BAB I PENDAHULUAN
B. Rekomendasi
Rekomendasi untuk mengembangkan program bimbingan karir berbasis perkembangan ini lebih lanjut ditunjukkan bagi guru bimbingan dan konseling dan peneliti selanjutnya, sebagai berikut.
1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa temuan di lapangan bahwa kompetensi karir peserta didik kelas X secara umum berkategori cukup kompeten dan program bimbingan karir berbasis perkembangan terbukti efektif untuk meningkatkan kompetensi karir peserta didik. Sebagai upaya tindak lanjut program, guru bimbingan dan konseling dapat:
a. Mengaplikasikan program bimbingan karir berbasis perkembangan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi karir, disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan karir peserta didik.
b. Menggunakan instrumen kompetensi karir peserta didik SMK yang telah terbukti reliabel (tingkatan hubungan sangat kuat) dalam mengungkap kompetensi karir peserta didik kelas X.
c. Memfasilitasi peserta didik untuk meningkatkan kompetensi karir dengan strategi layanan lainnya, misalnya dalam bentuk: (1) layanan informasi tentang peluang-peluang karir, jenis-jenis pekerjaan dan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan kompetensi keahlian yang ada di SMKN 2 Subang, dan program-program magang, beasiswa, part time, kursus, dan pelatihan yang sesuai untuk peserta didik kelas X, (2) kolaborasi dengan guru-guru mata pelajaran atau keahlian untuk memperdalam karir sesuai dengan kompetensi keahlian masing-masing, dan (3) bimbingan teman
134
sebaya (peer guidance), dengan menunjuk beberapa peserta didik untuk menjadi fasilitator bimbingan karir.
d. Mengembangkan metode lainnya dalam bimbingan klasikal dan kelompok misalnya dengan metode role playing (bermain peran), assertive training (pelatihan ketegasan), t-group (kelompok pelatihan), career day (hari karir), job training (pelatihan kerja), dan field visits (kunjungan lapangan). e. Mengembangkan media yang digunakan untuk kegiatan layanan seperti artikel di majalah dinding, pamphlet, web, facebook, twitter, dan buku-buku untuk memperkaya pengetahuan tentang karir (pendidikan lanjutan dan pekerjaan).
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Keterbatasan-keterbatasan penelitian baik proses maupun hasil menggugah peneliti untuk merekomendasikan hal-hal di bawah ini untuk peneliti selanjutnya. Peneliti selanjutnya dapat:
a. Mengembangkan pengungkapan profil kompetensi karir yang masih terbatas pada dua aspek yaitu pengetahuan dan sikap, menjadi tiga aspek utuh kompetensi karir yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Aspek keterampilan dapat diukur melalui observasi.
b. Mengembangkan populasi penelitian di jenjang kelas selain kelas X untuk membandingkan perbedaan tingkat kompetensi kelas X, XI atau XII. Oleh karena itu, pengungkapan kompetensi disesuaikan sesuai tingkatan kelas. Begitupula rancangan intervensinya dibuat sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada jenjang tersebut.
c. Menerapkan program bimbingan karir berbasis perkembangan di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) sesuai dengan karakteristik peserta didik itu sendiri, jika SMK difokuskan ke dunia kerja, SMA dan MA difokuskan untuk mempersiapkan diri ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
d. Melaksanakan treatment sesuai dengan waktu ideal treatment menurut teori atau pendekatan penelitian yang berlaku agar peningkatan kompetensi karir peserta didik dapat lebih maksimal yaitu sekitar dua minggu sekali untuk sekali pertemuan.
e. Mengembangkan penelitian dengan menggunakan eksperimen murni yang kelompok kontrolnya diintervensi dengan model lain sebagai pembanding intervensi pada kelompok eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
ABKIN. (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan
Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung:
DEPDIKNAS.
