• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Untuk menyesuaikan dengan keadaan sekarang, Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf perlu diamandemen. Diperlukan undang-undang terbaru yang membahas secara lengkap sesuai dengan perkembangan wakaf saat ini.

2. Untuk mengembangkan wakaf saham, pemerintah perlu membuat rumusan aturan wakaf saham. Karena perkembangan wakaf saham perlu diikuti pula dengan payung hukum yang memadai.

3. Karena terdapat ketentuan tentang pelaporan yang berbeda, pemerintah perlu membenahi peraturan perundang-undangan wakaf. Agar tidak ada ketentuan yang bertentangan antara satu dengan yang lainnya.

4. Nazhir bersama dengan BWI serta BEI perlu meningkatkan literasi kepada masyarakat/investor/pemegang saham perusahaan agar wakaf saham semakin dikenal dan diminati. Selain itu, perlu ditingkatkan pula literasi kepada PPAIW/notaris agar tidak kebingungan saat ada perusahaan yang ingin berwakaf saham.

5. Peneliti selanjutnya disarankan mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai wakaf surat berharga lainnya seperti sukuk. Karena wakaf surat berharga selain saham sudah mulai dikembangkan oleh BWI. Hal ini agar wakaf surat berharga semakin berkembang di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI) dan Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (DES FEB UNAIR). Wakaf: Pengaturan dan Tata Kelola yang Efektif. Jakarta: DEKS BI, 2016.

Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Pedoman Pengelolaan dan Perkembangan Wakaf. Jakarta: Kemenag RI, 2013.

Fahruroji. Wakaf Kontemporer. Jakarta: Badan Wakaf Indonesia, 2019.

Huda, Miftahul. Mengalirkan Manfaat Wakaf (Potret Perkembangan Hukum dan Tata Kelola Wakaf di Indonesia. Bekasi: Gramata Publishing, 2015.

Huda, Nurul dan Muhammad Heykal. Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis. Cetakan ke-1. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.

Hujriman. Hukum Perwakafan di Indonesia. Yogyakarta: Deepublish, 2018.

Kencana, Ulya. Hukum Wakaf Indonesia Sejarah, Landasan Hukum dan Perbandingan antara Hukum Barat, Adat dan Islam. Malang: Setara Press, 2017.

Kasdi, Abdurrohman. Fiqih Wakaf dari Wakaf Klasik Hingga Wakaf Produktif.

Yogyakarta: Idea Press, 2017.

Kompilasi Hukum Islam.

Maksum, Muhammad. Hukum Perwakafan Kontemporer. Serang: Penerbit A-Empat, 2017.

Nasution, Mustafa Edwin dan Uswatun Hasanah. Wakaf Tunai Inovasi Finansial Islam Peluang dan Tantangan dalam Mewujudkan Kesejahteraan Umat.

Jakarta: Program Studi Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia, 2005.

Tim El-Madani. Tata Cara Pembagian Waris dan Pengaturan Wakaf.

Yogyakarta: Medpress Digital, 2014.

Jurnal

Fanani, Muhyar. “Pengelolaan Wakaf Tunai”. Jurnal Institut Agama Islam Negeri Walisongo. Vol.19, No.1, (2011).

Faqih, Aunur Rohim. “Pengembangan Hukum Wakaf Produktif untuk Mengatasi Kemiskinan dan Ketergantungan”. Jurnal Hukum. Vol.12, No.30, (2005).

Fauza, Nilna. “Rekonstruksi Pengelolaan Wakaf: Belajar Pengelolaan Wakaf dari Bangladesh dan Malaysia”. Jurnal Universum Institut Agama Islam Negeri Kediri. Vol. 9, No.2, (2015).

Hadi, Solikhul. “Perkembangan Wakaf dari Tradisi Menuju Regulasi”. Jurnal Ziswaf. Vol.2, No.1, (2015).

