. BIDANG PENDIDIKAN

Internal Eksternal STRENGTH (s) WEAKNESS (w) Adanya Institusi Pendidikan seperti Pondok Pesantren, SD, SMP, SMA di Desa Slapajang. Sebagian besar Masyarakat Desa Slapajang adalah Masyarakat yang ramah dan tertarik dengan hal yang baru. Lokasi sekolah yang terjangkau. Pihak sekolah menerima dan menyambut dengan baik. Anak-anak antusias dalam belajar.

Orang tua Siswa yang mendukung kegiatan belajar. Masih kuatnya jiwa swadaya gotong royong. Masih kurang pengetahuan dalam teknologi dan bahasa asing. Masih kurang disiplin. Kurangnya tenaga pengajar yang berkompetensi baik. Masih kurangnya sarana belajar, seperti buku penunjang pelajaran. Pendapatan ekonomi petani masih kurang. Orientasi untuk

bekerja tanpa memiliki pendidikan yang tinggi.

OPPORTUNITIES (o) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Pemerintah memiliki program Memberikan lingkungan Anggota KKN memberikan bantuan

(53)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 29 pemberian buku bacaan untuk lembaga/desa yang membutuhkan. Ada lembaga yayasan yang dapat mendatangkan tutor asing. Adanya anggota KKN yang ahli dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris. Adanya program bantuan pendidikan dari pemerintah semisal Kartu Indonesia Pintar. belajar yang nyaman dan bersih. Memberikan bantuan pengajaran sehingga proses belajar-mengajar lebih efektif. Mengajar anak tanpa dibebani perasaan jenuh dan tertekan karena tertinggal dalam pelajaran sekolah. Para petinggi desa atau pihak yang mengerti akan teknologi dapat mencari informasi mengenai program pemerintah dan lembaga yang dapat mendatangakan tutor bahasa asing. Memberikan sumbangan koleksi buku. pengajaran kepada anak atau menjadi asisten pengajar atau pengajar tambahan. Memberikan

bimbingan belajar matematika, bahasa Inggris, mengaji, dan latihan pramuka di waktu luang anak-anak.

Memberikan

sumbangan koleksi buku ke SD, SMP dan SMA.

Dibuat acara nonton bareng tentang film yang mendidik. Pihak sekolah mencoba untuk mengajukan proposal ke pemerintah untuk pengadaan buku bacaan.

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Modernisasi. Sedikitnya koleksi

buku yang bisa

Perlu adanya pendekatan personal kepada Berkomunikasi dengan masyarakat terkait pilihan

(54)

30 | Lentera Harapan Kampung Cihirup

diberikan. setiap orang tua untuk lebih memperhatikan pergaulan anaknya. Berkomunikasi dengan guru dan orang tua siswa tentang

efektivitas waktu belajar dan bermain anak. Berkomunikasi dengan guru dan orang tua siswa tentang teladan anak. Mengenalkan sains lewat praktikum Kimia menyekolahkan anak di dalam desa, sehingga memberikan

kemajuan bagi desa dan warga sesama desa; memberikan peluang kerja.

Memberikan

bimbingan belajar di luar waktu sekolah anak sehingga waktu bermain anak tetap produktif.

Memberikan

santunan dan

teladan yang baik kepada anak dalam proses belajar mengajar

Memberikan

sumbangan koleksi buku.

Kesimpulan: dari hasil analisis SWOT di atas, kami mengadakan berbagai program pendidikan seperti:

1. Pendampingan Belajar

a. KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) b. Mengajar mengaji

c. Pelatihan Baris Berbaris dan Pramuka d. Pelatihan Shalawat

2. Semangat Membaca e. Pembuatan Taman Baca

f. Pelatihan membaca dan mendongeng 3. Pemutaran Film Sejarah

(55)

Lentera Harapan Kampung Cihirup | 31 2. Bidang Ekonomi

Tabel 4.2 : Matriks SWOT Bidang Ekonomi Matrik SWOT 02. BIDANG EKONOMI

Internal Eksternal STRENGTH (s) WEAKNESS (w) Ada Masyarakat yang memiliki industri rumahan di Desa Slapajang Suka dengan hal yang baru.

