• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini memaparkan simpulan, implikasi, dan rekomendasi peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Simpulan merupakan garis besar hasil dari penelitian ini yang berlandas pada pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rumusan masalah; Implikasi merupakan keterlibatan objek untuk menjadikan hasil penelitian ini lebih terasa bermanfaat; dan, Rekomendasi merupakan masukan khusus dari peneliti yang diajukan kepada setiap komponen yang memiliki tujuan mengembangkan kualitas pendidikan anak usia dini.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di TK Negeri Pembina

Kota Tasikmalaya dan TK Nurul „Ilmi Kota Tasikmalaya terkait peningkatan

kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun, maka peneliti dapat mengambil simpulan sebagai berikut:

1. Profil kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Kota

Tasikmalaya dan TK Nurul „Ilmi Kota Tasikmalaya pada tahun ajaran 2014-2015 sebelum diberi perlakuan permainan tradisional “kaulinan barudak”,

hasil penelitian menyatakan terdapat sedikit selisih dari nilai rata-rata. Selisih tersebut menunjukan bahwa nilai rata-rata awal anak di kelas kontrol lebih unggul dari pada nilai rata-rata kelas eksperimen. Hasil penelitian tersebut memiliki arti bahwa kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Kota Tasikmalaya belum optimal dan membutuhkan tindakan secara khusus.

2. Program kegiatan pembelajaran di TK Negeri Pembina Kota Tasikmalaya dengan melakukan penerapan permainan tradisional “kaulinan barudak”

untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun pada tahun ajaran 2014-2015 sudah terlihat rapih dan sistematis, mulai dari persiapan, melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal anak,

Gilar Gandana, 2015

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI

MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL “KAULINAN BARUDAK”

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengkondisian yang dilakukan pada kegiatan awal pembelajaran, pelaksanaan kegiatan inti, pengkondisian anak ketika istirahat, proses kegiatan menutup pembelajaran, hingga refleksi dan penilaian.

3. Profil kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Kota Tasikmalaya dan TK Nurul „Ilmi Kota Tasikmalaya pada tahun ajaran 2014-2015 setelah diberi perlakuan permainan tradisional “kaulinan barudak”, hasil

penelitian menyatakan bahwa terdapat selisih dari nilai rata-rata. Selisih tersebut menunjukan bahwa nilai rata-rata anak di kelas eksperimen lebih unggul dari pada nilai rata-rata kelas kontrol. Hasil penelitian tersebut memberikan arti bahwa kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Kota Tasikmalaya terjadi peningkatan lebih tinggi.

4. Peningkatan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di kelas eksperimen TK Negeri Pembina Kota Tasikmalaya yang menggunakan permainan

tradisional “kaulinan barudak” dengan peningkatan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di kelas kontrol TK Nurul „Ilmi Kota Tasikmalaya yang

menggunakan permainan konvensional dinyatakan terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian tersebut memberikan arti bahwa permainan

tradisional “kaulinan barusak” dapat meningkatkan kecerdasan emosional

anak usia dini dengan taraf kepercayaan 95%.

B. Implikasi

Implikasi dari penelitian ini secara umum dapat memberikan informasi positif terkait teknis maupun jalan keluar dari persoalan penanaman kecerdasan emosional anak yang cenderung dialami oleh para pemerhati pendidikan anak usia dini.

Selain itu, secara khusus penelitian ini pun dapat memberikan implikasi bagi: 1. Masyarakat dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan refleksi

kesadaran bahwa betapa pentingnya penanaman kecerdasan emosional anak sejak usia dini sekaligus menyambungkan mata rantai permainan tradisional

Gilar Gandana, 2015

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI

MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL “KAULINAN BARUDAK”

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pemerintah sebagai pengelola pendidikan anak usia dini dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai media informasi maupun referensi untuk mengembangkan fasilitas pengembangan kecerdasan emosional dalam pendidikan anak usia dini untuk menuju hakikat pendidikan sesungguhnya. 3. Sekolah khususnya pada ranah PAUD dan pendidikan dasar dapat

menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan dalam meningkatkan mutu pengelolaan pendidikan di lapangan untuk mencapai visi dan misi anak sehat, cerdas dan ceria secara lahir maupun batin.

4. Guru pendidikan anak usia dini khususnya guru kelas anak usia 5-6 tahun, hasil penelitian ini dapat menjadi dasar ataupun referensi untuk dijadikan panduan secara langsung dalam proses penanaman dan meningkatkan kecerdasan emosional anak di sekolah melalui permainan tradisional

“kaulinan barudak”.

5. Peneliti selanjutnya dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi secara khusus dalam konteks kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun

maupun dalam konteks permainan tradisional “kaulinan barudak”.