Hadyantari, Faizatu Almas. “Pemberdayaan Wakaf Produktif: Upaya Strategis untuk Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat”. Jurnal Middle East and Islamic Studies Universitas Indonesia. Vol.5, No.1, (2018).

Hanna, Siti. “Wakaf Saham dalam Perspektif Hukum Islam”. Mizan; Jurnal Ilmu Syariah Universitas Ibnu Khaldun Bogor. Vol.3, No.1, (2015).

Havita, Gusva dan Gestivia Hakim. “Wakaf Saham ditinjau dari Hukum Islam dan Peraturan Perundang-Undangan setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf”. Jurnal Syarikah Universitas Djuanda Bogor, Vol.3, No.1, (2017).

Ilyas, Musyfikah. “Profesional Nazhir dalam Pemberdayaan Ekonomi”. Jurnal Al-Qadau Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Vol. 4, No. 1, (2017).

Kasdi, Abdurrohman. “Dinamika Pengelolaan Wakaf di Negara-negara Muslim”.

Jurnal Ziswaf Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus. Vol.4, No.1, (2017).

Koto, Alaiddin dan Wali Saputra. “Wakaf Produktif di Negara Sekuler: Kasus Singapura dan Thailand”. Jurnal Sosial Budaya. Vol.13, No.2, (2016).

Muntaqo, Firman. “Problematika dan Prospek Wakaf Produktif”. Jurnal Al-Ahkam Universitas Islam Negeri Walisongo. Vol. 25, No. 1, (2015).

Paksi, Girindra Mega., dkk. “Kajian Hukum dan Implementasi Wakaf Harta Bergerak di Indonesia: Wakaf Uang dan Saham”. Jurnal Islamiconomic Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin. Vol.9, No.2, (2018).

R, Zahran. “Studi tentang Efektifitas Kenaziran Harta Wakaf menurut Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf”. Jurnal Hukum Keluarga Islam Al-Risalah Institut Agama Islam Negeri Bone. Vol. 3, No. 2, (2017).

Rahman, Asmak Ab. “Peranan Wakaf dalam Pembangunan Ekonomi Umat Islam dan Aplikasinya di Malaysia”. Sharia Journal, Vol.17, No.1, (2009).

Sulistiani, Siska Lis, dkk. “Analisis Hukum Islam terhadap Pengembangan Wakaf Berbasis Sukuk untuk Pemberdayaan Tanah yang Tidak Produktif di Indonesia”. Ijtihad: Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan Universitas Islam Bandung. Vol.18, No.2, (2018).

Suwaidi, Ahmad. “Wakaf dan Penerapannya di Negara Muslim”. Economic:

Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam. Vol.1, No.2, (2011).

Sya’bani, Akmaludin. “Wakaf Uang (Cash Waqf, Waqf An-Nuqud); Telaah Teologis Hingga Praktis”. Jurnal Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram. Vol.9, No.1, (2016).

Yuliana, Indah dan Surya Perdana Hadi. “Model Penerapan dan Potensi Wakaf Saham di Indonesia”. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Vol.5, No.2, (2019).

Zaki Fuadi, Nasrul Fahmi. “Wakaf sebagai Instrumen Ekonomi Pembangunan Islam”. Economica: Jurnal Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Vol.9, No.1, (2018).

Peraturan Perundang-undangan

Fatwa DSN-MUI Nomor 40 Tahun 2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.

Peraturan Badan Wakaf Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perwakafan Benda Tidak Bergerak dan Benda Bergerak Selain Uang.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35 /POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

Skripsi

Ma’rifah, Niswatin. “Manajemen Pengelolaan Wakaf Tunai di Yayasan Global Wakaf (Studi Kasus di Kantor Regional Global Wakaf Jawa Tengah).”

Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2018.

Pratiwi, Intan. “Implementasi Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf (Studi Pengelolaan Wakaf Produktif di Yayasan Yatim dan Dhuafa Al-Aulia Serua, Bojongsari-Depok).” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Wawancara

Interview Pribadi dengan Aditya Pratama Putra, Manajer Business Development Global Wakaf, Daring, 4 April 2020.