Lahan yang luas. Masyarakat yang memiliki jiwa kerjasama yang baik. Para ibu-ibu di sana aktif di Majelis Ta’lim dan PKK.

Para ibu-ibu yang mau belajar. Persaingan dengan produk pabrik. Kurangnya informasi mengenai peluang usaha dengan Pemanfaatan potensi desa. Takut untuk

memulai usaha baru.

OPPORTUNITIES (o) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat berkaitan dengan pemberian Dana Usaha Mandiri bagi Warga Desa Slapajang yang memiliki usaha mandiri. Adanya anggota KKN yang memiliki Dibuat agenda untuk ibu-ibu PKK dan Majelis Ta’lim yaitu pelatihan keterampilan merajut dan lain-lain.

Pihak desa

memberikan sarana dan prasarana yang berkaitan tentang pemberdayaan masyarakat seperti mengadakan workshop tentang pemanfaatan potensi desa.

(56)

32 | Lentera Harapan Kampung Cihirup kemampuan dalam

keterampilan merajut.

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Telah masuknya masa pasar bebas sehingga sulitnya bersaing dengan produk dari luar. Lahan pabrik yang sewaktu-waktu bisa diambil alih.

Tetap gunakan produk dalam negeri. Mencari ide kreatif untuk berinovasi dengan bahan-bahan yang ada sehingga tetap mampu bersaing. Membantu pemasaran hasil produk masyarakat desa. Selalu berusaha untuk mencari tau perkembangan terbaru yang diminati masyarakat. Melakukan inovasi baru.

Kesimpulan: dari hasil analisis SWOT di atas, kami mengadakan berbagai program peningkatan ekonomi masyarakat seperti:

1. Pelatihan keterampilan merajut.

2. Memberikan informasi pemasaran produk hasil keterampilan

3. Bidang Olahraga

Tabel 4.3 : Matriks SWOT Bidang Olahraga Matrik SWOT 03. BIDANG SENI DAN OLAHRAGA

Internal Eksternal STRENGTH (s) WEAKNESS (w) Antusiasme masyarakat sangat besar. Ada beberapa sekolah yang memiliki

instrumen seni dan olahraga yang Kurangnya tenaga pengajar. Sarana dan prasarana yang masih belum mencukupi.

Gambar

Tabel  1.1 : Fokus dan Prioritas
Tabel  1.2 : Sasaran dan Target
Tabel  1.4 : Pelaksanaan Program di lokasi
Tabel  2.1 : Lima Tahap Problem Solving  No  Tahap-Tahap  Penjelasan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Px=Tanpa perlakuan pupuk hayati, di pupuk phonska 200 kg/ha dan urea 200kg/ha Py=Perlakuan dengan pupuk hayati, di pupuk phonska 100 kg/ha dan urea 100kg/ha Pz=Perlakuan

Penyebab terjadinya karang gigi karena adanya faktor debris (sisa makanan), kebersihan mulut yang tidak baik (OH buruk), bakteri, dan waktu, yang

→ Anastomosis pembuluh darah Anastomosis pembuluh darah → → zone sentral pulpa zone sentral pulpa → → lebih banyak di daerah apikal daripada koroner. lebih banyak di

Pada perumahan berskala besar, terdapat 100% sampel disediakan RTH di kavlingnya oleh developer dengan rata-rata prosentase luasan 12,2% dari luas kavling dan RTH

Dalam Pasal 53 ayat (1) UU PTUN menyebutkan bahwa: “seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara

  Artinya   ketika   materi perkuliahan, rujukan referensi, dan tata cara perkuliahan disampaikan dengan praktek  atau  cara  yang  tidak  sesuai  dengan

Γλώσσα σκέψη πράξη και μαθητές με μαθησιακές δυσκολίες (εργαστηριακή παρουσίαση) Τσιαντής Κωνσταντίνος, Εκπαιδευτικός Ειδικής Αγωγής 1. ΔΙΑΔΙΚΑΣΙΑ ΕΠΙΛΟΓΗΣ ΤΟΥ ΜΑΘΗΤΗ

Rekonsiliasi bank adalah proses pencocokkan data antara rekening koran dari bank dan buku besar perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan memastikan bahwa