C. Rekomendasi

Adapun rekomendasi peneliti dari hasil penelitian ini ditujukan bagi:

1. Masyarakat agar memulai untuk membuka mata, sadar akan pentingnya penanaman kecerdasan emosional anak sejak usia dini sekaligus

menyambung mata rantai permainan tradisional “kaulinan barudak” sebagai

media bermain yang menyenangkan.

2. Pemerintah pemerhati pendidikan anak usia dini agar mulai memperkuat orientasi sistem pendidikan yang berbasis kecerdasan emosional sekalugus mengangkat kembali permainan tradisional “kaulinan barudak” ke permukaan

pendidikan saat ini khususnya PAUD.

3. TK Negeri Pembina Kota Tasikmalaya, TK Nurul „Ilmi Kota Tasikmalaya

dan TK-TK atau sejenisnya agar memperkuat penanaman dan pengembangan kecerdasan emosional pada diri setiap anak dengan menerapkan kembali

Gilar Gandana, 2015

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI

MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL “KAULINAN BARUDAK”

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

permainan tradisional “kaulinan barudak” dalam kegiatan belajar seraya

bermain anak disekolah.

4. Guru-guru PAUD agar memulai untuk memberikan fasilitas yang mengandung stimulasi terhadap pengembangan kecerdasan emosional kepada setiap anak sesuai dengan potensi masing-masing anak.

5. Peneliti selanjutnya agar melakukan generalisasi melalui penelitian yang lebih luas terkait proses meningkatkan kecerdasan emosional anak usia 5-6

Gilar Gandana, 2015

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI

MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL “KAULINAN BARUDAK”

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. (2013). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak. Jakarta: Salemba Medika.

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruci

Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Artha, N. M. W. I. & Supriyadi. (2013). Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dan

Self Efficacy dalam Pemecahan Masalah Penyesuaian Diri Remaja Awal: Jurnal Psikologi Udayana, 1 (1), 190-202.

Beaty, J. J. (1994). Observing Development of the Young Child. Engglewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Cherniss, C. (2000). Emotional Intelligence: What it is Why it Matters. New Orleans, LA. Graduate School of Applied and Professional Psychology Rutgers University.

Creswell, J. W. (2010). Research Design; Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Terjemahan Achmad Fawaid, et.al. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Dahlan, T. (2010). Games Sains Kreatif & Menyenangkan untuk Meningkatkan Potensi dan Kecerdasan Anak. Bandung: Ruang Kata.

Geldard, K. & Geldard, D. (2012). Konseling Anak-anak. Jakarta: Indeks.

Gim, C. S. & Nor, R. M. (2012). Kecerdasan Emosi dan Hubungannya dengan Perilaku dan Prestasi Akademik Pelajar Sekolah Menengah di Bachok, Kelantan: Akademika, 82 (2), 109-118.

Goleman, D. (2001). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: Gramedia.

Habel, M. B. P. P. & Prihastuti. (2013). Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Konflik Peran Ganda pada Guru Wanita di Kota Surabaya: Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 2 (01). 1-7.

Han, H. & Johnson, S. D. (2012). Relationship Between Students’ emotional

intelligence, social bond, and interaction in Online Learning: Educational Technology & Society, 15 (1), 78-89

Gilar Gandana, 2015

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI

MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL “KAULINAN BARUDAK”

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Harms, P. D. & Crede, M. (2010). Emotional Intelligence and Transformational and Transactional Leadership: A Meta-Analysis: Journal of Leadership & Organizational Studies, 17 (1), 5-17.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Ioannidou, F. & Konstantikaki, V. (2008). Emphaty and Emotional Intelligence: What is it Really About?: International Journal of Caring Sciences, 1 (3), 118-123.

Iswinarti. (2010). Nilai-Nilai Terapeutik Permainan Tradisional Engklek Untuk Anak Usia Sekolah Dasar. Naskah Publikasi Penelitian Dasar Keilmuan. Fakultas Psikologi: Universitas Muhammadiyah Malang: Malang.

Ivcevic, Z., Brackett, M. A. & Mayer, J. D. (2007). Emotional Intelligence and Emotional Creativity: Journal of Personality, 75 (2), 199-235.

Langeveld, M. J. (1980). Pedagogik Teoritis dan Sistematis, Alih Bahasa: Firmansyah. Bandung: Jemmars.

Lusiawati. (2013). Kecerdasan Emosi dan Penyesuaian Diri pada Remaja Awal yang Tinggal di Panti Asuhan Uswatun Hasanah Samarinda: Ejournal Psikologi, 1 (1), 167-176. [Online] Tersedia: www.ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id [Diakses pada 14 Oktober 2014]

Mashar, R. (2011). Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya. Jakarta: Kencana.