Interview Pribadi dengan Muchammad Bachtiar, Direktur Marketing Global Wakaf, Daring, 19 September 2020.

Interview Pribadi dengan Rizky Rachmadhani, Business Partnership Global Wakaf, Daring, 29 Juli 2020.

Interview Pribadi dengan Suradi, Marbot Masjid Al-Ashri Jelupang, Tangerang Selatan, 15 September 2020.

Situs Internet

Fuad, Hafid. “Tumbuh 54%, Investor Syariah di BEI Semakin Banyak”. Artikel

diakses pada 10 Februari 2020 dari

https://ekbis.sindonews.com/read/1503244/178/tumbuh-54-investor-syariah-di-bei-semakinbanyak-1579603138.

Globalwakaf.com/id. Artikel diakses pada 15 Agustus 2020.

Globalwakaf.com/id/tentang_kami. Artikel diakses pada 15 Agustus 2020.

Kurniawan, Putra Haryo. “Wakaf Saham Jadi Magnet Baru Investor”. Artikel

diakses pada 20 Januari 2020 dari

https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/ampppdrhl415.

Dokumen

Akta Ikrar Wakaf Saham Global Wakaf.

Company Profile Global Wakaf.

Strategic Development Global Wakaf Corporation (GWC). Galeri Wakaf Saham [PowerPoint Slides]. Jakarta: GWC, 2020.

Prosiding

Global Wakaf Corporation (GWC). “Wakaf, Menyegerakan Kebangkitan Ekonomi Umat.” Makalah Webinar Wakaf Saham: Belajar Wakaf Saham Sambil Berbuat Kebaikan, 14 April 2020.

Huda, Nurul. “Rumusan Aturan Wakaf Saham sebagai Instrumen Wakaf Produktif.”

Makalah Webinar Rumusan Aturan Wakaf Saham sebagai Instrumen Wakaf Produktif, 8 Agustus 2020.

Indonesia Stock Exchange (IDX). “Wakaf Saham di Pasar Modal Syariah.”

Makalah Webinar Rumusan Aturan Wakaf Saham sebagai Instrumen Wakaf Produktif, 8 Agustus 2020.

LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Izin Wawancara di Global Wakaf

Lampiran 2: Akta Ikrar Wakaf Saham

Lampiran 3: Laporan Keuangan Global Wakaf

Lampiran 4: Skrip Wawancara

Wawancara dengan Manajer Global Wakaf

Narasumber : Aditya Pratama Putra/Manajer Business Development Global Wakaf

Hari/Tanggal : Sabtu, 4 April 2020 Tempat : Daring

1. Tanya : Apa saja wakaf saham yang ada di Global Wakaf, dan bagaimana cara penyerahannya?

Jawab : Terbagi menjadi empat jenis, yaitu: a) Wakaf atas saham. Saham perusahaan diwakafkan langsung melalui Sub Rekening Efek Yayasan Global Wakaf; b) Wakaf Saham atas Capital Gain. Capital gain dari saham perusahaan IPO milik individu diwakafkan melalui Rekening Dana Nasabah (RDN) Yayasan Global Wakaf; c) Wakaf Saham atas dividen. Dividen saham perusahaan IPO milik individu diwakafkan melalui RDN Yayasan Global Wakaf; d) Wakaf Saham melalui Uang. Individu berwakaf uang melalui RDN Yayasan Global Wakaf, kemudian uang tersebut digunakan untuk membeli salah satu saham JII30.