Akdon dan Hadi, S. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk
Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Allison, C.J. (ed.). (2007). “Person-Environment Theory of John L. Holland”, dalam Three Theories of Career Development and Choice. Lynnwood WA: Edmons Community College.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi
V). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Awaludin. (2008). “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pada Siswa dengan Kemampuan Matematis Rendah Melalui Pembelajaran
Open-Ended dengan Pemberian Tugas Tambahan”. Jurnal FKIP Unhalu. 65-72.
Azmi, I.A.G, dkk. (2009). “The Effect of Competency Based Career Development and Performance Management Practices on Service Quality: Some Evidence From Malaysian Public Organizations”. International Review of Business Research Papers. 5, (1), 97-112.
Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Beheshtifar, M. (2011). “Role of Career Competencies in Organizations”.
European Journal of Economics, Finance and Administrartive Sciences. 4,
6-12.
Cossette, I. dan Allison, C.J. (ed.). (2007). “Donald E. Super’s Life-Space, Life-Span Theory of Career Development”, dalam Three Theories of Career Development and Choice. Lynnwood WA: Edmons Community College.
Dahlan, S. (2010). Model Konseling Karier untuk Memantapkan Pilihan Karier
Konseli. Bandung: Disertasi Program Studi Bimbingan dan Konseling SPs
UPI. Tidak Diterbitkan.
Dillard, J.M. (1985). Life Long Career Planning. Columbus Toronto London Sydney: Charles E. Merril Publishing Company, Bell and Howell Company.
Direktur Pembinaan SMK. (2012). Garis-Garis Program Pembinaan SMK Tahun
2012. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK – Direktorat Jendral Pendidikan Menengah Kemendikbud.
Gani, R.A. (1987). Bimbingan Karir. Bandung: Angkasa.
Gibson, R.L. dan Mitchell, M.H. (2011). Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Gysbers, N.C. (2005). “Comprehensive School Guidance Programs in the United States: A Career Profile”. International Journal for Educational and
Vocational Guidance. (5), 203-215.
Gysbers, N.C. (2007). Facilitating Career Development Through Comprehensive
Guidance and Counseling Programs K-12 (ACAPCD-04). Alexandria, VA:
American Counseling Association.
Hartini, S. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Refika Aditama. Haase, S. (2007). Applying Career Competencies in Career Management. A thesis
for the degree of Doctor of Philosophy, Coventry University in collaboration with the University of Worcester. [Online]. Tersedia: http://eprints.worc.ac.uk/525/1/Applying_Career_Competencies_in_Career_ Management.pdf. (3 Juni 2012).
Hughes,K.L. dan Karp,M.M. (2004). School-Based Career Development: A
Synthesis of the Literature. Columbia: Institute on Education and the
Economy Teachers College, Columbia University.
Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Institute for Education Development. (1973). Developmental Program Goals for
the Comprehensive Career Education Model. New York: Ohio State
University.
Krishnawati, N. (2011). Efektivitas Konseling Karir Rational Emotive Bahavioral
Therapy (REBT) Untuk Meningkatkan Kompetensi Karir Siswa. Bandung:
Tesis Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.
Kuder. (2009). The Value of Career Education: A Brief Research Summary. [Online].Tersedia:http://cslnet.org/wpcontent/themes/twentyeleven/pdf_upl oad/album/document/2009_08-14_WP-CareerEducation.pdf. (29 Desember 2012).
138
Kuijpers, M.A.C.T, Schyns, B., dan Scheerens, J. (2006). “Career Competencies for Career Success”. The Career Development Quarterly. 55. 168-178.
Kuijpers, M.A.C.T dan Scheerens, J. (2006). “Career Competencies for the Modern Career”. Journal of Career Development. 32, (4), 303-319.
Kurniati, N.M.T, dkk. (2006). “Adaptasi, Uji Validitas dan Reliabilitas Career Maturity Inventory (CMI) Siswa Menengah Atas (SMA) di Jakarta”. Jurnal Penelitian Psikologi. 2, (11), 163-177.
Lestari, N. (2012). Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Kompetensi
Karir Peserta Didik Sekolah Menengah Atas. Bandung: Skripsi Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.