Mayer, J. D. & Cruso, D. (2002). The Effective Leader: Understanding and Applying Emotional Intelligence: Ivey Business Journal. [Online] Tersedia: www.iveybusinessjournal.com [Diakses pada 14 Oktober 2014]

Modassir, A. (2008). Relationship of Emotional Intelligence with Transformational Leadership and Organizational Citizenship Behavior: Internasional Journal of Leadership Studies, 4 (1), 3-21.

Megarisna, A. (2013). Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Tradisional Engklek Pada Peserta Didik Kelompok Bermain Pelangi Batang: Artikel Penelitian. Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan. IKIP PGRI Semarang.

Naseer, Z., Chishti, S. U. H., Rahman, F., & Jumani, N. B. (2011). Impact of Emotional Intelligence on Team Performance in Higher Education Institutes: International Online Journal of Educational Sciences, 3 (1), 30-46.

Nikmah, S. (2012). Penggunaan Metode Permainan dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah

Gilar Gandana, 2015

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI

MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL “KAULINAN BARUDAK”

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dasar Negeri 11 Sungai Melayu Rayak: Artikel Penelitian. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tanjungpura: Pontianak.

Nugraha, A. & Rachmawati, Y. (2004). Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta: Universitas Terbuka.

Nurdin. (2009). Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Penyesuaian Sosial Siswa di Sekolah: Jurnal Administrasi Pendidikan, IX (1), 86-108.

Nurhidayah, R. E. (2006). Pentingnya Kecerdasan Emosional bagi Perawat: Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatra Utara, 2 (1), 39-42.

Permendikbud, No 137. Tahun (2014). Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Rochmah, L. I. (2012). Model Pembelajaran Outbound untuk Anak Usia Dini: Pedagogia, 1 (2), 173-188.

Ruiz, M. J. S., Gonzalez, J. C. P. & Petrides, K. V. (2010). Trait Emotional Intelligence Profiles of Students from Different University Faculties: Australian Journal of Psychology, 62 (1), 51-57.

Salami, O. S. (2010). Emotional Intelligence, Self-Efficacy, Psychological

Well-Being and Students’ Attitudes: Implication for Quality Education: European Journal of Educational Studies, 2 (3), 247-257.

Saptoto, R. (2010). Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kemampuan Coping Adaptif: Jurnal Psikologi. 37 (1), 13-22.

Saputra, M. H. (t.t.). Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual sebagai Faktor Pendukung Kepemimpinan Transformasional dan Perubahan Organisasional: Artikel Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Purworejo. Santrock, J.W. (2007). Perkembangan Anak. (ed.11, 2). Jakarta: Erlangga. Santrock, J.W. (2013). Life-Span Depelopment. (ed. 13, 2). Jakarta: Erlangga Seefeltd, C. (1996). Teaching Young Children. Englewood Cliffs: Prentice Hall,

Inc.

Setyowati, Y. (2005). Pola Komunikasi Keluarga dan Perkembangan Emosi Anak (Studi Kasus Penerapan Pola Komunikasi Keluarga dan Pengaruhnya terhadap Perkembagan Emosi Anak pada Keluarga Jawa): Jurnal Ilmu Komunikasi, 2 (1). 67-78.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R and D. Bandung: Alfabeta.

Gilar Gandana, 2015

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI

MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL “KAULINAN BARUDAK”

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suherman . E. (1993). Model Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa. Jurnal Pendidikan, 5 (2).

Sujanto, dkk. (2009). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara.

Sujiono, Y. N. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks. Susilowati, E. (2013). Kematangan Emosi dengan Penyesuaian Sosial pada Siswa

Akselerasi Tingkat SMP: Jurnal Online Psikologi. 01 (01), 101-113.

Sutrisno, E. & Desanti, N. (2011). Perkembangan Kecerdasan Emosi dan Iklim Organisasi Pengaruhnya Terhadap Disiplin Kerja (Studi Pada Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis): Jurnal Eksos, 7 (1), hlm. 96-105.

Syaodih, E. dan Agustin, M. (2013). Penelitian Bidang Keilmuan: Penerapan

Permainan Tradisional “Kaulinan Barudak” untuk mengembangkan Nilai

Karakter Anak. Bandung: UPI.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun (2003) Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Vakola, M., Tsaousis, I. & Nikolaou, I. (2004). The Role of Emotional Intelligence and Personality Variables on Attitudes Toward Organisational Change: Journal of ManagerialnPsychology, 19 (2), 88-110.

Wahyudin, U. dan Agustin, M. (2012). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung. Refika Aditama.

Wardani, D. (2010). 33 Permainan Tradisional yang Mendidik. Yogyakarta: Cakrawala.

Widhiandono, H. & Miftahuddin, M. A. (t.t.). Hubungan Kecerdasan Emosi dan Latar Belakang Sosial terhadap Kewirausahaan di Kalangan Mahasiswa (Studi pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto): Artikel Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Yusuf. LN., S. (2012). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dokumen terkait