2. Tanya : Bagaimana mekanisme pengelolaan dan pengembangan wakaf saham di Global Wakaf?

Jawab : Pada 2019, Global Wakaf mengelola wakaf saham sepenuhnya dengan bantuan rekomendasi dari tim riset mitra perusahaan efek (BNI Sekuritas dan Henan Putihrai Sekuritas). Kemudian pada 2020, Global Wakaf mulai bekerja sama dengan Manajer Investasi untuk pengelolaan wakaf saham. Global Wakaf juga rutin menyelenggarakan pelatihan pasar modal syariah, kerja sama dengan Bursa Efek Indonesia dan mitra sekuritas. Pada 2019 telah dilakukan lima kali seminar pasar modal syariah yang disertakan topik bahasan wakaf saham. Pada 2020, Global Wakaf telah menetapkan target untuk pelaksanaan seminar hingga delapan belas kali dalam satu tahun.

Global Wakaf membuat portofolio pada saham yang telah dimiliki untuk ditahan pokoknya dalam bentuk saham dan dicairkan capital gain serta dividennya. Kemudian diproduktifkan kembali pada program-program

unggulan Global Wakaf seperti Lumbung Ternak Wakaf, Lumbung Beras Wakaf, Lumbung Air Wakaf dan Warung Wakaf.

3. Tanya : Bagaimana mekanisme pelaporan pelaksanaan tugas Global Wakaf kepada BWI?

Jawab : Dilaporkan setiap tahun pada rakornas BWI

4. Tanya : Aturan apa saja yang dijdikan acuan dalam pengelolaan wakaf saham selain undang-undang wakaf?

Jawab : PP No. 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang- undang No.

41 Tahun 2004 tentang Wakaf, Peraturan Menteri Agama No. 73 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Perwakafan Benda Tidak Bergerak Dan Benda Bergerak Selain Uang, Fatwa MUI Tentang Wakaf Uang tanggal 11 Mei 2002 Tentang Investasi di Pasar Modal Syariah Bukan Judi.

5. Tanya : Bagaimana pengangkatan dan penunjukkan anggota dalam Global Wakaf untuk mengelola wakaf saham? (kriteria, prosedur)

Jawab : Di Global Wakaf terdapat departemen Business Development (Pengembangan Bisnis) Wakaf, dalam hal ini tim dari Bisdev mempelajari terlebih dahulu mengenai wakaf saham secara mendalam untuk kemudian menjadi person in charge pengelola Galeri Wakaf Saham.

6. Tanya : Apa saja kendala yang dihadapi Global Wakaf dalam mengembangkan wakaf saham? Jika ada, bagaimana cara Global Wakaf mengatasi kendala tersebut?

Jawab : Kendala yang dihadapi adalah adanya penurunan harga saham.

Jika penurunan dikarenakan isu global, akan ditunggu hingga isu tersebut mereda. Namun, jika bukan isu global, Global Wakaf mengambil batasan pada angka 30% saham akan dijual dan dibelikan saham lain yang lebih prospek sesuai listing JII30.

Wawancara dengan Staf Global Wakaf

Narasumber : Rizky Rachmadhani/Business Partnership Global Wakaf Hari/Tanggal : Rabu, 29 Juli 2020.

Tempat : Daring

1. Tanya : Wakaf surat berharga apa saja yang telah dikelola oleh Global Wakaf?

Jawab : Untuk saat ini, Global Wakaf masih mengelola dalam bentuk saham. Ketika pembaruan di wakaf saham sudah selesai akan dikembangkan dalam bentuk surat berharga lainnya.

2. Tanya : Apa aturan khusus yang dijadikan patokan Global Wakaf dalam mengelola wakaf saham?

Jawab : Global Wakaf hanya mengacu pada arahan dari BWI, BEI dan DSN-MUI.

3. Tanya : Apakah hanya saham dari perusahaan syariah yang dapat diwakafkan di Global Wakaf?

Jawab : Saham yang dapat diwakafkan diutamakan berasal dari perusahaan syariah. Saham perusahaan non privat harus yang ada dalam DES, dan Global Wakaf masih menerimanya hanya dari JII, karena lebih likuid.

Saham perusahaan privat, diutamakan yang menjual barang-barang halal.