Manrihu, M.T. (1988). Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta : DEPDIKBUD Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Monks, F.J., Knoers, A.M.P., dan Haditono, S.R. (2004). Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Muslich, M. (2009). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Mustofa. (2009). Mengenal Potensi Diri Untuk Berprestasi. [Online]. Tersedia: http://mustofasmp2.wordpress.com/2009/01/26/mengenal-potensi-diri-untuk-berprestasi/. (25 Juli 2012).
Nasrul. (2012). Pengertian SMK. [Online]. Tersedia: http://nasrularpansa.wordpress.com/2012/03/29/pengertian-smk/. (15 Juli 2012).
Ogrean, dkk.. (2009). “Competency-Based Management and Global
Competencies – Challenges for Firm Strategic Management”. International Review Business Research Papers. 5, (4), 114-122.
Ordon, U. (2008). “Professionalism and Career Competencies of Tertiary School Teachers”, Visnyk Lviv Univ. Ser. Pedagog. 25, (1) 25-30.
Pemerintah RI. (2004). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
Rahma, U. (2010). Strategi Konselor dalam Mengembangkan Karier Siswa: Studi
Kasus di SMKN 2 Malang. Malang: Skripsi Fakultas Psikologi Universitas
Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. [Online]. Tersedia: http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/06410089-ulifa-rahma.pdf. (10 Agustus 2012).
Reksoatmodjo, T.N. (2009). Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Riduwan dan Sunarto. (2009). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan,
Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Rika. (2007). Program Bimbingan untuk Mengembangkan Kompetensi Karir
Siswa Sekolah Dasar. Bandung: Skripsi Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan FIP UPI. Tidak Diterbitkan.
Sanjaya, W. (2008). Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Santoadi, F. (2010). Manajemen Bimbingan dan Konseling Komprehensif. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Santrock. J.W. (1995). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.
Sharf, R.S. (1992). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Brooks/Cole Publishing Company.
Somantri, A. dan Muhidin, S.A. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Sucipto (2009). Hubungan Antara Kesesuaian Tipe Kepribadian dan Model
Lingkungan dengan Kematangan Arah Pilihan Karier (Studi pada Siswa SMK N 1 Padang). Sosial Budaya. ISSN 1979-6889.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata, N.S. (2007). Bimbingan dan Konseling dalam Praktek:
Mengembangkan Potensi dan Kepribadian Siswa. Bandung: Maestro.
Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Badung: PT. Remaja Rosdakarya.
140
Super, D.E. (1980). “A Life-Span, Life-Space Approach to Career Development”.
Journal of Vocational Behavior. 16, 282-298.
Supriatna, M. (2009). Layanan Bimbingan di Sekolah Menengah. Bandung: DEPDIKNAS Universitas Pendidikan Indonesia.
Surya, M. (2009). “Dimensi dalam Bimbingan Karir”, dalam Minat dalam
Pemilihan Karier: Konsepsi, Implikasi dan Implementasinya bagi Bimbingan dan Konseling. Bandung: Program Studi Bimbingan dan
Konseling SPs UPI.
Susetyo, B. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT. Refika Aditama.
The Connecticut Shool Counselor Association (CSCA). 2000. Connecticut
Comprehensive School Counseling Program.
Tubutiene, V. (2010). “Partnership between University and Regional
Organizations in Enhancing Students’ Career Competencies”. Social
Research. 3, (20), 163-174.
Windaniati. (2007). “Penggunaan Model Pengembangan Kompetensi Siswa Melalui Pelayanan Bimbingan Konseling Untuk Memberikan Layanan yang
Tepat dan Tuntas Bagi Siswa SMK (Dalam Kerangka KTSP)”. Jurnal
Widyatama. 4, (2), 43-54.
Winkel, W.S. dan Hastuti, S. (2012). Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Yanuar, D.F. (2011). SMK Lebih Terjangkau dan Menjanjikan. [Online]. Tersedia: http://www.jurnas.com. (12 Maret 2012).
Yusuf, S. dan Nurikhsan, J. (2008). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi Press.
Yusuf, S. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.