4. Tanya : Jenis saham yang dapat diwakafkan ada yang IPO dan non IPO, apa perbedaan keduanya saat diwakafkan?

Jawab : Dalam wakaf saham perusahan privat, akta perusahaan yang tertera nama pemegang saham akan diubah oleh Global Wakaf dibantu notaris, sehingga ada nama Global Wakaf. Dalam wakaf saham perusahaan non privat, wakif dapat langsung bertransaksi melalui aplikasi sekuritas dan dinggap Global Wakaf memiliki saham tersebut tanpa mengubah akta perusahaan.

5. Tanya : Bagaimana skema wakaf saham dan prosedur yang harus diikuti wakif untuk berwakaf saham?

Jawab : Wakif yang ingin mewakafkan saham perusahaan privat harus datang ke Global Wakaf. Ada form komitmennya tersendiri dan prosesnya

agak panjang sekaligus ada perubahan akta. Sedangkan wakif yang ingin mewakafkan saham perusahaan non privat bisa melalui aplikasi. AIW akan dikirimkan secara online oleh Global Wakaf dalam bentuk PDF. Global Wakaf diwakili oleh sekuritas karena BEI menentukan jual beli saham harus melalui sekuritas. Global Wakaf hanya sebagai penerima, penyalur, dan pembuat AIW.

6. Tanya : Apakah ada minimal nominal saham yang diwakafkan? Jika ada berapa besarnya?

Jawab : Tidak ada nominal rupiah. Untuk saham privat minimal 10% dari saham total perusahaan. Untuk saham di bursa minimal 1 lot. Global Wakaf telah mengelola 28 saham perusahaan privat senilai 38 miliar. Saham di bursa ada 29 perusahaan yang totalnya 50 juta. Tetapi saat ini saldonya 70 juta.

7. Tanya : Apa langkah yang diambil Global Wakaf jika saham keluar dari Daftar Efek Syariah dan tidak memenuhi persyaratan untuk diwakafkan?

Jawab : Jika saham keluar dari DES karena menjual produk non halal, sudah diinfokan dari BEI agar saham segera dijual dalam waktu sepuluh hari ke depan sejak hari keluar. Kemudian dibelikan lagi saham yang masuk DES.

8. Tanya : Bagaimana prosedur untuk menukar saham yang tidak lagi memenuhi persyaratan untuk diwakafkan?

Jawab : Jika saham ditukar, tidak didaftarkan lagi. Langsung dijual dan diganti. Karena itu sudah hak nazhir. Yang menentukan saham keluar dari DES adalah DSN-MUI. Setiap enam bulan sekali BEI akan menginformasikan efek yang masih masuk dan sudah keluar. Tidak perlu meminta izin tertulis dari BWI karena sudah keputusan dan ditentukan dari BEI. DSN-MUI juga menentukan apabila saham keluar dari DES harus diganti selambat-lambatnya sepuluh hari.

9. Tanya : Apakah saham yang harganya naik langsung dijual untuk memperoleh keuntungan?

Jawab : Ketika sudah naik dan mulai memasuki fase jenuh, saham akan dijual. Hal ini disepakati juga oleh sekuritas karena mereka memiliki tim riset yang bisa melihat saham yang mulai jenuh.

10. Tanya : Apakah nazhir harus ganti rugi atas saham yang loss?

Jawab : Sudah dikonfirmasi dari pihak bursa dan sekuritas. Kalau memang dirasa loss masih dalam tahap wajar, tidak masalah dibiarkan terlebih dahulu. Karena jika belum menjual saham tersebut, belum dikatakan benar-benar loss. Tetapi, jika saham sudah dijual dan jadi rupiah baru disebut loss. Oleh karena itu, jika masih dalam ambang normal, saham masih ditahan.

Tetapi ketika sudah mulai amblas terlalu jauh, baru dijual. Oleh karena itu, Global Wakaf hanya menerima saham yang ada di JII30. Karena kemungkinan harganya amblas itu sangat kecil. Sejauh ini di Global Wakaf tidak ada saham yang amblas. Pernah turun paling besar 50 rupiah.

11. Tanya : Apakah ada sengketa dengan ahli waris wakif atau pihak ketiga lainnya selama Global Wakaf mengelola wakaf saham? Jika ada, bagaimana Global Wakaf memecahkan masalah tersebut?

Jawab : Sejauh ini tidak ada. Karena ketika wakif bertransaksi wakaf saham, ada syarat ketentuan, dalam keadaan sadar, tidak ada paksaan, atas milik pribadi dan bersedia diwakafkan.

12. Tanya : Bagaimana Global Wakaf menyalurkan dana hasil pengelolaan wakaf saham? Apakah hanya dialokasikan ke program, dibelikan saham lagi, atau diinvestasikan ke surat berharga lain?

Jawab : Dialokasikan ke program. Yang penting pokok sahamnya tidak dilakukan yang aneh-aneh. Walaupun sedikit, ketika ada keuntungan langsung disalurkan. Biasanya disisihkan 5% untuk ditahan pokoknya dari keuntungan yang didapat.

13. Tanya : Apakah Global Wakaf dan perusahaan sekuritas menerima imbalan dari hasil pengelolaan wakaf saham? Jika iya, berapa persentase imbalan yang diterima oleh masing-masing?

Jawab : Setelah dikelola, Global Wakaf menyisihkan 10% sebagai imbalan. Imbalan tersebut tidak sepenuhnya digunakan untuk biaya operasional, tetapi untuk pengembangan program. Perusahaan sekuritas tidak mendapat bagian dari imbalan nazhir, tetapi dari fee jual beli saham, pembukaan rekening efek, biaya admin, dan lain-lain.

Wawancara dengan Direktur Global Wakaf

Narasumber : Muchammad Bachtiar/Direktur Marketing Global Wakaf Hari/Tanggal : Sabtu, 19 September 2020

Tempat : Daring

1. Tanya : Bagaimana alur kerja Global Wakaf sebagai nazhir mulai dari mendapatkan wakif, mauquf bih, hingga mauquf ‘alaih?

Jawab : Ada dua kategori cara pengumpulan wakif, yaitu offline dan online. Offline dilakukan dengan spanduk dan tenaga manusia berupa tim khusus yang tersebar di 32 cabang. ACT melalui Global Wakaf juga mempunyai Masyarakat Relawan Indonesia yang berjumlah kurang lebih seratus dua puluh ribu member. Cara online dilakukan melalui media sosial Global Wakaf, bekerja sama dengan mitra online seperti Bukalapak, dan bekerja sama dengan crowdfunding platform seperti kitabisa.com. Untuk mendapatkan mauquf bih, Global Wakaf telah mendapatkan izin untuk menerima wakaf uang, melalui uang, dan barang. Manfaat wakaf didistribusikan kepada mauquf ‘alaih sesuai dengan program yang dijalankan.

2. Tanya : Bagaimana mekanisme program yang dilakukan Global Wakaf?

Jawab : Program yang besar itu ada Lumbung Ternak Wakaf dan Lumbung Pangan Wakaf. Uang wakaf dikombinasikan dengan zakat dan dana sosial lainnya untuk investasi di program. Masyarakat yang menjadi pekerja akan dibekali skill, kemudian digaji per bulan. Pada Idul Adha, kurban akan diambil ACT untuk dibeli. Pekerja yang mengelola aset wakaf berupa kurban mendapat manfaat gaji dan margin. Untuk program pertanian pun sama, hanya berbeda pada produk. Global Wakaf juga punya minimarket kelolaan Hydro Perdana Retailindo.

3. Tanya : Bagaimana penetapan tanggung jawab dan koordinasi setiap organ lembaga pada Global Wakaf?

Jawab : Setiap organ lembaga memiliki jobdesc masing-masing.

Koordinasi diterapkan dengan System Application and Processing (SAP) sesuai dengan tupoksi masing-masing organ.

4. Tanya : Bagaimana kebijakan yang diterapkan Global Wakaf dalam memperoleh sumber daya manusia yang memadai?

Jawab : Untuk memperoleh sumber daya manusia, sumbernya dari dua macam. Level bawah biasanya melalui pengumuman di publik. Level menengah ke atas, biasanya berdasarkan rujukan. Pelamar harus melalui tes sebagaimana perusahaan nasional dan multinasional lainnya. Dimulai dari psikotes, interview, kemudian offering letter. Setelah itu, ada masa percobaan sesuai ketentuan Departemen Tenaga Kerja. Jika lulus, barulah masuk ke bagian dari tim. Pelamar yang telah diterima akan memperoleh pembinaan bersama dengan anggota tim lainnya. Untuk manajemen menengah ke bawah diadakan sharing with the master. Ilmu yang dibina tidak hanya tentang wakaf, tetapi juga ilmu ruiyah lainnya. Untuk level menengah ke atas, selain nilai-nilai pelatihan ruiyah, juga diberikan pelatihan pengembangan profesionalisme.

5. Tanya : Bagaimana strategi yang dilakukan Global Wakaf dalam manajemen aset wakaf agar tetap produktif?

Jawab : Global Wakaf memiliki code of conduct dalam investasi hasil pengumpulan dana wakaf. Terdapat komite investasi yang menentukan dana akan diproduktifkan ke mana. Tentunya tidak melanggar syariah karena hal itu sudah tidak bisa ditawar. Investasi yang dilakukan tidak hanya mementingkan nilai ekonomi, tetapi juga dampak sosial. Indikatornya selalu merujuk pada maqashid syariah. Setelah program dijalankan, setiap satu minggu seluruh unit wakaf di bawahnya harus melaporkan bagaimana implementasi dan hasilnya untuk dilakukan evaluasi. Penerapan syariah diawasi oleh BWI dan Dewan Pengawas Syariah.

6. Tanya : Bagaimana mekanisme pelaporan kepada wakif terkait wakaf yang telah diberikan?

Jawab : Wakif mendapatkan informasi atas investasi wakafnya setelah menyerahkan harta wakaf dan menandatangani AIW. Wakaf yang merujuk pada program tertentu biasanya diberikan informasi perkembangan aset produktif tersebut. Wakaf yang tidak merujuk pada program tertentu biasanya

diberikan informasi umum mengenai proyek dan perkembangan aset wakaf.

Informasi diberikan melalui email dan whatssapp business Global Wakaf.

7. Tanya : Bagaimana manajemen risiko yang diterapkan di Global Wakaf?

Jawab : Untuk mengelola risiko, Global Wakaf memiliki komite investasi supaya berhati-hati dalam investasi wakaf. Kemudian seluruh program dimintai laporan sampai sejauh mana implementasi atas program. Sebagai kontrol, Global Wakaf juga melaporkan kepada publik, terutama wakif sampai di mana progresnya. Setelah seluruh program berjalan, akan dievaluasi. Dari evaluasi tersebut akan terlihat apakah programnya cukup mempunyai dampak sosial dan finansial atau tidak.

8. Tanya : Global Wakaf merupakan bagian dari ACT, apakah dalam pelaksanaan tugasnya Global Wakaf harus mendapatkan persetujuan dari ACT terlebih dahulu?

Jawab : Global Wakaf maupun ACT mempunyai pimpinan dan struktur kepengurusan masing-masing. Selalu ada matriks untuk setiap keputusan.

Matriksnya didasarkan pada ukuran dan jenis program. Program yang bisa langsung dieksekusi karena matriksnya dianggap cukup wewenangnya di direktur, tentu dilaksanakan oleh direktur. Tapi kalau investasinya besar,

Matriksnya didasarkan pada ukuran dan jenis program. Program yang bisa langsung dieksekusi karena matriksnya dianggap cukup wewenangnya di direktur, tentu dilaksanakan oleh direktur. Tapi kalau investasinya besar,

Dokumen terkait